Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 226879 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iman Sukandar
"Permintaan akan bahan pangan merupakan komponen utama dan amat berperan dalam struktur kegiatan sektor pertanian. Adanya perubahan-perubahan dalam permintaan bahan pangan, akan menyebabkan perubahan pendapatan produsen. Karakteristik dari komoditi pangan pada umumnya kurang elastis terhadap perubahan pengeluaran total. Kecendrungan adanya saline keterkaitan permintaan komoditi-komoditi pangan menimbulak persoalan-persoalan dalam mengartikannya. Skrpsi ini mencoba untuk menganalisa keadaan/pola konsumsi rumah tangga Indonesia serta karakteristik dari komoditi-komoditi pangan dalam hubungannya dengan perubahan harga sendiri, pengeluaran serta harga komoditi lainnya, yang dicerminkan oleh nilai elastisitasnya, dalam upaya perencanaan strategi dan kebijakan pangan di Indonesia untuk tahun-tahun mendatang. Untuk menghindari kompleksitas, pola konsumsi pangan yang dibahas dalam skripsi ini hanya berdasarkan atas pembagian pola konsumsi pangan yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik dan tidak berdasarkan atas pembagian wilayah Jawa, Sumatra, dan sebagainya. Model yang digunakan adalah Model Almost Ideal Demand Systemn (AIDS Model).AIDS Model adalah suatu model permintaan lengkap yang meggunakan perumusan masalah alokasi konsumen den dimulai dengan klas preferensi yang dikenal sebagai Piglog Class. Piglog Class adalah kelas preferensi kusus yang memungkinkan agregasi yang tepat dari konsumen yang diungkapkan melalui fungsi anggaran. Karena adanya saling keterkaitan diantara permintaan komoditas menyebabkan diperlukannya suatu metoda pendugaan berupa metoda sistem. Artinya semua persamaan secara bersama-sama dan akan memberikan hasil pendugaan bagi semua parameter secara simultan. Metoda tersebut dikenal dengan nama Seemingly Unrelated Regression (SUR). Hasil yang diperoleh menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang. berarti antara pola-pola konsumsi pangan yang diuji. Penerapan restriksi-restriksi permintaan, secara umum tidak terlalu berpengaruh terhadap arah dan nilai elastisitaSnya. Penambahan variabel demograpi yaitu jumlah anggota rumah keluarga pada umumnya memberikan pengaruh yang positif, kecuali untuk kelompok komoditi daging + telur + susu, sayuran dan buah-buahan. Nilai elastisitas hare.a sendiri untuk semua jenis pola konsumsi mempunyai tanda yang negatif. Hal tersebut sesuai dengan teori ekonomi yang menyatakan bahwa fungsi permintaan mempunyai arah yang negatif. Nilai elastisitas pengeluaran dari semua jenis pola konsumsi mempunyai tanda positif yang berarti konsumsi untuk komoditi pangan tersebut relatif akan meningkat seiring peningkatan. pengeluaran/pendapatan. Dari hal-hal tersebut, tampaknya kebijakan pangan yang berhubungan dengan input maupun output harus lebih diarahkan pada diversifikasi pangan selain beras. Usaha-usaha yang mengarah pada intensifikasi dan ekstensifikasi la.han di Luar Jawa mutlak harus dilakukan dalam upaya menyeimbangkan pertumbuhan konsumsi dan produksi beras dalam jangka waktu menengah. Akhirnya peranan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan produksi komoditi pertanian non beras mutlak diperlukan dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi, penyebaran informasi dan penerapan teknologi Baru, serta pencegahan penyakit. Hal ini cenderung bersifat mendorong dan nondistortif dengan inisentif dalam bentuk subsidi langsung."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azlia Quintania
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pemisahan zona depan-belakang suatu bangunan berbisnis dalam mencapai citra sebagai waralaba restoran cepat saji. Pemisahan zona depan dan zona belakang merupakan salah satu bentuk program ruang yang terkait dengan teori cara manusia mempresentasikan dirinya pada dunia luar. Teori ini digunakan dalam cara waralaba mempresentasikan produknya terhadap konsumen yang ada. Banyak waralaba yang menggunakan konsep ini, termasuk Mcdonalds. McDonalds merupakan waralaba yang berspesialisasi dalam penghidangan makanan cepat saji. Dengan penggunaan konsep pemisahan zona depan dan zona belakang, McDonalds dapat mencapai citranya sebagai restoran cepat saji. Aspek-aspek yang mempengaruhi pemisahan zona depan-belakang, seperti: aspek peletakkan, kegiatan yang terjadi pada bangunan tersebut, dan pelaku kegiatan membantu McDonalds dalam mencapai citra restoran cepat saji. Temuan ini menunjukkan pentingnya program ruang yang terencana untuk mencapai citra dalam setiap gerai waralaba agar dikenal identitasnya.

ABSTRACT
This study discusses about separation of back and front area business buildings to achieve their image as fast food restaurant. The separation of back and front area is one of the form of programming based on how human represents themselves to outside world. This theory is used by franchises to represents their image and products to their consumer. There are many franchise that uses this concept for their buildings, including McDonalds. McDonalds is a franchise a that specialized in serving fast food. The aspects that affects separation of back and front area, such as: placements, activities, and the actors help McDonalds to achieve their image as fast food restaurant. This finding shows the importance of spatial programming in order to achieve the image of the franchise so the identity will be known."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Paramitta
"ABSTRAK
Good governance merupakan suatu konsep ideal untuk diimplementasikan karena dapat memberikan banyak manfaat. Dengan diterapkannya good governance kehidupan masyarakat dan kemajuan ekonomi dapat diwujudkan. Adanya good governance juga dapat merribantu terciptanya keseimbangan kekuatan antara negara, masyarakat dan dunia usaha. Good governance juga dapat menjamin adanya kejelasan fungsi, hak, kewajiban dan tanggungjawab berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu negara, masyarakat dan dunia usaha.
Kemajuan ekonomi dapat tercipta bila terdapat kepastian usaha, kerangka hukum yang jelas dan tidak adanya atau tingkat KKN yang rendah dalam kehidupan masyarakat. Disinilah perlunya good governance, yang menjadi Iandasan pokok tercapainya tujuan negara, timbulnya kepercayaan masyarakat dan kondisi perekonomian yang sehat.
Untuk dapat mengimplementasikan good governance terdapat beberapa hambatan dan persyaratan. Untuk mengatasinya perlu suatu perencanaan strategis yang menyangkut visi dan misi organisasi yaitu mewujudkan good governance dalam kehidupan bernegara. Perencanaan ini membutuhkan proses pengorganisasian, yang lebih lanjut akan membutuhkan suatu change management. Change management ini diperlukan untuk mempermudah proses internalisasi dan implementasi good governance.
Salah satu cara untuk melihat implementasi good governance adalah dengan mengevaluasi pertanggungjawaban pemerintah kepada stakeholder tentang segala sikap dan perbuatan pemerintah, baik yang menyangkut perumusan kebijakan, pemberantasan KKN ataupun penggunaan sumber daya yang sesuai dengan hasil yang telah dicapai. Ini semua membutuhkan suatu indikator yang kongkrit, yang telah disusun dalam perencanaan strategis pemerintah.
Studi ini merupakan studi kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan berusaha memperlihatkan pentingnya strategic planning guna mencapai akuntabilitas. Strategic planning pada sektor publik merupakan deskripsi tentang strategi dan model implementasi akuntabilitas dari good governance pada sektor publik. Studi ini berusaha untuk menganalisa bagaimana membangun dan menerapkan konsep akuntabilitas dengan melakukan perencanaan strategis.
Untuk inelakukan penelitian yang bertujuan memperoleh gambaran, tipe penelitian yang dilakukan di sini adalah exploratory research. Dengan tipe penelitian ini dapat diketahui permasalahan yang sebenamya, alternatif penyelesaiannya dan variabel yang relevan. Adapun proses penelitian yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data sekunder terlebih dahulu, dan kemudian dilanjutkan dengan in-depth interview. Hasil interview ini dianalisa dengan menggunakan berbagai teori yang terdapat dalam data sekunder dan literatur.
Berdasarkan hasil interview yang ada, terlihat bahwa perencanaan strategis yang dipergunakan untuk organisasi sektor publik bersifat khas mengingat sektor publik memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan sektor swasta. Karakteristik unik tersebut mengacu pada stakeholders sektor publik yang lebih beragam dibandingkan sektor swasta dan memegang peranan penting dalam penyusunan rencana strategisnya. Selain itu sektor public memiliki tujuan yang sangat abstrak sehingga sulit untuk dikuantifisir, meskipun dalam skala kecil, BPKP telah berusaha untuk mengkuantifisirnya dengan mengembangkan suatu sistim untuk mengimplementasikan konsep akuntabilitas dari pelaksanann strategic planning dari organisasinya. Selain sifat khas terse but, ternyata sektor publik juga perlu mempertimbangkan desired goals, external support dan kapasitas orgamsasi. BPKP telah berusaha untuk mendefinisikan desired goals, visi dan misi secara jelas, terarah dan konkrit dalam perencanaan strategis mereka. Hal ini selanjutnya patut menjadi pertimbangan bagi pemerintah apakah akan mengambil model yang dipergunakan oleh BPKP dalam perencanaan strategisnya.
Pemerintah perlu mempertimbangkan pola yang dipergunakan oleh BPKP mengingat temuan di lapangan menunjukkan bahwa pemerintah masih memiliki kesulitan untuk mendeskripsikan tujuan organisasinya secara lebih konkrit dan dapat diukur. Selain itu pemerintah perlu pula memperhatikan kapasitas organisasi dan kemampuan sumber daya manusianya sehingga dapat melakukan strategic planning dengan baik.
"
2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pekik Saduprastawa
"PT. Tatasolusi Pratama (TSP) adalah PMA yang bergerak dalam pasar pendingin udara bangunan (PUB). TSP rnenghadapi perubahan peta persaingan di pasar PUB. Perubahan peta persaingan ini disebabkan oleh pesaing pesaing yang menanggapi terjadinya perubahan kriteria pembelian unit PUB oleh mayoritas konsumen yang saat ini lebih rnengutamakan harga dibanding kualitas. Kondisi ini yang menyebabkan TSP berada dalam posisi yang rnengkhawatirkan sebab untuk bertahan TSP harus mengorbankan laba kotor yang diperoleh sarnpai dibawah 10%. Oleh karena itu karya akhir ini ditujukan kepada TSP dirnana dengan melihat perubah:w peta persaingan maka TSP dapat menganalisa pengaruh-pengaruh yang teijadi baik intenal, ektemal rnaupun strategi yang tepat bagi TSP.
TSP rnerupakan pernimpin pasar PUB mulai tahun 1995 sampai tahun 2000. Produk PUB yang urnurn digunakan adalah chiller, air handling unit dan sistem paling sederhana adalah split unit. Pemilihan unit yang dipakai tergantung kondisi dan fungsi bangunan. Konsurnen pengguna produk TSP adalah bangunan urnurn, rurnah sakit dan juga industri. Setelah krisis ekonomi berlalu, pesaing lama maupun baru mulai menyerang posisi TSP di pasar PUB. Serangan tersebut dilakukan pada aspek harga, pesaing menawarkan harga yang sangat lebih murah sesuai dengan perubahan kriteria pernbelian rnayoritas konsurnen yang lebih rnengutarnakan harga. Serangan pesaing terutama untuk pasar yag seciang turnbuh seperti proyek bangunan umum seperti pusat perbelanjaan, aparternen, perkantoran dan industri. Narnun untuk proyek di sektor industri masih menyimpan harapan bagi TSP sebab tidak semua konsumennya mengutamakan harga namun justru kualitas yang dibutuhkan.
Prospek yang bagus di pasar PUB ditunjang dengan adanya stabilitas di bidang politik dan hukum yang mengakibatkan adanya pertumbuhan ekonomi walaupun tidak besar. Perubahan trend di masyarakat Indonesia yang semakin memperhatikan kenyamanan membuat hampir di semua tempat terpasang peralatan PUB baik di rumah, kantor maupun pusat perbelanjaan.
Globalisasi menyebabkan tetjadinya perubahan peta persaingan pasar PUB di Indonesia. Globalisasi memudahkan prinsipal mencari dan memindahkan lokasi produksi dengan sumber daya murah dan lebih dekat dengan wilayah pemasaran. Hal ini dilakukan untuk menekan biaya produksi menjadi seefisien mungkin. Inovasi teknologi juga menjadi hal penting dalam pasar PUB dimana PUB memiliki porsi cukup besar dalam penggunaan Iistrik untuk semua bangunan sehingga inovasi dalam efisiensi menjadi sangat penting.
TSP memiliki beberapa keunggulan yaitu kualitas sumber daya manusia yang baik, kualitas produk yang tetjamin yang telah terbukti ketangguhannya dan status sebagai distributor tunggal untuk produk TRANE. Keunggulan-keunggulan tersebut diharapkan dapat dipadukan TSP mempertahankan harga premium dari TRANE. Upaya mempertahankan harga premium dengan dukungan keunggulan tersebut mengharuskan TSP mcningkatkan Iebih banyak Iagi nilai manfaat kepada konsumen, tidak hanya produk TRANE namun juga pelayanan TSP sendiri. Sebab untuk bermain dengan strategi biaya sangat tidak mungkin. Delapan puluh persen harga jual adalah transfer price produk TRANE yang ditentukan oleh prinsipal.
Strategi yang dapat dilakukan oieh TSP saat ini adalah dengan bertahan melawan tekanan pesaing maupun konsumen. Strategi bertahan dengan menurunkan harga yang memiliki konsekuensi penurunan laba kotor TSP merupakan strategi sementara dalam waktu paling lama 2 tahun kedepan. Diharapkan dalam waktu tidak lebih dari 2 tahun ini TSP dapat mengembalikan persepsi konsumen mengenai pentingnya kualitas dan untuk menghasilkan suatu kualitas membutuhkan biaya yang berakibat munculnya harga premium untuk TRANE.
TSP perlu terus memelihara kedekatan hubungan dengan konsumen baik yang baru maupun lama (loyal). Upaya ini dilakukan untuk memudahkan TSP dalam memberikan pengertian kepada konsumen mengenai pentingnya sistem PUB yang terjamin kualitas dan kehandalannya.
Bila upaya menunjukkan nilai tambah (manfaat) melalui pendekatan hubungan dalam membina loyalitas konsumen gagal mempertahankan harga premium untuk TRANE, maka TSP harus berani menurunkan laba kotomya semaksimal mungkin sebagai cara untuk bertahan menghadapi tekanan pesaing. Dan bila hal ini berjalan terus sampai 4-5 tahun kedepan ditambah dengan tidak adanya keluhan terhadap produk Cina serta tidak ada perubahan kebijakan dari pihak prinsipal maka skenario terburuk adalah terancamnya posisi TSP dan TRANE sebagai pemimpin pasar PUB untuk segmen proyek di Indonesia. Ancaman lain adalah investor menarik dana investasi mereka dari TSP disebabkan keuntungan yang menurun yang tidak seimbang dengan resiko investasi yang mereka lakukan. Hal ini sangat disayangkan menimbang pasar PUB di Indonesia memiliki prospek yang cukup bagus selama Indonesia masih mampu membangun."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakfar Rasyidi Rahman
"Monetary crisis blowing Indonesia in the middle of July 1997 has brought significant impact especially to business sector. The economic crisis for PT. Inti Teknodrilindo constituted a serious threat instead of positive impact. Therefore, the management conducted various strategies in order to survive by means of internal improvement and efficiency strategies. It allowed the company to keep exist until today. The author was encouraged to study about company strategies.
This study was conducted in descriptive manner, the author presented empirical data relating to strategies applied by PT. Inti Teknodrilindo; how to analyze company strategies (uncertainty) to enable the company escape from the crisis. In order to analyze strategies of PT. Inti Teknodrilindo, the author collected primary or secondary data. The primary data includes result of detailed interview with PT. Inti Teknodrilindo top management as well as board of directors and managers in analyzing the primary and secondary data, the author adopted macro analysis from Pearce and Robinson, five forces from Porter, namely five farces That influence industrial competitiveness. In order to ensure factual activities conducted by PT. Inti Teknodrilindo, the author also adopted value chain from Michael Porter, which analyzes a set of activities in detailed as well as company's activities to discover the most significant factor for strategies applied by the company. Strategy generic from Pearce and Robinson and Laurence R. Jauch. Turnaround strategy is a theory the author applied to come into conclusion that the strategy used by PT. Inti Teknodrilindo was an turnaround strategy by retrenchment strategy being indicated by cost and asset reduction through employee rationalization, fix asset sales and changing composition of the shareholders. Meanwhile, turnaround strategy was followed by concentric diversification strategy, namely to diversify service coverage in oil & gas exploration and exploitation project by means of establishing subsidiaries, cooperation with other parties in joining various oil & gas drilling tenders, acquisition of the company which is having line business with PT. Inti Teknodrilindo, to find focusing on service or product."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Dyah Wijayanti
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah
1. Mengetahui pengaruh ownership structure dan life cycle perusahaan terhadap
leverage
2. Mengetahui pengaruh ownership structure dan life cycle perusahaan terhadap
perubahan leverage
3. Mengetahui pengaruh perubahan ownership structure dan life cycle
perusahaan terhadap perubahan leverage"
2012
T31456
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Yudho Adianto
"Tujuan karya akhir ini adalah mengidentifikasi kapabilitas perusahaan, mengkaji visi dan misi, serta merancang balanced scorecard di PT.Grahanusa Mediatama untuk meningkatkan efektifitas implementasi strategi perusahaan tidak hanya dari ukuran finansial. Balanced Scorecard sebagai Sistem Manajemen Strategis mengkomunikasikan dan mengawasi eksekusi strategi melalui proses cascading sampai dengan level departemen dan alignment. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa strategi perusahaan kurang selaras dan kurang dikomunikasikan. Balanced scorecard disertai cascading dan alignment membantu perusahaan meningkatkan implementasi strategis dalam hal komunikasi dan sinergi. Diharapkan karya akhir ini dapat menjadi referensi perusahaan dan pihak lain dalam mendalami balanced scorecard khususnya dari sisi praktek cascading dan alignment strategi.

This thesis is to identify and evaluate company capabilities, vision and mission, and design PT.Grahanusa Mediatama?s scorecard to improve strategy implementation, accomodating non-financial measures. Balanced scorecard as a Strategic Management System communicate and monitor strategy execution through cascading and alignment processes. The cascading processes will be made through departmental level. This study reveals that company strategy lacks communication thus execution. Cascading and alignment process of balanced scorecard could significantly improve communication and synergy across unit. The expectation is that this study could contribute a reference to those building the balanced scorecard or studying further about strategic cascading and alignment processes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31471
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hilman Fadli
"Pemanfaatan sistem informasi dan teknologi SI TI dalam bisnis drilling atau pengeboran dapat membantu perusahaan dalam pencapaian tujuan bisnisnya PT Pertamina Drilling Services PDSI merupakan perusahaan yang berfokus pada bisnis pengeboran dan well services PDSI belum dapat memaksimalkan pemanfaatan SI TI sebab adanya berbagai faktor internal dan eksternal seperti belum adanya integrasi aplikasi antar fungsi perusahaan pengembangan SI TI belum terarah serta belum memiliki strategi SI TI yang baik dalam membantu perusahaan mencapai tujuan bisnis Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan adanya dokumentasi perencanaan strategis sistem SI TI yang selaras dengan tujuan bisnis Perencanaan strategis SI TI yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan metodologi Ward Peppard dengan beberapa metode analisa pendukung seperti SWOT Balance Scorecard BSC Five Forces Model PEST Mc Farlan Matriks serta tren teknologi informasi saat ini dalam menganalisis internal eksternal bisnis dan SI TI perusahaan Hasil dari perencanaan strategis SI TI ini adalah strategi management SI TI berupa usulan baru akan hadirnya struktur IT Steering Committee di PDSI sebagai komite penengah serta penyelaras antara bisnis dengan TI termasuk tata kelola TI strategi SI TI berupa integrasi aplikasi dengan sistem SAP seperti Timesheet Management dengan modul I P2P Sistem Monitoring Aset Rig dengan modul FI Online Maintenance System dengan modul Plant Maintenance dan sebagainya serta strategi pemanfaatan tren teknologi ke depan seperti enterprise cloud bagi perusahaan sampai kepada roadmap implementasi SI TI di PDSI

Use of information systems and technology IS IT in the business of drilling can help the company in achieving its business objectives PT Pertamina Drilling Services PDSI is a company focused on the business of drilling and well services PDSI have not been able to maximize the use of the IS IT because the various internal and external factors such as the lack of cross functional enterprise application integration development of IS IT is not directed and do not have a strategy of IS IT in helping companies achieve business objectives These problems can be overcome with the strategic planning documentation system IS IT are aligned with business goals Strategic planning of IS IT are developed in this study using the methodology Ward Peppard with several methods of support such as SWOT analysis Balanced Scorecard BSC Five Forces Model PEST Mc Farlan matrix as well as current information technology trends in the internal external analyzing business and IS IT companies The results of the strategic planning of IS IT is strategic management IT in the form of a new proposal for the present structure of the IT Steering Committee The committee PDSI as mediator and alignment between business and IT including IT governance the strategy of IS IT in the form of application integration with SAP systems such as Timesheet Management with I P2P module Asset Monitoring system Rig with FI module Online Maintenance system with Plant Maintenance module and so on as well as the utilization strategy ahead of technology trends such as enterprise cloud roadmap for the company until the implementation of IS IT in PDSI
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Ferima
"Tesis ini membahas penggunaan diagnostic control system dalam mengimplementasikan strategi. Tujuan sistem ini adalah untuk mengintegrasikan strategi, yang merupakan rencana jangka panjang perusahaan, dengan anggaran. Dengan demikian, manajemen memiliki sistem pengendalian yang baik dalam perusahaan dan manajemen pun dapat menghasilkan anggaran yang mendukung tujuan akhir perusahaan. Penelitian ini adalah studi kasus pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan dan penyewaan produk dan jasa kebandarudaraan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan telah mengembangkan balanced scorecard, namun balanced scorecard tersebut belum sempurna, karena tidak adanya strategy map. Sehingga integrasi antara strategi dan anggaran pun kurang tepat dan tidak mencapai target ROE yang diharapkan perusahaan. Namun setelah dilakukan revisi, perusahaan akhirnya mampu mencapai target ROE yang diharapkan. Dengan adanya balanced scorecard dan anggaran, diharapkan perusahaan dapat mengkomunikasikan strategi kepada setiap individu dalam perusahaan dengan lebih baik.

The focus of this study is the use of diagnostic control system in strategy implementation. The purpose of this system is to integrate strategy which is known as the long term planning, with budget. Therefore, management will have a proper control system and a budget that support the vision of the company. This paper use study case method in a trading and rental company for airport products and services.
The results show that company has developed balanced scorecard but the development is not perfect, because there is no strategy map included to the system. Therefore, the integration between strategy and budget is not appropriate. After revision, company finally can reach the targeted ROE. With the balanced scorecard and budget, hopefully management can do a better communication of strategy to every person in the company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T31457
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eduard Felix Adijuwono
"Keadaan perekonomian Indonesia hingga 2005 ini belum pulih benar. Banyak perusahaan yang pailit karena tidak kuat menghadapinya. Kondisi sosial politik yang tidak menentu, infrastruktur yang kurang menunjang, tekanan dari dunia global mengenai WTO, NAFTA, EEC, Eco Friendly menambah deretan tantangan dunia usaha di Indonesia.
PT."271" adalah perusahan pembuat panel listrik yang sudah berdiri lebih dari 30 tahun yang cukup punya nama dan dikenal. Pada tahun 1997 sewaktu terjadinya krisis ekonomi di Asia, PT "271" mendirikan divisi baru yakni divisi Metalworking. Hal ini dilakukan semata untuk dapat bertahan hidup. Di sini terjadi pergeseran jalur usaha dari pembuat panel utuh, menjadi pembuat kotak panel dan suku cadang pelat lembaran (sheet metal ,jobshop). Dengan berjalannya waktu, justru divisi baru ini yang berkembang dan saat ini menjadi tulang punggung perusahaan.
Dalam penulisan karya akhir ini akan digunakan proses manajemen strategi untuk mengkaji strategi perusahaan yang telah digunakan dan juga merumuskan strategi perusahaan untuk dapat bertahan hidup.
Dimulai dengan menganalisa lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun internal, analisa pesaing. pelanggan serta kinerja perusahaan yang akhirnya dapat menetukan bilamana strategi yang telah dipilih dan sedang berjalan layak untuk dipertahankan. serta alternatif strategi yang kayak dipcrtimbangkan.
Untuk memudahkan analisa digunakan pendekatan berbasis pasar dan juga pendekatan berbasis sumber daya, serta strategi bersaing pada tingkat produksi. Dibahas pula mengenai aliansi strategis dengan PT.SI. yang beresiko tinggi tetapi menghasilkan pengembalian yang baik.
Berdasarkan analisa dan kajian yang dilakukan, maka strategi yang sedang berjalan sudah cocok dengan kondisi yang ada walaupun hares diterapkan dengan penuh kewaspadaan.

Indonesian economic condition was still not fully recovered up to year 2005. Quite a few companies went bankrupt as they could not withstand this kind of situation. Indonesian business environment as a mater of fact was worsen by the uncertainty of social-political agenda, under developed infrastructure, pressure from global economy such: "WTO", "NAFTA", "EEC", "Eco Friendly", etc.
PT."271" is a respectable and well known switchboard maker company which has been existed for more than 30 years. During the Asian Economic Crisis in 1997, PT "271" established a sheet metal job shop division in order to survive during that period. As time progresses, this new division grows and becomes the backbone of the company. In this context, there is a line of business shifting, from a complete switchboard maker to a switchboard box and sheet metal spare parts maker.
In this paper, strategic management framework will be applied to evaluate the existing company strategy, as well as to formulate a new strategy. By analyzing the external and internal environment, the competitors and clients, as well as company's past performance, conclusions can be drawn whether the current strategy worth keeping and some alternative strategy worth considering.
To make the analysis straightforward, market and resource based frameworks as well as competitive strategy at production level are applied. Strategic alliance with PT "SI", which is high risk but yield a high return is discussed as well.
As the conclusion, the existing strategy is already well suited with the current condition, although this strategy has to be implemented with full prudence.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18468
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>