Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 162274 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ericha Utami Putri
"

Penelitian ini menganalis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen pada BUMN Sektor Non-Keuangan pada periode tahun 2014 s.d. 2018. Variabel dependen penelitian adalah dividend payout ratio. Sementara variabel independen penelitian antara lain dividen periode sebelumnya, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, likuiditas, leverage, dan tingkat pajak. Sampel penelitian merupakan 35 BUMN yang bergerak di sektor non-keuangan. Data penelitian dianalisis menggunakan metode analisis deskripstif dan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa target dan realisasi penerimaan dari dividen BUMN secara umum meningkat dari tahun ke tahun, dengan rata-rata capaian lebih dari 100 persen. Secara keseluruhan dividend payout ratio cenderung mengalami peningkatan. Hasil pengujian terhadap data menunjukkan bahwa variabel dividen periode sebelumnya dan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Variabel pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen. Variabel profitabilitas, likuiditas, leverage, dan tingkat pajak berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen.

 


This study analyzes the factors that influence dividend policy in Non-Financial Sector SOEs for the period 2014 to 2018. The dependent variable is the dividend payout ratio. While the independent variables are previous dividend, firm size, firm growth, profitability, liquidity, leverage, and tax rate. The research sample is 35 SOEs from non-financial sector. The research data were analyzed using descriptive analysis methods and panel data regression. The results show that the target and revenue realization from SOEs’ dividends generally increased from year to year, with an average realization more than 100 percent. Overall, the dividend payout ratio tends to increase. Test results on the data indicate that the previous dividend and firm size have a significant positive effect on dividend policy. The firm growth variable has no significant negative effect on dividend policy. Variable profitability, liquidity, leverage, and tax rates have no significant positive effect on dividend policy.

 

 

"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhlil Muhammad Fajarianto
"Studi ini bertujuan untuk membahas hubungan keberagaman gender pada dewan dan pembayaran dividen berdasarkan penelitian-penelitian dalam lima tahun terakhir. Sampel perusahaan yang digunakan dalam penelitian-penelitian tersebut berasal dari negara Amerika Serikat, Cina, Rusia, India, Indonesia, Spanyol, Yordania, dan Brasil. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan hasil yang beragam. Sebagian besar menemukan bukti hubungan positif yang signifikan antara keberagaman gender dewan dengan pembayaran dividen. Namun demikian sebagian lainnya menemukan hubungan negatif yang signifikan atau hubungan tidak signifikan. Perbedaan hasil penelitian mungkin memiliki hubungan dengan asal negara sampel penelitian, jumlah proporsi anggota dewan wanita, dan struktur dewan di perusahaan.

This study aims to discuss the relationship beetween board diversity and dividend payments based on research in the past five years The sample companies used in these studies came from the United States, China, Russia, India, Indonesia, Spain, Jordan, and Brazil. These studies have shown mixed results. Most of them found evidence of a significant positive relationship between board gender diversity and dividend payments. However, some others found a significant negative relationship or an insignificant relationship. Differences in the results of the study may have a relationship with the country of origin of the study sample, the proportion of female directors, and board structure in firms.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Galih Satwiko
"Fokus penelitian yang dilakukan dalam tesis ini ialah untuk mempelajari bagaimana kebijakan dividen perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Indonesia. Kebijakan dividen yang ingin diteliti ialah: perbedaan besaran dividen antar sektor, strategi dividen yang dipilih, dan stabilitas dividen.
Perbedaan besaran dividen antar sektor dianalisis menggunakan teknik descriptive statistics (mean dan standard deviation), terhadap data dividend payout ratio 134 perusahaan yang menjadi sampel, selama periode 1992 -- 2002. Pengujian signifikansi perbedaan dividend payout ratio antar sektor dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis, sementara uji signifikansi perbedaan dividend. payout ratio antar tahun dilakukan dengan Friedman Chi-Square. Hasil pengujian rnenunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dividend payout ratio baik antar sektor maupun antar tahun. Sektor yang secara rata-rata memiliki dividend payout ratio tertinggi ialah sektor Industri Barang Konsumsi yaitu sebesar 23,88% per tahun. Sementara sektor yang terendah ialah sektor Properti dan Real Estat, yaitu sebesar 11,51%.
Penelitian alas strategi dividen yang dipilih (berdasarkan perubahan labs tertentu), dilakukan dengan menggunakan metode multinomial logit. Data direorganisasi menjadi perubahan dividend per share dan perubahan earnings per share. Perubahan dividend per share dikelompokkan dalam 4 (empat) kelompok: naik, tetap, turun, dan tidak membayar dividen. Sementara perubahan labs (earnings per share) dikelompokkan dalam 3 (tiga) kategori: naik, turun, dan negatif. HasiI regresi multinomial logit menunjukkan bahwa jika earnings per share naik, kebijakan dividen yang paling banyak dipilih ialah meningkatkan dividend per share, diikuti dengan tidak membayar dividen. Jika earnings per share turun, kebijakan dividen yang paling banyak dipilih ialah menurunkan dividend per share, diikuti dengan tidak membayar dividen. Selanjutnya, jika earnings per share negatif, kebijakan dividen yang paling banyak dipilih ialah tidak membayar dividen, diikuti dengan meningkatkan dividen per share.
Kebijakan dividen dalam hal stabilitas dividen, dilakukan dengan menerapkan model Lintner. Stabilitas dividen diukur dan seberapa cepat tingkat penyesuaian terhadap target dividend payout ratio (sesuai model Lintner). Metode statistik yang digunakan ialah data panel. Hasil regresi dengan teknik data panel menunjukkan bahwa secara umum pooled data (OLS method) adalah model yang terbaik. Sektor yang menganut kebijakan dividen paling stabil (relatif terhadap sektor lain) ialah sektor Perdagangan, Jasa, dan Investasi. Sementara sektor yang menganut kebijakan dividen paling tidak stabil ialah sektor Aneka industri. Secara keseluruhan, tingkat stabilitas dividen perusahaan-perusahaan yang listing di BEJ sebesar 0,7814. Tingkat stabilitas dividen setinggi itu menunjukkan bahwa secara rata-rata, perusahaan-perusahaan yang listing di BEJ menganut kebijakan dividen yang tidak stabiI. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian di negara lain yang secara umum menyatakan bahwa perusahaan-perusahaan di negara berkembang cenderung menganut kebijakan dividen yang tidak stabil.

Focus of the research conducted in this thesis is to study the dividend policy of listed companies in Jakarta Stock Exchange (JSX). Dividend policy will be examined in lights of its magnitudes, strategy and stability.
Difference in magnitudes of dividend payment between sectors will be analyzed using descriptive statistics (mean and standard deviation). Significance test of the difference between sectors will be conducted using Kruskal-Wallis test, while the difference between years will be tested using Friedman Chi-Square. The result shows that, of all 134 companies being sampled during 1992 - 2002, there is significant differences of dividend payment between sectors and between years. Sector that on average gave the highest dividend payout ratio is Consumption Goods (23,88%), while that of the Iowest is Property and Real Estate (11,51N).
Research to study which dividend strategy will be chosen upon changes in earnings, is conducted using multinomial logistic model. Available dividend per share and earnings per share data will be reorganized to become changes in dividend per share and changes in earnings per share. Changes in dividend per share will be divided into 4 groups: increase, no change, decrease, and omitting dividend, while changes in earnings per share will be divided into 3 groups: increase, decrease and negative. The result shows that when there is an increase in earnings per share, the most selected dividend policy is to increase dividend per share followed by omitting dividend. When there is a decrease in earnings per share, the most selected dividend policy is to decrease dividend per share followed by omitting dividend. And if there is a negative earnings per share (loss), most companies will choose omitting dividend, followed by increasing dividend per share.
Dividend stability will be examined using panel data applied to Lintner Model (1956). According to Lintner Model, dividend stability is measured from adjustment factor toward target dividend payout ratio. Panel data regression and testing shows that of all 3 models in panel data (pooled, fixed effect, and random effect), pooled data is the best model to represent the result. Sector that follows the most stable dividend policy is Trade, Service and Investment sector. On the other hand, sector that follows the most unstable dividend policy is Various Industry sector. Overall, the level of dividend stability in JSX turns out to be 0,7814. This number shows that on average, the companies listed in JSX follow unstable dividend policy. This result consistent with the result from previous researches conducted in other countries, that companies in underdeveloped countries generally follow unstable dividend policy.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T20241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Nurazizah
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pendidikan dengan bonus demografi di negara-negara berkembang dengan menggunakan tipologi bonus demografi sebagai variabel dependen. Data yang digunakan bersumber dari World Development Index (WDI) World Bank tahun 2024 serta UNDP Report 2016. Penelitian ini turut mempertimbangkan determinan lain yang berperan dalam mencapai bonus demografi lainnya yakni dengan memperhitungkan indikator kesehatan dan ekonomi dengan periode observasi tahun 2015 dengan tipologi bonus demografi 2024. Melalui analisis regresi multinomial, hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan memiliki asosiasi dengan tipologi bonus demografi di negara-negara berkembang. Setiap kenaikan satu tahun rata-rata lama bersekolah suatu negara akan meningkatkan peluang suatu negara berada pada tahapan bonus demografi yang lebih tinggi. Selain itu, indikator seperti urbanisasi, imunisasi, dan perdagangan juga ditemukan memiliki hubungan positif dengan tipologi bonus demografi.

This study aims to analyze the relationship between education and the demographic dividend in developing countries, using the demographic dividend type as the dependent variable. The data used is sourced from the World Development Index (WDI) of the World Bank for the year 2024, as well as the UNDP Report 2016. This study also considers other determinants that contribute to achieving the demographic dividend by including health and economic indicators with an observation period of 2015 and the demographic dividend type of 2024. Through multinomial regression analysis, the results show that education is associated with the demographic dividend type in developing countries. Each additional year of average schooling in a country increases the likelihood of the country being at a higher stage of the demographic dividend. Furthermore, indicators such as urbanization, immunization, and trade were also found to have a positive relationship with the typology of the demographic dividend."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Karyono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengumuman dividen terhadap abnormal return dalam hubungannya dengan Earning Per Share, Market Book Ratio, dan Return Market.
Penelitian-penelitian sebelumnya sebagian besar menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengumuman dividen dan return saham yang selanjutnya berimplikasi pada abnormal return.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah market model untuk menghitung intersep dan slope pada periode estimasi, yang kemudian digunakan untuk menghitung return saham pada periode pengamatan.
Sampel yang digunakan adalah perusahaan-perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta, yang menentukan kebijakan dividen dalam bentuk dividen tunai pada tahun 2001 dan 2002.
Berdasakan uji statistik,pada hipotesis pertama menunjukkan bahwa pengumuman dividen tunai tidak berpengaruh langsung terhadap abnormal return. Tetapi secara akumulasi yang dim ulai antara T-7 (tujuh hari sebelum pengumuman dividen) dan T+7 (tujuh hari setelah pengumuman dividen) pengumuman dividen tunai berpengaruh signifikan terhadap abnormal return.
Pada hipotesis kedua menunjukkan bahwa besamya CAR pada saat pengumuman dividen tunai tidak dipengaruhi oleh besamya nilai EPS dan MBR pada laporan keuangan tahun terakhir, tetapi dipengaruhi oleh besamya return market pads saat itu.
Berdasakan pengujian statistika (program SPSS 11.0 dan Eviews 3.0) menunjukkan bahwa model regresi CAR 1o = EPS I-1 + MBRI-1 - RM1 signifikan (uji F statistik) dan diantaranya tidak terdapat hubungan multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan otokolerasi.
Penulis menyarankan kapada para pembaca yang tertarik akan melakukan penelitian dengan topik yang sama untuk:
1. Dalam menentukan sample perusahaan, mungkin akan memberikan hasil yang berbeda jika digolongkan dalam beberapa katagori, misalnya perusahan besar, sedang, dan kecil dipisahkan seeara tersendiri, atau dibedakan antara perusahaan produksi dan perusahaan jasa.
2. Besarnya nilai EPS dan MBR tidak hanya dilihat dan laporan keuangan terakhir, tetapi juga dilihat perubahannya dari tahun sebelumnya, naik ataukah turun.
3. Membedakan antara jumlah dividen yang mengalami kenaikan dan penurunan.

This research aims to understand a dividend announcement impact towards the abnormal return related to the RM1, EPS1_1, and the MBR1_1.
A large part of the previous researches showed that, there was a relationship between a dividend, announcement and a stock return, which in turn, it will make an impact towards an abnormal return as well.
A methodology which has been used in this study is a kind of a market model to calculate an intercept and a slope in an estimated period, and then, it is used to calculate a stock return during an observational period. A sample which has been used is a kind of non financial enterprises which had been registered in BEJ, which determined the dividend policy in a form of cash dividend for the periods or 2001 and 2002.
Based upon a statistical examinations, shown that, a cash dividend announcement has not a direct impact towards the abnormal return there of. But accumulatively according to what has been started between T-7 (seven days before a dividend announcement) and T+7 (seven days after a dividend announcement), shown that, a cash dividend launching here in, has a significant impact towards the abnormal return as well.
The amount of CAR during announcement of cash dividend there in, shown that, it has not been influenced at all by the amounts of EPS and MBR as shown in the end year of financial report, but it has been influenced as well by the amount of market return during that time.
Based upon statistical examination (SPSS 11.0 and Eviews 3.0 programs), shown that, a regression model of CAR CAR 1o = EPS I-1 + MBRI-1 - RM1 is significant (statistical F examination), and there is not any such relationship of multicollinearity, heterocedastisity or autocorrelation as well.
The writer in this case, will make three suggestions for the readers who are interesting in this same topic and who wish to make a research related to this matter, such as follows:
1. In order to obtain a good result, you must use a sample of non-financial entere prises which should be divided into several categories, such as, big, middle and small enterprises, and then to be subdivided into special manufactures (which produce many things) and general companies (which give services only).
2. The amounts of EPS and MBR, would not safety viewed from the end year financial report only, but also. Viewed from their yearly changes previously, is it up or down?
3. To differentiate the dividends it self, is it going up or going down?
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iffah Fairuz Munzir Busnia
"Penelitian ini bertujuan menganalisis dampak penurunan tarif pajak dividen terhadap peningkatan dividend payout per saham perusahaan. Selain itu, penelitian juga bertujuan menganalisis pengaruh struktur kepemilikan terhadap probabilitas perusahaan untuk meningkatkan dividend payout per saham pada saat terjadi penurunan tarif pajak. Penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing dengan menggunakan 141 sampel perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 dan 2009.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan tarif pajak berpengaruh positif terhadap probabilitas perusahaan meningkatkan dividend payout di Indonesia. Struktur kepemilikan juga memiliki pengaruh terhadap probabilitas perusahaan meningkatkan dividend payout. Perusahan dengan kepemilikan publik yang tinggi memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk meningkatkan dividend payout perusahaan, sedangkan kepemilikan asing sebaliknya.

This study aims to analyze the impact of the dividend tax reduction to increase the dividend payout per share of the company. In addition, the study also aims to analyze the effect of ownership structure on the probability of firms to increase dividend payout per share at the time of dividend tax reduction. This study uses hypothesis testing method by using 141 samples of listed companies in Indonesia Stock Exchange in 2008 and 2009.
The results showed that dividend tax reduction has a positive effect on the probability of the company increased the dividend payout in Indonesia. Ownership structure also has an impact on the probability of the company increased the dividend payout at the time dividend tax reduction occur. Companies with higher public ownership have a higher probability to increase the dividend payout, while foreign ownership otherwise."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45117
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zaenal Arifin
"ABSTRAK
Bursa Efek Jakarta (BEJ) mulai menampakkan gairah pada tahun 1988, setelah pemerintah mengeluarkan serangkaian paket kebijaksanaan. Namun karena pasar modal masih merupakan hal yang baru bagi investor maka keputusan beli mereka kurang didasari oleh analisis-analisis fundamental tentang prospek perusahaan. Hal ini mengakibatkan harga saham tidak mencerminkan kondisi obyektif perusahaan.
Di pasar modal yang sudah mapan, harga akan mencerminkan kondisi obyektif perusahaan. Jika ada informasi baru, maka harga akan dengan cepat menyesuaikan. Misalnya, jika perusahaan memberi informasi akan menaikkan besar dividen maka harga saham dengan cepat mengalami kenaikan. Demikian jugs sebaliknya jika perusahaan mengumumkan penurunan dividen, maka harga saham akan turun. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan perilaku dividen antara pasar modal yang sudah mapan(efisien) dengan perilaku dividen di BEJ yang belum mapan.
Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan perilaku dividen. Perusahaan-perusahaan di BEJ cenderung tidak berusaha mempertahankan besar dividen tahun sebelumnya, dimana di pasar modal yang sudah mapan berupaya mempertahankan besar dividen. Faktor laba dan dividen sebelumnya memang merupakan faktor-faktor yang signifikan menentukan besar perubahan dan besar dividen. Namun kalau hanya faktor-faktor tersebut ternyata belum cukup besar untuk menjelaskan besar perubahan dan besar dividen. Masih banyak faktor selain laba dan dividen tahun lalu yang mempengaruhi dividen. Perusahaan-perusahaan di BEJ juga tidak memanfaatkan sinyal pengumuman dividen ketika akan menawarkan saham baru, seperti yang dilakukan perusahaan-perusahaan di Pasar modal yang sudah mapan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nahdi Purnomo
"Index harga saham gabungan (IHSG) yang merupakan indikator bursa di Bursa Efek Jakarta telah menunjukkan penurunan terus menerus sampai minggu kedua bulan Juni 1996 sebesar 14,570 point. Keadaan ini menyebabkan para Investor melakukan aksi penjualan secara besar-besaran sehingga terjadi over supply di Bursa Efek Jakarta.
Disisi lain investor menunggu adanya initial Public Offering (IPO) dari 8 (delapan) Perusahaan Publik dengan harapan dengan membeli saham -saham baru pada harga perdana dapat menjualnya di pasar sekunder dengan selisih harga yang cukup memadai.
Investor hanya akan membeli saham jika harga saham adalah lebih rendah daripada nilai intrinsiknya yaitu nilai sekarang dari seluruh penerimaan investor yaitu dividen yang diharapkan dan selisih harga saham yang terjadi pada waktu saham tersebut dijual dengan harga saham pada waktu saham tersebut dibeli sebagai capital gain yang didiskontokan pada tingkat bunga dengan risiko tertentu.
Tesis ini meneliti untuk melihat sejauh mana harga saham di Bursa Efek Jakarta telah mencerminkan nilai intrinsiknya. Dengan menggunakan dividen discount model (DDM) dari model Gordon pada pertumbuhan dividen perusahaan konstan yang dirumuskan sebagai :
Do (I+g) Dl
P6 = vQ = = dengan syarat k8 > g.
ks -g ks ?g
Berdasarkan asumsi bahwa faktor-faktor lainnya dianggap tetap, maka hipotesa kerja untuk penelitian tesis ini adalah:
Semakin besar dividen tunai yang diberikan emiten semakin tinggi harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Semakin besar return yang diharapkan investor yang dicerminkan dengan beta sebagai risiko pasar semakin rendah harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Semakin tinggi tingkat pertumbuhan dividen emiten yang di ukur dengan dividen per share (DPS) semakin tinggi harga saham di Bursa Efek Jakarta.
Hasil penelitian yang diperoleh dengan paket Statistical Analysis system 65A 5) menunjukkan bahwa :
Harga saham di Bursa Efek Jakarta belum sepenuhnya mencerminkan nilai intrinsiknya karena hanya terdapat 2 (dua) variabel yang memenuhi hipotesa hipotesa kerjanya yaitu dividen dan tingkat pertumbuhan dividen saja. dimana kedua independen variabel ini mempunyai hubungan positif dengan harga saham. Untuk variabel independen beta yang mewakili risiko pasar yang diharapkan mempunyai hubungan negatif ternyata mempunyai hubungan positif dengan harga saham.
Melihat hasil penelitian tersebut kemungkinan besar telah terjadi; kesalahan pengukuran dari variabel beta dan tingkat pertumbuhan dividen, atau asumsi penggunaan model tingkat pertumbuhan konstan dalam penelitian dengan model Gordon ini belum tentu dapat diterapkan untuk 100 Perusahaan publik yang diambil sebagai sampel. cemungkinan lain jika melihat pada adjusted R2 yang bernilai kecil sekitar 24,25% ` 39,30% terdapatnya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap harga saham yang tidak dapat dikendalikan seperti : risiko politik, isu-isu politik, fluktuasi nilai tukar mata uang rupiah terhadap U.S. dollar, peraturan Pemerintah mengenai perpajakan, Adanya penjualan saham-saham emiten pada Perusahaan asing yang dianggap sebagai capital flight."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Eko Togi
"Dividen sebagai salah satu dari bentuk keuntungan investor di pasar modal memerlukan suatu pola kebijakan pembayaran yang tepat, baik bagi kepentingan perusahaan maupun investor. Namun, selain berhubungan dengan kebijakan manajemen, dividen berkaitan erat dengan keuntungan perusahaan sebagai sumber utama pembayarannya. Penelitian-penelitian sebelumnya tentang dividen menunjukkan adanya hubungan yang berkorelasi positif dengan keuntungan pada periode setelah terjadinya pembayaran dividen. Hubungan ini sering disebut information content atau signaling dividen tentang keuntungan perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara tingkat perubahan dividen pada suatu periode dengan tingkat perubahan keuntungan pada periode sebelumnya, yang sama dan berikutnya pada emiten-emiten BEJ yang membayar dividen pada tahun 2003 dan LQ-45 balk secara umum maupun secara individual dengan menggunakan 2 proxy dividen yaitu Dividend Per Share (DPS) dan Dividend Payout Ratio (DPR) serta 2 proxy keuntungan perusahaan yaitu Earning Per Share (EPS) dan Earning Before Income and Taxes (EBIT) dalam 4 range waktu perubahan keuntungan dari t-1 hingga t+2 terhadap periode t perubahan dividen.
Kesimpulan yang didapatkan ialah information content dividen mengenai perubahan keuntungan perusahaan baik secara umum maupun individual secara umum hanya didapati hanya pada periode yang sama (periode t) dengan perubahan dividen. Selain itu didapati bahwa DPS menjadi proxy terbaik untuk dividen, dan perubahan keuntungan secara umum lebih rendah dari pada perubahan dividen. Dan tidak ditemui adanya hubungan antara perubahan keuntungan di masa lalu dengan perubahan dividen. Serta tidak ditemui adanya signaling dividen mengenai perubahan keuntungan di masa depan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>