Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10556 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hirni Melani Puspita Sari
"Bangunan Sekolah Dasar adalah sebuah sarana fisik pendidikan yang ikut mempengaruhi mutu pendidikan. Agar bangunan ini dapat berfungsi secara maksimal, pemerintah membuat sebuah standarisasi yang merupakan patokan dalam merancang sebuah bangunan Sekolah Dasar. Standarisasi ini sifatnya fleksibel, dapat berubah sesuai dengan kurikulum yang saat itu sedang berlaku.
Dalam skripsi ini, penulis mengadakan sebuah tinjauan tentang standarisasi bangunan Sekolah Dasar yang ada, berdasarkan kurikulum baru yang akan bedaku, yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Fokus pengajaran pada kurikulum ini telah berubah dari guru kepada siswa, sehingga menyebabkan perubahan pada pengelolaan proses kegiatan belajar yang ada dan mempengaruhi kebutuhan ruang dan. sarana lainnya.
Berdasarkan analisis yang penulis lakukan, prinsip-prinsip KBK menuntut diadakannya penyempurnaan pada standarisasi yang ada. Berdasarkan orientasinya, KBK mengharapkan sebuah bangunan Sekolah Dasar dapat menyediakan berbagai pengalaman belajar secara raang, metode dan media. Dengan adanya perbedaan proses pembelajaran pada struktur kurikulum, KBK menghendaki adanya rancangan ruang yang berbeda untuk kelas 1&2 dengan kelas 3-6. Di dalam KBK, belajar diartikan sebagai sebuah kegiatan aktif siswa, sehingga diharapkan penataan perabot di ruangan kelas yang ada dapat menjadikan siswa aktif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najwati Sholihah
"Pencahayaan pada bangunan sekolah menjadi salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi kinerja akademik siswa di sekolah yaitu kualitas pencahayaan di sekolah memiliki dampak yang signifikan terhadap konsentrasi belajar peserta didik. Kualitas yang buruk pada sistem pencahayaan dapat mempengaruhi efektivitas dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah yang dapat menimbulkan masalah penglihatan bagi siswa yang dapat mengurangi konsentrasi dalam kegiatan akademik. Untuk meningkatkan efektivitas kinerja akademik siswa, diperlukan tingkat pencahayaan yang optimal untuk keamanan dan kenyamanan secara visual dengan mengatur intensitas cahaya yang ada di gedung SMAN 3 Depok. Dalam rangka meningkatkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi sistem pencahayaan di gedung SMAN 3 Depok terutama untuk memenuhi tingkat pencahayaan (lux) sesuai dengan standar SNI 03-6575-2001 dan SNI 6197-2011 mengenai daya maksimum sistem pencahayaan pada ruangan. Evaluasi sistem pencahayaan dilakukan dengan dua tahap yaitu audit pengukuran dan rekomendasi perbaikan dengan simulasi skenario penggantian sistem pencahayaan menggunakan perangkat lunak DIALuxEvo. Simulasi skenario penggantian sistem pencahayaan dilakukan sebanyak 3 jenis skenario. Skenario Pertama adalah skenario penggantian lampu tanpa mengubah rumah lampu dan titik lampu eksisting. Skenario Kedua adalah skenario penggantian lampu tanpa mengubah titik lampu eksisting. Skenario Ketiga adalah skenario penggantian lampu dengan mengubah titik lampu eksisting. Berdasarkan analisis dari teknis kinerja pencahayaan dan analisis ekonomi, Skenario Kedua menjadi skenario yang paling optimal untuk diimplementasikan.

The lighting in school buildings is one of the important aspects that can affect student’s academic performance. The quality of lighting in schools has a significant impact on student’s learning concentration. Poor lighting systems can affect the effectiveness of teaching and learning activities in schools, leading to vision problems for students and reducing academic concentration. To improve students' academic performance, optimal lighting levels are required for visual safety and comfort by adjusting the light intensity in the SMAN 3 Depok building. In order to enhance this aspect, this research was conducted to evaluate the lighting system in the SMAN 3 Depok building, especially to meet the lighting levels (lux) according to the standards of SNI 03-6575-2001 and SNI 6197-2011 regarding the maximum power of lighting systems in rooms. The evaluation of the lighting system is carried out in two stages: measurement audit and recommendations for improvements using DIALuxEvo software simulation of lighting system replacement scenarios. Three types of replacement scenarios are simulated. The first scenario is the replacement of lamps without changing the lamp housing and existing lamp points. The second scenario is the replacement of lamps without changing the existing lamp points. The third scenario is the replacement of lamps by changing the existing lamp points. Based on the analysis of lighting technical performance and economic analysis, the second scenario is identified as the most optimal scenario for implementation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arthur Widjaja Karyanto
"Masa kanak-kanak, terutama masa usia prasekolah, yaku usia 2 - 6 tahun merupakan masa yang penting dan menentukan bagi perkembangan anak di masa depan. Pada masa ini anak-anak berada dalam masa eksplorasi dan selalu mencoba berbagai macam cara dalam mengekspresikan did, baik secara fisik, emosional maupun secara estetik. Maka, proses eksplorasi dan ekspresi did anakanak itu hares bedangsung di tempat yang aman dan nyaman.
Di masa usia prasekolah ini, anak-anak memulai pendidikan formal pertamanya di sebuah institusi prasekolah, institusi ini memiliki berbagai macam bentuk, seperti nursery school ,Taman Kanak-kanaklKindergarten, Kelompok bermainlplaygroup, dsb. Pada institusi prasekolah ini, anak-anak belajar melalui permainan kreatif, kontak social dan ekspresi alami. Dengan menekankan pada proses belajar tersebut, dapat terpenuhi kebutuhan fisik, mental, sosial dan emosional anak.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, lingkungan fisik juga sangat berpengaruh pada perkembangan anak usia prasekolah. Lingkungan fisik yang dimaksud adalah lingkungan institusi prasekolah, atau dengan kata lain adalah bangunan institusi prasekolah, tempat dimana anak usia prasekolah mengembangkan kemampuan-kemampuan dalam dirinya dengan bimbingan orang dewasa.
Lingkungan institusi prasekolah haruslah aman, baik secara psikologis maupun secara fisik agar proses eksplorasi dan ekspresi dalam pendidikan bagi anak usia prasekolah dapat berhasil. Lingkungan yang aman dapat diperoleh dengan sebuah perancangan arsitektur. Diharapkan dengan tulisan ini, perancang bangunan mulai memikirkan aspek keamanan secara khusus dalam merancang sebuah institusi bagi anak-anak usia prasekolah."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Hardiana
"Kenyamanan akustik merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung proses belajar mengajar, khususnya pada ruang kelas di bangunan pendidikan. Untuk mencapainya, ruang kelas perlu memenuhi standar kualitas akustik yang ditetapkan, terutama standar dalam paremeter speech intelligibility. Tulisan ini membahas kualitas akustik pada bangunan pendidikan yang berada di kawasan terdampak kebisingan eksternal, dengan studi kasus SDN Kamal 09 Pagi yang terletak dekat Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan berada di jalur lintasan penerbangan. Analisis dilakukan dengan mengukur tiga parameter utama, yaitu Reverberation Time (RT), Signal-to-Noise Ratio (SNR), dan Speech Transmission Index (STI), melalui pengukuran langsung, simulasi perangkat lunak, serta wawancara dengan pengguna ruang. Hasil menunjukkan bahwa seluruh ruang kelas belum memenuhi standar pada ketiga parameter tersebut, dikarenakan kurangnya penggunaan material penyerap suara pada bangunan pendidikan. Oleh karena itu, diperlukan strategi mitigasi akustik pada berbagai level, sehingga gelombang bunyi dapat lebih banyak terserap oleh material. Kesimpulan dari tulisan ini menjelaskan bahwa standar kualitas akustik perlu menjadi pertimbangan utama dalam perancangan dan pengelolaan ruang belajar, terutama di wilayah dengan tingkat kebisingan tinggi. Dengan memenuhi standar tersebut, ruang kelas dapat berfungsi tidak hanya sebagai tempat belajar secara fisik, tetapi juga sebagai lingkungan yang mendukung konsentrasi, pemahaman materi, dan kenyamanan siswa.

Acoustic comfort is one of the key aspects in supporting the teaching and learning process, particularly within classrooms in educational buildings. To achieve this, classrooms must meet established acoustic quality standards, especially those related to speech intelligibility. This paper examines the acoustic quality of a school building located in a noise-affected area, with a case study of SDN Kamal 09 Pagi, which is situated near Soekarno-Hatta International Airport and lies within a flight path. The analysis was conducted by evaluating three main parameters: Reverberation Time (RT), Signal-to-Noise Ratio (SNR), and Speech Transmission Index (STI), through direct measurements, software simulations, and interviews with space users. The results indicate that all classrooms fail to meet the required standards for these parameters, mainly due to the lack of sound-absorbing materials in the building. Therefore, multi-level acoustic mitigation strategies are needed to enhance sound absorption within the space. This study concludes that acoustic quality standards must be a primary consideration in the design and management of learning environments, particularly in areas with high levels of environmental noise. By adhering to these standards, classrooms can serve not only as physical spaces for learning but also as environments that promote student concentration, comprehension, and overall comfort."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umbas, Rangga
"Indonesia terletak di wilayah khatulistiwa dengan cahaya matahari yang bersinar selama 12 jam dalam satu hari, dari pukul 6:00 pagi sampai pukul 6:00 sore. Sesuatu yang terus-menerus disinari oleh matahari akan menyerap radiasi matahari dan menjadi sumber panas itu sendiri_ hal ini disebut sebagai heat transfer atau perpindahan panas. Pada bangunan_ atap dan kulit adalah bagian-bagian yang mengalami perpindahan panas. lni merupakan salah satu penyebab panas dalam ruangan.
Cara mengatasinya ada bermacam-macam_ Salah satunya adalah dengan menggunakan shading device atau tritisan yang digunakan untuk menghalau matahari sebelum mengenai kulit bangunan. Sehingga perpindahan panas dapat diperkecil. Dengan ini diharapkan mang dalam bangunan menjadi lebih dingin.
Sekolah adalah tempat untuk menuntut ilmu. Di dalamnya rerdapat ruang-ruang kelas yang digunakan untuk belajar-mengajar. Karena itu ruang kelas harus nyaman dari berbagai segi termasuk juga suhu. Ruang kelas sebaiknya memiliki pencahayaan yang cukup. untuk itu biasanya digunakan bukaan yang besar. Sementara bukaan atau jendela yang terbuat dari kaca mengalami perpindahan panas yang cukup besar. Maka digunakan tritisan agar radiasi tidak Iangsung jatuh pada kaca.
Tritisan sendiri memiliki bermacam-macam bentuk dimana setiap variasinya akan memiiiki pengaruh yang berbeda-beda pada suhu dalam ruangan yang dilindunginya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48293
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wimpy Seoulino
"Tugas akhir ini membahas mengenai gaya fasad bangunan sekolah di Kota Bogor yang bertujuan untuk mengetahui bentuk, jenis gaya arsitektur fasad bangunan sekolah kolonial di Kota Bogor dan faktor apa yang mempengaruhinya. Dari lima fasad bangunan yang menjadi objek penelitian, seluruh fasad bangunan memiliki gaya dominan Indisch stijl dengan beberapa ornamen pengaruh gaya art deco, art and craft, dan Amsterdam school. Pengaplikasian gaya Indisch stijl merupakan bukti adanya modernisasi namun tetap mengupayakan adaptasi dan eklektisisme terhadap tradisi arsitektur lokal dan iklim Kota Bogor. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya pada fasad bangunan sekolah kolonial di Kota Bogor pada tahun 1899-1930 adalah historis, keletakan, dan waktu.

This final project discusses the facade style of school buildings in Bogor City which aims to determine the form, type of architectural style of colonial school buildings in Bogor City and what factors influence it. Of the five building facades that became the object of research, all of the building facades have the dominant style of Indisch Stijl with several influences of art deco, art and craft ornaments, and the Amsterdam school. The application of the Indisch Stijl style is proof of modernization but still strives for adaptation and eclecticism to local architectural traditions and the climate of Bogor City. The factors that influence the style on the facade of a colonial school building in Bogor City in 1899-1930 are history, location, and time."
Depok: 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Maulana
"SMAN 9 Kota Bogor Jalan Kartini merupakan bangunan sekolah kolonial yang memiliki bentuk bangunan yang unik, yaitu bentuk bangunannya menyudut. Hal tersebut memunculkan hipotesis adanya penerapan bangunan sudut pada bangunan ini sehingga menarik untuk dianalisis gaya bangunannya. Kini, bangunan tersebut mengalami perubahan-perubahan fungsi untuk memenuhi kebutuhan masa sekarang sehingga menarik untuk dikaji bentuk-bentuk adaptasi dan revitalisasi pada bangunan tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan bentuk bangunan sudut, gaya bangunan, adaptasi, dan revitalisasi pada SMAN 9 Kota Bogor Jalan Kartini?”. Penelitian ini dilakukan dengan tiga tahapan metode penelitian arkeologi, yaitu pengumpulan data dengan melakukan studi pustaka dan lapangan melalui kegiatan observasi dan perekaman data, pengolahan data yang dilakukan dengan metode analisis deskriptif, dan terakhir merupakan eksplanasi untuk menjawab permasalahan penelitian. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa bangunan ini merupakan bangunan sudut yang berfungsi sebagai sekolah, bangunan ini memiliki beberapa persamaan karakteristik dengan SMPN 5 Bandung sebagai bangunan sudut sehingga menunjukkan adanya indikasi karakteristik bangunan sudut yang berfungsi sebagai sekolah. Hasil analisis gaya bangunan menunjukkan perkembangan bangunan dan percampuran budaya. Hasil analisis adaptasi dan revitalisasi diketahui empat bentuk kegiatan adaptasi dan revitalisasi, yaitu perubahan material bangunan lama, penambahan komponen bangunan baru, perubahan atau penambahan ruang, dan penambahan bangunan baru.

SMAN 9 Bogor Jalan Kartini is a colonial school building with a unique form, namely the angular shape building. That raises the hypothesis of the application of corner buildings in this building, so it is interesting to analyze the style of the building. Now, the building is changing its function to meet the present needs, so it is interesting to study the forms of adaptation and revitalization of the building. Based on this explanation, the problem in this research is "How is the application of corner building forms, building styles, adaptation, and revitalization at SMAN 9 Bogor at Kartini Street?". This research was conducted with three stages of archaeological research methods: data collection by conducting library and field studies through observation and data recording, data processing carried out by descriptive analysis methods, and finally, an explanation to answer research problems. The results of his research indicate that this building is a corner building that functions as a school. This building has several characteristics in common with SMPN 5 Bandung as a corner building so that it shows an indication of the elements of a corner building that functions as a school. The analysis results of the style building show the development of the building and the mixing of cultures. Based on the analysis of adaptation and revitalization, it is known that there are four forms of adaptation and revitalization activities, namely changes in old building materials, the addition of new building components, modifications or additions to space, and addition of new buildings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raynald Yekoniah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mensimulasikan kebutuhan energi pada bangungan sekolah yang menerapkan konsep Nearly Zero Energy Building (NZEB) dengan memanfaatkan Building Information Modeling (BIM) 6D. NZEB adalah pendekatan inovatif dalam perancangan bangunan yang menekankan pada pengurangan maksimum konsumsi energi serta penggunaan sumber energi terbarukan untuk mencapai ketahanan energi yang lebih baik. Penelitian ini mengkaji berbagai faktor yang menjadi komponen utama dalam implementasi NZEB. Simulasi akan dilakukan untuk mengevaluasi dampak masing-masing faktor NZEB terhadap efisiensi energi di bangunan sekolah. Dengan menggunakan perangkat lunak BIM 6D, penelitian ini bertujuan untuk menciptakan model yang akurat dan komprehensif yang dapat menggambarkan interaksi antara berbagai elemen bangunan. Data yang diperoleh dari simulasi tersebut akan dianalisis untuk menghasilkan wawasan yang mendalam mengenai potensi penghematan energi dan pengurangan nilai Energy Use Intensity. Hasil dari penelitian ini diharapkan tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai penerapan konsep NZEB dalam konteks bangunan sekolah, tetapi juga menawarkan rekomendasi praktis bagi perencana bangunan untuk merancang fasilitas pendidikan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan demikian, penelitian ini menjadi kontribusi penting dalam upaya menciptakan lingkungan belajar yang ramah lingkungan dan berorientasi pada masa depan.

This study aims to analyze and simulate the energy requirements of school buildings that implementing the Nearly Zero Energy Building (NZEB) concept by utilizing Building Information Modeling (BIM) 6D. NZEB is an innovative approach in building design that emphasizes maximum reduction of energy consumption and the use of renewable energy sources to achieve better energy resilience. This research examines various factors that are the main components in the implementation of NZEB. Simulations will be conducted to evaluate the impact of each NZEB factor on energy efficiency in school buildings. Using BIM 6D, software, this study aims to create an accurate and comprehensive model that can illustrate the interaction s between various building elements. The data obtained from the simulations will be analyzed to provide indepth insights into the potential for energy savings and the potential for energy savings and the reduction of Energy Use Intensity (EUI). The results of this research are expected not only to provide a better understanding of the application of the NZEB concept in the context of school buildings but also to offer practical recommendations for building planners to design more efficient and sustainable educational facilites. Thus, this study serves as an important contribution to efforts aimed at creating environmentally friendly and future-oriented learning environments."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cintia Oktaviana
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung sekolah berdasarkan Peraturan Menteri PUPR Nomor 24 Tahun 2008 serta konsep Nearly Zero Energy Building (nZEB) untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan. Kajian ini berfokus pada pengembangan kebijakan pemeliharaan dan perawatan gedung sekolah yang lebih berfokus konsep nZEB. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Metode pendekatan kualitatif dengan analisis arsip, survei, dan studi kasus. Studi kasus ini dilakukan di SMAN 96 Jakarta untuk menganalisis penerapan serta kebutuhan pemeliharaan dan perawatan gedung sekolah yang telah bersertifikasi green building. Metode pendekatan kuantitatif dengan analisis data yang diperoleh melalui survei responden. Data yang dikumpulkan kemudian diuji secara statistik melalui uji kecukupan data, uji normalitas, uji homogenitas, uji reliabilitas, uji validitas, uji reliabilitas, uji korelasi, dan analisis regresi untuk mengetahui model hubungan kebijakan pemeliharaan dan perawatan gedung sekolah nZEB dengan kinerja pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemeliharaan dan perawatan gedung sekolah nZEB memiliki pengaruh yang kuat terhadap kinerja pemeliharaan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi usulan rekomendasi dalam perbaikan kebijakan pemeliharaan dan perawatan gedung sekolah berbasis nZEB di Indonesia.

This study aims to evaluate the effectiveness of school building maintenance and care policies based on the Regulation of the Minister of PUPR Number 24 of 2008 and the Nearly Zero Energy Building (nZEB) concept to improve maintenance performance. This study focuses on the development of school building maintenance and care policies that focus more on the nZEB concept. The research methods used are qualitative and quantitative approaches. Qualitative approach method with archive analysis, surveys, and case studies. This case study was conducted at SMAN 96 Jakarta to analyze the implementation and needs of school building maintenance and care that has been certified as a green building. Quantitative approach method with data analysis obtained through respondent surveys. The data collected were then tested statistically through data adequacy tests, normality tests, homogeneity tests, reliability tests, validity tests, reliability tests, correlation tests, and regression analysis to determine the relationship model of nZEB school building maintenance and care policies with maintenance performance. The results of the study indicate that the nZEB school building maintenance and care policy has a strong influence on maintenance performance. These findings are expected to be a recommendation proposal in improving nZEB-based school building maintenance and care policies in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Yanti
"Matahari sebagai salah satu alternatif sumber energi alami yang tersedia di muka bumi, merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan pada proses perencanaan bangunan dengan prinsip desain arsitektur solar. Teori mengenai matahari, iklim, dan energi menjadi dasar bagi upaya penerapan arsitektur solar pada bangunan sekolah, selain tentunya pemahaman teori mengenai arsitektur solar dan sistemnya.
Analisis penerapan arsitektur solar pada beberapa bangunan sekolah pada daerah beriklim dingin dan bangunan sekolah yang berada di Jakarta bertujuan untuk mengetahui upaya pemanfaatan energi matahari pada suatu desain bangunan sekolah dan mengetahui pengaruh posisi dan orientasi suatu bangunan sebagai faktor yang perlu diperhatikan dalam prisip desain arsitektur solar, terhadap suhu radiasi yang diterima."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S48303
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>