Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133006 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendra Gunawan
"Dalam persaingan di dunia yang industri semakin ketat. Setiap perusahaan berlomba untuk menghasilkan yang terbaik guna merebut pangsa pasar dan mempertahankan eksistensinya. Untuk merebut pangsa pasar, kepuasan konsumen menjadi prioritas utama yang harus dicapai perusahaan. Berbicara mengenai kepuasan konsumen, maka erat kaitannya dengan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen dalam mengkonsumsi berbagai jenis produk dan jasa. Perusahaan harus memiliki keunggulan terhadap kualitas produk yang dihasilkan, agar produk mereka dapat bersaing dan memiliki keunggulan yang kompetitif.
Pada skripsi ini penelitian dilakukan pada produk LY 2-F base assy dengan menggunakan tahapan six sigma yang dikenal sebagai DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). Dimana dalam tiap tahapannya digunakan alat-alat six sigma baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif secara fleksibel dan konstektual.
Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa nilai sigma produk LY 2-F base assy baru mencapai 4.03 sigma, yang menandakan masih terdapat 5674 kejadian cacat dalam satu juta kemungkinan. Banyaknya cacat sebagian besar didominasi jenis cacat chip yaitu sebesar 73.9% dari total cacat sebanyak 4645 unit. Setelah dilakukan tahapan six sigma didapat peningkatan terhadap nilai sigma menjadi 4.23 sigma dengan DPMO sebesar 3127 kejadian cacat dalam satu juta kemungkinan.

When the competition in industrial world getting tighter. Each company is racing to produce the best in order to grab market share and maintain it's exixtence. To grab market share, customer satisfaction becomes a priority that must be achieved by company. Customer satisfaction, it is closely related to the company's product quality. Quality is the basic factors that influence consumer choices in consumming different types of product and services. Companies should have the advantage of quality product, so their product can compete and have a competitive advantage.
This research conducted on the LY 2-F base assy using Six sigma phase that known as DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). Where in each stage is used Six sigma's tools both quantitaively and qualitatively in a flexible and contextual.
Based on the result obtained that the value of the product sigma LY 2-F base assy just reached 4.03 sigma, which is have 5674 defect in a million of chance. Number of defect largely dominated by Chip that is equal to 73.9% of total defect. After the six sigma phase complete, the value of sigma increase to 4.23 sigma which is have 3127 defect in a million of chance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S51746
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lukito Rini
"Peningkatan Indeks Kualitas Produk Pada Tahap Pengembangan Produk di PT. XYZ Dengan Metode Six Sigma. Tesis ini membahas penggunaan metode six sigma (DMAIC) untuk memperbaiki indeks kualitas pertama pada tahap pengembangan produk Final Engineering Piloting (FEP). Pada fase define diketahui bahwa rata-rata indeks kualitas pertama pada tahap FEP sebesar -336, 27. Pada fase measure ditemukan bahwa rendahnya indeks kualitas diakibatkan oleh permasalahan pada torso dimana gaya untuk melepas dan memasang tangan dari dan ke lower arm berada di luar spesifikasi.
Analisis menggunakan FMEA merekomendasikan agar material lower arm diganti dari PVC 85 menjadi PVC 65. Pergantian ini bisa membawa perubahan lebih baik, dan setelah perbaikan pada fase improvement didapatkan peningkatan indeks kualitas menjadi 5,46.

This paper discuss about the use of six sigma method (DMAIC) to improve first quality index during development product phase called Final Engineering Piloting. During define phase, found that average first QI FEP is -336,27. Measure phase shows that those index mostly contributed by torso problem, in which poundage to attach and detach hands to and from lower arm are out of product specification.
Analysis phase using FMEA, recommends to change material for lower arm from PVC 85 to PVC 65. This changes can improve product and after all the improvement implemented, average first quality index improve to 5,46.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38883
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Renny Anggraeni
"Semakin ketatnya persaingan antara suatu perusahaan menjadikan kualitas sebagai alat strategi bisnis untuk bersaing terhadapkompetitornya dalam menguasai pasar. Six sigmasebagai salah satu metode untuk melakukan perbaikan kualitas pada masalah peningkatan jumlah defect . PT Phillip Morris Indonesia mengalami penurunan kualitas produk yang dapat dilihat dari Visual Quality Index (VQI) yang semakin meningkat. Hal ini terjadi karena adanya peningkatan jumlah defect pada proses cigarette making dimana Tobbaco Particel Under Tipping merupakan defect yang paling banyak terjadi. Perbaikan yang dilakukan adalah dengan membuat SOP dan sebuah alat bantu agar mesin bisa berjalan optimal.Pada saat sebelum perbaikan nilai sigma yang didapat adalah 3,6 dengan yield sebesar 98,20%. Setelah dilakukan perbaikan didapatkan nilai sigma sebesar 3,76 dengan yield sebesar 98,82%.

The increasing competition between a company makes quality as a strategic business to compete against competitors as a market leader. Six sigma as a method that can be use for quality improvment to solve a increasing defect product. Now, PT. Philip Morris Indonesia has been decrease on visual quality product. We can see on Visual Quality Index (VQI) that remainly increase. This increase is due to cigarette defect in cigarette making process where the defect Tobacco Particles under Tipping is the most contributors in VQI. The improvements that have been done are making a SOP and also make a new design for vacuum machine. At the time before improvement value is 3.6 sigma obtained at a yield of 98.23% and after improvement the value is 3.76 sigma and a yield is 98.82%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S54583
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramon Fauzan
"PT Bukaka Teknik Utama sebagai pemimpin pasar penyediaan alat-alat konstruksi jalan raya di Indonesia mulai mendapatkan persaingan dari kompetitor. Untuk mempertahankan pangsa pasar, PT Bukaka harus meningkatkan kinerja dan kualitas produk yang dihasilkannya.
Salah satu metode peningkatan kualitas yang sering digunakan adalah six sigma dengan pendekatan Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC). Six sigma memungkinkan perusahaan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi, kapabilitas proses, penyebab terjadinya variasi, serta rencana yang akan dilakukan untuk mengurangi penyebab variasi tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses memiliki kapabilitas sebesar 3 sigma. Peningkatan kapabilitas proses dilakukan dengan mengidentifikasi penyebab kegagalan dengan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan menerapkan perbaikan terhadap penyebab yag memiliki nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi.

PT Bukaka Teknik Utama as market leader in providing road conrtruction equipment getting serious threat from competitors. To maintain market share, PT Bukaka have to improve their performance and product their produced.
There are many quality improvement methods that can be used, one of them is six sigma with Define-Measure-Analyze-Improve-Control (DMAIC) approach. Six sigma stages enable companies to identify the problem, measure current process capability, identify potential causes of variation, and helps companies to arrange the action plans to reduce the failure modes.
Study result shows that process has 3 sigma level of capability which is need an improvement. Process capability improvement was started with identified potential causes by using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) methods and applied action plans to failure mode with highest Risk Priority Number (RPN) rank.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50279
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jaka Utama
"Peningkatan kualitas secara berkesinambungan adalah hal yang mutlak diperlukan untuk memenangkan persaingan industri. Asuransi sebagai industri jasa harus memberikan kualitas pelayanan yang baik dalam proses klaim kepada klien. Dengan menggunakan metode Lean Six Sigma yang merupakan kombinasi antara metodologi Lean Management dan Six Sigma, proses yang tidak menambah nilai di mata konsumen dapat teridentifikasi, serta variasi dari proses dapat diminimalisasi sehingga mengurangi cacat yang terdapat pada produk yang sampai kepada konsumen, dan biaya karena kualitas yang buruk dapat dikurangi.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Lean Six Sigma untuk meningkatkan kualitas proses klaim pada Perusahaan Asuransi PT.X. Sesuai dengan Customer Critical To Quality (CTQ), kecepatan proses merupakan kebutuhan yang paling penting dari proses klaim. Dari data yang telah dikumpulkan atas indikator kinerja proses, penulis beserta tim Six Sigma menganalisa atas akar permasalahan dengan menggunakan alat-alat statistik.
Akar permasalahan yang teridentifikasi sebagai permasalahan yang paling signifikan adalah jumlah staf klaim yang kurang, tidak adanya pihak yang mengingatkan bengkel untuk segera menerbitkan invoice atas jasa perbaikan, serta staf klaim yang tidak mudah untuk memantau status klaim. Usulan perbaikan yang diajukan berdasarkan analisa tersebut antara lain: penambahan jumlah staf klaim, pembuatan aplikasi berbasis web yang dapat memungkinkan staf klaim memantau status klaim secara rinci, serta monitor secara berkala terhadap proses yang dilakukan oleh bengkel rekanan.

Continuous quality improvement is absolutely required to win in the recent industry competition. Insurance industry as a service industry has to deliver good service quality in claim processing to the insured customers. Using Lean Six Sigma Methodology, which came from the combination of Lean Management and Six Sigma method, Non-Value Adding process can be identified, and the variation of process can be minimized. Therefore, the defect delivered to the customer can be minimized and the cost of poor quality could be reduced.
In this research, the author uses the Lean Six Sigma method to improve the claim process quality in PT X insurance company. Based on Customer Critical To Quality (CTQ), the short duration of processing is the most important need required. And by the data gathered based on the performance indicator, the author and Six Sigma team analyzed the root causes using statistical tools.
The root causes identified as significant causes of long time claim processing are inadequate claim staff quantity, no reminder function for invoice issuance, and the difficulty of claim staff to view the claim?s status. The recommendations proposed based on the analysis are the addition of claim staff, building an web-based application which enables claim department to view the detail of all claims status easily, and the last is monitoring and control periodically to the process done by the repairing shop partner.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50321
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Made Sudri
"Pentingnya kualitas untuk mempertahankan retensi pelanggan dalam persaingan industri yang ketat, maka diperlukan perbaikan kualitas secara berkesinambungan dengan mereduksi variasi output dalam proses. Peningkatan kualitas dengan metode Six Sigma sangat tepat diterapkan untuk mereduksi variasi output/jumlah reject masih tinggi, yang menimbulkan biaya paling besar, seperti yang terjadi dalam pembuatan komponen Hub FE 334/347 (R) pada proses machining di PT. BMC.
Dengan konsep Six Sigma melalui pendekatan define, measure, analyze, improvement, control (DMAIC), diperoleh CTQs yang menjadi opportunity penyebab cacat komponen Hub FE ada 4 karakteristik kualitas opportunity yaitu: keropos, permukaan tidak rata, cacat ulir dan posisi Hub tidak simetri (position), nilai kapabilitas sigmanya 3,65287 dengan. DPMO 15.664,6 ini berarti perusahaan masih jauh untuk menjadi perusahaan kelas dunia yang mencapai nilai kapabilitas sigma 5-6 sigma. Nilai yieldnya 93,73%, ini berarti ada 7 komponen Hub FE berpeluang cacat setiap diproduksi 100 komponen.
Perbaikan kapabilitas sigma pada proses machining dapat dilakukan melalui close loop DMAIC pada waktu yang tepat dan cara yang tepat dengan peningkatan dokumentasi laporan masalah dan penerapan peta kontrol (SPC), untuk diambil tindakan perbaikan yang diperlukan.

The important of quality to maintain of customer retention in the tight industrial competition required quality continuous improvement by reduced output variation in the process. Quality improvement using Six Sigma method is the right way to be applied for reducing high output variation or number of defects, which is making the highest cost as like in made of Hub FE 334/347 (R) component on machining process in PT. BMC.
Using define, measure, analyze, improvement and control (DMAIC) approach in Six Sigma concept could be known the opportunity of CTQs was caused of defects for Hub FE component. There are 4 characteristics of quality was identified consists are porous, flatness surface, thread of screw defect and unsymmetrical Hub position. The sigma capability value is 3.65287 and the DPMO value is 15,664.6. They means the company is still far from the world-class company criteria, which should be, achieve is 5-6 sigma in the value capability. The yield value is 93.73%, it means the company has 7 Hub FE component opportunities defect for every 100 components produced.
The sigma capability improvement on machining process could be done through close loop DMAIC in the right time and the right way was made needed for improve by increasing of documentation problem report and applying of SPC.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Calvin Athallaric
"Loyalitas merupakan suatu hal yang perlu dipertahankan oleh suatu perusahaan sebagai bentuk usaha untuk mempertahankan perusahaan di masa depan dengan memberikan pelayanan terbaik dalam industri dan jasa kepada pelanggan. Industri pengecoran logam merupakan suatu industri yang bergerak pada bidang manufaktur yang menyediakan produk bagi konsumen. Peningkatan kualitas pelayanan kepada pelanggan perlu dilakukan jika tujuan utamanya adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nilai loyalitas konsumen terhadap perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan proses produksi, kecacatan produk dan memberikan solusi implementasi dengan memperhatikan nilai six sigma sehingga dapat memberikan produktivitas produksi dan meminimalisir nilai kecacatan sehingga pelanggan dapat memperoleh produk yang diinginkan dan limbah perusahaan dapat dikurangi dengan memperhatikan hal ini. Dengan bantuan metode lean manufacturing dan six sigma serta beberapa tools yang dapat membantu, diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada perusahaan pengecoran logam.

Loyalty is something that needs to be maintained by a company as a form of effort to maintain the company in the future by providing the best service in the industry and services to customers. The metal casting industry is an industry that operates in the manufacturing sector which provides products for consumers. Improving the quality of service to customers needs to be done if the main goal is to find out what factors can influence the value of consumer loyalty to the company. This research was carried out by paying attention to the production process, product defects and providing implementation solutions by paying attention to the six sigma value so that it can provide production productivity and minimize the defect value so that customers can get the desired product and company waste can be reduced by paying attention to this. With the help of lean manufacturing and six sigma methods as well as several tools that can help, it is hoped that this research can improve the quality of service at metal foundry companies."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Rahman
"Waktu siklus produksi adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses produksi. Six Sigma adalah suatu alat manajemen baru yang terfokus terhadap pengurangan variasi dengan mendalami sistem produksi perusahaan secara keseluruhan.
Tujuan penelitian ini adalah mengurangi waktu siklus produksi pada produk perasa makanan dan tembakau yang awalnya 3 jam menjadi 2 jam dengan menggunakan six sigma.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penerapan siklus DMAIC pada Six Sigma dan DMA (Dynamic Material Allocation) sebagai perbaikannya.
Hasil penelitian memberikan perubahan rata-rata waktu siklus produksi dan level sixmanya dari 2,985 jam menjadi 1,775 jam dan 1,45 menjadi 3,43 sehingga perbaikan tadi sekaligus memberikan hasil baik pada perusahaan bahwa untuk mengurangi waktu siklus produksi, penyusunan material harus diurutkan sesuai dengan frekuensi pemakaiannya.

Manufacturing cycle time is the time required to complete a production process. Six Sigma is a new management tool that focuses on reducing variation to explore the company's overall production system.
The purpose of this research is to reduce production cycle times on tobacco products and food flavorings are initially 3 hours to 2 hours by using Six Sigma.
The research method used in this research is through the implementation of Six Sigma DMAIC cycle and DMA (Dynamic Material Allocation) as an improvement.
The results give the average change in production cycle times and sixma level of 2.985 hours to 1.775 hours and 1.45 to 3.43 so that the improvement was at the same time provide good results on that company to reduce production cycle time, the preparation of the material must be sorted according to frequency usage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51965
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Fatharani Lasminingrat
"Penyediaan produk yang berkualitas merupakan hal penting yang perlu menjadi fokus dan tujuan perusahaan di industri mana pun, termasuk industri produk Fast-Moving Consumer Goods (FMCG). Terlebih lagi, industri FMCG sedang mengalami kenaikan volume penjualan secara global. Namun, sebuah perusahaan FMCG di wilayah Tangerang sedang mengalami masalah mengenai penyediaan produk berkualitas yang memenuhi kepuasan pelanggan. Salah satu produknya, yaitu sabun cuci piring, mengalami peningkatan biaya rework produk cacat secara drastis dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Oleh karena itu, identifikasi akar permasalahan cacat produk diperlukan agar tingkat kecacatan pada proses produksi dapat dikurangi. Penelitian ini menerapkan konsep six sigma dengan mengikuti alur metode Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control (DMAIC) untuk membantu mencari akar masalah dan merancang perbaikan proses produksi yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akar dari masalah yang ada yaitu kurang telitinya operator saat mengoperasikan panel HMI untuk melakukan aktivitas pencampuran bahan baku cairan sabun, kelalaian operator dalam mengikuti alur kerja, dan mesin penunjang aktivitas yang tidak beroperasi dengan benar. Berdasarkan hal tersebut, diberikan rekomendasi berupa modifikasi tampilan panel Human-Machine Interface (HMI), pelatihan operator, serta pengecekan mesin secara berkala. Melalui rekomendasi yang diberikan, diharapkan tingkat produksi barang cacat dapat berkurang.

Delivery of quality products is an important matter that needs to be the focus and goal of companies in any industry, including the Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) industry. Especially, FMCG industry is experiencing an increase in sales volume globally. However, an FMCG company in the Tangerang area is experiencing problems regarding providing quality products that meet customer satisfaction. One of its products, namely dishwashing liquid, experienced a drastic increase in the cost of reworking defective products compared to previous months. Therefore, identification of the root causes of product defects is necessary so that the level of defects in the production process can be reduced. This study applies the six sigma concept by following the Define, Measure, Analyze, Improve, and Control (DMAIC) method to help identify root causes and design relevant production process improvements. The results showed that the root of the problem was the operator's uncarefulness when operating the HMI panel to carry out the activity of mixing the raw materials for dishwashing liquid, the operator's negligence in following the workflow, and the supporting machines that did not operate properly. Based on this, recommendations are given in the form of modifying the appearance of the Human-Machine Interface (HMI) panel, operator training, and periodic machine checks. Through the recommendations given, it is expected that the level of production of defective goods can be reduced."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Suryani
"Ekstrak teh hijau adalah salah satu bahan mentah untuk membuat produk industri manufaktur makanan atau minuman. Kualitas dari teh hijau merupakan hal utama yang sangat diperhatikan pelanggan yang merupakan kalangan industri makanan atau minuman. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Konsistensi kandungan Polyphenol pada ekstrak teh hijau adalah hal kritis yang harus ditingkatkan. Proses ekstraksi adalah proses yang sangat berperan dalam memberikan konsistensi Polyphenol. Peningkatan kualitas teh hijau ini akan menggunakan metode six sigma.

Green tea extract is one of raw material for product industrial manufacture especially food industry. Quality teh green tea extract is teh critical point which is concerned by teh customer. This is teh background of this research. Teh consistency of Polyphenol as active ingredient of green tea extract is teh critical point that should be improved. Extraction process is teh most important process to keep consistency of total Polyphenol. Quality improvement of green tea extract in this case is using six sigma method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51828
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>