Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Ardie
"Pusat kota-kota besar di Indonesia umumnya lebih barcirikan sub urban ketimbang urban. Hal tersebut tercermin dari barbagai unsur yang terdapat dl pusat kota-kota baser tersebut, seperti bangunan & jalan. Bangunan-bangunan yang terdapat di pusat kota-kota tersebut seakan-akan berdiri sendlri, tanpa mamliiki kaitan antara satu dengan lainnya. Hal tersebut turut mempengaruhi streetscape pada pusat kota-kota besar Indonesia. Salah satu aklbat yang muncul antara lain adalah jalan hanya dlpandang sebagai sebuah 'medium', bukan sebagai sebuah unsur yang juga dapat menyokong kahldupan sebuah pusat kota.Untuk memulai pembahasan penulis mengangkat isu urban dan sub urban.Struktur fislk dan sosial dari kawasan urban dan sub urban adalah pakok-pokok gagasan yang digali dalam permulaan tullsan ini. Pada baglan barlkutnya dibahas mengenai streatscape dan unsur-unsur apa saja yang mambentuknya. Unsur-unsur tersebut meliputi unsur-unsur fisik maupun non fisik. Bagaimana sebanamya streetscape kawasan pusat kota dan kawasan plnggiran kota (baik jalan utama maupun jalan residensial) adalah hal yang dibahas kemudian. Dalam bagian ini juga dibahas mengenai adanya paham arsilektur modern yang turut membarikan pengaruh yang signifikan terhadap steetscape, terutama pada pusat kegiatan kawasan perkotaan (dan tentunya dampak paham tersebut terhadap struktur
kawasan urban). Pembahasan mengenai strsetscape tersebut sangat penting sebelum tulisan...
.,
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S48506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febiana Djanfara
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S6787
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Della Avika Rahmi
"Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) merupakan media penyeberangan yang aman dan nyaman bagi penggunanya. Namun, pada kenyataannya sangat banyak infrastruktur JPO yang tidak sesuai dengan standar perencanaan dan dapat mengurangi tingkat keamanan dan kenyamanan bagi pengguna dan sekitarnya. Untuk beberapa alasan, pejalan kaki merasakan ketidaknyamanan ketika menyeberang dengan menggunakan JPO dan bahkan lebih memilih untuk menghindarinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi fisik eksisting JPO di Jalan MH Thamrin, Jakarta pusat terhadap Standar Perencanaan Perancangan JPO di Daerah Perkotaan (SNI, 1995), menganalisa tingkat pelayanan JPO berdasarkan HCM, dan menganalisa kebutuhan dan tanggapan pengguna JPO dengan kuesioner terbuka dan tertutup. Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas JPO dan memaksimalkan fungsi dan meningkatkan tingkat pelayanan bagi pejalan kaki sebagai penggunanya.

Footbridge is a safe and comfort crossing media for the users. However, in reality there are many footbridges infrastructure that not represent with standard of pedestrian bridge planning which is able to reduce the safety and comfort level for the users and surroundings. For some reasons, pedestrians feel uncomfortable in using footbridge to cross the road and even prefer not to use it. This study aim to evaluate the physical condition of the footbridge located on Jalan MH. Thamrin, Central Jakarta according to standard of Planning Procedures for Crossing Bridge in Urban Area (SNI, 1995), analyze the Level Of Service the bridge according to HCM, and analyze the footbridge user needs and responses about this facility with closed and opened questionnaire. The result of the analysis of this study expected to be able to improve the quality of footbridge in order to maximize the functionality and improve the services for pedestrians as the users."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
S64482
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Windy Aprilia
"Pelican Crossing adalah penyeberangan dengan alat pemberi isyarat yang dioperasikan oleh pejalan kaki dan akan menghentikan arus lalu lintas kendaraan. Pejalan kaki harus menekan tombol untuk meminta waktu hijau pada pengendara kendaraan sehingga pengendara kendaraan berhenti dan pejalan kaki dapat menyeberang jalan. Sebagai kota metropolitan, Jakarta Pusat padat akan aktivitas. Peningkatan jumlah kendaraan bukanlah menjadi faktor utama penyebab terjadinya kemacetan. Ada faktor lain seperti pergerakan pejalan kaki yang menyeberang jalan menggunakan pelican crossing sehingga menyebabkan antrian dan tundaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pejalan kaki yang menyeberang pada pelican crossing terhadap panjang antrian kendaraan, menganalisis karakteristik arus lalu lintas dan pejalan kaki akibat adanya pelican crossing dan mengaplikasikan model yang menghubungkan antara karakteristik arus lalu lintas dan pejalan kaki pada pelican crossing. Penelitian dilakukan dengan melakukan survei kondisi eksisting lalu lintas. Analisis dilakukan dengan menggunakan aplikasi Vissim untuk membangun model simulasi mikro. Model dibuat berdasarkan data survei kemudian dilakukan kalibrasi dan validasi agar mendekati kondisi di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas pedestrian crossing berdasarkan perbandingan skenario penanganan dan kondisi eksisting, performa terbaik ditunjukkan oleh skenario ke 2 dengan menghilangkan pelican crossing pada wilayah studi, dengan rata-rata total panjang antrian adalah 164 meter dan rata-rata delay adalah 45,27 detik. Namun secara keseluruhan, total panjang antrian dan delay pada skenario 1 dan skenari 2 memberikan hasil yang baik. dan throughput yang dihasilkan meningkat dari kondisi eksisting, untuk arah utara ke selatan, skenario 2 menunjukkan volume kendaraan keluar yang tertinggi diantara lainnya yaitu 5552.05 smp/jam, naik   2655.92 smp/jam (47.83%). Lalu untuk arah selatan ke utara, skenario 2 menunjukkan volume kendaraan keluar tertinggi yaitu 6944.99 smp/jam, naik  2246.76 smp/jam (32.35%).

Pelican Crossing is a crossing with a signaling device that is operated by pedestrians and will stop the flow of vehicle traffic. Pedestrians must press a button to ask vehicle drivers for green time so that vehicle drivers stop and pedestrians can cross the road. As a metropolitan city, Central Jakarta is busy with activity. The increase in the number of vehicles is not the main factor causing traffic jams. There are other factors such as the movement of pedestrians crossing the road using Pelican Crossing, causing queues and delays. This research aims to analyze the influence of pedestrians crossing at the pelican crossing on the length of the vehicle queue, analyze the characteristics of traffic and pedestrian flow due to the presence of the pelican crossing and apply a model that connects the characteristics of traffic flow and pedestrians at the pelican crossing. The research was carried out by surveying existing traffic conditions. The analysis was carried out using the Vissim application to build a micro simulation model. The model is created based on survey data and then calibrated and validated to approximate conditions in the field. The research results show that based on a comparison of handling scenarios and existing conditions, the best performance is shown by the second scenario by eliminating pelican crossings in the study area, with an average total queue length of 164 meters and an average delay of 45.27 seconds. . However, overall, the total queue length and delay in scenario 1 and scenario 2 provide good results. and the resulting throughput increases from existing conditions, for the north to south direction, scenario 2 shows the highest outgoing vehicle volume among the others, namely 5552.05 pcu/hour, an increase of 2655.92 pcu/hour (47.83%). Then for the south to north direction, scenario 2 shows the highest outbound vehicle volume, namely 6944.99 pcu/hour, an increase of 2246.76 pcu/hour (32.35%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Izzul Waro
"Penelitian ini akan mengungkapkan keterkaitan kebijakan perparkiran yang bisa melengkapi penyediaan angkutan massal Transjakarta Busway serta penerapan electronic road pricing (ERP) dalam mereduksi tingkat kemacetan di Jakarta. Kebijakan pentarifan dan penyediaan lahan parkir merupakan bagian dari strategi Transportation Demand Management (Prayudiyanto dan Tamin, 2007), yang bisa mempengaruhi warga kota dalam menentukan jenis moda transportasinya.
Penelitian ini menggunakan wawancara dengan teknik stated preference survey dengan responden pengemudi mobil pribadi yang menggunakan fasilitas parkir dalam gedung (off-street parking) di Jalan Thamrin Jakarta untuk mengetahui tingkat Willingness to Pay (WTP) mereka. Analisis logit biner digunakan untuk menentukan utilitas dan probabilitas keputusan perpindahan moda dari kendaraan pribadi ke angkutan umum.
Dari 95 responden yang berhasil menjawab kuesioner dengan benar, 51 diantaranya memperoleh kemudahan pembayaran tarif parkir, baik berupa parkir gratis maupun reimbursable payment dari kantornya. Sedangkan 44 responden menanggung sendiri biaya parkirnya. Nilai WTP untuk Kondisi A (existing condition) mencapai Rp 2.440, untuk Kondisi B (ada perbaikan fasilitas parkir) Rp 2.880, dan Kondisi C (terdapat perbaikan fasiltias parkir dan earmarking untuk angkutan massal) Rp 3.240.
Agar peningkatan tarif parkir berdampak efektif terhadap pembatasan minat masyarakat menggunakan kendaraan pribadi, diperlukan pengetatan peraturan penyediaan lahan parkir maupun perubahan sistem perpajakan parkir sehingga menjadi berorientasi nilai rupiah per lahan parkir yang disediakan.

As a part of the Transport Demand Management strategy for pushing the commuters to leave their private vehicles at home, the existence of reliable mass rapid transit networks should be supported by adequate parking policy for private motorists as well as the implementation of an Electronic Road Pricing system.
This research examines the elasticity of parking fee in Thamrin Road (the heart of Jakarta) through a stated preference survey for 95 private motorists who park their cars at parking slots in 6 different buildings located alongside Thamrin Road during working hours. The data shows that 44 respondents pay their parking fee, while the rest of them get either free pass of carpark facility or reimbursable parking fee from their working company. Binary logistic is used to analyze the value of willingness to pay of the priced parking slots below: IDR 2,440 if the existing condition will go ahead, IDR 2,880 if some improvements will come to carpark facilities, and IDR 3,240 if there are both of carpark facility improvements and an earmarking system enforced from parking revenue to Transjakarta Busway.
This constellation results at inelastic condition of parking price in Thamrin area, unless there will be significant improvements of both parking retribution system and the limitation of parking slot provision in the office buildings. Those policies are critically required prior to the better implementation of the Transit Oriented Development system in Jakarta.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T42743
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lelly Nurul Latifa
"ABSTRAK
Studi ini menjelaskan pemaknaan ruang (place-meaning) terhadap Car Free Day Jakarta sebagai ruang publik. Car Free Day merupakan agenda Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk mengkampanyekan pengurangan emisi gas melalui pengurangan penggunaan kendaraan bermotor, dan telah digunakan oleh pengunjungnya untuk melakukan aktivitas sesuai dengan kepentingannya masing-masing. Salah satunya adalah Komunitas Cosplayer yang melakukan pertunjukan kostum, dimana hal ini tidak berhubungan dengan pesan yang dikampanyekan oleh Car Free Day Jakarta. Penulis berargumen bahwa aktivitas Komunitas Cosplayer di area Car Free Day Jakarta tidak dapat dilepaskan dari analisis ruang. Secara khusus, penulis menghubungkan pemaknaan struktur spasial dengan tindakan sosial yang dilakukan aktor di dalam lingkungan ruang Car Free Day. Penelitian kualitatif ini menunjukkan hasil bahwa ruang sebagai sebuah bentuk struktural memiliki hubungan dialektis dengan aktor yang berada di dalamnya. Hal ini membentuk pemaknaan ruang yang diterima oleh aktor dan melakukan aktivitas di Car Free Day atas makna tersebut. Komunitas Cosplayer menggunakan Car Free Day Jakarta sebagai sebuah tempat untuk mencapai tujuan pragmatisnya: mendapat pendapatan lebih banyak yang berasal dari kepadatan pengunjung di dalam ruang Car Free Day Jakarta. Pengambilan data lapangan dalam studi ini dilakukan sebelum terjadinya pandemic COVID-19 dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Jakarta sejak Maret 2020.

ABSTRACT
This study aims to explain the meaning of place of Car Free Day Jakarta as urban public place. Car Free Day is one of the DKI Jakarta Regional Government's agendas to campaign for reducing gas emissions through reducing the use of motorized vehicles, has been used by visitors to carry out activities in accordance with their respective interests. One of them is the Cosplayer Community who perform costumes, which is not related to the message campaigned by Car Free Day Jakarta. The author argues that the activities of the Cosplayer Community in the Jakarta Car Free Day area cannot be separated from place analysis. Specifically, the author connects the meaning of spatial structure with social actions carried out by actors in the Car Free Day place environment. This qualitative study shows the results that place as a structural form has a dialectical relationship with the actors within it. This forms the meaning of the place received by the actor and carries out activities on Car Free Day for that meaning. The Cosplayer community uses Car Free Day Jakarta as a place that aims to achieve its pragmatic goals: get more income, which comes from the density of visitors in the Car Free Day Jakarta. The field data in this study was taken before the pandemic COVID-19 and PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) happened in Jakarta since March 2020."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sangkala
"Keputusan pihak manajemen Rumah Sakit MH. Thamrin melakukan perubahan organisasi, yakni dari rumah sakit berklasifikasi C ke kiasifikasi B adalah agar Rumah sakit MH. Thamrin dapat melayani tuntutan lingkungan, baik lingkungan internal maupun eksternal organisasi. Perubahan organisasi tersebut berimplikasi kepada perlunya dilakukan manajemen perubahan untuk mendukung perubahan organisasi tersebut. Keberhasilan penerapan manajemen perubahan tersebut harus dilakukan secara simultan melalui dua pendekatan, yakni pendekatan "hard side of change" dan "soft side of change". Oleh karena itu analisis manajemen perubahan dapat dilakukan melalui dua pendekatan, yakni pendekatan "hard side of change" dan "soft side of change".
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian adalah bagaimana proses manajemen perubahan yang telah dilakukan Rumah Sakit MH. Thamrin Jakarta, jika dilihat dengan pendekatan Soft Side of Change. Untuk menganalisis penelitian ini penulis merujuk kepada apa yang dikemukakan oleh Timothy J. Galpin. Karena alasan untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka analisis penelitian ini hanya dari aspek soft side of change.
Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi proses manajemen perubahan, termasuk kesulitan yang diaiami oleh Rumah Sakit MH. Thamrin dalam melakukan manajemen perubahan. Tipe penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif. Sedangkan untuk menganalis data yang terkumpul digunakan teknik analisis kualitatif yang merupakan hasil analisis dari data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses manajemen perubahan melalui pendekatan soft side of change yang dilakukan oleh Rumah Sakit MR Thamrin, baik menyangkut perumusan technical goal dan analitical goal serta soft side goal, penentuan momentum pelaksanaan, maupun pada tahap implementasinya telah dilakukan. Hanya saja di dalam penentuan perumusan alat-alat maupun penentuan momentum pelaksanaan manajemen perubahan, masih lebih bersifat dari atas ke bawah (top down). Pada hal konsep manajemen perubahan sangat menekankan keterlibatan semua pihak di semua tingkatan dalam manajemen. Sedangkan dalam hal kesulitan-kesulitan yang dialami dalam menerapkan manajemen pembahan, diakui ada beberapa kesulitan, namun kesulitan tersebut tidak sampai menghambat proses penerapan manajemen perubahan yang dilakukan oleh Rumah Sakit MH. Thamrin Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T7757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kartika Sandra Dewi
"Skripsi ini membahas street furniture pada ruang pejalan kaki suatu kota. Akibat stagnansi pengalaman ruang yang dialami, ruang pejalan kaki hanyadipahami untuk mengakomodasi mobilitas warga kota. Padahal, saya melihat bahwa street furniture merupakan salah satu aspek pembentuk interioritas ruang pejalan kaki. Sehingga, street furniture dapat mendukung ruang pejalan kaki sebagai ruang publik yang hidup. Untuk itu, dilakukan studi kasus terhadap ruang pejalan kaki di kawasan Sudirman-MH Thamrin, sehingga didapat kesimpulan bahwa street furniture sebagai pembentuk interioritas dapat membuat pejalan kaki tinggal sementara di ruang publik dengan intim, aman, dan nyaman.

This undergraduate thesis analyzes street furniture in the pedestrian space of a city. Due to pedestrian space that is limited to space experience, this pedestrian space is usually perceived just to accommodate the mobility of the citizens of the city. Thus, street furniture approach could to evolve pedestrian spaces into a living public space. I analyze case study in Sudirman MH Thamrin pedestrian about street furniture along the path. So that it can be inferred, street furniture can be a factor to make people to do their activities temporary inhabitation in public space within intimate, safe, and convenient."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Pandhu Dewantoro
"Saat ini persaingan Perguruan Tinggi swasta untuk menjaring mahasiswa semakin ketat. oleh karena itu setiap perguruan tinggi harus memiliki strategi yang tepat untuk menghadapi persaingan ini. STIKES MH Thamrin, STMIK MH Thamrin, dan STIE MH Thamrin sebagai perguruan tinggi swasta yang ingin bergabung menjadi Universitas MH Thamrin juga harus memiliki perencanaan serta sistem yang baik agar dapat mencapai visi dan misinya serta untuk dapat menang dalam persaingan. Peran Sistem Informasi dan Teknologi Informasi untuk membantu pencapaian visi dan misi di ketiga sekolah tinggi yang bernaung dalam Yayasan Pendidikan MH Thamrin masih sangat minim. Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) masih bersifat support dan tidak ada perencanaan pengembangan sistem sehingga sistem yang dikembangkan masih bersifat parsial dan tidak ada rancangan sistem secara menyeluruh. Oleh karena itu diperlukan perencanaan strategis sistem informasi yang cocok untuk Universitas MH Thamrin kedepan. Penulis melakukan konstruksi metodologi dari Ward & Peppard dan Cassidy. Pada bagian akhir perencanaan strategis sistem informasi ditambahkan RACI Chart sebagai panduan bagi stakeholder untuk menentukan peran dan tangungjawab masing-masing. RACI Chart ini diadopsi dari pedoman praktis yang ada dalam VAL-IT Framework 2.0 dari IT Governance Institute (ITGI), kemudian pada tahap keluaran dilakukan analisis biaya, analisis manfaat, dan analisis risiko sehingga didapatkan metodologi baru yang lebih lengkap dari sisi proses masukan, Analisis dan implementasi data, keluaran, dan roadmap implementasi. Penelitian ini menghasilkan roadmap implementasi pengembangan SI dimana terdapat 11 aplikasi baru yang diusulkan. Dalam penyusunan prioritas pengembangan aplikasi berdasarkan pada analisis manfaat dengan menggunakan model keuangan payback period, Return of Investment (ROI), dan Net Present Value (NPV) dilanjutkan dengan analisis risiko menggunakan Key Risk Indicators (KRI) kemudian dipetakan kembali dalam kuadran dari matrik McFarlan, sehingga dihasilkan prioritas pengembangan aplikasi yang tertuang dalam roadmap implementasi pengembangan SI dalam jangka waktu empat tahun kedepan.

Nowadays, competition of private universities to recruit students increasingly stringent. therefore every college should have the right strategy to face this competition. STIKES MH Thamrin, STMIK MH Thamrin, and STIE MH Thamrin as private colleges who want to merge become the University of MH Thamrin also must have a plan and a good system in order to achieve its vision and mission as well as to be able to win in the competition. The Role of Information Systems and Information Technology to help achieve the vision and mission in all three college under MH Thamrin Education Foundation is still very minimal. Information System/ Information Technology (IS/IT) role is still as a support and still no development planning system so that the system developed are still partial and no complete system design. Therefore we need a strategic planning information system suitable for MH Thamrin University. Authors undertook the construction methodology of Ward & Peppard and Cassidy. At the end of the strategic planning of information systems added RACI Chart as a guidance for stakeholders to determine the role and responsibility of each. The RACI Chart adopted from the VAL-IT Framework 2.0 key management practice from the IT Governance Institute (ITGI), in the output stage conducted cost analysis, benefit analysis, and risk analysis to obtain a new methodology which is more complete in terms of the input process, analysis and implementation of the data, output, and implementation roadmap. This research resulted in the development of IS/IT implementation roadmap where there are 11 new applications are proposed. In prioritizing application development is based on the benefits analysis using a financial model of the payback period, return on investment (ROI), and the Net Present Value (NPV) followed by risk analysis using Key Risk Indicators (KRI) and then remapped into quadrant of the McFarlan matrix, that resulting application development priorities set out in the implementation roadmap of IS development in a period of four years."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hering, Bob
Jakarta: Hasta Mitra, 2003
923.2 HER m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>