Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129818 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jaka Satria
"Teknik pengkodean suara digunakan dalam teknologi telekomunikasi untuk memanfaatkan informasi yang besar sehingga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan kapasitas saluran. Akan tetapi pada teknik pengkodean suara masih dihadapkan kepada dilema antara besarnya laju bit yang dihasilkan dengan tingkat kualitas suara yang dihasilkan sebagai kompensasi dari penekanan laju bit ini.
Mixed Excitation Linear Prediction (MELP) merupakan suatu metode pengkodean suara yang dikembangkan berdasarkan metode Linear Predictive Coding (LPC), yang menggunakan S4 bit untuk setiap frame suara selama 22,5 ms sehingga dihasilkan laju bit sebesar 2,4 kbps. Metode MELP ini memperbaiki kualitas sintesa ucapan hasil pengkodean dengan penambahan empat parameter baru, yaitu: pencampuran eksilasi pulsa dan derau, pulsa-pulsa aperiodik, filter Adaptive Spectral Enhancement, dan filter Pulse Dispersion.
Pada skripsi ini dianalisis unjuk kerja dari metode MELP dilihat dari kualitas suara sintesis yang dihasilkan ditinjau dari segi SNRR, perbandingan spektral, dan penilaian subyektif oleh 40 orang pendengar. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa suara sintesis hasil kompresi MELP masih dapat jelas diterima oleh telinga manusia dalam arti bahwa informasi masih dapat diterima dengan baik dengan kualitas suara yang cukup baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S39940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan
"Murahnya hardware dan software berdampak pada murahnya biaya hosting bagi bisnis online. Munculnya layanan pihak ke-3 penyedia jasa transaksi pembayaran memudahkan dan meminimalisir resiko transaksi. Kedua faktor ini menciptakan peluang berkembangnya bisnis online dengan daya tahan terhadap kegagalan yang lebih besar. L-Ads.com sebagai situs iklan baris online diluncurkan dengan memanfaatkan peluang ini. Bidang bisnis iklan baris online dipilih dengan alasan melihat besar pasar iklan baris online di Amerika Serikat yang mencapai $14,1 milyar (Lockwood, 2007) masih memberikan kesempatan yang luas.
L-Ads.com menawarkan konsep kemudahan dalam semua aspek bisnisnya. Baik dari aspek pemasangan iklan, pencarian, dan komunikasi antara pencari iklan dan pemasang iklan. L-Ads.com juga memiliki cakupan global di seluruh negara di dunia. Tetapi sebagus apapun konsep situs yang ditawarkan tidak akan ada artinya apabila tidak dapat diterima oleh pasar. OLeh karena itu langkah awal untuk mendapat penerimaan pasar adalah dengan menyusun strategi komunikasi pemasaran yang tepat. Untuk itu sebagai fokus studi ini maka perlu dilakukan analisis terhadap beberapa hal bcrikul:
1. Pilihan komunikasi pemasaran berbiaya rendah (low cast) apa saja yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan tingkat kunjungan L-Ads.com?
2. Dari pilihan yang tersedia, komunikasi pemasaran manakah yang paling tepat bagi L-Ads.com?
3. Apakah yang dapat dilakukan lebih lanjut terhadap pilihan komunikasi pemasaran L-Ads.com guna mempersiapkan tahap layanan berbayar?
Studi karya akhir menemukan bahwa terdapat 19 perangkat komunikasi pemasaran yang dapat diterapkan oleh L-Ads.com. Diantara 19 perangkat tersebut hanya 10 perangkat yang sesuai dengan strategi low cost L-Ads.com. Kriteria pemilihan yang diterapkan adalah biaya rendah, mudah dilaksanakan, dapat dilakukan secara swaduya, cepat bagi pcngguna untuk melakukan action untuk mencoba layanan. Sedangkan 10 perangkat tersebut adalah:
1. Direct E-Mail
2. Mailing List
3. Formulir Rekomendasi Situs
4. Formulir Rekomendasi Iklan
5. Link Afiliasi
6. Forum Diskusi
7. Pendaitaran Pada Search Engine
8. Artikel
9. Pengisian Konten
10. Social Bookmarking
Hasil seleksi perangkat komunikasi kemudian diimplementasikan dan diobservasi tingkal kontribusinya terhadap tingkat kunjungan. Observasi tingkat kontribusi berlangsung dari bulan Januari 2007 sampai dengan April 2007.
Perangkat komunikasi pemasaran yang paling besar berkontribusi adalah forum diskusi. Forum diskusi memberikan kontribusi yang menonjol dikarenakan sithlnya yang berupa sarana komunikasi dua arah dibanding perangkat lain yang hanya satu arah. Selain itu faktor netiket juga dapat menentukan keberhasilan komunikasi. Komunikasi yang tidak simpatik dapat menurunkan tingkat kunjungan.
Dengan hasil studi dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat 10 perangkat komunikasi yang mungkin dilakukan oleh L-Ads.com
2. Forum diskusi memberikan kontribusi yang tertinggi terhadap tingkat kunjungan L-Ads.com.
3. Fokus strategi komunikasi pemasaran silus L-Ads.com untuk menaikkan tingkat kunjungan perdana akan dititik beratkan dalam penggunaan media forum diskusi.
Selain itu juga perlu diperbaiki implementasi perangkat komunikasi lainnya agar memberikan hasil kontribusi yang setara dengan forum diskusi.
Adapun saran yang dapat ditindak lanjuti dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Strategi Peluncuran L-Ads.com
L-Ads.com perlu memperpanjang masa Iayanan gratis selama 6 bulan untuk dapat memperbaiki kinerja pemasarannya. Selain itu sebaran pesan pemasaran perlu diperluas agar dapat menyentuh lebih banyuk negara yang dilayani L-Ads.aom. Fitur tambahan yang akan diterapkan seperti geo ip dan multi bahasa harus segera diimplementasikan agar semakin siap untuk melayani pengguna dari berbagai negara.
b. Perangkat Komunikasi Pemasaran
Memperbaiki implementasi perangkat komunikasi pemasaran lainnya dengan cara mempertahankan konsistensi pesan yang disampaikan dan meningkatkan frekuensi pesan dengan tetap memperhatikan netiket yang berlaku. Isi dari pesan pemasaran juga perlu diperbaiki agar lebih mudah diterima dan dipahami oleh target pemasaran. Selain itu perangkat komunikasi pemasaran yang belum pernah diterapkan juga perlu dicoba untuk diimplementasikan.

The price of hardware and software are declining. This situation leads to lower price of web hosting services for online business. Third party services that provides transaction services also made easier for people to build online businesses because it reduce the risk of online transaction. These factors made online businesses more inning to chance of Failure and L-Ads.com is taking advantage of the situation.
L-Ads.com is an online classifieds ads website that provides services for internet users. Online classifieds ads is picked as L-Ads.com business because of the size of the market that reach $14,1 billion a year (Lockwood, 2007) and it still provides broad chance for new entrants. Major players of this business are Craigslist.org and Kijiji.com with Craigslist.org annual revenue reached $10 million.
L-Ads.com offers simplicity in every aspect of their business. The simplicity is showed in the way of posting an ad, searching ads and communication between ad posters and potential buyer. L-Ads.com also offers global range of service location. L-Ads.com provides services for 240 countries with its 3978 regions.
A good business concept means nothing if it is not acceptable by target market. The first step to gain acceptance from the market is to communicate this business using suitable communication mix strategy. That is why the focus of this study is to analyze these problems:
1. What are the choices of marketing communication means that provides low cost solution that can improve the visit rate of L-Ads.com?
2. From those choices (options), which one of these is fit with L-Ads.com?
3. What more can be done with the choice result to prepare L-Ads.com to enter pay based service stage?
The study founds that there are 19 marketing communication means that can be done by L-Ads.com. Among these 19, there are 10 communication means that fit with L-Ads.com low cost strategy. The criteria are low cost, ease of use, can be done solely and fast for target market to take action trying the service. These 10 communication means arc:
1. Direct E-Mail
2. Mailing List
3. Site Recommendation Form
4. Ad Recommendation Form
5. Affiliate link
6. Discussion Forums
7. Search Engine Submission
8. Articles
9. Content Submission
10. Social Book marking
The selection results is implemented and observed their contribution level to visit mate. The observation period is done from January 2007 till April 2007. The highest level of contribution was made by Discussion Forum. This high contribution level is achieved because discussion forum is a two way communication means. Netiquette factor also determined successfulness of communication. Unsympathetic communication will leads to visit rate declining. The study concludes that:
1. There are 10 possible communication means that can be implemented by L¬Ads.com.
2. Discussions Forum gives highest contribution level to visit rate of L-Ads.com
3. Strategic focus of L-Ads.com marketing communication's strategy is discussion forum. Other implementation of marketing communication means have to be improved to give the same level of contribution rate.
Suggestion for improvement can be classified as two sections:
a. Launching strategy of L-Ads.com
L-Ads.com needs to consider prolonging the free service period for 6 months. This is necessary to improve marketing efforts. Geographical coverage of the communication message should be expanded to touch more countries. Extended features such as geo ip and multilanguage needs to be done to prepare L-Ads.com for localized service.
b. Marketing Communication Means
L-Ads.com should improve their marketing communication means implementations by broadcast consistent message with increasing its frequency but still obeying the netiquette. The contents of the message need to improve so target market can easily understand and ready to take action. L-Ads.com should try other marketing communication means for comparison."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T19785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amer Sharif
"Di antara aplikasi jaringan komputer yang paling banyak dipakai adalah surat elektronik (e-mail). Dalam tesis ini dibahas sistem e-mail sebagai salah satu layanan jaringan komputer pada sebuah perusahaan multinasional. Sebagai penerapan lanjutan sistem e-mail, tesis ini mengusulkan penerapan suatu sistem manajemen alur kerja (workflow) berbasis e-mail. Manfaat suatu sistem manajemen alur kerja tampak jelas ketika diterapkan untuk proses yaang melibatkan banyak pihak dari lokasi atau departemen berbeda, misalnya adanya otomasi tahap-tahap proses tersebut, kemampuan melacak kemajuan proses dengan mudah, dan mendeteksi jika terjadi penumpukan pada salah satu tahap dalam proses tersebut.

Among the most widely used application within the context of computer networks is electronic mail (e-mail), In this thesis, the e-mail system as part of a service from an enterprise network in a multinational company is discussed. As a further implementation of the e-mail system, this thesis suggests an implementation of an e-mail based workflow management system. The advantages of a workflow management system is apparent when implemented for processes which involve many parties from different locations or departments, such as automating the steps of the process, the ability to track the progress easily, and detect any bottleneck that may took place in any of the stages within the process."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendy Adewijaya
"Perencanaan strategis menjadi semakin penting mengingat lingkungan persaingan bisnis yang bertambah kompetitif. Adaptasi terhadap dinamika ekstemal atas visi, misi, dan strategi menjadi keniscayaan, tujuannya adalah perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka panjang.
Pada Network Operation Telkomsel Regional Jabotabek, balanced scorecard (BSC) dapat digunakan sebagai strategy map untuk mendukung proses optimalisasi jaringan telekomunikasi dan membelikan monitoring performansi keadaan jaringan. Optimalisasi difokuskan pada peningkatan total jumlah pendudukan trafik, dengan monitoring lima parameter indikator penyebab perubahan performansi yaitu : drop call rate (DCR), handover success rate (HOSR), erlang minute drop (EMD), TCH blocking (TCHB), dan SDCCH success rate (SDSR).
Keadaan performansi jaringan GSM secara keseluruhan dapat terlihat melalui statistik pengukuran CCR (Call Completion Rate) dan SCR (Success Call Rate). Pengaturan parameter indikator penyebab secara optimal dapat meningkatkan pendudukan trafik pada jaringan sebesar 81,51% di bulan Mei 2005, namun pengaturan tersebut harus sesuai dengan strategi pengambilan keputusan optimalisasi jaringan yang akan dipaparkan pada tesis ini.
Optimalisasi jaringan GSM dengan pendekatan menggunakan balanced scorecard dapat diterjemahkan ke dalam sasaran-sasaran strategik dengan tolok ukur parameter indikator penyebab yang mempunyai rincian nilai pengukuran, sehingga dapat diperiksa secara kontinyu dan dapat mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan pada waktunya.

Strategic plan has become more important as a result of highly competitive business environment. Adaptation to external dynamics over vision, mission, and strategy is a certainty. The objective is a sustainable company in a long period of time.
At Network Operation of Telkomsel Regional Jabotabek, balanced scorecard (BSC) can be used as a strategic map to support optimalization process of a telecommunication network and monitor network performance condition. Optimalization is focused on the increase of traffic seizurement quantity by monitoring tive indicator parameters performance change, which are : drop call rate (DCR), handover success rate (HOSR), erlang minute drop (EMD), TCH blocking (TCHB), and SDCCH success rate (SDSR).
The condition of GSM network performance as a whole can be seen through CCR (Call Completion Rate) and SCR (Success Call Rate) measurement statistics. The arrangement of these indicator parameters optimally could increase traffic seizurement on the network by 81,51% on May 2005, but the arrangement had to match with the decision making of the network optimalization strategy which will be presented in this thesis.
GSM network optimalization with balanced scorecard approach can be translate in to strategic objectives with cause indicator parameter standard that have measurement values details. so it can be continuously checked and appropriate repairing can be taken in exact time.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panca Dewi Pamungkasari
"UWB merupakan koneksi nirkabel yang memiliki kanal sangat lebar dan kecepatan data hingga 100-500 Mbps mampu mentransmisikan data multimedia secara real time. Kemampuan UWB tersebut salah satunya didukung oleh teknik MIMO-OFDM dimana memiliki keunggulan dalam kecepatan data dan memperbesar kapasitas tanpa penambahan lebar pita. Hal tersebut direalisasikan dengan menggunakan beberapa antena pada sistem MIMO dan sub pembawa pada sistem OFDM. Sehingga pada tesis ini akan dilakukan simulasi untuk mengetahui pengaruh perubahan jumlah antena dan sub pembawa terhadap performansi dari sistem MIMO OFDM pada komunikasi UWB Dari hasil simulasi dapat dilihat bahwa pertambahan jumlah antena akan memperbesar nilai throughput sedangkan nilai Bit Error Rate (BER) serta delay akan menjadi kecil. Apabila jumlah subcarrier ditambah maka BER menjadi besar sehingga throughput menjadi rendah dan delay menjadi besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23322
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The problem of telecomunication service facility is the availability of server/operator and buffer that can sustain every customer calling for service...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ramzy
"Perkembangan arah penyelenggaraan telekomunikasi dan monopoli menuju kompetisi membutuhkan dukungan perangkat regulasi yang memadai guna menjamin berlangsungnya persaingan secara sehat dan efektif. Salah satu regulasi tersebut adalah pengaturan interkoneksi termasuk penentuan biaya interkoneksi. Pengaturan interkoneksi harus didasarkan pada prinsip keadilan (fairness), berbasis biaya, tidak membeda-bedakan (non-discrimatory) dan tidak saling merugikan masing-masing penyelenggara. Biaya interkoneksi yang berlaku saat ini belum didasarkan pada biaya, sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 32 tahun 2004 pemerintah merencanakan implementasi biaya interkoneksi berbasis biaya pada tahun 2005.
Bagi penyelenggara PSTN Incumbent yaitu PT Telekomunikasi Indonesia, interkoneksi telah menjadi salah satu kontributor utama pendapatan operasi perusahaan. Berdasarkan data performansi perusahaan periode triwulan tiga 2004 yang diterbitkan Telkom, kontribusi pendapatan interkoneksi mencapai 17,45% pendapatan konsolidasi atau 28,01% pendapatan perusahaan tidak terkonsolidasi.
Memperhatikan bahwa hampir sepertiga pendapatan perusahaan tidak terkonsolidasi dikontribusi dari pendapatan interkoneksi, maka perubahan yang menyangkut pengaturan interkoneksi yang dapat memberi dampak bagi performansi perusahaan, terutama performansi bisnis harus dianalisis dan diantisipasi.
Proposal ini diarahkan untuk menyusun kerangka penelitian dalam melakukan identifikasi dan analisis perubahan regulasi interkoneksi serta potensi dampak perubahan regulasi terhadap performansi Telkom. Kerangka penelitian didisain untuk melakukan simulasi terhadap pemberlakuan biaya interkoneksi berbasis biaya, sehingga dapat dilakukan perbandingan antara pendapatan dan beban interkoneksi berdasarkan regulasi saat ini dibandingkan dengan regulasi cost base.
Dari hasil identifikasi dan simulasi perhitungan dampak implementasi regulasi interkoneksi akan dirumuskan formulasi strategi antisipasi yang dapat dipergunakan untuk dalam mengantisipasi rencana implementasi biaya interkoneksi berbasis biaya.

Telecommunication industry that has moved towards competition requires a set of regulations that sufficient enough to guaranty effective and healthy competition among operators. Interconnection regulation including interconnection cost is one of those regulations. To support effective and healthy competition, interconnection regulation must be made based on fairness, cost base, non-discriminatory principles and mutually beneficial to operators. Current interconnection cost applied in Indonesia is not based on cost, but it will be changed by the submission of Ministerial Decree number 32, 2004 that states the implementation of cost base interconnection cost will be applied in 2005.
Interconnection revenue has become of incumbent main operating revenue contributor. For the third quarter of 2004, PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk as incumbent operator, achieve 17,45% of its consolidated revenue and 28,01% of unconsolidated revenue from interconnection.
This research proposal is aimed to develop research framework to identify and analyze the change in interconnection regulation and also potential impact that may be effect to Telkom. This research framework is designed to do some simulation with the implementation of new interconnection tariff scheme. The result of simulation will be compared with current condition.
This research proposal will include strategic formulation to anticipate regulation change. Incumbent to anticipate implementation of cost based interconnection may use strategic formulation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parinduri, Rumata
"Perkembangan telekomunikasi di Indonesia saat ini memperlihatkan kemajuan yang menggembirakan, namun hal tersebut hanya terjadi di perkotaan sedangkan di pesdesaan keadaannya sangat memprihatinkan di mana sarana dan prasarana telekomunikasi sangat sedikit bahkan tidak ada. Hal tersebut menimbulkan kesenjangan yang sangat lebar antara keadaan di pedesaan dan keadaan di perkotaan dalam mengakses informasi.
Tesis ini diarahkan untuk menyusun kerangka penelitian kelayakan pemanfaatan Broadband Wireless Access pada pita frekuensi 2,3 GHz di daerah USO agar diketahui teknologi yang tepat untuk memajukan sarana telekomunikasi pedesaan.
Implementasi BWA pada daerah USO dengan menggunakan pita frekuensi 2,3 GHz dapat diterapkan secara optimal dengan dukungan pemerintah. Alih teknologi yang cepat juga dimungkinkan karena keberadaan negara lain yang juga mengadopsi teknologi BWA. Pada akhirnya BWA dapat meningkatkan infrastruktur telekomunikasi pedesaan sekaligus meminimalkan kesenjangan akses informasi antara pedesaan dan perkotaan.

The development of telecommunications in Indonesia shows gladdening progress recently, but this condition only happened in urban while in rural the condition is hardly concerns where very few telecommunications facilities even not exist. This matter generates a real wide differences between rural and urban conditions for accessing information.
This Thesis compiles elegibility research framework of exploiting of Broadband Wireless Access Technology at band frequency 2,3 GHZ in USO area to be known correct technology to move forward supporting facilities for rural telecommunication so that the difference in accessing information between rural and urbans is not happened.
The implementation of BWA at USO area by using frequency band at 2,3 GHz can be implementated optimaly with government support. The fast technology transfer also can be enable by existence of other countries adopt BWA technology. In the end BWA technology would increase the rural telecommunication infrastructures at the same time can minimize gap of information access between rural and urbans.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Fithria
"Penggunaan internet di Indonesia diperkirakan akan didominasi oleh layanan Over The Top Internet OTT Video, atau juga disebut dengan Internet Video. Diperkirakan traffic Internet di Indonesia akan mencapai 2.1 Exabytes per bulan di tahun 2020, dengan 72 traffic internet atau 1.5 Exabytes per bulan, untuk Internet Video. Permasalahan yang muncul yaitu penggunaan layanan ini memakan bandwidth yang tinggi di jaringan telekomunikasi serta belum diregulasi, sehingga menimbulkan kompetisi tidak sehat dengan operator telekomunikasi.
Pada penelitian ini dilakukan analisis kebijakan kerjasama penyedia layanan OTT Video dengan operator telekomunikasi di Indonesia dengan menggunakan Regulatory Impact Analysis RIA . Proses analisis meliputi validasi dengan Forum Group Discussion, penentuan usulan kebijakan, dan penilaian usulan terbaik dengan Soft-Cost Benefit Analysis dan Multi Criteria Analysis MCA. Proses penilaian MCA berdasarkan survey ke berbagai stakeholder terkait.
Dari hasil analisis tersebut, didapatkan usulan 'tidak dikeluarkannya kebijakan' tidak dapat diterima, sedangkan untuk usulan lain 'penyedia Layanan OTT Video tidak harus bekerjasama dengan operator telekomunikasi namun harus memiliki izin tertentu yang khusus diterbitkan bagi penyedia layanan OTT Video untuk dapat beroperasi', usulan'penyedia layanan OTT Video harus bekerjasama dengan operator telekomunikasi', dan usulan tidak wajib ada kerjasama namun operator telekomunikasi diberikan izin untuk memberikan charging atau penyesuaian kecepatan atas layanan OTT Video' tetap dapat diterima dan diperbolehkan untuk diimplementasikan.

Internet usage in Indonesia is expected to be dominated by Over The Top Internet OTT Video, also known as Internet video. It is estimated that Internet traffic in Indonesia will reach 2.1 Exabytes per month in 2020, with 72 of Internet traffic or 1.5 Exabytes per month, will be used for Internet Video. The problems that arise are these services consume high bandwidth of telecommunication networks, and also not yet regulated, resulting in unfair competition with telecom operators.
This study analyzes policy of cooperation beetwen OTT video service provider and telecommunication operator in Indonesia by using Regulatory Impact Analysis RIA . The analysis process includes criteria validation through Forum Group Discussion, policy alternatives determination, and best policy alternative assessment with Soft Cost Benefit Analysis and Multi Criteria Analysis MCA . MCA assessment process based on survey to various stakeholders.
Based on the results of the policy analysis, alternative 'no policy to be released' must not be applied. Another policy alternatives such as 'OTT Video Service providers do not have to cooperate with telecom operators, but must obtain special permit issued for OTT video service providers to operate' , alternative 'OTT Service provicer should cooperate with telecom operator' , and alternative 'cooperation is not mandatory, but telecom operators are granted permission to charge or adjust user speed to OTT Video service' can be accepted and allowed to be implemented.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T47391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA593
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>