Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154241 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Leila Meutia
"Perkembangan penduduk dan pertumbuhan industri yang pesat telah
menyebabkan meningkatnya permintaan energi. Di tengah menipisnya
cadangan minyak bumi dan mulai terbukanya keran impor minyak bumi,
Indonesia membutuhkan sumber energi baru yang dapat diperbaharui dan
lebih bersahabat bagi lingkungan. Dari permasalahan tersebut, sumber
energi panasbumi menjadi sebuah alternatif yang ramah lingkungan dan
f
mempunyai prospek cerah di masa depan.
Penelitian eksplorasi untuk mengetahui potensi sumber panasbumi
dapat dilakukan dengan menyelidiki asal-usul fluida. Perkiraan temperatur
reservoir dengan teknik geotermometer melalui isotop-isotop yang ada dalam
panasbumi.
Pola dan arah pergerakan fluida dalam panasbumi digunakan isotop
dan sehingga dapat diketahui asai-usul daerah recharge, daerah
injeksi ulang, dan berbagai efek fisik terhadap reservoir akibat eksploitasi.
Untuk temperatur reservoir dapat menggunakan metode geotermometer
isotop pada kesetimbangan kimia fluida dan menggunakan persamaan
matematis yang dikembangkan oleh Richet dari nilai rasio isotop
dalam CO2 dan nilai rasio isotop dalam H2O.
Sample yang digunakan merupakan uap dan air kondensat dari
lapangan panas bumi Kamojang. Perlakuan pendahuluan pada sample uap adalah mengendapkan gas CO2 menjadi bentuk karbonatnya, dengan
menambahkan BaCb 10%. Setelah itu endapan yang terbentuk direaksikan
dengan menambahkan H3PO4 100% agar bereaksi sempurna. Gas CO2 yang
terbentuk kemudian diekstrak dengan menggunakan alat isoprep - 13, dan
dianalisa rasio terhadap standar PDB (Pee
Dee Belemnite). Untuk rasio dalam H2O digunakan standar SMOW
(Standard Mean Ocean Water) pada air kondensat menggunakan alat
isoprep - 18. Kedua analisa tersebut diiakukan dengan menggunakan
spektrometer massa. I peafusTttwAA|N
^ ' FrfliPA-L! i .
Dari data didapatkan, rasio isotop mempunyai niiai rata-rata -
7,1 ± 2,7%o: rasio isotop dalam CO2 mempunyai niiai rata-rata -28,8 ±
1,6%o; dan rasio isotop dalam H2O mempunyai niiai rata-rata -72 ±
0,8%o. Dari niiai rasio isotop rata-rata yang diperoleh, diketahui pola dan arah
pergerakan isotop dan berasal dari fluida bagian dalam dan batuan.
Pada penentuan temperatur reservoir, didapatkan temperatur hitung yang
hampir mendekati dengan temperatur aktual reservoir panasbumi, yaitu :
antara 153 - 225°C untuk sistem CO2 - liquid-water, dan 186 - 269°C untuk
sistem CO2 - water vapour, dengan faktor fraksionasi > 1."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tavip Dwikorianto
"

Eksploitasi fluida panasbumi akan mengakibatkan terjadinya perubahan fisik maupun kimia reservoir suatu lapangan geothermal. Hal ini terjadi di Lapangan Panasbumi Kamojang yang diproduksikan dalam empat periode, yaitu sebesar 30 MW sejak 1982 dan menjadi 140 MW sejak tahun 1987. Pada tahun 2005 produksinya menjadi 200 MW dan sejak tahun 2015 sehingga sampai saat ini produksi uap Lapangan Kamojang adalah 235 MW. Untuk melihat perubahan kondisi tersebut maka dilakukan survei Microgravity Time-lapse (gravitasi mikro time-lapse) guna mengetahui gambaran perubahan reservoir secara lebih luas berdasarkan perubahan nilai gravitasi reservoir dari waktu ke waktu yang diakibatkan terjadinya pengurangan masa dari kegiatan produksi fluida dan penambahan masa dari kegiatan injeksi fluida dalam reservoir. Secara umum, hasil kajian gravitasi mikro time-lapse dari tahun 1984 sampai 2018 menunjukkan adanya perubahan nilai gravitasi mikro negatif yang lebih banyak yang artinya terjadi defisit masa fluida yang lebih banyak dibanding penambahan masa fluida ke dalam reservoir. Hasil pemodelan 3- Dimensi menghasilkan defisit massa sekitar-168 MTon dan penambahan massa sekitar 33 MTon. Adanya defisit massa yang lebih banyak tersebut maka perlu dibuat konsep pengelolaan reservoir yang baik melalui skenario produksi dan reinjeksi guna pengelolaan Lapangan Panasbumi Kamojang berkelanjutan.

 


Geothermal fluid exploitation is expected to cause physical as well as chemical changes to the reservoir of a geothermal field. This is what happened to Kamojang Geothermal Field which has been producing for four periods, starting from the initial production capacity of 30 MW (1982) which became 140 MW (1987), then 200 MW (2008) and 235 MW since 2015 up to now. To observe changes of subsurface condition, Microgravity Time-Lapse as one of geophysical survey activity is carried out in order to obtain the reservoir changes in a wider view based on the changes of gravity value that due to the extracted and injected fluid mass and it is reflected to the rock density changes. Generally, the microgravity study result from 1984 until 2018 shows the existence of microgravity value changes which correlates to the amount of fluid mass produced is more much than the water mass which was reinjected back into the reservoir. It is proven in 3-D modelling which there is deficit mass around -168 MTon and addition mass around 33 MTon only. By knowing that is important to find good reservoir management through production and reinjection scheme for Kamojang Geothermal Field sustainable development.

 

"
2019
T54382
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Mulawarman
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S30067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpriansyah
"Lapangan panasbumi Wayang Windu sudah berproduksi dari tahun 2000 dengan memproduksikan uap sebanyak 227 MW. Selama masa produksi yang dilalui, terdapat beberapa masalah muncul dipermukaan terutama yang bekaitan dengan beberapa sumur 1 fasa di bagian utara lapangan Wayang Windu. Adapun permasalah yang ada diantaranya: penurunan produksi yang melebihi kondisi normal, penurunan tekanan reservoir yang mengkhawatirkan setiap tahunnya, dan indikasi peningkatan jumlah sumur superheat. Analisa yang dilakukan terbatas pada analisa produksi, logging sumur dan geokimia fluida geokimia terutama dari beberapa sumurdi bagian utara lapangan Wayang Windu. Selanjutnya semua data yang ada disandingkan dengan data Microearthquake MEQ, dan hasil monitoring data tracer injection yaitu untuk melihat keberadaan reservoir brine terhadap kinerja reservoir uap untuk kepentingan sustainability. Semua data yang dianalisa adalah data yang diperoleh dari tahun 2000 sampai 2017.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara terintegrasil terhadap permasalahan terkini yang dihadapi, selanjutnya dapat diambil langkah perbaikan dalam upaya melakukan penerapan reservoir managemen yang lebih baik untuk kelangsungan produksi, sekaligus memberikan masukan terhadap bagaimana menerapkan strategi injeksi fluida brine/condensat untuk mempertahankan kinerja produksi dan peforma reservoir lapangan Wayang Windu terutama dalam upaya mempertahankan performa reservoir uap.

Geothermal Wayang Windu Wayang field has been produced since 2000 by producing 227 MW of steam in total. During the production period, there are some problems appearing on the surface especially those associated with 1 phase steam production at some wells in the northern of Wayang Windu field. The problems are decreasing production that exceeds of normal decline condition, decreasing significant reservoir per year, and increasing of number of superheat wells. The analysis are limited to production decline analysis based on steam production data, reservoir performance analysis from well record logging data, and geochemical fluid analysis from several 1 phase steam well at the northern part of Wayang Windu field. Furthermore, all existing data is juxtaposed with information from Micro Earthquake MEQ, and tracer injection data support to see the relationship between wells or reservoir and performance presence of the brine reservoir support for the production sustainability. All data were obtained from the surface record from 2000 but with focussed on mainly data obtained after the existence of Unit 2 in 2009.
This research is expected to provide complete integrated information on the latest problems encountered in the field of Wayang Windu, and furthermore it is expected to give some reccomendation for better good reservoir management improvement as part of maintaining the continuity of production in the future, as well as providing recommendation to how implement good strategy for brine condensate injection in order to maintain reservoir and well production performance at Wayang Windu Field.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T48816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Choir
"ABSTRAK
Inversi seismik merupakan proses pengubahan suatu data seismik menjadi suatu
kuantitas Impedansi Akustik, sedangkan Dekomposisi Spektral merupakan proses
pemisahan komponen spektrum frekuensi pada data seismik yang berguna dalam
menentukan zona frekuensi rendah atau yang diistilahkan dengan low frequency
shadow zone. Kedua metode tersebut telah digunakan dalam penelitian ini. Inversi
yang digunakan adalah model based, sedangkan dekomposisi spektral
menggunakan continues wavelet transform. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua
metode tersebut secara konsisten menunjukkan bahwa lapangan CH pada formasi
kujung, Cekungan Jawa Timur terdapat area dengan nilai Impedansi Akustik yang
rendah yang menunjukkan daerah-daerah reservoar dengan kandungan fluida gas
yang ditunjukkan oleh anomali spektrum pada frekuensi 7 Hz.

ABSTRACT
Seismic Inversion is the process of converting seismic data into a quantity named
Acoustic Impedance, while Spectral Decomposition is the process of separating
the components of the frequency spectrum on seismic data that is useful in
determining the zone of low frequency or which is termed the low frequency
shadow zone. Both of these methods have been used in this study. Inversion
method used is a model-based, while the spectral decomposition using continues
wavelet transform. The results showed that both methods have consistently shown
that CH field on the Kujung formation, East Java Basin there are areas with a low
Acoustic Impedance values that show areas of reservoir with gas content indicated
by anomalous spectrum at a frequency of 7 Hz."
2017
T48906
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Novitasari
"Telah dilakukan penelitian guna mendelineasi zona reservoir daerah prospek geothermal "I" berdasarkan data audio magnetotellurik dan gravity, yang dipadu dengan data geologi dan geokimia. Penelitian ini difokuskan pada analisa zona reservoir menggunakan data geofisika audiomagnetotelurik dan gravity. Analisa geologi menggunakan metode remote sensing untuk memetakan struktur di permukaaan. Analisis geokimia digunakan untuk mengistimasi temperatur reservoir, jalannya fluida, dan karakteristik fluida pada sistem geothermal.Berdasarkan analisis remote sensing menggunakan ASTER DEM dan Landsat 8 dilakukan penarikan lineament secara pengamatan manual maka diketahui bahwa arah utama dari kelurusan yang berkembang di daerah prospek geothermal "I" adalah Barat Laut ndash; Tenggara 135 degrees. Kelurusan ini berkorelasi dengan kemunculan manifestasi mata air panas. Analisis data geokimia menunjukkan bahwa manifestasi manifestasi yang muncul di KMP-1, KMP-2, KMP-3, KMP-4,KMP-5, dan KP-2 memiliki pH netral. Geotermometer liquid menunjukan temperatur reservoar sekitar 180 C.Analisis data geofisika menggunakan 31 data titik ukur audio magnetotellurik dan 198 titik ukur gravitasi.
Berdasarkan inversi 3D data AMT dan forward modelling gravitasi terdapat lapisan penudung cap rock dengan nilai resistivitas rendah le; 20 ?m dan densitas 2.2 gr/cc. Batuan cap rock sudah terlihat mulai dari permukaan dan menebal ke arah manifestasi mata air panas KH dan KM dengan kedalaman sekitar 500 meter dengan ketebalan 500 meter hingga 1000 meter. Di bawah batuan cap rock terdapat batuan reservoir dengan nilai resistivitas sedang >20 s.d 65 ?m dan densitas 2,67 gr/cc. Batuan ini diinterpretasikan sebagai respon dari Jatiluhur shale. Lapisan heat source berada di bawah reservoir dengan nilai resistivitas >100 ?m. Top of Reservoir TOR diperkirakan berada pada kedalaman 800 m dari permukaan yang teridentifikasi pada elevasi 0 meter. Luas zona prospek sebesar 0.5 km2 yang berada tepat di bawah Gunung "I".

The research had been conducted to delineate reservoir zone in geothermal prospect area ldquo I rdquo based on audio magnetotelluric and gravity data supported by geology and geochemistry data. This research used audiomagnetotelluric and gravity method to analize reservoir zone. Geology analisys using remote sensing method are used to map the structure on the surface. Geochemical analysis are used to estimate reservoir temperature, fluid flow, fluid chraracteristic fluid in the geothermal system.Based on the remote sensing analysis by using ASTER DEM and Landsat 8 map in manual observation, the main direction of lineament developed in area ldquo I rdquo is West North ndash East South 135 degrees. This lineament is corelated to the appearance of hot springs. The geochemical data analysis shows that hot spring manifestation is the outflow type manifestation which appear in KMP 1,KMP 2, KMP 3, KMP 4, KMP 5, and KP 2 have neutral pH. Liquid geothermometer shows that the reservoir temperature is about 180 C.The analysis of geophysics data uses 31 audio magnetotelluric stations and 198 gravity stations.
Based on 3D AMT data inversion and gravity forward modelling, there is cap rock layer with low resistivity le 20 m and density 2.2 gr cc. The Cap rock layer finds in the surface and thickened toward hotspring KH and KM manifestation with depth about 500 meters with thickness 500 meters up to 1000 meters. Under cap rock layer, there is reservoir rock layer with medium resistivity 20 s.d 65 m and density 2,67 gr cc. This rock is interpreted as the response from Jatiluhur shale. Heat source layer is located underneath reservoir rock layer with resistivity value 100 m. Top of Reservoir TOR is estimated in depth of 800 m from the surface and identified at elevation 0 meter. The prospect area is about 0.5 km2 which located below ldquo I rdquo Mountain.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47844
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Lapangan panasbumi Delta terletak di ujung Sesar Semangko. Ditinjau dari
struktur geologinya, lapangan panasbumi ini berada pada daerah depresi berupa
struktur graben. Manifestasi yang muncul ke permukaan diduga berasal dari fluida
hidrotermal yang mencirikan keberadaan zona upflow yaitu fumarol, solfatara, mata
air panas bertipe acid sulphate water dan penyebaran alterasi yang ada di permukaan.
Berdasarkan interpretasi data Magnetotelurik dan Gravitasi didukung oleh data
geologi, geokimia, geofisika dan data sumur, diperkirakan reservoar panasbumi
daerah ini berada pada kedalaman > 1000 m dari permukaan dengan temperatur >
200°C. Reservoar ini bertipe fracture geothermal system yang bermula dari bagian
selatan kaki Gunung Ruta. Lapisan penudung reservoar (clay cap) dimodelkan
terpisah oleh suatu zona resistif yang resistivitasnya bernilai 600 – 1200 ohm.m,
menjadi blok utara dan blok selatan. Clay cap ( resistivitas < 20 ohm.m ) blok utara
terbentuk di dalam graben dan clay cap blok selatan terbentuk dekat permukaan
sedangkan zona resistif dimodelkan berada di struktur horst yang memisahkan clay
cap tersebut. Zona resistif tersebut diduga merupakan sisa instrusi dasit yang sudah
tidak aktif yang berasal dari Gunung Duta. Disimpulkan terbaginya clay cap blok
utara dan blok selatan yang terpisah menyebabkan munculnya indikasi zona upflow
yang terpisah. Luasan zona upflow blok utara sekitar 10 km2 sedangkan blok selatan
mempunyai luas sekitar 22 km2. Untuk pengeboran lebih lanjut direkomendasikan
dilakukan di daerah upflow tersebut, yaitu di sekitar G. Ruta dan di daerah G. Tri."
[Universitas Indonesia, ], 2007
S29332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Sutrisno
"Data produksi menunjukkan bahwa bagian utara WW adalah area utama dimana sampai saat ini sekitar 90 persen produksi uap (steam) dihasilkan. Selain itu beberapa indikasi menunjukkan adanya sumberdaya di bagian utara ini belum dieksploitasi secara maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi karakterisasi sumberdaya di bagian utara WW, yaitu di sekitar kompleks Gunung Malabar sampai dengan area Gunung Gambung. Daerah penelitian yang berada di bagian utara lapangan WW merupakan sistem panasbumi dominasi uap yang memiliki lapisan reservoir dominasi uap setebal ±500 m di atas zona dominasi air. Sistem ini tidak terkait dengan batuan intrusi di bawah Kompleks Gunung Malabar. Batuan intrusi ini bukan merupakan sumber panas, dan keberadaannya cenderung menyebabkan permeabilitas yang terbatas di area sekitarnya. Reservoir dominasi uap di bagian utara terkait dengan zona alterasi propylitic pada Formasi Dogdog yang merupakan fasies medial dari pusat-pusat erupsi di timur dan barat Gunung Malabar. Lapisan penudung di bagian utara terkait dengan zona alterasi argillic pada Formasi Malabar yang merupakan fasies sentral-proksimal dari Gunung Malabar. Puncak reservoir rata-rata berada pada elevasi 1050-1100 mdpl, yang menurun ke arah selatan di sumur-sumur WWQ. Sedangkan brine level teramati pada elevasi 400-600 mdpl.

Production data shows that the Northern Part of WW field is the main area where currently almost 90% steam was produced. Moreover, several data indicated that the area has additional potential resource which has not been exploited yet. Therefore, comprehensive resource characterization in that particular area is needed, especially around Gunung Malabar and Gunung Gambung. Area of study in this thesis is located in the northern part of WW which is vapor-dominated system with ±500 m thick steam cap layer above water dominated reservoir. This system is not related with intrusion body beneath Gunung Malabar Complex. The occurrence of intrusion body tends to limit the permeability in country rock rather than act as the heat source for the system. Vapor-dominated reservoir in this area is related with propylitic alteration zone within Dogdog Formation, the medial facies from several older eruption centers in the eastern and western side of Gunung Malabar. The capping layer is related with argillic alteration zone in Malabar Formation, which is central-proximal facies from Gunung Malabar. In average, top of the reservoir reside at 1050-1100 m above sea level, and descending toward the south, while the brine level is observed at 400-600 m above sea level."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43645
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Sumantri
"ABSTRAK

Integrasi pemodelan isi fluida dan analisis seismik AVO untuk memetakan reservoar gas Globigerina limestone melalui simultaneous pre stack inversion telah dilakukan pada Cekungan Jawa Timur, Selat Madura. Penelitian ini memanfaatkan pemodelan ke belakang atau lebih dikenal sebagai inversion modelling. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan penyebaran reservoar gas dari Globigerina limestone sehingga hasil analisis kuantitatifnya dapat dijadikan sebagai rujukan didalam pemboran sumur berikutnya. Penelitian diawali dengan pembuatan low frequency model yang optimum yaitu dengan mengintegrasikan pemodelan isi fluida dan analisis seismik AVO. Integrasi keduanya diperlukan mengingat target penelitian banyak terpengaruh oleh zona gas dangkal yang mengakibatkan terdistorsinya puncak dan dasar dari struktur reservoar targetnya. Data penelitian terdiri dari data seismik tiga dimensi (3D) seluas 320km2 dengan kerapatan bin size 18.75m x 12.5m disertai dengan dua data sumur. Hasil dari crossplot menunjukan bahwa litologi target reservoar dapat dibedakan dengan litologi non reservoar melalui log Vp dan Vs. Hasil dari crossplot antara impedansi P dan Vp/Vs dapat menunjukkan bagaimana kualitas reservoar gas pada struktur F dan struktur H. Nilai cut-off pada crossplot utama yaitu antara impedansi P dan Vp/Vs adalah sebesar 2.400 - 5.500 gr/cc*m/s dan 2,0 - 2,1 pada rasio cepat rambat gelombang. Hasil dari optimasi low frequency model menunjukkan bahwa pada struktur G, yang merupakan target pemboran berikutnya, respon impedansi P dan Vp/Vs nya analog terhadap kedua struktur F dan H. Hal ini menunjukkan bahwa melalui integrasi pemodelan isi fluida dan analisis seismik AVO, low frequency model dapat dioptimasikan sehingga metode simultaneous seismic inversion mampu memetakan zona-zona reservoar gas lainnya.


ABSTRACT

Integration of fluid replacement modelling and seismic AVO analysis towards simultaneous seismic inversion had been done to delineate the distribution of Globigerina limestone gas reservoir in Madura Strait, East Java Basin. This study was using backward modelling or well known as inversion modelling to finish the quantitative analysis. The purpose of the study is to map the distribution of Globigerina limestone gas reservoir so that in the end the final result will be used as a guidance to drill the next exploration well. It started with an optimized low frequency model building by integrating fluid replacement modelling and seismic AVO analysis. By integrating these two methods, the distorted reservoir top structure and bottom can be compensated and the low frequency model will be optimized. The availability of the data includes 3D seismic data with acquisition bin size 18.75m x 12.5m, area of 320km2, with two well logs. The crossplot result showed that the reservoir and non-reservoir lithology can be distinguished by Vp and Vs log. By analysing the acoustic impedance together with Vp/Vs, the character of gas reservoir at surrounding F and H structures can also be delineated. The main cutoff for acoustic impedance and Vp/Vs were 2,400 - 5,500 gr/cc*m/s and 2.0 - 2.1. The final optimizing result of low frequency model showed that the target G structure, which will be the next exploration target, showed an analogue response with its neighbour F and H structures. It is concluded that by integrating both two methods, fluid replacement modelling and AVO seismic analysis, the optimizing of low frequency model can be achieved and the simultaneous seismic inversion can successfully map other gas reservoir.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
T52374
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>