Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2125 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hioe, Yauw Khian
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35365
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Muakbar
"Pelayanan jasa kontenerisasi semakin menjanjikan seiring dengan berjalannya waktu. Setiap terminal peti kemas sudah seharusnya menggunakan rancangan sistem yang paling efektif dan menguntungkan walaupun dengan keterbatasan lahan maupun fasilitas yang dimiliki. Perancangan alur barang dan kendaraan yang baik sangat mempengaruhi kinerja kerja semua pihak yang terkait di bidang ini dimana tentu saja hal ini akan memicu produktivitas suatu terminal peti kemas. Alur barang dan kendaraan di terminal petikemas tidak boleh terganggu dengan jumlah kendaraan yang berlebihan karena hanya akan menyebabkan kemacetan di dalam terminal dan menbuat produktivitas barang terhenti.

Containerization seems to be promising from day to day. Each container terminal should use the most effective and beneficial system design even with its limited land and facilities. A good material flow, in this case container, and land transport’s route affects the working performance of all who are involved in the business. This can lead to an increased productivity. The material’s flow and land transport’s route must never encounter problem with the over capacity of the number of the transport itself which could lead to low productivity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitorus, Ingrid Rosalyn Indriana
"Indonesia telah dikenal sebagai sebuah negara maritim karena sekitar 67% dari wilayah negara Indonesia adalah laut dan Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang ke-2 di dunia. Menurut fakta, Indonesia memiliki peluang besar untuk membangun kerjasama dengan negara-negara ASEAN lain, terutama dalam pembangunan sektor ekonomi melalui pembangunan infrastruktur maritim. Mengingat peluang besar ini, Indonesia perlu memiliki strategi yang kuat dalam menghadapi tantangan pasar global untuk meningkatkan nilai saing dalam wilayah gerak logistik di antara negara-negara ASEAN lainnya. Salah satu area yang perlu ditingkatkan adalah fasilitas maritim. Faktanya, fasilitas maritim di Indonesia belum cukup optimal dalam kekuatan arus perdagangan dari dan ke Indonesia, sehingga Indonesia membutuhkan perbaikan dalam sistem operasional di pelabuhannya untuk meningkatkan efisiensi kegiatan bongkar-muat kontainer. Jika sistem yang diterapkan lebih efisien daripada sistem konvensional, pelabuhan dapat menghemat waktu proses bongkar-muat kontainer dan juga mengurangi biaya yang dikeluarkan. Penelitian ini akan memberikan pendekatan analisa potensi desain sistem operasional bongkar-muat kontainer untuk mengoptimalkan pergerakan kontainer di pelabuhan dengan studi kasus JICT dan Terminal Teluk Lamong, sistem lalu lintas transportasi darat yang dikombinasikan dengan teknologi magnetik dalam sebuah terminal pelabuhan, serta dampak ekonomis dan teknis dari infrastruktur maritim ini.
Untuk mencapai tujuan tersebut, studi literatur serta analisa kualitatif dan kuantitatif akan menjadi metode yang tepat untuk digunakan.Sistem usulan pada penelitian ini memiliki total waktu 82.01% lebih cepat dari JICT dan 69.47% dari TTL dan total biaya operasional 39.68% lebih kecil dari JICT dan 24.53% lebih kecil dari TTL. Selanjutnya, sistem ini adalah sistem ramah lingkungan karena sistem tersebut menggunakan mesin yang tidak menghasilkan polusi udara secara berlebihan serta bekerja dengan lebih aman dan cepat secara teknis. Secara keseluruhan, diharapkan sistem ini, jika diterapkan di pelabuhan Indonesia bersama dengan analisa kualitatif dan kuantitatif berdasarkan studi literatur dalam penelitian ini, akan memberikan wawasan yang luas mengenai sistem bongkar- muat kontainer serta menjadi pertimbangan untuk digunakan di pelabuhan-pelabuhan Indonesia.

Indonesia has known as a maritime country since approximately 67% of the country?s area is ocean and Indonesia also has the 2nd longest coastline in the world. According to the facts, Indonesia has great opportunities to build cooperation with another ASEAN countries, especially in economic sector development through maritime infrastructure development. Considering these great opportunities, Indonesia must have a great plan to face global market challenges to improve its competitiveness value within the logistics movement area compared to the other ASEAN countries. One area to improve is maritime facilities. In fact, maritime facilities in Indonesia are not well operated to enhance the power of trade flows from and to Indonesia, therefore Indonesia requires improvement within the operational system in Indonesian ports to increase the efficiency of container loading-unloading activities. If the implemented system is more efficient rather than conventional system, the port may save its time in doing the process of loading-unloading the container. Further, it may also reduce the cost incurred. This study would provide an approach of analyzing operational system design of container loading-unloading to optimize the movement of containers in the port especially in JICT and Port of Lamong Bay, the land transportation traffic system, combined with magnetic technology used by the ports and its economical and technical impacts of this maritime infrastructure.
To achieve the goal, study of literature and SWOT analysis will be the proper method to use. The system proposed in this study has a total time 82.01% faster than JICT and 69.47% faster than TTL with a total operational cost 39.68% cheaper than JICT and 24.53% cheaper than TTL. Moreover, this system is an environmental-friendly system because the system using machineries that not produce excessive air pollution and it will work safer and faster in terms of technical work. Overall, it is expected that this system, if applied in Indonesian ports along with the qualitative and quantitative analyses based on study of literature in this study, will provide broad insight on the system of container loading-unloading as well as a consideration for the use at Indonesian ports.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65511
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luhung Ragaliyasa
"ABSTRAK

Kereta api memiliki keungulan memiliki kapasitas yang besar dalam satu kali perjalanan. Dengan kelebihan yang dimiliki, seharusnya kereta api menjadi pilihan utama dalam transportasi barang, namun laporan tahun 2011 menyebutkan bahwa kereta api di Indonesia hanya berkontribusi 0.51% dari total biaya logistik. Perlu adanya evaluasi dari sistem transportasi kontainer berbasis rel sehingga proses transportasi dapat berjalan dengan baik. Evaluasi sistem transportasi  dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Balanced Scorecard (BSC), hasil dari penelitian adalah untuk mendapatkan Strategy Map dalam penerapan metode BSC di bidang transportasi kontainer berbasis rel, dan mendapatkan penilaian mengenai sistem transportasi kontainer berbasis rel di Indonesia.

Kata Kunci : Transportasi Kontainer, Balanced Scorecard.


ABSTRACT

 


Trains have the advantage of having a large capacity in one trip. With the advantages possessed, railways should be the main choice in transportation of goods, but the 2011 annual report states that trains in Indonesia only contribute 0.51% of the total logistics costs. There needs to be an evaluation of the rail-based kontainer transportation system so that the transportation process can be better. The evaluation of the transportation system was carried out using the Balanced Scorecard (BSC) method, the results of the study were to obtain a Strategy Map in the application of the BSC method in the field of Rail-based kontainer transportation, and obtain an assessment of rail-based kontainer transportation systems in Indonesia.

Keywords : Kontainer Transportation, Balanced Scorecard

"
2019
T54217
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, David Fernando
"Pabrik es mini yang bisa di bawa kemana saja merupakan salah satu solusi untuk ketersediaan es bagi nelayan di daerah-daerah terpencil. Yang sangat diperlukan oleh nelayan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas kesegaran ikan dengan pembekuan. Sehingga mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Mini Ice Plant yang akan digunakan memakai sistem refrigerasi direct expansion dengan refrigeran yang digunakan adalah R-22. Untuk sistem kompresor yang akan digunakan adalah sistem paralel 3 kompresor bekerja berdasarkan kapasitas. Kapasitas pendinginan untuk membekukan 1,5 ton air yaitu 10,33 kW. Perancangan dan pemilihan, baik kompresor ataupun kondensor dengan menggunakan software dan disesuaikan dengan kondisi pasar yang ada. Komponen aksesoris disesuaikan dengan kapasitas pendinginan, kompresor dan kondensor. Untuk kompresor didapatkan kompresor berkapasitas 2½ pk, 2 kompresor 1½ pk. Sedangkan untuk kondensor berkapasitas 16,12 kW.

Portable mini ice plant is one solution of ice availability for fisherman in remote area. Which needed by fisherman to increase the quality of fish freshness by freezing. So there's an added value. MINI ICE PLANT will use direct expansion refrigeration system. Refrigerant used is R-22. System used in compressor is paralel using 3 compressor based on capacity. Cooling capacity to freeze 1,5 ton water is 10,33 kW. Design and actual selection, both compresor and condenser done by software and compare to market availability. Selection accessories based on cooling capacity, compressor and condenser. Refrigeration system MINI ICE PLANT can be used and works based on calculation and selection. For compressor selection, using 2½ pk, 2 kompresor 1½ pk. Though, for condenser, using 16,12 kW condenser."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50954
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laurentius Yuda Kristianto
"Sektor perikanan memainkan peranan penting di dalam banyak negara berkembang termasuk Indonesia baik untuk menambah lapangan kerja bagi masyarakat maupun untuk meningkatkan devisa negara. Walaupun demikian, banyak nelayan yang belum mengetahui bagaimana proses penanganan ikan segar supaya tidak cepat rusak dan membusuk setelah ditangkap, khususnya di pulaupulau kecil di luar Jawa. Pembekuan ikan merupakan salah satu cara yang sering digunakan untuk memproses ikan dan produk-produk air yang dapat dimakan lainnya. Industri pembekuan ikan dan produk ikan beku sudah sangat dikenal dalam pasar global. Industri pembekuan ikan di negara berkembang, di Indonesia khususnya, dapat meningkatkan jumlah produksi ikan untuk ekspor dengan menjaga kesegaran produk hasil tangkapannya. Akan tetapi tidak semua daerah di Indonesia, khususnya di pulau-pulau kecil di luar Jawa, memiliki industri pembekuan ikan atau pun pabrik es untuk membantu nelayan menjaga kesegaran produk tangkapannya. Jumlah tangkapan pertahun mencapai 4,6 juta ton, sedangkan produksi es balok yang dihasilkan hanya mencapai 2,9 juta ton pertahun. Hal ini tentu saja tidak sebanding dengan jumlah tangkapan yang ada mengingat perbandingan antara jumlah tangkapan dan jumlah es yang harus digunakan adalah 1:1 Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu pabrik es mini yang bisa dibawa kemana saja, khususnya ke daerah-daerah terpencil, dan mampu menghasilkan es sebanyak 10 ton per hari untuk membantu menyediakan es bagi nelayan. Pabrik es mini ini merupakan sebuah aplikasi sistem refrigerasi sederhana yang dibuat dari kontainer berukuran 20 ft yang dapat bermanfaat bagi nelayan dalam menjaga kesegaran produk hasil tangkapannya.

Fishery sector play important role in many developing countries including Indonesia either to adding employment for people or to improve state's stock exchange. Although that, many fishermen have not known yet about the handling process of the fresh fish so it does not destroy quickly and decay after it was arrested, specially in the little isle outside Java. Fish freezing is the one way which is often used to process the fish and other water products which can be eaten. Freezing fish and freeze fish industry have been known in the global market. Freezing fish industry in developing countries, in Indonesia specially, can increase their fish production capacity which to be exported by keeping fresh their capture crop product. But unfortunately, not all of region in Indonesia, specially in little isle outside Java, have either freezing industry or ice manufacturer to assist the fishermen in keeping the freshness of their capture crop products. The total amount of capture product can achieve up to 4.6 milion tons per year, but the total amount of ice production only achieve up to 2.9 milion ton per year. The ice production of course is not proportional if it is compared to the capture product considering the comparison between the amount of capture product and the amount of the need of ice must be used is about 1:1. This research is purposed to obtain an mini ice plant which can be brought everywhere, specially to the little isle, and can be produce up to 10 tons ice per day to assist the fishermen in providing the ice. This mini ice plant is an aplication of a simple refrigeration system which is made from container 20 ft that can be useful for fishermen in keeping the freshness of their capture crop products."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37943
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Marto
"Sektor perikanan memainkan peranan penting di dalam banyak negara berkembang termasuk Indonesia baik untuk menambah lapangan kerja bagi masyarakat maupun untuk meningkatkan devisa negara. Walaupun demikian, banyak nelayan yang belum mengetahui bagaimana proses penanganan ikan segar supaya tidak cepat rusak dan membusuk setelah ditangkap, khususnya di pulaupulau kecil di luar Jawa. Pembekuan ikan merupakan salah satu cara yang sering digunakan untuk memproses ikan dan produk-produk air yang dapat dimakan lainnya. Industri pembekuan ikan dan produk ikan beku sudah sangat dikenal dalam pasar global. Industri pembekuan ikan di negara berkembang, di Indonesia khususnya, dapat meningkatkan jumlah produksi ikan untuk ekspor dengan menjaga kesegaran produk hasil tangkapannya. Akan tetapi tidak semua daerah di Indonesia, khususnya di pulau-pulau kecil di luar Jawa, memiliki industri pembekuan ikan atau pun pabrik es untuk membantu nelayan menjaga kesegaran produk tangkapannya. Jumlah tangkapan pertahun mencapai 4,6 juta ton, sedangkan produksi es balok yang dihasilkan hanya mencapai 2,9 juta ton pertahun. Hal ini tentu saja tidak sebanding dengan jumlah tangkapan yang ada mengingat perbandingan antara jumlah tangkapan dan jumlah es yang harus digunakan adalah 1:1. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu pabrik es mini yang bisa dibawa kemana saja, khususnya ke daerah-daerah terpencil, dan mampu menghasilkan es sebanyak 10 ton per hari untuk membantu menyediakan es bagi nelayan. Pabrik es mini ini merupakan sebuah aplikasi sistem refrigerasi sederhana yang dibuat dari kontainer berukuran 20 ft yang dapat bermanfaat bagi nelayan dalam menjaga kesegaran produk hasil tangkapannya.

Fishery sector play important role in many developing countries including Indonesia either to adding employment for people or to improve state's st_Ck exchange. Although that, many fishermen have not known yet about the handling process of the fresh fish so it does not destroy quickly and decay after it was arrested, specially in the little isle outside Java. Fish freezing is the one way which is often used to process the fish and other water products which can be eaten. Freezing fish and freeze fish industry have been known in the global market. Freezing fish industry in developing countries, in Indonesia specially, can increase their fish production capacity which to be exported by keeping fresh their capture crop product. But unfortunately, not all of region in Indonesia, specially in little isle outside Java, have either freezing industry or ice manufacturer to assist the fishermen in keeping the freshness of their capture crop products. The total amount of capture product can achieve up to 4.6 milion tons per year, but the total amount of ice production only achieve up to 2.9 milion ton per year. The ice production of course is not proportional if it is compared to the capture product considering the comparison between the amount of capture product and the amount of the need of ice must be used is about 1:1. This research is purposed to obtain an mini ice plant which can be brought everywhere, specially to the little isle, and can be produce up to 10 tons ice per day to assist the fishermen in providing the ice. This mini ice plant is an aplication of a simple refrigeration system which is made from container 20 ft that can be useful for fishermen in keeping the freshness of their capture crop products."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S37940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Crainer, Stuart
United Kingdom: Capstone, 1998
650.1 CRA b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Djunaedy
"PT Astra Daihatsu Motor adalah sebuah perusahaan otomotif dengan merk DAIHATSU yang ada di Indonesia. Salah satu bagian pada PT Astra Daihatsu Motor adalah bagian Production Engineering. Bagian ini bertugas khusus menyiapkan pembuatan alat cetak (die) yang digunakan untuk menyetak Press Part yang bahan bakunya terbuat dari lembaran metal logam. Dalam rangka menghadapi persaingan antar perusahaan sejenis, maka PT. Astra Daihatsu Motor berupaya dalam pembuatan body berusaha agar alat cetaknya dapat dibuat sesuai dengan rencana proyek penggantian model (Mail: Schedule) yang ditetapkan, agar model-model yang dikeluarkan tepat dengan permintaan pasar. Untuk itu dalam hal rnemberikan order pembuatan alat cetak ke sub contractor harus melihat kemampuan yang ada serta kapasitasnya. Dalam hal ini diperlukan analisa perhitungan yang baik, agar sedini mungkin PT. Astra Daihatsu Motor dapat mengeset berapa jumlah order yang diberikan, sehingga sesuai dengan kemampuan sub conrracror dan yang terpenting pembuatan alat cetaknya tepat waktu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satyo Yuwono
"Dalam proses penangkapan ikan ada suatu parameter berupa Nilai Tukar Pengolah Hasil Perikanan (NTPHP), nilai ini berbanding lurus dengan meningkatnya keuntungan negara. Nilai ini bisa ditingkatkan dengan penggunaan pendingin pada kapal nelayan agar nelayan bisa lebih lama berlayar, kapal penangkap ikan bisa dilengkapi baik menggunakan alat pembuaat es ataupun membawa phase change material seperti es balok, es serut, ataupun ice slurry. NTPHP di Indonesia masih belum bisa memenuhi target karena kapal nelayan masih belum cukup membawa pendingin baik alat produksi ataupun material pendingin. BPPI membuat suatu ice slurry generator yang nantinya akan diletakkan di Semarang, akan tetapi alat ini masih belum bisa memproduksi target kapasitas ice slurry. Dari alat pembuat bubur es yang dimiliki BPPI ini menggunakan kompresor yang dari spesifikasinya seharusnya bisa memenuhi target yang ada, akan tetapi pada realitanya mesin ini tiddak dapat memenuhi target tersebut. Oleh karena itu pada studi ini melakukan perancangan modifikasi pada evaporator agar mesin pembuat bubur es bisa memenuhi target yang ada. Dari rancangan yang dilakukan pada studi ini menunjukkan bahwa rancangan memenuhi target yang diberikan. Selain itu rancangan ini menunjukkan perhitungan nilai coefficient of performance, serta kebutuhan ice slurry.

In the process of fish capture, there is a parameter called the Fisheries Product Processing Exchange Rate (NTPHP), which is directly proportional to the increase in the country's profits. This value can be increased by using refrigeration on fishing vessels so that fishermen can stay at sea for longer. Fishing vessels can be equipped with ice-making equipment or carry phase change materials such as ice blocks, shaved ice, or ice slurry. However, in Indonesia, the NTPHP has not yet reached the target because fishing vessels still do not carry enough refrigeration equipment or materials. The BPPI (Fisheries Product Processing Institute) has developed an ice slurry generator that will be placed in Semarang, but this device has not been able to meet the target capacity of ice slurry production. The existing ice slurry maker at BPPI uses a compressor that, based on its specifications, should be able to meet the target. However, in reality, the machine cannot achieve the desired target. Therefore, this study focuses on designing modifications to the evaporator of the ice slurry maker to ensure that the machine can meet the target. The design proposed in this study shows that it meets the given target. Additionally, the design includes calculations of the coefficient of performance and the ice slurry requirements.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>