Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 69248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andhika Yudhi Tama
"Transportasi merupakan faktor penting bagi sebuah sistem untuk dapat menghubungkan satu tempat ke tempat lain. Dengan transportasi yang baik, maka sebuah sistem dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Seperti halnya di Indonesia yang bentuk negaranya adalah kepulauan, transportasi air merupakan faktor penting untuk dapat menghubungkan antara pulau yang satu dengan pulau yang lain. Salah satu titik penyeberangan antar pulau di Indonesia yang memiliki tingkat aktivitas penyeberangan yang tinggi adalah penyeberangan Merak - Bakauheni. Tidak kurang dari 4000 orang penumpang dan 3000 unit kendaraan melakukan penyeberangan dari Bakauheni menuju Merak tiap harinya. Tingginya arus kedatangan kendaraan pada musim-musim tertentu masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi pelabuhan Bakauheni, terutama pada saat kondisi pelabuhan sedang mengalami gangguan, seperti tingginya gelombang ombak, serta maintenance dermaga yang memaksa pihak pelabuhan harus menonaktifkan dermaga tersebut. Untuk melihat aktivitas pelabuhan, serta bagaimana pelabuhan tersebut dapat mangantisipasi berbagai macam kondisi yang dialami, maka dilakukan simulasi mengenai lalu lintas pelabuhan Bakauheni. Pada simulasi ini, dibuat skenarioskenario kemudian melakukan kombinasi dari skenario yang telah dibuat. Skenario tersebut antara lain, musim kedatangan, ketinggian ombak, serta matinya salah satu dermaga. Kemudian dicari solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi waktu dan jumlah antrian yang terjadi pada kondisi tertentu di pelabuhan.

Trasportation is the important factor for a system to connect one place to another place. With a good transportation, a system can be done as their purpose. As is Indonesia, which has a lot of island, their water transportation was important factor to connect beetwen an island to another island. Merak ' Bakauheni is the most crowded strait in Indonesia. More than 4000 people and 3000 units of vehicle were cross over the strain from Bakauheni to Merak in a day. The high of arrival rate in a certain season still become a problem faced by Port of Bakauheni, especially when they have a several problem, such as the high of sea wave, and the maintenance of quay, that force the port not to activate the quay. To visualize the activity of port system, and how can the port solved such as problem in the several condition, thus we simulate the traffic system in Port of Bakauheni. In this simulation, scenarios were built, and then combine them to get the actual condition in port of Bakauheni. The scenarios are season, sea wave, and the down of one of the quay. From these scenario combinations, then find the way to solute the problem in the way to decrease the average time and length of queue that happened in port of Bakauheni."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50295
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harries Budiharto
"Dalam penelitian tentang keberadaan calo penyeberangan di Pelabuhan penyeberangan Bakauheni ini peneliti ingin menggambarkan tentang keberadaan calo penyeberangani di Pelabuhan Bakauheni. Keberadaan calo di Pelabuhan penyeberangan Bakauheni ini dilihat dari segi sosial tentang bagaimana calo berhubungan dengan petugas penyelenggara dan bagaimana calo berhubungan dengan pelanggannya dalam hal ini perusahaan bus penumpang umum dan perusahaan truck.
Permasalahan yang diangkat dalam hal ini adalah tentang keberadaan calo penyeberangan di Pelabuhan penycbcrangan Bakauheni. Sedangkan focus penelitiannya pada kegiatan percaioan penyeberangan terhadap kendaraan angkutan barang (truck) dan bus penumpang umum di Pelabuhan penyeberangan Bakauheni Lampung Selatan.
Adapun metode penulisan ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Hal ini dimaksudkan untuk mengamati semua gejala-gejala yang terwujud di dalam kegatan kehidupan calo dan penyelenggara penyeberangan serta perusahaan bus dan perusahaan truck. Selanjutnya peneliti melakukan pengelompokan ataupun rnenggolongkan obyek penelitian dalam memperoleh data. Adapun informan yang dipakai dalam hal ini adalah Calo penyeberangan itu sendiri, perusahaan bus penumpang umum, perusahaan truck, petugas PT ASDP, petugas KPPP. petugas ADPEL, petugas perusahaan kapal, sopir.
Hasil peneliitian rnenunjukkan bahwa keberadaan calo di Pelabuhan penyeberangan Bakauheni ini sangat diperlukan baik oleh calo itu sendiri dan juga oleh para penyelenggara penyeberangan. Hal ini dikarenakan calo dijadikan sebagai kaki tangan dan penyelenggara penyeberangan untuk mendapatkan materiluang dari perusahaan bus dan perusahaan truck. Sedangkan oleh perusahaan truck ataupun bus penumpang umum dianggap tidak sebagai calo saja akan tetapi lebih dari itu calo sudah dianggap sebagai perwakilan dari perusahaannya karena wilayah Lampung bukanlah sebagai tujuan akhir dari kendaraannrya. Akhimya calo mendapat tugas yang lebih dari sekedar calo yaitu mengawasi dan membantu kelancaran kendaraan dalam penyeberangan ataupun dalam perjalannya menuju tujuannya.
Islam melakukan kegiatan di pelabuhan itu sendiri calo melakukan hubungan dengan penyelenggara penyeberangan untuk melanggengkan keberadaannya. Pada akhimya hubungan itu bisa dikategorikan sebagai hubungan Patron dan Klien. Calo dalam hal ini sebagai klien dari patronnya yaitu penyelenggara penyeberangan dan dalam pelaksanaannya patron memberikan pengayoman ataupun pengamanan kepada klien dan klien memberikan sesuatu materi uang. Akibatnya pihak klien melaksanakan apa yang diperintahkan oleh patronnya seperti contoh calo harus membuat kartu pas dengan penuniukan dari perusahaan dan untuk itu calo harus membayar sejumlah uang pada patronnya.
Di lain pihak calo dan pelanggannya melakukan hubungan sosial juga. Dalam hubungan ini calo bertindak sebagai patron dan perusahaan bus dan truck sebagai kliennya. Calo memberikan pelayanan penyeberangan dan pelayanan lainnya kepada kliennya, dan perusahaan bus dan truck memberikan imbalan sejumlah uang pada calo. Hubungan yang semacam ini dapat dikatakan hubungan patron klien dalam hal yang memeras dan yang diperas walaupun pada akhimya terjadi hubungan yang lebih baik antara keduanya dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama.
Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah bahwa Calo dalam melakukan kegiatan pencaloan di Pelabuhan penyeberangan Bakauheni ini melakukan kerja sama dengan para penyelenggara penyeberangan sera keseluruhan. Dari kerja sama itu masing-masing pihak merasa diuntungkan, sehingga pada akhirnya kegiatan percaloan itu susah untuk dihilangkan. Pada akhirnya jika kegiatan percaloan itu akan dihilangkan maka akan sulit karena calo merupakan orang sekitar pelabuhan yang menggantungkan hidupnya dari keberadaan pelabuhan penyeberangan tersebut. Akan tetapi kegiatan itu bisa dikurangi dengan jalan perubahan sistem penyeberangan dan para pelaksana tugas yang bersih Berta pengawasan yang ketat dari pimpinannya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Handika Anggi Kelana
"Pemborosan yang terdapat pada proses penanganan petikemas ekspor di TPK Koja dapat menyebabkan performa tidak efisien. Pemborosan tersebut dapat dieliminasi dengan perpaduan konsep DMAIC, konsep Lean dan Konsep diagram Fishbone. Konsep DMAIC digunakan sebagai panduan urutan untuk memudahkan pengolahan dan analisis data yang terdiri dari lima tahap yaitu : (1) Define, mendefinisikan masalah menggunakan konsep Lean untuk membuat Current Value Stream Mapping dan mengidentifikasi pemborosan yang ada di dalamnya; (2) Measure, penentuan pemborosan yang dapat dieliminasi yaitu pemborosan tipe excessive transportation yang diterjemahkan sebagai aktivitas pengangsuran petikemas; (3) Analyze, proses penyelesaian masalah dengan konsep diagram Fishbone untuk mengetahui akar permasalahan aktivitas pengangsuran petikemas; (4) Improvement, perbaikan yang dilakukan untuk menyelesaikan akar permasalahan aktivitas pengangsuran petikemas dan (5) Control, hasil akhir setelah dilakukan perbaikan dalam bentuk Future Value Stream Mapping yang menunjukkan adanya peningkatan efisiensi proses penanganan petikemas ekspor dalam bentuk penghematan waktu sebesar 105 detik.

Waste that founded in export container handling process at TPK Koja can causing an inefficient performance. The waste can be eliminated with a fusion concept of DMAIC concept, Lean concept and Fishbone Diagram concept. The DMAIC concept used as a guide to facilitate the processing and analysis data that composed of five stages which is : (1) Define, defining problems by using the Lean concept to make the Current Value Stream Mapping and identifying waste in it; (2) Measure, the waste determination process to find which waste that can be eliminated and the result of waste type that can be eliminated is excessive transportation that known as container shuffling activity; (3) Analyze, the problem solved process by using the Fishbone diagram concept to know root problem that cause the container shuffling activity; (4) Improvement, ideas that used to solve the root problems that cause the container shuffling activity and (5) Control, the final result after the improvement applied that showed the Future Value Stream Mapping and indicates there is an increasing of efficiency in export containers handling process at TPK Koja by saving 105 seconds."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55306
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irawati Andriani
"Fluktuasi angkutan yang terjadi pada lintas penyeberangan Merak - Bakauheni sangat berpengaruh pada selang waktu keberangkatan, jumlah dan kapasitas muat kapal. Pemenuhan harapan pengguna jasa angkutan penyeberangan terhadap kualitas pelayanan merupakan hal penting bagi organisasi jasa untuk menghadapi persaingan bisnis. Kualitas pelayanan di nilai dengan atribut jasa meliputi, kenyamanan, keamanan, keselamatan,ketepatan waktu, tarif untuk melihat standar minimum pelayanan yang ada dan waktu pelayanan minimum. Penelitian ini bertujuan untuk menghadapi fluktuasi angkutan yang terjadi dimana perlu adanya kesiapan baik dari pengaturan bongkar muat kendaraan barang dan penumpang, penjadwalan dan penyediaan jumlah kapal yang memadai yang disesuaikan dengan tingkat permintaan angkutan, sehingga tidak terjadi antrian penumpang diloket, antrian kendaraan yang akan masuk ke kapal, antrian kapal yang akan sandar dan waktu tempuh. Sistem pelayanan menjadi lebih optimal tanpa mengabaikan faktor-faktor keselamatan.
Untuk menilai kualitas pelayanan pelabuhan Merak - Bakauheni, sampel penelitian kualitas pelayanan masing-masing berjumlah 53 untuk penumpang, pengemudi kendaraan bermotor roda- 4 dan 43 untuk kru kapal. Atribut jasa dianalisis dengan Anova untuk mencari variabel-variabel yang akan digunakan dalam linier programming.
Dari hasil analisis linier programming dengan tujuan untuk meminimalisasi waktu sandar mendapatkan solusi optimum yaitu Z = 130 dengan X1 = 4 dan X2 = 1,5. Ekspektasi jumlah waktu seluruhnya dalam sistem antrian pada 8 tahap pelayanan pelabuhan untuk penumpang adalah selama 124 menit dan untuk Ekspektasi jumlah waktu seluruhnya dalam sistem antrian pada 8 tahap pelayanan pelabuhan untuk kendaraan roda-4 adalah selama 125 menit.

Transport fluctuations in across Merak - Bakauheni influential on departure time interval, the number and capacity of loading the ship. Fulfillment of user expectations freight ferry services on the quality of care is important for organizations to face the competition of business services. Quality of service in the attribute value include services, convenience, security, safety, timeliness, tariffs to see minimum standards of existing services and minimum service time. This study aims to deal with transport fluctuations that occur there is need for better preparedness from the arrangement of loading and unloading of goods and passenger vehicles, scheduling and provision of adequate number of boats that are tailored to the level of transport demand, so there is no passenger queues at the counter, no queue vehicles that will enter to the ship, no queues that will be docked ship and travel time. Become more optimal service without sacrificing safety factor.
To assess the quality services of Merak - Bakauheni Harbor, research sample services quality consisted of 53 for ship passengers and vehicle drivers and 43 for the crew. Service attributes were analyzed by ANOVA to look for variables that will be used in linear programming.
From the analysis of linear programming in order to minimize the time docked to get the optimum solution is Z = 130 with X1 = 4 and X2 = 1,5. Expected total time in the queuing system at the 8th stage of port services for passengers is as long 124 minutes and expectations for a total time of the queuing system at the 8th stage of port services for cars is as long 125 minutes."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T28569
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shagova Maulana Khalafiano
"Paper ini meneliti dampak dari rekayasa ulang proses bisnis dalam mengurangi waktu tunggu dokter di rumah sakit. Dengan menerapkan strategi dan teknologi inovatif, studi ini bertujuan untuk mencapai pengurangan waktu yang signifikan dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan di rumah sakit, mengacu pada indikator kualitas nasional Indonesia yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Melalui analisis menyeluruh terhadap proses saat ini dan integrasi metodologi baru, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana rekayasa ulang proses bisnis dapat menghasilkan peningkatan hasil pasien, pengurangan waktu tunggu, dan peningkatan efisiensi operasional.

This paper examines the impact of business process reengineering on reducing doctor waiting time in a hospital. By implementing innovative strategies and technology, the study aims to achieve significant time reduction and enhance overall efficiency in hospitals, referring to the Indonesian national quality indicator set by the ministry of health. Through a thorough analysis of current processes and the integration of new methodologies, this research explores how business process reengineering can lead to improved patient outcomes, reduced wait times, and increased operational efficiency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evy Fitriani
"Penetapan tarif disesuaikan dengan ekspektasi penumpang terhadap pelayanan sangat penting dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Menginventarisasi faktor-faktor pelayanan yang disesuaikan dengan ekspektasi penumpang dan Menganalisis penetapan tarif yang disesuaikan dengan pelayanan yang menjadi ekspektasi penumpang kapal ro-ro. Harapan dan keinginan penumpang yang menjadi indikator pelayanan dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis faktor, dimana dalam analisis ini mengumpulkan faktor-faktor yang saling terkait menjadi 1 (satu) faktor, dan mereduksi faktor-faktor yang dianggap tidak mewakili. Dari hasil analisis ini terdapat 14 faktor yang diklasifikasikan menjadi 5 faktor yang terdiri dari waktu, biaya, keselamatan, keamanan dan kenyamanan. Faktor-faktor pelayanan tersebut digunakan untuk menyusun rancangan hipotetik untuk survey stated preference. Sampel penelitian kualitas pelayanan terdiri dari 100 responden untuk survey harapan dan keinginan penumpang, dan 89 responden untuk survey stated preference, dengan mengambil sampel dari 3 operator kapal roro lintas Merak Bakauheni. Olah data survey stated preference dengan menggunakan analisis logit biner. Model Logit Biner diperoleh persamaan sebagai berikut Z = 0,211+ 0,083xwaktu1- 0,131xwaktu2 + 0,247xwaktu3 ? 0,148xbiaya1- 0,340xbiaya2 - 1,136xbiaya3. Dengan memasukkan nilai parameter coding maka didapatlah nilai utilitas dan probabilitas. Dari hasil survey stated preference didapat nilai probabilitas responden dalam memilih kondisi hipotetik, probabilitas responden yang menyatakan bersedia naik kapal roro dengan waktu tempuh lebih cepat 60 menit, dan tarif sebesar Rp. 15.000 adalah sebesar 0,61. Dari perhitungan utilitas dan probabilitas didapati bahwa nilai probabilitas akan berubah seiring dengan kenaikan nilai utilitas penumpang dalam menggunakan kapal roro lintas Merak Bakauheni dengan berbagai kondisi hipotetik.

Determination of tariffs tailored to the expectations of passengers on the service is very important. The purpose of this study are as follows: inventories of the factors of service tailored to the expectations of passengers and analyze the determination of tariffs tailored to the ministry's expected ro-ro passenger ships. Passenger expectations and desires as indicators of service in this study were analyzed using factor analysis, where the analysis is collecting the factors related to 1 (one) factor, and reduce the factors that are considered not representative. From the results of this analysis there are 14 factors that are classified into five factors of time, cost, safety, security and comfort. Factors such services are used to draft a hypothetical for Stated preference surveys. Service quality research sample consisted of 100 respondents to the survey expectations and desires of the passengers, and 89 respondents to the survey Stated preference, by taking samples from three cross-Merak roro vessel operators Bakauheni. Sports Stated preference survey data using a binary logit analysis. Binary logit model is obtained following equation Z = 0.211 + 0.083 xwaktu1-0.131 xwaktu2 + 0.247 xwaktu3 - 0.148 xbiaya1 -0.340 xbiaya2 - 1.136 xbiaya3. By entering the coding parameter value then didapatlah utility value and probability. Stated preference surveys of results obtained in the probability of respondents choosing the hypothetical conditions, the probability of respondents stating willing roro ship with faster travel time 60 minutes, and the tariff of Rp. 15000 is at 0.61. Of utility and probability calculations found that the probability value will change with the increase in passenger utility values using cross-Merak Bakauheni roro ship with a variety of hypothetical conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29332
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Syamsu Rijal
"Tesis ini ingin mengungkap dan memahami sejarah Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni yang berada di Selat Sunda dari tahun 1912 sampai 2009. Selat ini memiliki posisi yang strategis menyatukan dan melayani dua pulau besar dan utama di Indonesia yaitu Pulau Jawa dan Sumatera. Transportasi utama yang menunjang aktifitas perpindahan barang/komoditi masa ini adalah kereta api. Untuk itu Pemerintah Hindia Belanda memberikan kuasa kepada sebuah perusahaan kereta api yang bernama staatsspoorwegen untuk mengelola bidang transportasi di wilayah Banten, maka dibangunlah Pelabuhan Merak di ujung rel kereta jalur Tanah Abang, Jakarta ke Merak, Banten pada tahun 1912. Pelabuhan ini menunjang kegiatan Hindia Belanda seperti ekspor dan impor barang dari Indonesia ke luar negeri. Pasca kemerdekaan Republik Indonesia, pengelolaan pelabuhan berganti-ganti mengikuti perkembangan politik pemerintahan. Sampai tahun 1948, di Pelabuhan Merak masih beraktifitas kegiatan ekspor barang ke luar negeri. Sementara itu juga Pemerintah Republik Indonesia membuka secara resmi jalur Pelabuhan Merak di Banten dan Pelabuhan Panjang di Lampung tahun 1952. Belanda menyerahkan pengelolaan pelabuhan kepada Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) tahun 1956. Ketika nasionalisasi perusahaan asing dikeluarkan pemerintah Republik Indonesia tahun 1959, pengelolaan Pelabuhan Merak beralih ke Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP). Tahun 1970, Departemen Perhubungan mulai membangun Pelabuhan Bakauheni di Lampung. Sebagai pelabuhan bayangan sementara Pelabuhan Bakauheni dibangun, dioperasikan Pelabuhan Srengsem. Pelabuhan Bakauheni beroperasi tahun 1980. Pelabuhan Merak di Banten dan Pelabuhan Bakauheni di Lampung, masing masing memiliki wilayah belakang. Karakteristik Jakarta dan Jawa Barat terlihat dalam aktifitas muat barang di Pelabuhan Merak, demikian pula halnya di Pelabuhan Bakauheni, dengan Palembang dan Bengkulu sebagai daerah belakang Lampung (dulunya wilayah Sumatera Selatan). Dengan karakteristik yang berbeda tersebut dan dengan analisis ekonomi regional, terlihat adanya aktifitas saling memenuhi kebutuhan kedua wilayah. Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni di Selat Sunda ke depan, berdasarkan latar belakang sejarah dan posisinya pada jalur pelayaran internasional, sangat mungkin untuk dikembangkan sebagai pelabuhan internasional.

This thesis wants to reveal and understand the history of Merak Port and Bakauheni Port in the Sunda Strait from 1912 to 2009. Strait has a strategic position to unite and serve the two large islands and Indonesia's main island of Java and Sumatra. Major transportation activities that support the movement of goods/commodities this period is the train. For the Government of the Netherlands East Indies provides power to a railroad company named staatsspoorwegen to manage transportation in Banten, Merak, he built a railroad track down the Tanah Abang, Jakarta to Merak, Banten, in 1912. This port supporting the activities of the Dutch East Indies, such as export and import goods from Indonesia to other countries. Post-independence of the Republic of Indonesia, switch port management to follow the development of government policy. Until 1948, the Merak Port is still activity in the Port of exports of goods abroad. While it is also the Government of Indonesia officially opened the path Merak in Banten and the Panjang Port in Lampung in 1952. The Dutch handed over the management port to the Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) in 1956. When the nationalization of foreign companies by the government of the Republic of Indonesia in 1959, the management switched to Merak Port of Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP). In 1970, the Department of Transportation started building Bakauheni Port in Lampung. As a shadow port while Port Bakauheni constructed, operated Port Srengsem. Bakauheni Port operational in 1980. Merak Port in Banten and Bakauheni Port in Lampung, each has a rear area. Jakarta and West Java characteristics seen in the activity of unloading goods at the port of Merak, as well as in Port Bakauheni, with Palembang and Bengkulu as a rear area of Lampung (South Sumatra). With different characteristics and with the regional economic analysis, there appears to meet the needs of each activity both regions. Merak Port and Bakauheni Port in Sunda Strait forward, based on historical background and its position on international cruise lines is quite possible to be developed as an international seaport."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T28320
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Cahyo Nugroho
"PT. ASDP Indonesia Ferry Persero adalah BUMN yang mengoperasikan kapal di lintasan Merak-Bakauheni bersaing di industri penyeberangan yang bertumbuh dan terjadi pergeseran perilaku pengguna jasa dari memakai jasa tanpa memilih kapal yang akan dinaiki menjadi dapat memilih jadwal maupun kapal yang menjadi pilihan seiring dengan era keterbukaan informasi sehingga kualitas pelayanan mutlak dibutuhkan sebagai diferensiasi untuk meningkatkan pendapatan dan mempertahankan pelanggannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari service quality terhadap customer satisfaction, serta pengaruh customer satisfaction terhadap trust dan trust terhadap attittudinal loyalty serta behavioral loyalty. Sebanyak 260 responden dari pengguna kapal RoRo milik PT. ASDP Indonesia Ferry Persero di lintasan Merak-Bakauheni berpartisipasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan dari service quality terhadap customer satisfaction sehingga perusahaan harus senantiasa menjaga kualitas pelayanan kapalnya agar pengguna jasa puas. Kemudian terdapat pengaruh positif yang signifikan dari customer satisfaction terhadap trust sehingga janji-janji pelayanan harus ditepati oleh perusahaan maka seiring kepuasan dari pengguna jasa maka akan tumbuh perasaan trust terhadap penyedia layanan. Terdapat pengaruh positif yang signifikan dari trust terhadap attittudinal loyalty dan behavioral loyalty dan trust berperan mediasi dari customer satisfaction terhadap attitutdinal maupun behavioral loyalty.

PT. ASDP Indonesia Ferry Persero is a state owned enterprise that operates ships in the Merak Bakauheni trajectory that compete in the growing ferry industry and there is a shifting behavior of service users from using services without choosing which ship to be board, now become able to choose the schedule and the preferred ship in line with the era of openness information so that the quality of service is absolutely needed as differentiation to increase revenue and to retain customers. This study aims to determine the effect of service quality on customer satisfaction, and the influence of customer satisfaction on trusts and trusts on attittudinal loyalty and behavioral loyalty. A total of 260 respondents from RoRo ship users owned by PT. ASDP Indonesia Ferry Persero in the Merak Bakauheni trajectory are participated.
The results showed that there is a significant positive influence of service quality to customer satisfaction so that the company must always maintain the quality of service of the ship so that the service users are satisfied. Then there is a significant positive impact of customer satisfaction on trust so that promises of service must be kept by the company then as the satisfaction of the service user will grow a sense of trust towards the service provider. There is a significant positive influence of trust on attitudinal loyalty and behavioral loyalty and trust play as mediation variable from customer satisfaction toward attitudinal or behavioral loyalty.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antoinette Adita K.
"Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan nilai kapabilitas proses pelayanan dengan mengurangi waktu tunggu di Klinik Fisioterapi Sasana Husada. Kecepatan pelayanan menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan penyedia jasa. Faktor yang dipertimbangkan untuk mengukur kapabilitas proses pelayanan di klinik ini adalah waktu tunggu. Waktu tunggu di klinik ini relatif lama berdasarkan nilai Service Capability Index (SCI) nya yang bernilai negatif. Nilai ini menunjukkan bahwa kecepatan pelayanan di klinik ini tidak berada dalam zona toleransi pasien. Fluktuasi kedatangan pasien salah satu penyebab rentang waktu tunggu yang lama.
Solusi yang dapat menyelesaikan permasalahan waktu tunggu ini adalah penerapan sistem perjanjian dan alokasi terapis yang tepat untuk masing-masing shift. Tahap selanjutnya, untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem tersebut, dirancang sebuah model simulasi dengan bantuan Software Promodel. Setelah dilakukan proses pengaturan pada sistem di klinik dengan menggunakan simulasi Promodel, didapatkan nilai SCI yang baru. Hasil dari penelitian ini adalah adanya peningkatan nilai SCI stelah diterapkannnya sistem yang baru sehingga bernilai positif.

The aim of this study is to improve service process capability in Klinik Fisioterapi Sasana Husada. Speed of service is one of the important parameter for service providers. Waiting time needs to be considered to define service process capability at this clinic. Based on observation, the value of Service Capability Index (SCI) is negative, which means that the average of waiting time in the clinic is long. This negative value indicates that the speed of service in the clinic is outside patient’s zone of tolerance. Fluctuation of patients’ arrival causes long waiting time.
The proposed solutions based on this problems are the implementation of appointment system and the best therapist allocation for each shift. This situation will be designed using ProModel Software simulation. The evaluation will know how this new system affects to the clinic. The new value of SCI is measured after it’d been processed on ProModel. Result of this research is the SCI value become positive after the implementation of new system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46756
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rossy Nicoline Subrana
"Penelitian yang dilakukan pihak pengelola TMR pada tahun 2017 menunjukan indeks kepuasaan pengunjung TMR bernilai 72.8 mengindikasikan bahwa kinerja pelayanan TMR masih kurang baik sehingga perlu peningkatan kualitas pelayanan pengunjung TMR guna meningkatkan kepuasaan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan pengunjung TMR sesuai dengan keinginan pengunjung menggunakan metode Factor Analysis, Kano Model ,dan Quality Function Deployement. Factor Analysis menunjukan ada lima faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung yaitu konservasi dan peragaan, kesejahteran hewan, fasilitas, infromasi, dan aksesibilitas.
Hasil Kano Model menunjukan ada 14 atribut masuk dalam kategori one-dimensional, tujuh masuk dalam kategori must be, empat masuk kategori indifferent, dan satu dalam kategori attaractive. Dari 26 atribut kualitas pelayanan ini menghasilkan persyaratan teknis atau strategi untuk memenuhi atribut pelayanan tersebut. Hasil House of Quality tingkat satu mendapatkan 19 strategi peningkatan kualitas pelayanan pengunjung untuk memenuhi 26 atribut pelayanan yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Hasil House of Quality tingkat kedua mendapatkan 16 proses yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan 12 strategi.

Research conducted by the management of TMR in 2017 obtain TMR visitor satisfaction index worth 72.8 indicate that the performance of TMR service is still not good so it needs to improve the quality of TMR visitor service in order to increase visitor satisfaction. This study aims to identify strategies to improve the quality of service visitors in accordance with the needs of visitors using TMR Factor Analysis, Kano Model, and Quality Function Deployement method. Factor Analysis shows there are five factors that influence visitor satisfaction that is conservation and demonstration, animal welfare, facility, information, and accessibility.
The Kano Model shows 14 attributes included in the one dimensional category, seven in the must be category, four in the indifferent category, and one in the attractive category. Of these 26 service quality attributes generate technical requirements or strategies to meet the service attributes. The first level of House of Quality resuls 19 strategies to improve the quality of visitor services to meet the 26 service attributes that have been identified previously. The second level of House of Quality result the 16 processes needed to implement 12 identified strategies.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>