Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117967 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iwan Titiheruw
"Kegiatan ekspor produk manufaktur banyak mengandung resiko. Barang-barang yang dikirim melalui darat, laut dan udara kepada importir negara tujuan dapat saja hilang, rusak maupun ditolak masuk. Resiko-resiko yang muncul ini akan menimbulkan kerugian bagi eksportir. Oleh sebab itu peranan asuransi dalam mata rantai kegiatan ekspor adalah salah satu kegiatan yang tidak dapat diabaikan. Salah satu resiko yang mungkin timbul dan kegiatan ini adalah tuntutan dari pihak ketiga (Third Party Liability) terhadap barang yang dihasilkan oleh produsen. Di negara-negara maju, masyarakat pengusaha sadar akan pentingnya berasuransi termasuk mengasuransikan resiko tanggung jawabnya terhadap pihak ketiga sehubungan dengan adanya kemungkinan kesalahan dan kelalaian dalam aktivitas dalam aktivitas perusahaan yang dapat menimbulkan kerugian kepada pihak ketiga. Untuk kebutuhan tersebut, perusahaan asuransi menyediakan bentuk proteksi yang disebut dengan asuransi Export Product Liability, yaitu asuransi yang memberikan proteksi kepada tertanggung apabila produk yang dihasilkannya menimbulkan kecelakaan atau kerusakan terhadap pihak lain. Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui lebih mendalam masalah-masalah kebijakan penetapan tarif dart underwriting asuransi EPL. Yaitu dengan memberikan gambaran dalam hal penetapan tarif, analisa resiko-underwriting dari asuransi ini seperti resiko yang dijamin dan dikecualikan, serta proses underwriting dan penetapan tarif premi yang memberikan keuntungan bagi asuradur dan tertanggung. Penelitian dilakukan dengan mengadakan survei langsung ke perusahaan asuransi maupun tertanggung serta studi kepustakaan. Dalam melakukan proses underwriting asuransi ini ada beberapa hal pokok yang hams diperhatikan yaitu sifat dari produk itu sendiri, fungsi produk, siapa yang akan memakai atau mengkonsumsi produk tersebut. Kegiatan ini sifatnya sangat kompleks mengingat underwriter hams `mengerti' benar tentang barang/produk yang diasuransikan dari mulai proses produksi, bahan baku, pemakaian produk, kemasan, labelling, sampai dengan pemasarannya. Hal ini berarti underwriter/asuradur hams memahami sistem atau manejemen dari perusahaan yang bersangkutan. Tahap selanjutnya adalah menentukan hazard dari produk itu sendiri yang kemudian diperoleh tingkat resiko(rate) dari produk. Karena jenis barang yang ditawarkan sangat beragam maka sulit bagi perusahaan asuransi untuk menentukan resiko produk dengan tepat. Dalam mengklasifikasi resiko perusahaan menggunakan suatu standard yang telah ditetapkan untuk menentukan resiko produk dan tarif premi. Saat ini asuransi EPL belum populer mengingat masih banyak perusahaan manufaktur yang belum merasa perlu untuk membeli proteksi asuransi jenis ini. Tetapi paling tidak dengan membeli asuransi ini, kegiatan eksportir menjadi lebih aman. Produsen tidak pernah tahu berapa biaya yang hams dikeluarkan jika terjadi tuntutan hukum dari pemakai barangnya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
S18972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18333
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Nugroho
Depok: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thea Herawati Soeroso
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1982
S16679
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwati Pangestuti
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16822
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harini R. Rudyawati
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16989
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niniel Fitriyanti
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan perusahaan dalam mengeluarkan asuransi heavy equipment, kemudian membandingkan pelaksanaan teknik underwriting dan penyelesaian klaim pada 3 perusahaan asuransi yang dipilih secara random. Diharapkan °dari situ diperoleh teknik underwriting dan penyelesaian klaim yang tepat. Untuk itu, dilakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan pada ketiga perusahaan tadi. Kemudian dilakukan analisa perkembangan surplus underwriting dan loss ratio selama 1986-1990 untuk melihat prestasi underwritingnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing perusahaan memiliki keunggulan dan kelemahan dalam melaksanakan underwriting dan penyelesaian klaimnya. Perbedaan pelaksanaan timbul karena masing-masing perusahaan memiliki pertimbangan dan kebijaksanaan sendiri dalam menyeleksi risiko dan penetapan tarifnya. Sedangkan dari analisa surplus underwriting dan loss ratio, terlihat bahwa prestasi underwriting PT AIT adalah yang terbaik, disusul oleh PT MAIL dan PT ACA. Juga terlihat bahwa ketiga perusahaan cenderung merasa ada keharusan dalam menerima pertanggungan meskipun bisnis ini tidak menguntungkan mereka. Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa tidak ada teknik underwriting dan penyelesaian klaim yang paling tepat, karena masing-masing perusahaan mempunyai tersendiri yang berbeda. Selain itu, tidak kebijaksanaan ada penetapan premi yang paling optimal, karena penetapan tarif yang tidak standar. Saran yang dapat diberikan untuk penutupan asuransi heavy equipment secara umum adalah membuat paKet yang menarik bagi para kontraktor, di samping itu mutlak ditetapkan deductible untuk setiap penutupan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1991
S18449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renta Sylvana Eleonora
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S23860
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasbullah Thabrany
"Tarif rumah sakit merupakan suatu elemen yang amat essensial bagi rumah sakit yang tidak dibiayai penuh oleh pemerintah atau pihak ketiga. Rumah sakit swasta baik yang bersifat mencari laba maupun yang nirlaba harus mampu mendapatkan biaya untuk membiayai segala aktifitasnya dan untuk dapat terus memberikan pelayanan kepada masyarakat sekitarnya.Rumah sakit pemerintah yang tidak mendapatkan dana yang memadai untuk memberikan pelayanan secara cuma-cuma kepada masyarakat juga harus menentukan tarif pelayanan. Di Indonesia praktis seluruh rumah sakit apakah itu RS umum ataupun RS perusahaan atau RS swasta harus mencari dana yang memadai untuk membiayai pelayanannya. Jadi semua rumah sakit di Indonesia harus mampu menetapkan suatu tarif pelayanan."
1999
JMAR-1-1-1999-5
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penulisan ini dilakukan untuk mengkaji penetapan tarif premi pada beberapa perusahaan asuransi yang ada di Indonesia. Metode yang dilakukan adalah menggunakan perhitungan-perhitungan aktuaria. Perbandingan mengenai pembentukkan tarif premi pada beberapa perusahaan asuransi tersebut, juga dilakukan analisa tentang kesesuaian antara tarif premi, dengan manfaat yang akan diterima tertanggung, biaya yang dikeluarkan perusahaan asuransi dan keuntungan yang diperoleh perusahaan asuransi. Dari analisa tersebut dapat dilakukan penilaian tentang penetapan tarif premi pada beberapa perusahaan asuransi tersebut. "
Universitas Indonesia, 2007
S27720
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>