Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114272 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Puspitasari
"Salah satu upaya untuk menghadapi tingginya tingkat persaingan bisnis dalam industri otomotif adalah dengan meningkatkan kinerjanya, dan mengoptimalkan segala sumber daya yang dimilikinya. Namun perbaikan di internal perusahaan tidaklah cukup, sehingga dibutuhkan peran serta semua pihak mulai dari vendor yang mengolah bahan baku dari alam hingga menjadi komponen, pabrik yang mengubah komponen dan bahan baku menjadi produk jadi, perusahaan transportasi yang mengirimkan bahan baku dari vendor ke pabrik, serta jaringan distribusi yang akan menyampaikan produk ke tangan pelanggan.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu dilakukan evaluasi secara berkala terhadap vendor agar bahan baku dan produk yang diterima perusahaan sesuai dengan harga, kualitas, ketersediaan, pengiriman, dan pelayanannya. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kriteria dan subkriteria penilaian performa vendor dengan menggunakan metode Fuzzy AHP serta membandingkan bobot kriteria dan subkriteria tersebut dengan metode AHP.

One of the efforts to dealing the high level of business competition in the automotive industry is improved performance, and optimize all resources. But improvements in the company's internal is not enough, so that required the participation of all parties starting from the vendor who manufactures raw materials from nature to be a component, the plant that processing components and raw materials into finished products, transportation companies that send raw materials from vendors to the factory, and distribution network that will deliver the product to the customer.
In connection with that matter, need to do regular evaluation of the vendor to raw materials and products received by the company in accordance with the price, quality, availability, delivery, and service. This study aims to get criteria and subcriteria for vendor performance assessment using Fuzzy AHP method and compare the weights of criteria and subcriteria with AHP method.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52017
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fariz Tiowiradin
"ABSTRAK
Pemilihan vendor pada Supply Chain Management merupakan hal yang krusial dalam setiap perusahaan karena akan membantu perusahaan dalam menghadapi permasalahan global dimana pemilihan vendor yang tepat akan memberikan dampak signifikan terhadap efisiensi perusahan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui urutan prioritas kriteria-kriteria yang mempengaruhi dalam pemilihan vendor penyedia kendaraan operasional serta melakukan analisa terhadap kriteriakriteria tersebut sehingga didapatkan alternatif vendor yang sebaiknya dipilih oleh perusahaan dengan mengambil studi kasus pada perusahaan PT Pertamina Pertagas Niaga. Penelitian ini mengimplementasikan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan menggunakan 5 (lima) kriteria yang ditentukan melalui metode
Systematic Literature Review (SLR), yaitu Quality, Delivery, Cost, Service, dan Information Technology. Penggunaan kriteria pada penelitian ini dikombinasikan dengan 4 (empat) alternatif vendor yang selama ini sudah menjadi rekan dari PT Pertamina Pertagas Niaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria yang paling signifikan dalam proses pemilihan adalah kriteria Service, dan PT PMS dipilih sebagai vendor penyedia kendaraan operasional di PT Pertamina Pertagas Niaga dengan berdasarkan nilai prioritas dari supplier tersebut merupakan yang terbesar. Penelitian ini akan memberikan kontribusi kepada perusahaan dalam melakukan pemilihan vendor berdasarkan pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan berbagai macam kriteria.

ABSTRACT
The selection of vendors in Supply Chain Management is crucial in every company because it will help companies in dealing with global problems where the selection of the right vendor will have a significant impact on company efficiency. The purpose of this study is to determine the priority order of the criteria that influence the selection of vendors for operational vehicles and to analyze these criteria so that
alternative vendors should be chosen by the company, by taking a case study at PT Pertamina Pertagas Niaga. This study implements the Analytical Hierarchy Process (AHP) method by using 5 (five) criteria determined through the Systematic Literature Review (SLR) method, namely Quality, Delivery, Cost, Service, and Information Technology. The use of criteria in this study is combined with 4 (four) alternative vendors who have become partners with PT Pertamina Pertagas Niaga.
The results showed that the most significant criterion in the selection process was the Service criterion, and PT PMS was choosen as the vendor of operational vehicle suppliers at PT Pertamina Pertagas Niaga based on the priority value of the supplier is the largest. This research will contribute to the company in selecting vendors based on decision making by considering various criteria."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Gardita Zoraya Viedra
"Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menghadapi tantangan pesatnya pertumbuhan industri konstruksi adalah dengan selalu memonitor kinerja rekanan pada proses kerja sama. Ditemukan beberapa kendala yang dominan terjadi dalam penilaian kinerja rekanan penyedia barang dan jasa. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem penilaian pada evaluasi akhir CQSMS untuk meningkatkan kinerja rekanan penyedia barang dan jasa pada proyek konstruksi PT X menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Melalui pendapat pakar, penelitian ini memvalidasi 29 kriteria yang terbagi ke dalam 6 kelompok kriteria (X1) Kualitas Dokumen QHSE Plan, (X2) Implementasi QHSE Plan Tahap Pre Job Activity, (X3) Implementasi QHSE Plan Tahap Work In Progress, (X4) Komitmen Penanganan & Penyelesaian Defect, (X5) Lagging Indicator Kinerja QHSE, dan (X6) Dokumen Pendukung pada evaluasi akhir CQSMS yang berpengaruh terhadap kinerja mutu dan K3L. Kemudian diketahui bobot penilaian terbesar berada pada kriteria (X4.1) Tindak Lanjut Perbaikan Temuan sebesar 17%. Model sistem penilaian telah disusun dan disimulasikan pada 10 sampel penyedia barang dan jasa di PT X dan ditemukan rata-rata peningkatan nilai sebesar 15% dari hasil penilaian menggunakan model penilaian terdahulu.

ne way that can be used in facing the challenges of the rapid growth of the construction industry is to always monitor the performance of vendors in the collaboration process. Several dominant constraints were found in assessing the performance of vendors providing goods and services. This study discusses the development of an assessment system in the final evaluation of CQSMS to improve the performance of vendors on PT X construction projects using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Through expert opinion, this study validates 29 criteria which are divided into 6 groups of criteria (X1) Document of QHSE Plan, (X2) Implementation of QHSE Plan at Pre Job Activity, (X3) Implementation QHSE Plan at Work In Progress, (X4) Commitment of Defect Completion, (X5) Lagging Indicator QHSE Performance, (X6) Other Supporting Document in the final evaluation of CQSMS which affect quality and K3L performance. Then it is known that the largest weight of the assessment is in the criteria (X4.1) Improvement of Findings by 17%. An assessment system model has been developed and simulated for 10 samples of vendors at PT X and found an average value increase of 15% from the assessment results using the previous valuation model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sijabat, Rizky Adrian
"Penelitian ini mencoba menganalisis nilai bobot kriteria dan subkriteria yang digunakan dalam suatu proses pemilihan vendor Fuel Management System pada sebuah perusahaan tambang dan juga melakukan analisis pemeringkatan vendor yang dipilih. Penelitian ini dilakukan sekaitan dengan pemberian bobot awal yang tidak terlalu berdasarkan perhitungan matematis dan metode yang digunakan belum terlalu jelas, sehingga bobot yang diperoleh belum sepenuhnya menggambarkan penilaian yang sesungguhnya. Penelitian ini menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk memberikan bobot baru pada setiap kriteria dan subkriteria serta metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) untuk pemeringkatan vendor. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan bobot global untuk seluruh kriteria dan subkriteria dan menunjukkan kriteria atau subkriteria mana yang memiliki nilai tertinggi dan menjadi hal yang sangat diperhatikan dalam pemilihan vendor serta perhitungan pemeringkatan vendor dengan nilai berbeda. Walau hasil vendor terpilih tetap sama, namun dengan adanya metode dan landasan matematis yang lebih jelas digunakan dapat menjadi acuan pemberian bobot baru untuk proses pemilihan vendor selanjutnya.

This study tries to analyze the valuation of criteria and subcriteria that are used in a vendor selection process for Fuel Management System by a mining company and also analyze the ranking for chosen vendors. This study is carried out in relation to the initial criteria and subcriteria weights that are not really based on a mathematical calculations and the method used isn’t really clear, thus the weights acquired don’t really show the true valuations. This study uses Analytical Hierarchy Process (AHP) method for calculating the new weights for each criteria and subcriteria and Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) for vendors ranking. The results show that there are differences in global weights for every critera and subcriteria and also show which criteria and subcriteria that has the highest value and thus being the most valued in vendor selection and a new value in vendors ranking. Although the chosen vendor is the same with the initial one, the use of new methods dan a more clear mathematical calculations can be a new benchmark in weights valuation for future vendor selection processes."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fiki Fahrunnisa
"Penelitian ini dibuat untuk melakukan pengukuran performansi vendor pada Enhanced USO Maintenance Project PT. Telkomsel. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada para pakar atau ahli, dalam hal ini Project Manager dan Koordinator Wilayah. Penelitian ini sangat berguna agar PT. Telkomsel dapat menilai dan memutuskan vendor dan wilayah mana yang memiliki performansi terbaik. Selain metode AHP terdapat aplikasi pendukung pada penelitian ini, yaitu dibuatnya aplikasi berbasis web untuk membantu dalam hal otomatisasi perhitungan AHP. Tujuan dari penelitian adalah Memperoleh tingkat performansi vendor menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) berdasarkan lokasi dari masing-masing vendor.

This study was made to measure vendor performance on Enhanced Maintenance Project USO PT. Telkomsel. Data retrieval is done by distributing questionnaires to the experts, by Project Manager and Regional Coordinator. This study is very useful for PT. Telkomsel to assess and decide vendors and which region has the best performance. In addition to AHP applications are supporting to this research, which made Web-based applications to aid in the automation AHP calculation. The aim of the study was Obtain vendor performance levels using the Analytic Hierarchy Process (AHP) based on the location of each vendor"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44621
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zainina Saphira
"Procurement is the earliest step in supply chain management. Performance of these vendors have a direct influence on the efficiency of the company. The evaluation of the performance of the vendor is required to be able to know the advantages and disadvantages of each vendor in order to facilitate the process of vendor management. There are several methods to determine the vendor assessment criteria but Analytic Hierarchy Process is the method used in this research. To develop an evaluation system vendor, several criterias and sub-criteria are selected ande compared kecara pair-wise by experts. AHP model shows that the most important criteria is quality, followed by delivery, service, and flexibility. Clustering vendor is also performed to determins the priority in this evaluation process.

Pengadaan material merupakan langkah paling awal dalam menejemen rantai pasok . Performa dari vendor-vendor tersebut memiliki pengaruh langsung terhadap tingkat efisiensi perusahaan. Evaluasi terhadap performa vendor diperlukan untuk dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing vendor sehingga dapat memudahkan proses menejemen vendor. Terdapat beberapa metode dalam menentukan kriteria penilaian vendor, namun metode yang digunakan dalam penelitian ini Analytic Hierarchy Process. Untuk mengembangkan suatu sistem evaluasi vendor, dipilih beberapa kriteria dan sub kriteria yang dibandingkan kecara pair-wise oleh para ahli. Dari model AHP ini menunjukkan bahwa kriteria paling penting adalah kualitas, diikuti pengiriman, layanan, dan fleksibilitas. Pengelompokkan vendor juga dilakukan untuk mengetahui vendor yang diprioritaskan dalam proses evaluasi ini, dimana terdapat 15 vendor prioritas utama.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61063
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Dicki Setiawan
"Dengan semakin pentingnya keamanan informasi seiring dengan perkembangan teknologi informasi, terutama pada organisasi dengan tingkat kerahasiaan informasi yang tinggi, Information Security Risk Assessment (ISRA) merupakan salah satu upaya untuk mengetahui potensi risiko dan ancaman informasi yang akan dihadapi oleh organisasi di masa depan.
Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu pendekatan kuantitatif yang dapat digunakan untuk ISRA ini dengan melakukan perbandingan berpasangan kriteriakriteria penting untuk melakukan assessment dan mengukur kriteria secara menyeluruh serta menghilangkan bias subjektif dalam menilai kriteria. Pemanfaatan logika fuzzy dalam assessment ini agar pengukuran semakin mendekati penilaian manusia karena terdapat faktor yang belum pasti dalam assessment seperti nilai aset.
Hasil dari penelitian ini menunjukan pada STO, aset yang menjadi prioritas adalah aset Data/Informasi dengan persentase 60,77%. Data mengenai Log File merupakan sub kriteria prioritas dengan persentase 19,62%. Alternatif utama yang dicapai untuk kemanan informasi STO adalah Confidentiality dengan persentase 47,58%.

With the growing importance of information security in line with the development of information technology, especially in organizations with a high level of confidentiality of information, Information Security Risk Assessment (ISRA) is an effort to identify potential risks and threat information that will be faced by the organization in the future.
Analytical Hierarchy Process (AHP) is a quantitative approach that can be used for this ISRA to perform pairwise comparisons important criteria for assessing and measuring the overall criteria and eliminate subjective bias in the judging criteria. Utilization of fuzzy logic in this assessment so that measurement closer to human decisions because there are uncertain factors in the assessment of such assets.
This paper describes the design do ISRA using Fuzzy AHP. The result shows that on STO, priority asset is asset data / information with a percentage of 60.77%. Log File is the most priority sub-criteria with a percentage of 19.62%. The main alternative of information security to be achieved by STO is Confidentiality with the percentage of 47.58%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T46392
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Prasetiyo
"Sebelum melakukan pengeboran, rig dan armada pendukungnya harus melewati wilayah rawa di Blok Mahakam. Agar dapat melewati wilayah tersebut maka diperlukan kegiatan dredging. Kesalahan dalam memilih
vendor dredging akan mengakibatkan keterlambatan yang menimbulkan biaya yang sangat besar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria yang tepat untuk memilih vendor menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP). Dengan menggunakan AHP sistem terbuka melalui rating approach, maka berapapun jumlah vendor akan dapat diberikan penilaian. Hasil penelitian yaitu bobot kriteria dan intensitas rating: kriteria harga
(bobot 0,36) dengan 3 intensitas rating (bobot sesuai estimasi: 1, diatas estimasi: 0,794, dibawah estimasi: 0,630), kriteria HSE Index (bobot 0,263) dengan 5 intensitas rating (bobot excellent: 1, good: 0,626, adequate: 0,292, fair: 0,158, poor: 0,138), kriteria fasilitas produksi dan kapasitas (bobot 0,176) dengan 3 intensitas rating (bobot diatas target: 1, sesuai target: 0,437, dibawah target 0,191), kriteria kualitas (bobot 0,113) dengan 4 intensitas rating (bobot sangat baik: 1, baik: 0,516, cukup: 0,191, kurang: 0,135) dan kriteria keadaan finansial (bobot 0,089) dengan 3 intensitas rating (bobot sehat: 1, tidak sehat: 0,252, pailit: 0,159)."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2022
620 JIA XIV:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Adhi Sasmita
"ABSTRAK
Proyek listrik 35.000 MW bertujuan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 97 pada tahun 2019. Dengan target yang sangat tinggi, pelaksanaan proyek pembangkit listrik diharapkan tidak menemui kendala dan keterlambatan sesuai jadwal Commercial Operation Date COD yang ditetapkan di dalam RUPTL Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik . Salah satu penyebab terjadinya kendala proyek adalah kurang akuratnya penentuan tipe pembangkit listrik di dalam RUPTL karena hanya menitik beratkan pada prakiraan beban demand forecast , efisiensi dan keandalan sistem. Dalam penelitian ini dilakukan analisa pemilihan tipe pembangkit listrik berbahan bakar gas menggunakan metode Proses Hirarki Analitik AHP . Dari hasil penelitian, kriteria dengan prioritas tertinggi pada studi kasus pembangkit 250 MW lokasi Arun adalah kriteria kebutuhan sistem dengan nilai Eigen Vector sebesar 0,507 diikuti operasional pembangkit, finansial dan konstruksi. Prioritas sub kriteria teratas adalah demand forecast, jadwal penyelesaian pembangkit dan biaya EPC dengan nilai Eigen vector global lebih dari 0,100. Tipe pembangkit PLTG Aero derivative merupakan alternatif prioritas pertama dengan nilai Eigen Vector global 0,249 disusul oleh PLTMG dengan nilai Eigen Vector global 0,239 dan PLTG Heavy Duty dengan nilai Eigen Vector global 0,227. Nilai prioritas yang hampir sama antara tiga prioritas alternatif PLTG AD, PLTMG dan PLTG HD menunjukkan bahwa tipe pembangkit yang dipilih dalam RUPTL sangat memungkinkan untuk dibuka hanya antara ketiga jenis pembangkit tersebut. Kata kunci: kebutuhan listrik Indonesia, pembangkit listrik berbahan bakar gas, analisa multi kriteria, AHP, kebutuhan sistem, demand forecast, PLTG AD

ABSTRACT
The 35,000 MW power project aims to increase the electrification ratio to 97 by 2019. With very high targets, the implementation of power generation projects is expected to meet no obstacles and delays in accordance with the Commercial Operation Date COD schedule set out in the RUPTL Business Plan for Power Supply . One of the causes of project constraints is the inaccurate determination of the type of power plant in RUPTL as it only emphasizes on the demand forecast, efficiency and reliability of the system. In this research, there is an analysis of the selection of gas fired power plants using the Analytical Hierarchy Process AHP method. From the research result, the criteria with the highest priority in the case study of 250 MW Arun location is the system requirement criterion with the Eigen Vector value of 0.507 followed by the operational of the plant, finance and construction. The priority of the top sub criteria is demand forecast, plant completion schedule and EPC cost with global Eigen vector value more than 0.100. Aero derivative Gas Turbine power plant type is the first priority alternative with global Eigen Vector 0.249 followed by Gas Engine with global Eigen Vector 0.239 and Heavy Duty Gas Turbine with global Eigen Vector 0.227. Similar priority values among the three alternative priorities of Gas Turbine AD, Gas Engine and Gas Turbine HD indicate that the type of plant selected in RUPTL is possible to be opened only between the three types of plants. Keywords Indonesia 39 s electricity needs, gas fired power plants, multi criteria analysis, AHP, system requirements, demand forecast, Aero Derivative Power Plant"
2017
T48225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panji Pratama Hendra Surya
"Sebagai bagian dari Kepolisian Negara Republik Indonesia, Direktorat Polisi Air (Ditpolair) memiliki tugas untuk memberikan bantuan kepada korban bencana alam, memberikan dukungan operasional kepada internal Polri dan Kementerian atau Lembaga Negara. Dengan sumber daya yang tersedia, Direktorat Polisi Air harus mampu menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara efektif dan efisien, yang dimana kondisi Direktorat Polisi Air saat ini belum memiliki kapal medis atau kapal bantu rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif pilihan kapal rumah sakit dengan kriteria dan subkriteria yang sudah ditentukan dari para ahli yang berfungsi untuk memenuhi tugas pokok dan fungsi dari Direktorat Polisi Air menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP). Hasil yang didapatkan dari 4 alternatif yaitu KRI dr. Soeharso-990, KRI Makassar-590, KRI Banjarmasin-592, dan KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, merupakan kapal KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 yang terpilih sebagai acuan spesifikasi alternatif kapal yang paling optimal untuk mendukung tupoksi Direktorat Polisi Air.

As part of the National Police of the Republic of Indonesia, the Water Police Directorate (Ditpolair) has the task of providing assistance to victims of natural disasters, providing operational support to the National Police and Ministries or State Institutions. With the available resources, the Water Police Directorate must be able to carry out its main tasks and functions effectively and efficiently, in which case the Water Police Directorate currently does not have a medical ship or hospital auxiliary ship. This research aims to provide an alternative choice of hospital ship with criteria and sub-criteria that have been determined by experts whose function is to fulfill the main tasks and functions of the Water Police Directorate using the Analytical Hierarchy Process (AHP) and Fuzzy Analytical Hierarchy Process (FAHP) methods. The results obtained from 4 alternatives, namely KRI dr. Soeharso-990, KRI Makassar-590, KRI Banjarmasin-592, and KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992, is the KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat-992 was chosen as the most optimal alternative ship specification reference to support the main duties and functions of the Water Police Directorate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>