Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197556 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
R. Theodorus Agus HR
"ABSTRAK
Fenomena sekala global ENSO dapat mempengaruhi fenomena cuaca lain seperti pada
sekala regional( monsun) dan sekala lokal. Interaksi antar sekala fenomena inilah yang
sangat penting datam membentuk cuaca maupun iklim di wilayah Indonesia dan
fenomena yang paling dominanlah yang tentunya memiliki peran utama.
Pengaruh El Nino dibeberapa tempat di Indonesia memang cukup jelas dengan adanya
kekeringan yang panjang dan kebakaran hutan yang lebih hebat. Dalam penelitian ini
bermaksud mengidentifikasi pengaruh El Nino tahun 1997 terhadap jumlah curah hujan,
lama bulan kering , lama bulan tanpa curah hujan, awal musim kemarau dan panjang
musim kemarau di Jawa bagian barat.
Hasil penelitian menunjukkan teijadi penurunan jumlah curah hujan tahunan
antara 150 mm - 2500 mm atau antara 10 % - 70 % dari normalnya dan penurunan
curah hujan kumulatif Maret-Desember antara 250 mm- 2400 mm atau antara 30% -
80%. Lama curah hujan bulanan < 100 mm pada umumnya terjadi lebih lama dari
keadaan normalnya yaitu antara 2-10 bulan. Lama bulan tanpa curah hujan juga lebih
lama terjadi yaitu antara 1 - 6 bulan dari normalnya. Awal musim kemarau pada saat El
Nino berlangsung terjadi lebih awal antara 2-10 dasarian dari normalnya. Sedangkan
panjang musim kemarau pada saat El Nino berlangsung teijadi lebih panjang dari
normalnya yaitu antara 3-18 dasarian."
2001
S33595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Nurmareta
"Remote sensing telah banyak diaplikasikan dalam bidang Meteorologi dan Klimatologi, khususnya dalam menjelaskan curah hujan, namun penerapannya dalam wilayah yang lebih spesifik belum banyak digali lebih dalam. Tutupan awan diinterpretasikan dari citra NOAA, selanjutnya di korelasikan dengan metode statistic dan analisis spasial dengan curah hujan harian di 30 lokasi stasiun hujan yang tersebar di wilayah penelitian.
Penelitian ini melihat kecendrungan potensi hujan bedasarkan tutupan awan yang terekam yang berlangsung mulai dari Oktober 2007 - April 2008. Hasil analisis keruangan terlihat bahwa tutupan awan berpotensi hujan tinggi banyak terjadi pada bulan Maret dan April. Hasil penghitungan statistik memperlihatkan terdapat kaitan positif antara tutupan awan berpotensi hujan tinggi pada wilayah 5x5 Km dengan curah hujan pada tanggal perekaman, tanggal setelah perekaman, dan curah hujan 3 harian yang terjadi."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S33836
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Diah Kusumaningrum
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1988
S33350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yunus S. Swarinoto
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39154
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Sandra Maureen
Depok: Universitas Indonesia, 1993
S33458
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1996
S33582
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sopia Lestari
"ABSTRAK
Efek Heat Island (HI) Jakarta dikaji menggunakan data suhu permukaan di 9
(sembilan) Stasiun Meteorologi Jakarta, Tanjung Priok, Serang, Halim,
Cengkareng, Pondok Betung, Curug, Bogor, Citeko selama 1986-2008 (23 tahun)
dan Serpong selama 2008-2011 dan 2013; penggunaan dan tutupan lahan: terbuka
hijau, industri, badan air, pemukiman, lahan terbuka pada 1997, 2004, 2009, 2012;
dan jumlah industri dan transportasi selama 1986-2011 (26 tahun). Metode
analisis harmonik digunakan untuk menghilangkan pengaruh dominan faktor
musiman dan dilakukan perataan bergerak (moving average) 30 harian agar
diperoleh tren deret waktu suhu yang lebih jelas serta Mann-Kendall untuk
mengetahui tingkat kepercayaan persamaan tren. Hasil studi menunjukkan industri
merupakan faktor utama perubahan penggunaan dan tutupan lahan di Jakarta
dengan laju kenaikan/tahun 502 Ha (10,3%) terkonsentrasi di wilayah Jakarta
Timur. Aktivitas industri menyebabkan kenaikan alih fungsi tutupan lahan
berbanding lurus dengan penurunan fungsi lahan hijau dan lahan terbuka di
Jakarta selama 2009-2012 (4 tahun) dimana laju kenaikan 38,8%/tahun lahan
industri diikuti laju penurunan 8,3%/tahun dan 13,8%/tahun untuk masing-masing
fungsi lahan hijau dan lahan terbuka. Efek HI menyebabkan tren laju kenaikan
suhu/tahun di Jakarta, Tanjung Priok, Serang, Halim, Pondok Betung,
Cengkareng, Curug, dan Bogor berturut-turut sebesar 0.051°C, 0.021°C, 0,018°C,
0.012°C, 0.006°C, 0.006°C, 0.005°C, dan 0.004°C. Jumlah hari hujan R>40mm,
R>50mm, dan R>100mm di Jakarta mengalami kenaikan tren pada tingkat
kepercayaan 90% selama tahun pengamatan, dimana Jakarta lebih banyak
menerima curah hujan ekstrim dibandingkan daerah pegunungan. Kenaikan tren
curah hujan diikuti dengan peningkatan konsentrasi aerosol SO2 dan NO2 di
daerah Kemayoran dan terbukti telah menyebabkan kenaikan kejadian banjir di
Jakarta.

ABSTRACT
Heat Island (HI) effect in Jakarta has been studied using air temperature at 9
(nine) meteorological stations: Jakarta, Tanjung Priok, Serang, Halim,
Cengkareng, Pondok Betung, Curug, Bogor, Citeko during 1986-2008 (23 years)
and Serpong during 2008-2011 and 2013; land use and land cover of forest,
industry, water, settlement, and open/cleared land in 1997, 2004, 2009, 2012; and
total number of industry and transportation during 1986-2011. Harmonic analysis
used to remove seasonal component from temperature time series data and filtered
by 30-day-moving-average technique to capture its trends with significant test by
Mann-Kendall method. The results show that industry played as major factor in
land use and land cover changes (LULCC) over Jakarta with increasing
growth/year of 502 Ha (10.3%) concentrated in the East Jakarta. Industry has
similar spatial cover change with deforestation and open/cleared land expanding
remarkably in Jakarta during 2009-2012 (4 years) by 38.8%/year (industry),
8.3%/year (deforestation), and 13.8%/year (open/cleared land). HI effect
increased temperature trend rate/year in Jakarta, Tanjung Priok, Serang, Halim,
Pondok Betung, Cengkareng, Curug, Bogor about 0.051°C, 0.021°C, 0,018°C,
0.012°C, 0.006°C, 0.006°C, 0.005°C, 0.004°C, respectively, equivalent with
averaged warming in the city, suburban, and mountainous areas around 2.5°C,
0.6°C, and 0.4°C, respectively within 100 years since 2009. Rainfall days
R>40mm, R>50 mm, and R>100mm in Jakarta during year observations
experienced increasing trend with 90% statistically significant. Jakarta received
more rainfall extreme than mountanious area. Increasing rainfall trend followed
by increasing trend of aerosols SO2 and NO2 in Kemayoran and it has been
causing increasing number of floods."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>