Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jodian Fariza Aji
"

Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, menimbulkan kerusakan dan mengakibatkan kerugian ekonomi. Hingga saat ini pun, ibukota negara, Jakarta, tak lepas dari banjir akibat luapan dari Sungai Ciliwung. Untuk itu, diperlukan langkah preventif seperti peringatan dini banjir untuk mengurangi kerugian akibat banjir. Namun, sistem peringatan dini banjir yang saat ini dimiliki oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane masih memiliki beberapa kekurangan, seperti model hidrologi yang tidak cocok untuk prediksi jangka pendek dan akurasinya yang belum optimal dan waktu yang belum efisien untuk tahap simulasi berikutnya. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, pendekatan machine learning dikembangkan untuk mendapatkan model prediksi tinggi muka air dengan tingkat galat yang rendah dan waktu komputasi yang efisien. Model prediksi banjir diwakilkan oleh tinggi muka air berdasarkan limpasan air hujan dan limpasan dari aliran air ruas hulunya melalui 4 ruas Sungai Ciliwung. Dilakukan perbandingan dua metode berbasis neural network, yaitu Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) dan Recurrent Neural Network-Long Short Term Memory (RNN-LSTM). Model yang unggul secara umum adalah RNN-LSTM dengan tingkat galat yang lebih rendah dan waktu komputasi yang lebih cepat. Pada RMSE dan MAPE, RNN-LSTM unggul pada 3 dari 4 ruas. Waktu komputasi RNN-LSTM selalu lebih cepat dibandingkan dengan ANFIS. Sedangkan dilihat dari R2, baik ANFIS maupun RNN-LSTM memiliki kemampuan yang cukup baik kecuali untuk RNN-LSTM pada ruas ketiga. Sehingga secara keseluruhan RNN-LSTM lebih unggul dalam memprediksi tinggi muka air Sungai Ciliwung dilihat dari tingkat galatnya yang lebih rendah dan efisiensi waktunya. RNN-LSTM juga lebih unggul dalam memprediksi tinggi muka air yang fluktuasi dan standar deviasinya lebih besar.


Floods are natural disasters that often occur in Indonesia, causing damage and economic losses. Until now, the nation's capital, Jakarta, has not been free from flooding due to the overflow of the Ciliwung River. Therefore, preventive action like early warning of floods is needed, to reduce losses due to flooding. However, the flood early warning system currently done by the Ciliwung-Cisadane River Center still has several drawbacks, such as hydrological models that are not suitable for short-term predictions in which resulting their accuracy is not optimal and efficient computing time is needed. To overcome these deficiencies, a machine learning approach is developed to obtain a water level prediction model with a low error and efficient computing time. The model is predicting water level based on rainwater and upstream segment of the river runoff through the 4 segments of the river. Two neural network-based methods, Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System (ANFIS) and Recurrent Neural Network-Long Short Term Memory (RNN-LSTM) are compared. Generally, the RNN-LSTM outperformed with a lower error rate and faster computation time. On the RMSE and MAPE, RNN-LSTM excels on 3 out of 4 segments. Based on computing time, RNN-LSTM is always faster than ANFIS. Meanwhile, seen from the R2, both ANFIS and RNN-LSTM have decent capabilities except for RNN-LSTM on the third segment. Hence, the RNN-LSTM is superior in predicting the water level of the river based on its lower error and time efficiency. RNN-LSTM is also superior in predicting water level fluctuations with a larger standard deviation.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Minerva Theodora P.
"Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat baik di dunia maupun di Indonesia. Kabupaten Bengkulu Utara merupakan kabupaten yang endemis tinggi di Provinsi Bengkulu. Puskesmas Lais merupakan wilayah dengan endemisitas yang tinggi dimana API 37,8‰. Tujuan penelitian menganalisa pengaruh keberadaan tempat perindukan nyamuk sebagai faktor risiko kejadian malaria di Puskesmas Lais. Desain penelitian kasus kontrol dengan data primer, jumlah sampel 184, dilakukan uji chi-square dan dilanjutkan dengan uji regresi logistik ganda. Data tentang tempat perindukan nyamuk dikumpulkan dengan wawancara dan observasi melalui pengisian kuisioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan bermakna dengan kejadian malaria adalah keberadaan tempat perindukan nyamuk (OR=3,484; 95%CI: 1,880-6,458), penggunaan kelambu (OR=4,514: 95%CI: 2,426-8,398) dan penggunaan anti nyamuk (OR=2,224; 95%CI: 1,230-4,020). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keberadaan tempat perindukan nyamuk dengan kejadian malaria. Adanya tempat perindukan nyamuk di sekitar pemukiman penduduk memberikan risiko sebesar 3,484 kali terjadinya malaria dibandingkan tanpa tempat perindukan nyamuk setelah dikontrol oleh penggunaan kelambu dan anti nyamuk.

Malaria one of communicable disease still remains public health problem in Indonesia even in the world. North Bengkulu District is one high malaria endemic district in Bengkulu Province. Lais Health Centre is a high malaria endemic area which its API 37,8‰. This study aims to analyze the influence of the presence of mosquito breeding places related to malaria risk in Lais Health Centre. The design study is case control study, using primary data, the overall samples are 184, chisquare test was done continued with logistic regresion test. Data of mosquito breeding places were collected through interview and observation using questionaires.
The results showed that there were three variables significantly associated with malaria incidence; the mosquito breeding place (OR=3,484; 95%CI: 1,880-6,458), using bednets (OR=4,514: 95%CI: 2,426-8,398) and using mosquito destroyer (OR=2,224; 95%CI: 1,230-4,020). Concluded that significantly assosiated between mosquito breeding places with malaria risk, the occurance of malaria of people living with mosquito breeding place have 3,484 times at risk to malaria compares to people living without mosquito breeding place after being contolled by using bednets and mosquito destroyer.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41933
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aries Syafrizal
"Makhluk hidup termasuk manusia membutuhkan air sebagai sumber kehidupan. Air digunakan oleh manusia untuk metabolisme tubuh, keperluan rumah tangga dan kegiatan yang mendukung kehidupannya (Enger dan Smith, 2000). Mengingat pentingnya fungsi air bagi manusia, tersedianya air baik secara kualitas maupun kuantitas harus dipelihara untuk menjamin kehidupan sekarang dari masa datang. Selain sebagai sumber kehidupan, air adalah sumberdaya alam terbarukan (Salim, 1993). Tersedianya air di dunia menurut Kodoatic et al. (2002) adalah dalam bentuk air asin, air tawar dan air dalam bentuk lain. Jumlah keseluruhan air di dunia sebesar 1.385.984.610 Km3 yang terdiri atas air laut 1.338.000.000 Km3 (96,53%), air tawar 35.029.210 Km3 (2,53%), dan air dalam bentuk Iain 47.984.610 Km3 (3,47%). Dilihat dari persentase potensi air di dunia, tersedianya air tawar paling sedikit jumlahnya tetapi dibutuhkan oleh mahluk hidup yang paling besar.
Kebutuhan air tawar di dunia untuk air baku air minum di dapat dari air hujan, dan sumber-sumber air seperti mata air, Sungai, rawa, danau, dan lain-lain. Pengambilan air baku Kota Palembang sebagaian besar dari Sungai Musi dan anak sungainya. Pengambilan air tawar dari sumur dalam atau air tanah dalam saat kemarau tidak dapat dilakukan, karena Formasi lapisan tanah di wilayah Palembang berupa lapisan alluvial, sehingga air tanah dalam tidak tersedia. Tersedianya air baku dari Sungai Musi secara kuantitas terpenuhi sepanjang tahun, tetapi secara kualitas menjadi masalah saat terjadi pasang surut. Permasalahan yang harus diteliti mengingat masyarakat tergantung sekali pada air baku Sungai Musi adalah pengaruh pasang surut pada penurunan kualitas air baku yang berimplikasi pada pengolahan air minum. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh pasang surut pada kualitas air baku. Jika terdapat pengaruh pasang surut pada kualitas air baku, diajukan hipotesis lanjutan yaitu terdapat pengaruh pasang surut pada kualitas air minum.
Metode penelitian pengaruh pasang surut pada kualitas air baku dan air minum yang digunakan adalah deskriptif analitik. Pembuktian hipotesis parameter kualitas air menggunakan uji statistik. Uji statistik yang di gunakan adalah T-Test karena data kualitas air yang digunakan bersifat rasio dan jumlah sampel kurang dari 30 (Sugiyono, 1999). Pemilihan sampel dengan metode pertimbangan (purposive) untuk menentukan waktu dan tempat pengambilan sampel (Sudjana, 1996). Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random). Pengolahan data menggunakan alat bantu program microsoft excel dan uji statistik dengan alat bantu program SPSS.
Hasil penelitian memperlihatkan terdapat pengaruh pasang surut pada kualitas air baku yang didasarkan pada baku mutu menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Paramater yang mengalami perubahan sehingga melampaui baku mutu antara lain adalah pH, TSS, BOD, COD, DO, Posfat, NH3-N, H2S, Sulfat dan Total Coliform. Hasil uji statistik membuktikan hanya terdapat satu parameter yang menerima Ho yaitu parameter TDS, sisanya menolak Hipotesis Nol (Ho) dengan tingkat kepentingan antara 0,00 sampai 0,05. Untuk perubahan kualitas air minum akibat pasang surut, parameter yang mengalami perubahan didasarkan pada baku mutu menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun 2002 tentang Persyaratan Air Minum antara lain adalah pH, kekeruhan dan khlorida. Hasil uji statistik memperlihatkan hanya parameter khlorida yang menolak 1-10 dengan tingkat kepentingan 0,00. Tingkat kekeliruan (a) yang di gunakan dalam uji hipotesis adalah 0,05 atau terjadi 5 kesalahan dalam 100 sampel.
Perubahan kualitas air baku akibat pasang surut akan mengalami peningkatan oleh beberapa faktor antara lain adalah faktor gejala alam dan Faktor degradasi lingkungan. Faktor gejala alam disebabkan kemarau panjang seperti El-Nino atau tingginya curah hujan seperti La-Nina, sedangkan faktor degradasi lingkungan disebabkan deforestrasi daerah aliran sungai (DAS) dan pencemaran limbah domestik dan industri. Faktor gejala alam tidak dapat dikendalikan tetapi faktor degradasi lingkungan dapat dikelola untuk mengurangi dampak pasang surut yang terjadi.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh pasang surut di kualitas air baku dan air minum. Perubahan kualitas air baku selain membahayakan manusia jika memanfaatkan air baku sebagai air minum tanpa proses pengolahan, juga berimplikasi pada proses pengolahan air minum PDAM Tirta Musi. lmplikasi yang terjadi antara lain adalah kerusakan bangunan akibat pH yang rendah, implikasi proses pengolahan air minum dan implikasi pada biaya proses pengolahan.
Untuk mengatasi permasalahan kualitas air baku yang disebabkan pasang Surut, pemerintah disarankan memperbaiki dan menyelaraskan peraturan yang berlaku. Untuk mengurangi degradasi Iingkungan yang mengakibatkan peningkatan perubahan kualitas air baku oleh pasang surut, pemerintah disarankan menerapkan sistem pengelolaan sungai terpadu. Untuk pihak PDAM Tina Musi, perbaikan proses dan penambahan proses pengolahan air minum harus memperhatikan periode dan pengaruh pasang surut. Pertimbangan pemilihan proses pengolahan air minum yang digunakan selain mempertimbangkan faktor teknis dan ekonomis, juga harus mempertimbangkan faktor lingkungan Masyarakat yang mengambil air baku untuk air minum disarankan untuk memperhatikan periode pasang surut dan melakukan proses pengolahan air minum sebelum memanfaatkanya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Aqiella Widita
"Daerah Aliran Sungai (DAS) Garang berlokasi di wilayah Jawa Tengah yang setiap tahun selalu mengalami banjir. Salah satu kejadian banjir terbesar yaitu pada tahun 1990 akibat meluapnya sungai Garang yang menjadi sungai utama pada DAS ini. Perubahan tutupan lahan pada DAS menjadi salah satu faktor banjir terus terjadi berulang. Tutupan lahan dapat dilihat melalui citra satelit Google Earth dan diproses dengan ArcGIS melalui metode Maximum Likelihood Classification (MLC) untuk tahun 1990, 2000, 2010, 2020, dan diperbandingkan dengan peta RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) Kota Semarang. Dari proses tersebut akan menghasilkan peta tutupan lahan DAS Garang yang terdapat data persentase tutupan lahan kedap air dan nomor kurva (CN) untuk setiap subdas. Kedua nilai tersebut menjadi input pada aplikasi Hec-HMS beserta dengan data lainnya seperti karakteristik aliran sungai dan subdas. Metode untuk simulasi dengan Hec-HMS untuk subdas menggunakan SCS CN dan untuk reach dengan metode Kinematic Wave Routing. Simulasi dengan Hec-HMS menggunakan data hujan maksimum tahunan stasiun hujan Ungaran, Simongan, Gunung Pati, dan Kalisari. Data hujan akan diuji dengan uji distribusi serta konsistensi sampai mendapatkan hujan rerata wilayah dengan metode Thiessen beserta hujan rencana periode ulang 25 tahun dan 50 tahun. Hasil simulasi Hec-HMS berupa hidrograf banjir akan digunakan sebagai data boundary condition pada aplikasi Hec-RAS untuk menghasilkan peta genangan sehingga dapat diketahui luas serta area banjir di DAS Garang. Penelitian ini akan menghasilkan besaran debit DAS Garang yang dipengaruhi oleh perubahan tutupan lahan tahun 1990, 2000, 2010, 2020, dan diperbandingkan dengan peta RTRW Kota Semarang tahun 2010 – 2030. Selain itu dapat diketahui pula wilayah yang terdampak dan kedalaman banjir yang terjadi pada keempat tahun tersebut.

Garang watershed is in East Java where flood events occur every year. One of the biggest flood events occurred in 1990 because of the overflows from the Garang river. The change of land use cover in DAS Garang is one of the reasons that create the flood events. Landuse cover can be seen from satellite images on google earth. The image will be processed using ArcGIS with the Maximum Likelihood Classification (MLC) method. The result from that process is the area of land use cover, percentage of impervious cover, and the curve number (CN) of DAS Garang in the years 1990, 2000, 2010, 2020, and will be compared with the Urban Land Use Plan Map of Semarang City. Those data will be the input for Hec-HMS. For subwatershed, the simulation in Hec-HMS will use SCS CN Method and the reach will use kinematic wave routing. That simulation will be using annual maximum rainfall data from four rainfall stations; Ungaran, Simongan, Gunung Pati, and Kalisari. Rainfall data will be tested by distribution test and consistent test so that it can be used to determine the area average rainfall data using the Thiessen method and rainfall plan for 25 and 50 years return period. The result from the Hec-HMS simulation is flow hydrographs that will be used for boundary conditions on Hec-RAS to define the depth and area of flood inundation in DAS Garang. This study aims to determine the amount of the Garang watershed discharge that is influenced by the changes in land use cover in the years 1990, 2000, 2010, 2020, and Urban Land Use Map of Semarang City 2010 - 2030. Furthermore, this study also can estimate the area affected and the depth of flooding that occurred during those four years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeff Danipranata
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S33991
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhsan
"Upaya pengendalian penduduk dan penurunan fertilitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya kesehatan reproduksi yang berorientasi pada hak reproduksi perorangan. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) diharapkan mampu meningkatkan derajat kesehatan reproduksi perorangan di samping menurunkan fertilitas. KB bertujuan untuk memenuhi hak reproduksi dan kesehatan reproduksi serta untuk membentuk keluarga kecil bahagia dan sejahtera. Program KB di Indonesia dianggap berhasil oleh dunia internasional, terbukti dengan tingkat kesertaan KB yang meningkat dari 26% tahun 1980, menjadi 50% tahun 1991, kemudian meningkat lagi menjadi 57% tahun 1997 dan terakhir menjadi 78,2% tahun 1999/2000.
Namun yang menjadi persoalan adalah penggunaan kontrasepsi oleh laki-laki masih rendah. Kontrasepsi kondom penggunaannya masih sangat rendah walaupun merupakan kontrasepsi yang efektif dan hampir tidak mempunyai efek samping serta merupakan satu-satunya alat kontrasepsi yang dapat mencegah penularan IMS dan HIV/AIDS.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali berbagai informasi mengenai rendahnya penggunaan kondom sebagai kontrasepsi di kecamatan kota Arga Makmur kabupaten Bengkulu Utara berdasarkan pendekatan pemasaran sosial.
Rancangan penelitian menggunakan metode kualitatif dengan informan adalah provider dari berbagai tingkatan, yaitu tingkat penentu kebijakan, kordinator pelaksana dan pelaksana teknis pada Dinas Kesehatan dan BKKBN. Informan lain adalah konsumen bukan pengguna kondom.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah serta hasil penelitian dianalisis dengan analisis isi.
Hasil penelitian menunjukkan hampir semua informan, mengatakan kondom program berkualitas kurang baik dilihat dari segi ketebalan, kemasan dan aroma, sedangkan alasan tidak menggunakan kondom karena tidak praktis, mengurangi kenikmatan dan kurang efektif. Argumentasi tersebut menyebabkan rendahnya penggunaan kondom. Menurut provider harga kondom termasuk murah dan terjangkau. Menurut konsumen hampir tidak ada perbedaan dalam hal biaya yang dikeluarkan jika menggunakan kondom dibandingkan dengan kontrasepsi lain, bahkan cenderung lebih mahal jika penggunaan dalam jumlah relatif banyak. Distribusi sampai ke pelayanan terdepan tidak ada kendala. Apotek dan toko obat adalah tempat untuk mendapat kondom. Akses ke tempat tersebut mudah dan dapat dijangkau dengan biaya murah. Kendala lain adalah promosi yang kurang, pesan yang disampaikan kurang komunikatif dan belum tersedianya dana khusus untuk kegiatan promosi. Media televisi merupakan sumber informasi utama mengenai kondom dan HIV/AIDS.
Berdasarkan hasil penelitian ada beberapa saran yang perlu dikemukakan. Pertama BKKBN dalam pengadaan kondom hendaknya memperhatikan kualitas produk dan disesuaikan dengan kebutuhan serta tuntutan konsumen. Tidak perlu lagi program kondom gratis karena tidak tepat sasaran. Kedua provider hendaknya meningkatkan kualitas dan frekuensi promosi.

Analysis on the Lowness of Condom Usage Based on Social Marketing approach at Kota Arga Makmur Subdistrict in North Bengkulu District in 2002. Population control and fertility reduction attempts are not apart from reproduction health efforts oriented to individual reproduction right. Family planning program (FPP) is hoped to be able to improve personal reproduction health as well as reduce fertility. FPP is aimed at fulfilling personal reproduction and reproduction health, also forming happy and welfare small family. FPP in Indonesia is considered successful by the world with the proof that its membership participation increased from 26% in 1980, into 50% in 1991, into 57% in 1997 and finally into 78,2% in 199912000.
On the other hand, contraception used by men is still low. For example, condom is low, although this contraception is effective, almost has no side-effect, and seems to be the only contraception which enables to prevent IMS and HIV/AIDS spreading.
The research purpose is to explore a great deal of information about the lowness of condom usage as contraception tool at Kota Arga Makmur Subdistrict, North Bengkulu District based on social marketing approach.
The research uses qualitative method with informants through providers of all levels consisting of governance deciding maker, provider coordinator, technical operator from District Health Department and BKKBN. The other informant is non condom user. Data are collected through deep interview and directed group discussion. Then, these data are analyzed through content analysis.
The research proves that according to most informants, condom from FPP is not so good in thickness, package and odor. Then, the reason not to use condom is that it is not practical, not effective and reduces sexual enjoy ness. These arguments cause the lowness of condom usage. According to provider, condom is cheap and accessible. According to consumers, condom almost has no price difference, if compared with other contraception tool. Even, condom tends to be expensive if used in great quantity. Condom distribution up to the user has no obstruction. Condom is usually obtained from drugstore and apotik. The access to those places is easy and reachable with cheap cost. The other obstruction is that condom promotion is less, its message is not so communicative and thre is no special finance for its promotion. Television is dominant media for main information source for condom and HIV/AIDS.
Based on the research result, there are some points to suggest. First, BKKBN should notice condom quality in providing it and this providing suits the users need and demand. There should be no fee of charge condom as it reaches wrong target. The second is that provider should improve condom quality and its promotion frequency."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 10698
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Embun Ferdina Enjaini
"ABSTRAK
Stunting (pendek) merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan
tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Kecamatan Tanjung
Agung Palik memiliki persentase stunting tertinggi (47,48%), Desa yang menjadi lokasi
penelitian adalah Desa Sengkuang dan Desa Sawang Lebar, kedua desa tersebut
merupakan desa yang paling tinggi kejadian stunting. Tujuan Penelitian ini untuk
menganalisis sosial budaya suku Rejang terkait dengan stunting. Metode penelitian ini
menggunakan kualitatif Rapid Ethnografi. Informan utama dalam penelitian ini adalah 4
ibu yang memiliki anak balita stunting dengan ekonomi rendah, 4 ibu yang memiliki balita
stunting dengan ekonomi menengah dan 4 ibu yang memiliki anak balita normal dengan
ekonomi rendah, yang tinggal di suku Rejang Kecamatan Tanjung Agung Palik yang
dipilih dengan metode purposive sampling yang datanya sudah diketahui dari sistem e-
PPGBM Puskesmas berdasarkan pengukuran antropometri. Pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara mendalam dan observasi partisipasi yang dilaksanakan pada bulan
April-Juni 2019 di Kecamatan Tanjung Agung Palik. Hasil penelitian menunjukan bahwa
penyebab stunting pada masyarakat suku Rejang disebabkan oleh 1) Lingkungan dan
Sanitasi yang buruk, 2) Masih belum melakukan ASI eksklusif, 3) Pemberian MP-ASI dini
balita, 4) Pola pemberian makanan yang masih rendah, 5) Pengetahuan masyarakat yang
masih rendah, 6) Masih adanya kepercayaan tentang pantang makan pada ibu hamil dan
balita. Disarankan agar ada upaya penurunan kepercayaan pantang makan ibu hamil dan
anak balita, pengetahuan lingkungan dan sanitasi, mengurangi pemberian makanan
prelakteal pada bayi baru lahir, pola pemberian makan dan cakupan pemberian MP-ASI
dini melalui penyuluhan rutin dengan melibatkan orang tua balita dan bermitra dengan
dukun untuk memberikan edukasi akan pentingnya kesadaran ibu terkait gizi.

ABSTRACT
Stunting is a chronic nutritional problem on toddlers characterised by a shorter height
compared to the children in their age group. Tanjung Agung Palik District has the highest
stunting case percentage (47,48%), the villages used as a sample for this thesis are the
Sengkuang and Sawang Lebar village. These two village has the highest numbers of
stunting cases. The purpose of this research is to analyse from a socio-cultural aspect of
how the Rejang Tribe deals with stunting. This research uses a Rapid Etnographic method.
The main informants for this research are 4 mothers with stunted toddlers from low income
families, 4 mothers with stunted toddlers from middle income families, and 4 mothers with
normal toddlers from low income families all od whic are from the Rejang Tribe in the
Tanjung Agung Palik District selected by purposive sampling method whose data is known
from the Puskesmas e-PPGBM system based on anthropometric measurements. The data
were collected through an in-depth interview and participative observation conducted
between April to June 2019 in the Tanjung Agung Palik District. The research results
concluded that the stunting cases in the Rejang Tribe are caused by 1) Bad environment
and sanitation, 2) Still not doing exclusive breastfeeding, 3) Provision of early MP-ASI for
toddlers, 4) The pattern of feeding is still low, 5) Community knowledge that is still low,
6) There is still a belief about abstinence in pregnant women and toddlers. It is
recommended that there be an effort to reduce the confidence of abstinence from pregnant
women and toddlers, knowledge of the environment and sanitation, reduce prelacteal
feeding in newborns, feeding patterns and coverage of early MP-ASI through routine
counseling involving parents of toddlers and partnering with traditional healers to provide
education on the importance of maternal awareness regarding nutrition."
2019
T53718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexandria Dwiartha
"Perencanaan desain dari suatu lereng tambang umumnya dihadapi oleh berbagai permasalahan seperti ketidakpastian pada data sifat fisik dan mekanik batuan untuk melakukan analisis kestabilan lereng. Metode probabilistik menawarkan cara yang lebih sistematis dalam menangani ketidakpastian tersebut juga sebagai preferensi untuk mengetahui informasi probabilitas kelongsoran (PK) dengan pendekatan nilai faktor keamanan (FK). Perhitungan probabilitas kelongsoran dilakukan dengan pengolahan data statistika deskriptif dan pencocokan jenis distribusi (goodness of fit test) menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov (K-S) dan Uji Akaike Information Criterion (AIC). Hasil pengolahan data statistika deskriptif dan pencocokan jenis distribusi digunakan sebagai parameter masukan pada software Slide 6.0 dalam menghitung probabilitas kelongsoran lereng. Analisis kelongsoran dilakukan pada penampang geometri lereng hasil penarikan cross section pada desain Life of Mine PIT batubara dengan kondisi statis dan dinamis menggunakan pembebanan seismik 0,225g. Metode Bishop dan Janbu digunakan dalam mengidentifikasi probabilitas kelongsoran dengan jenis longsoran busur. Hasil analisis kelongsoran yang diperoleh, model lereng A–A’ memiliki geometri yang aman, sedangkan model lereng B–B’ memiliki geometri yang tidak aman dengan nilai FK statis <1,3; FK dinamis <1,1; dan PK >5%. Sehingga, dilakukan rekonstruksi ulang dengan melandaikan sudut kemiringan lereng keseluruhan dari 44° menjadi 26° pada model lereng B–B’. Setelah dilakukan rekonstruksi nilai FK statis; PK statis; FK dinamis; PK dinamis dari model lereng akhir secara berurutan, pada model lereng A–A’ 4,169; 0%; 2,840, 0% menggunakan metode Bishop dan 4,002; 0%; 2,666; 0% menggunakan metode Janbu. Model lereng B–B’ 1,749; 0%; 1,154; 0,3% menggunakan metode Bishop dan 1,756; 0%; 1,138; 0,8% menggunakan metode Janbu.

The design planning of a mine slope is generally faced with various problems such as uncertainty in the physical and mechanical properties of rocks to do slope stability analysis. The probabilistic method offers a more systematic way of dealing with this uncertainty as well as a preference for obtaining information on the probability of failure (PF) using the factor of safety (FS) approach. The calculation of the probability of failure is carried out by processing descriptive statistical data and goodness of fit test using the Kolmogorov-Smirnov (K-S) method and the Akaike Information Criterion (AIC) test. The results of processing descriptive statistical data and matching distribution types are used as input parameters in the Slide 6.0 software to calculate slope probability of failure. Slide analysis was carried out on the geometric cross-section of the slope from Life of Mine PIT coal design with static and dynamic conditions using a seismic loading of 0,225g. The Bishop and Janbu methods are used in identifying the probability of a landslide with the type of circular slide. The results of the slide analysis obtained show that the A–A' slope model has a safe geometry, while the B–B' slope model has an unsafe geometry with a static FS value of <1.3; Dynamic FS <1.1; and PF >5%. Thus, a renovation was carried out by sloping the overall slope angle from 44° to 26° on the B–B' slope model. After reconstructing static FS; static PF; dynamic FS; dynamic PF values from the final slope model sequentially, on slope model A–A' 4,169; 0%; 2,840, 0% using the Bishop method and 4,002; 0%; 2,666, 0% using the Janbu method. Slope model B–B' 1,749; 0%; 1,154; 0,3% using the Bishop method and 1,756; 0%; 1,138; 0,8% using the Janbu method."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iko Panji Rukmana
"Kabupaten Bengkulu Utara memiliki tingkat deforestasi tertinggi pada fungsi hutan lindung mencapai 6.000,7 ha/tahun, dan fungsi hutan konservasi mencapai 2.789,4 ha/tahun yang disebabkan oleh teralih fungsikannya hutan serta bertambahnya jumlah penduduk sebesar 315,5 ribu sampai tahun 2020. Citra satelit Landsat tahun 1995, 2010, dan 2016 Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu digunakan untuk analisis.
Penelitian ini mengidentifikasi pola suhu permukaan daratan dan pola kelembaban tanah pada periode yang sudah ditentukan dengan menggunakan metode analisis spasial, serta menunjukkan hubungan antar variabel seperti kerapatan vegetasi dan ketinggian terhadap suhu permukaan daratan serta ketinggian dan lereng terhadap kelembaban tanah. Hubungan antar variabel diidentifikasi menggunakan korelasi.
Hasil menunjukkan suhu permukaan daratan di Kabupaten Bengkulu memiliki pola menyebar dengan pusat panas di ibu kota kabupaten, dan area pertambangan, serta memiliki hubungan berbanding terbalik dengan kerapatan vegetasi dan ketinggian. Kemudian, kelembaban tanah di Kabupaten Bengkulu Utara cenderung mengering ke arah dataran tinggi, serta memiliki hubungan berbanding lurus dengan ketinggian dan lereng.

Bengkulu Utara District, Bengkulu Province was the area which had the highest deforestation toward protected forest up to 6000,7 ha year and conservation forest up to 2789,4 ha year cause land use change and increase of the population almost 315.5 thousands until 2020. Landsat satellite images of 1995, 2010, and 2016 of Bengkulu Utara Regency, Province Bengkulu area used for analysis.
This research identified pattern of land surface temperature between the specified time using spatial analysis methods, and showed the correlation between variables such as vegetation density and elevation against land surface temperature then elevation and slope against soil moisture. Relation between variables identified using correlation analysis.
The result that land surface temperature of Bengkulu Utara District has a spread pattern with a center in the capital city of the district, and mining areas, then has inverse relationship with vegetation density and elevation. The distribution pattern of dry soil moisture tends to expand to high ground, and has directly proportional with elevation and slope.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67332
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Sari
"Operasi dan pemeliharaan merupakan dua aktifitas penting dalam kegiatan perusahaan pembangkit listrik melakukan kedua aktifitas tersebut sangatlah penting karena untuk dapat memberikan suplay listrik yang aman, cukup dan dapat dipercaya bagi konsumen, diperlukan pelaksanaan pemeliharaan serta operasi yang maksimal. PLTA Ir. H. Juanda merupakan perusahaan penyuplai listrik untuk lokasi Jawa Bali.
Terjadinya kegagalan dalam sistem pemeliharaan dalam system pemeliharaan dan operasi menimbulkan resiko keselamatan dan kesehatan dan hilangnya sejumlah keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu diperlukan analisis resiko kegagalan untuk mengidentifikasi, mengontrol dan meminimalkan dampak dari kegagalan tersebut. Adapun metode yang digunakan adalah FMEA Failure Methode and Effect Analysis, tujuan dari metode ini untuk melakukan analisa resiko dan memberikan masukan yang kritikal.

For power plant company, both activities are very important because to give a save, enough and trustable electrical supply for the costumer, that operation and maintenance must be maximum. PLTA Ir. H. Juanda is a company that supply electrical for java and bali.
Failure that happens in operation and maintenance system can cause a safety and health risk and loss electrical supply for the costumer that effects company profit. That rsquo s why risk analysis needed to identify, control and to reduce the cost of failure. In this case use FMEA method for knowing the risk analysis and for give critical preventive.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>