Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168144 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Surado
"Perkembangan teknologi dan informasi yang berbasis intemet teiah menciptakan teknologi e-leaming. Asal muasal teknologi e-learning adalah untuk mengadaptasi secara penuh sistem belajar dan mengajar konvensional. Pada proses belajar mengajar tenlu ada proses yang dinamakan ujian. Ujian yang ideal adalah jika ujian disesuaikan dengan kemampuan dari peserta ujian. Perkembangan teknologi menyebabkan ujian seperti ini dapat dilaksanakan. Jenis ujian ini disebut ujian adaptif. Ujian adaptif memiliki poin soul hcrbcnluk cliclroromous-' dimana ilanya ada 2 nilai yaitu benar atau salah. Agar dapat menentukan soal yang sesuai dengan kemampuan siswa maka harus ada pencocokan kemampuan siswa. Pencocukan kemampuan siswa itu ditentukan dari urulan soal yang dijawab siswa. Teknologi yang digunakan unluk melakukan pekerjaan tersebut adalah dengan menggunakan teknologi IRT dimana yang dipakai adalah pola berbentuk kompleks yaitu bentuk 3 parameter logistik. Untuk menghentikan ujian itu sendiri, penguji dapai meneniukan bagaimana cara untuk menghonlikannya. Cara penghentian ujian ada 2 benluk yailu secara fixed length atau variable length, dimana fuer! length dcngvn mcncnlukan jumlah soal yang dibahas sedangkan variable length dengan men ghitung standar error. Hasil yang ingin dicapai pada skripsi ini adalah untuk mengetahui perbandingan penghentian ujian antara fixed length dengan menentukan jumlah soal dan variable length dengan pengukuran standar error."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S39949
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maula Kurnia
"Salah satu teknologi e-assessment yang dikembangkan saat ini adalah adaptive assessment. Teknologi ini memungkinkan soal ujian beradaptasi dengan tingkat kemampuan peserta ujian. Dalam adaptive assessment, soal yang diberikan tergantung dari jawaban soal sebelumnya: benar atau salah. Hasilnya adalah level atau tingkat kecakapan (proficiency) peserta ujian. Salah satu metode yang digunakan dalam adaptive assessment, yaitu model IRT yang diimplementasikan dalam pembuatan aplikasi Ujian Penjurusan SMU pada skripsi ini.
Sistem ujian yang dirancang pada skripsi ini digunakan untuk menentukan jurusan yang sebaiknya diambil oleh seorang siswa SMU, yaitu IPA atau IPS. Ujian menggunakan 4 buah mata pelajaran untuk menentukan jurusan, yaitu Matematika dan Biologi yang mewakili mata pelajaran IPA dan Sejarah dan Sosiologi yang mewakili mata pelajaran IPS. Selain menentukan jurusan yang sebaiknya diambil seorang siswa, sistem ini juga dapat digunakan untuk menentukan tingkat kecakapan (proficiency) seorang siswa terhadap sebuah mata pelajaran.
Pada skripsi ini tingkat kesulitan soal maksimum yang digunakan adalah 7 [2]. Perancangan dan implementasi sistem Ujian Penjurusan SMU yang Adaptif dengan model IRT ini telah berhasil menentukan tingkat kemampuan peserta sekaligus memanfaatkannya sebagai acuan dalam penentuan jurusan. Waktu respon sistem Ujian Penjurusan SMU ini pun cukup baik, yaitu sebesar 0,12106 detik untuk memilih dan menampilkan soal ujian per satu soal, dan sebesar 0,18837 detik untuk mengolah dan menampilkan hasil ujian untuk ditampilkan pada halaman evaluasi ujian."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40761
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Saat ini masih ada pihak yang pro dan kontra terhadap Ujian Nasional (UN) .Tetapi Pemerintah masih melaksanakannya karena belum ada alat atau instrumen yang dapat menggantikan fungsi-fungsi dari UN...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Pintanugra Persadanta
"Item response model digunakan untuk menganalisa baik tidaknya soal dan menyeleksi soal-soal yang baik berdasarkan latent ability peserta tes dan karakteristik soal yang terdiri dari tingkat diskriminasi soal dan kesulitan soal.
Dalam skripsi ini, penaksiran parameter latent ability, diskriminasi soal dan kesulitan soal dilakukan dengan metode penaksiran joint maximum likelihood, sedangkan seleksi soal dilakukan dengan menggunakan item information function.
Metode diatas diterapkan untuk menyeleksi soal tes Matematika semester genap tahun ajaran 2007-2008 berdasarkan jawaban siswa kelas VII SMP XYZ di kota A, pada tes tersebut. Tes terdiri dari 30 soal dan diikuti oleh 143 siswa."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S27751
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sudaryono
Depok: Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 2011
JPK 17:5(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Raimundus R Karsono
"ABSTRAK
Pengukuran terhadap karakter individu sudah dilakukan sejak lama. Beragam alat ukur dan metode telah dikembangkan. Salah satu pendekatan dalam pengukuran karakter individu adalah dengan menggunakan skala dengan format forcedchoice. Akan tetapi, penggunaan skala dengan format forced-choice ini mengalami sejumlah kesulitan ketika harus diuji secara psikometris. Kesulitan ini berhasil diatasi dengan menggunakan pendekatan perbandingan berpasangan (paired comparison) dari Thurstone sehingga bisa diuji dengan menggunakan teori psikometri modern.
Pengembangan alat ukur sendiri kembali marak dalam tiga dekade terakhir,
setelah ada penelitian yang membuktikan bahwa gaya kepribadian dapat
memprediksi kinerja, termasuk di Indonesia. Salah satu alat ukur dikembangkan adalah GPQ, yang menggunakan pola forced-choice item yang menghasilkan data sebagaimana pengukuran ipsatif. Alat ukur ini yang diuji dengan menggunakan model Thurstonian IRT.
Menggunakan data yang berasal dari 119 blok (aslinya, GPQ memiliki 120 blok
pernyataan) penelitian ini melakukan uji kecocokan model (model fit) dengan
menggunakan uji chi square. Hasil uji chi square menunjukkan bahwa estimasi
terhadap data GPQ tidak fit dengan model Thurstonian IRT (χ2=18347.435, df=
6663, p = 0.000, p <.001). Sementara pengujian dengan RMSEA menunjukkan
model tergolong fit (RMSEA = 0.028, p <= 0,05 = 1.000). Selanjutnya, hasil
estimasi parameter item dan trait GPQ berhasil dilakukan dengan menggunakan model Thurstonian IRT. Meskipun demikian tidak semua estimasi parameter item dan trait fit dengan model Thurstonian IRT.

ABSTRACT
Individual character measurement have been done long ago. Various instruments and methods have been developed. One of the approach in individual characters measurement by using forced-choice item. However, using forced-choice item scale is facing a number of difficulties when statistically tested. These difficulties were overcome by using a comparative judgement approach (paired comparison) of Thurstone so that it can be tested using modern psychometric theory.
Research on instrument development emerged in the last three decades, after the research provided evidence that personality can predict job performance,
including in Indonesia. One of new developed instruments is GPQ, which uses
forced-choice item that produced data as ipsative measurement. This instrument is tested using Thurstonian IRT model.
Using data from 119 block of statement (originally, GPQ has 120 block of
statements), this research focused on model fit testing using the chi-square test. The result of chi square testing showed that GPQ data does not fit with the Thurstonian IRT model (χ2=18347.435, df= 6663, p = 0.000, p <.001). RMSEA testing showed that showed model were fit (RMSEA = 0.028, p <= 0,05 = 1.000). Furthermore, Thurstonian Model IRT managed to generate item and trait parameter. However, not all the items fit with this model."
2016
T46589
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Yolanda Felicia
"

Parameter keberhasilan pendidikan dapat diukur dengan melakukan penilaian pendidikan berupa evaluasi. Dalam melakukan evaluasi, khususnya evaluasi hasil belajar, umumnya guru menggunakan sistem ujian. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas soal ujian Matematika yang dibuat oleh guru dan memprediksi kemampuan Matematika siswa SMA Negeri A Kota Bekasi. Data yang digunakan merupakan soal, kunci jawaban dan jawaban ujian akhir semester SMA Negeri A Kota Bekasi mata pelajaran Matematika dengan subjek 148 siswa SMA Negeri A Kota Bekasi kelas 10 tahun ajaran 2019/2020. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah Item Response Theory dengan 4 parameter. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa dari 30 butir soal ujian yang dibuat oleh pihak sekolah, terdapat 19 butir soal yang berkualitas cukup baik untuk mengukur kemampuan siswa. Hasil analisis berdasarkan seluruh item, diperoleh bahwa dari 148 orang peserta yang mengikuti ujian Matematika SMA Negeri A Kota Bekasi terdapat 25 orang peserta yang memiliki tingkat kemampuan rendah, 97 orang peserta yang memiliki tingkat kemampuan sedang, dan 26 orang peserta yang memiliki tingkat kemampuan tinggi. Hasil analisis berdasarkan item berkualitas baik, diperoleh bahwa dari 148 orang peserta yang mengikuti ujian Matematika SMA Negeri A Kota Bekasi terdapat 21 orang peserta yang memiliki tingkat kemampuan rendah, 103 orang peserta yang memiliki tingkat kemampuan sedang, dan 24 orang peserta yang memiliki tingkat kemampuan tinggi.


The parameters of educational success can be measured by conducting an educational assessment in the form of an evaluation. In the process of evaluation, especially learning outcomes evaluation, teachers generally use the examination system. The purposes of this research are to analyze the quality of Mathematics exam questions made by teachers and predict the Mathematics ability of A High School students in Bekasi City. The data used are the exam questions, answer keys of exam questions and students answers to the Mathematics final exam of the A High School in Bekasi City with 148 subjects of 10th grade of A High School students in Bekasi 2019/2020. The method used to achieve these purposes is Item Response Theory with 4 parameters. The results of this study obtained show that from 30 exam questions made by the school, there are 19 items with good quality to measure the ability of students. The results of the analysis based on all items, it was found that from 148 students who took the Mathematics Examination at the A High School in Bekasi, there are 25 students with low levels of ability, 97 students with medium levels of ability, and 26 students with high levels of ability. The results of the analysis based on good quality items, it was found that from 148 students who took the Mathematics Examination at the A High School in Bekasi, there are 21 students with low levels of ability, 103 students with medium levels of ability, and 24 students with high levels of ability.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Embretson, Susan E.
New Jersey: Lawrence erlbaum assossiate, 2000
150.287 EMB i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rara Agung Rengganis
"Kecacingan merupakan penyakit yang masih mengancam kesehatan. Kecacingan paling umum disebabkan nematoda usus diikuti schistosomiasis dan filariasis. Nematoda usus utama penyebab kecacingan adalah Ascaris lumbricoides. Penyebab utama filariasis adalah Wuchereria bancrofti (90% kasus). Infeksi kedua cacing tersebut dalam tubuh manusia menyebabkan peningkatan aktivitas sel Th2 dalam mensekresi IL-4 dan IL-5 yang akan mengaktifkan sel-sel imun lain untuk mengeliminasi parasit. Kedua jenis cacing ini hidup di tempat yang berbeda di dalam tubuh manusia.
Karena itu, sangat menarik untuk diketahui apakah terdapat perbedaan antara respon imun adaptif selular yang timbul pada infeksi Ascaris lumbricoides yang hidup di lumen usus dan Wuchereria bancrofti yang hidup di jaringan.
Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional dengan menggunakan data dari penelitian utama berjudul "Pola Respon terhadap Antigen Tetanus Toxoid dari Bayi yang Lahir dari Ibu dengan Infeksi Cacing". Respon imun selular 3 kelompok penelitian, yaitu terinfeksi Ascaris lumbricoides, Wuchereria bancrofti dan sehat dibandingkan dengan melihat data kadar sitokin IL-5 yaitu sebelum distimulasi, setelah distimulasi antigen BmA dan setelah distimulasi dengan antigen Ascaris lumbricoides.
Dari 286 data wanita hamil yang tersedia dari penelitian utama, didapatkan 82 data yang memenuhi kriteria penelitian dan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan profil sitokin IL-5 sebelum distimulasi antara kelompok kasus terinfeksi Ascaris lumbricoides dan Wuchereria bancrofti tidak berbeda bermakna (p=0,60). Kadar IL-5 setelah distimulasi antigen BmA dan Ascaris lumbricoides ketiga kelompok penelitian pun tidak berbeda bermakna. (p=0,07;p=0,92). Maka disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna antara respon imun adaptif selular infeksi Ascaris lumbricoides dan Wuchereria bancrofti pada ibu hamil.

Worm infection is one of diseases which still harm population's health. The most common worm infection is caused by intestinal nematode followed by schistosomiasis, and filariasis. The most common intestinal nematodes causing worm infection is Ascaris lumbricoides. The main cause of filariasis is Wuchereria bancrofti (90% cases). The two nematodes infection in human is marked by increase activity of Th2 cells which secrete IL-5 and IL-4 to activate other cells to eliminate worms. The two nematodes live in different place in human.
Because of that, it is very interesting to know if there were differences of adaptive cellular immune response between the two worms infection. The study design was cross sectional and the data was from study titled ?Immunological Consequence of Vaccination Tetanus Toxoid in Indonesian Children Born to Mothers Chronically Infected with Helminthes?. Adaptive cellular immune response between three groups, infected with Ascaris lumbricoides, infected with Wuchereria bancrofti, and health, were compared using IL-5 profile data before stimulation, after BmA stimulation and after Ascaris lumbricoides antigen.
From 286 data, there were 82 data met the study criteria for analysis. The result showed that there was no significant difference of adaptive cellular immune response, which showed by IL-5 profile between group with infection Ascaris lumbricoides and Wuchereria bancrofti before stimulation (p=0,6). After stimulated by BmA and Ascaris lumbricoides antigen, there was no significant difference of IL-5 profile between the three groups. (p=0,07; p=0,92). In conclusion, there was no significant difference of adaptive cellular immune response between Ascaris lumbricoides infection and Wuchereria bancrofti infection in pregnant women.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eifel Faheri
"Latar Belakang: Kanker Nasofaring (KNF) salah satu pilihan terapinya adalah kemoterapi neoajuvan. Respon kemoterapi ini, di pengaruhi oleh Epidermal Growth Factor Receptor(EGFR), faktor yang berperan pada pertumbuhan dan invasif tumor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan tingkat ekspresi EGFR dengan respon kemoterapi neoajuvan dan tingkat ekstensif tumor primer. Penelitian ini merupakan studi potong lintang deskriptif, dilakukan penilaian respon kemoterapi neoajuvan dan tingkat ekstensif tumor primer, pada pasien KNF yang telah mendapat kemoterapi dan dilakukan pemeriksaan ekspresi EGFR.
Hasil penelitian: Proporsi ekspresi EGFR pada kanker nasofaring untuk ekspresi negatif, positif dan kuat, berturut-turut sebesar (10%), (70%) dan (20%). Pasien yang respon terhadap kemoterapi neoajuvan adalah 23 pasien (76,6%) dan tidak respon 7 pasien (23,4%). Kelompok pasien yang memberikan respon terhadap kemoterapi, 15 pasien ( 50%) memiliki intensitas EGFR yang lemah. Pasien dengan tingkat ekstensif T3-T4 , mempunyai ekspresi EGFR lebih besar dibandingkan T1-T2 tumor.
Kesimpulan : Proporsi ekspresi EGFR pada kanker nasofaring di Indonesia sebesar 90 persen. Kemoterapi neoajuvan lebih respon pada tumor dengan ekspresi EGFR positif dan intensitas EGFR yang lemah. Tumor dengan tingkat ekstensif yang lebih tinggi, mempunyai ekspresi EGFR lebih tinggi.

Background: Neoadjuvan chemotherapy is one option of treatment for nasopharyngeal cancer (NPC). The response of chemotherapy influenced by EGFR expression. EGFR is important factor for the growth and tumors invasion. Purpose of the study is compare of the EGFR expression level with response of neoadjuvan chemotherapy and extensive level of the primary tumor. The methods is cross-sectional descriptive study that assessment of response to neoadjuvan chemotherapy and extensive level of the primary tumor. The NPC patients who have received chemotherapy is examined of EGFR expression.
Result of the study is the proportion of EGFR expression in NPC for negative, positive and strong expression is 10%, 70%, and 20% respectively. Patients who responses to neoadjuvan chemotherapy are 23 patients(76.6%) and non-responses 7 patients (23.4%). The group patients who responses to chemotherapy, 15 patients (50%) have EGFR weak intensity. Patients with T3-T4 tumors (56,6%) have EGFR expression is greater than T1-T2 tumors(44,4%).
Conclusion: The proportion of EGFR expression in NPC in Indonesia is 90 percent. Neoajuvan chemotherapy is more response in tumors with positive EGFR expression and weak intensity. Tumors with high extensive levels have higher EGFR expression.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>