Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3598 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok : Kajian Perempuan Desantara
050 SRI 5 (2003)
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Mentari Meina Rahmalah
"Skripsi ini membahas tentang kutukan yang terdapat di dalam film Sleeping Beauty (1959) dan Ella Enchanted (2004) yang dinilai memiliki kesamaan dengan opresi yang terjadi kepada perempuan dalam sistem patriarki, dengan secara spesifik melihat pandangan Betty Friedan dalam The Feminine Mystique (1974). Di samping itu, skripsi ini juga membahas mengenai ideologi gender yang terkandung di dalam kedua teks dengan melihat upaya-upaya yang dilakukan oleh kedua tokoh utama dalam meraih kebebasannya dari kutukan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kutukan yang menimpa kedua tokoh perempuan dalam Sleeping Beauty dan Ella Enchanted berlaku sama layaknya opresi yang terjadi terhadap perempuan dalam sistem patriarki. Selain itu, terdapat dualisme di dalam film Ella Enchanted. Di satu sisi, film ini memperlihatkan beberapa perubahan mendasar dari Sleeping Beauty produksi Disney yang masih kental dengan ideologi yang patriarkis. Namun, di sisi lain, masih terdapat banyak ambiguitas di dalam film ini yang pada akhirnya justru tetap memperlihatkan adanya suatu kesamaan ideologi gender dengan fairy tale milik Disney.

This study discusses the curse in Sleeping Beauty (1959) and Ella Enchanted (2004) that is believed to have a similarity to the oppression happens to women in a patriarchal system, by specifically referring to the Betty Friedan_s view in The Feminine Mystique (1974). Besides, this study also discusses about the gender ideology in those two films by observing the efforts done by both main characters in achieving their own freedom from the curse. The outcome of this research shows that the curse suffered by the two female main characters in Sleeping Beauty and Ella Enchanted is just the same with the oppression happens to women in a patriarchal system. However, there is a dualism in Ella Enchanted. On one hand, this film shows some basic changes from the patriarchal Sleeping Beauty produced by Disney. On the other hand, there are still a lot of ambiguities in Ella Enchanted, which in the end causing this movie to keep showing a similar gender ideology presents in Disney_s fairy tale."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S13675
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nila Suri
"Advertisement is a world, that full of imaginations, rhetoric, and slogans. As one of cultural products it reflects the ideology, which are dominant in the society, which is the ideology patriarchy. Using the gender theory this thesis will show how this ideology operates in three advertisements in German Magazines. The positioning of woman as the other lead to the conclusion that the ideology of patriarchy still embedded in advertisements."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S14996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Savitri
"Stratifikasi gender merupakan prinsip penting dalam masyarakat Jepang. Dalam stratifikasi tersebut pria menempati posisi dominan dan dan perempuan menempati posisi subordinat. Seiring dengan perkembangan Taman, Jepang berusaha menyesuaikan diri dengan wacana kesetaraan gender yang berkembang di sebagian besar masyarakat di dunia, terutama di negara-negara industri dimana perempuan merupakan suatu angkatan kerja yang partisipasinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada awal era pertumbuhan ekonomi tinggi tahun 1960-an, Gross National Product ( GNP ) Jepang merupakan yang tertinggi keempat di dunia setelah negara-negara industri barat seperti Arnerika Serikat, Uni Soviet, dan Jarman Barat. Tidak berbeda dengan negara-negara industri lainnya, di Jepang juga terjadi peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia kerja. Meskipun begitu bukan berarti bahwa terjadi peningkatan status perempuan dalam masyarakat, mereka masih saja tersubordinasi.
Maka penelitian ini bertujuan untuk mengkaji mengenai subordinasi yang diaiami perempuan Jepang pada era pertumbuban ekonomi tinggi dan kondisi sosial yang menyebabkan hal tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelaahan kepustakaan dengan perspektif feminis. Bahan penelitian dikumpuikan dari data atau pengetahuan yang terkumpul dan pembelajaran dari penelitian-penelitian yang telah ada sebelumnya berupa buku, jurnal, dan artikel internet.
Penulis menggunakan paradigma feminis untuk menganalisa kondisi sosial tersebut dengan tujuan untuk mendapatkan suatu deskripsi dan analisa komprehensif yang lebih dekat dengan sudut pandang perempuan sebagai objek yang tersubordinasi. Secara khusus penulis menggunakan teori feminis sosialis Iris Young yang menggunakan pusat kategori melek gender yaitu "Pembagian kerja berdasarkan seksual" sehingga mampu menjelaskan kondisi perempuan secara keseluruhan. Inti dari teori feminis sosialis Iris Young adalah opresi terhadap perempuan disebabkan oleh kapitalis patriarki yang bias gender. Matra dalam penelitian ini, penulis juga mengkaji kondisi sosial yang menyebabkan subordinasi perempuan Jepang, dalam konteks ini adalah Jepang sebagai masyarakat yang kapitalis sekaligus patriarkis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
S13772
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nyoman Yatmi Pravita Dewi
"Dalam salah satu teori pefeminisme, perempuan adalah "liyan" (The Other) sementara laki-laki adalah "Diri" (The Self). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan berada di bawah tataran laki-laki. Dalam novel RELAX karya Alexa Hennig von Lange, tokoh laki-laki dianggap menjadi ordinat dan tokoh perempuan menjadi subordinat. Subordinasi perempuan terhadap laki-laki dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah stereotip jender yang berkembang di masyarakat. Untuk menganalisis penyebab subordinasi tersebut, maka diperlukan perbandingan stereotip antara laki-laki dan perempuan. Pemikiran dan pergerakan perempuan juga dapat menjabarkan bahwa faktor yang sangat kuat untuk subordinasi perempuan terhadap laki-laki adalah stereotip.

In the theories of Feminism and Gender Studies, women are identified as "the Other" while men are "the Self". Such difference displays the inequality that exists between men and women. My hypothesis about Alexa Hennig von Lange's book RELAX, is that Chris is the ordinate of die Kleine, who plays the role of the subordinate. The subordination of women against men is influenced by many factors, one of which is Gender Stereotyping. To analyze the cause of women's subordination, we have to compare the stereotypes that are commonly being used in society. Women's thoughts and movements have come to show that there is a strong correlation between women's subordination and gender stereotyping."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S14605
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 2006
305.489 PER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas resistensi yang dilakukan oleh perempuan bercerai terhadap stigma janda. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana resistensi perempuan bercerai terhadap stigma janda dengan melihat pada tiga ranah daerah berdasarkan pengalaman perempuan, yaitu pada saat proses pengambilan keputusan, persidangan cerai, dan pasca resmi menjadi janda dengan menggunakan teori feminis radikal. Subjek dalam penelitian ini adalah empat orang perempuan janda cerai yang mendapatkan stigma dan melakukan perlawanan atas opresinya. Penelitian ini menemukan bahwa i Faktor ekonomi, kultural, agama memberikan pengaruh terhadap keberadaan stigma janda yang menimpa perempuan bercerai hidup; ii Seksualitas perempuan janda merupakan konstruksi sosial patriarki; iii Bentuk perlawanan perempuan bercerai dalam penelitian ini adalah pelawanan tertutup; iv Keempat subyek penelitian memiliki kemampuan agensi yang berdasar pada refleksi, kesadaran diri, dan kekuatan ide-ide untuk menjadi survivor.

ABSTRACT
This research is explicating the resistance of divorced women towards the widow stigmatization. This research has a goal to discover the resistance that was done by divorced women towards the widow stigmatization by seeing it in three aspects decision making, divorce trial, and post widow official status, analyzed by radical feminism theory. The subjects of this research are four divorced women who got stigmatized and eventually did the resistance against the oppression. This research found that i Economic, cultural and religious factors have an effect on the existence of the widow stigmatization experienced by divorced woman ii Women sexuality of widows is a patriarchal social construction iii The form of divorced women resistance in this research is hidden resistance iv The subjects of this research have agency capabilities based on reflection, self awareness, and the power of ideas to be a survivor."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Kalamanda
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana proses genderisasi yang terjadi pada satu bidang pekerjaan yaitu chef, melalui nilai-nilai maskulinitas yang dikonstruksi di dalam dapur profesional. Masalah penelitian akan dijawab melalui pendekatan kualitatif dan metode penelitian etnografi. Sejumlah data-data lapangan didapat dari hasil observasi, partisipasi observasi, wawancara mendalam dan studi pustaka. Hasil temuan lapangan menunjukkan bahwa konsep maskulinitas dikonstruksi melalui cara bekerja, tantangan kerja, tekanan kerja, yang harus dijalankan dan dilewati oleh para chef, bagaimana mereka merespon setiap kejadian, cara berekspresi dan berperilaku di segala situasi selama bekerja. Dalam praktiknya, laki-laki maupun perempuan juga menemui masalah yang berbeda-beda untuk dapat membuktikan bahwa mereka mampu bekerja di dapur profesional. Memasak yang semula dan sampai hari ini masih dikonstruksikan sebagai pekerjaan domestik perempuan, nyatanya berubah ketika berada di ranah publik. Memasak di dapur profesional tidak lagi memperlihatkan sifat-sifat feminin perempuan. Nilai-nilai maskulin yang dikonstruksi melalui cara kerja chef bukan hanya membentuk identitas maskulin pada setiap individu yang melakukannya, melainkan juga kepada profesi tersebut.

This study aims to understand how an occupation is gendered. In this case, chef profession is gendered through the construction of masculinity in a professional kitchen. The research questions are answered with the qualitative approach and ethnography method, while the data are collected through observation, participation of observation, depth interview and literature review. My findings show that the concept of masculinity shaped and constructed within the work’s barriers, challenges, and pressure. It also has something to do with how the kitchen staffs have to deal with all the expected and unexpected situations during work, how they behave and express themselves. Both men and women face different problems to prove that they are able to work in a professional kitchen and they deserve the job. Cooking is considered and constructed as a domestic work and related to women’s work, but as in a public spheres such as professional kitchen, it became a men’s work. Masculinity that has been constructed through the work of chefs, not only represents a masculine identity on the individuals but also represents to the profession itself.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>