Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137183 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Levi Vionita
"Tujuan akhir penelitian ini untuk mendapatkan gambaran kinerja PT. X dengan menggunakan metode balanced scorecard. Sebelum melakukan pendekatao dengan metode balanced scorecard, penetitian diawali dengan menggunakan metode analytical hierarchy process untuk mendapatkan bobot sasaran strategis setiap perspektif Balanced Scorecard. Metode Penelitian bersifat kuantitatif dengan mengacu pada rencana strategis PT. X. Data yang didapat merupakan hasil kuisioner yang dlsebarkan kepada responden yang memahami kondisi PT. X. isian data berupa perbandingan kepentingan antara satu rencana strategis dengan lainnya. Selanjlllnya data diolah dengan menggunakan piranti Expert Choice 2000 untuk mendapatkan bobot tingkat kepentingan. Bobot kepentingan ini ditentukan oleb kesepakatan para responden, berdasarkan rencana strategis. Hasil dari penelitian ini adalah berupa rancangan balanced scorecard, yang terdiri dari sasaran strategis, ukuran pencapaian sasaran strategis dan inisiatif stxategis pada keempat perspektif balanced scorecard, dengan pemherian bobol pada sasaran strategis masing-masing perspektif yang memudabkan pernsahaan melihat prioritas dari pencapaian sasaran-sasaran strategis tersebut Analisa basil menunjukken peta prioritas kerja dan akan digunakan sebegai acuan dalam peningkatao kinerja masa yang akan dataag.

Final purpose of this research is to get an overview of performance of PT. X , using balanced scorecard method. Before using balanced scorecard approach, this research was begin with analytical hierarchy process method to get the point of strategic target in every pexpective of Balanced Scorecard. The research method is quantitative, which refur to strategic plans of PT. X. The collected data is the result of questionnaire which were sent to the responders who have deap kmwiedge about PT. X. Conteut of data are comparison between each of strategic plan. Then, data is processed by using Expert Cboice 2000 software to calculate the priority level. This priority level were detemtined by the responders, in relation to the strategic plans. The result of this research is the balanced scorecard design, that consists of strategic targets, key performance indicators and strategic initiatives in four perspectives balanced scorecard. It includes the weighting of the strategic targets, that helps the company to analize the priority and achieves its. Result analysis will leed to priority map and will be used as the guidance for improving :future performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50430
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johny Winata
"Setiap perusahaan pasti memiliki strategi kompetitif, baik secara implisit maupun eksplisit. Dalam strategi ini terkandung tujuan perusahaan. Pengembangan strategi memerlukan analisa industri dengan memperhatikan kekuatan-kekuatan
penentu persaingan, yaitu masuknya pesaing baru, persaingan antar pesaing lama,
substitusi, pembeli, dan pemasok.
Dalam memonitor pencapajan tujuan tersebut diperlukan suatu sistem
penilaian kinerja. Perusahaan umumnya menggunakan sistem penilaian kinerja
tradision al yang rnenggun akan ukuran-ukuran finansial. Tetapi penilaian kin erja tradisional ini memiliki beberapa kelernahan, yaitu rnenggunakan data-data historis serta menggunakan ukuran-ukuran seperti varians dan ROl yang dapat
menyesatkan penggunanya. Karena kelemahan-ke1emahan pada sistem tradisional
tersebut maka dibuatlah sistern penilaian kinerja operasional. Sistern penilaian
kinerja operasional sudah lebih baik dibandingkan sistern tradisional karena
menggunakan data-data yang sifatnya Iebih current, data-data yang dapat diperoleh
dari aktivitas sehani-hani perusahaan.
Menurut Kaplan dan Norton tidak ada satu ukuran pun yang dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai kinerja perusahaan. Karena itu dibutuhkan balanced scorecard. Balanced scorecard memungkinkan manajer
melihat usahanya dari empat perspektif pentmg, yaitu perspektif pelanggan,
internal, inovasi dan belajar, serta perspektif finansial. Selain itu balanced
scorecard juga dapat menghindarkan terja dinya suboptimisasi."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S18748
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kanya Candrika
"Balanced scorecard adalah sebuah metode untuk menerjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran yang menyeluruh dan memberi kerangka kerja bagi pengukuran kinerja dan sistem manajemen strategi perusahaan. Balanced scorecard mengevaluasi kinerja perusahaan dari empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, pernpektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dalam merancang balanced scorecard, keterlibatan para ahii perusahaan yang paham akan strategi sangat diperlukan. Atas dasar itulah dalam perancangan balancd scorecard untuk PT X. digunakan kuisioner untuk melibatkan para ahli dalam menentukan sasaran·sasaran siratcgis perusahaan. Knisioner juga digunakan dalam pengukuran tingkat kepuasan pegawai. Dari penelitian ini, diperoleh beberapa sasaran strategis pada tiap perspektif rancangan balanced scorecard PT X. Pada perspektif keuangan diperoleh enam sasaran strategis. Pada pespektif pelanggan ada lima sasaran strategis. Pada perspcktif proses bisnis internal terdapat lima sasaran strategis pada perspektif dan empal sasaran strategis pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dari basil evaluasi kinerja berdasarkan data-data yang ada, terlihat secara kcseluruhan kinerja PT X cnkup bagus meskXun dalam bidang keuangan ada yang belum sesuai target. Namun PT X perlu rnenambahkan nilai kcpuasan dan kesetiaan pelanggan agar mendapalkan parameter yang tepat dalam perspektif pelanggan.

Balanced scorecard is a method to translate company's strategy into comprehensive measures and giw: framework to mission and performaJJCe measuremefll and company's strategic management system.. Balanced scorecard evaluates company's performance from four perspective; fimmcia perspective, custome perspective, internal process busilw;s per!!.pective, and learning and growth perspective. To design balanced scorecard, the involvement of experts from tire firm are surely needed Thaefore, in designing balanced scorecard for PT ~ questionnaires were used to involve the expert to decide the objectives of the firm. Questionnaires were also used to assess the levels of employee satisfaction As the result of this research, we get some strategic goals from the design of the PT X's balanced scorecard. In the financial perspective zhere are six objectives. From customer perspective there are five objectives. Five objectives get from the internal process perspective, and five objectives from teaming and growth perspectives, Evaluation based 011 recorded data shows that in general, PT X work performance is quiet good enough although there are some measures that not suitable to targets in financial perspective. However, PT X should use tire customer satisfaction and Joyality index to get a valid parameter for tlze indicator of customer perspective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49975
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jefri Nurhidayat
"Tujuan akhir penelitian ini untuk mendapatkan gambaran kinerja pusat administrasi Universitas Indonesia dengan menggunakan metode balanced scorecard. Sebelum melakukan pendekatan dengan metode balanced scorecard, penelitian diawali dengan menggunakan metode analytical hierarchy process untuk mendapatkan bobot lag indicator yang akan digunakan dalarn penghitungan skor. Metode penelitian bersifat kuantitatif dengan mengacu pada rencana strategis Universitas Indonesia. Data yang didapat merupakan hasil kuisioner yang disebarkan kepada responden yang memahami kondlsi Universitas Indonesia. Isian data berupa perbandingan kepentingan antara satu rencana strategis dengan lainnya. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan piranti ECPro untuk mendapatkan bobot tingkat kepentingan. Bobot kepentingan ini selanjutnya menjadi bobot lag indicator untuk dikalikan dengan bobot lead indicator. Bobot lead indicator ditentukan o1eh kesepakatan para responden, berdasarkan rencana strategis. Hasil perkalian merupakan skor tingkat kepentingan pada setiap perspektif yang ada dalam balanced scorecard Arudisa basil menunjukkan peta prioritas kerja dan akan digunakan sebagai acuan dalam peningkatan kinerja masa yang akan datang.

Final pupose of this research is to get an overview of performance of administration center Universitas Indonesia, using balanced scorecard method. Before using balanced scorecard approach, this research was begin with analytical hierarchy process method to get the point for lag indicator which will be used for scoring. The research method is quantitative, which refer to strategic plans of Universitas Indonesia. The collected data is the result of questionnaire which were sent to the responders who have deep knowledge about Universitas Indonesia. Content of data are comparison between each of strategic plan. Then, data is processed by using ECPro software to calculate the priority level. This priority level will become lag indicator points to be multiplied by lead indicator points. Lead indicator points were determined by the responders, in relation to the strategic plans. These results is also the priority score of each perspective which are mentioned in balanced scorecard. Result analysis will lead to priority map and will be used as the guidance for improving future performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S50132
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inalia Novianti
"Globaliasi membuat perusahaan harus semakin memfokuskan pelayanannya untuk meningkatkan kepuasan konsumennya. Dengan kemajuan teknologi dan kelancaran arus informasi dan juga arus barang dan jasa, dimana batas negara, lautan, darat dan udara tidak lagi merupakan faktor penghalang dalam melakukan transaksi bisnis, perusahaan kurir, menjadi salah satu perusahaan yang dibutuhkan untuk dapat memindahkan sumber daya yang dimiliki suatu negara ke negara lain yang membutuhkan. Perusahaan kurir ini terbukti tahan terhadap krisis yang melanda perekonomian dunia. Karena walaupun sekarang teknologi informasi sudah demikian modern dan canggihnnya, dimana tiap perusahaan mulai tergantung pada internet dan intranet dalam mengkomunikasikan semua kegiatan bisnisnya, peran perusahaan kurir tetap tidak tergantikan.
Untuk dapat terus berkembang dan memuaskan kebutuhan konsumen, banyak perusahaan yang berfokus pada strategi, menggunakan Balanced Scorecard sebagai salah satu alat ukur kinerjanya. Metode BSC ini sering digunakan karena metode ini tidak hanya mengukur kinerja perusahaan dari sisi finansial saja, melainkan juga dari sisi lain yang seringkali diabaikan bila kita menggunakan tolak ukur keuangan semata, yaitu dari segi pelanggan, proses bisnis internal, dan juga pertumbuhan dan pembelajaran. PT UPS Cardig International Indonesia, merupakan salah satu perusahaan kurir intemasional yang menggunakan metode BSC dalam pengukuran kinerjanya. Metode ini mulai digunakan sejak tahun 2003. Metode ini diharapkan dapat memperbaiki kinerja perusahaan dengan menyelaraskan strategi dengan aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari.
Berbeda dengan barapan perusahaan, pada tahun 2004, perusahaan mengalami kerugian yang cukup signifikan. Hal ini menyebabkan menajemen mempertanyakan kegunaan metode BSC tersebut. Berdasarkan basil review penulis atas beberapa tolak ukur yang digunakan oleb perusabaan dalam membangun peta strategi-nya, penulis menemukan ada beberapa tolak ukur tambaban yang diperlukan perusabaan dalam menyempumakan elemen BSC yang diukur. Yang paling utama adalab build the franchise. PT UCI di Indonesia, masib tergolong pemain baru, dan masib memerlukan marketing tools untuk dapat mengedukasi pasar. Di Amerika sendiri, UPS merupakan piliban nomer satu dibandingkan dengan perusabaan kurir lainnya, tetapi di Indonesia sendiri, masyarakat masih banyak yang tidak mengenal reputasi PT UCI ini.
Karya akhir ini dimaksudkan untuk menganalisa penerapan konsep BSC ini pada PT UCI, dengan cara melakukan review atas tolak ukur yang sudah diimplementasian perusabaan, dan juga berusaha menemukan tolak ukur baru yang dapat mempertajam maupun memperbaiki basil pengukuran kinerja sehingga dapat lebih aplikatif dalam penyusunan strategi perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritonga, Din Aswan Amran
"Tingkat persaingan yang semakin kompleks pada era informasi, dibutuhkan kemampuan perusahaan untuk dapat mengeksploitasi dan memobilisasi aset-aset yang tidak berwujud disamping aset-aset berwujudnya. Salah satu alat bantu pengukuran kinerja yang dapat mengakomodasi tuntutan perubahan yang terjadi adalah Balanced Scorecard yang menggunakan empat perspektif dalam mengukur kinerja suatu perusahaan, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.
PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kemasan, khususnya kemasan fleksibel, selama ini masih bergantung pada pengukuran kinerja secara parsial, belum representatif dan komprehensif. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba melakukan pengukuran dan analisa kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Analisa yang dibuat berdasarkan penerjemahan visi dan misi perusahaan kepada masing-masing perspektif yang ada pada Balanced Scorecard.
Dari hasil pengukuran terhadap 21 KPI, diperoleh hasil 11 KPI tidak mencapai target dan 10 KPI mencapai target. Berdasarkan hasil analisa kinerja dirumuskan inisiatif strategis perusahaan, perspektif keuangan dirumuskan tiga inisiatif strategis, perspektif pelanggan 2 inisiatif strategis, perspektif proses bisnis internal 2 inisiatif strategis dan 2 inisiatif strategis untuk perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

The competition level which is too complex in this revolution of information era that happen nowadays required companies to have competitive specialization that extremely dependent on their ability to mobilize and exploit intangible asset beside tangible asset. One of the performance measurement tools that can accommodate of occurring changes is the Balanced Scorecard which uses four perspective in measuring the performance of the company, which are financial perspective, customer perspective, internal business perspective and learning and growth perspective.
PT. X is a company which run in packaging industry, especially flexible packaging, which until now still depends on partial performance measurement, that is not representative and comprehensive enough, so this research tries to measure and analyze company's performance using Balanced Scorecard, based on the company vision and mission into each perspective.
The results of measurement 21 KPI's are 10 KPI's, above the target and 11 KPI's below the target, Based on the Performance analyses, Initiative strategic are formulated as company initiative strategic, which is three initiative strategic on financial perspective, two initiatives strategic on customer perspective, two initiative strategic on internal business process and two initiative strategic on learning growth perspective.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16864
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Nusraningrum
"PT (Persero) Canada Indonesia yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini adalah mempakan perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia yang tidak hanya menerbangi jalur penerbangan Domestik tetapi juga menerbangi jalur penerbangan lntemasional. Sebagai BUMN tentu saja perusahaan ini mengemban tugas sebagai agen pembangunan yang diharapkan dapat memberikan kontnbusi bagi Pemenntah dalam hal peningkatan sumber devisa Negara. Di dalam peljalanannya yang telah memasuki usia lebih dari selengah abad perusahaan ini mengalami pasang sunxt terutama dalam mempertahankan eksistensinya di industri jasa penerbangan. Di tengah keterpurukan krisis ekonomi yang tidak hanya melanda Indonesia tetapi juga kawasan Asia, membenkan dampak yang cukup besar bagi perusahaan ini. Temtama karena biaya operasional pada umumnya dihitung dengan menggunakan mata uang Amerika (US $) sedangkan kondisi perekonomian Indonesia yang karena dilanda krisis menyebabkan mata uang rupiah terdepresiasi terhadap mata uang asing sehingga menyebabkan kerugian sebesar RP. 2,23 trilyun pada tahun 1998 dan memiliki hutang 1,81 milyar dolar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Berny Gomulya
"ABSTRAK
Environment, Health & Safety Division (ERS Division) adalah sebuah divisi di PT
Astra International yang memiliki role yaitu membuat policy, mendukung, serta memantau
Grup Astra dalam bidang lingkungan, kesehatan & keselamatan kerja. Dengan tuntutan pasar
yang selalu dinamis dan kondisi persaingan yang semakin ketat, mengharuskari EHS Division
senantiasa mempertajam dan membuat dinamis strateginya sesuai dengan perkembangan.
Dalam usaha mempertahankan keunggulan, perusahaan perlu menetapkan strategi yang
akan dilaksanakan dan merumuskan rencana kegiatan tersebut serta melaksanakan proses
impiementasinya dengan seksama. Agar strategi dan rencana kerja yang telah ditetapkan dapat
terlaksana dengan baik, maka dalam pelaksanaannya dibutuhkan suatu sistem penilaian kinerja
perusahaan (company wide performance measurement) yang fleksibel dan mampu
mengintegrasikan seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan.
Sistem dan mekanisme penilaian kinerja perusahaan terus berkembang seiring dengan
perkembangan dunia usaha dan perkembangan teori manajemen itu sendiri. Sistem
pengukuran kinerja perusahaan yang tradisional Iebih banyak menekankan pada pengamatan
dan sudut keuangan saja dan sedikit sekali memberikan perhatian atas nilai perusahaan yang
lain seperti tingkat kepuasan pelanggan, tingkat kepuasan karyawan dan kapabilitas operasi
internal perusahaan.
Munculnya pendekatan Balanced Scorecard (BSC) didorong oleh semakin tajarnnya
persaingan usaha dan meningkatnya tuntutan pasar hahwa untuk meraih sukses sebuah
organisasi perlu mengelola seluruh sumber daya yang dimilikinya. Sistem penilaian kinerja
perusahaan yang ada saat ini sangat kental diwarnai oleh tolok ukur keuangan seperti Return
on Investment, Earning per share dan terakhir memakai Economic Value Added.. Maslahnya
sekarang adalah bahwa kinerja yang hendak diukur dalam suatu perusahaan ataupun dalam
satu bidang usaha tidak terbatas pada faktor keuangan saja melainkan juga meliputi kondisi llainnya seperti Vlsi, Strategi. Organisasi, tingkat pencapaìan operasi, kondisi persaingan,
pengembangan sumber daya manusia, tingkat kepuasan pelanngan dan sebagainya.
Dengan memanfaatkan konsep-konsep baru dalam manajemen seperti manajemen
strategi, akuntansi manajemen, pemasaran, analisa rantal nilai (value-chain analysis,
manajemen sumber daya manusia dan teori organisasi, BSC mengetengahkan pendekatan baru
dalam pengukuran kinerja organisasi yang berupaya menjabarkan strategi unit bisnis ke dalam
tindakan operasional sehari-hari sekaligus menyeimhangkan aspek sasaran yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
Cara penilaian kinerja EHS Division berdasarkan pada target-target pencapalan
aktifitas. Hal tersebut cukup bagus, hanya saja target-target tersebut masih bersifát jangka
pendek dan tidak mampu merefleksikan kondisi kinerja perusahaan secara jelas. Dengan
kondisi lingkungan yang terus berubah, EHS Dívision tidak dapat lagi mengukur kinerjanya
dengan cara lama. Perusahaan harus mampu melihat kinerjanya secara jelas, komprchensif
dan terukur.
Sebagai satu metode pengukuran yang strategís, USC mengetengahkan satu sistem
terintegrasi yang menggabungkan tolok ukur keuangan dan non keuangan. Penjabaran dan
penilaian kinerja melalui BSC membantu perusahaan melakukan integrasi seluruh rangkaian
strategi manajemen seperti rekayasa ulang proses bisnis, sistem manajemen terpadu dan
pemberrdayaan karyawan. Sistem yang dibangun melalui BSC memberikan gambaran strategis
serta analisa sebab akibat atas sekuruh kegiatan dan kinerja perusahaan sehingga proses
pelaksanaan strategi perusahaan dan kegiatan pembangunan kompetensi dasar tergambar
dengan jelas. Sistem penilaian kinerja ini sekaligus berfungsi sebagai acuan untuk mengevaluasi keanekaragaman kegiatan EHS Division agar ditentukan aktivitas yang perlu diperhatikan, diperbaiki ataupun dihilangkan agar perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien, terutama ukuran atas usaha dan keberhasilan membangun kompetensi dasar (core competence) sebagai kunci dalam mempertahankan dan mengembangkan keunggulan bersaing.
Dengan menerapkan BSC, perusahaan bukan saja memiliki tolok ukur kinerja yang komprehensif, tapi para karyawannya juga memahami keadaan perusahaan yang sebenarnya. Dengan demikian, akan tumbuh semangat kebersamaan dan rasa tanggung jawab diantara
para karyawan terhadap maju-rnundurnya perusahaan. Untuk itu, seluruh karyawan
seharusnya mengetahuì dan memahami semua tolok ukur kinerja keempat perspektif, serta
mengetahui dan memaharni cara dan artì angka-angka tersebut.
"
Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T2134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ginting, Alpin
"ABSTRAK
PT Astra Graphia Tbk Document Service Business Group adalah perusahaan yang
terkemuka yang bergerak dibidang solusi perdokumenan di Indonesia. Perkembangan
teknologi, khususnya teknologi informasi, serta perubahan arus perdagangan dunia menuntut
perusahaan untuk terus berbenah agar dapat mempertahankan dan mengembangkan tingkat
layanan dan kepuasan pelanggan.
Dalam usaha mempertahankan keunggulan, perusahaan perlu menetapkan strategi dan
kegiatan yang akan dilaksanakan dan merumuskan rencana kegiatan tersebut dalam rencana
kerja dan melaksanakan proses implementasinya dengan seksama. Agar strategi dan rencana
kerja yang telah ditetapkan dapat terlaksana dengan baik, maka dalam pelaksanaannya perlu
dikendalikan dengan suatu sistem penilaian kinerja yang fleksibel dan mampu
mengintegrasikan seluruh kegiatan dan elemen yang ada dalam perusahaan (Company Wide
Performance Measurement).
Sistem dan mekanisme penilaian kinerja perusahaan terus berkembang seiring dengan
perkembangan dunia usaha dan perkembangan teori manajemen itu sendiri. Sistem
pengukuran kinerja perusahaan yang tradisional lebih banyak menekankan pada pengamatan
dan sudut keuangan saja dan sedikit sekali memberikan perhatian atas nilai perusahaan yang
lain seperti tingkat kepuasan pelanggan, persaingan, visi dan strategi serta kegiatan operasi
internal perusahaan.
Munculnya pendekatan Balanced Scorecard didorong oleh semakin tajamnya
persaingan usaha dan meningkatnya tuntutan pasar bahwa untuk meraih sukses sebuah
Organisasi perlu mengelola seluruh sumber daya yang dimilikinya. Sistem penilaian kinerja
perusahaan yang ada saat ini sangat kental diwarnai oleh tolak ukur keuangan seperti tingkat
pengembalian investasi (Return on Investment), Laba Perlembar Saham (Earning per Share)
ataupun nilai tambah ekonomi (Economic Value Added). Masalahnya sekarang adalah bahwa
kinerja yang hendak diukur dalam suatu perusahaan ataupun dalam satu bidang usaha tidak
terbatas pada faktor keuangan saja melainkan juga meliputi kondisi Iainnya seperti visi dan
strategi, organisasi, tingkat pencapaian operasi, kondisi persaingan, pengembangan sumber
daya manusia, tingkat kepuasan pelanggan dan sebagainya.
Dengan memanfaatkan konsep-konsep baru dalam manajemen seperti manajemen
strategì, akuntansi manajemen, pemasaran, analisa rantaian nilai (value chain), manajemen
sumber daya manusia dan teori organisasi; Balanced Scorecard (BSC) mengetengahkan
pendekatan baru dalam pengukuran kinerja organisasi yang berupaya menjabarkan strategi
unit bisnis kedalam tindakan operasional sehari-hari sekaligus menyeimbangkan aspek sasaran
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Sebagai satu metode pengukuran yang strategis, Balanced Scorecard mengetengahkan
satu sistem terintegrasi yang menggabungkan tolak ukur keuangan dan non keuangan.
Penjabaran dan peniiaian kinerja melalui Balanced Scorecard membantu perusahaan
meIakukan integrasi seluruh rangkaian strategi manajemen seperti rekayasa ulang busines
proses, sistem manajemen terpadu dan pemberdayaan karyawan. Sistem yang dibangun
melalui Balanced Scorecard memberikan gambaran strategis serta analisa sebab akibat atas
seluruh kegiatan dan kinerja perusahaan sehingga proses pelaksanaan strategi perusahaan dan
kegiatan pembangunan kompetensi dasar tergambar dengan jelas. Sistem penilaian kinerja ini
Sekaligus berfungsi sebagal benchmark untuk mengevaluasi keanekaragaman kegiatan PT
Astra Graphia Tbk Document Service Business Group agar dapat ditentukan aktivitas yang
harus diperhatikan, diperbaiki ataupun dihilangkan agar perusahaan dapat berjalan secara
efektif dan efisien, terutama ukuran atas usaha dan keberhasilan membangun kompetensi
dasar (core competence) sebagai kunci dalam mempertahanan dan mengembangkan
keunggulan bersaing.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>