Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126082 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18024
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Kurniati
"Masih besarnya potensi industri AMDK di Indonesia menjadi daya tarik bagi perusahaan baru (incumbent) untuk memasuki industri ini. Tidak hanya perusahaan dalam negeri bahkan perusahaan luar negeri pun ikut bergabung, yaitu dengan masuknya Danone mengakuisisi AQUA dan The Coca Cola Company mengakuisisi AdeS. Untuk melihat dampak akuisisi, dilakukan analisis kinerja menggunakan kerangka kerja Structure-Conduct-Performance dan rasio keuangan; analisa kekuatan perusahaan melalui rasio pertumbuhan, rasio keuangan, dan rasio usaha; dan hambatan masuk melalui iklan yang diterapkan dua perusahaan tersebut.
Metodologi yang digunakan adalah metode ekonometri dengan menggunakan panel karena terbatasnya data. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengumpulan data sekunder dari perusahaan AQUA dan AdeS, ASPADIN (Asosiasi Pengusaha Air Minum Dalam Kemasan Indonesia), BPS (biro Pusat Statistik), dan Departemen Perindustrian dari tahun 1991 sampai 2005. Pengolahan data menggunakan metode dummy variabel untuk membandingkan kondisi perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi. Sedangkan analisa kualitatif menggunakan metode Structure-Conduct-Performance (SCP) untuk menganalisa pengaruh akuisisi perusahaan terhadap industri.
Sesuai dengan teori ekonomi industri, hasil estimasi akuisisi yang diukur dengan kerangka kerja SCP berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan hasil estimasi akuisisi yang diukur dengan tingkat keuntungan (ROA) tidak selalu menambah kinerja perusahaan. Besarnya nilai intersep yang negatif dan dampak akuisisi yang rendah menunjukkan bahwa pengambilalihan tidak selalu menambah kinerja perusahaan yang diukur oleh rasio keuangan. Sesuai dengan penelitian Andrew P. Dickerson; Heather D. Gibson, dan Euclid Tsakalotos, bahwa pengambilalihan tidak selalu menambah kinerja perusahaan. Hal tersebut bergantung pada kondisi kesehatan perusahaan yang diukur dengan rasio keuangan.
Menurut teori SCP, kinerja tidak hanya diukur dari rasio keuangan saja. Faktor lain seperti teknologi, kondisi persaingan dengan perusahaan lain, hambatan masuk merupakan faktor yang cukup signifikan mempengaruhi kinerja perusahaan. Dan hubungan antara pengeluaran iklan dengan keuntungan perusahaan yang diukur dengan tingkat pengembalian investasi (ROI) berhubungan negatif. Diduga pengukuran tingkat pengembalian investasi berasal dari investasi dalam teknologi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penjualannya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S26378
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdila Sari
"Industri telekomunikasi seluler Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan jumlah pelanggan seluler yang sangat tinggi. Seiring dengan perkembangan ini, masing-masing operator makin bersaing untuk memperebutkan pelanggan. Kompetisi ini ditandai dengan makin banyaknya fitur yang ditawarkan, makin banyaknya promosi yang dilakukan, dan makin rendahnya tarif layanan masing-masing operator. Sudah menjadi konsensus umum para ekonom bahwa makin meningkatnya kompetisi akan mengakibatkan makin efisiennya suatu industri. Hal inilah yang akan menjadi topik utama penelitian ini."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Wardani Aliredja
"Perkembangan industri otomotif tidak dapat dipisahkan dengan industri Komponen Kendaraan Bermotor yang adalah salah satu industri yang berkembang cukup pesat di Indonesia. Hanya saja sampai saat ini industri komponen kendaraan bermotor masih berperan sebagai tukang jahit atau perakit saja. Hal ini dikarenakan masih tingginya ketergantungan terhadap prinsipal asing dan impor bahan baku. Pada penelitian ini akan dilihat pengaruh perdagangan internasional dan penanaman modal asing terhadap profitabilitas industri komponen kendaraan bermotor domestik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ternyata perdagangan internasional berpengaruh positif terhadap PCM, sedangkan FDI walaupun tidak signifikan namun berengaruh negatif terhadap PCM. Pada bagian akhir penulis memberikan beberapa saran bagi pemerintah yang dapat diterapkan dalam pengembangan industri komponen kendaraan bermotor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Sandra Dewi O.
"Industri mebel kayu merupakan salah satu industri yang sangat berkembang dan diunggulkan Indonesia. Namun pada kenyataannya, banyak permasalahan yang dihadapi oleh industri mebel kayu indonesia. Walaupun begitu, perkembangan perusahaan mebel kayu Indonesia selalu bertambah setiap tahunnya. Oleh karena itu, penelitian ini ingin melihat performa dinamis perusahaan-perusahaan dalam industri mebel kayu berdasarkankarakteristik yang dimiliki industri ini. Dan untuk melihat performa perusahaan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan analisis pertumbuhan perusahaan dan kemampuannya bertahan dalam industri mebel kayu Indonesia. Berdasarkan hasil analisis mengenai pertumbuhan perusahaan di industri mebel kayu Indonesia, yang mempengaruhi pertumbuhan perusahaan secara signifikan adalah variabel usia perusahaan (negatif), ukuran perusahaan (negatif), pangsa pasar perusahaan (positif), dan ekspor perusahaan (positif). Sedangkan hasil analisis mengenai kemampuan perusahaan dalam bertahan di industri mebel kayu Indonesia menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi probabilitas perusahaan dapat bertahan secara signifikan adalah variabel usia perusahaan (positif), ukuran perusahaan (positif), pangsa pasar perusahaan (negatif), dan roduktivitas tenaga kerja perusahaan (positif)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6174
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Nugroho
"Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh dampak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk membuka kembali ekspor kayu bulat terhadap pertumbuhan dan kemampuan bertahan perusahaan di industri penggergajian kayu. Kemudian apa sajakah faktor-faktor baik internal maupu eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan kemampuan untuk bertahan suatu perusahaan dalam industri pengergajian kayu. Adapun variabel yang digunakan oleh penulis untuk sebagai variabel yang mempengaruhi pertumbuhan dan kemampuan bertahan perusahaan adalah variabel variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan, nilai input perusahaan, produktifitas perusahaan, dan lokasi dari perusahaan.
The aim of this research is analyzing the impact of banned export log to firms growth and survival in sawmill industry. The research also analyze internal and external factor that influence the firm growth and survival in sawmill industry. The author uses various variables such as age, size, input, productivity, and location as an internal and external factor that influence firm growth and survival."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Carlos Chrisyanto
"Terjadinya perbedaan dari distribusi pendapatan antar daerah dan distribusi pengeluaran pemerintah pusat dan daerah merupakan satu permasalahan dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai daerah di Indonesia. Perbedaan tersebut terjadi selama bertahun-tahun lamanya sehingga menyebabkan terjadinya ketimpangan antar daerah satu dengan yang lain. Dilakukannya satu kebijakan pemerintah yaitu otonomi daerah masih belum mampu memperkecil adanya ketimpangan tersebut, dimana terlihat adanya perbedaan tingkat pembangunan antara lain perbedaan tingkat pendapatan per kapita dan infrastruktur di daerah yang disebabkan karena minimnya pengeluaran pembangunan di daerah.
Mengacu pada perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi ketimpangan ekonomi daerah melalui Indeks Williamson, faktor-faktor yang dianalisa tersebut adalah PDRB, Pendapatan Per Kapita dan Pengeluaran daerah untuk Pembangunan selama masa sebelum dan sesudah krisis.
Metode analisa yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan data 30 propinsi di Indonesia tahun 1989-2003, dengan variabel terikat adalah ketimpangan daerah (yang diukur dengan Indeks Williamson) dan variabel bebas berupa pendapatan per kapita, pengeluaran daerah dan Dummy Krisis untuk pembangunan. Pendugaan dilakukan dengan metode ordinary Least Square (OLS).
Dari hasil analisa ditemukan bahwa terjadinya ketimpangan ekonomi antar daerah disebabkan oleh tingginya pendapatan perkapita DKI Jakarta yang menyebabkan ketimpangan di Pulau Jawa dan tingginya pendapatan perkapita di Kalimantan Timur yang menyebabkan ketimpangan di luar Pulau Jawa.
Interprestasi analisa model regresi menunjukan bahwa ketimpangan daerah dengan melihat faktor migas dipengaruhi oleh pengeluaran pemerintah daerah pada saat 2 tahun sebelumnya dan terjadinya krisis ekonomi. Sedangkan ketimpangan daerah tanpa melihat faktor migas dipengaruhi oleh pendapatan perkapita daerah dan pengeluaran pemerintah.
Kebijakan terhadap peningkatan alokasi pengeluaran pemerintah daerah khusus untuk daerah-daerah miskin atau daerah yang tidak kaya dengan migas akan memperkecil ketimpangan antar daerah sebab hasil penelitian melihat bahwa pengeluaran pemerintah lebih banyak dialokasikan kepada daerah kaya (DKI Jakarta) dan daerah kaya migas (Kalimantan Timur dan Riau)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Murniasih
"Pembangunan sektor kehutanan secara komersial dan besar-besaran mulai dilakukan pada akhir tahun 1960-an dan paling tidak hingga sebelum krisis ekonomi melanda Indonesia mulai pertengahan tahun 1997, industri berbasis kehutanan tumbuh dengan pesat. Salah satu industri berbasis kehutanan yang paling berkembang diantara industri pengolahan kayu adalah industri kayu lapis.
Pada awalnya pertumbuhan output yang dihasilkan oleh industri ini mampu melebihi kapasitas terpasang produksinya. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, pertumbuhan produktivitas yang terjadi menunjukkan hasil yang menurun. Penelitian ini mencoba untuk menganalisa faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi pertumbuhan produktivitas total faktor (TFP) pada industri kayu lapis di Indonesia selama periode 1993-1999. Berdasarkan regresi yang dilakukan dengan menggunakan hasil perhitungan pertumbuhan TFP dengan metode growth accounting, dapat disimpulkan bahwa pendapatan perkapita, inflasi, penjualan, umur perusahaan, harga kayu lapis untuk pasar domestik maupun untuk pasar ekspor secara statistik mempengaruhi pertumbuhan TFP industri kayu lapis di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Haryo B. Rahmadi
"Industri mineral sebagai sektor yang strategis perlu menerapkan suatu rencana makro berjangka panjang guna mendapatkan gambaran pola ekstraksi yang dapat mewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Namun, bagaimanakah sebenarnya pola ekstraksi yang optimal tersebut? Sebuah model ekstraksi mineral yang dibuat oleh Harold Hotelling menyatakan bahwa dalam pola ekstraksi yang optimal, laju pertumbuhan dari nilai selisih antara harga jual dan biaya ekstraksi mineral adalah sama dengan tingkat suku bunga pasar yang berlaku. Model Hotelling ini mengambil perspektif perencanaan sosial guna memaksimisasi social welfare dan suatu produksi mineral sehingga lebih tepat diterapkan pada tingkat industri daripada di tingkat perusahaan secara mikro. Dalam studi ini, akan dilakukan eksplorasi langkah-langkah penentuan tingkat ekstraksi mineral antar waktu yang optimal pada tingkat industri berdasarkan model Hotelling. Sebagai output, dengan beberapa asumsi tertentu, akan diformulasikan rumus dasar yang mampu menentukan tingkat ekstraksi mineral yang optimal pada tingkat industri dengan periode ekstraksi yang cukup panjang sehingga dapat membantu dalam analisa yang bersifat makro. Studi ini bersifat simulatif, terbatas pada cadangan mineral saja yang memiliki sifat tak dapat diperbaharui dan sebagaimana model ekonomi pada umumnya, faktor-faktor non ekonomi dianggap ceteris paribus, sehingga hasil kalkulasinya hanyalah sebatas prediksi ideal."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
S19405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>