Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Zudha Aulia Rachman
"ABSTRAK
Perencanaan jadwal penerbangan adalah hal penting dalam operasi maskapai yang biasanya harus dirancang secara efisien dan efektif. Meski begitu, rencana pelaksanaan yang dikenal sebagai kontrol operasi termasuk tindakan pemulihan untuk setiap penyimpangan yang berlaku, memiliki dampak yang cukup besar pada efisiensi maskapai. Pesawat dan kru adalah aset bernilai yang harus digunakan secara efisien untuk menghasilkan sebanyak mungkin penerbangan. Oleh karena itu, evaluasi terkait pemanfaatan pesawat dan kru sangat penting untuk mengevaluasi efisiensi operasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi secara kuantitatif efisiensi operasional dalam penjadwalan dan proses pemulihan maskapai dengan menggunakan model Data Envelopment Analysis (DEA) yang berorientasi input, Constant Return to Scale (CRS). Parameter untuk perhitungan diperoleh dari studi sebelumnya. Nilai parameter yang dipilih diambil dari internal perusahaan Garuda Indonesia, yang diekstraksi dari beragam basis data dan dimodelkan ke dalam data bulanan dalam rentang 2017 hingga 2018. Dengan menggunakan metode DEA, kami mendemonstrasikan perhitungan untuk mendapatkan skor efisiensi untuk setiap bulan dan membandingkan satu dengan lainnya untuk mengetahui pada periode bulan mana yang efisien dan mana yang tidak efisien dengan kesenjangan yang terukur. Temuan kami adalah Garuda Indonesia mengalami tren penurunan efisiensi operasional dengan volatilitas tinggi dan sebagian besar dipengaruhi oleh efisiensi penjadwalan pesawat. Sementara penjadwalan kru dan efisiensi pada proses pemulihan menunjukkan tren naik dan volatilitas yang tinggi juga. Di akhir, hal tersebut dikonfirmasi oleh manajemen Garuda Indonesia bahwa metode DEA dengan model CRS berorientasi input cukup cocok untuk diterapkan di maskapai penerbangan untuk mengukur skor efisiensi penjadwalan dan proses pemulihan.

ABSTRACT
Airline schedule planning is a crucial issue in airline operation typically designed most efficiently and effectively. Even so, the plan execution as known as operation control including recovery actions to any prevailed irregularities, has a considerable impact on airline efficiency. Aircrafts and crews are valued asset that must be utilize in efficient way to generate as many as possible flights. Therefore, evaluation related to aircraft and crew utilization is crucial in order to evaluate operational efficiency. This study aims to quantitively evaluate the operational efficiency in the airline scheduling and recovery process by using Data Envelopment Analysis (DEA) input-oriented Constant Return to Scale (CRS) model. Parameters for calculation are obtained from prior studies. The values of selected parameters are taken from internal company of Garuda Indonesia, which are extracted from varies databases and modeled into monthly data set in range 2017 to 2018. By using DEA method, we demonstrate calculation to get efficiency score for every month and compare each other to know which months are efficient and which are inefficient with measured gap. Our finding is Garuda Indonesia experience a downward trend in operational efficiency with high volatility and it is influenced mostly by aircraft scheduling efficiency. While crew scheduling and tracking recovery process show upward trend and high volatility as well. Finally, we argue and have been confirmed by the management of Garuda Indonesia that DEA method with input-oriented CRS model is sufficiently suitable to be implemented in airlines to measure efficiency scores of scheduling and recovery process."
2019
T53464
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhadi
"Studi Perencanaan Manajemen Produksi dan Inventori (PIM) pada LOBP Tanjung Perak UPPDN V Surabaya adalah suatu studi evaluasi pelaksanaan yang dilaksanakan saat ini di LOBP Tanjung Perak terhadap prinsip-prinsip PIM MRP II dan kemungkinan penerapan PIM Solusi, sebagai pengembangan PIM saat ini dengan lebih memperkuat penerapan PlM MRP II.
Dalam studi ini juga dilakukan perhitungan uji coba penerapan PIM Solusi dan hasilnya dibandingkan dengan PIM saat ini. Pada perhitungan penerapan PIM Solusi dilakukan tahapan standar, yaitu mulai forecasting, production planning, master production scheduling, dan material requirement planning. Hasil perhitungan tersebut dibandingkan PIM saat ini dengan kondisi nyata pada bulan yang sama, yaitu bulan April 2000. Perbandingan tersebut meliputi faktor kelebihan stok, kekurangan stok, dan jumlah akhir material bahan baku.
Dari studi ini didapatkan hasil bahwa PIM saat ini telah menerapkan sebagian besar prinsip PIM MRP II dan dengan kondisi saat ini memungkinkan untuk lebih dikembangkan penerapan prinsip MRP II sebagai PIM Solusi. Dan dari perbandingan uji coba PIM Solusi menunjukkan kondisi yang lebih baik dari PIM saat ini apabila safety stock yang diambil adalah 0-75% dari rencana produksi.
Selain hasil studi di atas, hal penting yang perlu mendapat perhatian adalah penentuan besarnya safety stock (SS). Studi ini menjelaskan bahwa besar SS selain untuk menentukan besarnya pelayanan pelanggan, juga menentukan optimalisasi biaya produksi dan inventori dibandingkan biaya kekurangan produk.

The study of Production and inventory management planning (PIM) at LOBP Tanjung Perak UPPDN V Surabaya is the PIM evaluation study that has done at LOBP Tanjung Perak against PIMMRP II principals, and possibility to apply improvement PIM with more MRP II principals.
In this study, Improvement PIM is done as case to compare with existing PIM. The processes of improvement PIM follow the standard of MRP II are forecasting, production planning, master production scheduling, and material requirement planning. And the results will be comparing in over stock, shortage stock and volume of inventory with existing PIM at April 2000 realizations.
The results of this study show that the existing PIM have applied almost all of MRP principals, so that is possible to improve become PIM that base on all of MRP principals. And the result of evaluations gives a fact that the improvement PIM with safety stock 0 - 75% production planning is better than existing PIM.
The important thing that we can get from this study is that safety stock not only determine customer service level, but also production and inventory cost optimally to shortage product cost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T4672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nugrahini Wijayanti
"Dengan semakin berkembangnya perekonomian, kebutuhan akan konsultan menjadi meningkat. Persaingan antara perusahaan konsultan menjadi kian ketat sehingga diperlukan suatu alat yaitu anggaran sebagai acuan dalam menjalankan perusahaan. Tujuan penulisan ini adalah mencari tahu sejauh mana anggaran tersebut berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah studi kepustakaan, wawancara dengan pihak yang berwenang dalam perusahaan, observasi lapangan dan melihat dokumen-dokumen pendukung dari perusahaan. Dalam perusahaan konsultan yang merupakan perusahaan jasa, konsep anggaran secara keseluruhan tidak jauh berbeda dengan perusahaan lain, namun perlu penekanan pada laporan laba/rugi yaitu mengenai perolehan pendapatan maupun pengeluaran biayanya. Juga proses penyusunan anggaran yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku terutama untuk perusahaan BUMN yang sudah dibuatkan peraturan tersendiri. Untuk mengetahui tingkat pelaksanaan perencanaan maupun pengendalian perusahaan, dilakukan perbandingan antara anggaran dengan realisasi yang sesungguhnya sehingga dapat diketahui penyimpangan yang favorable maupun penyimpangan unfavorable yang melebihi 10% yang perlu diketahui pemecahannya, untuk mendukung pertumbuhan usaha. PT Bina Karya dengan banyaknya penyimpangan yang terjadi perlu menyelidiki dengan seksama dan mengambil tindakan koreksi yang diperlukan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S19016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Torik
"ABSTRAK
Masalah yang dihadapi oleh Departemen Perencanaan Material saat ini adalah menyusun perencanaan dan pengendalian persediaan yang sesuai dengan kondisi yang ada di perusahaan. Dari masalah tersebut, maka tujuan dari studi ini adalah menyusun perencanaan dan pengendalian persediaan sebagai upaya memperbaiki sistem yang ada.
Setelah dilakukan perhitungan dan analisa, maka diusulkan pendekatan MRP (material requirements planning) sebagai alternatif pemecahan masalah. Masukan utama dari metode MRP adalah master production schedule, bill of material, dan inventory records. Proses MRP meliputi : netting, lotting, offsetting dan explosion dengan menggunakan perbandingan tiga teknik lot size yang ekonomis.
Dengan penerapan metode MRP yang diusulkan akan terjadi penghematan total biaya persediaan sebesar 22,04 %, dan pada akhir periode, persediaan sama dengan nol.
Metode MRP dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

ABSTRACT
In this moment the Department of Material Planning was confronted the problem, there was once to order the planning and inventory control that adapted the company's condition. From it the problem, the object of this research to construct the planning and inventory control as means to improve the system.
After it was calculated and analysis, so the MRP (material requirements planning) approach proposed as alternative problem solving. The primary inputs of MRP were a master production schedule, a bill of material, and an inventory-records file. The MRP process consists : netting, lotting, offsetting, and explosion with used three comparing techniques of economics lot sizing.
With MRP method applied , so economics of total cost inventory was 22.04 %, and then the end period of inventory was zero .
The MRP method could give necessary information as consideration in the decision making.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Supriyanto
"Sebagai langkah awal dari suatu siklus manajemen, perencanaan mempunyai makna yang paling mendasar berhasil tidaknya pelaksanaan fungsi manajemen. Sama halnya dengan perencanaan, evaluasi juga merupakan salah satu fungsi dalam siklus manajemen, khususnya manajemen program atau proyek.
Evaluasi adalah suatu usaha penilaian untuk mengukur dan memberi nilai secara objektif pencapaian hasil kegiatan, karena itu evaluasi dimaksudkan menjadi umpan balik bagi perencanaan dimasa mendatang. Perencanaan kesehatan merupakan merupakan suatu proses yang dinamis dan berkesinambungan, meliputi proses merumuskan rencana (analisis situasi, penentuan prioritas, perencanaan strategi, perencanaan operasional) dan proses evaluasi atau penilain.
Beberapa indikator, kriteria, teknik, dan piranti serta informasi dasar untuk perencanaan dan evaluasi juga disajikan dalam buku ini."
Surabaya: Airlangga University Press (AUP), 2007
658.401 2 STE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hasudungan, Andre
"Ungkapan change to living merupakan suatu hal yang harus dihadapi perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan yang begitu cepat. Pesatnya perkembangan teknologi dan inovasi produk/jasa mendorong perusahaaan untuk lebih cermat dalam memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan-tujuan strategis perusahaan.
Dalam era pasar bebas saat ini membuat kondisi pasar menjadi semakin terbuka dan mengaburkan batas antar negara. Semua pelaku bisnis akan saling mengerahkan keunggulan daya saing masing-masing mulai dari segi dana, pengalaman, kemajuan teknologi, produk hingga sumber daya manusia. Sementara itu Indonesia yang masih berusaha terus bangkit dari krisis ekonomi, masih tetap dihantui dengan ketidakpastian hukum, ketidakstabilan kondisi sosial, politik, dan keamanan yang membuat proses pemulihan menjadi tersendat. Tertembusnya indeks IHSG pada angka 1.000 pada bulan Desember 2004 sepertinya belum mampu mendongkrak kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Peningkatan jumlah angkatan kerja yang menganggur turut memberikan andil dalam melemahnya daya beli masyarakat.
Semua kondisi yang terjadi saat ini merupakan ancaman umum yang dihadapi semua perusahaan. Tetapi perusahaan yang kreatif dan inovatif akan mampu bertahan bahkan bertumbuh dengan kondisi pasar yang ada. Perusahaan yang sehat akan melakukan perumusan dan penetapan strategi yang tepat dan fleksibel dalam mengelola sumber dayanya disertai tindakan pengendalian atas strategi yang dijalankan.
Perubahan ini juga menyangkut hal pengukuran kinerja perusahaan. Sistem pengukuran kinerja yang sebelumnya hanya fokus pada laporan keuangan (past performance based) dianggap tidak lagi memadai untuk memenuhi kebutuhan informasi atas kondisi aktual perusahaan guna mengukur kemampuannya bertahan di masa depan bahkan dalam menentukan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing pada kondisi globalisasi (future performance based).
Aspek-aspek lain yang bersifat non-keuangan (intangible assets) seperti pemberdayaan tenaga kerja, proses bisnis yang efektif, loyalitas pelanggan, hubungan saling membutuhkan dengan para pemasok dan kompementor, dan dinamika lingkungan eksternal menjadi aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dalam meningkatkan pendapatan perusahaan secara konsisten (aspek keuangan). Begitu pentingnya peranan aspek non keuangan pada saat ini akan mendorong perusahaan untuk menetapkan sistem pengukuran kinerja baru yang semakin komprehensif dan seimbang, melengkapi pengukuran kinerja yang telah ada (fokus keuangan) dengan memperhatikan aspek non keuangan. Sistem pengukuran kinerja yang seimbang akan mendukung perusahaan untuk secara tepat menyusun strategi usaha, sukses mengimplementasinya, dan terus mengevaluasi strategi yang telah dijalankan.
Dalam penyusunan karya akhir ini, penulis telah melakukan pengamatan pada PT ABZ yang merupakan salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi seluler di Indonesia. Sebagai operator yang baru beroperasi dan memberikan layanan kepada masyarakat, PT ABZ perlu merumuskan visi, misi, dan nilai perusahaan serta membentuk sistem pengukuran kinerja baru yang seimbang (balanced scorecard) guna mendukung proses perumusan dan implementasi strategi untuk mewujudkan cita-cita menjadi salah satu penyelenggara jasa telekomunikasi 3G yang diakui di Asia. Dengan melakukan evaluasi strategi yang telah diterapkan perusahaan sebelumnya, penulis berupaya melakukan penjabaran tujuan-tujuan strategis perusahaan ke dalam ukuran hasil (lag measures) dan ukuran pendorong kinerja (lead measures). Kedua ukuran tersebut diharapkan dapat mendukung pihak manajemen PT ABZ untuk secara obyektif mengukur seberapa jauh pencapaian sasaran strategis yang ditetapkan sehingga dapat ditentukan tindakan-tindakan strategis selanjutnya dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang dihadapi perusahaan.
Peta telekomunikasi Indonesia yang sudah berubah dengan kebijakan duopoli, kehadiran platform CDMA, implementasi Fixed Wireless Access, potensi konvergensinya telekomunikasi, teknologi informasi, dan media penyiaran menuntut PT ABZ untuk memiliki strategi yang tepat dalam berkompetisi menghadapi operator incumbent dan operator baru lainnya. Balanced Scorecard dapat dijadikan kompas dan dashboard perusahaan dalam menjalankan strategi walau bukan berfungsi sebagai silver bullet semua permasalahan perusahaan di masa depan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15601
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bubung Muchtar Hermawan
"Perencanaan strategis pelatihan pimpinan operasional pada Direktorat Jenderal Pajak akan mencapai sasaran yang telah ditetapkan bila perencanaannya dilakukan secara sistematis.
Tujuan diadakannya perencanaan strategis pelatihan pimpinan operasional tersebut untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Pajak, meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkan pengetahuan dan wawasan.
Metode yang digunakan untuk menganalisis perencanaan strategis pelatihan tersebut adalah metode Proses Hirarki Analitik, yaitu suatu metode pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memodelkan problem-problem yang tidak terstruktur, dengan memasukkan judgement/pendapat pribadi dari para pengambil keputusan.
Ada tiga prinsip yang harus dilakukan dalam prosedur pemecahan suatu persoalan dengan menggunakan Proses Hirarki Analitik yaitu:
1. Identifikasi sistem.
2. Penyusunan Hirarki.
3. Penetapan prioritas.
Berdasarkan jawaban responden terhadap hasil evaluasi dan analisis perencanaan strategis pelatihan pimpinan operasional pada Direktorat Jenderal Pajak dihasilkan 5 (lima) komponen strategis yang dominan, yaitu:
1. Pemilihan Materi Pelatihan dengan bobot dan prioritas hirarki alternatif strategis: (1) pengetahuan dan wawasan, (2) keterampilan dalam bekerja, (3) sikap dan kepribadian, dan (4) kombinasi dari ketiganya.
2. Pemilihan Metode Pelatihan dengan bobot dan prioritas hirarki alternatif strategis: (1) pelatihan di lapangan, (2) metode studi kasus, (3) metode permainan peran, (4) metode coaching, dan (5) ceramah, seminar atau diskusi umum.
3. Penentuan Periode dan Waktu Pelatihan dengan bobot dan prioritas hirarki alternatif strategis: (1) setiap tahun dengan waktu pelaksanaan singkat, (2) insidental dengan penyesuaian waktu, (3) langsung satu kali saat penerimaan dengan waktu pelaksanaan panjang, dan (4) periodik dalam jumlah terbatas dengan jangka waktu panjang.
4. Penentuan Penyelenggaraan Pelatihan dengan bobot dan prioritas hirarki alternatif strategis: (1) di dalam dilakukan Pusdiklat, (2) di dalam dilakukan pihak luar, (3) di luar dilakukan Pusdiklat, dan (4) di luar dilakukan pihak luar.
5. Program Tindak Lanjut Pasca Pelatihan dengan bobot dan prioritas hirarki alternatif strategis: (1) pembinaan pelatih, (2) promosi atau mutasi, (3) pengembangan team work, dan (4) perluasan tanggung jawab dan pengawasan.
Hasil telaahan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelatihan masih sangat dibutuhkan, begitu pula perencanaan strategis pelatihan pimpinan operasional pada Direktorat Jenderal Pajak dapat mencapai sasaran yang ditetapkan bila disesuaikan dengan hasil evaluasi dan analisis melalui pendapat responden terhadap sistem pelatihan pada Direktorat Jenderal Pajak dengan mempergunakan metode Proses Hirarki Analitik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>