Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Mayasari
"Tesis ini mengkaji novel berjudul The Bell Jar, sebuah novel autobiografis yang ditulis oleh Sylvia Plath, dengan perspektif feminis. Pembahasan tesis menjawab permasalahan subjektivitas perempuan di tengah-tengah budaya patriarkal, yang mengkonstruksinya ke dalam kriteria-kriteria tertentu yang membatasi, bahkan mengopresi tubuh perempuan. Tokoh utama novel ini, Esther Greenwood, meresistensi norma-norma sosial patriarkis yang dikenakan kepada tubuh perempuan, menggunakan tubuhnya.
Analisis menunjukkan bahwa subjektivitas tubuh perempuan Esther Greenwood memiliki kompleksitas yang satins sekaligus agresif dalam meresistensi ideologi patriarki. Otoritas Esther terhadap tubuhnya ditunjukkan melalui perlakuan terhadap tubuhnya, yang memapankan subjektivitasnya sebagai perempuan. Perlakuan terhadap tubuh yang dilakukan Esther Greenwood, baik dalam hubungan seksual, upaya bunuh diri, dan merendam tubuh dengan air panas, merupakan sarkasme sebagai bentuk pertahanan dan perlawanan tubuh perempuan di tengah budaya patriarkal yang dominan di masyarakat.

This thesis analyzes Sylvia Plath's autobiographical novel entitled The Bell Jar using feminist perspective. It discusses the problem of female subjectivity in patriarchal culture, which constructs women into categories that often limits and oppresses their bodies. Esther Greenwood, the main character of this novel, constantly resists the dominant ideology implemented in social norms using her (female) body.
The analysis shows that Esther's subjectivity bears satirical complexity that functions as resistance on one hand, and her agressive struggle on the other. Esther's authority over her body is demonstrated in such a way to establish her subjectivity as a woman. This research finds her bodily acts, such as sexual intercourse, suicide attempts, and hot bath, as defense and resistance of the female body towards patriachy, as the dominant ideology.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26003
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Delmarrich Bilga Ayu Permatasari
"Artikel ini bertujuan untuk mengungkap pemaknaan atas gerakan perlawanan atau resistensi tokoh-tokoh perempuan dalam novel Garis Perempuan karya Sanie B. Kuncoro. Tokoh Ranting, Gendhing, Tawangsri, dan Zhang Mey merupakan perempuan dewasa yang hidup di tengah arus modernitas namun memiliki akar budaya yang tidak dapat dilepaskan dari hukum patriarki yang kental. Dibesarkan dengan latar budaya yang berbeda-beda, keempat tokoh tersebut memiliki cara-cara tersendiri dalam meraih kesejahteraan, kebebasan pribadi, dan keadilan sosial yang secara keseluruhan diwujudkan dalam upaya pemaknaan terhadap virginitas. Dengan menggunakan konsep kritik sastra feminis dapat disimpulkan bahwa virginitas adalah sesuatu yang bersifat cair yang digunakan oleh perempuan sebagai bentuk penghargaan atas tubuhnya. Dengan mengapresiasi virginitasnya seorang perempuan telah berkuasa terhadap kepemilikan tubuhnya yang dalam budaya dan hukum patriarki kuasa perempuan atas kepemilikan tubuhnya seringkali tidak diindahkan."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
810 JEN 6:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Agus Kurnianto
"Penelitian ini membahas fungsi tokoh supernatural dan strategi teks dalam mendobrak wacana tentang perempuan yang terdapat dalam antologi cerpen Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha dengan memperhatikan penggunaan sudut pandang, tokoh, dan simbol-simbol yang dipakai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori kategori gender.
Kesimpulan yang didapat adalah tokoh supernatural dalam antologi Sihir Perempuan digunakan untuk menyuarakan suara perempuan yang terepresi. Teks digunakan untuk mendobrak wacana tentang perempuan yang merepresi dan menempatkan perempuan di posisi yang sangat dirugikan.

The focus of this research is the functions of supernatural characters and textual strategies in making a breakthrough towards the discourse of women in Sihir Perempuan, a short-story anthology by Intan Paramadhita which obsreve the point of view, character, and symbols used in it. The method used in this study is the descriptive method. The theory used is gender category theory.
The conclusion is that the supernatural characters in Sihir Perempuan function as the voice of repressed women. The text is used to make a breakthrough about women who repress and locate women in the restrained position."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T37304
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adji
"Karya sastra sebagai hasil refleksi manusia dapat menjadi media yang strategis untuk dijadikan alat pendobrak atau petanggeng sistem patriarki. Hal ini diyakini oteh pemikiran feminisme yang tidak pernah lepas dari satu persoatan utama, yaitu adanya kesadaran bersama bahwa terjadi ketidakadilan yang dialami oleh perempuan dalam hubungannya dengan taki-Laki. Akar permasatahannya adalah pada sistem patriarki yang beroperasi dengan berbagai media, terutama melalui pemikiran filsafat Barat.
Berangkat dari hat itu, penelitian ini berusaha mengkaji karya sastra Djenar Maesa Ayu dalam kajian filsafat dengan menggunakan epistemologi feminis. Pertanyaan-pertanyaan yang memandu penelitian ini adalah (1) apa dan bagaimana Djenar Maesa Ayu menulis dalam subjektivitasnya sebagai perempuan (2) sejauh mana tulisan Djenar dapat dimasukkan ke dalam kerangka pemikiran feminisme (3) apakah tulisan Djenar masuk dalam feminine writing atau masculine writing dilihat dari kerangka pemikiran Helene Cixous dan (4) apakah tulisan Djenar mengandung subjektivitas perempuan dalam kacamata filsafat.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa tulisan Djenar memuat tema-tema yang berhubungan dengan pengalaman konkret perempuan dalam kaitannya sebagai the other, yaitu melalui tema-tema seksualitas, kekerasan seksual, merjinalisasi, dan moralitas. Hasil penetitian memperlihatkan bahwa tulisan Djenar memperlihatkan perlawanan terhadap sistem patriarki yang dalam berbagai cara dan media selalu mengobjektivikasi atau mendudukkan perempuan dalam posisinya sebagai the other. Selanjutnya, tulisan Djenar dapat dilihat juga sebagai bentuk tulisan perempuan (feminine writing) dalam kerangka pemikiran Helene Cixous, terutama lewat keberaniannya menyuarakan pengalaman perempuan dan upayanya untuk keluar dari masculine writing. Tulisan Djenar pada tataran yang tebih jauh tagi dapat dilihat sebagai tulisan yang mengandung nilai-nilai subjektivitas perempuan. Subjektivitas manusia yang diusung oleh filsafat Hegel menekankan pada "Diri" yang terpusat dan kehendak atas yang lain sehingga hubungan yang terbentuk adalah hubungan melalui dominasi dan negasi. Bentuk hubungan seperti inilah yang diyakini sebagai cikal bakal dari imperialisme, eksploitasi alam, dan penyeragaman terhadap perbedaan. Sementara itu, subjektivitas perempuan lebih menekankan keberadaan dirinya dalam hubungannya dengan yang lain sehingga hubungan yang terbentuk adalah hubungan yang saling mengafirmasi.

Literature works, as the product of human reflection, may be strategic media employed to either demolish or sustain a patriarchic system. This is a conviction of feminism thoughts that is inevitably related to one main problem, that is, the existence of common awareness that women have been suffering inequality in their relation to men. The root problem is that patriarchic system that operates in various media, particularly through Western philosophic thoughts.
Against the background above, this research tried to investigate Djenar Maesa Ayu's literature work in a philosophic study by using feminism epistemology. The questions that guided this research were (1) what and how Djenar Maesa Ayu wroute in her subjectivity as a woman; (2) to what extent Djenar's writing could be included into a feminism frame of thoughts; (3) does Djenar's writing falls into feminine writing or masculine writing as seen from Helene Cixous's frame of thoughts; and (4) does Djenar's writing contains woman's subjectivity by philosophic terms.
This research revealed that Djenar's writing contains women's concrete experiences-related contents in its connection as the other, that is, sexuality, sexual violation, marginalizing, and morality themes. The results of this research that Djenar's writing shows a revolt against patriarchic system that in various ways and by various media always objectifies or positions women as the other. Furthermore, Djenar's writing could also be seen as a form of feminine writing in a Helene Cixous's frame of thoughts, particularly by her courage to tell women's experience and her efforts to be out of masculine writing. Djenar's writing could, at a higher level, be seen as a writing that contains feminine subjectivity. Human subjectivity the Hegelian philosophy put an emphasis on "Self" that is centered and intention over the other so that the establisher relation is a relation by domination and negation. Such relationship is believed as the origin of imperialism, natural exploitation, and convergence of differences. Meanwhile, feminine subjectivity put more emphasis on the existence of self in relation to the other so the establisher relationship is a mutually affirmative relationship.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laila Mustikaningrum
"Tesis ini menganalisa upaya Pemkab Bekasi dalam merespons dan menindaklanjuti kebijakan nasional tentang pemulihan korban KDRT (UU No. 23/2004, PP No. 4/2006 serta PERMEN PP No. 01/VI/2007). Topik ini dipilih karena tingginya kasus KTP termasuk KDRT di Kabupaten Bekasi, sementara perhatian Pemkab dalam menangani kasus ini sangat rendah, karena ada kecenderungan pembangunan prasarana fisik lebih diutamakan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan perspektif perempuan dalam melihat kesungguhan Pemkab Bekasi terhadap upaya pemulihan korban KDRT. Subjek penelitian melibatkan staf instansi penyelenggara pemulihan dan korban KDRT dengan menggunakan metode observasi dan wawancara mendalam.
Penelitian ini menganalisa tiga hal: pertama, kebijakan nasional pemulihan korban KDRT; kedua, realitas kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT di Kabupaten Bekasi. Dan ketiga, upaya Pemkab Bekasi dalam mengimplementasikan kebijakan pemulihan korban KDRT yang dilihat dalam program kerja dan anggaran daerah.
Kesimpulan dari penelitian ini: pertama, Pemkab Bekasi belum menindaklanjuti kebijakan nasional pemulihan korban KDRT, meskipun kasus KTP/KDRT tinggi jumlahnya; Kedua, kekerasan masih dianggap wajar sehingga upaya pemulihan bukan prioritas, tidak terlihat dalam program kerja dan anggaran daerah. Dan Ketiga, patriarki masih mendominasi sistem pemerintahan dan kemasyarakatan di Kabupaten Bekasi, hal ini terlihat dari ketidakpedulian masyarakat dan Pemkab dalam melakukan upaya pencegahan dan pemulihan korban KDRT.

This thesis analyses the attempts of Kabupaten Bekasi?government in responding and implementation of Act No 23/2004, Government Regulation No. 4/2006 and Ministerial Decree No. 01/VI2007. This topic is selected because the high numbers of domestic violence survivors in Kabupaten Bekasi, while awareness and concern of the government and personnel on this issues are very low, its cause of the trend towards infrastructure development more priority. This research conducted by involving institutions related to recover program mentioned in the regulations such as Pemda Kabupaten, Dinas Kesehatan, Polres, and Dinas Social and so on. In order to get balance data, survivors were also interviewed.
This study is using qualitative method by exploring women?s perspective to get deep understanding in the way Kabupaten Bekasi?s responses and implements national policy to recover domestic violence survivors.
This study analyzed at least three main problems: first, the content, structure and operational guidelines of policies related to survivors recovery program for domestic violence (UU No. 23/2004, PP No. 4/2006 and Permen PP No. 01/Permen PP/VI/2007); second, type, motives, how, targets of violence against women in Kabupaten Bekasi includes domestic violence; and third, oversee the responses of Kabupaten towards national policy in providing recovery program for domestic violence survivors. This can be analyzed in how this government making priority for programs and budgets.
This research concluded: firs 23/2004, Government Regulation No. 4/2006 and Ministerial Decree No. 01/VI2007, even when the number of violence tends to increase; second, the domestic violence or violence towards women considered is natural that?s way recovery program isn?t priority; and third, Patriarchy is still dominated in government and social system in Kabupaten Bekasi, it?s showed in paid attention from government and society toward prevention and recovery for domestic violence survivors."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25466
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper aims to explain female subjectivity reflected in Tempurung novel by Oka Rusmini by describing main character perception toward body and autonomy in the formation of female subjectivity ..."
305 JP 20 (3) 2015
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ken Rahmalia
"Dalam diskursus yang ada di sekitar tokoh penjahat wanita Disney, sering kali karakteristik yang mereka miliki diatribusikan kepada faktor identitas di luar keperempuanan mereka, karena karakteristik-karakteristik ini dinilai terlalu maskulin untuk dimiliki seorang perempuan. Subjektivitas, karakteristik penting yang ada di setiap tokoh penjahat perempuan Disney, adalah salah satunya. Dengan membahas film animasi Disney Cinderella (1950) dan Snow White and the Seven Dwarfs (1937) dan membandingkan naratif yang ada di sekitar karakter-karakter antagonis mereka dengan mitos Lilith, artikel ini berargumen bahwa meski subjektifitas adalah sebuah sebuah karakteristik yang hadir berdampingan dengan keperempuanan sejak dahulu kala dalam figur-figur perempuan, subjektivitas tetap menjadi suatu karakteristik yang tidak diterima untuk dimiliki perempuan. Sama seperti Lilith, karakter-karakter perempuan Disney yang menunjukkan subjektivitas tinggi sering dicap buruk karena status subjek mereka dan tidak bertindak sebagai penerima pasif dari jalannya takdir. Ditambah lagi, naratif-naratif ini terlihat mendukung anggapan bahwa perempuan tidak dapat memiliki tanggung jawab yang diperlukan sebuah individu dengan status subjek.

In the discourse surrounding Disney villainesses, it is often believed that female antagonists owe their characteristics to identities outside of their femaleness, due to the understanding that they own traits deemed too ‘masculine’ for women. Subjectivity, a defining trait present in every single one of the Disney villainesses, is one of them. Examining the animated Disney movies Cinderella (1950) and Snow White and the Seven Dwarfs (1937), and comparing the narratives surrounding their antagonists to the myth of Lilith, this article argues that while subjectivity is a trait that have always coexisted with femininity in women since the very beginning of time, subjectivity is still a trait not accepted in women. Just as the case with Lilith, Disney’s female characters with strong displays of subjectivity are often vilified for displaying their subjective status instead of acting as passive recipients to the dealings of fate. Additionally, the narratives seem to reinforce the notion that these subjective females are incapable of handling the responsibility that comes with their subject status."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roma Kyo Kae Saniro
"Tesis ini membahas subjektivitas perempuan dalam tiga novel Wattpad Indonesia, yaitu She is The Boss (2017), Invalidite (2017), dan Sin (2016) dengan menggunakan kerangka konseptual Simone de Beauvoir. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan struktural berupa analisis narator dan telaah karakteristik tokoh. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan narator eksternal membantu pengungkapan karakter tokoh perempuan yang ditampilkan seakan tampak berdaya untuk membentuk subjektivitas perempuan. Namun, relasi kuasa yang dipengaruhi oleh tokoh laki-laki dan peran gender tokoh perempuan serta laki-laki melahirkan ambiguitas subjektivitas perempuan. Dengan kata lain, subjektivitas perempuan tiga novel Wattpad Indonesia hanyalah sebuah kesemuan. Dapat dikatakan bahwa ketiga novel ini mendukung sistem patriarkal yang ada di masyrakat. Popularitas dan kisahan novel pun menjadikan novel ini disebut sebagai sastra populer yang bertujuan untuk menghibur dengan tema yang ringan berkaitan dengan hubungan cinta laki-laki dan perempuan yang mendapatkan masalah dan berhasil menyelesaikannya. Hal ini pun menunjukkan sastra populer di Indonesia masih menunjukkan kepatuhan terhadap patriarkal. Begitu pula total pembacaan yang banyak menunjukkan bahwa selera masyarakat terhadap novel seperti ini bermakna bahwa sistem patriarkal terus-menerus dilanggengkan.

This thesis discusses the subjectivity of women in three Wattpad Indonesia's novels, namely She is The Boss (2017), Invalidite (2017), and Sin (2016) using the conceptual framework of Simone de Beauvoir. The method used is a qualitative research method with a structural approach in the form of a narrator analysis and an analysis of character characteristics. The results revealed that the use of an external narrator helps reveal the character of the female character who is displayed as if it seems empowered to shape the subjectivity of women. However, the power relations influenced by male figures and the gender roles of female and male characters give birth to the ambiguity of female subjectivity. In other words, the female subjectivity of three Wattpad Indonesia's novels is just an art. It can be said that these three novels support the patriarchal system that exists in society. The popularity and narratives of novels also make this novel known as popular literature which aims to entertain with light themes related to the love relationship between men and women who get into problems and succeed in solving them. This also shows that popular literature in Indonesia still shows adherence to patriarchy. Likewise, the total number of readings shows that people's appetite for novels like this means that the patriarchal system is constantly being perpetuated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ery Agus Kurnianto
"Penelitian ini membahas fungsi tokoh supernatural dan strategi teks dalam mendobrak wacana tentang perempuan yang terdapat dalam antologi cerpen Sihir Perempuan karya Intan Paramaditha dengan memperhatikan penggunaan sudut pandang, tokoh, dan simbol-simbol yang dipakai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teori yang digunakan adalah teori kategori gender. Kesimpulan yang didapat adalah tokoh supernatural dalam antologi Sihir Perempuan digunakan untuk menyuarakan suara perempuan yang terepresi. Teks digunakan untuk mendobrak wacana tentang perempuan yang merepresi dan menempatkan perempuan di posisi yang sangat dirugikan.

The focus of this research is the functions of supernatural characters and textual strategies in making a breakthrough towards the discourse of women in Sihir Perempuan, a short-story anthology by Intan Paramadhita which obsreve the point of view, character, and symbols used in it. The method used in this study is the descriptive method. The theory used is gender category theory. The conclusion is that the supernatural characters in Sihir Perempuan function as the voice of repressed women. The text is used to make a breakthrough about women who repress and locate women in the restrained position."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T26046
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Stephani Natalia W.
"Ketertindasan yang dialami oleh setengah dari jumlah manusia tidak dapat lagi ditolerir. Penerapan subjektivitas maskulin pada tataran pemikiran yang terletak pada ketidaksadaran manusia telah membuat ketimpangan di mana-mana. Pola pikir atau subjektivitas seseorang di dalam dunia yang ia hidupi sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang ada pada struktur sosial di mana ia berada dan mengada. Subjektivitas yang digunakan akan mencerminkan bagaimana seseorang mencerap dan mendefinisikan dunia. Bagaimana proses pembentukan subjektivitas inilah yang menjadi permasalahan awal. Lewat psikoanalisa, Jacques Lacan mengembangkan teorinya tentang proses pembentukan subjek di dalam tatanan simbolik melalui bahasa yang terstruktur pada tataran ketidaksadaran manusia. Keberlangsungan sistem dan nilai patriarkal dalam bahasa maskulin dan tatanan simbolik yang berpusat pada phallus telah merepresi _yang feminin_ sedemikian rupa. Dalam hal ini, terdapat dominasi hirarkis dalam relasi kekuasaan antara satu dengan yang lain. Untuk keluar dari keterasingan ini, perempuan harus mendapatkan subjektivitasnya sendiri demi terbebas dari subjektivitas yang maskulin. Feminisme berupaya untuk menghapus segala bentuk dominasi yang ada pada kultur kebudayaan manusia yang bersifat patriarkal. Luce Irigaray merupakan salah satu pemikir feminis yang berupaya melakukan hal ini dengan mengkritik _budaya laki-laki_ (phallomorphisme) yang mendominasi dalam segala tataran kehidupan. Tatanan simbolik harus dihilangkan sehingga perempuan dapat menjadi subjek yang berbicara dengan bahasanya sendiri. Hal ini demi memberlangsungkan pluralitas dan keberagaman yang ada pada manusia dan menghindari penekanan dari salah satu pihak saja. Dengan demikian, pihak laki_laki dan perempuan akan mendapatkan keadilan seksual lewat keberagaman yang dilakukan melalui perubahan kaidah bahasa dan konsepsi tentang kebenaran serta nilai-nilai yang mengatur tatanan sosial.

The misery which has been experienced by the half of human species, i.e. women, cannot be tolerate no more. Masculine subjectivity which has been used all along, which is under the human_s unconsciousness, has already made lots of problem everywhere. System of thought or someone_s subjectivity inside the world which they are living in influenced by those elements which are embedded in the social structures where they are exist in. The subjectivity we are using can reflect on how we observe and perceive the world. The first problem is how is the process on the shaping of our subjectivity. Through psychoanalysis, Jacques Lacan developed his theories on how subject exists inside the symbolic order through language system, which structured on the human_s unconsciousness. Patriarchal system and the values upon it inside the masculine language and symbolic order, which centered on phallus, repressed the feminine in some way or another. In this problem, there is a hierarchal domination upon power relation between one with the other. To escape from this isolation, womens must have their own subjectivities so that they can free themselves from the masculine subjectivity. Feminism trying to erase all forms of masculine dominations inside the human_s culture. Luce Irigaray is one of the feminist thinker and she critisize the phallomorphism cultures which dominate all aspects of our lives. Symbolic order must be exclude so that women can become a subject which can speak up with their own language. This has to be this way to continue plurality and diversity among human and to avoid the pressure from one side only. So that is, men and women will attain a sexual justice through diversity which can be achieve with the change of language and truth conception, also the change of values which is embedded in the social structures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S16150
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>