Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96637 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lilysagita Tjahjadi
"ABSTRAK
Evaluasi adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengetahui sampai di mana keberhasilan seorang pengajar dalam memberikan pelajaran sekaligus mengukur kemampuan pembelajar. Karena evaluasi ini sebagai alat ukur, maka sesuai dengan fungsinya, alat tersebut haruslah dibuat seobyektif mungkin sehinga ia dapat berfungsi se-efektif mungkin. Dalam penulisan ini, penulis mencoba menyajikan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan sehingga dalam pembuatan soal untuk pengujian dapat menghasilkan soal-soal ujian yang cukup obyektif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan sumbangan pikiran bagi program khusus kemahiran bahasa Cina yang akan dibuka untuk umum di Jakarta ini. Dengan demikian diharapkan program kursus tersebut akan lebih berbobot dalam memberikan pengajaran kemahiran bahasa Cina.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian pustaka dan pengalaman penulis sendiri."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
A.M. Hermina Sutami
"Bahasa Mandarin sudah lama dikenal di Indonesia. Di FSUI Program Studi Cina merupakan program studi yang cukup "tua" yang mengajarkan bahasa Mandarin pada tingkat Universitas. Pengajaran bahasa Mandarin pada beberapa puluh tahun lalu jelas berbeda dengan pengajaran dewasa ini. Hal ini berkenaan dengan tujuan pengajaran itu sendiri. Tujuan pengajaran pada masa silam berbeda dengan masa kini karena perkembangan ilmu pengetahuan dan perubahan masyarakat. Kalau pada masa silam tujuan pengajaran lebih condong pada pengguasaan bahasa secara pasif, maka pengajaran dewasa ini lebih ditekankan pada kemampuan komunikatif, walaupun kemampuan tulis diabaikan. Selain itu, beberapa tahun terakhir ini permintaan perusahaan-perusahaan akan lulusan program studi Cina menunjukkan gejala yang meningkat. Karena itu yang menjadi masalah ialah model silabus apa yang dapat memenuhi kebutuhan pada masa sekarang ini.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan model silabus untuk pengajaran bahasa Mandarin tingkat dasar. Dalam silabus itu akan dijabarkan kemampuan bahasa yang hendak ditanamkan kepada siswa.
Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan. Caranya dengan mengumpulkan buku-buku tentang pengajaran bahasa. Berdasarkan pendekatan, teori dan metode yang telah ada, saya berusaha menemukan metode yang paling sesuai dengan pengajaran bahasa Mandarin di Indonesia.
Model silabus yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi program studi Cina FSUI, atau program pendidikan bahasa Mandarin lainnya dalam menyusun silabus bahasa Mandarin. Model silabus ini menjabarkan bahwa empat keterampilan yang akan diajarkan adalah menyimak, berbicara, menulis dan membaca. Keempat keterampilan tersebut mempunyai bobot yang tidak sama. Penentuan bobot itu berhubungan dengan tujuan pengajaran. Karena tujuan pengajaran adalah agar siswa dapat berkomunikasi, maka keterampilan yang ditekankan pada semester I dan II adalah menyimak dan berbicara. Pada semester berikutnya membaca dan menulis mendapat penekanan yang lebih berat, kemudian diteruskan pada semester terakhir. Sementara itu kegiatan perkuliahan bahasa, sehingga pada semester terakhir yang patut ditekankan adalah kemahiran menulis huruf Han harus sejalan dengan kosa-kata yang dikuasai. Dengan kata lain, siswa harus dapat menuliskan semua kata yang sudah dipelajarinya ke dalam huruf Han."
Depok: Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Fridolin
"ABSTRAK
Penelitian ini adalah mengenai puisi dan pembacaannya. Jenis pembacaan yang dimaksudkan adalah pembacaan aktual, yaitu yang berkaitan dengan pengalaman-pengalaman pembacaan sebagai tindak estetik, memiliki aturan-aturannya. Aturan-aturan baca terwujud dalam proses pembacaan yang aktual. Dengan demikian permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana atau apa yang seharusnya kita lakukan dalam membaca puisi.
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan berbagai pertimbangan umum penafsiran dengan menempatkan puisi sebagai teks non-fiktif, dan kemudian mengembangkan sejumlah aturan pokok untuk suatu cara baca yang berhubungan dengan jenis teks tersebut.
Penelitian ini mengambil dasar pemikiran bahwa puisi bukanlah teks fiktif. Dalam hubungan inin pengertian fiksionalitas dan konsep puisi teks non-fiktif dibahas. Kemudian diberikan uraian mengenai cara baca yang terkait dan menerapkannya atas sejumlah sajak pilihan.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa subjek pengarang adalah unsur yang tidak dapat diabaikan dalam sistem dan proses sastra. Dalam rangka penafsiran sastra umumnya, pengkajian sastra, dengan memastikan langkahnya untuk mengembalikan peran subjek pengarang dalam karnyanya, dapat mengambil manfaat dari tawaran alternatif yang diajukan dalam penelitian ini."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yus Rusyana, 1938-
"Masalah yang diteliti adalah masalah interferensi di bidang morfologi pada penggunaan bahasa Indonesia oleh anak-anak yang barbahasa pertama bahasa Sunda, murid sekolah dasar di daerah propinsi Jawa Barat.
Menurut Mackey, kedwibahasaan merupakan masalah ilmu linguistik yang paling panting, tetapi juga yang paling dlabaikan. Penelitian yang ada tentang hal ini, terutama mengenai interferensi dan peminjaman, dari masa sabelum tahun 50-an, menunjukkan pandangan unsuriah terhadap bahasa. Penelitian tentang kedwibahasaan dengan konsep yang lebih luas dalam hubungan dengan faham struktural, mulai pada tahun 50-an, terutama ditandai oleh karya-karya U.Weinreich (1953, 1958), dan L.Haiigen (1950, 1953, 1956). Beberapa paper yang penting karya Hans Vogt (195i), W.F. Mackey (1956), Robert A.Hall Jr. (1952), dan lain-lain, telah memberikan arah mengenai konsep kedwibahasaan, dan telah melahirkan keperluan akan metodologinya.
Perhatian terhadap kedwibahasaan tercermin dari kepustakaan yang ada tentang hal itu, riisalnya seperti yang disusun r1aftarnya oleh U.Weinreich, E.Haugen, dan Els Oksaar.
Berkenaan dengan masalah kedwibahasaan itu, yang terutama menarik perhatian ahli linguistik, ialah gejala-gejala penyimpangan yang terjadi pada setiap bahasa, sebagai akibat kontak bahasa, Berta pengaruhnya terhadap norma setiap bahasa itu. Masalah kontak bahasa dan gejala interferensi telah dijadikan pokok yang aangat penting untuk penelitian kedwibahasaan.
Penelitian yang akan dilakukan sekarang, yaitu tentang masalah interferensi di bidang morfologi pada tuturan dwibahasaan, kiranya cukup beralasan ditinjau dari segi ilmu linguistik, lebih-lebih mengingat masalah yang diajukan belum pernah diteliti. Disamping itu, sehubungan dengan pokok penelitian yang berupa tuturan anek-anak, penelitian ini semakin besar alasan kepentingannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1975
D280
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas sastra UI, 1984
410 DAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A.M. Hermina Sutami
"Huruf han berbeda dengan huruf latin. Dalam aksara latin setiap graf bersifat fonetis, yaitu mewakili bunyi tertentu. Misalnya graf a mewakili bunyi vokal [a], graf [b] mewakili bunyi vokal [b]. Karena itu kita dapat membentuk sebuah kata dengan merangkaikan graf-graf yang ada.
Berbeda dengan aksara latin, aksara Han--aksara yang dimiliki bangsa Han, merupakan aksara resmi di RRC dan Taiwan--tidak bersifat fonetis. Huruf Han terjadi dari sejumlah guratan yang tidak dapat menunjukkan bunyi. Dengan kata lain, aksara Han tidak bersifat fonetis tetapi morfemis.
Karena terdiri dari sejumlah guratan, membuat sebuah graf tidak jauh berbeda dengan membuat sebuah gambar. Pada waktu kita membuat sebuah gambar misalnya gambar orang, tidak ada aturan khusus bagian mana yang harus terlebih dahulu digambar. Kita dapat mulai dari kepala atau tangan atau bagian lainnya, yang penting pada akhirnya gambar tersebut akan berupa orang. Apakah hal itu berlaku sama untuk membuat huruf Han? Apakah boleh menggoreskan alat tulis semaunya saja, yang penting pada akhirnya tercipta huruf yang mirip dengan yang ditiru. Apakah tidak ada aturan guratan mana yang lebih dulu digoreskan dan mana yang mengikutinya, bagaimana cara menuliskannya, apakah ada aturan mengenai arah guratan, apakah guratan itu tersebut mewakili ide tertentu, dan sebagainya. Secara singkat, pertanyaan pokok adalah apakah ada kaidah tentang huruf, sehingga bila orang sudah menguasai kaidah tersebut tentu dapat menuliskan huruf yang belum pernah dilihatnya.
Penelitian ini diadakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, yaitu memberikan kaidah tentang jenis huruf, struktur huruf, jenis guratan dasar beserta variasinya, dan arah guratan. Metode yang medasari penelitian ini adlaah metode kepustakaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada sejumlah kaidah untuk menulis huruf Han. Pertama, struktur terbentuknya huruf Han, misalnya atas bawah, kiri kanan, luar dalam. Kedua, jenis guratan dasar beserta variasinya dan arah menggoreskan guratan-guratan tersebut. Ketiga, kepastian tentang guratan misalnya bersilang atau tidak, menembus atau tidak, ada titik atau tidak. Bila kaidah diatas dikuasai dengan baik, maka huruf apapun yang ditemukan akan dapat ditulis dengan betul."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Kuala Lumpur: Dewan bahasa dan Pustaka, 1991
R 410.3 Mal i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"The integration of technology into the EFL teaching and learning has become very important since technology can present real life English communication with its complexitites into the classroom. This integration has challenged EFL educators to be digitally literate in using technology to support English teaching and learning context. However, problems dealing with technology context in EFL classroom setting such as inaccessible high technology tool, unstable electricity source and unreliable data connection sometimes occur and therefore limit the teaching and learning experience. This paper aims to explore the way of coping with limited technology comtexts by carefully selecting and then integrating three most familiar technical tools to the EFL classroom activity namely Facebook, mobile phone, and computer, and by manipulating its features to construct the students' learning experiences in both actual and virtual learning environment. "
Tulungagung: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tulungagung,
410 LSJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
[Depok]: Fakultas sastra UI, 1990
410 DAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Myrna Laksman-Huntley
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>