Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135965 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Isaacs, Harold R.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993
327.11 ISA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Lesmana
"Dalam tesis ini, penulis ingin menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan Iuar negeri Israel pada masa pemerintahan Perdana Menteri Ehud Barak dalam menandatangani perjanjian damai Sharm el-Sheikh dengan pihak Palestina. Tema ini sangat menarik bagi penulis karena sejarah menunjukkan bahwa pemimpin-pemimpin Israel sebelum Ehud Barak mengalami nasib buruk karena memberikan konsesi yang dianggap 'lebih' bagi pihak Palestina. Yitzhak Rabin dibunuh oleh salah seorang pengikut fanatik aliran keagamaan di Israel karena ia mengadakan negosiasi perdamaian dengan Palestina.
Adapun pengganti sementara Yitzhak Rabin, yaitu Shimon Peres mengalami kekalahan dalam pemilu dari Benjamin Netanyahu yang bersikap keras terhadap proses perjanjian damai Israel-Palestina. Benjamin Netanyahu sendiri pun akhimya terjungkal dari kekuasaan setelah mitra koalisinya meninggalkannya karena Netanyahu dianggap memberikan terlalu banyak konsesi pada Palestina dalam perjanjian Wye River I.
Dengan menggunakan teori Wiliam D. Coplin, Lentner, Frankel, dan David Easton mengenai pengaruh eksternal dalam memberikan output bagi kebijakan Iuar negeri suatu negara teori William D. Coplin mengenai faktor pengambil keputusan, pendapat Snyder mengenai adanya faktor subjektif dari sudut pandang pembuat keputusan, dan teori yang dikemukakan oleh Rosenau mengenai peranan idiosinkretik si pengambil keputusan dalam menentukan arah kebijakan Iuar negeri yang diambilnya serta teori yang diajukan oleh Coplin mengenai peranan politik dalam negeri, teori Graham T. Allison tentang proses organisasi dan birokratik politik, teori Snyder mengenai politik domestik dan opini publik, penulis mencoba membahas masalah tersebut.
Hasil dari penulisan tersebut adalah bahwa faktor internal yaitu faktor Ehud Barak merupakan faktor yang lebih dominan dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3927
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oya Sonjaya Bachtiar
"Kondisi tatanan pemerintahan atau kekuasaan di dunia modern menuntut terakomodasinya peran dan partisipasi rakyat secara utuh. Berbeda dengan era-era sebelumnya. Salah satu era yang dimaksud adalah Abad Pertengahan yang identik dengan kekuasaan gereja. Saat itu, kekuasaan didominasi oleh kalangan agamawan yang menganggap penguasa didaulat oleh Tuhan. Dalam konteks ini, kekuasaan menjadi tujuan, bukan sebagai alat. Selain Abad Pertengahan, kekuasaan pada masa-masa sebelumnya adalah miliki pihak yang memiliki status tinggi di ranah sosial. Tatkala menjabat sebagai penguasa, mereka memiliki akses dan kesempatan untuk tetap mempertahankan kekuasaannya dengan berbagai cara, meski harus mencederai kepentingan rakyat. Dalam kondisi seperti ini, rakyat tidak memiliki kesempatan untuk mengaktualisasikan hak-haknya. Mereka hidup dalam suasan hegemonik, baik lewat tidak pemaksaan, kekerasan atau pendekatan sosial dan budaya. Atas dasar itulah, hubungan rakyat dengan kekuasaan dipertanyakan. Kekuasaan sendiri memiliki rumusan ideal yang berfungsi sebagai perpanjangan tangan kepentingan rakyat. Berbagai kenyataan yang tidak menggambarkan fungsi kekuasaan kekuasaan yang idel menunjukkan bahwa kekuasaan tersebut tidak berfungsi dengan ideal. Saat itu pula landasan pemikiran tentang civil society dalam tatanan masyarakat politik terangkat dan layak untuk diperbincangkan. Pemikiran John Locke bersember pada analisanya tentang state of nature, saat masyrakat terdiri dari individu-individu dengan berbagai kepentingannya masing-masing. Kehidupan pad kondisi alamiah diwarnai kebebasan, sebab lahir dari penerapan rasio. Rasio menghendaki adanya penerimaan individu atas yang lainnya tanpa kehendak untuk mendominasi dan merugikan pihak lain. Locke tidak menganggap state of nature itu sacara alamiah buruk dan kasar. Perilaku manusia dikendalikian dan dikontrol oleh hukum alam, dan menganggap hukum alam itu sebagai manifestasi dari rasionalitas manusia yang mampu membatasi egoisme, sifat mementingkan diri sendiri dan memotivasi munculnya perilaku sosial. Dalam Negara alamiah, seluruh individu wajib mempertahankan hidup mereka, kebebasan, dan apa yang mereka miliki-ketiga hal inilah yang menjadi tiga poin hak alamiah manusia yang berkaitan dengan hak hidup, kebebasan, dan kepemilikan. Hal ini berlaku bagi setiap orang. Bagi Locke, tentu saja menjadi persoalan tersendiri untuk menjadikan poin¬poin itu termapankan lewat undang-undang, maka penting untuk dibuatsebuah pemerintahan. Lewat mekanisme kontrak sosial, serbuah pemerintahan didirikan saat semua orang sepakat untuk saling menerima hak-hak tersebut berlaku pada diri mereka masing-masing, lalu dibuatlah hikum itu denagan didukung otoritas politik berupa nagara."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T38085
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Huntington, Samuel P.
Yogyakarta: Qalam, 2003
327.11 HUN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manus, M.P.B.
"ABSTRAK
Benua Eropa merupakan benua kedua terkecil dalam jajaran benua yang ada dipermukaan planet Bumi. Benua ini membentang di semenanjung Eurasia bagian Barat, memiliki luas hampir 10.600.000 kilometer persegi atau seluas seperlima belas dari luas daratan di Bumi. benua ini dibatasi Lautan Arktik di utara, laut Tengah, laut Hitam, dan pegunungan Kaukasus di selatan mengarah ke timur, pegunungan Ural dan laut Kaspia di timur dan lautan Atlantik di Barat.
Sekalipun kecil tak ada satu benua pun yang besar pengaruhnya terhadap dunia daripada Eropa. Terkonsentrasinya penemuan penting dan budaya manusia, di bagian bumi ini, menyebabkan Eropa menjadi semacam 'kekayaan yang tiada habisnya dalam sebuah ruang kecil'. semenjak jaman Yunani Kuno, paham-paham politik, penemuan ilmiah, kesenian, filsafat, serta kepercayaan relijius menyebar dari Eropa ke seluruh bagian dunia lain.
Statistik tahun 1988 menunjukkan dua perlima belas penduduk dunia atau 696.360.000 dari 5,026 milyar penduduk dunia berdiam di benua tersebut. Tingkat kepadatannya 65 jiwa per kilometer persegi.
Dalam sejarahnya terjadi peristiwa-peristiwa besar yang mewarnai jalannya kehidupan bangsa-bangsa di Eropa. Munculnya renaissance, aufklarung dan revolusi industri telah merubah wajah Eropa dari jaman kegelapan abad pertengahan menjadi ajang konflik di antara raja-raja ? "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1999
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rohaya
"Isu politik dan keamanan internasional yang terjadi pada 4 negara Kawasan Eropa Tenggara (Turki, Yunani, Siprus, dan Malta) telah menjadi perhatian sejak dulu bahkan beberapa tahun terakhir. Kemunculan isu keamanan dan politik internasional di Kawasan mendorong adanya kebijakan maupun strategi keamanan yang diterapkan masing-masing negara. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan geospasial dan kajian literatur yang kemudian dianalisis dengan menggunakan Teori Kompleks Keamanan Regional dari Barry Buzan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 negara Kawasan Eropa Tenggara menghadapi beberapa isu keamanan dan politik internasional yang kompleks dan rumit, seperti cybercrime, Imigran, terorisme bahkan sengketa wilayah. Dari isu keamanan yang terjadi, isu sengketa territorial merupakan isu yang paling utama di Kawasan bahkan isu tersebut mendorong penerapan kebijakan keamanan yang berkaitan dengan penggunaan kekuatan militer. Lebih lanjut, diketahui bahwa isu keamanan dan politik internasional yang terjadi di Kawasan dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, seperti Faktor Ekonomi, Faktor Politik dan Keamanan, Faktor Sejarah, Faktor Geografis serta Faktor Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya.

Political and international security issues that occurred in 4 countries in the Southeast European Region (Turkey, Greece, Cyprus and Malta) have been a concern for a long time, even in the last few years. The emergence of international security issues in the region encourage security policies and strategies implemented by each country. In this study, researchers used qualitative research methods with a geospatial approach and a literature review which was analyzed using the Complex Theory of Regional Security from Barry Buzan. The results of the study show that 4 countries in the Southeastern European Region face several complex and complicated international security and political issues, such as cybercrime, immigrants, terrorism and even territorial disputes. From the security issues that occur, the issue of territorial disputes is the most important issue in the Region and even this issue encourages the application of security policies related to the use of military force. Furthermore, it is known that international security and political issues that occur in the Region are motivated by several factors, such as Economic Factors, Political and Security Factors, Historical Factors, Geographical Factors and Socio-Economic and Socio-Cultural Factors."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jogyakarta: Arruzz, 2003
291.177 DES t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Friedmann, Wolfgang, 1907-1972
Bandung: Vorkonk-Van Hoeve, 1976
320.1 FRI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tibi, Bassam
Cinambo: Mizan Media Utama, 2016
320.557 TIB i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Beginda
"Buku ini berisi pelbagai kumpulan opini dan intervensi dari penulis yang ditautkan satu dengan lainnya ke dalam tiga tema besar, yaitu 1) Indonesia dan hubungan internasional, 2) ASEAN dan hubungan internasional, serta 3) regionalisme, inter-regionalisme, multi lateralisme, dan ketidakpastian hubungan internasional."
Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2018
327.1 PAK i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>