Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167226 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana Merdeka Sari
"Penelitian ini berfokus pada tiga macam strategi penjadwalan kendaraan pada terminal cross-docking dari perusahaan 3PL (Third Party Logistics). Ketiga strategi tersebut adalah strategi tak terkoordinasi, terkoordinasi dengan satu headway yang sama, dan terkoordinasi dengan headway dari rasio bilangan bulat. Awalnya dicari nilai headway dari masing-masing strategi, lalu dilanjutkan dengan perhitungan biaya operasional, biaya inventori dan biaya tunggu perpindahan, dimana penjumlahan dari ketiganya merupakan biaya total pada sistem. Khusus untuk strategi ketiga, pencarian headway dan biaya akan diolah menggunakan algoritma heuristik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi terkoordinasi dengan headway rasio bilangan bulat adalah strategi terbaik dari ketiga strategi tersebut.

The study's focusing on three vehicle scheduling strategies for the cross-docking terminals of 3PL (Third Party Logistics) companies. These strategies were uncoordinated, coordinated with a common headway, and coordinated with integer ratio headways. At first, headways for each strategies were found, then the costs involved, such as operating, inventory, and transhipment waiting cost, were counted. The sums of those three resulted in total system cost. Only for the third strategy, a heuristic algorithm is used to find the best headway and the minimum cost. The result of this study showed that the last strategy was the best among the others."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52094
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chan Jayadi
"Perluasan coverage atau jangkauan dari suatu operator seluler dapat dilakukan tidak hanya pada cakupan nasional dengan membangun BTS (Base Transmission Station) yang lebih banyak secara indoor dan outdoor, tetapi dapat juga dilakukan dengan memperluas jangkauan internasional melalui kerjasama International Roaming. Beberapa service yang terkait dengan International Roaming adalah Voice/Data Roaming, GPRS/MMS Roaming dan SMS Interworking.
International Roaming bukan sekedar layanan dasar bagi pelanggan. Pengelolaan yang baik dan optimal akan menjadikannya bisnis global yang dapat menjadi revenue center bagi suatu operator. Pelayanan ini telah lama diberikan kepada pelanggan tetapi pengelolaan untuk mewujudkan bisnis global yang bisa menjadi revenue center bagi operator belum dilakukan dengan optimal. Hal ini dapat dilihat dari belum dilakukannya terobosan-terobosan pengembangan untuk meningkatkan pelayanan. Bisnis ini akan selalu berkembang sebagai bisnis global tidak hanya pada service voice dan SMS saja, tetapi akan terus mengikuti perkembangan teknologi komunikasi seluler seperti GPRS/MMS, CAMEL, EDGE dan UMTS. Kondisi ini menuntut operator untuk dapat menerapkan kerjasama International Roaming sesuai dengan level service yang ada dan harus dapat bekerjasama dengan operator yang memiliki frekuensi dan teknologi yang berbeda.
Perlu adanya perencanaan strategi dan kebijakan manajemen pada suatu unit operator seluler untuk menangani, mengelola dan mengembangkan bisnis global International Roaming. Pembuatan strategi manajemen ini bertujuan supaya operator tetap dan semakin bertahan (survive) dalam menghadapi tantangan, ancaman dan sekaligus dapat mengambil peluang yang ada saat pertumbuhan jumlah pelanggan seluler di Indonesia menurun.
Penanganan bisnis ini melibatkan hampir dari semua unit, mulai dari frontliner hingga teknisi atau operator dan juga melibatkan level management setingkat direksi hingga dengan customer service. Hal ini menunjukkan bahwa bisnis ini adalah suatu bisnis besar yang melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi dan kebijakan yang tepat untuk menangani bisnis International Roaming ini.

Coverage extension of a cellular operator can be done not only in national scope by developing more indoor and outdoor BTS (Base Transmission Station) but also in international scope by extending it through International Roaming cooperation. Some services connected to the International Roaming are Voice/Data Roaming, GPRS/MMS Roaming and SMS Interworking.
International Roaming is not only work as a basic service for the customer. Good and optimum management will turn it into a global business so that it can become a revenue center for an operator. This service has given to the customer for several time before but the optimum management which can make it a global business that can become a revenue center for the operator is not done yet. This can be seen from the un-existing development breakthrough for service increment. This business not only will always develop as a global business in service voice and SMS but also will always follow the cellular technology development such as GPRS/MMS, CAMEL, EDGE and UMTS. This condition pushed the operator for applying International Roaming cooperation that appropriate to the existing service level. They also must able to cooperate with operators which have different frequency and technology.
Strategic planning and management policy in a cellular operator unit are needed for handling, managing and developing the International Roaming global business. The purpose of this strategic management is to make the operator exist and survive in facing some challenges and threats. It is also hoped that the operator can take the market opportunity when someday the cellular costumer number in Indonesia decrease.
Almost every unit in the organization is involved in handling this business, started from frontlines up to technicians or operators. This also involved the operator management from the board of directors level down to the customer service. It is showed that this business resembles as a big business that will involved many components. In consequence, appropriate strategy and policy are needed for handling this International Roaming business.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T15414
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julia Atissa Nur Setiawan
"Lean merupakan konsep perbaikan berkelanjutan untuk mengurangi pemborosan dan memberikan nilai tambah pada barang atau jasa untuk pelanggan. Value stream mapping adalah sebuah pendekatan konsep lean yang bertujuan untuk memetakan aliran material dan informasi pada suatu proses bisnis sehingga dapat mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan agar tercipta proses dengan waktu yang lebih efisien. Semakin berkembangnya bisnis gerai minuman kopi dan tingginya permintaan terhadap minuman kopi membuat PT X sebagai perusahaan gerai minuman kopi harus memastikan kelancaran aliran rantai pasok material ke seluruh gerai. Gudang material harus dapat merespon permintaan secara cepat dan responsif serta menjamin ketepatan waktu pemenuhan pesanan sehingga pengelolaan gudang harus dilakukan secara efisien. Oleh karena itu, konsep lean warehousing dan metode value stream mapping digunakan pada penelitian ini untuk mengidentifikasi, mengurangi, dan mengeliminasi pemborosan yang terdapat pada proses pergudangan PT X. Penerapan metode VSM menghasilkan beberapa rencana perbaikan, seperti modifikasi urutan picking, penerapan lean 5S, pembagian kerja staff sesuai stasiun kerja, pengaturan peletakkan material, penerapan visual display dan penambahan identifikasi nomor kelompok toko pada form registrasi outbound, serta menyediakan kebutuhan packing siap pakai. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada proses inbound terdapat penurunan processing time sebesar 19,56% dan pada proses outbound terdapat penurunan processing time sebesar 34.12%.

Lean is a continuous improvement concept that focuses on reducing and eliminating waste and adding value to goods or services for customers. Value stream mapping is a lean concept approach that aims to map the flow of materials and information in a business process to identify and eliminate waste, thereby creating a more efficient process. As the coffee beverage chain business grows and the demand for coffee beverages increases, PT X, as a coffee beverage chain company, must ensure the smooth flow of the material supply chain distribution to all stores. The material warehouse needs to be able to respond quickly and responsively to demands while ensuring timely order fulfillment, thus requiring efficient warehouse management. Therefore, the concepts of lean warehousing and value stream mapping are applied in this study to identify, reduce, and eliminate waste in PT X's warehousing process. The use of the VSM method has resulted in several improvement plans, such as modifying the picking sequence, implementing lean 5S, assigning staff tasks according to workstations, arranging material placement, implementing visual displays, adding store group identification numbers to outbound registration forms, and providing ready-to-use packing supplies. The results of this study showed a 19.56% reduction in processing time in the inbound process and a 34.12% reduction in processing time in the outbound process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deshtyan Erlangga Adi
"Industri Batubara Kokas Indonesia aktif beraktivitas sejak tahun 1990-an, sementara produksinya secara besar-besaran dimulai sejak tahun 2010. Peningkatan permintaan baja dunia dalam beberapa tahun terakhir berkontribusi pada eskalasi permintaan batubara kokas. Tren ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi batubara kokas. Namun, industri batubara kokas Indonesia menghadapi sejumlah tantangan besar, diantaranya adalah transportasi, logistik, dan sistem distribusi. Dalam aspek maritim, pemilik konsesi tambang harus mengirimkan batubara dengan melintasi Sungai Barito sepanjang 774 Km di Kalimantan Selatan, dan dengan kapasitas tongkang terbatas hanya sebesar 3.700 MT per tongkang. Hal ini mengakibatkan tidak optimalnya biaya logistik karena keterbatasan kapasitas tongkang, jumlah tongkang yang dibutuhkan, hari pelayaran yang terbatas dan kedalaman sungai yang dangkal. Penelitian ini berupaya merumuskan model logistik maritim yang optimal untuk meminimalisir total biaya logistik dan jumlah tongkang yang dibutuhkan. Studi kasus dilakukan di PT. XYZ, salah satu perusahaan batubara kokas terbesar di Indonesia, untuk merumuskan model tersebut. Fasilitas logistik berbasis model cross docking dikembangkan untuk menyelesaikan masalah penelitian. Pemilihan lokasi diputuskan dengan metode penilaian faktor, AHP, dan alokasi volume pengiriman optimal di seluruh model logistik yang tersedia diselesaikan dengan menggunakan metode pemrograman linear dengan tujuan untuk meminimalkan total biaya logistik. Didapatkan bahwa model cross docking dapat menjadi solusi untuk pengiriman batubara kokas volume sedang dan tinggi, sementara volume rendah masih dapat diakomodasi oleh model direct shipment.

Indonesia coking coal was actively started since 1990s while the production massively began since 2010. World steel demand is increasing in the recent years, contributing to the escalation of coking coal demand. This trend is an opportunity for Indonesia to increase coking coal production. However, Indonesia coking coal industry faces some major challenges, such as transportation, logistic, and distribution system. In the maritime aspect, mining owner has to ship the coal through 774 Km across Barito River in South Kalimantan, with limited barge capacity in 3.700 MT per barge. This created an un-optimal logistic cost due to the limitation of barge capacity, number of barges needed, limited sailable days and shallow river depth. This research attempts to formulate the optimal maritime logistic model to minimize the total logistic cost and number of barges needed. A case study was conducted in PT. XYZ to formulate the model, which is one of the biggest coking coal company in Indonesia. A logistic facility based on cross docking model is developed to solve the issues. The location is decided by factor rating method, AHP, and the optimal shipment volume allocation across the available logistic models is solved by linear programming with objective to minimize the total logistic cost. This research found that the cross docking model can be a solution for medium and high volume of coking coal shipment, while the low volume can still be accommodated by direct shipment model"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitompul, Rodrick M.K.
"Saat ini bisnis logistik merupakan salah satu sektor bisnis yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi, hal ini seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat yang diiringi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih. Perusahaan X merupakan cucu perusahaan dari grup Pertamina dan merupakan anak perusahaan dari Pertamina Patra Niaga sebagai sub holding Commercial and Trading. Saat ini strategi pemasaran yang dilakukan oleh X masih kurang baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan tidak adanya pendapatan lain dan hanya bergantung pada operasional perusahaan induk. Tidak adanya strategi pemasaran khusus yang secara langsung dapat menarik pelanggan di luar perusahaan induk PT. Pertamina menjadi salah satu penyebab tidak adanya pemasukan lain selain dari perusahaan induk. Dalam memecahkan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk merumuskan dan menganalisis strategi pemasaran dengan menggunakan analisis eksternal dan internal. Berdasarkan hasil analisis SWOT, perusahaan membutuhkan strategi dalam kategori Pertahanan (Kombinasi W-T) dimana strateginya adalah periklanan, promosi penjualan, meningkatkan fokus pada saluran proyek dan merevitalisasi peran Departemen SDM.

Currently, the logistics business is one of the business sectors that has a high growth rate, this is in line with the increasing needs of people's lives accompanied by increasingly sophisticated technological developments. X Company is the grandson of the Pertamina group and is a subsidiary of Pertamina Patra Niaga as a Commercial and Trading sub-holding. Currently, the marketing strategy carried out by X is still not good. This can be proven by the fact that there is no other income and only depends on the operations of the parent company. There is no specific marketing strategy that can directly attract customers outside of the parent company PT. Pertamina is one of the reasons for the lack of income other than the parent company. In solving this problem, this study aims to formulate and analyze marketing strategies using external and internal analysis. Based on the results of the SWOT analysis, the company needs a strategy in the Defense category (W-T Combination) where the strategy is advertising, sales promotion, increasing focus on project channels and revitalizing the role of the HR Department.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikry Aulia Putra
"Dalam mencapai performa perusahaan terutama dibidang manajemen logisitik, penjadwalan yang baik menjadi aspek penting untuk mendukung eksistensi perusahaan dalam mencapai visi-visinya. Dalam pencapaian performa yang baik, sebuah perusahaan FMCG mengalami kendala pada aktifitas inbound logistic-nya. Permasalahan yang ada berupa lamanya waktu tunggu truk yang melakukan kegiatan antrian unloading material di gudang bahan baku pabrik. Hal tersebut berakibat buruk bagi perusahaan dan perusahaan pemasok bahan baku seperti kerugian finansial, terganggunya aktifitas pabrik, terhambatnya lini produksi, dan rendahnya nilai akurasi aktifitas unloading bahan baku.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rancangan penjadwalan bagi kedatangan truk pemasok bahan baku dengan mempertimbangkan aspek aktual seperti trucks turnaround time dan tingkat kedatangan truk setiap harinya. Penelitian ini menghasilkan rancangan perbaikan penjadwalan terkait waktu tunggu truk supplier untuk melakukan unloading bahan baku di area gudang pabrik. Dengan mempertimbangkan trucks turnaround time di area pabrik, penelitian ini menghasilkan perbaikan proses kedatangan dengan menurunkan waktu tunggu untuk gudang 42020 sebesar 57,2 % dari 270 menit menjadi 115,3 menit dan untuk gudang 42030 sebesar 43,2 % dari 185 menit menjadi 104,1 menit.

In achieving the outstanding company's performance, especially in the field of logistical management, scheduling strongly become an important aspect to support the existence of the company to reach their visions. In obtaining a good performance, a FMCG company has constraints on the activities of its inbound logistics. One of the problems that exist is the long waiting time/queuing time of trucks to conduct raw material unloading in the factory warehouses. It gives negative impacts for the company and the suppliers such as financial loss, disruption of factory activity, inhibition of the production line, and the low value of the accuracy of the raw material unloading activities.
This study aims to give a scheduling plan for the arrival of the truck suppliers taking into account aspects such as trucks actual turnaround time and the rate of arrival of trucks every day. This study resulted in a fixed draft scheduling truck waiting time supplier to perform the unloading of raw materials in the warehouse area of ​​the plant. Taking into consideration of trucks turnaround time in the factory area, this research resulted in the arrival process improvements by reducing the waiting time for the warehouse 42020 amount 57.2% from 270 minutes to 115.3 minutes and for warehouse 42030 amount 43.2% from 185 minutes to 104,1 minute.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62428
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Sabri
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S27488
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laili Miftahur Rizqi
"Penjadwalan kendaraan (vehicle scheduling) merupakan proses pengaturan kendaraan terhadap himpunan perjalanan (trip) yang berasal dari jadwal keberangkatan (timetable) sedemikian sehingga meminimumkan biaya operasional. Trip merupakan perpindahan kendaraan dengan penumpang dari lokasi awal yang spesifik ke lokasi akhir yang spesifik pada waktu keberangkatan dan waktu kedatangan yang juga spesifik. Pada dasarnya, penjadwalan kendaraan telah mencakup jadwal pengisian bahan bakar. Akan tetapi pada pengoperasian bus TransJakarta terdapat hal yang perlu diperhatikan, yaitu stasiun pengisian bahan bakar gas yang jumlahnya hanya sedikit. Akibatnya bus hanya dapat mengisi bahan bakar di suatu lokasi tertentu. Selain itu, ketika bus akan mengisi bahan bakar, bus tersebut harus dalam kondisi tidak membawa penumpang. Oleh karena itu, penjadwalan kendaraan bus TransJakarta harus memenuhi aspek-aspek berikut:
- Timetable bus terpenuhi dengan memperhatikan jadwal pengisian bahan bakar.
- Biaya operasional yang dikeluarkan Unit Pengelola TransJakarta Busway minimum.
Masalah penjadwalan kendaraan bus rapid transit dengan memperhatikan jadwal pengisian bahan bakar akan dimodelkan sebagai masalah quasi-assignment. Selanjutnya masalah tersebut akan diselesaikan menggunakan algoritma auction dan diaplikasikan pada masalah penjadwalan kendaraan bus TransJakarta. Keluaran dari masalah penjadwalan kendaraan pada tugas akhir ini ialah barisan perjalanan dan deadhead yang dijalankan oleh setiap kendaraan bus TransJakarta dan kapan kendaraan tersebut mengisi bahan bakar.

Vehicle scheduling is the proses of assigning vehicle to a set of trips from predetermined departure schedule (timetable) in order to minimize operational cost. Trip is the movement of vehicle together with passengers from specified start location to specified end location at a specified departure time and arrival time. Basically, vehicle scheduling already includes fuel filling schedule. But in operating TransJakarta bus, there is one thing needed to be paid attention to, that is the small number of gas stations available for fuel filling. As a consequence, the bus can only fill up the gas tank at certain locations. Besides that, when a bus is going to fill up the gas tank, the bus should be in a condition where it contains no passenger. Because of that, TransJakarta bus vehicle scheduling must fulfill these aspects:
- The buses timetable must be fulfilled by considering the fuel filling schedule.
- Operational cost spent by Unit Pengelola TransJakarta Busway is minimum.
Rapid transit vehicle scheduling problem by considering fuel filling schedule will be modeled as a quasi-assignment problem. The problem will be solved using auction algorithm and be applied to TransJakarta bus vehicle scheduling problem. Output from vehicle scheduling problem in this skripsi are sequences of trips and deadheads which will be executed by each TransJakarta bus and when the vehicle fill up the gas tank.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S45687
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Chan Jayadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
TA3246
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilah Muna Karimah
"Aktivitas inbound logistic dalam pertambangan memiliki peran penting untuk menerima, menyimpan, dan menyebarluaskan input dari pemasok ke titik penggunaan dalam operasi produksi. Dalam studi kasus salah satu perusahaan tambang di Indonesia, kinerja proses inbound logistic belum mencapai target yang optimal. Untuk meningkatkan indikator kinerja dalam proses inbound logistic tersebut, penelitian ini membangun metode yang tepat untuk mengukur proses inbound logistic dan merancang strategi berdasarkan hasil indikator kinerja yang paling penting. Penelitian dimulai dengan pengumpulan indikator kinerja dan kriteria yang akan digunakan dalam pengukuran kinerja proses inbound logistic perusahaan tambang. Pengolahan data kemudian dilakukan setelah pengisian kuesioner I untuk menentukan indikator kinerja yang akan digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, kuesioner II disebarkan untuk menilai hubungan keterkaitan antar indikator kinerja. Kuesioner II kemudian diolah menggunakan metode Decision making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) dan Analytical Network Process (ANP) untuk mendapatkan hubungan kausal dan indikator kinerja yang akan diprioritaskan dalam perancangan strategi. Indikator kinerja yang diprioritaskan adalah utilisasi kapal (31,24%), ketersediaan material ketika dibutuhkan (12,18%), waktu siklus pengiriman (12,01%), dan performa dalam pembuatan purchase order (10,92%). Strategi yang diusulkan antara lain optimasi ruang kontainer, pembuatan standar operasional khusus untuk barang fast moving, penggunaan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) pada setiap handling unit dan diferensiasi strategi proses pembelian berdasarkan purchasing portofolio.

Inbound logistic activity in the mining company has an essential role in receiving, store, and disseminate input from suppliers to the point of use in production operations. In the case of one of the mining companies in Indonesia, inbound logistic performance has not yet reached the optimal target. This research builds an appropriate method to measure inbound logistic processes and then design strategies based on the results of the most critical performance indicators to improve performance indicators in the inbound logistic processes. The study begins with the collection of performance indicators and criteria for measuring the performance of the mining company's inbound logistic processes. The first questionnaire is filled and processed to determine the chosen performance indicators for the study. The second questionnaire is then filled to assess the relationships among the performance indicators. The results are then processed using Decision Making Trial and Evaluation Laboratory (DEMATEL) and Analytical Network Process (ANP) to confirm the causal relationship, identify the major performance indicators, and develop strategies accordingly. Based on the result, vessel capacity utilization (31.24%) is the first performance indicator that should be the priority, followed by material availability (12.18%), delivery cycle time (12.01%), and performance in making purchase orders (10.92%). The proposed strategies recommendations are container space optimization, a specialized standard operating procedure for fast-moving goods, implementation of Radio-Frequency Identification (RFID) technology for each handling unit, and differentiation in purchasing strategy based on purchasing portfolio."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>