Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122529 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakhri Farid
"Trunk dalam jaringan telepon merupakan suatu saluran yang berfungsi menyampaikan sinyal-sinyal data dan komunikasi. Perancangan trunk memerlukan pertimbangan dari sisi teknis dan ekonomis. Trunk tidak dapat dibangun semaunya karena akan mengakibatkan inefisiensi tidak efektif. Untuk mempermudah perancangan trunk, kita dapat menggunakan parameter Erlang B, untuk mengetahui jumah kegagalan panggilan pada suatu waktu tertentu. Analisis dilakukan dengan menggunakan data dari MSC (Mobile Switching Center) Telkom Fleksi Kebayoran Baru. Perhitungan occupancy dan ASR untuk mengetahui kinerja trunk juga harus dilakukan supaya trunk yang nanti dibangun dapat mengikuti perkembangan kondisi penggunanya, jika ekonomi membaik pengguna dapat bertambah banyak, dengan demikian trunk memiliki kapasitas yang dapat menampung trafik tersebut. Dan jika jumlah pelanggan menurun, maka trunk tidak banyak yang sia-sia. Disamping itu dilakukan analisis terhadap kegagalan kinerja trunk dengan lima parameter kegagalan besar seperti : CS7, Congestion Network, Unallocated Number, Originating Release, dan Busy. Dengan mengetahui nilai kegagalan tersebut dapat ditentukan tindakan perbaikan yang harus dilakukan.

In Telephone network, trunk is defined as a line which pass traffic of data and communication signal. Designing trunks needs more calculation, both technical side and economical side. We could not build trunks without that calculation because it would make ineficiency and ineffectivity. For making easy in designing trunks we use vary of methode, one of them is Erlang B Parameter. By using Erlang B Parameter, we predict a number of call attempt which fail in a certain time. Data to be analyzed is taken from MSC (Mobile Switching Center) Telkom Flexi Kebayoran Baru. Calculation of occupancy and ASR to know how performance of trunk so that the trunk we build could follow the change of situation and condition. If traffic increase, trunk would have congested and if traffic decrease trunk would be unused. Besides that, we have to analyze loss off trunk performance. There are five major loss parameters which influence performance of trunk such as CS7, Congestion Network, Unallocated Number, Originating Release and busy. Knowing these parameters we would know what action must be taken to improve performance of trunks."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S40712
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Khairunnisa
"ABSTRAK
Latar Belakang
Industri informal pot keramik merupakan salah satu industri yang masih menggunakan peralatan tradisional. Pada proses pembuatan pot keramik, pengrajin umumnya bekerja dengan postur kerja membungkuk dan adanya punggung miring kesamping. Tentunya kondisi ini berpotensi menimbulkan kelelahan akut yang dapat menimbulkan turunnya produktivitas kerja serta meningkatkan risiko penyakit dan kecelakaan akibat kerja. Penelitian ini bertujuan mengetahui insidens kelelahan akut pada ke dua kelompok kerja,mengetahui pengaruh postur kerja membungkuk dan postur kerja membungkuk punggung miring serta pengaruh faktor risiko lainnya terhadap terjadinya kelelahan akut.
Metode
Desain penelitian adalah Kohort, besar sampel 103 orang diambil secara consecutive sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2016 di Desa Anjun, Kecamatan Plered, Purwakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pemeriksaan fisik, rekam video, Lakassidaya dan kursi antropometri. Variabel yang diteliti adalah kelelahan akut, usia, masa kerja, indeks masa tubuh, kebiasaan olahraga, riwayat merokok, waktu tidur, postur kerja, lama kerja, pencahayaan, tinggi meja dan kursi kerja.
Hasil
Insidens kelelahan kelompok postur kerja membungkuk 26,7%, dan kelompok postur kerja membungkuk punggung miring 73,3%. Analisis bertingkat menunjukkan kelompok postur bungkuk miring pada bagian pembentukkan berisiko 6,3 kali lebih tinggi terhadap kelelahan akut (p 0,024 RR 6,33 IK95% 1,32-30,39), kelompok postur membungkuk pada bagian pembentukkan berisiko 1.6 kali terhadap kelelahan akut (p 0,04 RR 1,69 IK95% 0,96-2,97) dan pencahayaan < 200 lux pada kelompok membungkuk berisiko 1,5 kali lebih besar terhadap kelelahan akut (p 0,04 RR 1,5 IK95% 1,13-2,01). Analisis multivariat regresi cox menunjukkan postur kerja bungkuk miring berisiko 2,3 kali lebih besar terhadap kelelahan akut (p 0,03 RRa 2,06 IK95% 1,06-4,01).
Pembahasan
Insidens kelelahan akut terbanyak pada kelompok bungkuk miring. Pada kelompok bungkuk miring yang bermakna terhadap kelelahan akut adalah bagian pembentukan sedangkan pada kelompok membungkuk adalah bagian pembentukkan dan pencahayaan. Faktor risiko dominan terhadap kelelahan akut adalah postur kerja membungkuk punggung miring. Perlu dilakukan edukasi sikap kerja dan peregangan otot saat bekerja untuk mengurangi rasa lelah

ABSTRACT
Background
Decorative ceramic pots is an blue collar industry that is using traditional equipment in the manufacturing process . In the process of making the ceramic pot,a craftsman works with flexion trunk and sideway trunk working posture. This condition could potentially cause acute fatigue which can lead to the decline in work productivity and increase the risk of occupational diseases and accidents . This study aims to describe the incidence of work fatigue among worker with flexion trunk posture and flexion with sideway trunk posture, the effect of flexion trunk work posture and flexion with sideway trunk posture among the workers and the effect of other risk factors on the occurrence of acute fatigue.
Method
This study used cohort design, with 103 subjects taken by consecutive sampling. The study was conducted in June to July 2016 in Anjun village, Plered subdistrict,Purwakarta district. Data were obtained by interview, physical examination, video recording,lakassidaya and anthropometri chair.The variables studied were acute fatigue, age, year of work, body mass index, exercise habit, smoking history, sleeptime, work posture, length of work, lighting, and workstation.
Results
We detected 26,7% acute fatigue among workers with flexed trunk working posture and 73,3% among workers with flexed and sideway trunk posture. Stratified analysis showed formation part in the group of flexed with sideway trunk is 6.3 times higher to acute fatigue (p 0,024 RR 6,33 IK95% 1,32-30,39), whereas the group of flexed trunk is 1.6 times higher (p 0,04 RR 1,69 IK95% 0,96-2,97) and lighting < 200 lux is 1.5 times the risk against acute fatigue in flexed trunk grup (p 0,04 RR 1,5 IK95% 1,13-2,0). Multivariat analysis showed that flexion with sideway trunk significantly affected fatigue 2,3 times higher compare to flexed trunk working posture (p 0,032 RRa 2,06 IK95% 1,06-4,01 ).
Discussion
The Incidence of acute fatigue mostly happened in flexed and sideway trunk working posture grup. Working part significantly affected acute fatigue in flexed trunk with sideway grup. Lightining and working part also significantly affected acute fatigue in flexed trunk grup. Working posture is the most significant factor that cause acute fatigue among ceramic workers. It?simportant to educate the workers about proper body position while working and do the stretching regularly to prevent acute fatigue while working."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Permata Sari
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27018
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Prasetiyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S39759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Triyono Budi Santoso
"ABSTRAK
Dalam era ICT (Information and Technology), serat optik memegang peranan yang sangat penting dalam mendukung komunikasi broadband services yang berkualitas. Tesis ini membahas kualitas redaman serat optik dan komponen Sistem Komunikasi Serat Optik pada infrastuktur terpasang dilihat dari parameter bending, splicing, dan patching. Melalui pendekatan metodologi DoE desain faktorial kualitatif khusus, dihasilkan bahwa redaman serat optik sangat dipengaruhi oleh komponen terkait seperti brand serat optik, jenis splicer, tipe dan lokasi penempatan terminasi kabel optik. Analisis power budget yang tepat sangat diperlukan dalam merencanakan sistem secara menyeluruh, selain daripada kegiatan pengelolaan O&M yang cepat dalam memantau kualitas sistem secara real time. Sehingga ketika terjadi kegagalan dalam sistem, dapat segera diketahui dan diatasi. Hal ini mengisyaratkan kepada para pelaku industri telekomunikasi, baik provider, contractor maupun regulator agar bersama-sama berkontribusi dalam menyediakan service yang reliable kepada pelanggan.

ABSTRACT
In this ICT (Information and Technology) Era, fiber optic is holding a very important role in delivering a qualified broadband communication services. The focus of this study is quality of fiber optic attenuation and components system related on installed telecommunication infrastructure, regarding power loss due to bending, splicing and patching. Factorial Design and Analysis of Experiments was approached to get exact results that attenuation is determined by components used such as fiber optic brand, type of splicer, type of fiber termination and the location placed. Power Budget analysis is needed in deploying all the communication system, instead of O&M activities in managing and monitoring the quality in real time mode. So when there is a fault in the system, it could be warned and recovered fast. This gives signs to all the telecommunication industry parties (provider, vendor and regulator) to give mutualism contribution in providing reliable services to the customer.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27623
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lolyta Silvia
"Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah pengukuran keberhasilan implementasi strategi customer relationship management (CRM) pada indstri telekomunikasi yang disebut sebagai Customer Relationship Management (CRM) Scorecard. Dalam perancangan ini , peneliti melakukan pencarian data baik dari sumber literatur dan juga hasil interview dengan para ahli dibidang hubungan pelanggan. Hasil pencarian tersebut akan menghasilkan perspektif dan juga Key Performance Indicator (KPI) untuk masing-masing perspektif.
Perspektif dan indikator yang akan masuk pada CRM Scorecard ini akan ditentukan dengan melakukan pemboboatan dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Perspektif yang terdapat pada scorecard ini adalah customer knowledge, customer interaction, customer value, dan customer value. Untuk masing-masing perspektif memiliki indikator untuk mengukur keberhasilan masing-masing perspektif.

The aim of this research is to design Customer Relationship Management (CRM) Scorecard to measure and assess the implementation of CRM strategy in telecommunication industry. During the development process, the researcher conducted an extensive literature review and interviews with expert in customer relation. It makes the hierarchical map that has perspectives and Key Performance Indicator (KPI) to measure each perspective.
Perspectives and indicators contained in this CRM Scorecard will determine with Analytical Hierarchy Process (AHP) to prioritize the perspectives and indicators. The CRM Scorecard consists of 4 perspectives, customer knowledge, customer interaction, customer value, and customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2009
S52362
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Djembar Muhammad
"PT. (Persero) Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) adalah salah satu BUMN yang sejak tahun 1995 telah berhasil masuk ke dalam pasar persaingan melalui penerapan program privatisasi dengan menjual sebagian sahamnya kepada masyarakat (go public), baik di bursa saham domestik maupun internasional. Penerapan kebijaksanaan privatisasi PT Telkom di antaranya dimaksudkan untuk menghimpun dana masyarakat agar diperoleh dana segar dalam memenuhi pembiayaan investasi dan modal kerja Telkom.
Selain melakukan penjualan saham, Telkom sebagai perusahaan publik juga melaksanakan Kerjasama Operasi (KSO) dan kegiatan Pola Bagi Hasii (PBH) dengan sejumlah Mitra Telkom. Kerjasama ini dilakukan guna mempercepat pembangunan di bidang telekomuniasi, melalui penyediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi domestik, termasuk dukungan manajerial, operasional dan tenaga ahli, khususnya dalam rangka perluasan jangkauan sekaligus perbaikan kualitas pelayanan.
Penelitian ini bertujuan menganalisis kinerja PT. Telkom setelah dilaksanakannya penjualan saham kepada publik dan pola-pola kerjasama dimaksud, dengan menggunakan pengukuran kinerja Balanced Scorecard (Kaplan, Norton, 1996), yang tidak hanya mengukur kinerja aspek keuangan saja, melainkan juga aspek non-keuangan yang meliputi aspek proses bisnis internal, aspek pelanggan dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan. Pendekatan tersebut dilakukan, mengingat pengukuran kinerja perusahaan publik seperti Telkom selama ini hanya dilihat dari kinerja keuangan saja, dengan mendasarkan pada evaluasi terhadap Rentabilitas, Likuiditas dan Solvabilitas (RLS) sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor .740/KMK.OO/1989 jo. Keputusan Nomor 826/KMK.013/1992 tentang Efisiensi dan Produktivitas BUMN.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tipe penelitian deskriptif analitis dan dengan menetapkan 18 komponen analisis, dimana masing-masing komponen memiliki skor tersendiri berdasarkan skala Likert. Lokasi penelitian adalah Kantor Pusat PT. Telkom Bandung dan Divisi Regional II Telkom Jakarta, sedangkan sampel dipilih dari pelanggan telepon kategori bisnis dan resindensial yang berada di lingkungan Kandatel Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara berdasarkan quota sampling, serta hasilnya dianalisis secara kualitatif.
Dari seluruh komponen yang dianalisis, diperoleh hasil total skor 71, atau dengan bobot sebesar 3,97. Angka tersebut menunjukkan bahwa kinerja PT. Telkom dalam kurun waktu 4 tahun terakhir secara umum dapat dinyatakan dalam kondisi hampir baik, kecuali kinerja aspek keuangan yang melemah sebagai dampak krisis moneter, yang diikuti pula dengan menurunnya nilai jual saham di bursa internasional."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virlia Astari Wardhani
"Fenomena menjamurnya jumlah rumah sakit yang ada, meningkatnya kompetisi kualitas pelayanan kesehatan, serta tuntutan masyarakat akan pelayanan prima, membuat pihak manajemen rumah sakit perlu berbenah diri dalam banyak hal, terutama perbaikan pada kornpetensi sumber daya yang dimiliki, termasuk para perawat, karena merekalah ujung tombak kepuasan pelanggan. Penerapan prinsip kualitas pelayanan sebaik mungkin perlu dilakukan untuk dapat menghasilkan kinerja yang optimal sehingga kualitas pelayanan dapat meningkat. Keith Davis serta Vroom sebagaimana dikutip oleh Mitchell (1997), mengatakan bahwa kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) dan motivasi merupakan penentu kinerja yang pada akhimya akan mempengaruhi tingkat kualitas pelayanan. Oleh sebab itulah, penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana komponen kinerja mempunyai pengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survei, dimana responden yang menjadi sampel penelitian adalah perawat yang bekerja pada rumah sakit Bhakti Yudha Baru, Depok. Data didapatkan dengan menyebarkan kuesioner kepada para responden dan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Melalui penelitian yang telah dilakukan terhadap perawat yang kebetulan terpilih, diperoleh hasil bahwa variabel-variabel yang terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pelayanan kesehatan adalah pengetahuan, keterampilan, motif; dan insentif. Adapun variabel harapan tidak terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas pelayanan.
Implikasi manajerial bagi pihak manajemen rumah sakit Bhakti Yudha dalam menyikapi hasil penelitian yang telah dilakukan adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan guna meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat, memperhatikan kebutuhan dasar para perawat, melakukan teknik pemotivasian yang tepat, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik, dan memberikan penghargaan akan prestasi yang telah dicapai oleh para perawat. Dengan demikian, diharapkan terjadi perubahan sikap kerja perawat guna mewujudkan Bhakti Yudha yang lebih baik.

The increasing demand of public health facility leads to the re-managed of service and quality in the hospital. The mainly focus are human resource skill and competence improvement for nurses. This idea concerns on the importance of front line employee in developing customer relationship. Principles in service and quality are needed to implement for the customer satisfaction. Keith Davis and Vroom in Mitchell (1997), stated that ability (knowledge and skill) and motivation affected significantly to service and quality level. For those reasons, this research tends to figure out how further performance component affecting health service and quality level.
This research is based on survey, that a respondent is not randomly selected to be sample. The criterion of this sample is nurses who work at Bhakti Yudha Hospital, in Depok. This is a primary data that is collected from questionnaire and is analyzed using multiple regression metodology. By using respondents, it is concluded that knowledge, skill, motive and incentive are significantly affecting the service and quality in the hospital. Meanwhile expectancy is not significantly affecting the service and quality.
Those results lead to some implications to management level to plan and set up some improvement program to develop and maintain the level of service in the hospital. In spite of that, the management should create the climate of work that gives an opportunity to every nurse for a better culture. Rewards must be handled seriously for any achievement so that the nurse having a motive to work better."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15797
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
TA3184
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>