Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119757 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Robby Suhendra
"Overall Equipment Ejéctiveness (OBE) merupakan metode pengukuran efektivitas penggunaan peralatan dalam penerapan program T oral Produc-live Maintenance (TPM). Metode ini telah banyak diaplikasikan dalam proses manufaktur perusahaan yang berasal dad Negara Jepang, benua Eropa maupun Amerika. Kemampuan mengidentifikasikan secara jelas akar permasalahan dan faktor penyebabnya yang membuat usaha perbaikan menjadi terfokus merupakan faktor yang menjadikan metode ini diaplikasikan secara menyeluruh olch banyak perusahaan di dunia.
Proses manufaktur di Stamping Production Division PT. TMMIN masih menyimpan permasalahan yang belum terungkap jelas. Hal tersebut mcngakibatkan rendahnya pencapaian nilai OEE yang menggambarkan peralatan produksi yang ada belurn dimanfaatkan secara optimal.
Pengungkapan akar masalah dan faktor penyebabnya diperlukan sebelum perusahaan melakukan usaha perbaikan. Penelitian ini dimulai dengan memahami kerugian peralatan yang ada di SPD PT. TMMIN_ Kcmudian mengukur pencapaian nilai OBE satu Iini produksi dalam satu pedode dan melalui analisis parcto terhadap hasil pengukuran tersebut diperoleh akar pcrmasalahan dan faktor penyebabnya yang secara jelas ditampilkan pada diagram sebab-akibat.

Overall Equipment Effectiveness (OEE) is an effectiveness measurement method of equipment utilization in the implementation of Total Productive Maintenance (TPM) program. This method has been widely applied in the manufacturing process of the companies coming from Japanese country, Europe and even American continent. The ability of identification in details toward main problem and the cause factors that makes the improvement ejfort become more focused is the reason why this method applied comprehensively by ali manufacturing company around the world.
Manufacturing process at Stamping Production Division PII TMMIN stiii keeps some unrevealed problems. This condition makes the achievement of OEE figure beiow the target that means production equipments are not utilized optimatb: yet.
The expression of main problem and the cause factors is needed before the company starts some improvement ejforts. This research is started by understanding the equipment losses that existed in SPD PI TMMDV Then, measuring the achievement of OEE figinre in one period and through the pareto analysis toward the measurement 's results, the main problem and the cause factors are obtained and cieary depicted in cause-and-effect diagram.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Akbar
"Balanced Scorecard saat ini telah menjadi suatu topil yang sangat menarik untuk dibahas oleh para akademisi maupun praktisi bisnis. Metode ini adalah alat pengukuran kinerja yang menggabungkan antara aspek keuangan dan non­ keuangan yang menjadi jawaban atas kritik terhadap mctode konvensional yang hanya menggunakan data keuangan sebagai dasar untuk melakukan suatu pcnilaian kinerja suatu perusahaan atau organisasi.
Dalam studi kasus ini, penelitian ditujukan untuk melakukan evaluasi terhadap PT. DEF, Tbk dalam rnelakukan penyusunan Key Performance Indicator (KPI) dan mclakukan pembcntukan metodc pengukuran kinerja yang berdasarkan prinsip-prinsip Balanced Scorecard. Hasil yang di dapat dari pcnclitian ini adalah suatu ran<;angan barn untuk pengukuran kinerja perusahaan berupa Balanced Scorecard yang sesuai dengan visi dan misi serta menunjang strategi perusahaan.

In several years, Balanced Scorecard has been a topic that mostly being discussed by academics and practitioners. The method itself is a performance measurement tools that combines financial and non-financial aspects, Moreover, Balanced Scorecard could be said as an answer for critics regarding conventional performance measurement tools that only based on financial data.
This study was assigned to evaluate the formulation of Key Performance Indicator (KPI) of PT. DEF, Tbk and generating a new performance measurement system which based on the principles of Balanced Scorecard. The result of the study is the development of Balanced Scorecard which used for measuring the performance of the company which fit company's vision and mission.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T32405
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Primadona
"Tesis in bertujuan mengevaluasi jenis pusat pertanggungjawaban, proses penyusunan sistem pengukuran kinerja, dan pemilihan indikator kinerja pada nda Ghara Reksa (Persero). Penelitian ini merupakan studi kasus mengandalkan data primer dan hasil wawancara. Sistem pengukuran kinerja yang digunakan perusahaan saat ini ada dua, yaitu tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan KEP-100/MBU/2002 dan key performance indicators yang tertua kontrak manajemen. Hasil evaluasi yang dilakukan atas sistem pengukuran kinerja pada PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) menunjukkan bahwa sistem yang
digunakan saat inu memiliki beberapa kelemahan, sehingga dibutuhkan perbaikan atau alternatif sistem yang baru seperti Balanced Scorecard
The purposes of this case study are to evaluate the type of responsibility center, gn proce of performance measurement system, and the indicator PT Bhanda Ghara Reksa (Persero). The main sources of this study are primary a and interview. There are two performance measurement systems us
y, namely the company health grade based on KEP-100/MBU/2 performance indicators which exist in management contract. The showed that the system used still have weaknesses. Due to the weaknesses, the company should improve the system, or consider another system to be used like Balanced Scorecard.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Ignatius
"Penulis dengan menggunakan Balanced Scorecard ingin mencoba mengukur kinelja suatu Manajemen Pemeliharaan, dan penelitian tersebut dilakukan di Seksi A/V Maintenance PT LG Electronicé Indonesia sebagai suatu kasus.
Proses yang pertama-tama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengwnpulkan data tentang obyek penelitian beserta misi dan strateginya Kemudian mulai dilakukan pembuatan rancangan Balanced Scorecard yang sesuai dengan misi dan strategi dari obyek penelitian tersebut. Selanjutnya setelah rancangan tersebut selesai dibuat, rancangan tersebut langsung diaplikasikan untuk mengukm' kinexja obyek penelitian, dan hasil pengukuran kinelja tersebut dikuantitasi dengan menggunakan metode Objecrives Marr/Lt (OMAX).
Hasil pengukurzm yang didapat selanjutnya dianalisis. Hasilnya terlihat bahwa kinerja yang paling buruk terletak pada kinerja PerspektifPembe1ajaran dan Pertumbuhan. Karena itu kinelja perspektif pada organisaéi inilah yang menjadi prioritas di mana perbaikan strategi harus dilakukan.
Dan hasil dari skripsi ini adalah, didapatnya suatu contoh nyata rancangan Balanced Scorecad pacla suatu Manajemen Pemeliharaan yang sudah pemah diaplikasikan (tepatnya suatu contoh rancangan Balanced Scorecard pada Seksi A/V Maintenance PT LG Electronics Indonesia). Diharapkan dengan adanya contoh rancangan ini, dapat berguna menjadi suatu contoh acuan untuk pembuatan rancangan-rancangan Balanced Scorecard lainnya unluk Manajemen Pemeliharaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S49903
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Helas Ferdy Pramudya
"Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan pendekatan metode OPQR, pada industri tepung terigu yaitu PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei kepada para pimpinan perusahaan yaitu Vice President, Manajer, dan Asisten Manajer. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. OPQR merupakan metode pengukuran kinerja yang dikembangkan oleh Sardana (2008), dimana metode ini terdiri atas empat subsystem yaitu Organizational Design, Process Management, Quality Management, dan Recipient atisfaction. Dari keempat subsystem kemudian dipecah lagi menjadi 16 sub-subsystem dan kemudian menjadi 64 indikator Key Performance Areas (KPAs). Penelitian ini melakukan pengukuran kinerja perusahaan dengan menerjemahkan visi dan misi perusahaan pada keempat subsystem di atas, sehingga melalui penerjemahan tersebut akan diketahui prioritas KPAs yang harus dicapai sesuai visi dan misi. Selanjutnya melalui metode survei dilakukan pengukuran kinerja oleh 56 pimpinan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa perbedaan antara indikator KPAs yang menjadi prioritas berdasarkan penerjemahan visi dan misi dengan indikator kinerja berdasarkan hasil survei. Sehingga dengan adanya perbedaan tersebut maka perlu dilakukan peningkatan pada indikator kinerja yang menjadi prioritas sesuai dengan visi dan misi yang akan dicapai.

This research aims to measure corporate performance by using the approach method of OPQR in the wheat flour industry, that is PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division. The method used is a survey method to the leaders of the company those are Vice President, Manager, and Manager Assistant. While the analytical method used is descriptive analysis. OPQR is a performance measurement method developed by Sardana (2008), where this method consists of four subsystems of Organizational Design, Process Management, Quality Management, and Recipient Satisfaction. The four subsystems was divided into 16 sub-subsystems, thus become 64 indicators Key Performance Areas (KPAs). This study measured the performance of corporate by translating its vision and mission on the four subsystems above, so through that translations KPAs priorities that must be achieved according to the vision and mission will be found. Furthermore, through the survey method, the 56 leaders conducted performance measurement. The results revealed that there were some differences between the KPAs indicator as a priority indicator based on the translation of vision and mission with the key performance indicators based on survey results. So, with these differences it is necessary to increase the performance indicators as a priority in accordance with the vision and mission that will be achieved."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27681
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Audia Destivani
"ABSTRACT
Sistem pengukuran kinerja di Indonesia diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Namun, dalam penerpannya masih ditemukan beberapa masalah di Kementerian Ketenagakerjaan berupa 1 Belum baiknya nilai komponen pengukuran kinerja dalam evaluasi SAKIP yang diporelah Kementerian Ketenagakerjaan dan 2 Terdapat beberapa IKU yang beriorentasi pada outputdan tidak berorientasi pada outcome hasil sehingga kemanfaatannya masih belum dapat terlihat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membahas bagaimana proses pengukuran kinerja di Kementerian Ketenagakerjaan dan mengapa pengukuran kinerja di Kementerian Ketenagakerjaan belum baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah post positivist dan hasil dari penilitian ini adalah: 1 Masih terdapat beberapa tahap dari proses pengukuran kinerja yang belum terpenuhi oleh Kementerian Ketenagakerjaan yaitu prioritizing, indicator selection, data collection, dananalysis. 2 Belum baiknya pengukuran kinerja di Kementerian Ketenagakerjaan dipengaruhi oleh faktora learning and evaluative organizational culture, dan faktor managerial discretion yang belum terpenuhi.

ABSTRACT
Performance measurement system in Indonesia is regulated in Presidential Regulation Number 29 Year 2014 about Performance Accountability System of Government Institutions. However, in its application there is still found some problems in the Ministry of Employment in the form of 1 The grade that is not good on the performance measurement component on the SAKIP evaluation that is received by the Ministry of Labour and 2 There are some IKUs that is oriented on the output and not on the outcome so that the benefit still cannot be seen. Therefore, this research aims to discuss about how the process of performance measurement in the Ministry of Labour and why the performance measurement in the Ministry of Labour is still not as good as it can be. The method used in this research is post positivist and the results of this research is 1 There are still several stages of the process that has not been fulfilled by the Ministry of Labour which is prioritizing, indicator selection, data collection, and analysis. 2 Performance assessment in the Ministry of Labour is still not good as it can be is affected by a learning and evaluative organizational culture factor and managerial discretion factor. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiki Fahrunnisa
"Penelitian ini dibuat untuk melakukan pengukuran performansi vendor pada Enhanced USO Maintenance Project PT. Telkomsel. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada para pakar atau ahli, dalam hal ini Project Manager dan Koordinator Wilayah. Penelitian ini sangat berguna agar PT. Telkomsel dapat menilai dan memutuskan vendor dan wilayah mana yang memiliki performansi terbaik. Selain metode AHP terdapat aplikasi pendukung pada penelitian ini, yaitu dibuatnya aplikasi berbasis web untuk membantu dalam hal otomatisasi perhitungan AHP. Tujuan dari penelitian adalah Memperoleh tingkat performansi vendor menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) berdasarkan lokasi dari masing-masing vendor.

This study was made to measure vendor performance on Enhanced Maintenance Project USO PT. Telkomsel. Data retrieval is done by distributing questionnaires to the experts, by Project Manager and Regional Coordinator. This study is very useful for PT. Telkomsel to assess and decide vendors and which region has the best performance. In addition to AHP applications are supporting to this research, which made Web-based applications to aid in the automation AHP calculation. The aim of the study was Obtain vendor performance levels using the Analytic Hierarchy Process (AHP) based on the location of each vendor"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Haffianto
"PT. Samudera Indonesia Ship Management bergerak dalam pengelolaan kapalkapal yang dimiliki oleh Samudera Indonesia Group. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, sangat penting bagi perusahaan untuk mengukur kinerja tidak hanya berdasarkan pendekatan keuangan namun juga menggunakan pendekatanpendekatan lain agar dapat bersaing dengan kompetitor. Ada beberapa cara untuk mengukur kinerja perusahaan, yang berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Pada karya akhir ini diusulkan penggunaan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja perusahaan. Dalam Balanced Scorecard ditentukan sasaran stratejik, dan pengukuran stratejik yang hendak dicapai oleh PT Samudera Indonesia Ship Management.

PT. Samudera Indonesia Ship Management is a ship management company that handles ships belong to Samudera Indonesia Group. In today's tightening business competition it is very important for a company to measure its performance not only using financial approaches but also various approaches in order to compete. There are several ways, which differ from one company to another, to measure a company's performance. This thesis suggests the implementation of the Balanced Scorecard to measure the company's performance. The Balanced Scorecard determines strategic objectives and strategic measurements that the company intends to accomplish."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27283
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Safri Alam
"Tesis ini membahas mengenai pengukuran kinerja keuangan pada PT PLN Disjaya & Tangerang pada tahun 2006 hingga tahun 2008. Pengukuran kinerja
yang dilakukan adalah berdasarkan ketentuan perhitungan yang berasal dari pusat, kebanyakan berupa rasio-rasio, dan juga dengan metode Economic Value Added (EVA). Penggunaaan metode EVA dianggap cukup baik dalam mengukur kinerja keuangan perusabaan karena metode ini memperhitungkan adanya distorsi-distorsi yang timbul akibat penggunaan standar akuntansi, dan juga memperhitungkan komponen biaya ckuitas (cost of equity). Ukuran ini berguna untuk mengetabui apakah pibak manajemen sudah berhasil memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Menurut hasil yang didapatkan, hasil perhitungan kinerja angan perusahaan menurut ketentuan dari pusat selalu menunjukkan baik. Pada perhitungan menurut metode Economic Value Added (perusahaan mendapatkan angka negatif pada tahun 2006, namun terus mengalami kenaikan pada tahun 2007 dan tahun 2008. Saran yang dapat diberi perusahaan adalah menambah ukuran kinerja dengan metode EVA dalam mengukur kinerja, karena dengan metode ini dapat diketahui apak manajemen telah memberikan nilai tambah kepada perusahaan
This thesis discusses about the financial performance measurement on PT
PLN Disjaya & Tangerang in the year of 2006 until 2008. The performance ement conducted is based on the rules from the Head Office,
mostly calculated by ratios, and the method of Economic Value Added (EVA). The use of EVA method is considered good in measuring the company's financial performance because it excludes the distortions created by the use of accounting standards, and also considers cost of equity. This component is useful to know
whether the management has succeeded in giving added value to the compary. According to the resuls of the research, the compary's financial performance according to the method from the Head Office is always in good condition. In the
calculation of Economic Value Added (EVA) method, in the year of 2006, the company received negative score, but continues to increase in the year 2008. The advice given to the company is to use the method of Economic Value dded (EVA) to measure the company's financial performance, because useful to find out whether the management has given added value to the company.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Purba, Jamaluddin
"Perguruan tinggi swasta saat ini tengah memasuki pasar kompetitif. Untuk itu pertu penataan sasaran dan kebijakan agar proses belajar mengajar dalam menghasilkan lutusan, proses pemasaran Iulusannya, proses manajemen serta birokrasi dapat terkendali melalui pengukuran kinerja.
Dalam mencapai tujuan dan menjadikannya PTS yang diminati, dan memiliki daya saing pada masa akan datang maka penerapan pengukuran kinerja dengan Balanced Scorecard sebagai alat untuk menilai keberhasilannya dapat digunakan. Karena pengukuran kinerja dalam jangka paniang tidak cukup ditinjau dari perspektif Keuangan
(Financial Perspective). Dengan Balanced Scorecard melengkapi pengukuran tersebut dengan Customer Perspective, Process internal Business, serta Leaming and Growth.
Aplikasi pengukuran ini dilakukan dengan menterjemahkan visi, misi dan strategi metalui perencanaan tujuan, target dan ukuran-ukuran serta inisiatif strategis. Dari hasil pengukuran dengan menggunakan kriteria penilaian, skala yang ditetapkan Serta bobot yang dirancang diketahui katagori masing-masing perspektif apakah katagori baik, sedang dan jelek/rendah untuk selanjutnya dilakukan penelusuran terhadap terhadap
penyebab dan akibat.
Dari measures yang ditetapkan diaplikasikan menjadi indikator yang memungkinkan (list ofposibie indicator) digunakan sebagai indikator yang akan dipilih melalui matriks prioritas. Seianjutnya dari seluruh objectives diuraikan pada unit-unit departemen Balanced Scorecard, yaitu dalam unit departemen Maintanance, Marketing dan Production, merupakan objectives yang dipilih menjadi Strategic Objectives pada matriks prioritas. Melalui penyusunan Balanced Scorecard PTS UNSADA dengan
menggunakan Matrik Prioritas dapat diketahui strategic objectives dan indikator terpilih kemudian ditentukan indikator proses (lag indikator) sebagai pemacu dalam mengontrot pencapaian target yang akan dicapai dart strategic objectives.
Perencanaan Strategi (Strategy Planning) yang akan dilakukan supaya terarah pada target yang diharapkan dalam mencapai tujuan dalam visi

Private University is entering competitive market today. Therefore, it should arrange its policy and target in order to the process of teaching and learning could yield graduates, marketing process, as well as management and bureaucracy that are controlled through work measurement. In reaching its aim to be wanted-private university and to have highly competitive among other private universities in the future, it should implement work gauging with Balanced scorecard as a tool to grade the achievement that could be used. Because the work measuring in long term is not enough if it is viewed from Financial perspective. The Balanced Scorecard completed the measurement with Customer Perspective, Process lnternal Business Perspective, and Learning and Growth Perspective.
The implementation of this gauging was carried out with depicting vision, mission and strategy through planing determination of aim, target, and indicators as well as strategic initiative. From the results of measurement with grading criteria, and implemented scale as well as planned quality, each prospective category is comprehended whether
it is good, mediocre and bad. And further investigation of it's reason and out put could be carried out.
The decided measurers were indicators that enable list of possible indicator could be utilized as would-be-chosen indicator through matrix of priority. And then from the whole objectives is distributed into Balanced Scorecard department units, that are in maintenance department unit, marketing and production that are also as strategic
objective at the matrix of priority.
Through Balanced Scorecard with Matrix Priority, the strategic Objectives and selected indicators of the university could be perceived and it's used, as trigger to control the achievement of the University targets.
ln order to the strategy planning, which would be carried out, is aimed to the expected target in achieving vision, mission and the Master Development Plan. It needs to determine time frame on the achievement level. The Dimension of Implementation time could be detailed in long-term, medium term, and short term. It needs strategy initiative to succeed the achievement of each aim and the would-be-reached the target, and they could be renewed if the target change is carried out.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T5920
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>