Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3052 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sumbayak, Ruldey
"Dalam menerjemahkan teks sumber, buku Battlefield of the MindÂ?Devotional, penerjemah menggunakan metodologi penerjemahan fungsional model Christiane Nord (1997). Menurut pandangan Nord, penerjemahan adalah suatu bentuk tindak komunikasi lintas budaya dengan suatu tujuan tertentu. Penerjemah berperan sebagai mediator. Penerjemah dalam melakukan tugas profesinya berpedoman pada tujuan penerjemahan teks sumber sebagaimana yang tercantum pada arahan yang dibuat oleh klien dan telah disepakati oleh penerjemah. Arahan berisi informasi mengenai teks sasaran yang diharapkan. Informasi tersebut, antara lain, adalah Tujuan menerjemahkan teks sumber, fungsi teks sasaran, Pembaca teks sasaran, Medium yang digunakan, Waktu dan tempat teks sasaran diperkirakan dapat diterima olej pembaca sasaran. Untuk menghasilkan teks terjemahan yang sesuai dengan arahan, penerjemah menganalisis teks sumber untuk mendapatkan informasi yang sama dengan yang tersebut di atas tetapi mengenai teks sumber. Dalam terjemahan ini, teks sumber dianalisis dengan analis teks model Halliday dan Hasan (1976, 1985), dan Martin Joos (1962). Penerjemah kemudian membandingkan informasi hasil analisis teks sumber dengan informasi yang ada pada arahan. Setelah membandingkan keduannya, penerjemah diharapkan dapat mengidentifikasi permasalahan dalam menerjemahan teks dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut secara relatif lebih mudah karena masalahnya sudah dapat identifikasi.

The Functional approach to translation as discussed by Christiane Nord in her book (Translating as a Purposeful Activiy.1997) is applied in this annotated translation. This functional approach sees translating as a purposeful activity. The prime principle determining any translation process is the purpose. In the course of the translation, the translator first of all, acts as a receiver of the source text as well as the translation brief. The translation brief contains the following information. The motive for the production of or reception of the target text, The function of the target text, The target-text addresses, The medium over which the target text will be transmitted, The prospective time and place of the target-text reception. In order to produce the target text that meets the translation brief, the translator analyzes the source text. The focus on analyzing the source text is the various aspects of the source text context that might rise to translation problems. In this particular translation, the source text is analyzed in terms of field, tenor, and mode, and in terms of language and organization that expresses the aspects of the source text context (Halliday and Hasan. 1976, 1985) as well as in terms to level of the source text formality. (Martin Joos. 1962). After comparing the source text-in-situation and the target text-in-situation given in the brief, the translator should be in position to identify the translation problems and should be able to come up with adequate translation solutions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T37483
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudarya Permana
"Terjemahan beranotasi adalah terjemahan yang dilakukan dengan memberikan anotasi (catatan) atas padanan yang dipilih dalam bahasa sasaran (BSa) sebagai solusi terhadap teks sumber (TSu) yang dianggap bermasalah. Di samping itu, anotasi juga merupakan pertanggungjawaban penerjemah atas padanan yang dipilihnya selama kegiatan penerjemahan berlangsung. Berkaitan dengan kegiatan penerjemahan beranotasi, saya menerjemahkan buku yang berjudul Science in Medieval Islam karangan Howard R. Turner (1995). Dalam kegiatan penerjemahan tersebut, diberikan 14 anotasi yang merupakan solusi dan pertanggungjawaban terhadap masalah penerjemahan yang muncul. Anotasi yang diberikan mencakup kata atau istilah, frasa, klausa, dan kalimat.
Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode penerjemahan semantic dan komunikatif dari Newmark (1988), sedangkan prosedur penerjemahannya melibatkan transposisi, modulasi, naturalisasi dan penerjemahan fonologis, pemadanan berkonteks, serta pemadanan fungsional. Dan kegiatan penerjemahan buku Science in Medieval Islam dapat disimpulkan bahwa pemberian anotasi terhadap masalah yang ditemukan dengan melibatkan prosedur penerjemahan dapat menghasilkan padanan yang berterima dalam bahasa sasaran (BSa).

An annotated translation is a translation carried out by giving some annotations (notes) on the selected equivalents in the target language which are the solution of translation problems found out in the source language. The annotations are also considered as the accountability of the translator about the equivalents he has chosen during the translation activity. In connection with the annotated translation, I translated a book entitled Science in Medieval Islam written by Howard IL Turner (1995), In this translation, there are 14 annotations which are the solution and accountability of translation problems in the source text. The annotations involve words or terms, phrases, clauses, and sentences.
The translation methods used are semantic and communicative methods of Newmark (1988). Meanwhile, the translation procedures include transposition, modulation, naturalization and phonological translation, contextual conditioning, and functional equivalence. From the translation of Science in Medieval Islam, the conclusion is that annotations on the translation problems by involving the translation procedures are able to produce equivalents that are acceptable in the target language.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haru Deliana Dewi
"Terjemahan beranotasi ini merupakan penjelasan teoretis tentang proses penerjemahan buku Cats: Pocket Reference Book dalam bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dengan judul Kucing. Buku Referensi Saku. Penerjemahan dilakukan oleh saya sendiri. Penjelasan dalam anotasi tugas akhir ini hanya membahas sejumlah istilah dan ungkapan yang berhubungan dengan kucing dan bukan masalah bahasa umum. Uraian dalam anotasi didukung oleh beberapa teori tentang penerjemahan dengan sejumlah metode dan prosedur penerjemahan yang ada, kamus ekabahasa (Inggris-Inggris dan Indonesia-Indonesia) dan kamus dwibahasa (Inggris-Indonesia dan Indonesia-lnggris), ensiklopedia, buku-buku tentang kucing berbahasa Indonesia dan Inggris, artikel tentang kucing dari situs Internet, majalah kucing, dan narasumber yang mengenal hewan ini dengan baik. Anotasi juga dilengkapi dengan gambar-gambar untuk memperjelas keterangan yang diberikan. Temuan dari terjemahan beranotasi buku Cats ini diharapkan dapat memperkaya kosakata bahasa Indonesia pada umumnya, yakni kosakata bidang perkucingan pada khususnya.

This annotated translation is a theoretical explanation on the translation process of Cats: Pocket Reference Rook, an English book, to be translated into Indonesian entitled Kucing: Buku Referensi Sakti. The translation was done by myself. The explanation in the annotation of this final assignment is limited to terms and expressions related to cats, excluding common language problems. Elaboration made in annotation is supported by some theories of translation with certain methods and procedures of translation available, monolingual (English-English and Indonesian-Indonesian) and bilingual (English-Indonesian and Indonesian-English) dictionaries, an encyclopedia, Indonesian and English books of cats, articles about cats from Internet websites, cat magazines, and resource persons who know cats well. The annotation is also equipped with some pictures to make the explanation given clearer. The findings from this annotated translation of Cats are hopefully able to enrich Indonesian vocabulary in general, especially the vocabulary about cats."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T38081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Sugih Priatin
"Tulisan ini merupakan terjemahan beranotasi. Terjemahan beranotasi adalah salah satu alternatif tugas akhir yang dapat dipilih oleh mahasiswa penerjemahan Program Magister Linguistik Universitas Indonesia. Dalam tugas akhir ini, teks yang diterjemahkan berjudul "The 'Warrior Hero' and the Patriarchal State". Teks ini menarik untuk diterjemahkan karena belum banyak buku ajar Hubungan Internasional yang membahas feminisme dalam bahasa Indonesia. Permasalahan penerjemahan yang dihadapi antara lain tanda baca yang konvensi penggunaannya berbeda dalam Bsu dan Bsa. Selain itu, penulis Tsu banyak menggunakan kata yang memiliki makna khusus. Kata-kata tersebut diterjemahkan secara komunikatif agar pembaca Tsa dapat lebih memahami maksud penulis Tsu. Istilah khusus dalam bidang politik dan kajian wanita juga merupakan masalah penerjemahan karena belum semua istilah memiliki padanan yang baku dalam bahasa Indonesia. Dengan melihat kembali proses penerjemahan, jelas bahwa menerjemahkan bukanlah pekerjaan yang mudah. Diperlukan usaha dan waktu untuk dapat menghasilkan terjemahan yang "baik".

This work is an annotated translation. An annotated translation is an alternative for students of Master"s Degree Program in Translation University of Indonesia to finish his/her studies. The ST is titled "The 'Warrior Hero' and the Patriarchal State". I am interested in translating this text because I find that there are not many International Relations books discussing feminism in Indonesian. One of the translation problems encountered is the use of punctuation. Besides that, The ST writer uses many words with special meaning which cause another translation problem. The words are not translated literally in order to render the message more effectively. Apart from punctuation and words with special meaning, technical terms also need to be dealt carefully. Many of the terms do not have recognized equivalence in Indonesian. As I retrospect, it is obvious that translation is not an easy job. It takes a lot of work and time to produce a "good" translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
T37357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danti Puadjiati
"Tujuan tugas penerjemahan beranotasi ini untuk memberikan pertanggungjavvaban atas penerjemahan, yakni pilihan padanan tertentu yang saya pilih pada teks tentang akunting, khususnya berkaitan dengan istilah akunting, tata nama ukuran dan lambang mata uang asing, nama perusahaan, ungkapan umum, tanda baca, dan liras bahasa. Teks sumber yang saya pilih adalah teks teknis dan ideologi penerjemahan yang diterapkan adalah domestikasi dengan tujuan memudahkan pembaca memahami teks sasaran dan menggunakannya. Survei, wawancara dengan narasumber, penulusuran pustaka, dan memanfaatkan internet ditempuh untuk menghasilkan penerjemahan yang merniliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Selain itu, metode penerjemahan semantis dipakai untuk memadankan istilah akuntansi dan ungkapan agar konsep-konsep di bidang akuntansi tetap teralihkan ke dalam teks sasaran. Selanjutnya, metode komunikatif dipakai untuk mengalihkan pesan yang secara umum agar berterima bagi pembaca sasaran dan mudah dipahami. Teknik penerjemahan yang sesuai, seperti transposisi, modulasi, dan penerjemahan dengan penjelasan tambihan digunakan untuk rnenanggulangi kesulitan dalam upaya pemadanan. Semua itu dijelaskan dalam anotasi untuk menjelaskan pilihan padanan atau terjemahan yang dilakukan. Simpulan dari penelitian ini adalah untuk menerjemahkan isilah akunting dengan tepat, penerjcrnah wajib mempertimbangkan perbedaan kelaziman praktik aku.

The aim of this annotated translation is to describe the translator accountability for the translation, namely the choice equivalents, especially relates to the accounting terms, measurement and currency symbol, company label, idiom, punctuation, and register. The source text is technical text and the translation ideology is domestication to ease the reader in comprehending the target text and using it. Survey, interview with resource persons and literature study are conducted for creating a translation which has high legibility. The method of semantic translation was applied to translate the accounting terms and idioms in order that the concepts in accountancy can be translated into target text. Furthermore, the method of communicative translation was used to translate the message which is generally can be accepted and easily understood by the target readers. The technical translation such as transposition, modulation, contextual conditioning, and standard translation are used to overcome the difficulties in finding the equivalence. Those are explained in annotation to clarify the choice equivalents or the translation. The conclusion of this research is to translate accounting terms accurately a translator has to consider the difference between the usagerof accounting practices in the culture of source language and target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25124
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meirani Jacoeb
"Terjemahan beranotasi sebagai tugas akhir ini, bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban atas padanan yang dipilih dalam menerjemahkan secara mandiri buku How Come ke bahasa Indonesia. Teks sumber yang saya pilih adalah teks teknis, dan berjenis ilmiah populer. Dalam menerjemahkan saya menggunakan ideologi domestikasi dan metode komunikatif mengingat teks yang bersifat informatif. Unsur yang dipermasalahkan dalam penerjemahan dan dianotasi ada empat kelompok, yaitu istilah, nama jenis, idiom, dan tanda baca. Dengan demikian, sejumlah prosedur digunakan agar berbagai masalah yang ditemukan dalam penerjemahan dapat diatasi. Prosedur penerjemahan adalah transferensi, padanan budaya, penjelasan tambahan, calque, dan transposisi. Selain itu, untuk mencari padanan yang lazim dalam budaya BSa, digunakan berbagai rujukan baik dari narasumber, internet, penelusuran pustaka, dan berbagai kamus. Survei dan wawancara dengan narasumber digunakan untuk mengetahui kelaziman dalam budaya BSa selain pemaharnam teks sumber. Akhirnya dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa penerapan prosedur yang tepat dapat membantu penerjemah untuk mengatasi permasalahan penerjemahan akibat pertemuan dua budaya.

The objective of this final annotated translation assignment is to give justification of the equivalances chosen in translating the book How Come into Indonesian language independently. The source text chosen is a technical text and the type is popular science. The ideology used here is domestication and the method is communicative which is related to informative text. Some elements to be annotated is categorized into four groups: terms, common nouns, idioms, and punctuations. Therefore, some procedures are used in order to cope with the problems found in the translation. They are transference, cultural equivalance, contextual conditioning, calque, and transposition. Besides, to achieve a natural equivalance in the TL culture, some references, Internet, and dictionaries are used. Conducting surveys and interviews to gain the naturalness in TL culture and also comprehensibility of the SL. The conclusion of this research is, that the application of the appropriate method could overcome the translation problems which is caused by the two different cultures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27865
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Fuspita
"Terjemahan beranotasi terdiri dari terjemahan dan anotasi (catatan). Anotasi diberikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penerjemah atas pemilihan padanan dari unsur tertentu yang menimbulkan masalah penerjemahan. Metode penerjemahan yang digunakan adalah metode penerjemahan semantis. Adapun masalah yang kerap kali muncul dalam penerjemahan sastra berkaitan dengan perbedaan budaya. Guna memecahkan masalah itu, saya menerapkan sejumlah prosedur penerjemahan. Kemudian, anotasi saya berikan pada tataran kata, frasa, dan kalimat, dengan berbekal penelusuran dokumen dan pengacuan pada kamus, serta hasil diskusi dengan narasumber dan hasil survei pembaca dalam skala kecil.

An annotated translation consists of translation and annotations. The annotations are given as the translator's reasoning for choosing the equivalents of certain elements causing translation problems. The translation method applied is the semantic translation method. The problems that often emerge in literary translations are related to cultural differences. In order to solve the problems, I applied several translation procedures. Afterwards, I made annotations at the levels of words, phrases, and sentences, by referring to various websites and dictionaries, along with the results of discussion with an informant and a smallscale survey."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T29945
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
R. Tantie Kustiantie
"ABSTRAK
Ada dua hal yang dilakukan daiam tugas akhir ini, pertama menerjemahkan, kedua memberi anotasi. Penerjemahan High-Tech Heretic: Reflection of a Computer Contrarian bertujuan untuk menyadarkan masyarakat pengguna komputer akan dampak buruk komputer. Anotasi dibuat sebagai pertanggung jawaban atas padanan yang dipilih. Ada empat unsur yang dipermasalahkan dalam penerjemahan yang menjadi topik atnotasi, yaitu istilah komputer, nama diri, ungkapan, dan idiom. Penerapan sebelas prosedur penerjemahan dapat mengatasi keempat masalah itu untuk mencapai kesepadanan denotatif, konotatif, teks normatif, pragmatik, dan bentuk. Sementara itu, saya menggunakan metode penerjemahan komunikatif dan semantis.

ABSTRAK
There are two things to be cared out in this final task namely the translation and the annotation to the translation. Translation of High-Tech Heretic: Reflection of a Computer Contrarian is aimed at informing the computer user in Indonesia of the bad impact of computer. Annotation is made as a responsibility for the translator's chosen equivalent. There are four translation problems which are explained in annotation i.e. computer term, proper name, expression, and idiom. The implementation of eleven translation procedures solve translation problems to attain five equivalences in translation i.e. denotative, connotative, text formative, pragmatic and formal equivalence. Meanwhile, I used two translation methods, communicative and semantic methods.
"
2007
T17225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selani
"Terjemahan beranotasi ini bertujuan untuk memberikan pertanggungjawaban atas padanan tertentu yang dipilih oleh penerjemah dalam mengatasi berbagai masalah penerjemahan. Teks sumber yang dipilih adalah buku bahasa Inggris yang berjudul What do Muslims Believe? Kegiatan ini dilakukan dalam dua langkah, yakni menerjemahkan dan memberi anotasi pada hasil terjemahan. Anotasi adalah pertanggungjawaban penerjemah atas padanan yang dipilih. Dalam anotasi, penerjemah menjelaskan masalah-masalah yang ditemukan selama proses penerjemahan dan solusi yang diberikan dalam mengatasi masalah itu, dengan disertai alasan yang logis. Masalah penerjemahan pada penerjemahan ini dikelompokkan menjadi tiga kategori, yakni: nama, istilah, dan kalimat. Metode dan prosedur penerjemahan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut dan untuk menemukan padanan pada bahasa sasaran. Metode komunikatif dan semantis digunakan untuk mendapatkan terjemahan yang akurat, alami, dan berterima bagi pembaca teks sasaran. Saya menemukan bahwa metode, prosedur, dan teknik penerjemahan sangat membantu penerjemah bekerja lebih akurat.

This annotated translation is aimed at representing the translator's responsibility for the choice equivalents in order to solve various translation problems. The source text was an English book entitled ?What do Muslims Believe?'. The activities are carried out into two ways; translating and giving annotation on the translation. Annotation is the translator?s responsibility for the equivalent words and/or terms chosen. In annotation, the translator explains the problems found during the translation process and the solutions to the problems supported by logical reasons. The problems are classified into three categories: names, terms, and sentences. The translation methods and procedures are used to solve those problems and to find the equivalents in the target language. Communicative and semantic methods are applied in order to get an accurate, natural and accepted translation for the target text readers. I find that all of the translation methods, procedures, and techniques help the translator work more accurately."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T23498
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Kartika Amalia
"ABSTRAK
Tujuan tugas akhir penerjemahan beranotasi ini adalah untuk memberikan
pertanggungjawaban atas padanan yang saya pilih dalam menerjemahkan buku
Just Tell Me What to Say. Masalah penerjemahan yang saya temukan
dikelompokkan menjadi lima bagian, yakni istilah psikologi perkembangan, nama
diri, nama jenis, idiom, dan metafora. Semua masalah itu dipecahkan melalui
pemilihan metode dan prosedur yang tepat. Metode penerjemahan yang saya
gunakan adalah metode komunikatif agar pesan yang dialihkan berterima dalam
budaya BSa dan mudah dipahami oleh pembaca sasaran. Prosedur penerjemahan
yang sesuai, seperti transferensi, naturalisasi, transposisi, calque, penerjemahan
berkonteks, dan sebagainya, digunakan untuk menanggulangi masalah yang
ditemukan dalam menerjemahkan buku ini. Survei, wawancara, penelusuran
pustaka, dan pemanfaatan media internet ditempuh guna menghasilkan terjemahan
yang lazim dalam budaya BSa. Dari penelitian ini, saya menyimpulkan bahwa
pemilihan metode, prosedur, dan langkah penerjemahan yang tepat dapat
memecahkan masalah penerjemahan. Selain itu, faktor kelaziman juga harus
dipertimbangkan agar terjemahan berterima di dalam budaya BSa.

ABSTRACT
The objective of this annotated translation is to give justification of the
equivalences choosen in translating the book Just Tell Me What to Say. The
problems found in the translation are divided into five categories namely
development psychology terms, proper names, common nouns, idioms, and
metaphors. All problems are solved by choosing suitable translation method and
procedures. Translation method used in this translation is communicative method
which makes the transferred message is acceptable in TL culture and easily
comprehended by the target readers. Appropriate translation procedures, such as
transference, naturalization, tranposition, calque, contextual conditioning, and so
forth, are used to overcome the problems. Survey, interview, book review, and
internet browsing are conducted in order to produce a natural translation in TL
culture. From this research, it can be concluded that the appropriate translation
methods, procedures, and steps can overcome translation problems. In addition,
naturalness must also be considered to make the translation acceptable in TL
culture."
2010
T27817
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>