Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177204 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Industri otomotif di Indonesia selama ini belum dapat menciptakan
merknya sendiri, tetapi sudah mampu memegang lisensi untuk memproduksi
merk-merk dagang otomotif. Ini berarti industri kita sudah dapat mencapai standar
yang ditetapkan, tinggal bagaimana kita dapat terus menghasilkan produk
berkualitas sesuai standar. Demikian halnya dengan PT. GKD, sebagai salah satu
perusahaan subkontraktor yang memproduksi chasis dan frame truk dituntut untuk
selalu dapat menghasilkan produk sesuai dengan tuntutan pelanggan. Dalam hal
ini salah satu pelanggan, Hino, menginginkan produk yang mereka pesan terjaga
kualitasnya agar dapat bersaing dengan produsen yang lain. Oleh karena itu perlu
dilakukan perbaikan pada proses untuk tetap dapat menghasilkan produk sesuai
dengan standar.
Diperlukan suatu studi kelayakan terhadap mesin untuk proses
pembuatan lubang oval pada frame truk. Untuk melakukan perbaikan proses
diperlukan analisa untuk pengambilan keputusan, apakah harus dengan
menginvestasi mesin baru. Dalam studi kelayakan ini telah dilakukan
pengumpulan dan pengolah data dan analisa terhadap aspek pasar, aspek teknis
dan aspek keuangan. Untuk aspek pasar dilakukan dengan mengumpulkan data
permintaan terhadap produk dari production & planning control dan kemudian
melakukan forecasting terhadap permintaan tersebut untuk jangka waktu tiga
tahun kedepan. Dalam meneliti aspek teknis dilakukan observasi untuk
mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada pada proses saat ini untuk dicarikan
pemecahan, kemudian juga studi mengenai mesin yang cocok untuk melakukan
proses pembuatan lubang oval tersebut. Untuk aspek keuangan, data-data dari
business development PT. GKD mengenai rate mesin/jam, biaya perawatan,
depresiasi, biaya tidak langsung dsb. dikumpulkan untuk memperkirakan besarnya
pendapatan yang akan diperoleh. Hasil dari peramalan permintaan produk dan
data keuangan yang ada diolah kemudian untuk dapat menghitung parameter
kelayakan keuangan seperti NPV, IRR, PI dan payback period.
Dari analisis yang dilakukan secara umum investasi ini dikatakan layak,
namun jika terjadi penurunan laba operasi 10 % saja investasi dapat dikatakan
tidak layak karena nilai IRR
terjadi penurunan suku bungan bank, investasi ini layak dilakukan bahkan hingga
terjadi penurunan laba operasi 20%."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50027
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samiha
"Studi kelayakan adalah suatu studi yang meneliti apakah sebuah proyek atau peluang usaha layak dijalankan. Pada skripsi ini studi kelayakan yang dilakukan untuk menentukan kelayakan pada pembelian mesin Mono-Layer Blown Film. Studi Kelayakan telah dilakukan berdasarkan aspek pasar, aspek teknis dan aspek keuangan. Hasil dari peramalan permintaan produk dan data keuangan yang ada diolah kemudian untuk dapat menghitung pendapatan dan parameter kelayakan keuangan NPV, IRR, dan PI. Berdasarkan analisis yang dilakukan dengan tinjauan aspek permintaan pasar dan aspek teknis, maka investasi ini dikatakan layak. Dan pada pilihan altematif make or buy decision, perusahaan dapat menghemat (saving) melakukan investasi ini. Namun apabila perusahaan hendak menjual produk jadi, maka terdapat beberapa opsi skenario tingkat produksi berdasarkan jumlah permintaan. Selain ketiga aspek diatas, salah satu cara ini paling berguna untuk dalam situasi pengambilan keputusan yang tak pasti yaitu dengan melakukan analisis sensitivitas. Dasar analisis yang dipakai pada analisis ini yaitu dilihat dari ikhtisar rugi-laba dan aliran kas selama periode studi yaitu sepuluh tahun (sesuai dengan umur ekonomis mesin). Metode pendukung yang juga digunakan adalah simulasi bilangan random, untuk menghitung nilai NPV dan IRR secara lebih tepat."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S50074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Pramono Hari Saktianto
"Peningkatan kebutuhan pasar terhadap produk otomotif di dalam negeri khususnya kendaraan roda empat membuat PT. ADM sebagai perusahaan manufaktur perakitan mobil terus meningkatkan target kapasitas produksinya. Usaha yang dilakukan adalah dengan mempercepat waktu produksinya serta menetapkan target efisiensi diatas 95% dari setiap posnya terhadap target waktu yang telah ditetapkan. Di jalur welding target efisiensi tersebut sulit untuk dicapai. Hal ini dipengaruhi oleh faktor mesin, lingkungan dan manusia yang tidak sesuai dengan aspek ergonomi. Analisa ergonomi telah dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan metode Muscle Fatique Assessment untuk faktor manusia dan metode Environmental untuk faktor lingkungan. Hasilnya adalah efisiensi produksi yang dicapai rata-rata diatas 95%, sesuai target yang telah ditetapkan perusahaan.

Increasing market demand for automotive products in the country, especially four wheel vehicle drives PT. ADM as a car assembly manufacturing compenies to increase its production capacity target. The efforts taken is to speed up production time and set a target of efficiency above 95% of each post to target a predetermined time. In line Welding efficiency targets are dificult to achieve. It is influenced by factor humans, environmental and machines, they are not in accordance with the aspect of ergonomics. Ergonomics analysis has been done to resolve the problem by using the method of Muscle Fatigue Assessment for human aspect and Method of Environmental for Environment aspect. The result is the production efficiency achieved an average of above 95%, according to a predetermined company target. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S596
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zainal Aripin
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S37009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mogadishu Djati Ertanto
"PT DCI merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur untuk perakitan mobil baik itu mobil niaga (commercial vehicle) maupun berupa mobil penumpang (passenger car). Sebagai perusahaan yang menghasilkan produk kelas dunia (world class product), PT DCI melaksanakan produksi yang berorientasi pada konsumen yakni menawarkan produk mobil atau truk dengan spesifikasi pilihan yang dapat dikombinasikan oleh konsumen sesuai dengan kebutuhan. Kombinasi pilihan tersebut menghasilkan produk dengan jenis yang sangat beragam, sehingga timbul beberapa masalah dalam proses perencanaan produksi. Untuk jenis produk akhir dengan pilihan yang beraneka ragam, sangat tidak efisien jika perencanaan produksi dilakukan untuk masing-masing jenis produk akhir dalam keadaan sudah terkonfigurasi dengan kombinasi pilihan tertentu. Hal ini disebabkan kita tidak akan pernah tahu produk akhir dengan spesifikasi seperti apa yang akan dipilih oleh konsumen. Dengan semakin banyaknya pilihan terhadap produk akhir sangat sulit untuk membuat satu perencanaan produksi yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan komponen dari jenis produk yang berbeda-beda spesifikasinya. Pengontrolan terhadap proses perencanaan produksinya pun juga menjadi lebih kompleks. PT DCI memang telah mempunyai konsep strategi perencanaan produksi untuk memenuhi kondisi-kondisi seperti disebutkan di atas. Namun dalam konsep tersebut didapatkan adanya beberapa kekurangan yang dapat menyebabkan proses perencanaan produksi menjadi kurang efisien dan efektif. Untuk itu perlu dilakukan pembenahan terhadap konsep tersebut, yakni dengan menerapkan teknologi informasi berupa perangkat lunak system SAP R/3, agar kekurangan-kekurangan yang ada dapat dihapuskan demi tercapainya proses perencanaan produksi dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih maksimal yaitu dengan menerapkan strategi produksi proses perakitan dengan characteristic planning."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
TA2368
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Purnomo
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh penjelasan mengenai faktor apa yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan yang optimal dan untuk mengetahui pilihan mana yang lebih menguntungkan antara inap truk atau tidak inap truk. Disain penelitian ini adalah studi kasus deskriptif kuantitatif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam optimalisasi keputusan inap truk atau tidak inap truk adalah jarak tempuh dan kondisi jalan, energi (bahan bakar minyak), empty travel, kompetisi dan regulasi, serta waktu tempuh/waktu transportasi (transport time). Dan mengenai manakah yang lebih menguntungkan antara inap truk atau tidak inap truk dapat disimpulkan bahwa untuk peti kemas ukuran 20? dan lokasi truk saat ini berada di A atau B, keputusan tidak inap truk (risk order) lebih menguntungkan. Untuk lokasi truk saat ini berada di C atau D, keputusan inap truk lebih menguntungkan, namun demikian jika jumlah minimal certain order dipenenuhi maka lebih menguntungkan tidak inap truk (certain order). Untuk lokasi truk saat ini berada di E, F dan G, keputusan inap truk lebih menguntungkan. Untuk peti kemas ukuran 40?/45? dan lokasi truk saat ini berada di A, B atau C, keputusan tidak inap truk (risk order) lebih menguntungkan. Untuk lokasi truk saat ini berada di D atau E, keputusan inap truk lebih menguntungkan, namun demikian jika jumlah minimal certain order dipenuhi maka lebih menguntungkan tidak inap truk (certain order). Untuk lokasi truk saat ini berada di F dan G, keputusan inap truk lebih menguntungkan.

The purpose of this research is to obtain explanation on what factor to be considered in optimal decision making and to find out which decision is more profitable between overnight truck and not overnight truck. This research design is quantitative descriptive case study. From the research result it can be concluded that factors to be considered in decision optimalisation of overnight truck or not overnight truck are travel distance and road condition, energy (fuel), empty travel, competition and regulation, and travel time/transport time. And regarding which one is more profitable between overnight truck and not overnight truck it can be concluded for container size 20? and current truck location is in A or B, decision of not overnight truck (risk order) is more profitable. For current truck location in C or D, decision of overnight truck is more profitable, however if minimum certain order amount is fulfilled then not overnight truck (certain order) is more profitable. For current truck location in E, F or G, decision of overnight truck is more profitable. For container size 40?/45? and current truck location is in A, B or C, decision of not overnight truck (risk order) is more profitable. For current truck location in D or E, decision of overnight truck is more profitable, however if minimum certain order amount is fulfilled then not overnight truck (certain order) is more profitable. For current truck location in F or G, decision of overnight truck is more profitable."
Depok: Program Sarjana Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57969
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
L. Widodo
"Sering terjadi, bahwa diperlukan suatu jenis motor yang dapat memular sebanyak suatu sudut tertentu, dan tetap berada pads posisi itu sekalipun terdapat torsi yang membebani motor tersebut. Dalam proses pembuatan alat-alat mesin misalnya, diperlukan adanya suatu posisi tertentu duri alai yang dikerjakan terhadap alai yang mengerjakan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempergunakan motor langkah, yang bekerja dengan pulsa-pulsa. Hal ini menyebabkan bahwa signal-signal perintah dapat disimpan secara digital, sehingga motor langkah dapat pula dipakai dalam kegiatan-kegiatan yang dikendalikan mikrokomputer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40055
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heliana Adiwinata
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S40297
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>