Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91622 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rakhmadi Widagdo
"PT YIMM adalah sebuah perusahaan manufaktur salah satu produksinya adalah perakitan sepeda motor. Dalam proses perakitan sepeda motor banyak sekali peralatan yang digunakan dan salah satu yang paling penting adalah Fastener Air Tool. Fastener Air Tool merupakan alat bantu yang digunakan untuk mempermudah pemasangan part-part pada rangka untuk menjadi satu unit sepeda motor. Produksi yang dilakukan oleh PT.YIMM berkembang dengan pesat karena permintaan yang semakin meningkat, hal ini menuntut semua elemen perusahaan untuk menjaga fasilitas produksinya secara berkesinambungan. Agar fasilitas produksi tersebut dapat digunakan dengan baik tanpa adanya gangguan maka diperlukan sistem pemeliharaan yang baik. Sistem pemeliharaan yang tepat untuk dilaksanakan dibagian perakitan adalah sistem Autonomous Maintenance, dimana peralatan yang dipakai terus menerus sahingga diperlukan sistem perawatan mandiri yang dilakukan oleh pihak produksi sendiri. Dalam penerapan Autonomous Maintenance banyak hal-hal yang perlu diperbaiki yaitu pengetahuan (knowledge), kernampuan (skill) dan yang penting adalah kebiasaan (habit dan moral). Ketiga hal tersebut merupakan bagian penting yang diperbaiki oleh PT. YIMM untuk mencapai target TPM melalui Autonomous Maintenance. Setelah melakukan tahap-tahap persiapan untuk melaksanakan Autonomous Maintenance, hasil yang dicapai pada saat evaluasi periode pertama menunjukkan kemajuan yang berarti. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai indeks OEE sesudah penerapan Autonomous Maintenance membaik dari sebelumnya dan nilai pengeluaran perusahaan dapat ditekan sehingga target perusahaan terhadap profit meningkat"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37591
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Pratiwi
"

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta melalui Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait, yaitu Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Barat melakukan kegiatan pemeliharaan pompa stasioner dengan melibatkan secara langsung perusahaan manufaktur pompa itu sendiri atau perwakilan yang produknya dipakai. Hal ini perlu mendapat perhatian khusus untuk membuat Prosedur Operasional Baku yang sesuai dengan standar agar kegiatan berjalan dengan efektif dan efisien. Berdasarkan data pemeliharaan pompa stasioner, kondisi eksisting yang dilaksanakan hanya tindakan corrective maintenance saja. Oleh karena itu, preventive maintenance merupakan usulan yang dilakukan Penulis dalam praktik keinsinyuran ini. Analisis data yang diolah menggunakan dua metode, yaitu corrective maintenance dan preventive maintenance. Setelah melakukan analisis, dapat disimpulkan: 1) Setelah dilakukan analisis kerusakan terhadap data pada pompa stasioner, diperoleh kemungkinan penyebab dan penanganannya; 2) Selanjutnya, dilakukan tindakan perawatan yang meliputi preventive maintenance dan corrective maintenance yang dapat dilakukan secara mandiri maupun oleh pihak ketiga; 3) Menetapkan aktifitas alur pelaporan dan proses pemeliharaan pompa; 4) Menetapkan aktifitas alur kerja perbaikan pompa oleh pihak ketiga; 5) Penerapan prosedur alur pelaporan dan proses pemeliharaan pompa serta prosedur alur kerja perbaikan pompa oleh pihak ketiga (Vendor/ ATPM) dilakukan dengan memperhatikan nilai-nilai kode etik dan etika profesi Insinyur.


Provincial Government of the Special Capital Region of Jakarta through the relevant Regional Work Unit, namely the Water Resources Office of the West Jakarta Administrative City, conducts stationary pump maintenance activities by directly involving the pump manufacturing company itself or representatives whose products are used. This needs special attention to make Standard Operating Procedures that are in accordance with standards so that activities run effectively and efficiently. Based on stationary pump maintenance data, the existing conditions carried out are only corrective maintenance actions. Therefore, preventive maintenance is a proposal made by the author in this engineering practice. Data analysis is processed using two methods, namely corrective maintenance and preventive maintenance. After analyzing, it can be concluded: 1) After analyzing the damage to the data on the stationary pump, the possible causes and handling are obtained; 2) Furthermore, maintenance actions are carried out which include preventive maintenance and corrective maintenance which can be carried out independently or by third parties; 3) Establish reporting flow activities and pump maintenance processes; 4) Establish pump repair workflow activities by third parties; 5) Implementation of reporting flow procedures and pump maintenance processes as well as pump repair workflow procedures by third parties (Vendors / ATPM) is carried out by taking into account the values of the code of ethics and professional ethics of Engineers.
"
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Georgius Prihantoro Dwi Tjahjanto
"Total Productive Maintenance (TPM) mengkondisikan mesin untuk menghasilkan produk berkualitas dengan cara mengubah cara pandang operator untuk bekerja. Hal ini terwujud dalam salah satu pillar TPM yaitu Autonomous Maintenance (AM). Tujuan penelitian ini adalah penerapan AM pada proses pengemasan susu bantal fleksibel yang dilakukan dengan perangkat bantu Pareto, Matrik QA, Analisa Kondisi Input Produksi, Kartu Perbaikan, Diagram SIPOC dan analisa 5 why. Data masa lampau menunjukkan jumlah produk cacat yang melebihi target yang ditetapkan. Tiga tahapan langkah AM dilaksanakan yang meliputi pembersihan awal mesin ,pengembalian mesin ke keadaan semula dan pembuatan standar hasil dari dua tahap sebelumnya. Hasil implementasi selama 8 bulan menunjukkan penurunan persentase produk cacat dari 3.8% menjadi 0.07%.

Total Productive Maintenance (TPM) make machine produce product with good quality by change the way operator works. That realized in one of TPM Pillar which is Autonomous Maintenance (AM). Purpose of this research in the packaging process of pillow flex milk is done with help of Pareto, QA Matrix, Input Production Condition Analysis, Tags, SIPOC, and 5 Why Analysis. Historical data shows that the amount of defects is larger than the target. Three steps of AM were done include initial cleaning, return to basic condition, and making of standard. The results of implementation in 8th months shows decrease from 3.8% become 0.07%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S42403
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Budiyono
"PT Pos Indonesia (Persero) adalah sebuah BUMN yang bergerak dibidang pelayanan jasa pos. Beragamnya pelayanan jasa yang diberikan dan semakin meningkatnya jumlah konsumen menyebabkan volume pengiriman barang dan jasa lewat pos meningkat secara signifikan. Pesatnya perkembangan sektor jasa menyebabkan bisnis jasa titipan meningkat pula. Kehadiran mereka sangat dirasakan pengaruhnya oleh pihak manajemen. Banyaknya jumlah konsumen yang menggunakan jasa titipan ini menjadi pemacu PT Pos Indonesia (Persero) untuk meningkatkan terus kualitas pelayanannya sehingga konsumen tidak lari ke jasa titipan.
Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengantisipasi hal ini adalah diterapkannya sistem mekanisasi dan otomatisasi. Diharapkan dengan keberadaan sistem ini maka proses pengolahan kiriman pos terutama untuk waktu tempuh kiriman pos (WTKP) menjadi lebih cepat dan tepat. Sistem pemeliharaan yang dilakukan pada bagian mekanisasi dan otomatisasi sampai saat ini belum mampu memberikan efektifitas pemakaian alat yang tinggi. Hal ini terlihat dari frekuensi dan jumlah mesin yang mengalami kerusakan masih cukup banyak dan hal ini sangat mengganggu aktifitas proses pengolahan pos. Untuk mengatasi hal ini maka pihak manajemen perlu melakukan maintenance improvement dengan menerapkan TPM.
TPM merupakan sistem pemeliharaan terpadu yang sedang berkembang karena keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Dalam melakukan penelitian ini sigunakan teknik pengambilan data dengan penyebaran kuesioner untuk segmen-segmen yang telah dibagi atas tiga segmen. Pemisahan tersebut bertujuan untuk mempermudah penulis melakukan analisa terhadap sistem secara keseluruhan. Kuesioner yang telah diisi dan dikembalikan kemudian dianalisa. Hasil analisa menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan TPM. Langkah selanjutnya adalah membuat suatu program penerapan TPM untuk sistem mekanisasi dan otomatisasi. Dalam menerapkan TPM terdiri atas tiga tahap utama yang harus dilaksanakan dan merupakan prosedur penerapan. Masing-masing tahap diuraikan lagi menjadi beberapa langkah dan program yang dimulai dari tahan persiapan, tahap penerapan dan tahap stabilisasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetardi
"Jaminan mutu sangal erat hubungannya dengan kepuasan pelanggan. Jaminan mutu merupakan salah satu pertimbangan pelanggan dalam menentukan pemasok mana yang akan dipilih, karena itu pemasok bemsaha semaksimal mungkin memenuhi tuntutan pelanggan terhadap mutu yang disyaratkan. Cacat produk dari suatu proses produksi sangat merugikan. Untuk itu diperlukan Cara pencegahan yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan solusi masalah cacat produksi. Prosentase cacat yang tinggi sangat merugikan, Disini penulis bemsaha untuk membuat suatu alat untuk mernbantu menurunkan prosentase cacat produksi, yaitu sistem tool life monitoring. Alat ini digunakan untuk menghitung jumlah waktu kerja lunur fool. Diharapkan alat ini dapat membantu untuk menurunkan jumlah kegagalan produksi akibat kegagalan proses, karena fool yang sudah tumpul dipaksakan untuk dipakai,, Diharapkan dengan penerapan tool life monitoring ini, rnasalah tersebut dapat diatasi, yaitu moniroring secara real time dan terpusat dimana alat akan memberikan aiarm bila jurnlah counrer telah ter1ewati,. Tool adalah faktor dominan yang rnempengaruhi timbulnya cacat, maka hal ini perlu lebih diperhatikan untuk menurunkan kegagalan produk. Keuntungan dari sisi lain seperti biaya produksi maupun waktu produksi dan ketepatan pengiriruan menjadi lebih baik. Sistem ini digunakan pada sebuah industri manufaktu: dengan hasil produk maupun proses produksi yang memiliki ketelitian yang tinggi. Diharapkan hasil dari penerapan tool IW monitoring ini dapat dliadikan acuan pengendalian untuk melaksanakan perbaikan mengurangi cacat produksi yang terus-menerus dengan berpedoman pada mengutarnakan kepuasan pelanggan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedictus Yosia Tingginehe
"Perusahaan dalam industri makanan dan minuman perlu melaksanakan pemeliharaan restoran untuk menjaga peralatan dan perlengkapan restoran dalam kondisi prima. Pemeliharaan harus dilaksanakan dengan metode dan jadwal yang tepat agar pemeliharaan pada peralatan dan perlengkapan restoran berjalan dengan efisien. Salah satu komponen penting dalam restoran adalah sistem HVAC. Sistem ini bertujuan untuk menciptakan kondisi nyaman pada dapur dan ruang makan restoran. Banyak ditemukan kondisi sistem HVAC restoran tidak dalam kondisi baik dan beberapa perusahaan belum atau tidak memiliki sistem manajemen penjadwalan pemeliharaan yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu kerangka kerja manajemen penjadwalan pemeliharaan HVAC pada restoran yang berfungsi membantu mekanik dalam melaksanakan pemeliharaan sistem HVAC. Penelitian ini menggunakan metode survei dan tinjauan literatur untuk mendapatkan hasil penelitian sebuah kerangka kerja manajemen penjadwalan pemeliharaan sistem HVAC pada restoran. Dari penelitian ini didapatkan faktor terpenting yang memengaruhi pemilihan metode pemeliharaan adalah variabel Teknis dan kerangka kerja manajemen penjadwalan pemeliharaan sistem HVAC restoran dapat digunakan untuk mempertahankan kondisi sistem HVAC restoran secara efisien dan efektif.

A food and beverage companies need to carry out maintenance of their restaurant to keep all restaurant equipment in good condition. Maintenance had to be carried out with right methods and schedule to assure maintenance of restaurant equipments runs efficiently. One of important component in restaurant is HVAC system. This system aims to create a comfortable condition in kitchen and dining area of restaurant. Many restaurant’s HVAC system found in bad condition and many companies doesn’t have adequate scheduling management system. This research aims to develop scheduling management system for HVAC system maintenance in restaurant to assist mechanic in maintaining HVAC system. Restaurant chain in Indonesia that has more than 50 branches are the research object for case study. This study uses survei and literature review to develop a scheduling management framework for HVAC system maintenance in restaurant. From this research found the most important factor influencing maintenance method selection was Technical and scheduling management framework for HVAC system maintenance in restaurant developed to maintain the condition of restaurant’s HVAC system effectively and efficient."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsu Dhuha
"ABSTRAK
Pada penelitian dirancang sebuah sistem manajemen Informasi untuk mendukung sistem Balanced Scorecard yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Unit Engine Maintenance - Garuda Maintenance Facility.
Dengan sistem informasi yang dikembangkan untuk sistem Balanced Scorecard Unit Engine Maintenance-GMF, diharapkan dapat membantu kerja operasional manajemen seperti percepatan prosedur penyampaiaan laporan, penyampaian laporan dalam bentuk jaringan intranet, penyampaian hasil kinerja dalam rapat-rapat yang otomatis langsung dapat diambil dari home page dan lain sebagainya.
Langkah awal yang dilakukan adalah pencarian dan pengumpulan data mulai dari visi, misi, dan strategi untuk tingkat SBU dan Unit Engine Maintenance. Setelah dijabarkan proses perancangan Balanced Scorecard yang dilakukan Unit Engine maintenance - GMP, langkah selanjutnya adalah pengembangan sistim informasi dengan menggunakan Microsoft Access 2000 untuk mempermudah dalam pemasukan data ( pembuatan desain Tabel dan desain Form ), pemrosesan data ( desain Query, desain Pivot Tabel dan desain Diagram Batang ) dan penampilan hasil data ( desain Report dalam bentuk Home Page). Tidak terdapatnya data tentang target kinerja untuk setiap ukuran performa perusahaan menyebabkan data yang dimasukkan kedalam sistem infonnasi adalah berupa data simulasi. Namun tujuan akhirnya akan tetap tercapai yakni untuk melihat bagaimana sistem informasi yang dikembangkan dapat berfungsi dengan baik
Dan hasil dari skripsi ini adalah, didapatnya suatu contoh nyata rancangan Sistem Informasi untuk mendukung sistem Balanced Scorecad pada Unit Engine Maintenance - Garuda Maintenance Facility. Diharapkan dengan adanya contoh rancangan ini, dapat dijadikan suatu acuan untuk pembuatan rancangan-rancangan Balanced Scorecard yang berbaaiskan tel-mologi informasi.

"
2001
S49964
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rifqi
"Kegiatan pemeliharaan merupakan salah satu faktor pendukung kelancaran operasi perusahaan. Agar kegiatan pemeliharaan dapat terlaksana dibutuhkan keterlibatan dari semua pihak untuk melakukan pemeliharaan. Hal ini untuk mengantisipasi gejala kerusakan lebih awal. Tindakan antisipasi paling awal, dapat dilakukan oleh operator, sebagai ujung tombak pemeliharaan. Metode ini dikenal dengan nama pemeliharaan mandiri (autonomous maintenance). Pelakasanaan pemeliharaan mandiri memerluukan rencana induk sebagai panduan.
Perancangan rencana induk dimulai dengan penyebaran kuesioner ke pihak yang berkaitan dalam hal ini kelompok manajemen dan kelompok oprator untuk menganalisis kesiapan dan keinginan responden untuk menerapakn pemeliharaan mandiri. Sehingga dapat dihasilkan suatu rancangan pemeliharaan mandiri.

Maintenance activity is one of supporting factors to carry on company operation. Maintenance activity needs every single one to get involved during maintenance activity. In this way, maintenance departement could anticipated the breakdown earlier through the operator because operator is the key player to detect the breakdown earlier. This method known as Autonomous Maintenance. The implementation of Autonomus Maintenance need a masterplan as a guidance.
Designing a masterplan started with the questionnare distribution to the top level and operator level. The questionnare is needed to analyze respondent willingness and company preparation to implemented the Autonomous Maintenance and to breed a masterplan design.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51882
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wahidin Wahab
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
03 Wah p-9
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>