Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 71226 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aryani Widyakusuma
"Objek pembahasan ini adalah masjid yang dianggap memiliki makna implisit sebagai terjemahan langgam religius dimana yang dianggap memiliki makna implicit doktrin keislaman pada langgam religius. Langgam religius di sini adalah visual dan spiritual icon yang merepresentasikan identitas suatu bangunan peribadatan. Masjid sebagai langgam religius diambil sebagai data dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif komparatif.
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mempelajari penerjemahan langgam arsitektur dari beberapa bangunan peribadatan agar dapat diperbandingkan hasilnya yaitu sebagai bangunan beridentitas yang menekankan pada aspek visual dan spiritual icon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada kesamaan dari bangunanbangunan spiritual dalam mengekspresikan nilai-nilai spiritual yang ingin ditunjukkannya (2) Masjid adalah salah satu contoh kasus langgam religius dari agama Islam namun jika melihat esensi beribadah dari tiap agama maka ada kesamaan kualitas yang mereka inginkan dalam beribadah (3) karakter arsitek dan peran pemberi tugas turut mempengaruhi dalam mewujudkan suatu masjid yang menjadi simbol rumah peribadatan tanpa menghilangkan aspek kenyamanan dalam beribadah.

The object of this discussion is the mosque which is considered to have an implicit meaning as a translation of religious styles which are considered to have meaning implicit in the Islamic doctrine of religious style. Religious style here is a visual and spiritual icon that represents the identity of a building of worship. The mosque as a religious style is taken as data and analyzed using descriptive comparative method.
The purpose of this paper is to study the translation of some buildings architectural style of worship for which comparable results as building identity that emphasizes the visual aspect and spiritual icon.
Results showed that (1) there is similarity of spiritual buildings in expressing spiritual values who want demonstrated (2) Mosque is one example of the religious style of the Islamic religion, but if you see the essence of worship of every religion there are similarities quality they want in worship (3) the character of an architect and also influence the taskmaster role in the realization of a mosque that became a symbol of a house of worship without losing the comfort aspect of worship.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52291
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
I Kadek Dwi Noorwatha
"Tujuan penelitian ini untuk merumuskan ciri khas arsitetktur langgam Denpasar (ALD) sebagai patokan dalam memahami keanekaragaman elemen-elemen arsitektur tradisional Bali (ATB). Penelitian ini juga tidak berhenti pada tahap perumusan identitas yang bersifat romantic-retrospektif semata, namun melihat fenomena aplikasi identitas tersebut dalam arsitektur kekinian yang bersifat critical-prospektif. Dengan pemahaman tersebut maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif yang secara induksi mengatami, mengkalisfikasikan dan menginterpretasikan elemen-elemen arsitektural sehingga dapat merumuskan suatu identitas ALD yang disebut peciren bebadungan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas ALD ditandai dengan pemakaian batu bata sebagai unsur utama dan modulasi bangunan. ALD lebih adaptif terhadap perpaduan dengan budaya asing dan proporsi bengunan ALD tampak lebih besar yang memberikan karakter kokoh dan tegas, mencerminkan karakter masyarakat Denpasar. Unsur-unsur yang menjadi pembentuk peciren bebadungan adalah: Unsur Kreativitas yaitu unsur pengembangan elemen yang disesuaikan dengan aspek fungsi namun tetap mempertahankan karakter Bali. Unsur Akseptabilitas yaitu unsur keterbukaan terhadap akulturasi dengan budaya asing tanpa menghilangkan karakter dan jati diri. Unsur Komformitas yaitu kesesuaian peruntukan dan visualisasi bangunan untuk mengakomodasi kebutuhan dan gaya hidup modern."
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2014
SWISID 2:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hergiawan
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S47909
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Anisa Putri
"Dalam membangun masjid, Islam tidak memiliki aturan mengikat mengenai bentuk masjid karena prinsip utama dalam masjid adalah fungsi (function) (Omer, 2010). Hal tersebut ditunjukan dalam arsitektur Masjid Nabawi (622 M) yang dibangun sederhana sesuai fungsi yang dibutuhkan, tapi di saat yang sama, Masjid Nabawi berperan sebagai ruang publik kota Madinah sehingga masjid sejatinya merupakan tempat beribadah sekaligus pusat komunitas. Namun, perkembangan zaman kemudian mendorong aspek fungsi tidak lagi menjadi hal utama dalam membangun masjid, seperti masjid di era Imperium Ottoman yang menekankan aspek forma. Transformasi tersebut berdampak pada peran masjid menjadi alat birokrasi pemerintah. Fenomena tersebut menunjukan relasi antara aspek fungsi dengan realisasi peran masjid di dalam komunitas muslim yang dipengaruhi oleh praktek kuasa setempat, sehingga arsitektur masjid berpotensi sebagai indikator dalam melihat praktek kuasa. Indonesia di tahun 1950-1965, di bawah pimpinan Sukarno, membangun dua masjid yang signifikan dalam sejarah perkembangan masjid Indonesia, yakni Masjid Istiqlal dan Masjid Salman, yang keduanya menggunakan langgam arsitektur modern yang menekankan aspek fungsi dalam proses perancangannya. Skripsi ini bertujuan untuk melihat bagaimana aspek fungsi dijawantahkan dalam kedua masjid tersebut dan bagaimana hubungannya dengan praktek kuasa Sukarno dan peran masjid sebagai ruang publik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gazali
Djakarta : Tintamas, 1958
899.2 GAZ l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: FIB, 2011
306 LAN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mus`ab`Abdu Asy Syahid
"[Arsitektur masjid di Indonesia terus mencari identitas bentuk dan gayanya mengikuti perkembangan modernitas desain arsitektur saat ini. Beberapa arsitek membebaskan desain karya dari kurungan tradisi salah satunya ialah Masjid Al Irsyad Satya Kota Baru Parahyangan Bandung. Modernisasi desain masjid Al Irsyad Satya diasumsikan dari adanya penerapan aspek aspek minimalisme mengacu pada terminologi minimalis rdquo ldquo sederhana atau kesederhanaan simplicity yang menjadi artikulasi dominan untuk menggambarkan karakteristik masjid pada berbagai ulasan desain dan karya ilmiah. Penulisan ini bertujuan menganalisis desain Masjid Al Irsyad Satya berdasarkan pada analisis historis faktor faktor yang terlibat pada pembangunan masjid serta pengukuran aspek minimalitas untuk menguji kesesuaiannya dengan asumsi di awal. Meskipun terdapat aspek kesederhanaan dan minimalitas diterapkan pada desainnya di sisi lain berbagai faktor seperti biaya perawatan dan hadirnya ekspresi personal si arsitek justru menunjukkan desain berada di posisi bertentangan dengan prinsip minimalisme sehingga Masjid Al Irsyad Satya bukanlah arsitektur masjid minimalis. Ditambah lagi preferensi si arsitek yang diduga mengambil kualitas desain yang mirip dengan bangunan arsitektur minimalis lain yang telah ada sehingga asumsi di awal mengenai masjid minimalis rdquo di awal menjadi wajar. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat dan praktisi arsitek untuk lebih memahami sejarah teori dan perkembangan gaya arsitektur masjid modern di Indonesia secara kritis dan menjadi salah satu referensi umum untuk mengeksplorasinya di masa mendatang.

The mosques architecture in Indonesia is on progress for re searching its form identity and style following the design modernity development recently. Some of architects explore by freeing it from any limitating tradition e.g Al Irsyad Satya mosque Kota Baru Parahyangan located in Bandung. The modernisation of its design is assumpted from the implementation of minimalism aspects by such minimalist simple rdquo and ldquo simplicity terms become the dominating articulations to picture about Al Irsyad Satya mosque characteristics which are often stated in many design review and report. This research aims to analyze design style of Al Irsyad Satya based on historical analysis many factors involved during the mosque design develpoment to examine the assumption. Some of minimalism aspects simplicity and minimality are presented but combined together with architects personal expression and maintenance factors make its design a contradictory position with minimalism principles in other hand which results Al Irsyad Satya mosque is not precisely categorized to one of minimalist mosque architecture. In addition the design preference from the architect shows spatial quality aspects which assumpted commonly taken or referred from another built minimalist design thus matches with the assumption from the first place. This research is expected to facilitate both communities and practitioners to understand more about critical history theories and style development in modern mosque architecture in Indonesia and be one of reference to explore it in the future., The mosques architecture in Indonesia is on progress for re searching its form identity and style following the design modernity development recently Some of architects explore by freeing it from any limitating tradition e g Al Irsyad Satya mosque Kota Baru Parahyangan located in Bandung The modernisation of its design is assumpted from the implementation of minimalism aspects by such ldquo minimalist rdquo ldquo simple rdquo and ldquo simplicity rdquo terms become the dominating articulations to picture about Al Irsyad Satya mosque characteristics which are often stated in many design review and report This research aims to analyze design style of Al Irsyad Satya based on historical analysis many factors involved during the mosque design develpoment to examine the assumption Some of minimalism aspects simplicity and minimality are presented but combined together with architect rsquo s personal expression and maintenance factors make its design a contradictory position with minimalism principles in other hand which results Al Irsyad Satya mosque is not precisely categorized to one of ldquo minimalist mosque architecture rdquo In addition the design preference from the architect shows spatial quality aspects which assumpted commonly taken or referred from another built minimalist design thus matches with the assumption from the first place This research is expected to facilitate both communities and practitioners to understand more about critical history theories and style development in modern mosque architecture in Indonesia and be one of reference to explore it in the future ]"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priatna Sudrajat
"Pada Al qur'an dan Sunnah Rasul, tidak terdapat definisi yang jelas mengenai bentuk masjid. Oleh karena itu penerjemahan bentuk masjid ke dalam wujud arsitektur lebih disebabkan oleh bagaimana ia menerjemahkan kata masjid itu sendiri. Kehadiran masjid berarsitektur modern merupakan sebuah pertanda bahwa sebuah bangunan masjid dapat dibangun berdasarkan trend gaya arsitektur yang sedang berkembang. Kehadirannya dilatarbelakangi oleh munculnya kalangan masyarakat muslim modern. Mereka mempunyai pemikiran yang terbuka dan mau menerima adanya pembaharuan dalam hidup mereka. Selain faktor masyarakat, faktor lingkungan baik secara umum maupun khusus juga melatarbelakangi timbulnya masjid jenis ini. Walau bagaimana pun juga, penggunaan arsitektur modern sebagai arsitektur masjid bukanlah suatu hal umum / biasa. Karena pada saat ini arsitektur modern lebih banyak diterapkan pada bangunan komersial seperti pada gedung perkantoran maupun pada bangunan rumah tinggal. Oleh karena akan sangat menarik sekali apabila kita dapat mengkaji bagaimana penerapan kaidah-kaidah arsitektur modern pada bangunan masjid tersebut.
Skripsi ini membahas mengenai sejauh mana pengaruh arsitektur modern terhadap desain bangunan masjid. Pembahasan dalam skripsi ini melalui studi literature dan studi kasus, dengan meninjau pada kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar, prinsip serta ciri yang diterapkan pada masjid berarsitektur modern, serta yang menjadi permasalahan utama mengenai pengaruh arsitektur modern terhadap desain bangunan masjid. Studi kasus yang diambil adalah masjid yang benar-benar menggunakan arsitektur modern sebagai arsitektur masjidnya. Dari tinjauan yang dilakukan, terlihat bahwa ternyata arsitektur modern sangat mempengaruhi wujud fisik dari bangunan masjid tersebut, yang dapat terlihat pada bentuk bangunannya, denahnya, tampaknya, pengolahan ruang dalam, dan bahkan juga mempengaruhi komponen arsitektur masjidnya itu sendiri.

On holly Qur'an and Sunnah Rasul there isn't any clear definition on the form of mosque. Because of that, the translation of mosque form into architectural form was based on how he / she translates the word of mosque by his or herself. The existence of modern architectured mosque is an indication that a mosque can be build based on architecture style which is popular at that time. It existence was based on the appearance of modern moslem society. They have an open minded mind and also can accept the transformation on their life. Besides that, environment , generally or specifically, also become a background on the appearance of this kind of mosque. However, the implementation of modern architecture on mosque architecture is an uncommon / unusual thing. Since in the present day, modern architecture is more implemented on commercial building like office building or a residence building. Because of that it will be an interesting subject if we can investigate on the implementation of modern architecture principle on that mosque.
This writing discusses how far it could be a modern architecture will effects the design of the mosque. Literature and case study are used to explore the condition of society and environment around, principles an characteristic which is implemented to the modern architecture mosque, and also which become the main question which is the effects of modern architecture on mosque design. The case study was conducted on a mosque which is truly use modern architecture as it's mosque architecture. The case study indicates that modern architecture is give a great effects on physical form of that mosque, which can be seen on it's form, it's ground plan, it's facade, on the way the architect arrange the mosque inside space, and also the component of the mosque architecture itself.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S48360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathur Arif Rakhman
"Penelitian ini mengembangkan perilaku pengambilan risiko dengan studi kasus beribadah selama pandemik COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data primer dengan jumlah responden 1054 dengan menyebarkan kuesioner secara daring untuk melihat perubahan pola perilaku beribadah masyarakat di Indonesia sejak terjadi wabah COVID-19. Sampel yang diobservasi dan dianalisis adalah 410 laki-laki muslim yang memiliki rutinitas ke masjid sebelum terjadinya pandemik. Dengan pendekatan kuantitatif, penelitian ini menggunakan metode analisis SEM-PLS (Structural Equation Modeling- Partial Least Square), dengan mengukur faktor persepsi risiko, persepsi pandemik, modal sosial, religiositas, tingkat kepercayaan terhadap pemerintah, kondisi sosio-demografi, keluarga, dan tempat tinggal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi risiko, religiositas, rasa saling percaya /modal sosial, faktor keluarga dan tempat tinggal memiliki pengaruh positif signifikan terhadap intensi beribadah ke masjid. Sedangkan ditemukan bahwa persepsi pandemik, tingkat kepercayaan terhadap pemerintah, dan faktor kondisi sosio-demografi memiliki pengaruh negatif terhadap intensi beribadah ke masjid. Selain itu, hasil studi ini menunjukkan bahwa mayoritas responden memutuskan beribadah di rumah. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam dunia penelitian serta memperbanyak literatur yang membahas perilaku masyarakat di tengah pandemi sehingga dapat dijadikan acuan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengevaluasi perilaku masyarakat di Indonesia.

This study assess risk taking behavior on religious activities during COVID-19 pandemic in Indonesia. This study uses primary data by collecting on online survey nationwide. This study involves 1054 respondents and uses 410 as an observation samples that characterize as Muslim male who goes to congregational prayers daily before pandemic hit Indonesia. Using quantitative approach, this study analyzes the data using SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Square), and measure some of factors which are risk perception; pandemic perception; social capital; religiosity; trust in government; socio-demographic condition; family; and place of living. The results of this study indicate that risk perception, religiosity, mutual trust, family, and place of living have a significant positive influence on a person's decision-making behavior in choosing to worship at home or in a mosque. Despite of all that, pandemic perception, trust in government, and socio-demographic condition have a significant negative influence on that behavior. In addition, the results of this study indicate that the majority of respondents decided to worship/ do religious activities at home. The results of this study are expected to be able to contribute in research and enrich the literature related to public behavior during a pandemic so that it can be used as a reference for the government and other stakeholders in evaluating their policies in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Allifna Lie Ulin Nuha
"ABSTRAK
Masjid memiliki arti penting dalam kebudayaan dan peradaban Islam di Indonesia. Masjid Mantingan Jepara merupakan salah satu masjid yang dibangun pada akhir abad XV pada masa kesultanan Demak. Masjid ini memiliki keterkaitan dengan perkembangan kebudayaan Jawa, yang pada masanya dibangun saat masyarakat Jawa masih dominan menganut agama Hindu. Sehingga ketika Islam masuk ke Pulau Jawa, beberapa adaptasi dan perubahan terjadi pada penerapan budaya Jawa dan tercermin dalam arsitektur masjid dan makam. Masjid Mantingan dibangun dengan dilengkapi Kompleks Makam Mantingan dan mengadopsi bentuk, orientasi kosmologi, dan arsitektur Jawa. Tujuan penulisan naskah ini adalah untuk menganalisis elemen-elemen arsitektur Kompleks Masjid dan Makam Mantingan dan memahami hubungan arsitektur Kompleks Masjid dan Makam Mantingan dengan arsitektur budaya Jawa menurut sistem kosmologi dan kepercayaan Jawa. Naskah ini menemukan bahwa adanya kosmologi pada tiap-tiap elemen arsitektur masjid maupun makam saling membentuk sumbu yang menggambarkan aplikasi dari konsep dualitas pada kosmologi secara utuh, sehingga memberikan gambaran adanya suatu proses menerus dalam arsitektur Kompleks Masjid dan Makam Mantingan, Jepara.

ABSTRACT
Mosque plays a significant role in Islamic culture and civilization in Indonesia, on the Island of Java. The Mantingan Mosque in Jepara, Central Java, is one of the early mosques build at the end of the fifteenth century during the Demak sultanate. This mosque has a close relationship with the development of Islam in Java because during the mosque was built when Javanese people were still dominated with Hinduism. Hence, when Islam come to Java, some adaptation and changes happened to the application of Javanese culture for built environment, and those adaptations were reflected in the architecture of the mosque and the cemetery complex in Mantingan. The mosque was built next to the cemetery complex of Mantingan and adopted forms, cosmological orientation and architecture of Javanese people. The purpose of this thesis is to analyze architectural elements of Mantingan Mosque and Cemetery Complex in order to understand the connection of the architecture of Mantingan Mosque and Cemetery Complex with Javanese cosmology. The finding iof this thesis is that Javanese cosmology plays an important role in the formation of the mosque and cemetery complex through the creation of an axis. Moreover, the axis also relates to the duality concept in Javanese cosmology that shows balance and unity including in the architecture and the development of Mantingan Mosque and Cemetery Complex. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>