Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Verne, Jules
Groningen: Wolters-Noordhoff, 1990
BLD 839.36 VER k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hartog, Jan de
Amsterdam/Brussel: Elsevier, 1978
BLD 839.36 HAR ka
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Ramadhan Sadewa Putra
"ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang figur seorang ayah yang muncul dalam film Finding Nemo milik Disney Pixar. Fokus dari penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana Finding Nemo menantang persepsi maskulinitas tentang laki-laki yang terlibat dalam kepengurusan anak melalui analisis tekstual. Teori keayahan dan maskulinitas milik Pleck dan tipe-tipe keayahan milik Day adalah kerangka dari penelitian ini. Penelitian ini menemukan bagaimana Finding Nemo membentuk suatu maskulinitas yang baru melalui karakter karakternya seperti Marlin, Gill, dan Crush. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan persepsi berbeda tentang keayahan dan maskulinitas

ABSTRACT
This article examines the father figures that appear in Disney Pixar rsquo s Finding Nemo. The focus of this study is to analyze how Finding Nemo challenges the masculinity perception about males involved in childcare through textual analysis. Pleck rsquo s Fatherhood and Masculinity, and Day rsquo s types of fatherhood are the framework for this study. This study discovers how Finding Nemo constructs a new masculinity through its characters such as Marlin, Gill, and Crush. This study expects to provide a different perception about fatherhood and masculinity. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hoetink, B.
Depok: Masup Jakarta, 2007
959.8 HOE n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arifta Ishabianto
"Mobile Ad-hoc Network (MANET) merupakan kumpulan jaringan mobile device yang terhubung tidak secara infrastruktur dan terhubung menggunakan jaringan wireless. Di dalam MANET sudah pernah diimplementasikan Algoritma Zone Based Ant Colony dan memberikan hasil yang cukup baik dan cepat dalam melakukan routing. Untuk itu dalam penelitian ini, penulis menggunakan NEMO BSP yang merupakan ekstensi dari MIPv6 dan terdaftar di dalam IETF untuk dimodifikasi menggunakan Algoritma Zone Based Ant-Colony pada sistem routing-nya. Mekanisme Intra routing optimization juga akan diperhatikan di sini dan diimplementasikan ke dalam Topologi yang bersifat Zone Based tanpa mengabaikan Location Management dan Location Transparency.
Simulasi diimplementasikan menggunakan java dan menghasilkan data virtual yang akan dibandingkan dengan mekanisme routing yang sudah ada seperti pada NEMO BSP dan juga Prefix Delegation Based yang sudah diketahui sebagai routing yang simpel dan cepat. Penelitian ini menghasilkan Intra routing yang efisien dengan langkah sedikit, namun memberikan efek terhadap kepadatan bandwith dalam jaringan, sehingga jika bandwith di dalam jaringan masih menjadi issue, maka penerapan algoritma ini tidak disarankan.

Mobile Ad-hoc Network (MANET) is group of mobile device in a network which connected not by using infrastructure network and connected using wireless network. In MANET, there is ever implemented a Zone Based Ant Colony Algorithm and give better result and fast in routing. Therefor, in this research, author use NEMO BSP which is an extention for MIPv6 and registered in IETF to modified using Zone Based Ant-Colony Algorithm in its routing mechanism. Intra Routing Optimization mechanism is also taking care of in here and implemented on Clustering Topology without ignoring Location Management and Location Transparency.
The Simulation is implemented by using Java and give virtual data as the result which will be compared with other routing mechanism like in NEMO BSP and also Prefix delegation based which has known as simplest routing and fast. This research give the result an efficient Intra Routing with few step but also give an effect to bandwith crowded in the network, therefor if network bandwith is still an issue, implementation of this algorithm is not recommended.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hoetink, B.
"Buku ini berisi tentang seorang bernama Ni Hoe Kong, kapitein Tiong Hoa di Betawie.
Pada tahun 1740, penduduk Tiong Hoa di Betawi dikepalai oleh kapitein Ni Hoekong. Ia adalah putra sulung dari Luitenant Ni Locko, dilahirkan di Betawi tahun 1710 ..."
Batavia: De Pertoendjangan, 1923
K 352.1 HOE n
Buku Klasik  Universitas Indonesia Library
cover
Hutabarat, Mirella
"ABSTRAK
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk meninjau tentang kewenangan seseorang untuk memberikart hipotik atas benda tak bergerak yang diperoleh dari jual beli dengan hak membeli kembali dikaitkan dengan asas nemo plus (tak seorangpun dapat memindahtangankan suatu hak melebihi hak yang dipunyai), sehingga di dalam keseliiruhan penulisan ini akan diperoleh suatu gambaran sampai di manakah kewenangan orang tersebut serta bagaimana penerapannya dalam situasi kehidupan hukum agraris nasional yaitu Undang-Undang Pokok Agraria. Dalam rangka penyusunsa:n skripsi ini, penulis mencari dan mertgumpulkan data-data dengan menggunakan raetode penelitian kepustakaan dan metode penelitian lapangan. Seiring dengan perkembangan serta peningkatan irama kegiatan di bidang pembangunan khususnya bidang ekonomi, volume permintaan kredit/modal terutama di kalangan dunia usaha pun meningkat. Pemenuhan permintaan modal/kredit oleh lembaga perkreditan/bank/pihak tertentu biasanya disertai dengan adanya suatu jaminan yang dimaksudkan bagi keamanan modal dan kepastian hukum bagi pemberi modal. Jaminan tersebut dapat berupa jaminan kebendaan dan j.aminan perorangan. Jaminan yang difokuskan dalam penulisan ini adalah jaminan kebendaan dengan hipotik. Saat ini hipotik mendapat pengaturan secara materiil dalam Buku II Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia Bab XXI serta secara formil diatur dalam Undang- Undang Pokok Agraria No. 5 Tahun 1961 tentang Peraturan Dasar Pokok Agraria. Pihak peminjam di dalam memberikan hipotik haruslah orang yang berwenang. Bila pihak peminjam tersebut mempunyai pemilikan yang diperoleh dari jual beli dengan hak membeli kembali -yang merupakan jual beli yang tidak mengalihkan benda secara penuh- maka ia tidak berwenang memberikan hipotik (penerapan asas nemo plus dalam pasal 1168 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata). Tapi Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia sebagai peraturan materiil lembaga jaminan hal tanggungan (hipotik) memberikan suatu kesempatan bagi seseorang yang hendak memberikan hipotik atas benda tak bergerak yang diperoleh dari jual beli dengan hak membeli kembali dengan syarat tertentu. Dalam pelaksanaannya berdasarkan peraturan formilnya yaitu Undang-Undang Pokok Agraria dan peraturan pelaksanaannya tidak memberi kemungkinan untuk dilakukan pemberian hipotik demikian."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tania Adlina Ranti
"ABSTRAK
Notaris selaku pejabat umum bertanggung jawab terhadap kebenaran formal dari isi secara
keseluruhan terhadap akta yang dibuatnya, mulai dari kepala akta sampai penutup akta, dan
tidak bertanggungjawab secara materiil dari akta tersebut. Dalam penelitian ini menggunakan
asas Nemo Plus Juris Transfere Potest Quam Ipse Habet adalah artinya tidak seorangpun
dapat mengalihkan atau memberikan sesuatu kepada orang lain melibihi hak miliknya atau
apa yang dia punyai. Dalam Pembuatan Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli Dan Akta Jual
Beli yang dilakukan oleh Notaris dan PPAT mengenai objek jual belinya termasuk tanah kas
desa yang termasuk kekayaan desa yang berupa tanah desa yang tidak dapat dilakukan
pelepasan atas hak kepemilikan tanah tersebut kepada pihak lain, kecuali diperlukan untuk
kepentingan umum. Sehingga menimbulkan kasus yang harus ditanggungjawabkan secara
pidana dan administratif. Penulisan ini meniliti tentang bagaimana penerapan asas Nemo plus
juris transferre potest quam ipse habet oleh PPAT/Notaris dalam pembuatan akta jual beli
dan Akta Pengikatan Perjanjian Jual Bli dalam Studi Putusan Pengadilan Negeri Surabaya
Tanggal 28 Agustus 2017 Nomor 62/Pid.Sus-Tpk/2017/PN.SBY? serta Bagaimana
Tanggung Jawab dan Sanksi apabila PPAT/Notaris yang melanggar asas Nemo plus juris
transferre potest quam ipse habet pada studi Putusan Pengadilan Negeri Surabaya Tanggal
28 Agustus 2017 Nomor 62/Pid.Sus-Tpk/2017/PN.SBY? hasil dari penelitian ini adalah
penerapan asas tersebut ada di Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 3 Tahun 1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah Pasal 97 untuk membuktikan
kepemilikan dan tanggung jawab berupa pidana dan administratif diberhentikan menjadi
Notaris, PPAT maupun Anggota perkumpulan

ABSTRACT
The notary as a general official is responsible for the formal truth of the overall contents of
the deed made, starting from the head of the deed to the closing of the deed, and is not
materially responsible for the deed. In this study using the principle of Nemo Plus Juris
Transfere Potest Quam Ipse Habet means that no one can divert or give something to others
over his property or what he has. In the Making of Deed of Agreement on the Sale and
Purchase and Deed of Sale and Purchase carried out by Notary and PPAT regarding the object
of selling, including village cash land which includes village property in the form of village
land, the ownership rights of the land cannot be released to other parties, unless necessary
public interest. Thus giving rise to cases that must be criminally and administratively
responsible. This writing examines how the application of the Nemo principle plus juris
transferre potest quam ipse habet by PPAT / Notary in the sale and purchase deed and the
Deed of Bli Sale Agreement in the Study of Surabaya District Court Decision 28 August
2017 Number 62 / Pid.Sus-Tpk / 2017 /PN.SBY? and How are the Responsibilities and
Sanctions if PPAT / Notary is violating the principle of Nemo plus juris transferre potest
quam ipse habet in the study of the Surabaya District Court Decision dated 28 August 2017
Number 62 / Pid.Sus-Tpk / 2017 / PN.SBY? The results of this study are that the application
of the principle is in the Agrarian State Minister's Regulation / Head of National Land Agency
No. 3 of 1997 concerning Implementation Provisions of Government Regulation No. 24 of
1997 concerning Article 97 Land Registration to prove ownership and responsibility in the
form of criminal and administrative Notary , PPAT and members of the association"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2019
T51672
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Debby Dyah S.
"Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Selain itu, bahasa juga kerap digunakan dalam mengekspresikan perasaan seseorang dan salah satu unsurnya adalah melalui penggunaan interjeksi, seperti interjeksi untuk menggambarkan kesedihan, kekaguman atau kekesalan. Penelitian ini membahas penggunaan interjeksi salah satu tokoh komik yaitu Kapitein Haddock dalam salah satu seri komik Belgia terkenal De Avonturen van Kuifje 'Het Geheim van De Eenhoorn' atau lebih dikenal dalam bahasa Indonesia Petualangan Tintin.
Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui golongan interjeksi yang diserukan oleh Kapitein Haddock. Hasil penelitian ini memaparkan bahwa interjeksi yang digunakan oleh Kapitein Haddock terbagi dalam beberapa golongan yang unsur pembentuknya berhubungan dengan pelanggaran aturan kelautan, binatang, dunia kriminal dan interjeksi bidang lain seperti sifat buruk atau alat musik.

Language is an instrument of communication among the society in a form of sound symbolism which is produced by speech organ. Language is also often used to express someone’s feeling. And partly through the usage of interjections, which states the feeling of sadness, admiration or vexation. This study identifies the interjection applied by Captain Haddock, a character of the famous Belgian comic series De Avonturen van Kuifje 'Het Geheim van De Eenhoorn', better known as Petualangan Tintin in the Bahasa.
The purpose of this qualitative study is to find out the categories of interjection which are used by Captain Haddock. The result explains that interjections used by Captain Haddock can be divided into several categories associated with the breaking of the rules, marine-, animals-, criminal world and the other interjection such as bad behaviours or music instruments.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library