Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195329 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marioza
"Di negara yang sedang berkembang, dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyatnya, tuntutan akan terselenggaranya kegiatan proyek konstruksi akan sangat terasa. Disini bisa dilihat jelas bahwa sejalan dengan berkembangnya proyek konstruksi gedung bertingkat tinggi maka risiko kecelakaan kerja yang timbul akibat perkembangan ini juga merupakan faktor penting yang harus dipahami oleh semua pihak yang terkait.
Proyek konstruksi yang mengetahui masalah penerapan K3 dan mengkaji prioritasnya adalah proyek yang mampu meminimalisasi potensi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada saat pelaksanaannya.
Metode analisa yang dilakukan pada penelitian ini meliputi analisa faktor penerapan K3 dengan menggunakan AHP (analytical Hierarchy Process) untuk mengetahui prioritas penerapan K3 dari faktor penerapan K3.
Berdasarkan hasil analisa data, variabel ”Mengadakan waktu istirahat dalam bekerja” merupakan variabel penting yang menjadi rangking pertama dari seluruh variabel yang disusun berdasarkan nilai akhir.

In developing countries, for the agenda of improving live level of the people the activity of construction project demand will be well held. Here can be seen clearly that in line of the developing high story building construction project, hence risk of accident can appear because of the developed which also has important factor to comprehend by all the part.
Discovering problems of the applying K3 and its priority is a project that capable to potence the possible of accident which can happened at the time.
Analysis method conducted at this research cover factor analysis applying of K3 by using AHP (Hierarchy Process analytical) to know priority applying of K3 of factor applying of K3.
Pursuant to result analyse data, variable "Performing [a] breathing space in working" is important variable which become first rangking from entire/all compiled variable pursuant to final value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35760
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Saiful R.
"Peralatan konstruksi merupakan suatu investasi yang sangat besar bagi hampir semua perusahaaan konstruksi. Masalah peralatan khususnya peralatan konstruksi, erat kaitannya dengan masalah keselamatan kerja. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta Cara-cara melakukan pekerjaan.
Selain itu perkembangan peralatan mesin semakin kompleks terutama dalam hal kemampuan, fungsi yang semakin beragam, tenaga yang semakin besar, serta produktivitas yang semakin tinggi. Seiring dengan itu, harus diikuti pula dengan tingkat keamanan dan kenyamanan yang lebih baik. Perencanaan dan prosedur keselamatan yang efisien lebih diperhatikan dalam pelaksanaannya saat ini.
Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu manajemen peralatan konstruksi yang berkualitas bagi perusahaan kontraktor yang dapat diterapkan pada semua proyek guna mengurangi serta mencegah timbulnya risiko kecelakaan kerja. Secara garis besar, faktor-faktor penting yang merupakan permasalahan pokok dalam manajemen peralatan mencakup: pernilihan alat, kepemilikan alat, pengoperasian alat, pemeliharaan dan perbaikan alat, pencatatan penyaluran biaya peralatan, penggantian peralatan, serta administrasi peralatan.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kualitas penerapan manajemen peralatan terhadap peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja pada tahap pelaksanaan proyek konstruksi bangunan tinggi di wilayah Jabotabek. Dengan melakukan analisis statistik terhadap 28 sampel (25 sampel yang diolah dan 3 sampel untuk validasi), maka didapat hubungan yang signifikan, dimana semakin balk kualitas penerapan manajemen peralatan akan dapat menaikkan kinerja Keselamatan dan Kesehatan kerja (K-3) proyek konstruksi bangunan tinggi di wilayah Jabotabek.
Variabel-variabel penentu yang didapat dari hasil penelitian ini adalah: kesesuaian alat dengan kondisi tempat kerja alat, pengawasan operasional alat serta pengalaman operator alat dan sebagai variabel dummy adalah pembuatan proyeksi keperluan peralatan serta pembuatan rencana tata ruang kerja (job layout)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T7285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Purwanto
"Keberhasilan dalam pclaksanaan keselamatan dan kesehalan kefja di proyck
konstruksi dapal dilihat dad kualitas manajer proyek sebagai lop management di
lapangan Pimpinan dan pengawas kelompok tenaga lcerjm ahli keselmmuan dan staf
laimya tidak pemah berhasil banyak apabilamanqjer proyek tidak mengambil tugas
lcepemimpinan dalam meninglcalkan dan mempertahankan stands: keselamatan
tinggi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengzruh kualitas manajer proyok
kontraktor terhadap pcningkatan kinexja keselamahm dan kesehalan kexjn (K3) yang
ditandai dengm memnunnyajumlah dan jenis kecelakaan peke1ja proyek pads tahap
konslrukai proyek bangunan tinggi di DK] Jakarta. _
Metodologi penelitian ini dilaksanakan dengan menyebadcan angket
(questionare) clan melakukan tanya jawab dengan individu-individu yang pemah
maupun sedang menjadi manajer proyek koniraktor di proyek banglman tinggi ymg
sedang berjalan maupun yang telah diselesaikan di wilayah DKI Jakarta. Data-daia
tersebut rliedit, ditabulasi dan diolah dengan analisis korelasi, interkorelasi,
analisis faktor, rcgesi berganda dan validasi.
Dari hasil analisis statistik melalui program SPSS versi 9.0, diperoleh hasil
bahwa vnriabel yang memberikan kostribusi aiau korelasi positif tzrhadap
peningkatan kineljajumlah danjenis kecelakaan pekerja proyek adalah pengalarnan
sehagai manrger proyek di proyek bangunan tinggi dalam satuan jumlah proyek dan
keterlibaian manajer proyek kontmktor pada kegiaian penentuan pelaksanaan
monitoring, Variabel penentu lainnyayang memberilmn konstribusi terhadap kinerja
jumlah dan jenis kecelakaan pekexja proyek adalah keterlibatan manajer proyek
pada kegiatan meningkalkan motiv i peraonil proyek dan pada Icegiatan penentuan
metode pekeijaan. I-Iubungan vaxiabel lcnalitas manajer proyek kontraktor terhadap
peningkatan kinerja keselamntan dan kesehatan kerja (K3) merupalgan hubungan
regresi non linjer.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Irawan
"Construction work is a work that has a potential of a bigger working accident to take place. Construction sector job is an activity involving workers, tools and materials in large number, either alone or together so can become a source of accident to happen An injured worker will of course physically and financially suffer. Contractor who ignores health and job safety will also suffer in direct cost, which at the end will influence his business existence.
Accident involving human and equipment will far result a loss in time and cost. Success in construction project implementation is mainly influenced by the productivity and quality of human resources who work for construction project. The construction workers from manager to labors are assets that should be protected in order to be able to work well and productive so that the job safety and health program implementation in the construction activity site is badly needed. An effective job safety and health program is a result of a plan, coordination and commitment of all employees of a company from the lowest level of workers to the top leader.
The research is aimed to analyze of the job safety and health program implementation to workers productivity workmanship in planning and implementation stage of building construction. How big the job safely and health program variables implementation is to the workers productivity workmanship in building construction implementation stage can be seen from double regression point the regression model resulted.
The result of this research shows that there are some variables of job safety and health program which influence a lot to the workers productivity workmanship. Three decisive variables are obtained for relationship model between job safety and health program implementation to workers productivity workmanship in building construction implementation stage. Decisive variables are to choose the system and equipment which are going to be used, checking the work place, tools and Occupational Health and Safety equiptment routinely before starting a job and carrying out improvement actions to prevent accident.
The results of this research are obtained from 21 samples that fulfill the conditions for statistic analyze. Those samples are obtained from 34 questonners which are filled by the respondents from the contractor's Health and Job safety Manager in building construction project in Jabotabek. The analysis done in this research is uses correlation analysis, factor analysis, decisive variables analysis and double regression analysis. All of those statistic analysis are processed using the help of Statistical Program for Science Release versi 10.00 for Windows software program."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T3066
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Eddy Husin
"ABSTRAK
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam bidang proyek konstruksi, merupakan suatu subyek yang oleh sebagian besar kalangan hanya dijadikan sebagai bahan percakapan selingan saja. Padahal fakta telah memperlihatkan bahwa bidang proyek konstruksi ini memang benarbenar merupakan industri yang berbahaya. Kegiatan Industri Proyek Konstruksi mempunyai sifat yang berbeda dengan industri lain, yaitu :
 Kegiatan lndustri terdiri dari bermacam-macam kegiatan yang rawan kecelakaan.
 Jenis - jenis kegiatannya sendiri tidak standar, sangat dipengaruhi oleh banyak faktor
luar seperti kondisi lokasi bangunan, cuaca, bentuk design, metode pelaksanaan dan
sebagainya.
 Perkembangan teknologi.
 Tingginya turn over tenaga kerja menjadikan masalah yang tersendiri.
 Banyak pihak-pihak yang terkait dalam proses konstruksi.
Oleh karena itu "Penerapan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Kegiatan Proyek Konstruksi Bangunan Bertingkat" merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan proyek sesuai Biaya yang hemat, Waktu yang tepat, Mutu yang cermat dan Manusia berikut Bangunannya selamat adalah menarik untuk dipertimbangkan.
Penelitian ini melakukan analisis statistik terhadap sampel-sampel dalam bentuk questionnaire, yang memperlihatkan suatu basil bahwa kualitas penerapan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) untuk :
Kinerja Biaya K-3 Proyek
Dengan model persamaan linier mempunyai pengaruh sebesar 83,2 %, dengan variabelvariabel penentunya adalah kualitas pengalaman kontraktor dalam penerapan program K-3, kualitas turn over personil proyek, kualitas sistem pengadaan sumber days manusia proyek dan kualitas sistem pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program K-3.
Kinerja Kecelakaan Proyek
Dengan model persamaan Tinier mempunyai pengaruh sebesar 81,9 %, dengan variabelvariabel penentunya adalah kualitas perencanaan program K-3, kualitas sistem pelaporan dan evaluasi pelaksanaan program K-3, kualitas sistem pengadaan sumber daya manusia proyek, kualitas pengalaman kontraktor dalam penerapan program K-3 dan kualitas pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai reneana kerja. Dan penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa penerapan program K-3 pads proyek mempunyai pengaruh postif dalam meningkatkan kinerja K-3 proyek, sehingga penerapan program K-3 pada proyek apabila dilakukan dengan baik dan benar akan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar untuk insdustri jasa konstruksi.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S7215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boky Hastuti
"Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) adalah suatu bentuk program yang telah dicanangkan oleh Pemerintah untuk melindungi tenaga-tenaga kerja dari kecelakaan ataupun gangguan keseha tan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program K3 pada sektor Jasa Konstruksi dewasa ini. Namun ruang lingkup penelitian hanya sebatas wilayah DKI Jakarta. Teori yang dipergunakan adalah teori-teori sosiologi organisasi, sehingga komponen-komponen yang ada di dalam organisasi dipergunakan sebagai alat ukur atau indikator, yaitu struktur, teknologi dan manajemen. Dimana struktur kemudian dilihat melalui kompleksitas dan formalisasinya, manajemen dilihat melalui proses pengambilan keputusannya, dan teknologi dilihat melalui tingkat pendidikan formal. Variabel-variabel tersebut di duga dapat mempengaruhi pelaksanaan K3 di dalam suatu organisasi. Temuan pertama penelitian ini adalah gambaran umum tentang pelaksanaan K3 yang cenderung tinggi. Dikatakan 'tinggi' karena sebesar 51% telah melaksanakannya dengan baik (tinggi), sedangkan sisanya masih tergolong rendah (49%). Kemudian temuan kedua yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa sikap mereka terhadap K3 cenderung positif (51%) meskipun yang bersikap negatif juga hampir berimbang (49%). Selanjutnya penelitian ini juga menghasilkan suatu informasi tentang rata-rata tingkat pendidikan yang dimiliki oleh perusahaanperusahaan tersebut yaitu 51% memiliki pendidikan yang tinggi, dan 49% memiliki pendidikan yang rendah. Tingkat kompleksitas di dalam perusahaan-perusahaan tersebut cenderung tinggi (63%), begitu juga tingkat formalisasinya (66%). Atau dengan kata lain hampir setengahnya (49%) memiliki struktur yang berbentuk kompleks, atau lebih khusus lagi berbentuk divisional birokrasi. Dengan demikian pengambilan keputusannya pun cenderung menyebar (57%). Penelitian ini juga menghasiIkan temuan-temuan berupa hubungan-hubungan antar variabel. Informasi yang pertama adalah tentang hubungan antara variabel independen dengan dependen; yang di dalamnya memperlihatkan adanya hubungan antara teknologi, struktur dan manajemen dengan pelaksanaan K3, meskipun hubungan-hubungan tersebut cenderung lemah. Kemudian informasi kedua yang berhasil di dapat, dan ini merupakan informasi yang penting, adalah bahwa ternyata tidak terdapat hubungan antara sikap (sebagai variabel antara) dengan pelaksanaan K3 (sebagai variabel dependen). Struktur yang kompleks, teknologi yang non-rutin, dan ma najemen yang demokratis, adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh organisasi yang ber-size besar. Dan ternyata size memiliki hubungan yang sedikit kuat dengan pelaksanaan K3. Dengan size yang besar, maka proyek-proyek yang dikerjakan juga lebih besar, lebih mudah terlihat secara fisik karena bentuknya dan lokasi pembangunan. Dengan demikian maka lebih mudah bagi pemerintah untuk mengawasi perusahaan-perusahaan ber-size besar tersebut apakah sudah melaksanaan program K3 atau belum."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S16221
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kumaat, Rolly Julius
"Pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan yang berbahaya dan mempunyai resiko kecelakaan yang cukup tinggi. Masalah keselamatan kerja menjadi sangat penting, karena merupakan bagian dari suatu upaya perencanaan dan pengendalian proyek. ISO 9000 adalah salah satu sistem manajemen mutu yang menjadi pilihan kontraktor yang ingin menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan sistematis agar mutu hasil kerjanya dapat memuaskan pemakai/pemilik proyek. Hal ini juga akan memberikan nilai tambah bagi tingkat kemampuan persaingan (competitive advantage). Oleh sebab itu, banvak perusahaan jasa konstruksi berusaha memperoleh sertifikat ISO 9000.
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang penilaian persepsi resiko keselamatan kerja (risk perception assessment) pada pelaksanaan konstruksi bangunan bertingkat oleh kontraktor di wilayah Jabotabek.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyek-proyek yang di kerjakan oleh perusahaan jasa konstruksi, yang pembedaannya berdasarkan perusahaan bersertifikat dan yang tidak bersertifikat ISO 9000, dimana masing-masing sebanyak 20 proyek konstruksi. Sebagian data merujuk pada hasil penelitian Manulang, D.
Data primer yang diperoleh, di tranformasikan menjadi angka bobot bahaya untuk setiap komponen resiko pada masing-masing variabel bahaya. Data yang dikumpulkan meliputi 89 variabel bahaya yang masing-masing variabel memiliki tiga komponen resiko yaitu Konsekuensi, Paparan dan Probabilitas. Pertimbangan jumlah data yang relatif kecil maka, pengujian goodness of fit dilakukan dengan uji Kolmogorov Smimov dengan menggunakan program Crystal Ball verse 5.0 sehingga akan diperoleh distribusi probabilitas yang paling sesuai pada masing-masing komponen resiko untuk setiap variabel bahaya. Langkah berikutnya adalah menghitung besarnya angka resiko (risk point) pada masing-masing variabel. Setelah angka resiko diperoleh maka selanjutnya dilakukan peramalan (forecasting) dari model resiko dengan simulasi Monte Carlo.
Hasil analisa data menunjukkan bahwa bahaya-bahaya yang mungkin timbul pada proyek yang dikerjakan oleh perusahaan yang bersertifikat ISO 9000 mempunyai distribusi probabilita yang berbeda dengan perusahaan yang tidak bersertifikat ISO 9000, dan besarnya angka resiko (risk point) secara total maupun berdasarkan kelompok jenis kecelakaan dan sumber energi penyebab terjadinya kecelakaan pada perusahaan yang tidak bersertifikat ISO 9000 lebih besar dibandingkan pada perusahaan yang bersertifikat ISO 9000. Pengolahan data juga memberikan hasil bahwa secara rata-rata, resiko terbesar terjadinya kecelakaan terdapat pada kelompok pekerjaan, bekerja di ketinggian, dan resiko terkecil terjadi pada pekerjaan di suatu permukaan lantai. Dengan demikian untuk bekerja di ketinggian perlu memperoleh perhatian yang lebih besar dibandingkan kelompok pekerjaan lainnya.

Assessment of Risk Perception and Evaluation of the Influence of Quality Management System in the Construction Phase of Buildings at JABOTABEK Area Using Monte Carlo Simulation In construction of buildings, workers or labors have to face hazards. The probability of accident is considered high for this case. Therefore, safety becomes important part in planning and managing construction project. ISO 9000 as one of the quality management system is chosen by many contractors who want consistently and systematically the maintain satisfactory performance to users or owners of the project. The quality management systems also give added value and competitive advantage to the company. Within this objective, many main contractors are trying to get ISO 9000 certificate.
The essence of this evaluation is to comprehend and identify risk perception assessment in the construction phase of buildings site in Jabotabek area.
40 construction projects data were used for this research, 20 projects were done by the contractors who have already ISO certificate and the rest of the project by contractors without ISO 9000 certificate. Parts of the data were originated from Manullang's research.
Primary data is transformed into weighted value in every component of each hazard variables. Data gathered consist of 89 hazard variables that have three-risk component, which are consequences (severity), exposure and probability (likelihood). Test applied for goodness of fit by means of Kolmogorov Smimov using Crystal Ball 5.0 versions to find suitable probability distribution for each hazard variables considered. The next step is to calculate risk point in every variable. After determining risk point, we obtained a risk distribution model by using Monte Carlo simulation.
Result showed that the hazards occurred in construction companies with ISO 9000 certificate have probability distributions slightly different from those which have not obtained ISO 9000 certificate. The range of risk point in total or in type accident group and energy source that cause an accident at company, which has not obtained ISO 9000 certificate is greater than company, which has already obtained the ISO 9000 certificate. The result data also showed us in average the biggest risk of accident occurred in type of work on working in high place and the smallest risk of accident occurred in type of work take place on the ground floor. In conclusion for type of work on high places need to have more attention than the other type of work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>