Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 73746 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samosir, Andrey E.V.
"God Bless merupakan salah satu pelopor pergerakan musik rock di Indonesia. Setelah Koes Bersaudara memperkenalkan musik rock kepada masyarakat Indonesia lewat lagu-lagu The Beatles, God Bless pun mulai memperkaya khasanah musik rock di Indonesia lewat lagu-lagu bercorak Genesis dan Deep Purple. Pada awal terbentuknya, God Bless merupakan gabungan dari beberapa anak tnuda yang merupunyai visi yang sama dalam bermusik, yaitu memainkan musik rock yang tidak mengikuti selera pasar. Melalui God Bless, individu-individu yang terlibat di dalamnya mulai bereksplorasi untuk memperoleh warna musik rock God Bless sebenarnya. Dalam perjalanan karimya, God Bless juga tidak terlepas dari bantuan beberapa orang lain yang turut mendukung keberhasilan rnereka. Kerja kolektif dari beberapa individu ini yang kemudian memungkinkan bagi para pendengar musik di Indonesia untuk menikmati lagu-lagu God Bless. God Bless tidak hanya piawai dalam mengaransemen musik rock, namun juga rnelalui link lagu mereka mencoba untuk peduli terhadap keadaan sosial yang terjadi di masyarakat Indonesia. Lirik lagu mereka merupakan himbauan kepada setnua pihak di masyarakat agar dapat membangun negara Indonesia rnenjadi lebih baik. Perjalanan panjang dan eksistensi God Bless selama 24 tahun merupakan salah satu factor yang men jadikan mereka sebuah legend di blantika musik rock Indonesia.

God Bless is one of a pioneer in the movement of rock music in Indonesia. After Koes Bersaudara introduced the rock music scene in Indonesia with The Beatles' songs, later God Bless began to introduce the rock music scene in Indonesia with songs from Genesis and Deep Purple.At first, God Bless was a unity of several teenagers who have the same vision in music, which is to play rock music without concerning the music industry demand. In God Bless. every member in the band gets involved in exploration of sound ;aid musical characters to obtain the true character of God B!: s' music. In its career, some persons also supported the success of God Bless. These persons work collectively with every member of God Bless which later also being a determinant factor of the success of God Bless. Their collective action, which is. enables all of the fans and audiences to listen to God Bless' songs in CD's or cassettes. God Bless not just good in arranging music, but God Bless made its lyrics very well. Most of its lyrics are about social condition in Indonesia, and God Bless try to be concerned with all these matters. With songs, they want to share their thoughts and visions with all their audience. God Bless try to make an improvement in the society, especially the way of living among the citizens and to make Indonesia a better country to live in. 24 years of their journey in rock music scene in Indonesia, is one of the factors that made God Bless a legend in rock music scene in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T39134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Vera Budi Lestari
"Tabun 1960-an di Amerika ditandai dengan munculnya beberapa gerakan yang muncul dari berbagai kelompok masyarakat yaitu kulit hitam, wanita, kaum gay & lesbian, pemuda, Chicanos & Indian. Gerakan-gerakan tersebut pada dasarnya memperjuangkan persamaan hak di semua bidang kehidupan masyarakat. Salah satu gerakan yang muncul dari kalangan anak muda adalah budaya tanding, yang berkembang di Amerika pada tahun I960-an. Wujud budaya tanding itu sendiri terlihat dalam beberapa ha/ yaitu musik rock, seks bebas, pemakaian obat-obatan terlarang dan mistisisme religius, media underground, juga communal living. Semua wujud budaya tanding ini hadir dalam sebuah festival musik rock pada tahun 1969, yaitu Festival Musik Woodstock, karena itu festival ini dianggap sebagai puncak dari budaya tanding (counterculture). Di Festival Musik Woodstock 1969 ini, terlihal bahwa pendukung budaya tanding ini ternyata lebih besar dan menyeluruh dari yang selama ini dibayangkan, dengan hadirnya hampir 500. 000 yang sebagian besar anak muda dari berbagai penjuru dunia di Festival Musik Woodstock Hal ini pun menjadikan Festival Musik Woodstock 1969 bukan lagi sekedar suatu festival musik biasa, tapi menjadi sebuah gerakan dari anak muda yang menginginkan perubahan. Budaya tanding pun tidak lagi menjadi sebuah sub-culture di antara budaya dominan lainnya yang diterima oleh sebagian besar masyarakat tapi sebaliknya menjadi budaya yang sifatnya menyeluruh."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S12558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Widya
"Di dalam dunia hiburan Indonesia nama Titiek Puspa sudah tidak asing lagi sebagai seniwati pop Titiek Puspa memiliki empat profesi, yakni di bidang seni musik sebagai penyanyi pop dan pencipta lagu pop sedangkan di bidang seni peran, sebagai bintang film dan sutradara operet Papiko. Pada tahun 1960-an merupakan awal ketenaran Titiek Puspa hingga tahun 1980-an kiprah Titiek Puspa sebagai seniwati pop terasa banyak mengisi acara hiburan Indonesia, walaupun demikian karirnya tidak berjalan dengan mulus, seperti kena kasus boikot PWI tahun 1963 dan keterkaitannya dengan kasus korupi Jusuf Muda dalam tahun 1965. Setiap kendala yang dihadapinya tersebut, ia dapat mengatasinya dengan menunjukan kemampuannya kepada masyarakat sehingga penilaian dirinya diserahkan kepada masyarakat. Terbukti hingga saat ini, Titiek Puspa masih dikenal sebagai seniwati pop dan hasil karyanya masih dapat diingat oleh masyarakat Indonesia dan sumbangsihnya di bidang seni mendapat penghargaan dari penerintah RI berupa Anugerah Tanda Satya Lencana Wira Karya dari Presiden Suharto pada tahun 1997."
2000
S12395
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Biancahya Oktavianto
"Penelitian yang berjudul Giant Step dan Musik Rock Progresif di Indonesia 1970-1985 berusaha mengkaji sejarah perkembangan musik rock progresif di Indonesia pada tahun 1970 hingga 1985 yang ditandai dengan hadirnya grup musik Giant Step. Penelitian tersebut dikembangkan dengan metode sejarah. Tahap pertama yang dilakukan adalah heuristik kemudian verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Aliran musik rock progresif mulai populer di Indonesia pada periode 1970-an. Kepopuleran aliran musik progresif rock mulai pudar pada periode 1980-an seiring berakhirnnya grup musik Giant Step. Grup musik Giant Step merupakan salah satu pelopor yang memberikan pengaruh terhadap dunia musik Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah penulis mengangkat perjalanan grup musik Giant Step yang memperkenalkan sekaligus mempopulerkan aliran rock progresif di dalam perjalanan sejarah dunia musik Indonesia.

This research is using historical method Giant Step and Rock Progressive Musik in Indonesai 1970 1985 is try to review the progress of progressif rock music in Indonesia history in 1970 to 1985 era which is marked by the exsistence of a music group called Giant Step. This research is develop using historical method. The progressive rock genre became popular in the 1970 rsquo s era. Unfortunately, this popularity come to an end along with the end of the Giant Step group. The Giant Step is one of the breakthroughs artist in the progressive rock genre and very influential in Indonesia music history. The result of this research is the Giant Step as one of the artist progressive rock is success to introduce and popularized the progressive rock genre in the Indonesia music history. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ary Wibowo
"Skripsi ini membahas perjalanan Bob Marley dalam perkembangan musik Reggae pada kurun 1970-1981. Selain memaparkan sejarah awal terbentuk musik Reggae, penelitian ini juga menunjukan bagaimana Reggae yang dibawa oleh Bob Marley dapat berkembang dan sukses menjadi salah satu musik populer di Amerika Serikat. Penelitian ini mengutarakan bahwa kekuatan musik Reggae yang dipopulerkan oleh Bob Marley terletak pada lirik-lirik lagunya yang bertemakan anti-diskriminasi terhadap orang kulit hitam, perdamaian, dan seputar percintaan. Skripsi ini menyuguhkan bagaimana keberhasilan musik Reggae meyebar luas ke dalam struktur masyarakat Amerika Serikat, seperti gaya rambut gimbal, perkembangan kaum Rastafari, dan dampak terhadap berbagai aliran musik lain yang berkembang di Amerika Serikat tahun 1980-an.

This thesis describes the journey of Bob Marley in the development of Reggae music in the period 1970-1981. Beside describing the early history of the formation of Reggae music, this study also shows how Reggae that brought by Bob Marley has developed and succesfully becomes one of popular musics in the United States. This study points out that the power of Reggae music that was popularized by Bob Marley lies in the lyrics of the songs with the theme of anti-discrimination againts black people, peace, and also about romance. This thesis presents how Reggae music spread widely into American society, such as dreadlock hair style, the development of the Rastafarians, and it_s impacts on other musical genres in the 1980's"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S12119
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustinus Yudoandrian
"Skripsi ini membahas tentang fenomena British Invasion yang terjadi di Amerika Serikat dari tahun 1964 sampai 1967. British Invasion adalah istilah yang dibuat oleh media massa untuk menggambarkan dominasi Inggris di Amerika Serikat pada era 1960-an, khususnya dalam bidang musik. Dominasi itu sendiri akhirnya tidak hanya di bidang musik saja, tapi juga dalam bidang film dan fashion. Skripsi ini menggambarkan bagaimana dominasi para pemusik dari Inggris dalam bidang musik di Amerika Serikat, dan pengaruh mereka terhadap musik dan masyarakat di Amerika Serikat.

This thesis describes about The British Invasion phenomenon in The United States of America between 1964 and 1967. British Invasion is a term made by the mass media to describe England's domination in The United States of America in 1960's, especially in music. The domination itself is not only in music, but also in film and fashion. This thesis describes how the musician from England dominated the music scene in The United States and their influences to the music and people in The United States."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S12366
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leihitu, Irsyad
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena banyaknya variasi gambar cadas di Leang Uhallie. Penelitian
ini berusaha untuk mengetahui hubungan antara bentuk-bentuk dan keletakan gambar cadas
di Leang Uhallie sehingga diketahui pola penggambaran dan perilaku manusia masa lalu
dalam menggambar gambar cadas. Berdasarkan analisis bentuk diketahui bahwa terdapat 21
varian motif tangan dan enam varian motif hewan. Dari analisis keletakkan diketahui bahwa
gambar-gambar cadas digambarkan secara berdekatan pada dinding dan langit-langit gua.
Melalui analisis bentuk dan kontekstual diketahui pola dari tiap motif, yaitu motif tangan
digambarkan dengan pola acak dan motif hewan digambarkan dengan pola individu dan
berpasangan. Sementara itu, motif tangan dan motif hewan memiliki pola yang saling
beriringan.

ABSTRACT
This research was conducted because of the large variety of the rock art in Leang Uhallie.
This study is trying to determine the relationship between form and its locations in Leang
Uhallie to determine the pattern and human behavior in the past in depictions of rock art.
Based on the form analysis is known that there are 21 variants motif hand and six variants
animal motif and from contextual analysis is known that the rock art was depicted on the
walls and ceiling of the cave. With the form and contextual analysis it can be seem that handstencil
was depicted with a random pattern and animal motif was depicted in individuals and
pairs. Meanwhile, both of hand-stencil and animal motif was depicted contiguously."
2016
S65403
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Pradana Putra
"Penelitian terbaru di wilayah Sumatra berhasil menemukan gambar cadas pada beberapa gua dan ceruk di
wilayah karst Bukit Bulan, Sarolangun, Jambi. Pada wilayah ini gambar cadas bermotif manusia cukup banyak
ditemukan dalam bentuk dan gaya yang beragam. Penelitian ini membahas variasi motif manusia yang ditemukan
pada sembilan gua di Situs Bukit Bulan melalui analisis atribut-atribut yang melekat. Selanjutnya, motif manusia
dibandingkan dengan motif sejenis dari situs-situs di Sumatra Barat dan Lembah Lenggong, Malaysia. Perbandingan
tersebut dilakukan atas pertimbangan kedekatan lokasi dan latar belakang budaya pada ketiga wilayah tersebut. Selain
itu, bentuk dan warna motif juga relatif serupa, sehingga memunculkan dugaan bahwa kronologi gambar cadas dengan
motif spesifik berupa manusia berasal dari masa yang sama. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan mengenai variasi
bentuk dan karakteristik penggambaran motif manusia di Situs Bukit Bulan, termasuk kronologi relatifnya, sehingga
dapat diletakkan dalam konteks kebudayaan gambar cadas di Indonesia

Recent research in Sumatra has succeeded in finding rock art in several caves and niches in the Bukit Bulan
karst area, Sarolangun, Jambi. In this region, rock art with human motifs is present in many shapes and styles. This
research discusses the variation of human motifs found in nine caves at the Bukit Bulan region through an analysis of
the inherent attributes. Furthermore, the human motif were compared with similar motifs from West Sumatra and
Lenggong Valley, Malaysia. The comparisons are made based on the consideration of the proximity of the locations
and cultural backgrounds. In addition, the shape and color of the motifs of these three regions are relatively similar,
leading to the supposition that the chronology of rock art with specific motifs of humans comes from the same period.
This research resulted in conclusions about the shape variation and characteristics of human motifs representation at
the Bukit Bulan Region, including relative chronology, to associate their context in Indonesian rock art
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Rahmaesya
""Krautrock", sebuah subgenre musik "Rock" eksperimental asal Jerman yang muncul di akhir tahun 1960an adalah salah satu bentuk nyata subkultur generasi muda di masa itu sebagai bentuk resistensi atau penolakan akan budaya mainstream. Dalam perkembangannya, Kraftwerk adalah satu-satunya grup musik yang berhasil mengangkat "Krautrock" ke dalam industri budaya massa dan menjadikannya akar dari genre musik "Electronica" dan "Techno" yang berkembang hingga sekarang. Pada albumnya yang bertajuk Computer Welt, Kraftwerk yang kerap disebut sebagai Godfathers of Techno, memilih kritik terhadap komputerisasi dan teknologi sebagai ideologi di balik lirik-lirik lagunya. Penggunaan instrumen-instrumen elektronik dan komputer dipadukan dengan tema dan lirik yang menentang komputerisasi, menciptakan suatu ambivalensi sebagai penegasan akan kritik terhadap penggunaan teknologi itu sendiri. Eklektisisme genre, ambivalensi ideologi, serta pengaruhnya terhadap perkembangan musik internasional, menjadikan Kraftwerk sebuah bukti nyata produk budaya pascamodernisme dan industri budaya massa.

"Krautrock", a subgenre of experimental "Rock" music from Germany, emerged in the late 1960s as a subculture that embeds the young generation"s resistance or rejection on mainstream culture. In its development, Kraftwerk is the only group that succeeded in bringing "Krautrock" into the mass culture industry and made it the root of today"s "Electronica" and "Techno." In their album entitled Computer Welt, Kraftwerk, often called as the Godfathers of Techno, chose critic on computerization and technology as the ideology behind their lyrics. The use of electronic instruments and computers strengthened the ambivalency of their critic on the use of technology itself. Eclecticism in genre, an ambivalent ideology, and its influence to the development of international music makes Kraftwerk a living product of postmodernism culture and mass culture industry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15000
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silalahi, Sarma Dahita
"Skripsi ini membahas mengenai faktor-faktor yang menyebabkan Serge Gainsbourg berhasil menjadi salah satu ikon musik populer di Prancis. Penelitian di dalam skripsi ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan tekstual dan kontekstual. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan Serge Gainsbourg berhasil menjadi ikon musik adalah karena karya-karyanya, citra yang ditampilkannya, yakni citra pemberontak, dan kedekatannya dengan ikon-ikon lain.

This study focuses on any factors that makes Serge Gainsbourg become an Icon in French popular music. This research is qualitative, using text-oriented and context-oriented approached. The result of this research shows that there are three factors that make Gainsbourg become an music icon in France: his musics, his image, dan his relationship with any other icons."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S14513
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>