Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122677 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Juliano Gema
"On intellectual property consultants in Indonesia."
Jakarta: Justika Siar Publika, 2006
346.048 ARI m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Dharmapena Multimedia , 2001
363.22 ANT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hidayat Nur Wahid
"Setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda tentang profesi dan profesionalisme, terkait dengan latar belakang, pendidikan dan kegiatan yang bersangkutan. Tidak ada kitab suci dalam profesi dan profesionalisme, pemahaman setiap orang harus dihargai, dan tidak sebaliknya membuat dikotomi atau benturan-benturan.
Apapun pemahaman itu, profesi adalah sebuah pilihan yang sadar dilakukan seseorang, sebuah "pekerjaan" yang secara khusus dipilih, dilakukan dengan konsisten, kontinu ditekuni, sehingga orang bisa menyebut kalau dia memang berprofesi di bidang tersebut. Sedangkan profesionalisme yang memayungi profesi tersebut adalah semangat, paradigma, spirit, tingkah laku, ideologi, pemikiran, gairah untuk terus-menerus secara dewasa (mature), secara intelektual untuk terus meningkatkan kuatitas profesi mereka. Profesionalisme menjadi dorongan internal. Dorongan ideologis sebuah proses perbaikan dalam profesi yang bersangkutan. Profesionalisme secara luas terkait dan konssiten dengan profesi itu sendiri.
"
2006
EBAR-II-April2006-9
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
A. Eky Vitalina
"Profesionalisme merupakan kunci penting bagi konsultan dalam menyediakan layanan jasa konsultansi yang mengutamakan adanya olah pikir (brainware). Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan hubungan antara iklim komunikasi di lingkungan kerja proyek, kepuasan kerja dan kinerja dengan profesionalisme konsultan sumber daya air. Kerangka teori utama yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Profesionalisme. Populasi penelitian ini adalah konsultan yang telah memiliki sertifikat keahlian sumber daya air dari HATHI (Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia) dengan sampel sebanyak 110 responden yang dipilih secara acak/random. Analisis data yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil penelitian ini adalah (i) iklim komunikasi yang tercipta di lingkungan kerja berhubungan secara signifikan dengan profesionalisme konsultan; (ii) kepuasan kerja berhubungan secara signifikan dengan profesionalisme konsultan; (iii) kinerja berhubungan secara signifikan dengan profesionalisme konsultan; (iv) iklim komunikasi yang tercipta di lingkungan kerja berhubungan secara signifikan dengan tingkat kepuasan kerja yang dicapai oleh konsultan; (v) iklim komunikasi yang tercipta di lingkungan kerja berhubungan secara signifikan dengan kinerja konsultan; (vi) kepuasan kerja berhubungan secara signifikan dengan kinerja konsultan; (vii) iklim komunikasi, kepuasan kerja dan kinerja secara bersama-sama berhubungan secara signifikan dengan profesionalisme konsultan.

Professionalism is key for consultants in providing consultancy services which emphasized the process of thinking (brain ware). The purpose of this study is to explain the relationship between communication climate in the project work environment, job satisfaction and job performance with professionalism of water resources consultants. Theoritical framework behavioral perspective of professionalism. The population of this study were consultants who have expertise certificate on water resources from HATHI (Indonesian Association of Hydraulic Engineers) with sample size of 110. Sample were determined with simple random sampling method. Data were analyzed using a multiple regression method.
The results of this study were (i) the communication climate in the project work environment significantly associated with professionalism of consultants, (ii) job satisfaction was significantly associated with the professionalism of consultants, (iii) job performance significantly associated with the professionalism of consultants, (iv) the communication climate in project work environment significantly related to job satisfaction levels achieved by the consultants, (v) the communication climate in the project work environment significantly associated to the job performance of the consultants; (vi) job satisfaction significantly associated to the job performance of the consultants; (vii) the communication climate, job satisfaction, and job performance were jointly significantly associated with professionalism of consultants."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Byan Resta Adevca
"Tanggung jawab profesi dalam melaksanakan aktivitas profesinya sangat perlu untuk dibahas dan dipelajari secara lebih mendalam. Profesi disini adalah profesi secara umum, seperti profesi kedokteran, notaris, akuntan, konsultan teknik dan sebagainya. Khusus dalam tests ini, penults mengangkat profesi konsultan hukum atau penasihat hukum atau pengacara atau advokat.
Pembahasan dan pengkajian mengenai topik tanggung jawab profesi konsultan hukum atau pengacara ini, selama ini hanya ada dan muncul sesekali dalam pembicaraan antara sesama rekan profesi. Dapat dikatakan bahwa kesadaran untuk hal tersebut masih berasal dari profesi itu sendiri guna mengatur mengenai hubungan kerja dengan rekan seprofesi dan mengatur "wilayah" masing-masing, pengaturan selebihnya dapat dikatakan hanya sebatas memenuhi formalitas saja. Kesadaran mengenai hal tersebut bukan berasal dari masyarakat konsumen atau pemakai profesi yang seharusnya lebih berperan aktif dalam membahas dan mengangkat permasalahan ini secara kritis karena menyangkut dan berkenaan langsung dengan diri mereka, konsumen profesi.
Pembahasan mengeni topik ini penting artinya bagi perlindungan terhadap konsumen profesi dalam menerima "produk" dari profesi. Secara Intemasional, topik ini pun sebenamya telah menjadi pembicaraan penting sebagaimana halnya mengenai WTO.
Pengaturan mengenai petaksanaan tugas, fungsi dan tanggung jawab profesi dari konsultan hukum atau pengacara di Indonesia dalam kenyataannya masih merupakan pengaturan-pengaturan yang "berserakan", belum diwujudkan dalam satu peraturan perundang-undangan tersendiri sebagaimana diharapkan oleh banyak kalangan. Hal ini dinilai oleh banyak praktisi hukum sebagai salah satu faktor utama penyebab negatifnya penilaian masyarakat konsumen profesi atas tanggung jawab konsultan hukum atau pengacara. Satu contoh yang merupakan gambaran betapa lemahnya pengaturan mengenai ha! ini dapat penulis ketahui dari jawaban kuisioner penelitian tesis ini, yaitu masih kurang pastinya kejelasan mengenai apa sebenamya ruang lingkup malpraktik profesi.
Selama ini, pelaksanaan fungsi, tugas dan tanggung jawab profesi konsultan hukum atau pengacara di Indonesia pada pokoknya didasarkan pada ketentuan pada UU. No. 14 Tahun 1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman dan beberapa peraturan lainnya, disamping Kode Etik Profesi Konsultan Hukum atau Kode Etik Advokat.
Disamping perlunya suatu UU khusus mengenai Bantuan Hukum (sebagai produk profesi konsultan hukum atau pengacara) ini di Indonesia, keberadaan dan ketentuan mengenai Asuransi Profesi di Indonesia juga diperlukan, mengingat kian besarnya permasalahan dan risiko yang dihadapi oleh profesi. Tidak saja untuk konsultan hukum atau pengacara, Asuransi Profesi ini juga -perlu untuk Profesi-profesi lainnya, agar kepentingan dan hak-hak wajar masyarakat banyak - masyarakat konsumen ~ terlindungi, baik dari segi materi maupun nonmateri yang disebabkan karena tindakan malpraktik profesi."
Depok: Universitas Indonesia, 2000
T346
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Forum Dialog Indonesia, 1995
324.2 MEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi keberagaman kemampuan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai peserta Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Dalam waktu yang sama mereka dihadapkan pada target yang sama, yaitu harus lulus uji kompetensi untuk mendapatkan legalitas sertifikasi sebagai pendidik profesional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberhasilan PLPG dalam meningkatkan kompetensi akademik dan pedagogik guru. Populasi penelitian adalah semua guru PAUD peserta PLPG tahun 2013 dengan menggunakan metode ex post facto. Teknik analisis data menggunakan t-test. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada tingkat signifikansi 95% ternyata PLPG dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru PAUD tetapi tidak berhasil untuk meningkatkan kompetensi akademik."
JURPEND 15:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>