Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 61882 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50249
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ade Permana Soehardja
"Dalam memasuki era tahun 2000, penggunaan Teknologi lnformasi telah dihadapkan kepada suatu permasalahan yang cukup serius yaitu Masalah Komputer Tahun 2000 (MKT 2000) atau lebih dikenal dengan Millenium Bug, dimana adanya ketidakmampuan Teknologi Informasi baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Masalah tersebut berdampak kepada semua sektor industri yang ada termasuk industri percetakan, dimana Perum Peruri ada didalamnya. Oleh sebab itu, masalah tersebut harus diwaspadai karena dapat berdampak terhadap operasional maupun kualitas dari informasi yang dihasilkan. Untuk itu perlu adanya evaluasi terhadap kedua sisi perangkat tersebut. Evaluasi yang dilakukan akan diikuti dengan investasi yang memang diperlukan. Salah satu investasi yang dilakukan dapat berupa investasi proyek Downsizing Teknologi Informasi. Downsizing yang dimaksud adalah penggantian teknologi Mini Computer yang telah dimiliki dengan teknologi baru yang berukuran lebih kecil, namun memiliki kemampuan yang lebih baik yaitu teknologi ClientServer. Dengan adanya investasi proyek downsizing, perlu diadakan evaluasi yang dapat menggambarkan manfaat-manfaat yang didapat, baik yang berupa manfaat tangible maupun manfaat intangible serta nilai Return On Investment (ROI) dari investasi tersebut. Tesis ini memfokuskan pada penerapan metodologi Information Economics untuk mengukur nilai ekonomis proyek downsizing. Pada pendekatan keuangan (financial approach) dilakukan dengan mengkuantifikasi manfaat intangible seperti penghematan biaya yang timbul dari terciptanya komunikasi yang efisien dan peningkatan produktivitas para pengguna komputer. Pada pendekatan non keuangan (non financial approach) dilakukan evaluasi seperti keselarasan antara Bussines Objective Perusahaan dan Perencanaan Sistem Informasi Perum Peruri dengan proyek downsizing tersebut.

Entering the year of 2000, the use of Information Technology will be faced by a problem of the uncompliance of Information Technology in hardware and software, called as Millenium Bug. This problem has influenced all industries including Printing Industry, which Perum Peruri exists. Therefore, this problem must be anticipated, because it can influence the operational and quality of information that will be produced. For that reason there will be an evaluation in hardware and software. The evaluation will be followed by needed investments. One of these investments is The Downsizing of Technology Information, which replaces the existing (old) Mini Computer Technology with the new smaller Client-Server Technology. With this downsizing there must be an evaluation to describe the benefits, which are Intangible or Tangible Benefits and also Return On Investment (ROI) from that investment. This thesis focuses on the implementation of Information Economics Methodology to measure economics value of The Downsizing Project. In financial approach, quantification of intangible benefits produces among other, reducing of paper expenses on Value Linking with creating an efficient communication and increasing the user productivity on Value Acceleration with using the new ClientServer Technology. In financial approach, evaluation of aligning between Business Objective and Strategic Information System Planning of Perum Peruri with The Downsizing Project.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
T40350
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richmond Aldien
"ABSTRAK
Pengembangan sebuah sistem informasi, menggunakan metode pengembangan dengan tujuan agar produk berupa perangkat lunak atau software dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan dari pemilik pekerjaan atau penggunanya. Metode pengembangan tersebut di kenal sebagai software development Life Cycle (SDLC) yang terdiri dari berbagai model diantaranya Waterfall Model dan Iteracy Model.
Guna memastikan tercapainya tujuan seperti tersebut diatas, dilakukan serangkaian pengujian atau testing yang diakhiri dengan uji penerimaan atau acceptance test. Terlepas dari pemilihan metode pengembangan yang diambil, didalam tiap tiap uji penerimaan terdapat tahapan yang menyangkut aspek teknis dan aspek hukum sebagai akibat dari hubungan kerja antara pemilik pekerjaan dengan pelaksana pekerjaan.
Berdasarkan aspek tersebut maka dibutuhkan suatu pemahaman mengenai konsep konsep pelaksanaan uji penerimaan atau acceptance test agar tujuan dari pengembangan sistem informasi dapat tercapai dan kepentingan para pihak dapat terlindungi. Untuk itulah kiranya perlu dilakukan kajian dan penyusunan suatu kerangka acuan yang didasari oleh teori dan praktek terbaik yang pemah dilakukan sebagai wacana tambahan dalam teknik pelaksanaan dari acceptance test.

ABSTRACT
Development of an information system based on methodology is aimed to achieve stakeholder's or user's requirement. Common methodology for developing software is software development Life Cycle (SDLC) which consist of Waterfall model, iteracy model and some other models.
To ensure completion of the software, developer has to executed a series of testing wich ended by acceptance testing before delivery phase. Each of acceptance test taken which is not dependent to the methodologies, consist of technical aspect and legal aspect. They are generated by relationship beetwen user(s) or stakeholder(s) as owner and developer(s) as executor of the work.
Based on these aspects, owner and executor should have a comprehensive understanding to implement an acceptance test in order to gain objective of the work and each party have their obligation secured. For those reasons, it is need to explore and to compose a template based on best practices as an additional reference to implementation technique of an acceptance test."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2002
T40424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyono Bintang Nurcahyo
"Proyek Teknologi Informasi terus berkembang menjadi lebih kompleks dan membutuhkan pengelolaan yang lebih baik. Hal ini juga didasari oleh temuan dari beberapa penelitian yang menunjukkan tingginya tingkat kegagalan pada proyek Teknologi Informasi dan rendahnya tingkat kematangan Manajemen Proyek pada sistem informasi / pengembangan perangkat lunak.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penerapan Project Management Office dalarn pengelolaan proyek Teknologi Informasi di Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan adalah Studi kasus, dengan pertanyaan yang akan diajukan merupakan pertanyaan yang berbentuk ?bagaimana? dan ?mengapa?. Teknik pengumpulan data dari strategi ini adalah melalui metode Waancara semi-terstruktur, yaitu wawancara yang dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan panduan berupa pertanyaan-pertanyaan yang disusun dari variabel-variabel yang telah ditentukan. Wawancara tersebut dibuat tanpa membatasi adanya perluasan berupa tambahan pertanyaan.
Penelitian dilakukan dengan melakukan studi kasus di industri perbankan, telekomunikasi seluler, dan dokumen global. Penerapan PMO dalam pengelolaan proyek Teknologi Informasi, dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tingkatan, dan ukuran yang sangat bervariasi, sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Penerapan PMO sebagai metodologi Manajemen Proyek, secara unum lebih ditujukan untuk mengawasi kemajuan pelaksanaan proyek Teknologi Informasi. Biasanya penerapan PMO akan mengakibatkan terjadinya Perubahan Organisasional yang pada permulaannya menjadi kendala yang tidak mudah untuk diterima, namun pada akhirnya dapat menciptakan budaya kerja baru yang lebih efektif dan efisien.
Dari penelitian ini, didapatkan temuan bahwa penerapan PMO mampu memberikan manfaat tertentu dalam tingkatan proyek ataupun hingga tingkatan organisasional di perusahaan Studi kasus. Manfaat-manfaat umum yang ditemukan tersebut, tidak bertentangan dengan sebagian besar teori pada literatur terdahulu. Dalam studi kasus, didapatkan temuan bahwa penerapan PMO belum dapat menghasilkan pengukuran tingkat kesuksesan proyek secara eksplisit kuantitatif. Karena sebelum PMO juga tidak terdapat data tingkat kesuksesan proyek, maka tidak dapat dilakukan perbandingan peran PMO dalam pengelolaan proyek Teknologi Informasi di Indonesia.

Information Technology projects is growing into more complex and require better management. This matter is based by findings from several researches which showing high number of Information Technology project failures and low level of Project Management Maturity for information system/ software development. The aim of this research is to study the implementation of Project Management Office in Information Technology projects in Indonesia. The research methodology is case study, with "how" and "why" questions, by semi-structured interview to collecting data.
The case study was held in banking, cellular telecommunication, and global document industry. IT-PMO can be implemented in various form, level, and size, according to requirements of each company. As a Project Management methodology, generally PMO more addressed to tracking the progress of Information Technology project. In implementation of PMO, there is Organizational Changes which is on its start become constraint which not easy to be accepted, but in the end can create new organizational culture which more effective and eflicient.
The research finding, the implementation of IT-PMO can give certain benefit in any organizational level. In Indonesia, the implementation of PMO can not give quantitative measurement to project?s success rate explicitly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16907
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander, Michael
"ABSTRAK
Salah satu hasil kemajuan dan perkembangan teknologi dibidang konstruksi adalah dengan penerapan beton pracetak untuk komponen bangunan gedung seperti pelat lantai, balok dan kolom. Dengan kemajuan teknologi beton pracetak diharap mampu menjawab tantangan industrialisasi yang menuntut hasil kerja yang efisien, efektif, bermutu dan ekonomis. Hal ini disebabkan oleh banyaknya kelebihan yang dimiliki oleh beton pracetak, seperti kecepatan pekerjaan kualitas produksi yang lebih terkontrol.
Akan tetapi setiap pemilihan metode konstruksi dan teknologi yang digunakan harus mempertimbangkan faktor resiko yang berhubungan dengan teknologi tersebut, termasuk dalam penerapan beton precast sebagai salah satu metode konstruksi pada suatu proyek.
Pendekatan profesional terhadap risiko adalah dengan proses penilaian risiko yang mencakup memahami, mengidentifikasi, dan mengevaluasi risiko yang berhubungan dengan metode konstruksi pada suatu proyek, dalam hal ini penerapan teknologi beton pracetak pada bangunan gedung. Selanjutnya mempertimbangkan apa yang akan dilakukan terhadap risiko yang telah dipahami dampaknya. Risiko mungkin dialokasikan kepada pihak lain atau kemungkinan suatu risiko dikurangi melalui asuransi yang sesuai.

"
2001
S35000
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Fandopa
"Pada pelaksanaan pekerjaan proyek-proyek jalan jenis perkerasan lentur yang dikerjakan oleh PT X menurut data yang ada sering terjadi rework. Kejadian rework merupakan cerminan dari buruknya kinerja mutu pelaksanaan pekerjaan proyek. Indikator suksesnya pelaksanaan suatu proyek salah satunya adalah kinerja mutu. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja mutu pelaksanaan proyek jalan jenis perkerasan lentur. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi resiko, mengetahui dampak penyebab resiko tersebut, serta merespon peristiwa resiko pada pelaksanaan pekerjaan proyek jalan jenis perkerasan lentur PT X dalam rangka meningkatkan kinerja mutu proyek.

In the execution of flexible pavement road work projects undertaken by PT X according to existing data frequent incidence of rework. Incidence of rework is a reflection of the poor quality performance of project work execution. One of successful indicators of a project execution is the quality performance. Many factors affect the quality performance on the flexible pavement road project work execution.This study aims to identify risks, determine the impact of the cause of the risk, and respond to risk events on the PT X flexible pavement road project execution in order to improve the project quality performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30312
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulius Hayden Bonaparte
"Kontrol manajemen TI yang baik diperlukan untuk memastikan terciptanya keselarasan antara tujuan bisnis perusahaan dengan TI sebagai perangkatnya. Salah satu bagian dari manajemen TI yang lebih khusus adalah manajemen proyek TI. Fenomena yang sangat mengganggu adalah banyak proyek TI bernilai besar yang dirasakan tidak membawa manfaat signifikan pada perusahaan, bahkan gagal. Salah satu penyebab kegagalan proyek TI adalah karena kurangnya kontrol dalam manajemen proyek TI, meyebabkan banyak kesalahan dibuat dan hasil yang tidak tercapai. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) merupakan kerangka kerja dengan cakupan paling komprehensif yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan control pada manajemen TI, dengan ukuran, indikator, proses, dan kumpulan praktik terbaik untuk membantu organisasi mendapatkan hasil optimal dari pengelolaan TI dan mengembangkan kontrol terhadap manajemen TI. COBIT merupakan kerangka kerja yang bersifat umum, yang perlu dijabarkan lebih lanjut sesuai kondisi perusahaan dan area manajemen TI yang ingin difokuskan. Penelitian ini mengangkat kasus proyek SAP di PT. TIMAH Tbk, dimana kurangnya kontrol terhadap manajemen proyek TI terlihat dari hasil proyek yang kurang memenuhi harapan dan tingkat ketergantungan yang tinggi pada konsultan luar. Dalam tulisan ini diteliti bagaimana implementasi COBIT dalam manajemen proyek SAP TIMAH, menggunakan pemetaan COBIT ke PMBOK. Tingkat kontrol manajemen proyek akan terlihat dari tingkat kematangan proses TI berdasarkan gap-analysis control objective COBIT. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan telaah dokumen proyek SAP TIMAH. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah terdapat 46 detailed control objectives yang terpetakan pada area manajemen proyek untuk studi kasus proyek SAP PT. TIMAH Tbk yang menjelaskan tingkat kematangan manajemen TI TIMAH. Manajemen TI TIMAH memiliki empat proses TI yang berada pada level Managed, satu proses TI pada level Repeatable, dan satu proses TI pada level Initial.

In implementing information technology, an adequate control is needed to ensure the alignment between business and the IT as an enabler. IT management is a wide management area, which includes IT project management as one of sub-areas. Nowadays people often hear and experience the lack of benefit taken from IT projects or even failure of IT implementation projects, and it is geeting worse considering the amount of the investation. One of the causes of IT project failure is the lack of control in project management, causing lot of mistakes created which leads to unreached project goals. COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) is a means that we can use to control IT project management. COBIT provides measures, indicators, processes, and best practices to help the company gains optimal result from IT and to develop an appropriate IT management for the organization. COBIT is a general framework which needs to be tailored to fit the company character and the management area in which the control to be implemented. This study takes SAP implementation project in PT. TIMAH Tbk as study case. PT. TIMAH Tbk has experienced the lack of knowledge and result from the SAP project due to the lack of control in the SAP project management. This study will examine how mature is the IT project management control in PT. TIMAH Tbk SAP project, using COBIT to PMBOK mapping. The maturity level, which will reveal the control level for IT project management, will be drawn based on gap-analysis for the project management. Data were collected using interviews and SAP project documents. Conclusion of this study show 46 control objectives was successfully mapped to project management area exclusively to the case studied. These 46 control objectives explain the maturity level for PT. TIMAH Tbk IT management. PT. TIMAH Tbk had four IT processes in the Managed level, one IT process in the Repeatable level, and one IT process in the Initial level."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Patuan I.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>