Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123783 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Okky Kurniawan Arief
"Perkembangan teknologi dan dunia saat ini, telah menarik atensi begitu banyak industri otomotif untuk dapat memproduksi kendaraan-kendaraan yang terjangkau dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Disamping itu, keberadaan perkembangan industri otomotif, khususnya mobil, juga telah memberikan dampak yang cukup positif, diantaranya penyerapan tenaga kerja, dan lain-lain. Namun sayangnya, dalam beberapa tahun terakhir, terlihat adanya penurunan di sektor tersebut. Hal ini tentunya mengundang pertanyaan, dan tindakan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab, dan penanggulangannya.
Untuk itulah, dilakukan penelititian ini, untuk melihat, seberapa signifikan pengaruh lingkungan industri yang dihadapi oleh perusahaan pemasok komponen mobil, yang notabene merupakan pondasi dari industri mobil, terhadap strategi industri yang mereka terapkan. Dengan demikian, penanganan yang tepat terhadapstrategi yang tepat dan lingkungan yang tepat, dapat meningkatkan lagi gairah industri otomotif di Indonesia. Hasilnya, hanya lingkungan dinamis yang mempunyai hubungan dan pengaruh signifikan terhadap seluruh strategi manufaktur, walaupun hubungannya bukan merupakan hubungan yang kuat.

Recently, the development of technology has brought a lot of attention of automotive industry to produce achievable vehicles which can fulfill the society?s demands. Besides, the existence of automotive industry, especially car, has given an adequate impact, such as workers absorption, etc. However, in recent years, it is visible to be seen, that there are declination of that sector. This fact, however, turns up many questions to know more regarding this phenomenon, about the causes and the solution.
Hence, for this purpose the research was made, to see how significant environment, which is faced by car component supplier's company, influencing manufacturing strategy of automotive industry. Therefore, an appropriate handling to the appropriate manufacturing strategy and environment will be able to raise the passion of Indonesian automotive industry. As a result, only the dynamic environment which has an significant correlation toward all of the manufacturing strategy, although the impact can not be counted as a strong correlation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2010
S51953
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Sukmaningati
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keadaan lingkungan bisnis industri otomotif, khususnya sepeda motor terhadapa pemilihan strategi manufaktur perusahaan yang tepat. Dalam hal ini, lingkungan bisnis dibagi dalam tiga macam, yaitu dynamis (dinamika lingkungan), hostile (ancaman lingkungan), dan complex (kompleksitas lingkungan). Sedangkan strategi manufaktur dibagi kedalam empat bagian, yaitu flexibility, delivery, quality, dan cost. Pengukuran hubungan ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Dimana lingkungan sebagai variabel bebas yang akan dilakukan pengukuran terhadap masing - masing strategi manufaktur sebagai variabel terikatnya. Ternyata memang di Industri ini, hanya dinamika lingkungan yang berpengaruh.

This research was conducted to know the effect of business environment of automotive industry, especially motorcycle, in order to choose the suitable manufacturing strategy. Business environment is divided in three types, dynamis (dynamics of environment), hostile (threat of environment), and complex (complexity of environment). Manufacturing strategy is divided in four types, flexibility, delivery, quality, and cost. This research is measure by multiple linier regression method. Business environment as independent variable and strategy manufactue as dependent variable. In the end, the result shows that only dynamis environment influence the manufacturing strategy."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51767
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panuntun, Aulia Bagus
"Persaingan usaha di bidang industri otomotif di Indonesia semakin ketat. Agar tetap bertahan dalam situasi saat ini setiap perusahaan di tuntut untuk menciptakan strategi - strategi baru untuk menghasilkan sistem produksi yang efisien dan efektif. Salah satu cara untuk menciptakan efisiensi adalah dengan menekan biaya inventory. Sistem pengadaan order komponen pada perusahaan komponen mobil saat ini menggunakan sistem order dengan penjadwalan, system ini akan berjalan dengan baik apabila kegiatan produksi berjalan sesuai dengan rencana produksi. Untuk menggatikan sistem penjadwalan ini maka di rancangalah suatu sistem yang di namakan kanban barcode.

In tigher competitive in automotive industry in Indonesia, all of manufacture must have a system to survive with this business climate. The system is made to make efficient and effective production system. One way to make efficient and effective production system is reduce cost of inventory. Today, parts order system in automotive component industry was used order system with delivery schedule. This system have advantage if the production activity is harmoniously with the production planning schedule. Suppliers of Electronic Kanban System Design on Production line in automotive Component Industry is made to replace the old system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2008
S52131
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rika Arti
"Penelitian ini membahas tentang hubungan strategi manufaktur dan kinerja perusahaan komponen otomotif mobil seJabodetabek dengan tujuan untuk memetakan dan membuat prioritas strategi manufaktur pada perusahaan tersebut. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner terjemahan milik Ward dan Duray (2000) dan diolah dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk meningkatkan kinerja manufaktur, strategi manufaktur kualitas, penekanan biaya, dan pengiriman harus ditetapkan sebagai prioritas utama, sedangkan untuk meningkatkan kinerja bisnis, strategi manufaktur kualitas dan pengiriman harus ditetapkan sebagai prioritas utama.

This study discusses the relationship of manufacturing strategy and performance of automobile component manufacturers in Jabodetabek in order to map and prioritize the company's manufacturing strategy. Data collected by using questionnaires developed by Ward and Duray (2000) and processed using multiple regression analysis. The result shows that to improve manufacturing performance, quality, cost, and delivery should be prioritized, while for improving business performance, quality and delivery strategies should be prioritized."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51753
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Gunarti
"Isu yang banyak berkembang di tengah masyarakat adalah pertumbuhan pasar modern (dalam hal ini hypermarket asing) yang seolah-olah mematikan usaha kecil. Banyak dari pelaku dunia usaha skala kecil mendapat imbas langsung dengan kehadiran pasar modern seperti hypermarket.
Permasalahan yang muncul yaitu lemahnya posisi tawar dari pemasok terhadap peritel besar sehingga mengakibatkan perilaku yang tidak adil bagi pemasok tersebut (abuse of dominant position). Kekuatan pasar (market power) yang dimiliki peritel asing menimbulkan ketergantungan hagi para pemasok untuk masuk ke gerai mereka.
Dominasi peritel asing terhadap pemasok dilakukan melalui cara hubungan usaha jual beli produk yang menggunakan sistem jual putus. Hubungan usaha tersebut dituangkan dalam perjanjian tertulis yang dinamakan National Contract yang memuat syarat perdagangan (trading terms) yang dapat dinegosiasikan dengan pemasok, antara lain listing fee, fixed rebate, minus margin, term of payment, reguler discount, common assortment cost, opening cost/new store.
Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam penelitian ini akan dilakukan kajian terhadap kompleksitas strategi aliansi yang dilakukan peritel asing dan bagaimana pengaruhnya terhadap tingkat konmihnen kedasama pemasok UKM sebagai mitra dalam membangun bisnis ritel di Indonesia.
Hubungan antara strategi aliansi dengan komitmen kerjasama diungkapkan oleh Caughlan et al (2001:316). Menurut Caughlan di dalam strategi aliansi, dua atau lebih organisasi yang memiliki hubungan (hukum, ekonomi atau interpersonal) di antara mereka akan memiliki persepsi terhadap kepentingan pribadi yang berkaitan dengan kerjasama mereka. Di dalam aliansi dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, termasuk di dalamnya hubungan yang erat (close relationship), rekanan (partnerships), hubungan kepemerintahannya (relational governance), hybrid governance, vertical quasi-integration, dan komitmen kerjasama (committed relationship). Di dalam industri distribusi, aliansi antara perusahaan diwujudkan dalam sebuah wujud komitmen yang tulus (genuine commitment). Artinya komitmen muncul ketika sebuah perusahaan merasakan hubungan kerjasama yang tidak terbatas. Sehingga, komitmen kerjasama merupakan sebuah wujud yang dihasilkan dari aliansi yang dibentuk dari dua atau lebih organisasi.
Penelitian yang dilalcukan dengan tujuan untuk menganalisis pelaksanaan strategi aliansi peritel asing dengan komitmen kerjasama pemasok lokal skala UKM, dilakukan dengan menggunakan metode survey kepada 100 responden pemasok lokal skala UKM yang berlokasi di DKI Jakarta.
Sedangkan teknik penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada responden dan dianalisa dengan analisis statistik korelasi Product Moment dan Regresi untuk mengetahui derajat hubungan dan tingkat pembahan variabelnya.
Analisis Hasil Penelitiannya yaitu:
1. Pelaksanaan strategi aliansi yang dilakukan oleh peritel asing begitu kompleks dan memberatkan pemasok yang berskala kecil. Artinya peritel asing belum memiliki konsep strategi aliansi kepada UKM dalam membangun bisnis ritel di Indonesia. Peritel asing menempatkan mitra bisnisya (dalam hal ini adalah UKM) bukan sebagai mitra strategik yang turut mendukung pertumbuhan dan pengembangan bisnis retail di Indonesia. Melainkan mereka hanya menempatkan UKM sebagai bagian kecil sebagai pemasok sebagai rangkaian hubungan jangka pendek saja;
2. Tingkat komitmen kerja sama pemasok UKM kepada peritel asing telah cuknp tinggi. Namun konsep kerja sama yang dijalankan saat ini belum memberikan hasil yang baik bagi UKM;
3. Pelaksanaan strategi aliansi yang dijalanlcan oleh Peritel Asing memberikan hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat komitmen kerjasama UKM kepada Peritel Asing. Semakin baik pelaksanaan strategi aliansi yang diterapkan peritel asing maka akan semakin tinggi tingkat komitmen kerjasama yang akan dilakukan pemasok skala UKM, dan demikian sebaliknya. Sehingga saat ini pemasok kecil dalam menjalankan kerjasama dengan peritel asing dengan unsur keterpaksaan karena kurangnya jalur pemasaran produk mereka, bukan karena mereka memang berkeinginan untuk menjalin kerjasama dengan peritel asing.

A popular opinion currently evolving within our community is that foreign hypermarkets are to blame for taking businesses away from small scale retailers. Many small scale retailers suffers significant loss in their revenues due to this.
Other problems arises from this is the weakening of suppliers bargaining position relative towards major suppliers resulting in a phenomena called the abuse of dominant position. Market power possessed by foreign retailers created a high dependency of suppliers on foreign retailers demand.
The domination of foreign retailers towards their suppliers takes form in the written purchase agreement called National Contract signed by both parties which incorporate negotiable trading terms covering listing fee, fixed rebate, minus margin, term of payment, regular discount, common assortment cost, opening cost/new store and penalty.
In relation to the fact outlined above, this study is aimed to identify strategies adopted by foreign retailer and their impact on the level of partnership commitment of SME scale suppliers.
The relationship between alliance strategy and partnership commitment was introduced by Caughlan et al (2001:316). According to Caughlan in an alliance, two or more organizations having relationship with one another (legal, economic or interpersonal) will possess perception of their own self interest in relation to their partnership. Alliance can be forged into a variety of forms including close relationship, partnership, relational govemance, hybrid govemance, vertical quasi-integration and commited relationship. In the distribution industry, alliance between companies take the form of genuine commitment, a commitment that is born when a company felt the need to establish and maintain an unlimited partnership with its counterpart. Therefore partnership commitment is the product of an alliance forged between two or more organizations.
This research is aimed to analyze the implementation of an alliance strategy initiated by a foreign retail company and its impact on the company?s SME scale supplier?s partnership commitment. The research is conducted using a survey method with a sample of 100 local suppliers located within DKI Jakarta.
The results of this are describe as follows :
(1) The implementation of alliance strategy by the company is perceived to be complex and burdening by small and medium scale suppliers. This entail a lack of alliance strategy concept applicable in Indonesia. Foreign retailer placed their small and medium scale suppliers not as strategic partners in developing its business in Indonesia but merely as suppliers who play a small and relatively short term role;
(2) Partnership commitment of small and medium scale suppliers towards their foreign counterpart receive a signiticant score, meaning that most small and medium scale suppliers possess a high level of commitment in developing partnership with foreign retailers, although the partnership concept currently exist does not yield a significant retmns to the small and medium scale suppliers;
(3) A significant relationship and influence exist between the implementation of alliance strategy by a foreign retailer and the partnership commitment level of a small and medium scale suppliers. The better implementation of alliance strategy by foreign retailer the higher the level of commitment relationship by Small Medium Enterprise Supplier and vice versa. However at present the small supplier is doing business with foreign retailer because the lag of distribution channel not because they want to have bussiness relation with foreign retailer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baskara Muhammad
"Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Tiap perusahaan akan berusaha sebaik mungkin untuk tetap bertahan dalam bisnis. Agar tetap bisa bertahan (survive) tiap perusahaan memiliki strategi bisnis yang berbeda. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui apakah strategi bisnis perusahaan seperti yang dijelaskan dalam tipologi Miles dan Snow (1978), mempengaruhi tingkat/kadar penghindaran pajaknya. Kesimpulannya, tidak terdapat perbedaan besarnya aktivitas dalam menghindari pajak, baik itu menggunakan strategi bisnis yang fokus kepada minimalisasi biaya maupun strategi bisnis yang fokus kepada inovasi produk. Hal ini menunjukkan bahwa penentuan dalam penerapan strategi bisnis untuk menggunakan pola yang jelas antara strategi bisnis yang fokus pada biaya dan strategi bisnis yang fokus pada inovasi produk masih belum konsisten, sehingga tidak bisa dilihat dengan jelas perbedaan aktivitas dalam menghindari pajak.

In this globalization era, business competition is getting tougher. Each company will do the best to survive in business world. In order to survive, each company has different business strategies. Therefore, the authors wanted to find out whether the company's business strategy as described in the typology of Miles and Snow (1978), affects the degree/level of tax avoidance. In conclusion, there are no significant differences of tax avoidance activity; whether it uses a business strategy that focuses on cost minimization or business strategies that focus on product innovation. This indicates that the determination of the application of business strategy in using a clear pattern between business strategy that focused on cost and business strategies that focus on product innovation is still not mconsistent, hence differences in tax avoidance activities can not be seen clearly.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amartza Satya Raafipasya
"Penelitian ini dilakukan untuk menilai pemasok berdasarkan aspek berwawasan lingkungan pada perusahan pengemasan di Indonesia, dengan tujuan untuk merancang strategi yang dapat dipakai dalam pengembangan pemasok berdasarkan aspek berwawasan lingkungan. Penilaian pemasok didasarkan pada dimensi kemampuan dan dimensi kesediaan dalam Supplier Potential Matrix (SPM) untuk mendapatkan strategi yang tepat dalam mengembangkan pemasok. Pengembangan pemasok berdasarkan aspek berwawasan lingkungan dibutuhkan oleh perusahaan pengemasan dalam menjawab permintaan konsumen yang menginginkan produk kemasan menggunakan material ramah lingkungan dan dipasok oleh pemasok yang terstandarisasi lingkungan. Metode yang digunakan adalah Analytical Hierarchy Process AHP untuk memperoleh bobot atas kriteria dalam melakukan penilaian pemasok dan Technique for Order of Preference Similarity to Ideal Solution TOPSIS untuk memperoleh nilai akhir dalam penilaian setiap pemasok. Hasil dari penelitian ini adalah menyediakan strategi pengembangan bagi 37 pemasok perusahaan pengemasan yang dikelompokkan ke dalam empat kuadran yang berbeda. Hasil dari pengelompokkan pemasok adalah didapatkan satu pemasok pada kuadran 1, dua pemasok pada kuadran 2, lima pemasok pada kuadran 3 dan dua puluh sembilan pemasok pada kuadran 4.

This research was conducted to assess the suppliers of packaging company in Indonesia, for the purpose of developing a proper strategy designed specifically to further advance its suppliers in becoming green. The assessment of suppliers value is based on the capability and willingness dimension using Supplier Potential Matrix SPM. The development strategy for green suppliers is established in respond to the high demand of consumers desiring green packaged products with materials supplied by environmentally standardized suppliers. The result of weighting criteria in assessing suppliers is reached through Analytical Hierarchy Process AHP and the Technique for Order of Preference Similarity to Ideal Solution TOPSI is used to obtain the final value in the assessment of each supplier. The result of this research is providing a set of development strategies for 37 suppliers of packaging company based on four quadrants distributed to one supplier in quadrant 1, two suppliers in quadrant 2, five suppliers in quadrant 3 and twenty nine suppliers in quadrant 4."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggie Ayuningtyas
"Banyak aspek yang dapat mempengaruhi perusahaan secara langsung dan tidak langsung, dan dampat berdampak negatif dalam kelangsungan perusahaan, seperti contohnya bencana alam dan krisis finansial. Terlebih lagi pada proyek konstruksi yang didalamnya terdapat banyak stakeholder. Apabila terdapat gangguan pada salah satu perusahaan stakeholder, maka dapat mengganggu keberlangsungan proyek, tak terkecuali perusahaan konsultan konstruksi.
Perusahaan konsultan konstruksi membutuhkan sebuah proses manajemen untuk mencegah dan menanggulangi krisis-krisis yang berdampak pada keberlangsungan perusahaan. Proses manajemen tersebut ialah Business Continuity Management (BCM). Sebelum membuat rencana pencegahan dan penanggulangan, sebelumnya harus mengetahui risiko/krisis dan dampaknya pada perusahaan. Tahapan ini harus diidentifikasi dengan baik agar bisa terfokus pada krisis yang mengganggu perusahaan. Penelitian ini dilakukan pada satu perusahaan konsultan konstruksi yaitu PT. X.
Dari hasil penelitian, didapatkan hasil bahwa krisis yang paling berdampak signifikan pada PT. X adalah gempa bumi, tsunami, dan keruntuhan struktur akibat kesalahan desain. Unit bisnis yang paling penting adalah Structural Engineering Division dengan critical business function nya adalah melakukan analisis struktural. Dan strategi penanganan yang dilakukan adalah dengan menggunakan cloud storage untuk melakukan back up, melakukan double check terhadap desain dan perhitungan struktur, serta meletakkan peralatan dan instrumen di brankas.

Many aspects can affect the company directly and indirectly, and reduce negative impacts in the company, such as natural disasters and financial crises. Moreover, in the construction projects there are many stakeholders. If there is a problem with one of the company's shareholders, then the sustainability of the project can be decided, and except for the construction consulting company.
Construction consulting companies need a management process to prevent and overcome crises that have an impact on the sustainability of the company. The management process is Business Continuity Management (BCM). Before making plans and countermeasures, you must first discuss the risks / crises and their impact on the company. This stage must be changed well so that it can focus on crises that require companies. The research was conducted at construction consulting company, PT. X.
From the results of the study, the most significant risk at PT. X are earthquake, tsunami, and structural collapse due to design errors. The most important business unit is Structural Engineering Division with critical business function is carry out structural analysis. And recovery strategies are using cloud storage for back up the data, doing double check for structural design and calculations, and saving equipment and instruments in safe-deposit box.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Nurcholis
"Perusahaan Kontraktor merupakan salah satu bisnis usaha yang memiliki peran penting dalam pembangunan Indonesia. Sebagai suatu bisnis usaha, Perusahaan Kontraktor memiliki kerentanan dalam menghadapi risiko. Sehingga Konsep Business Continuity Management diperlukan oleh Perusahaan Kontraktor dalam manajemen risiko perusahaan untuk melindungi proses bisnisnya dan mencapai tujuan perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan beberapa prinsip BCM yaitu Analisis Risiko, Dampak Bisnis, dan Strategi Penanganan pada PT. X.
Metode yang digunakan adalah Wawancara Mendalam, sehingga didapatkan temuan sembilan risiko yang dianggap signifikan. Salah satu yang paling signifikan adalah Krisis Moneter. Risiko ini memiliki dampak pada beberapa fungsi bisnis yang akan berpengaruh pada proses bisnis perusahaan. Analisis Dampak Bisnis serta strategi penanganan yang dapat dilakukan agar fungsi bisnis tetap dapat berjalan, dilakukan sesuai dengan konsep BCM.

The Contracting Company is one of the business enterprises that has an important role in Indonesia's development. As a business, the Contracting Company has a vulnerability in dealing with risk. So that the Business Continuity Management Concept is needed by Contracting Companies in corporate risk management to protect their business processes and achieve company goals. This research was conducted to apply several BCM principles, namely Risk Analysis, Business Impact, and Handling Strategy at PT. X.
The method used was in-depth interviews, so that the findings of nine risks were found to be significant. One of the most significant is the Monetary Crisis. This risk has an impact on several business functions that will affect the company's business processes. Business Impact Analysis and handling strategies that can be carried out so that business functions can still be run, carried out in accordance with the BCM.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Juliastri
"Penelitian ini membahas tentang bagaimana hubungan kapabilitas manufaktur di berbagai perusahaan komponen mobil dapat berpengaruh terhadap kinerja manufaktur dan sejauh mana hubungan itu dapat terjadi jika berada pada keadaan lingkungan bisnis tertentu dengan penentuan prioritas masing-masing kapabilitas manufaktur. Pengambilan sampel perusahaan dilakukan dengan cara menggunakan data primer dengan menyebar kuesioner ke 23 perusahaan penghasil komponen mobil yang ada di daerah industri sekitar area Jabodetabek.
Kinerja manufaktur yang digunakan adalah biaya, pengiriman barang, fleksibilitas perusahaan, dan kualitas, sementara untuk kinerjanya disesuaikan dengan masingmasing kapabilitas tersebut. Pembagian lingkungan dibedakan atas lingkungan eksternal perusahaan yang dinamis, mengancam, dan kompleks. Dengan menggunakan analisis regresi berganda didapatkan bahwa semua kapabilitas biaya, pengiriman barang, fleksibilitas dan kualitas mempengaruhi kinerja perusahaan, tetapi ketika perusahaan tersebut berada dalam suatu lingkungan tertentu, elemen-elemen kapabilitas yang mempengaruhi kinerja pun turut berubah.

This study discusses how the relationships of manufacturing capabilities in the various car components companies can influence its performance and the extent of that relationship that can be occurred when in a state of a particular business environment by determining priority of manufacturing capability each of environment situation that can be happened. Sampling was done by using the company's primary data by spreading the questionnaires to 23 various companies producing car components in industrial area around Jabodetabek.
Manufacturing capabilities that using in this study are cost, delivery, flexibility, and conformance quality, wile its performance is adjusted with each of these capabilities. Environment is categorized based on firm's external environment such as dynamism, hostility, and com lexity. By using multiple regression analysis, the researcher got the relationship between all capabilities (e.g. cost, delivery, flexibility and conformance quality) were affecting the performance, but when the company is located in a sort of certain environment, the capabilities' elements related to the performance were also changed.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52067
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>