Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37172
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S37148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hutapea, Taruli M.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S35922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudhi Krisyunoro
"ABSTRAK
Studi ini dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana perubahan (kenaikan) tarip tol pada jalan tol JAGORAWI berpengaruh terhadap jumlah kendaraan yang akan tetap menggunakan jalan tol JAGORAWI tersebut sebagai alternatif dalam menjalankan aktivitasnya. Pemililian jalan tol JAGORAWI dalam studi penelitian ini antara lain pertimbangannya adalah bahwa jalan tol ini sejak mulai dioperasikan sampai dengan studi ini dilakukan telah mengalami perubahan tarip tol sebanyak 4 (empat) kali. Selain itu jalan tol JAGORAWI adalah jalan tol pertama di Indonesia dan merupakan salah satu jalan tol yang sibuk.
Besarnya nilai elastisitas tarip tol merupakan, pokok pembahasan dalam studi penelitian ini dimana dicoba menurut 3 (tiga) konsep elastisitas yaitu konsep "shrinkage", "midpoint" dan "arc". Konsep elastisitas yang paling sesuai (cocok) dengan metode perhitungan yang diterapkan dalam studi ini diantara ketiga konsep tersebut adalah yang menurut konsep "shrinkage".
Pada studi ini ditinjau untuk 2 (dua) periode pengamatan yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek metode penelitian yang sesuai dengan metode perhitungan yang diterapkan disini adalah menurut studi "before and after with control group", sedangkan untuk jangka panjang yang sesuai adalah menurut studi "time series".
Dari perubahan tarip tol pertama sampai dengan ke IV, yang kondisinya relatif masih elastis adalah kendaraan golongan I (sesuai dengan klasifikasi golongan kendaraan yang lama), sedangkan kendaraan golongan II (juga sesuai dengan klasifikasi golongan kendaraan yang lama) dari perubahan tarip tol yang pertama sampai dengan ke III kondisinya berangsur-angsur menjadi tidak elastis. Kendaraan golongan II tersebut pada perubahan tarip tol yang ke IV dibagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu :
- sebagian dimasukan ke dalam kategori golongan I (klasifikasi lama),
- sebagian dikategorikan sebagai golongan IIA, dan
- sebagian lagi dikategorikan sebagai golongan I1B.
Dari ketiga kategori untuk kendaraan golongan II tersebut yang kondisinya elastis adalah yang dikategorikan sebagai golongan IIB. Dengan demikian jika penggolongan kendaraan yang baru tersebut sudah diberlakukan sejak mulai dioperasikannya jalan tol JAGORAWI ini maka kemungkinan besar dari perubahan tarip tol yang pertama sampai dengan ke IV kendaraan golongan IIB tersebut kondisinya masih elastis seperti halnya yang terjadi untuk kendaraan golongan I.
Pada studi ini melalui nilai-nilai elastisitas yang diperoleh untuk perubahan tarip tol yang pertama sampai dengan ke IV dapat dikembangkan model untuk menghitung besarnya perubahan tarip tol yang diperkirakan dapat sesuai dengan keinginan baik pemakai ("user") maupun pengelola ("operator") jalan tol."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Sucipto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S34250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36411
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1983
S16852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonhadji S.R.
"Jalan Tol diselenggarakan dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi serta efisiensi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemeliharaan Jalan Tol adalah salah satu kegiatan untuk menjaga kondisi permukaan jalan dan fasilitasnya sesuai standard. Dilingkungan PT Jasa Marga (persero), pekerjaan ini ditangani secara bersama oleh unit Pemeliharaan kantor pusat sebagai pembina dan unit Pemeliharaan kantor Cabang yang akan melaksanakannya. Sedangkan kontraknya didasarkan pada Jadwal. Harga satuan dan perkiraan volume yang dikerjakan, dan pembayarannya dilaksanakan setelah pengukuran pekerjaan selesai (Harga satuan tetap-Fixed Unit Price). Namun dalam pelaksanaannya masih dilakukan secara parsial berdasarkan jenis pekerjaan, lokasi dan kerusakan sesuai kondisinya. Kondisi ini dinilai tidak efisien, balk dari segi administrasi yang memerlukan waktu lama maupun dari segi teknis yang memerlukan pengawasan dengan sumberdaya manusia yang lebih banyak.
Untuk mengatasi hal tersebut ditempuh strategi pengadaan dengan sistem Kontrak Pemeliharaan berdasarkan Kinerja atau sering dikenal dengan istilah Performance Base Maintenace Contract (PBMC), dimana untuk suatu proyek pemeliharaan, kontrak didasarkan atas kemampuan kontraktor dalam mempertahankan kondisi minimum yang telah tercantum dalam kontrak dan bukan terhadap volume pekerjaan yang telah diselesaikan. Sifat kontrak PBMC ini adalah mengalokasikan tanggung jawab dalam desain dan pelaksanaan pekerjaan secara efisien dan efektif sepenuhnya tergantung pada kontraktor. Pengalaman di beberapanegara-menunjukkan bahwa sistem ini memiliki banyak keuntungan yang salah satunya adalah menurunkan biaya pemeliharaan serta dapat memperbaiki kondisi jalan yang diinginkan.
Namun demikian masih dimungkinkan terjadinya ketidakpastian yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya sasaran yang diinginkan. Maka dengan pendekatan Risk Assesment, dapat diidentifikasi risiko-risiko yang mungkin timbul, yang selanjunya dengan Proses Hirarki Analisis (Analytic Hierarchy Process) dapat diketahui bobot masing-masing kriteria risiko yang berpengaruh terhadap penerapan PBMC pada pemeliharaan Jalan tol.

The Toll road carried out as a mean to improve distribution service activities efficiency and also General Revenues and Expenditure Budget fund (APBN) efficiency. Toll Road Maintenance is one of the activities to take care of the condition of road surfaces and its facility according to standard. In Jasa Marga's environment, this work handled collectively by Maintenance Division of head office as builder and Maintenance unit of branch office to executing it. While its contract is relied on Schedule, Unit Price and Estimate of done volume, and its payment executed after measurement of work finish. However, in its execution still conducted by partial pursuant to work type, damage and location according to its condition. This condition assessed is inefficient, either from administration facet needing old time or also from technical facet, which need observation with human being source, which is more.
To overcome mentioned gone through levying strategy with system Contract Conservancy pursuant to Performance or often recognized with Performance Base Maintenance Contract (PBMC) term, for the maintenance project, contract based to the ability of contractor in maintaining the condition of minimum which have been contained in bond and non to work volume which have been finished. Nature of this PBMC contract is responsibility allocation in work execution and design efficiently fully depends at contractor. Experience in some country show that the system have many advantage which one of them is to degrade maintenance cost and also can improve the condition of wanted road.
However, that way still enabled by the happening of uncertainly able to result not reach of wanted target. Hence with approach of Risk Assessment, earn risk identification which possible arise, what its with Analytic Hierarchy Process can know by Wight of each risk criterion having an effect on to applying of PBMC at toll road maintenance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T8811
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Fredrick Adrianto
"Kecelakaan lalu lintas telah menjadi salah satu masalah penting yang tidak lepas dari aspek perencanaan jalan atau sistem jaringan jalan. Karena itu perlu dilakukan usaha - usaha untuk mengurangi jumlah kecelakaan. Penyebab kecelakaan di jalan Tol, seperti kita kctahui terdiri dari banyak faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain manusia (pengemudi), kendaraan dan jalan. Pada dasamya faktor-faktor tersebut berkaitan atau saling menunjang bagi terjadinya kecelakaan. Usaha pengurangan kecelakaan pada jalan Tol dapat dilaksanakan dengan dua metode yaitu metode pencegahan kecelakaan dan metode pengurangan kecelakaan. Metode pencegahan berorientasi pada perencanaan dan disain jalan, sedang pengurangan lebih bersifat penanganan terhadap jalan. Skripsi ini merupakan suatu studi awal pengurangan kecelakaan yang berupa studi identifikasi daerah rawan kecelakaan (Blackspot) pada Tol Jagorawi dan Tol Cikampek. Data kecelakaan yang digunakan adalah berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh P.T Jasa Marga (Persero) dengan periode tahun 1998 sampai tahun 1999. Langkah selanjutnya, data tersebut diolah dengan menggunakan aplikasi teknik statistika, yakni dengan metode Frekuensi dan metode Upper Control Limit. Dengan kedua metode tersebut menghasilkan lokasi yang dianggap rawan kecelakaan. Dengan melihat atau mengetahui daerah rawan kecelakaan maka dapat ditentukan upaya yang tepat dalam pengurangan jumlah kecelakaan pada tol Jagoiawi dan Tol Cikampek.

Traffic accident has become one of necessary problems that connected with road planning aspect or road net system. Therefore, it needs an effort to reduce the number of accident. As we knew, the cause of the accident on Highway consist of many factors. The factors are: human (driver), car and road. Basicly, those factors are related to the accident. The effort to reduce number of accident on Highway can be divided into two methods, that is Accident Prevention Method and Accident Reducement Method. Accident Prevention Method is oriented on road planning and road design. On the other hand. Accident Reducement Method is relating to the road handling. This paper discusses a beginning study of accident reducement that consist of identification study of blackspot area on Jagorawi Highway and Cikampek Highway. The accident data that used in this paper are originate from P.T. Jasa Maraa's registration from 1998 until 1999. The next step , the data are processed with technical statistic application, that is Frequency Method and Upper Control Limit Method. Both methods create location that assume as BlackSpot area. By seeing and knowing BlackSpot area, we can make a great effort to reduce the number of accident on Jagorawi Highway and Cikampek Highway."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34916
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>