Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 154371 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dalam penelitiun ini diungkupkan barbugai aspek sejarah masuk dan berkembnngnya agama Islam di Bima berkaitan dengan kronologi, asal kedatangannya dan golongan atau kelompok masyarakat
sebagai pembawa dun penyebar Islam, Permasalahannya adalah sejak
kapan agama Islam maauk dan berkembang di Bima dan kapan Islam
di sana muncul sebagai suatu kekuatan politik yang kemudian men-
dorong munculnya Bima sebagai pusat penyiaran Islam. Dengan de -
mikian penelitian ini bertujuan untuk memherikan informasi ber -
kenaan dengan sejarah masuk dan herkembangnxa agama Islam di Bi
me serta berusaha mengunGkapkan proaes munculnya Bima sebagai ke-
rajaan Islam dan sebagai Qusat penyiaran agama Islam di kawasan
Nusa Tenggara. `
Untuk menjawab permasalahan penelitian dilakukan penelitian»
kepustakaan dan penelitian lapangan.. Telaah kepustakaan dilaku -
kan terhadap sumber~sumber lokal maupun asing,termasuk didalam-
nya karya para penulis atau peneliti sebelumnya yang dianggap
memiliki relevani dengan permasalahan yung dikaji. Data yang di
peroleh dari sumber tertulis kemudian dikonfirmasikan dengan da-
ta arkeologi terutama data inskripsi yang tertera pada makam-ma-
kam sultan Bima yang memerintah dalam kurun waktu abad ke-17,sa-
at Bima muncul sebngai kerajaan Islam dan pusat penyiaran agama
Islam di kawasan Nusa Tenggara."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP.pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A. Daliman
Yogyakarta: Ombak, 2012
297.409 DAL i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jajang Jahroni
"Artikel ini membahas awal Islamisasi di Betawi. Proses ini sebenarnya sudah mulai sejak abad ke-12. Namun usaha yang intensif baru dimulai sejak abad ke-14 dan 15. Ini berhubungan dengan kedatangan para pedagang Muslim yang menguasai Sunda Kelapa, pelabuhan terpenting yang terletak di utara Jakarta sekarang. Kedatangan Cheng Ho, seorang nakhoda Hui Muslim, pada awal abad ke-15 sangatlah penting untuk melakukan ekspansi dakwah ke pedalaman Jawa Barat. Islamisasi be¬rikutnya banyak dilakukan oleh keturunan Prabu Siliwangi, raja Hindu Pajajaran. Merekalah yang mendakwahkan Islam ke suku Sunda yang masih percaya dengan agama pagan Sunda. Selanjutnya, para pelajar yang pulang ke Tanah Air setelah menuntut ilmu di Timur Tengah, Mekkah dan Madinah, melanjutkan proses Islamisasi. Mereka membangun lembaga modern seperti madrasa dan pondok pesantren yang dapat mencapai audiensi masyarakat yang lebih luas."
Jakarta: Kementerian Agama, 2016
297 JLK 14:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahmi
"Islamisasi ilmu secara kontekstual berarti melihat latar sosio-historis kapan dan dimana ide tersebut muncul. Ide ini muncul pada abad ke-20 atau populer sejak 1970-an oleh ilmuwan muslim yang berdomisili di Barat"
Tulungagung: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 2012
297 JPIK 7:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Fahrudin
"Artikel ini mencoba mengungkap sejarah masuknya Islam di Maluku Tenggara dan peran masjid Al-Mukarromah, sebagai masjid tertua dan pusat penyebaran Islam di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif deskriptif dengan pendekatan historis arkeologis yang didukung dengan data-data sejarah. Temuan penelitian ini berhasil mengungkap hal-hal sebagai berikut: 1) Sebelum Majapahit berhasil menaklukkan Pulau Muar (kepulauan Kei) Maluku Tenggara, Islam telah masuk ke Pulau Kei Besar pada tahun 1295 M. Hal ini ditandai dengan kedatangan anak-anak Sultan Isa yang berasal dari Basrah dan bermukim di Pulau Luang (NTB sekarang); 2) Masjid Al-Mukarromah didirikan di Pulau Kei Besar pada saat Larat Matdoan, Raja Langgiar Fer berkuasa pada tahun 1536 M dan juga sebagai pusat penyebaran Islam di Kepulauan Kei; 3) Masjid ini sangat berpengaruh dalam penyebaran Islam di Maluku Tenggara. Hal ini dibuktikan dengan penetapan Hukum adat Larvul Ngabal, sebagai tatanan adat yangmemersatukan suku-suku di MalukuTenggara, yang pusakasimbol pengesahannya harus disucikan di Masjid Al-Mukarromah."
Jakarta: Kementerian Agama, 2016
297 JLK 14:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
A. M. Saefuddin
Jakarta: PPA Consultants, 2010
297.6 SAE i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ali Anwar
"Gerakan protes petani selalu mewarnai gerak sejarah Indonesia. Dari sekian banyak gerakan protes, pada awal abad ke-20 di Bekasi terjadi gerakan protes petani yang mencapai puncaknya pada tahun 1913. Pada mulanya penulis mengalami kesulitan dalam mengungkap kasus gerakan protes petani ini, karena sebagian besar data arsip tidak ada di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta. Namun berkat bantuan berbagai pihak, arsip tersebut dapat diperoleh dari Algemeene Rijksarscheif, Den Haag, Negeri Belanda. Setelah terhimpun, seluruh data yang telah menjadi fakta tersebut dirangkaikan dan diinterpretasikan, sehingga disusun dalam bentuk tulisan yang deskiptif-analitis.
Penulis menyimpulkan bahwa gerakan protes petani Bekasi 1913 disebabkan oleh ketidakpuasan masyarakat petani umumnya sebagai akibat dari penguasaan tanah secara partikelir dan ketidaksesuaian antara aturan legal dengan pelaksanaannya. Suasana menghimpit ini menimbulkan kemelaratan ekonomi petani. Ketika tuntutan petani ter_sumbat oleh tuan tanah dan aparatnya serta pejabat pemer_intah, tiba-tiba hadir organisasi Sarekat Islam (SI) dengan ideologi penggeraknya. Sehingga menimbulkan proses penyadaran dan gerakan protes petani.
Sebagaimana umumnya gerakan protes petani lain, gerakan protes petani di Bekasi 1913 bersifat arkais (archaic=sementara), setelah ditangani langsung oleh asisen residen Meester Cornelis, Cohen. Namun, karena asisten residen lebih berpihak pada tuan tanah, sehingga pada masa berikutnya nasib petani tetap tidak mengalami perubahan berarti. Petani tetap menjadi objek yang dieksploitasi tuan tanah."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
S12105
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Haddan, Al-Habib Alwi bin Thahir
Jakarta: Lentera Basritama, 1995
297.95 DAN at
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Alan Malingi
"Artikel ini ditulis untuk melestarikan dan mempromosikan salah satu upacara adat di tanah Bima NTB yang dikenal dengan Hanta Ua Pua yang merupakan warisan budaya islam. Upacara ini dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammmad SAW. sehingga dalam bahasa Bima juga sering disebut dengan Hanta Ua Pua Ade Wura Molu atau MOLU ( Pengantaran Ua Pua di dalam bulan maulid). Dalam Perkembangan sejarah Bima, upacara Hanta Ua Pua dilaksanakan pertama kali pada masa pemerintahan Sultan Abdul Khair Sirajuddin, sultan Bima kedua (1640-1682 M). Sejak saat itu, Hanta Ua Pua ditetaptakan sebagai perayaan rutin kesultanan Bima yang dikenal dengan Rawi Na’e Ma Tolu Kali Samba’a, termasukl upacara besar yang dilaksanakan dalam tiga kali setahun. Perayaan tersebut yaitu Ndiha Aru Raja Na’e (Perayaan Idul Adha), Ndiha Aru Raja To’i (Perayaan Idul Fitri), dan Ndiha Ua Pua (Perayaan Hanta Ua Pua). Studi ini menguraikan sejarah Islam di Tanah Bima karena Hanta Ua Pua berkaitan dengan proses penyiaran agama Islam di Bima, makna dan tujuan Ua Pua, rangkaian upacara Ua Pua, perlengkapan ritual Ua Pua, serta kesenian pengiring upacara Hanta Ua Pua."
Jakarta: Kementerian Agama, 2016
297 JLK 14:2 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>