Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195324 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vishnu Juwono
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1999
S19314
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Cleodora
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja reksa dana sebelum dan selama pandemi COVID-19 pada empat tipe reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, campuran, dan saham. Penelitian dilakukan mulai dari Januari 2018 sampai dengan Desember 2021 terhadap 509 reksa dana yang terdiri dari 52 reksa dana pasar uang, 205 reksa dana pendapatan tetap, 85 reksa dana campuran, dan 167 reksa dana saham. Metode penelitian menggunakan Sharpe Ratio, Alpha Jensen, dan Fama-French Three Factor Model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reksa dana pasar uang memiliki kinerja yang melebihi reksa dana lainnya dengan menggunakan metode Sharpe Ratio dan Alpha Jensen sebelum dan selama COVID-19. Sementara hasil untuk metode Fama-French Three Factor Model menunjukkan bahwa reksa dana pasar uang melebihi kinerja reksa dana lainnya sebelum COVID-19 dan reksa dana pendapatan tetap mampu melebihi kinerja reksa dana lainnya selama COVID-19.

This study aims to analyze the performance of mutual funds before and during the COVID-19 pandemic on four types of mutual funds, which are money market, fixed income, mixed, and equity mutual funds. The research was conducted from January 2018 to December 2021 on 509 mutual funds consisting of 52 money market mutual funds, 205 fixed income mutual funds, 85 mixed mutual funds, and 167 equity mutual funds. The research method used are Sharpe Ratio, Alpha Jensen, and Fama-French Three Factor Model. The results of the study showed that money market mutual funds outperform other mutual funds using the Sharpe Ratio and Alpha Jensen methods before and during COVID-19. While the results for the Fama-French Three Factor Model method showed that money market mutual funds outperformed other mutual funds before COVID-19 and fixed income funds were able to outperform other mutual funds during COVID-19"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Dwi Kartika
"ABSTRAK
Produk reksa dana merupakan produk investasi yang dapat menjadi alternatif investasi ideal bagi investor awam. Manfaat reksa dana antara lain dapat memberikan kemudahan bagi para investor awam yang ingin berinvestasi di pasar modal secara terjangkau. Melalui reksa dana, investor tidak perlu bersusah payah memonitor secara terus menerus perkembangan pasar modal, karena perusahaan manajer investasi yang mengatur alokasi aset dari reksa dana tersebut untuk dapat memberikan hasil investasi menarik dengan tujuan membantu investor dalam memenuhi tujuan keuangan mereka. Booming reksa dana terjadi pada tahun 2003-2004 dengan puncaknya pada akhir tahun 2004 sehingga mencapai total dana kelolaan hingga Rp 110 triliun untuk skala industri nasional. Jumlah ini adalah yang tertinggi dan fenomenal, karena investor berbondong-bondong untuk menanamkan investasi mereka di jenis investasi ini.
Namun sayangnya, penjualan yang fenomenal tidak diiringi dengan tingkat kesadaran investor akan karakter jenis investasi tersebut. Banyak kesalahpahaman yang terjadi di kalangan investor akan faktor risiko yang menyertai produk reksa dan ini. Kondisi berubah pada tahun 2005 dimana secara makro Indonesia mengalami krisis ekonomi yang disebabkan oleh naiknya harga minyak dunia berakibat pada melemahnya rupiah terhadap dollar. Keadaan ini memaksa pemerintah untuk menaikkan harga BBM secara drastis dan berakibat domino effect pada perekonomian nasional, termasuk diantaranya pasar obligasi yang mengakibatkan terpuruknya harga Nilai Aktiva Bersih reksa dana secara drastis.
Investor awam yang kurang memahami karakter risiko reksa dana, panik dan secara berbondong-bondong menarik dana mereka pada saat yang bersamaan. Eksodus penarikan dana secara besar-besaran tidak diantisipasi oleh manajer investasi yang kewalahan mencairkan obligasi mereka ke dalam pasar yang sedang over-supply. Kondisi ini menambah runyam situasi industri reksa dana saat itu. Dengan demikian industri dihadapkan cobaan yang berat untuk mampu melampaui krisis, meskipun akhirnya gelombang redemption mereda di akhir tahun 2005. Krisis ini memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak dalam proses pembelajaran industri yang sedang bertumbuh. Bagi investor, agar lebih memahami dan mengenal karakter produk sebelum memutuskan untuk berinvestasi, bagi perusahaan manajer investasi bagaimana untuk mencegah mis-selling yang berpotensi terjadi pada tenaga penjual, dan untuk Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) agar lebih tegas dan ketat dalam mengawasi proses penjualan reksa dana dan lebih selektif lagi dalam memberikan persetujuan produk.
Dalam tulisan ini penulis mencoba mengangkat situasi nyata yang dialami oleh MXMI, sebuah perusahaan Manajer Investasi, dalam menjalankan kegiatan komunikasi pemasarannya melalui pendekatan Integrated Marketing Communications dalam rangka mengedukasi konsumen melalui elemen-elemen IMC tersebut. Perusahaan menanamkan investasi yang cukup besar pada elemen personal selling demi memberikan edukasi yang mendalam dan menyeluruh kepada tenaga penjual, sehingga memiliki bekal yang kuat dalam menawarkan produk reksa dana kepada calon investor. Tenaga penjual disini memegang peranan yang sangat penting, tidak hanya dalam proses penawaran dan penjualan, tetapi juga memegang peranan sebagai mediator penyampaian informasi antara perusahaan dan konsumen. Fungsi tersebut sangat dirasakan manfaatnya pada saat terjadi krisis, dalam upaya menenangkan investor yang panik dan mencegah mereka untuk menarik dana mereka yang hanya akan mengakibatkan kondisi yang lebih buruk. MXMI tidak dapat berkelit dari dampak penurunan NAB reksa dana nasional, namun dapat meminimalisir jumlah redemption yang terjadi.
Dalam tulisan ini juga akan diungkap strategi komunikasi pemasaran apa yang hendak digunakan oleh perusahaan dalam periode yang akan datang dalam upaya meningkatkan kembali jumlah dana kelolaan yang menurun secara drastis di tahun 2005."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17356
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi
"Skripsi ini membahas tentang alokasi aset portofolio reksa dana saham berdasarkan indeks sektoral dan SBI serta evaluasi kinerja reksa dana saham periode Januari 2006 ndash Desember 2012 dengan menggunakan metode Sharpe rsquo's style analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar reksa dana dipengaruhi oleh style nya dibanding selection. Sektor keuangan pertambangan dan infrastruktur menjadi sektor yang paling mempengaruhi return reksa dana saham periode Januari 2006 ndash Desember 2012. Hasil evaluasi kinerja reksadana saham menunjukkan bahwa hanya empat reksa dana saham yang mampu mengungguli benchmark nya signifikan secara statistik.

This thesis discusses the assets alocation in equity mutal fund?s portfolio based on sectoral indices and SBI, as well as stock mutual fund performance evaluation period January 2006 - December 2012 by using Sharpe's style analysis. Results showed that most mutual funds are influenced by the style than the selection. Finance, mining, and infrastructure sector are the sectors that most affect the equity fund return period January 2006 - December 2012. Equity mutual fund performance evaluation results show that only four equity mutual funds that able to outperform their benchmarks statistically significant."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44261
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Komarudin
"Desa merupakan suatu daerah yang penduduknya mempunyai kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah juga mengatasi permasalahan kesehatan, bencana serta kegawatdaruratan secara mandiri. Studi pendahuluan yang dilakukan di desa Waru jaya dan Desa Bojong Indah didapatkan beberapa persoalan kesehatan yang dapat mengacam kesehatan masyarakat luas yakni stunting, ISPA dan Hipertensi. Riset ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif kebijakan. Penggunaan metode (triangulasi) wawancara mendalam dan observasi ditujukan agar peneliti mendapatkan pemahaman menyeluruh mengenai fenomena/kejadian yang ada. Penelitian ini dilakukan di dua desa yakni Desa Waru Jaya yang dijadikan fokus dan Desa Bojong Indah yang dijadikan model. Dua Desa tersebut terletak di Kecamatan Parung Kabupaten Bogor dengan persoalan kesehatan yang berbeda. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Bojong Indah lebih dapat mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang ada untuk meningkatkan kualitas kesehatan didesanya. Sementara, Desa Waru Jaya masih berfokus pada program turunan yang diberikan oleh pihak Kabupaten Bogor tanpa menyesuaikan dengan persoalan kesehatan yang ada dilapangan. Diharapkan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertingal dan Transmigrasi serta Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor dapat melakukan evaluasi dan monitoring yang lebih detail serta membantu utnuk membuatkan program yang lebih aplikatif yang bisa diimplementasikan didesa sesuai persoalannya masing-masing

The village is an area where the population has the readiness of resources and capabilities and the willingness to prevent and overcome health problems, disasters and emergencies independently. Preliminary studies conducted in Waru Jaya Village and Bojong Indah Village found several health problems that could threaten public health, namely stunting, Acute Respiratory Infection and hypertension. This research uses a qualitative approach with a policy perspective. The use of in-depth interview and observation (triangulation) methods is intended so that researchers gain a thorough understanding of the existing phenomena/events. This research was conducted in two villages, namely Waru Jaya Village as the focus and Bojong Indah Village as the model. The two villages are located in Parung District, Bogor Regency with different health problems. The results of this study showed that Bojong Indah Village was able to optimize all existing resources to improve the quality of health in her village. Meanwhile, Waru Jaya Village is still focusing on derivative programs provided by the Bogor Regency without adjusting to health problems in the field. It is hoped that the Ministry of Villages and Development of Disadvantaged Regions and Transmigration as well as the Bogor District Health Office can carry out more detailed evaluation and monitoring and help develop more applicable programs that can be implemented in villages according to their respective problems"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Devi Larasati PM.
"Tujuan penelitian ini adalah mengukur kinerja reksa dana saham di Indonesia pada periode Januari 2007 hingga Desember 2011. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan Jensen?s Alpha Model dan Fama-French Three Factor Model. Pada penelitian ini dilakukan pengelompokkan reksa dana saham menjadi beberapa portofolio berdasarkan ukuran perusahaannya (size) dan nilai book-to-market dari saham-saham yang tergabung dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Hasil penelitian dengan kedua model di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan reksa dana saham memiliki kinerja yang lebih tinggi (outperform) dari kinerja pasar. Faktor ukuran perusahaan dan nilai ­book-to-market tidak mempengaruhi tingkat pengembalian reksa dana saham. Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata reksa dana saham di Indonesia memuat saham dengan kapitalisasi yang kecil dan saham dengan nilai book-to-market yang rendah (growth stocks).

This study aims to examine the performance of equity mutual fund in Indonesia from January 2007 to December 2011. The performance?s measurements used are the Jensen?s Alpha and Fama-French Three Factor Models. This study classified the equity mutual fund into several portfolios based on size and book-to-market value of the stocks listed in Jakarta Composite Index (JCI).
The result of the Jensen?s Alpha and Fama-French Three Factor Models indicated that overall equity mutual fund are outperformed the market performance. The size and book-to-market are not significant factors in explaining equity fund returns. The results further indicate that the average equity fund in Indonesia holds smaller market capitalization stocks and smaller book-to-market value (growth stocks).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwanto
"Penilaian kineria portofolio yang dikelola secara aktif tidak bisa diukur dengan metoda tradisional yang mengasumsikan nilai harapan investasi (expected return) dan beta portofolio konstan sepanjang waktu. Oleh karena itu penilaian kinerja tersebut harus dilakukan dengan pendekatan pada kinerja pemilihan sekuritas untuk membentuk portofolio optimal dan kemampuan market timing. Kedua komponen tersebut merupakan komponen dalam pengelolaan portofolio aktif dan masing-masing memberikan kontribusi pada kinerja portofolio secara keseluruhan.
Heririksson dan Merton telah membuktikan bahwa dengan prosedur parametrik, penilaian kinerja portofolio yang dikelola secara aktif dapat dilakukan dengan analisa regresi pada data-data lampau excess return portofolio tersebut. Teknik yang dikembangkan oleh Henriksson dan Merton ini menghasilkan suatu penilaian yang semakin kecil kinerjanya bila jumlah sampel pengamatannya semakin besar.
Dengan menggunakan Model yang dikembangkan oleh Hennksson dan Merton, penelitian ini menggunakan sampel reksa dana saham dan reksa dana campuran yang sudah efektif sebelum 1 Januari 1997. Hal ini didasari pada asumsi bahwa kedua jenis reksa dana terbuka tersebut diasumsikan mengelola portofolionya secara aktif. Dengan batasan tersebut dan seluruh reksa dana yang sudah ada di Indonesia, terpilih sebelas sampel reksa dana dengan pengamatan excess return per minggu untuk periode 3 Januari 1997 sampai dengan 29 Agustus 1997 seluruhnya terdapat 34 pengamatan.
Dari hasil model regresi kuadrat terkecil didapatkan bahwa sepuluh dan sebelas reksa dana tersebut tidak bisa dinilai kinerja pemilihan sekurítasnya karena gagal dalam uji signifikansi nilal taksiran konstanta dengan uji t pada tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan lima reksa dana juga tidak bisa dinilai kemampuan market timing dengan alasan yang sama. Enam reksa dana lai nnya terbukti mempunyai kemampuan market timing yang bagus.
Dengan model yang dikembangkan oleh Henriksson dan Merton, penilaían kineija reksa dana sudah bisa dilakukan dengan kesalahan yang kecil, meskipun model tersebut tidak bisa menjelaskan perubahan dinamis excess return portofolio yang dikelola secara aktif akibat pen.ibahan parameter ekonomi makro yang sangat dramatis. Hal ini disebabkan oleb karena dalam model tersebut, pengaruh informasi-informasi yang tersedia untuk umum melaluí media massa (public ¡nfrrmutions) tidak diperhitungkan sebagai suatu variabel. Untuk melanjutkan penelitian ¡ni di masa datang, bisa dikembangkan suatu model yang bersyarat pada public ínJèrmuíiofls tersebut. Dengan model bersyarat (conditional performance evaluation model) diharapkan tingkat kesalahan (bias) dalam penilaian kinerja portofolio yang dikelola secara aktif bisa semakin diperkecil dan bahkan dihilangkan."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asniari Lindayani
"ABSTRAK
Pertumbuhan ekonomi yang pesat telah mengubah pola pikir masyarakat Indonesia. Banyaknya perubahan ? perubahan yang terjadi juga telah merubah nilai nilai kehidupan masyarakat yang pada gilirannya merubah pula pola-pola hidup dan tabungan investasi masyarakat. Di bidang ekonomi, khususnya di bidang investasi, instrumen investasi yang ada sudah sangat beragam dan menjanjikan keuntungan yang maksimal. Masyarakat dapat memilih berbagai alternatif instrumen investasi yang ada seperti tabungan, asuransi, déposito berjangka, obligasi, saham, reksadana dan berbagai sekuritas keuarigan Lainnya.
Perkembangan dana pensiun di Indonesia pun dari waktu ke waktu terus meningkat sejalan dengan pesatnya perkembangan ekonomi. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Rl No.78/KMK/017/1995, para pengelola dana pensiun telah diberi kesempatan dalarn memperluas diversifikasi investasinya termasuk juga dimungkinkan berinvestasi di pasar modal. Oleh karena itu reksa dana sebagai salah satu alternatif instrumen investasi jangka panjang diharapkan mampu menarik minat dana pensiun dalam mengalokasikan asetnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi apakah penempatan dana pada reksadana sebagai alternatif instrumen investasi jangka panjang yang telah dilakukan oleh Dana pensiun Krakatau Steel, sudah tepat sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap total investasi yang telah dilakukan.
Penelitian in melakukan perbandingan antara kinerja reksadana dengan pembandingnya yang disiisun berdasarkan market index strategy. Adapun metode perbandingan yang dilakukan adaiah secara langsung serta dengan menggunakan Safety First Model dengan pendekatan kriteria Roy. Peneliti melakukan perbandingan langsung antara kinerja reksadana pendapatan tetap yang dilakukan oieh dana pensiun yaitu pada reksadana yang dikeluarkan oleh Indovest Securities (Reksadana Indovest Dana Obligasi) dengan 100 % investasi pada deposito berjangka 6 bulan sebagai pembandingnya . Sedangkan untuk investasi pada reksadana pendapatan tetap dan PNM Securities, dilakukan perbandingan langsung dengan return pasar yang dihitung dan Indeks Haga Saham Gabungan (THSG) dan Deposito bank pemerintah 6 bulan secara proporsional yang sesuai dengan rata-rata komposisi portfolionya.
Dalam melakukan penilaian kinerja reksadana dan pembandingnya selanjutnya digunakan utility model yaitu safety first model dimana kriteria ini membatasi terjadinya resiko mernperoleh hasil yang buruk, Kriteria Roy memilih alternatif portfolio yang dapat meminimkan probabilitas bahwa return portfolio tersebut akan lebih kecil daripada return yang diharapkan. Datam penelitian ini return minimal yang diharapkan dianggap sebesar tingkat suku bunga investasi yang diharapkan oieh pengelola Dana Pensiun Krakatau Steel yaitu sebesar 12,5 % per tahun.
Dari perhitungan perbandingan Iangsung maupun rnenggunakan parameter dibandingkan dengan passive strategy atau market index strategy didapat bahwa kinerja reksadana tidak selalu memberikan return yang Iebih balk dibandingkan passive Strategy yang disusun berdasarkan market indeks.
Namun demikian, dan penelitian yang telah dilakukan, didapat kesimpulan bahwa reksadana memang dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif investasi jangka panjang bagi Dana Pensiun. Hal ini dapat dibuktikan dengan besarnya tingkat keuntungan (return) yang diperoleh Dana Pensiun tersebut dimana telah melebihi tingkat return yang diinginkan ( required rate of return ) perusahaan.
Selain itu, dalam melakukan penempatan dana pada reksadana sebagai alternatif investasi jangka panjang, Dana Pensiun perlu memperhatikan beberapa faktor yang secara umum mempengaruhi strategi investasi yang optimal, yang antara lain adalah tujuan melakukan investasi, jenis reksadana yang dipilih, faktor eksternal yang mempengaruhi serta pemilihan manajer investasi yang mengelola reksadana tersebut. Hal ini perlu diperhatikan agar tujuan dan dana pensiun yaitu membayar pensiun dengan tepat jumlah dan tepat waktu dapat tercapai dengan baìk."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T3941
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Kusumadi
"ABSTRAK
Usaha menjaga kesejahtean karyawan setelah pensiun, dengan cara menjamin
kelangsungan penghasilan karyawan di masa tua, semakin mempunyai arti penting. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menyelenggarakan program pensiun. Program pensiun dilakukan dengan sistem pendanaan, yaitu melalui penghimpunan iuran dan ivestasi selama masa kerja aktif, sehingga diperoleh dana yang nantinya digunakan membayar manfaat pensiun.
Untuk menjaga agar program pensiun berjalan lancar dan mencapai tujuan yang
diharapkan, perlu dilakukan evaluasi secara kontinu. Pada program pensiun manfaat pasti,
evaluasi dilakukan melalui valuasi aktuaria untuk mengatahui kewajiban aktuaria, kualitas
pendanaan dan besar iuran di masa datang. Seyogyanya juga dilakukan analisis fenomena
internal maupun eksternal yang menimbulkan perbedaan antara kualitas pendanaan yang
diperoleh dengan yang diharapkan.
Valuasi aktuaria didasarkan pada asumsi atan prediksi tentang kondisi ekonomi dan
demograpi di masa datang. Pada kondisi dimana hasil aktual lebih baik dari yang diprediksikan,
terdapat gains, akan berdampak positif terhadap kualitas pendanaan. Namun apabila terjadi
sebaliknya, terjadi losses, berdampak kurang baik terhadap kualitas pendanaan. Maka, perlu
adanya analisis gains/losses, terutama pada kondisi perekonomian yang sedang bergejolak,
sehingga segara dapat dilakukan langkah-langkah antisipasi agar tujuan pendanan program
pensiun segera dapat tercapai.
Hasil analisis dari studi kasus, terjadi investment gains tahun 1998 dan 1999 (tahun
1995,1996,1997 mengalami investment losses). Restrukturisasi perusahaaan tahun 1999 sebagai
Iangkah perbaikan atas krisis dengan menaikkan gaji sekitar 109% menyebabkan losses.
Terdapat Losses permanen pada mutasi kepesertaan karena adanya pembayaran manfaat pensiun
yang tidak menggunakan prinsip nilai sekarang. Jadi, krisis ekonomi berdampak kepada dana
Pensiun XYZ dengan adanya peningkatan hasil investasi, namun disisi lain adanya kenaikan gaji
yang luar blasa yang menyebabkan adanya peningkatan kewajiban aktuaria yang tinggi,
sehingga secara menyebabkan penurunan kualitas pendanaannya. Bagaimana dengan dana
pensiun lain, selayaknya juga dilakukan anaIisis sebagai Iangkah evaluasi dan penetapan strategi
masa datang. Langkah yang dilakukan sebagai antisipasi tergantung pada masalah yang
dihadapi. Kepatuhan terhadap ketentuan, stretegi investasi dan koordinasi serta pengelolaan
yang sungguh-sungguh merupakan syarat ? syarat umum yang harus dilakukan untuk mencapai
kualitas pendanaan yang lebih baik.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T3525
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>