Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139692 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Metode kontrasepsi yang banyak digunakan di negara berkembang termasuk Indonesia adalah kontrasepsi hormonal suntik depo progestin. Faktor penyebab depo progestin menjadi pilihan banyak para akseptor KB yaitu karena tingkat keefektifannya yang tinggi. Namun terdapat pula keterbatasan yang dimiliki oleh metode kontrasepsi tersebut, diantaranya yang berkenaan dengan perubahan-perubahan fisik. Efek samping dan perubahan-perubahan fisik tersebut dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Penilaian konsep diri berupa persepsi citra tubuh terhadap perubahan-perubahan fisik yang dialami pun berbeda-beda. Hal tersebut yang mendorong peneliti untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara terjadinya perubahan-perubahan fisik pada wanita pengguna kontrasepsi hormonal suntik depo progestin dengan persepsi terhadap citra tubulinya. Penelitian ini menggunalcan desain penelitian deslcriptif korelasi. Responden yang akan dijadikan sampel sebanyak 69 wanita pengguna kontrasepsi hormonal suntik depo progestin yang bertempat tinggal di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan simple random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Data mentah kemudian dianalisis menggimakan uji regresi linier dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara banyaknya perubahan fisik yang dialami oleh responden dengan persepsi terhadap citra tubuh (p value = 0,0005; α=0,05). Tingkat keeratan menunjukkan hubungan yang sedang atau cukup erat yaitu 0,44 dan memiliki arah negatif yaitu semakin banyak perubahan fisik yang dialami oleh responden maka semakin buruk persepsi terhadap citra tubuh yang dimilikinya."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5667
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Sofiati
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3507
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mikha Christina
"Penelitian ini membahas pengaruh konsep diri mahasiswa reguler angkatan 2008 Universitas Indonesia terhadap kecemasan yang dirasakan ketika berbicara di depan umum selama mereka belajar di UI. UI sedang menerapkan program pengembangan proses pembeIajaran berorientasi learner centered yang dikenal dengan nama Program Dasar Pendidikan Tinggi (PDPT). Program ini menginisiasi mahasiswa belajar secara aktif dan mandiri, salah satunya dengan sering menyampaikan pendapat atau presentasi di depart kelas. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskripfif koreIasi pada 96 responden mahasiswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara konsep diri dengan kecemasan berbicara di depan urnum pada mahasiswa reguler angkatan 2008 Universitas Indonesia (p value = 0,045 dan α = 0,05). Peneliti secara khusus menyarankan mahasiswa agar lebih mernperhatikan kualitas konsep dirinya dalarn upaya mengurangi kecemasan demi tercapainya tujuan utama berbicara di depan umum.

The focus of this research is self concept of regular college students in University of Indonesia that affect public speaking anxiety during they study in university. University of Indonesia is applying development program of study process orientate to learner centered or 'Program Dasar Pendidikan Tinggi (PDPT)'. This program initiates students to team actively and autonomous, one of the strategies is by explaining an opinion or taking presentation in front of class.
This research shows the positive correlation between self concept and public speaking anxiety at regular college student 2008 in University of Indonesia (p value = 0,045 and α = 0,05). The researcher suggests especially for the college students that they should pay attention to the quality of their self concept in order to decrease the anxiety and to achieve the main goal of their public speaking.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5762
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ambar Lita Widhiyanti
"Anak pada masa usia sekolah (6-12 tahun) mulai mengembangkan hubungan dengan teman sebayanya. Teman sebaya membantu anak untuk mengembangkan citra diri dan harga diri anak melalui modeling, reinforcement, dan perbandingan sosial. Oleh karena teman sebaya sangat berperan dalam perkembangan sosial anak usia sekolah, maka orangtua, guru, dan sistem pendukung anak lainnya perlu mengetahui apakah teman sebaya mempengaruhi harga diri anak, sehingga optimalisasi perkembangan sosial dan konsep diri anak dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara teman sebaya dan harga diri pada anak usia sekolah.
Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif korelasi. Populasi yang digunakan adalah siswa/i kelas IV dan V SDN 05 Pondok Cina Depok dan pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dan acak sederhana, dengan jumlah sampel sebanyak 54 orang. Data diperoleh melalui pengisian kuesioner atas persetujuan responden. Data tersebut diuji dengan menggunakan uji chi square pada α = 0,05 dan didapatkan p value 0,000 (p value < α), yang artinya ada hubungan yang signifikan antam teman sebaya dan harga diri pada anak usia sekolah. Mayoritas anak yang hubungan dengan teman sebayanya baik, memiliki harga diri yang tinggi (85.7%) dan mayoritas anak yang hubungan teman sebayanya buruk, memiliki harga diri yang rendah (65,4%)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5663
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tata Septayuda Purnama
"Konsep diri merupakan permasalahan yang dihadapi oleh sebagian selebriti ibukota untuk dapat terus menerus menyesuaikan diri. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi konsep diri di antaranya religiusitas dan dukungan sosial. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu seberapa besar kontribusi variabel religiusitas dan dukungan sosial secara bersama-sama dapat menjelaskan varians peningkatan konsep diri selebriti yang tergabung dalam kelompok pengajian.
Penelitian ini dilandasi tiga teori, yaitu konsep diri menggunakan teori Fitts (1971) yang memiliki delapan dimensi, religiusitas merujuk pada laporan Fetzer Institute (1999) yang menjelaskan dua belas indikator, dan dukungan sosial menggunakan teori Sarafino (2002) yang mencakup lima dimensi.
Metode penelitian menggunakan pendekatan analisis kuantitatif dengan metode survei yang bersifat statistik deskriptif (descriptive statistics), berupa sampel 85 responden komunitas selebriti yang bergabung di Kelompok Pengajian Orbit, Jakarta Selatan. Analisis penelitian ini menggunakan regresi linier dan pengolahan data menggunakan program SPSS- 18.
Kesimpulan penelitian ini diketahui bahwa dimensi dari religiusitas dan dukungan sosial secara bersama-sama bisa diterapkan pada dimensi konsep diri sebesar 86,5%. Sedangkan sisanya sebesar 13,5 % disebabkan oleh aspek-aspek lainnya yang dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku konsep diri.

The self-concept of celebrity is a problem faced by some popular celebrity to be able to adjust their continuous personal conformity. Many factors can affect self-concept, such religiosity and social support. This study investigates the contribution of religiosity and social support variables trough the increasing of celebrity's self-concept who joined in the religious study groups.
This study based on three theories: Fitts's self-concept theory (1971) which has eight dimensions, Fetzer Institute report refers religiosity (1999) which describes twelve indicators, and Sarafino's social support theory (2002) which covers five dimensions.
The research method uses quantitative analysis approach with descriptive statistics (descriptive statistics) in a survey method, which took 85 samples joined in religious study celebrity groups named Pengajian Orbit Group, placed in South Jakarta. The study use linear regression analysis, with SPSS-18 data processing programme.
The conclusion of this study note that among 86.5% dimensions of religiosity and social support can be applied for personal self-concept. And the rest of 13.5% influence the behavior of self-concept in other aspects.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T29856
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Permatasari
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5868
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Konsep diri merupakan cara pandang seseorang mengenai dirinya sendiri. Motivasi untuk rneraih rnasa depan merupakan suatu dorongan dari dalam atau luar dirinya sendiri yang mengarahkan seseorang untuk bertingkah laku dengan tujuan meraih impian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri anak jalanan usia remaja dan motivasi untuk meraih masa depan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Sampel penelitian ini benjumlah 134 responden yang merupakan anak jalanan di Terminal Depok yang berusia 15-18 tahun dan bersekolah di Sekolah Masjid Terminal Depok yang dipilih secara random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner mengenai konsep diri dan motivasi untuk meraih masa depan. Untuk mengukur konsep diri digunakan Tennessee Self Concept Scale yang telah dimodiiikasi, sedangkan untuk rnengukur motivasi untuk meraih masa depan digunakan kuesioner yang telah dibuat sendiri oleh peneliti. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara konsep diri dan motivasi untuk meraih masa depan pada anak jalanan usia remaja di Terminal Depok (alpha = 0,05; p value = 0,000; dan OR = 9,646).

Self-concept is the individual perspective to describe their own self. Motivation to achieve the fiiture is a force either from the outside or inside of individual itself leading them to behave and its purpose is to fulfill their dreams. The purpose of this research is to know the correlation between self-concept and motivation to achieve the future on adolescence street children at Terminal Depok. The methodology that being used in this research is descriptive correlation. The total amount of the sample of this research is 134 respondents that are adolescence street children at Tenninal Depok which age around 15 through 18 years old and they go to school at Sekolah Masjid Terminal Depok, they were being chosen by random sampling. The data was collected by using a questionnaire sheet about self concept and motivation to achieve the future. To measure self concept, researchers used Tennessee Self Concept Scale that has been modified. Besides that, to measure motivation to achieve the future, researchers used the questionnaire that made by ourselves. The collected data is being analyzed by using Chi-Square test. The results of this research showed that there was a significant correlation between self-concept and motivation to achieve the future on adolescence street children at Tenninal Depok (alpha = 0,05; p value = 0,000; and OR = 9,646)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
TA5915
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Roswiyanti
"Konsep diri merupakan hal yang penting artinya bagi kehidupan seseorang karena konsep diri menentukan bagaimana seseorang bertindak dalam berbagai situasi. Melalui pemahaman mengenai konsep diri maka tindakan seseorang lebih mudah untuk dipahami. Fitts (1971) menyebutkan bahwa konsep diri adalah suatu konstruk sentral untuk memahami manusia dan tingkah lakunya.
Konsep diri juga berkaitan dengan penilaian diri pribadi sesuai dengan peran yang dibawakannya dalam masyarakat. Peran tersebut sangat beragam, apakah ia sebagai orang tua dari anak-anaknya, seorang wanita yang berperan sebagai isteri, dan sebagainya. Individu juga menilai diri sendiri dari segi kepribadiannya, apakah ia merasa sebagai orang yang jujur, simpatik atau justru sebaliknya.
Masa dewasa muda adalah masa dimana individu mulai membangun pondasi bagi kehidupan mereka selanjutnya. Seseorang diharapkan telah merefleksikan pengalaman-pengalaman sepanjang masa hidup sebelumnya dan mulai membentuk tujuan-tujuan hidup yang diharapkan bagi kehidupan selanjutnya. Mereka mempelajari kemampuan dalam pengambilan keputusan, pemahaman akan nilai-nilai serta tanggung jawab baru.
Salah satu tanggung jawab dan keputusan yang harus mereka ambil adalah membangun hubungan intim, memilih pasangan hidup serta mengambil keputusan untuk masuk kedalam perkawinan. Mereka dituntut untuk menyiapkan diri bagi kehidupan berkeluarga. (Tumer & Helms; Zanden, 1993).
Dari hasil jajak pendapat yang dilakukan Femina No.27/XXX tahun 2002 terhadap 200 responden tentang pandangan terhadap wanita yang bersedia menjadi isteri kedua dengan perincian persentase sebesar 51% yang pro dan mendukung menjadi isteri kedua, 43% yang kontra, 1% menjawab tidak tahu dan 5% responden tidak menjawab.
Peneliti ingin melihat seberapa baik gambaran konsep diri perempuan dewasa muda dalam perkawinan poligini berdasarkan 4 aspek konsep diri dari Fitts yaitu aspek pertahanan diri, aspek penghargaan diri, aspek integrasi diri dan aspek kepercayaan diri sehingga mereka dapat bertahan dengan kehidupan dipoligini oleh suaminya.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus, menggunakan teknik wawancara dan observasi sebagai pendukung pada 4 subjek perempuan dewasa muda yang dipoligini yang terdiri dari isteri pertama dan isteri kedua dari 2 pasangan suami isteri untuk melihat perbedaan konsep diri sebelum dan sesudah perkawinan poligini antara isteri pertama dengan isteri kedua.
Hasil penelitian yang didapatkan menunjukkan bahwa ke 4 orang subjek mempunyai konsep diri yang baik yang meliputi aspek pertahanan diri, aspek penghargaan diri, aspek integrasi diri dan aspek kepercayaan diri yang masingmasing tergolong baik."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alwin Hernawan
"Pada penelitian ini, peneliti melihat bahwa Pasukan Lima Jari sebagi band genre reggae mengkonsepsikan diri mereka sebagai genre reggae yang berbeda dengan band genre reggae lainnya. Hal tersebut merupakan reaksi dari Pasukan Lima Jari terhadap label menyimpang yang dilekatkan kepada genre reggae. Reaksi dari Pasukan Lima Jari disebabkan mereka menentang konsepsi masyarakat yang cenderung melekatkan label menyimpang pada genre reggae, sehingga mereka membuat sebuah identitas baru yang melepas atribut rastafari namun tetap melakukan kritik sebagaimana genre reggae sejatinya. Secara garis besar penelitian ini menggunakan kriminologi kritis sebagai pendasaran utama. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif yang bersifat observasi partisipan agar peneliti dapat melakukan observasi secara langsung dan memahami pemikiran juga pemaknaan dari Pasukan Lima jari. Pada akhirnya penelitian menukan bahwa usaha yang dilakukan Pasukan Lima Jari bertujuan untuk menghapus label menyimpang yang dilekatkan kepada genre reggae.
In this research , researchers saw that Pasukan Lima Jari as a reggae band concept themselves as a raggae bandn that different other form of reggae band .The reaction of Pasukan Lima Jari against deviating label attached to a reggae .The reaction of an Pasukan Lima Jari caused they fight society conception that tends to make a label deviating on reggae, so that they make a new identity which unties the attribute of rastafari but still do criticism as basic of reggae .As a broad outline this research using critical criminology as main principal. This Research is conducted by the qualitative method with participating observation from researcher, so researcher can do a direct observation and understand the thought also purport of Pasukan Lima Jari. Eventually this research found the efforts by Pasukan Lima Jari that aims to remove the label deviating attached to reggae."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S57747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Arya Wiryawan
"ABSTRACT
Prestasi akademis mahasiswa merupakan indikator keberhasilan mahasiswa selama mengenyam ilmu di Perguruan Tinggi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademis seseorang adalah kejelasan konsep diri (self-concept clarity). Penelitian penelitian sebelumnya terkait pengaruh self-concept clarity terhadap prestasi akademis menunjukkan hasil yang berlawanan. Mengacu pada teori self-regulation dan growth mindset, hubungan antara kedua variabel bisa dimediasi oleh variabel grit. Hasil penelitian yang dilakukan pada 349 Mahasiswa Universitas Indonesia semester 3 ke atas menunjukan bahwa grit memediasi secara penuh (fully mediated) pengaruh self-concept clarity terhadap prestasi akademis (indirect effect = 0.0432, BootSE = 0.0128, CI[0.0202,0.0705]).

ABSTRACT
Student academic achievement is an indicator of student success while studying in Higher Education. One factor that can affect one's academic achievement is self-concept clarity. Previous research related to the effect of self-concept clarity on academic achievement shows the opposite results. Referring to the theory of self-regulation and growth mindset, the relationship between the two variables can be mediated by the grit variable. The results of research conducted on 349 University of Indonesia students in semester 3 and above show that grit mediates fully (fully mediated) the effect of self-concept clarity on academic achievement (indirect effect = 0.0432, BootSE = 0.0128, CI [0.0202.0.0705]).
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>