Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197009 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shafiyatul Amaliyah
"Mahasiswa merupakan golongan kaum muda yang sedang dalam masa peralihan dalam berbagai hal. Dalam tahapan hidupnya mereka sedang mencoba mencapai kemandirian. Untuk keperluan menuntut ilmu sebagian harus pindah, sehingga mereka harus tinggal terpisah dari keluarganya. Di kehidupan sehari-harinya mahasiswa tidak pernah lepas dari kebutuhan, sehingga mereka harus melakukan berbagai aktivitas. Aktivitas utama mahasiswa ialah kuliah, yang merupakan rutinitas harian. Hal ini kadang membuat mahasiswa bosan, apalagi ditambah permasalahan yang kadang dihadapinya. Sehingga mereka membutuhkan sebuah pelarian, berupa sesuatu yang menyenangkan. Di sisi lain mereka membutuhkan bersosial dan rasa saling memiliki., yang sekarang tidak diperoleh dari keluarganya. Sehingga mereka tergabung dalam suatu komunitas yang dapat memberikan rasa kebersamaan dan rasa saling memiliki. Untuk itu mahasiswa membutuhkan suatu ruang lain yang dapat mewadahi aktivitas sosialnya dan aktivitas yang menyenangkannya. Ruang lain ini berupa tempat publik informal, sehingga mereka dapat bebas menjadi diri mereka. Ruang lain inilah yang menjadi other place bagi mereka. Di Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar, other place begitu 'hidup' dan mendatangi other place menjadi rutinitas harian bagi sebagian besar mahasiswa. Melihat hal ini saya ingin mengetahui lebih jauh apakah hal ini pengaruh mahasiswa di Yogyakarta yang sebagian besar mahasiswa perantauan, jadi mereka mendatangi other place demi kebuthan sosial, dan other place seperti apa yang dapat mewadahi aktivitas bagi mahasiswa.

College students as a youth during their transition phase have changed in many things. In this period they try to achieve their independency. To study at university most of them have to move from their recent town, so they have to live apart from their family. In their every day life college students have some needs; they do some activities to fulfill it. Study as necessary activities become their daily routine. Sometimes these conditions make them bored. They also have problems in their life, it makes them feel worse. So they need an escape to feel better again, it can be something that can make them happy. In other side college students need sense of belonging and need to interact with others. It can't be get from their family now, so they joint in a community which can give them sense of belonging. For that reason college students need other space which can provide a place for their social activity and optional activity. This other space is an informal public place which allows them freedom to be their own self. This other space which can be other place for them. In Yogyakarta which well known as a 'student' city, other place is so exist and come to other place be daily routine activity for almost college students. Based on this fact, I want to more to know about this, it is affected by live apart from their family so come to other place for fulfill their social need, or caused by other thing. And what kind of other place which can provide a place for their activities?."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48391
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Ageng Radja
"

Student loyalty merupakan upaya mahasiswa untuk tetap menjalin hubungan dengan kampusnya yang ditunjukkan dengan berbagai perilaku positif yang menguntungkan kampus. Agar bisa tetap bertahan dan memastikan keberlangsungannya, perguruan tinggi berupaya untuk membangun student loyalty pada mahasiswanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah student satisfaction dapat memediasi hubungan antara place attachment terhadap kampus dan student loyalty pada mahasiswa. Partisipan penelitian ini adalah 133 mahasiswa S1 Perguruan Tinggi Negeri, Swasta, dan Keagamaan di Indonesia dengan rentang usia (M = 21.38; SD = 0.95). Hasil analisis regresi menunjukkan adanya direct effect yang signifikan antara place attachment terhadap student loyalty (β = 0.2312, p < 0.001). Analisis mediasi menggunakan PROCESS dari Hayes versi 4.2 juga menunjukkan adanya indirect effect yang membuktikan student satisfaction berperan sebagai mediator terhadap hubungan antara place attachment dan student loyalty (β = 0,2197, 95% CI [0,1505, 0,2972]). Hasil penelitian ini dapat menjadi rekomendasi bagi perguruan tinggi untuk mempertimbangkan place attachment terhadap kampus dan student satisfaction dalam membuat berbagai strategi dan kebijakan yang bertujuan untuk membangun loyalitas mahasiswa.

 


Student loyalty is an effort by students to maintain a relationship with their campus, shown by various positive behaviors that bring benefits to the campus. In order to survive and ensure its sustainability, higher education institutions are focusing on building the loyalty of their students. This study aims to see whether student satisfaction mediates the relationship between place attachment to campus and student loyalty among university students. The participants in this study consisted of 133 undergraduate students from public, private, and religious universities in Indonesia with an age range (M = 21.38; SD = 0.95). Regression analysis showed a significant direct effect between place attachment and student loyalty (β = 0.2312, p < 0.001). Mediation analysis using PROCESS from Hayes version 4.2 also shows an indirect effect that proves student satisfaction acts as a mediator of the relationship between place attachment and student loyalty (β = 0.2197, 95% CI [0.1505, 0.2972]). The results of this study can be a recommendation for higher education institutions to consider place attachment to campus and student satisfaction in making various strategies and policies aimed at building student loyalty.

"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tresha Utami Hanggarini
"Dukungan sosial keluarga, teman, atau significant other yang dipersepsikan tersedia saat dibutuhkan dapat menjadi salah satu faktor penting untuk mengembangkan resiliensi selama pandemi COVID-19. Bagi mahasiswa dengan keterbatasan ekonomi, salah satunya mahasiswa penerima Bidikmisi, dukungan sosial memperkuat kapabilitas diri untuk menghadapi keadaan yang dialami sehingga tetap mampu berfungsi secara optimal dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dukungan sosial yang dipersepsikan secara umum memprediksi resiliensi, sekaligus mengetahui apakah dukungan sosial keluarga, teman, dan significant other masing-masing memprediksi resiliensi mahasiswa penerima Bidikmisi selama pandemi. Sebanyak 336 mahasiswa penerima Bidikmisi berusia 18-22 tahun diuji dengan Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) dan Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC 10) untuk melihat nilai dukungan sosial yang dipersepsikan dan resiliensi, secara berurutan. Analisis simple regression menunjukkan bahwa dukungan sosial yang dipersepsikan secara umum memprediksi resiliensi. Analisis multiple regression juga menunjukkan bahwa dukungan sosial dari keluarga dan significant other memprediksi resiliensi, sementara dukungan sosial dari teman tidak memprediksi resiliensi. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi dukungan sosial yang dipersepsikan oleh mahasiswa penerima Bidikmisi, semakin tinggi pula resiliensi dalam menghadapi berbagai kesulitan selama pandemi.
.....Family, friend, and significant other social support which perceived as available when needed can be one of the important factors to develop resilience during the COVID-19 pandemic. For college students with economic hardship, one of which is college students of Bidikmisi scholarship, social support strengthens their capability to face life difficulties so that they still can function optimally in everyday life. Therefore, this study aims to find out whether overall perceived social support predicts resilience and whether family, friend, and significant other social support each predicts the resilience of college students of Bidikmisi scholarship during the pandemic. 336 college students of Bidikmisi scholarship aged 18-22 years were tested using Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) and Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC 10) to see perceived social support and resilience scores, respectively. Simple regression analysis shows that overall perceived social support predicts resilience. Multiple regression analysis also shows that perceived social support from family and significant other predict resilience, meanwhile perceived social support from friend does not predict resilience. Based on these findings, it can be concluded that the higher social support perceived by college students of Bidikmisi scholarship, the higher the resilience in facing various difficulties during the pandemic."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Rizki Purnamasari
"Dehidrasi merupakan keadaan ketika air yang keluar dari tubuh lebih banyak dibandingkan dengan air yang masuk. Dehidrasi dapat terjadi pada semua kelompok usia, termasuk pada remaja yang dapat menyebabkan gangguan performa fisik dan kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsumsi air dan faktor lainnya dengan status dehidrasi pada mahasiswa di Asrama Mahasiwa UI tahun 2015.
Hasil penelitian menunjukkan dari 118 responden, sebanyak 66,1% mengalami dehidrasi. Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi air, kebutuhan air, tingkat kecukupan konsumsi air, dan status gizi dengan status dehidrasi. Mahasiswa diharapkan untuk mengonsumsi air sesuai dengan kebutuhan agar dapat mencegah dehidrasi.

Dehydration is a condition when the water losses exceed water intake. Dehydration can occur in all age groups, including adolescents that can cause reduction of physical and cognitive performance. The design of this study was cross sectional aimed to analyze the association between water intake and other factors with dehydration status on college student at University of Indonesia’s Dormitory in 2015.
The results showed from 118 respondents, 66,1% are dehydration. Bivariate analysis showed that there was association between water intake, water requirements, the adequacy of water intake and nutritional status with dehydration status. Students are expected to consume water in appropriate with the requirements in order to prevent dehydration.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60189
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rhasal Nirwana
"Minuman beralkohol merupakan salah satu faktor risiko utama dalam masalah kesehatan global. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan faktor lainnya terhadap perilaku konsumsi alkohol pada mahasiswa di Jabodetabek tahun ajaran 2020/2021.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional dilakukan pada 202 mahasiswa. Pengambilan data dilakukan secara daring menggunakan kuesioner online. Data yang diperoleh dianalisis secara univariat dan bivariat (menggunakan uji chi-square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 70,8% responden mengonsumsi alkohol. Pada penelitian ini diketahui bahwa jenis kelamin, uang saku, sikap, dan pengaruh teman memiliki hubungan yang signifikan terhadap perilaku konsumsi alkohol dengan nilai p-value <0,05.

Alcoholic beverages are one of the main risk factors for global health problems. This study aims to determine the relationship between knowledge and other factors on alcohol consumption behavior in students in Jabodetabek for the academic year 2020/2021. This study is a quantitative study with a cross-sectional study design conducted on 202 students. Online data collection using an online questionnaire. The data obtained were analyzed by univariate and bivariate (using chi-square test). The results showed that 70.8% of respondents consumed alcohol. In this study, it is known that gender, pocket money, attitudes, and the influence of friends have a significant relationship with alcohol consumption behavior with p-value <0.05."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Augustin, Sally
New York: John & Sons, Inc, 2009
747.019 AUG p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Unwin, Tim
England: Longman Scientific & Technical, 1992
910 UNW p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Boom, Coorie ten
New York: Bantam Books, 1971
813.54 BOO h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gould, Alan
London : Angus & Robertson , 1986
821.3 GOU t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfida Fadhia
"Skripsi ini membahas hubungan pengetahuan gizi dan faktor lainnya dengan asupan vitamin C. Penelitian menggunakan desain studi cross-sectional dengan total sampel 290. Penelitian ini dilakukan di Rumpun Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia dengan sasaran mahasiswa RIK UI angkatan 2013 pada tahun 2014. Analisis hubungan menggunakan chi square, uji t independen, dan regresi logistik ganda. Hasil yang didapat adalah sebanyak 62,4 % mahasiswa tidak mencukupi kebutuhan vitamin C perhari dan faktor yang berhubungan secara bermakna adalah konsumsi buah dan sayur, uang saku, dan konsumsi suplemen vitamin C. Tetapi tidak ada hubungan yang bermakna dengan pengetahuan gizi, kebiasaan sarapan, jenis kelamin, perilaku diet, ketersediaan buah dan sayur, dan durasi menonton televisi. Faktor dominan pada penelitian ini adalah konsumsi suplemen vitamin C.

This paper discusses about the relationship of nutrition knowledge and other factors with vitamin C intake. This study used a cross-sectional design with 290 of total sample and was conducted in Science Health of Universitas Indonesia and the target is college student batch 2013, Science Health of UI in 2014. Analyse used chi square, independent t-test, and multiple logistic regression. The result were 62,8 % of college student do not meet their recommended daily intake of vitamin C and the factors that significantly associated are fruit and vegetable consumption, pocket money, and consumption of vitamin C supplement. No significant relationship with nutrition knowledge, breakfast habits, gender, dieting, fruit and vegetable availability, and duration of television viewing. The dominant factor in this study was consumption of vitamin C supplement."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S54900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>