Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7784 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gatot Triwira Admadi
"Usaha kecil merupakan suatu jenis usaha yang tidak memerlukan banyak modal dan memiliki jenis usaha yang beraneka ragam. Krisis ekonomi yang mulai terasa melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 membuktikan kekuatan usaha kecil. Pada saat usaha besar (kongloromerasi) bertumbangan, maka jumlah usaha kecil semanik meningkat dan menciptakan lapangan kerja serta memutar roda perelonomian nasional. Salah satu jenis usaha kecil adalah jasa boga, yaitu usaha yang menjual masakan jadi. Warung pecel lele adalah salah satu contohnya. Banyak orang yang terjun ke dalam bentuk usaha ini tanpa mengetahui cara menghitung untung ruginya, jadi hanya mengikuti arus. Untuk memberikan gambaran mengenai peluang, tantangan, kekuatan dan kelemahan usaha kecil serta memberikan gambaran resiko yang dihadapi maka perlu dilakukan analisa SWOT dan analisa kelayakan lainnya. Yang ditinjau dari berbagai aspek, seperti pasar dan pemasaran, teknis dan teknologi, serta keuangan dan ekonomi. Penulisan skripsi ini akan memberikan gambaran mengenai kelayakan usaha kecil, yaitu pendirian usaha warung pecel lele dalam aspek-aspek yang telah disebutkan tadi, sehingga diharapkan, masyarakat yang berminat untuk terjun di bidang usaha ini akan dapat terbantu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49867
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Lumempouw, Decky H.B.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
S36399
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Surkany
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S36972
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astria Melanira
"Pita sejarah kelahiran dan kematian kota terurai melalui proses aktivitas kegiatan manusia secara tersadar maupun tidak dalam menjalani, menetapkan dan memutuskan suatu kehidupannya, sehingga menghasilkan sesuatu apa yang disebut peradaban. Kehadiran aktivitas manusia dalam masyarakat sektor informal perkotaan sebagai shadow economy pada kenyataannya mampu menciptakan peluang usaha sekaligus berpotensi dalam penyerapan tenaga kerja yang cukup besar. Ketika terjadi krisis ekonomi di Indonesia tahun 1998, para pedagang Soto Lamongan sebagai salah satu pelaku sektor informal di kota Bekasi turut serta mengalami pengaruh krisis. Kondisi tersebut mempengaruhi penurunan pendapatan dari aktivitas berdagang mereka. Sehingga memaksa para pedagang di sektor pangan informal tersebut berusaha keras untuk melakukan penyesuaian aktivitas khususnya matapencaharian baru sebagai strategi kehidupan di kota Bekasi, salah satunya seperti aktivitas berdagang pecellele Lamongan.
Permasalahan dalam penelitian ini, adalah strategi pcnyesuaian aktivitas yang dilakukan oleh rumahtangga-rumahtangga (households) pedagang pecel lele Lamongan di kota Bekasi. Households tersebut meliputi aktivitas produksi, ko­ residen, distribusi, transmisi, dan reproduksi dalam menyesuaikan kebertahanan hidup di kota Bekasi. Pendekatan kualitatif intrinsik, dengan melakukan penelusuran aktivitas pedagang pecel lele Lamongan di kota Bekasi secara mendalam, kemudian mencoba memahami adanya strategi penyesuaian aktivitas yang dilakukan oleh households pedagang pecel /ele Lamongan dalam mempertahankan kehidupannya di kola Bekasi.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa strategi penyesuaian aktivitas households pedagang pecellele Lamongan dalam proses keberrahanan kehidupan di kota Bekasi adalah dengan membentuk komuniti sosial (paguyuban) yang kental dengan etnisitas daerah asal namun juga berfungsi sebagai sumber permodalan. Seperti bentuk' aktivitas arisan yang berdasar kekeluargaan ataupun kekerabatan. Kekentalan etnisitas Lamongan dalam households pedagang pecel lele tersebut pada akhirnya dapat mempengaruhi jaringan-jaringan ekonomi untuk pembangunan di daerah asalnya sendiri. Selain itu pada kota Bekasi jaringan households pedagang pecel lele mampu membangkitkan kedinamisan sektor informal maupun formal lain sebagai penopang roda penggerak pembangunan kota Bekasi dalam sisi ekonomi kerakyatan.

Throughout urban history, the rise and fall of cities has everything to do with the process of human being activities. Human beings decide their particular way of livings and live their lives such that they, consciously or not, build their civilizations. The emergence of urban informal sector as a shadow economy can provide not only business opportunities and employments, but also affordable goods and services needed to support the existence of formal sector. The 1998 economy crisis lias, however, threaten the urban informal sector in which the Soto (clear soup) Lamongan sellers were not exception. Facing such a threat, human beings would by nature adjust or improve. Particularly for the Solo Lamongan sellers the adjustment took form of additional Pecel Lele (catfish with chili sauce dressing) menu on their lists. In turn, the new menu has even to some extent influenced the urban consumption pattern.
This study aims at better understanding of adjustment strategy carried out by Lamonganese households to survive in Bekasi City. The strategies investigated include households' strategies in production, co-residence, distribution, transmission and reproduction activities. The study employs intrinsic qualitative approach, that is, by in-depth investigation of Pecel Lele Lamongan Sellers in Bekasi, to identify activities adjustment strategy pursued by Lamonganese households to survive.
This study finds that the adjustment strategy has taken further and more advanced form at community level; the households also formed ethnic-based Pecel Lele sellers' community that developed into social network that serves both economic functions (source of capital) and kinship relation.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010
T29157
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Shanahan
"Sebagai sebuah perusahaan manufaktur, PT XYZ memproduksi produk-produk furniture yang terbuat dari kayu solid dengan berorientasi pada pasar internasional, khususnya Amerika Serikat. Selama ini, perusahaan berproduksi berdasarkan pada pesanan yang datang dari wholesaler. Akan tetapi, tingkat persaingan yang semakin ketat menyebabkan tingkat penjualan perusahaan terus menurun. Oleh karena itu, PT XYZ berencana untuk melakukan investasi pendirian warehouse yang berlokasi di Amerika Serikat yang diperkirakan dapat meningkatkan jumlah penjualan dan juga meningkatkan margin keuntungan. Sebelum melakukan investasi, perlu dilakukan terlebih dahulu sebuah analisis kelayakan untuk menentukan tingkat kelayakan investasi tersebut. Analisis dilakukan untuk jangka waktu 5 tahun ke depan dalam berbagai skenario, yaitu 'skenario lama' (jika perusahaan tidak melakukan investasi) dan 'skenario baru' (mencakup skenario pesimis, moderat, dan optimis). Beberapa hal yang diperlukan untuk melakukan analisis ini adalah menentukan estimasi penjualan ke depan, menghitung harga pokok penjualan, membuat laporan rugi-laba dan arus kas, menghitung parameter kelayakan finansial, serta melakukan analisis sensitivitas. Berdasarkan analisis, didapatkan bahwa ternyata di dalam skenario lama, perusahaan tidak akan bertahan karena tingkat penjualan yang tidak mencukupi. Sedangkan jika kondisi berjalan sesuai dengan skenario baru, maka investasi layak untuk dilakukan, baik dalam skenario pesimis, moderat, maupun optimis. Tentu saja, skenario optimis menghasilkan tingkat kelayakan yang paling baik dibandingkan dengan semua skenario yang lain.

As a furniture manufacturing company, PT XYZ is focusing its market to the international market, especially United States. The company has always been running its production based on the order from wholesaler; however, increasing competition level is clearly pushing down the company sales amount. For that reason, the company is planning to establish a warehouse in United States. Hopefully, this plan will increase the amount of company sales and profit. Prior to the implementation, it is essential to perform an investment feasibility analysis. The analysis is performed for 5 years, in several different scenarios. 'Old scenario' represent a condition when the company did not implement the investment, while 'new scenario' is vice versa. The 'new scenario' consists of 3 different conditions, which are pesimistic, moderate, and optimistic. Some important issues in performing the analysis are estimating future sales, calculating cost of goods sold (COGS), constructing the balance sheet and cash flow, calculating financial feasibility parameter, and generate sensitivity analysis. It can be concluded from the analysis that the 'old scenario' is not good enough because the company could not afford to sell enough goods. On the other side, if situation proceeds as in the 'new scenario', then the investment is feasible to be implemented in all of the three different conditions (pesimistic, moderate, or optimistic). Definitely, the optimistic condition gives a better feasibility level than the other two conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nursalim
"Perubahan pola hidup yang ada di kota Jakarta menuju gaya hidup kosmopolitan, menimbulkan inspirasi pada sebagian orang untuk menampung keinginan gaya hidup mereka dengan mendirikan cafe dan restoran. Cafe dan restoran yang ada di Jakarta tumbuh menjamur, seiring dengan hal itu meningkat pula usaha yang mendukung cafe dan restoran tersebut. Salah satu jenis usaha tersebut adalah supplier kebutuhan makanan dan bumbu cafe dan restoran. Restoran dan cafe adalah usaha jasa boga dan sedikit hiburan. Untuk kelangsungan usahanya memerlukan kebutuhan secara tetap dan tepat karena menyangkut masalah makanan. Namun berbeda dengan supplier yang lain, usaha ini memerlukan kejelian yang baik karena pada dasarnya makanan sebagai produk yang ditawarkan mudah rusak. Semakin meningkatnya cafe dan restoran membuat perusahaan kewalahan dalam memenuhi kebutuhan mereka, oleh sebab itu pimpinan perusahaan berusaha membuka cabang baru di kawasan Pasar Minggu guna memenuhi kebutuhan para konsumen. Karena keinginan untuk mendirikan cabang itulah maka diadakan analisa dan pengukuran keunggulan perusahaan terhadap para pesaing dengan metode 4P. Selain itu juga dianalisa kelayakan investasi dari pendirian cabang perusahaan. Analisa kelayakan perusahaan berupa analisa pasar, analisa finansial dan sensitifitas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tini Apriani
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1984
S17203
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Gadhavi Factony
"Industri Biofuel di Indonesia merupakan Industri yang Emerging karena Regulasi Pemerintah yang tertuang dalam Perpres No. 5 tahun 2006 mengenai Kebijakan Energi Nasional. Terlepas dari itu dampak kenaikan harga minyak dunia, meningkatnya subsidi yang diberikan, ketergantungan terhadap BBM impor serta faktor-faktor lingkungan dan global turut memberikan peluang bagi industri ini untuk tumbuh. Kebijakan Energi Nasional itu sendiri mengisyaratkan peningkatan penggunaan Energy Mix yang berasal dari sumber-sumber yang terbaharukan termasuk didalamnya Bahan Bakar Nabati (Biofuel).
Potensi yang dimiliki oleh Indonesia khususnya Jawa Timur sangat mendukung bertumbuhnya industri ini mengingat tersedianya resources sebagai raw material dan kondisi iklim yang cukup baik untuk budidaya tanaman penghasil Bioethanol sebagai salah satu jenis Biofuel ini. Dengan demikian diperlukan suatu studi kelayakan untuk menilai bahwa keterlibatan investor dalam mengembangkan usaha di industri ini memiliki prospek yang baik untuk kedepannya.

The development of biofuel industry in Indonesia represents the emerging phase, because of the impetus of government regulations which is decanted in President Decree No. 5 year 2006 about National Energy Policy. Increase of the world oil price, increase of fuel subsidy budget, dependence on import for fulfilling domestic fuel demand, and also global and environmental factors partake to give opportunity for this industry to grow. National Energy Policy itself beckoned to evolve the growth proportion of Energy Mix that coming from renewable resources. One of the potential renewable resources energy is Biofuel.
Potency that owned by Indonesia, especially in east java province, encourages the growth of this industry regarding to the availability of raw material resources and tropical climate for biofuel crop cultivation. In this case, molasses which is side product of sugar cane process will be utilized as raw material for bioethanol, one type of biofuel that substitute gasoline consumption. Therefore it is necessary to exercise a feasibility study to assess the investor involvement effort for developing this industry that will have prospect return in the future."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T25461
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Soetrisno
"Adanya krisis ekonomi yang telah menimpa Asia khususnya Indonesia telah menyadarkan berbagai pihak yang terlibat dalam ekonomi bahwa investasi menjadi tidak segampang yang diperkirakan sebelumnya Pemhahan pasar yang terjadi juga ikut mempengaruhi kebijakan yang diambil oleh produsen_ Perubahan pasar yang terjadi di dunia industri kabel adalah lumpuhnya konsumen utama kabel yaitu PLN dan Telkom karena kedua BUMN tersebut terjerat oleh hutang yang besar. Agar tetap benahan PT. SUCACO sebagai perusahaan kabel terbesar di Indonesia ditunmt untuk lebih jeli melihat pasar yang masih terbuka yailu pasar ritel. Pasar ritel yang dimaksud disini arialah kabel-kabel yang dibutuhkan oleh konsumen umum atau masyarakat Karena latar belakang orientasi pasar yang berbeda sebelum dan sesudah adanya lcrisis ekonomi membuai fasilitas / mesin produksi yang ada di PT. SUCACO tidak sesuai untuk menghasilkau kabel banglman karena efisiensinya yang rendalm Untuk mengaiasi hal tersebut PT. SUCACO bemiat untuk menginvestasikan sebuah pusat produksi khusus untuk menghasilkan kabel bangunan Untuk menguji kelayakan iuvestasi maka perlu dilakukan analisa terhadap investasi tersebut, sehingga investasi yang akan dilakukan benar benar merupakan pilihan terbaik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>