Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127867 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Thommi Haposan
"ABSTRAK
Salah satu indikator dari keberhasilan pengelolaan pembangkit listrik adalah faktor tingkat kesiapan pembangkit yang tinggi. PT X yang merupakan salah satu pembangkit yang bervisi untuk menjadi kelas dunia pada saat ini memiliki faktor tingkat kesiapan pembangkit yang rendah sehingga belum dapat bersaing dengan perusahaan pembangkit kelas dunia lainnya. Untuk meningkatkan faktor tingkat kesiapan pembangkit di PT X, perlu disiapkan suatu rekomendasi perbaikan. Tesis ini dimaksudkan untuk membuat rekomendasi perbaikan dengan menggunakan metode benchmarking dengan perusahaan sejenis yang sudah mencapai tingkat faktor kesiapan yang tinggi (setara dengan standar GADS / Generating Availability Data System) Penelitian ini terbagi menjadi 4 tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, analisis, dan pembuatan rekomendasi. Pada tahap persiapan, disiapkan lembar kerja assessmen yang terdiri dari area-area manajemen aset fisik yang dapat mempengaruhi tercapainya faktor tingkat kesiapan pembangkit. Area-area manajemen aset fisik tersebut diuraikan dalam elemen-elemen proses dan selanjutnya dituangkan ke dalam tabel maturity level yang dalam hal ini digunakan 5 tingkatan maturity. Pada tahap pelaksanaan, dilakukan benchmarking ke PT Y, yang memiliki karakteristik mesin dan lingkungan yang sama dengan PT X. Bechmarking dilakukan dengan melakukan assessmen sesuai dengan lembar kerja yang telah dibuat pada tahap persiapan.Assessmen dilakukan kepada karyawan dari manajemen tingkat atas sampai manajemen tingkat bawah (3 layer organisasi). Metode yang digunakan adalah: wawancara, diskusi kelas, dan pengamatan langsung. Hal yang sama kemudian dilakukan di PT X. Hasil dari assessment kedua perusahaan tersebut (PT X dan PT Y) adalah gap score yang dapat dianalisis lebih lanjut. Pada tahap analisis, gap score diolah ke dalam diagram matriks. Dalam proses penentuan nilai diagram matriks, hasil gap score tersebut dikalikan dengan parameter-parameter dasar yang mempengaruhi nilai faktor tingkat kesiapan pembangkit. Hasil akhirnya kemudian diurutkan untuk mendapatkan prioritas eksekusi dari rekomendasi perbaikan. Penelitian diakhiri dengan pembuatan rekomendasi perbaikan dari setiap area-area manajemen aset fisik dengan arah perbaikan mengacu pada tingkat maturity level tertinggi yaitu level 5.

ABSTRACT
One of the success indication of power plant management is a high equivalent availability factor. PT X, one of the power plant which has a vision to be a world class company, is currently occurring a low equivalent availability factor so it cannot compete with other world class power plants. In order to increase equivalent availability factor in PT X, it is necessary to create improvement recommendations. This thesis is aimed to build improvement recommendations by using benchmarking method with similar company which already accomplished a high equivalent availability factor (equivalent with GADS / Generating Availability Data System standard). This research is break-downed into four steps, that is: preliminary step, execution, analysis and recommendations building. In the preliminary step, the assessment worksheets which consist of physical asset management areas which can influence the accomplishment of plant equivalent availability factor are prepared. Those physical asset management areas are break-downed into process elements and then mapped into maturity level tables which in this case using 5 levels of maturity. In the execution step, the benchmarking is conducted to PT Y, which has the similar machine and environment characteristics with PT X. The benchmarking is conducted by holding assessment according to the worksheets built in the preliminary step. The assessment is conducted to the officer from high level management to low level management (3 organization layers). The methods used are: conversation, class discussion, and direct observation. The similar thing is conducted in PT X. The result of the assessment of that two companies (PT X and PT Y) is gap scores which can be analyzed furthermore. In the analysis step, the gap scores are processed with Matrix Diagram. In the process of determining the values of Matrix Diagram, the gap scores are multiplied with basic parameters which influence the equivalent availability factor value of the plant. The final results are then sorted to get the execution priority of improvement recommendations. The research is finalized by building improvement recommendations of every areas in the physical asset management with the improvement direction referring to the highest maturity level, that is level 5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T41022
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Duliman
"ABSTRAK
Fatigue merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi perusahaan terkait
keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan yang menerapkan sistem kerja
shift. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan hubungan faktor-faktor
penyebab fatigue dengan kejadian fatigue pada operator. Penellitian ini
menggunakan desain cross sectional (potong lintang), pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan kuesioner IFRC, observasi lapangan dan pengukuran
langsung. Ada banyak faktor-faktor yang menyebabkan fatigue. Pada penelitian ini,
ada 11 variabel independen yang diteliti. Variabel independen pada penelitian ini
adalah umur, indeks massa tubuh, kejenuhan, kondisi fisik/kesehatan, jam kerja,
waktu tidur, shift kerja, beban kerja dan lingkungan kerja fisik (pencahayaan,
lingkungan kerja panas dan kebisingan). Hasil penelitian didapatkan prevalensi
operator yang mengalami fatigue ringan 80,4% dan fatigue sedang sebanyak 19,6%.
Variabel lama jam kerja, kondisi fisik/kesehatan, waktu tidur dan shift kerja
merupakan variabel yang berhubungan dengan kejadian fatigue pada analisis
bivariat sedangkan variabel yang paling berpengaruh pada kejadian fatigue adalah
variabel shift kerja dimana shift kerja merupakan satu-satunya variabel yang
berhubungan dengan fatigue pada analisis multivariat. Responden yang bekerja
shift malam mempunyai peluang 11,046 kali dibandingkan dengan responden yang
bekerja shift siang.

ABSTRACT
Fatigue is the one problem faced by company related to occupational health and
safety issues, mainly in company which applies shift work system. The porpuse of
the research is to figure out of fatigue prevalence in geothermal power plant
operator and risk factors related to fatigue that make its occurence. The design of
this study uses cross sectional method, where the datas collect by using
questionnarie of international fatigue research committee (IFRC), field
observation, operational data and direct measurement. There are many factors
which are associated with fatigue. But in this study, there are 11 variables that is
taken. They are: age, body mass index, monotonous, working hours, sleep hours,
physical/health condition, shift work, work load, lighthing, temperature and
noise.The result of study shows the prevalence of operator that is light fatigue
80,4% and medium fatigue 19,6%. The variable independent which is related to
fatigue are working hours, physical/health condition, sleep hours and shift work
(the result from analysis bivariate). In multivariate analysis the variable that is
significant influencing of fatigue occurence is shift work with the odd ratio 11,04.
It means the workers who work on night shift has opportunity to being fatigue
11,045 times compare to workers who work on day shift."
2017
T47702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhamad Abdi
"Proyek EPC (Engineering-Procurement-Construction) pembangkit listrik memiliki kompleksitas yang tinggi untuk mencapai keberhasilan proyek (biaya, mutu, waktu). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor efektivitas tim yang secara langsung atau tidak langsung secara signifikan mempengaruhi keberhasilan proyek EPC pembangkit listrik. Faktor efektivitas tim diidentifikasi menggunakan SLR (systematic literature review) berdasarkan jurnal manajemen proyek. Setelah itu dilakukan metode Delphi untuk menganalisis relevansi dan dampak dari faktor-faktor tersebut pada keberhasilan proyek. Kami menemukan 28 faktor dan urutan pengaruhnya. Selanjutnya kami menilai proyek EPC pembangkit listrik di Sulawesi Indonesia berdasarkan tingkat penerapan, kepentingan, dan frekuensi masalah dengan melakukan kuesioner dan diskusi kelompok. Analisis Fishbone Diagram digunakan untuk menyelidiki akar permasalahan dan mencari perbaikan atau solusi. Empat faktor dianggap perlu perbaikan lebih lanjut: rasa hormat (respect); metode pengadaan/kontrak yang efektif (efficacy of procurement method and contract); komunikasi (communication); dan pengambilan keputusan (decision making). Hal penting dari studi adalah berfokus pada proyek EPC pembangkit listrik di Indonesia dan ini memberikan pengetahuan bagi manajer proyek dan anggota untuk menciptakan tim yang efektif untuk keberhasilan proyek. Akhirnya, penelitian ini memberikan indikator referensi untuk membentuk tim proyek yang efektif.

EPC (Engineering-Procurement-Construction) power plant projects have a high complexity to achieve project success (i.e., cost, quality, and time). This study aims to identify factors of team effectiveness that significantly affect the successful outcomes of the EPC power plant project either directly or indirectly. SLR (systematic literature review) based on project management journals is applied to identify the factors of team effectiveness. Delphi method is utilized to analyze their relevance and impacts on the project’s success. We reveal twenty-eight factors and their impacts. Subsequently, we assess an EPC power plant project according to their implementation, importance, and frequency of problems by conducting a survey and a focus group discussion. Fishbone diagrams are employed to investigate the root causes and to seek improvements or solutions. Four factors are discovered and deemed to improve: respect, efficacy of procurement method and contracts, communication, and decision-making. The important point of the study is that it focuses on the EPC power plant project in Indonesia and this provides knowledge for project managers and members to create an effective team for project success. Finally, the study provides reference indicators for forming an effective project team."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Iramadhini
"Penelitian memiliki tujuan untuk rnenganalisa peranan benchmarking untuk mencapai perbaikan yang berkesinambungan dengan mengambil studi kasus penerapan benchmarking pada sistem supply chain management di perusahaan. Penelitian meliputi penelitian lapangan dan telaah kepustakaan yang mendukung penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan benchmarking merupakan suatu alat manajerial yang melibatkan berbagai tingkatan management dalam pelaksanaannya. Selain itu benchmarking membantu perusahaan dalam melakukan perbaikan-perbaikan pada bidang yang menjadi kelemahannya serta meningkatkan posisinya secara relatif di dalam pasar dalam jangka waktu yang relatif cepat. Hal tersebut disebab benchmarking mengarah pada learning process yaitu dengan cara mengadaptasi dari pihak lain. Pihak lain ini dapat berasal dari dalam dan luar perusahaan dan dengan perusahaan dalam industri sejenis maupun bukan. Perusahaan seringkali menghadapi ketidakterkaitan dengan supplier dan customernya sehingga kurang memenuhi permintaan konsumen dan perusahaan harus menanggung tingginya biaya produksi. Oleh karena adanya kelemahan tersebut perusahaan harus melakukan tindakan perbaikan dalam sistem supply chain management (SCM). SCM ini merupakan serangkaian aktivitas yang saling berhubungan pada jalur supply barang dan pemasok, ketika memasuki proses produksi dan sampai ketangan konsumen. Untuk itu perbaikan pada sistem tersebut harus dilaksanakan dengan cepat mengingat sudah semakin ketatnya persaingan dewasa ini. Cara yang tepat dan dapat dilakukan adalah melalui benchmarking. Penulis sangat mendukung pelaksanaan benchmarking ini disetiap perusahaan hanya Baja benchmarking tersebut harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan bukan sebagai one-time event saja."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
S19128
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eben Henry R.
"Skripsi ini membahas peningkatan kapasitas produksi pada perusahaan komponen otomotif perakitan transmisi. Order dari customer setiap bulannya meningkat, yang mengakibatkan kapasitas produksi berada pada level maksimum. Pada level ini apabila masih terdapat peningkatan order maka proses produksi yang ada sudah tidak normal. Pengamatan di lapangan menunjukkan proses produksi belum berjalan dengan baik sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan lintasan.
Untuk memperbaiki hal tersebut, maka dilakukan proses line balancing. Proses line balancing dilakukan dengan metode Helgeson-Birnie, Moodie Young, dan New Bidirectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Moodie Young menghasilkan rancangan keseimbangan lintasan terbaik, dengan tingkat efisiensi lintasan 96.75%, balance delay 3.25%, smoothing index 9.25, dan stasiun kerja berjumlah 14.

This study discusses production capacity improvement at transmission assembly lines of an automotive component company. Order from customers increases every month and resulted the production capacity level at the maximum level. At this level if order still increases, then the existing production process will be not normal. From the observations shows the production process is still not running in the good condition and makes the imbalance of the assembly lines.
To solve it then do the line balancing process. Line balancing process performed with the Helgeson-Birnie, Moodie Young, and New Bidirectional method. The results from this research showed that the Moodie Young method is better to design the line balance, with a level of line efficiency 96.75%, balance delay 3.25%, smoothing index 9.25, and 14 number of work stations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1500
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yazeedrana Pancasakti
"Sesuai dengan Nationally Determined Contribution, pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 29% pada tahun 2030. Namun, kondisi saat ini menunjukkan bahwa masih ada dilema di sektor energi sebagai salah satu sektor dengan kontribusi emisi GRK tertinggi. Emisi GRK di sektor tersebut pun masih diproyeksi untuk terus meningkat akibat naiknya produksi dan konsumsi batubara. PT X, sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia, ikut berkomitmen untuk mengurangi emisi GRKnya dengan cara mengonversi pembangkit listrik yang saat ini menggunakan batubara sebagai bahan bakar dengan pembangkit listrik berbahan bakar gas alam. Studi ini dilakukan untuk mengetahui jumlah emisi GRK yang akan dikurangi apabila PT X melakukan transisi energi ke gas alam untuk keperluan pembangkit listriknya. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui risiko apa saja yang perlu diperhatikan saat transisi energi tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa akan ada pengurangan emisi GRK sebesar 49.5% jika dilakukan transisi energi. Risiko yang terlibat meliputi risiko finansial, kebijakan, bencana alam, lingkungan & sosial, dan operasional.

According to the Nationally Determined Contribution, the Indonesian government vowed to reduce their GHG emissions by 29% by 2030. However, the current situation shows a dilemma where the energy sector, one of the highest contributors of GHG emissions, is facing a rising trend of emissions. The rise is motivated by the increasing production as well as consumption of coal. PT X, as one of the biggest mining companies in the country, is looking to convert their coal plant to a natural gas one as part of their commitment to decrease their GHG emissions by 30% by 2030 to support the same cause. Therefore, this research attempts to find out how much emission reduction would be realized with the plant conversion, along with the risks involved in the process using Life Cycle Assessment. The result shows that 49.5% of the GHG emissions will be reduced. Financial, regulatory, natural disaster, environmental & social, and operational risks have been identified during the energy transition process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Wahyudi Wibowo
"Setiap pembangkit memiliki karakteristik umur hidup yang diharapkan mampu berkelanjutan hingga waktu kontrak yang telah disepakati sebelumnya. Untuk dapat berkelanjutan, pembangkit perlu dilakukan perbaikan maupun penggantian peralatan yang terindikasi telah mengalami penurunan kinerja. Dengan distribusi Weibull didapatkan koefisen siklus hidup peralatan sub sistem pembangkit yang kemudian disimulasikan dengan Monte Carlo bermanfaat dalam pengambilan keputusan manajemen pengoperasian dan pemeliharaan PLTU. PLTU Lontar menjadi salah satu pembangkit yang menggambarkan dari kondisi pembangkitan tenaga listrik di system Jawa Bali dengan faktor kapasitas sebesar 48,84 dan faktor ketersediaan sebesar 53,77 . Dari hasil perbandingan beberapa skenario menunjukkan bahwa dengan tindakan perbaikan dapat meningkatkan faktor ketersediaan hingga 77,66 dan IRR sebesar 19.02 .
Power plant has a characteristic life cycle which is expected to sustain until the contract that has been agreed in advance. To be sustainable, power plant needs to necessary repair or replacement of equipment which is indicated has experienced a decline in performance. Weibull distribution is used to determine life cycle coefficient of the equipment sub generating system. Monte Carlo simulation then performed to achieve economic feasibility. Lontar power plant became one of the plants that describe the condition of the steam power plant in the Java Bali system with a capacity factor of 48.84 and 53.77 of availability factor. From the comparison of multiple scenarios indicate that the corrective actions can increase the availability of power plant up to 77.66 and an IRR of 19,02 ."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Anggi Kusumastuti
"Bahaya potensial kerap terjadi dalam industri adalah kecelakaan kerja. Faktor penyebab terjadinya adalah pekerjaan yang berlangsung secara terus-menerus, manual, dan kurang memperhatikan faktor kenyamanan dan keselamatan kerja. Posisi dan tata cara kerja yang tidak dirancang dengan baik akan mengakibatkan kinerja operasional menjadi tidak optimal dan kondisi kerja tersebut akan mempercepat kelelahan dan menimbulkan keluhan, rasa sakit, cedera pada anggota tubuh operator. Kebijakan yang dapat dilakukan perusahaan untuk menekan terjadinya gangguan muskuloskeletal pada pekerja dengan melakukan perbaikan stasiun kerja dan metode kerja berdasarkan atas prinsip ergonomi. Lini produksi door assembly merupakan salah satu lini produksi yang menerapkan cell system di PT.X sejak 2 tahun yang lalu. Lini produksi door assembly terdiri atas 3 bagian yaitu assembly gasket, pemasangan door stopper, door assembly. Jenis pekerjaan pada lini produksi door assembly adalah pekerjaan dengan tingkat keberulangan yang tinggi. Maka diperlukan tools yang tepat untuk melakukan pengukuran resiko terhadap operator untuk mengetahui level resiko pada pekerjaan tersebut. Metode yang digunakan untuk melakukan pengukuran resiko ergonomi adalah OCRA (Occupational Repetitive Action). OCRA adalah metode kuantitatif untuk mengidentifikasi cara kerja yang digunakan dalam pekerjaan berulang khusus alat gerak tubuh bagian atas. Setelah dilakukan perhitungan indeks OCRA, 3 lini pada door assembly berada pada zona merah. Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan berulang yang dilakukan oleh operator sangat beresiko menyebabkan gangguan muskuloskeletal bagi pekerjanya. Sehingga diperlukan perbaikan pada metode kerja dan stasiun kerja yang disesuaikan dengan prinsip ergonomi. Tahapan selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap perbaikan yang dilakukan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari perbaikan proses dapat diukur menggunakan value stream mapping (process activity mapping) dan perbaikan metode kerja diukur menggunakan indeks OCRA. Tingkat keberhasilan dari rancangan stasiun kerja yang baru dapat diketahui dengan menggunakan sofware ManneQuinPRO?. Apabila terjadi penurunan nilai moment pada seluruh segment tubuh operator maka rancangan stasiun kerja yang direkomendasikan dapat diterapkan pada lini produksi door assembly di PT.X.

Potential hazard that always happen in industry is accident. The causes of accident are high repetitiveness of work, manual material handling, and work station design isn?t comfort for operator. If work procedure isn?t be designed well in industry, operator will be tired quickly and generate many sigh, feel pain, and injure of operator. Company?s strategy for decrease the level of work musculoskeletal disorders event is improved work station design and work method based on ergonomic principle. Door assembly line in PT.X has implemented cell system production since two years ago. Door assembly line consists of 3 parts; include gasket assembly, door stopper assembly, and door assembly. Technical action?s type in door assembly line has high repetitiveness activity, especially when operator must screw door liner and door PU. This research is needed the right tools for measure level of risk that will be happened for operator when they did this activity. The method that will be used in this research for measure the level of risk is OCRA (Occupational Repetitive Action). OCRA is a quantitative method to identify and reducing risk at repetitive action task specifically for upper limb. After an OCRA index is measured, 3 production lines in door assembly taken in red zone (not acceptable). This situation indicate high repetitiveness in this activity have high risk for operator. Method and workplace design is needed in this situation based on ergonomic principle. The next step, evaluate the result to know the level of effectiveness. The level of effectiveness from process design will be measured by using value stream mapping especially process activity mapping and the level of effectiveness from work method design can be measured by using OCRA index. The level of effectiveness from new workplace design will be measured by using ManneQuinPRO?. If the moment in all body segment of operator decrease after new workplace designed is used, this situation indicate new design can implement in door assembly line PT.X."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50360
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Rahman Darmawan
"Pada sebuah LNG complex site, terdapat dua permasalahan, yaitu rendahnya kehandalan di pembangkit listrik existing LNG plant dan adanya beban baru dari new LNG plant. Kemudian dibuatlah beberapa alternatif pemecahan masalah untuk dua permasalahan tersebut. Setelah dianalisis, alternatif pemecahan masalah yang paling mungkin dilakukan adalah pembangunan pembangkit listrik baru untuk memenuhi beban baru dan diinterkoneksi ke pembangkit listrik eksisting untuk meningkatkan kehandalannya. Kesalahan pemilihan pembangkit listrik baru akan menyebabkan inefisiensi dan tidak mampu mengatasi permasalahan rendahnya kehandalan di existing LNG plant.
Akan dilakukan penelitian untuk menentukan jenis dan kapasitas serta jumlah unit pembangkit listrik baru yang tepat. Sehingga keseluruhan pembangkit listrik, eksisting maupun baru, dapat menyuplai energi listrik dengan handal dan efisien serta dengan biaya serendah mungkin sesuai dengan prinsip to provide good quality energy at the lowest possible cost. Dari beberapa alternatif pembangkit listrik baru akan dicari alternatif pembangkit listrik yang paling optimal dari sisi kehandalan dan keekonomian pembangkit.
Parameter kehandalan pembangkit menggunakan metode LOLP (Loss of Load Probability) sedangkan parameter keekonomian pembangkit menggunakan perhitungan COE (Cost of Electricity) dan LCC (Lifecycle Cost). Kemudian dilakukan analisis kelayakan investasi guna mengetahui apakah investasi pembangkit listrik baru tersebut layak. Berdasar analisis, PLTMG 6x16 MW adalah yang paling optimal secara kehandalan dan keekonomian pembangkit listrik. Minimal terjadinya total black out pada kondisi eksisting adalah 50 hari per tahun, sedangkan LOLP setelah penambahan pembangkit listrik baru ini adalah 2,93 hari per tahun. Investasi pembangkit listrik tersebut dinyatakan layak.

There are two problems in an LNG complex site, lack of reliability of the power plant in the existing LNG plant and additional load of new LNG plant. Then defined some alternatives to solve these problems. After these alternatives has been analyzed, the best alternative can be done is create new power plant to cater the new load and to be interconected with the existing power plant to increase the reliability. Miscasting the new power plant will cause an innefficiency and cannot increase the reliability of electricity supply in the LNG complex site.
The purposes of this research are to choose the best type of power plant for the new power plant, how much the capacity and the number of the new power plant. So that the new and existing power plant can supply the electricity to whole LNG complex site with high reliability at the lowest possible cost, suitable with motto ?to provide good quality energy at the lowest possible cost. From some alternatives of new power plants, will be analyzed which is the most optimal power plant in terms of reliability and economical.
Reliability parameter of power plant using LOLP (Loss of Load Probability) method while economic parameter of power plant using COE (Cost of Electricity) and LCC (Lifecycle Cost). Investment feasibility analysis to determine wheter the investment of new power plant is feasible. The result of the analysis, Gas Engine Power Plant 6x16 MW is the most optimal alternative in term of reliability and economical. Minimum total black out of existing system is 50 days per year, while the LOLP after interconnected with the new power plant become 2,93 days per year. The investment of that power plant is feasible.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>