Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130699 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penduduk Indonesia umumnya mengkonsumsi dan menjadikan beras sebagai makanan
pokok yang paling populer dengan harganya yang terus meningkat dan ketersediaanya
makin berkurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran persepsi masyarakat dalam hal ini Ibu rumah tangga terhadap pemanfaatan makanan pokok selain beras.
Penelitian ini dilaksanakan di RW 03 kelurahan Depok kecamatan Pancoran Mas Depok
dengan responden Ibu rumah tangga yang berjumlah 46 orang. Penelitian deskripsi
sederhana ini menggunakan kuesioner dengan 26 pertanyaan. Hasil dalam penelitian ini
dari 46 responden 56.5 persen memiliki persepsi negatif terhadap pemanfaatan makanan
pokok selain beras. Penelitian ini merekomendasikan adanya pemanfaatan makanan
pokok selain beras untuk usaha diversifikasi pangan dan tidak hanya bergantung pada
Salah satu jenis pangan yaitu beras. Perawat sebaiknya mampu untuk menjelaskan
kepada keluarga mengenai pemanfaatan makanan pokok selain beras, karena jenis
pangan selain beras dapat dijadikan makanan pokok guna mencapai menu makanan
keluarga yang seimbang."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5610
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lini Anisfatus Sholihah
"Ibu hamil merupakan salah kelompok berisiko untuk kekurangan gizi karena tabu makanan. Tabu makanan masih banyak dijumpai pada masyarakat dengan etnis budaya yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku tabu makanan ibu hamil pada suku Tengger di Ngadas, Malang. Desain studi adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode FGD pada ibu hamil dan wawancara pendalam dengan tetua masyarakat, keluarga, serta petugas kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil masih mematuhi tabu makanan yang telah diturunkan antargenerasi. Faktor pencetus antara lain pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan sikap. Baik ibu hamil, keluarga, kader kesehatan, dan tetua masyarakat memiliki sikap yang positif terkait tabu makanan kehamilan sedangkan bidan memiliki sikap negatif dan cenderung tertutup dengan permasalahan tabu yang ada. Tabu makanan yang ada didasarkan pada kepercayaan bahwa menghindarkan makanan tersebut dapat melindungi ibu dan janinnya dari bahaya tertentu dan adanya nilai suci untuk tidak saling membunuh sesama makhluk. Faktor pendukung antara lain adanya pitutur sebagai akses informasi mengenai pantangan makan dan keterbatasan fungsi Posyandu. Faktor penguat meliputi pengaruh orang tua, mertua, suami, dukun bayi (paraji), tetangga, dan bidan. Diperlukan adanya penyuluhan terkait tabu makanan kehamilan pada keluarga, dukun bayi, dan ibu hamil oleh bidan.

Pregnant woman is one of the group with undernutrition risk because of food taboo practice. Food taboo is still exist in the community with strong culture. This research aimed to explain the food taboo behavior among the pregnant woman of Tengger tribe live in Ngadas, Malang. Study design is descripive qualitative by using FGD with pregnant women and indepth interview with elders, family, and health care workers. The result shows that pregnant women still obey the abdicated intergeneration food taboos. Predisposising factors are knowledge, belief, value, and attitude. Pregnant woman, family, kader, and elders have positive attitudes toward food taboo while midwife has negative and covert attitudes. Food taboo exist is based on the belief that by avoiding the food, mother and fetus can be saved from certain dangers and also teach the value of not killing the living creatures. Enabling factors consist of utterance as the information access of food taboo and limitation of Posyandu. Reinforcing factors include the influence of parents, mother in law, husband, paraji, neighbor, and midwife. Midwife should give informations to family, paraji, and pregnant woman about the food taboo.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46640
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afifah Adila
"Pola konsumsi pangan pokok merupakan susunan pemenuhan kebutuhan konsumsi pangan pokok sehari-hari dari individu atau kelompok manusia. Perbedaan pola konsumsi pangan pokok dipengaruhi faktor-faktor pendukung diantaranya aksesibilitas wilayah rumah tangga dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kondisi wilayah akan mempengaruhi tingkat aksesibilitas dan ciri khas mata pencaharian, pendidikan dan tingkat sosial ekonomi masyarakat lainnya. Rumah tangga petani memiliki ciri khas lokalitas wilayah pedesaan yang juga dapat mempengaruhi kegiatan konsumsi pangan pokok. Penelitian ini bertujuan untuk, menganalisis pola konsumsi pangan pokok rumah tangga petani berdasarkan karakteristik rumah tangga dan wilayah rumah tangga petani di Desa Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis keruangan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi pangan pokok rumah tangga petani di wilayah aksesibilitas tinggi dan sedang memiliki dominasi konsumsi yang berasal dari sumber hasil panen sendiri dengan jeni pangan pokok yang bervariasi. Sedangkan pola konsumsi rumah tangga petani di wilayah aksesibilitas mudah didominasi konsumsi pangan pokok yang bersumber dari hasil panen sendiri dengan jenis pangan pokok yang tidak bervariasi.

The pattern of staple food consumption is a collection of fulfilling the daily staple food consumption needs of individuals or groups of people. Differences in staple food consumption patterns are influenced by supporting factors including the accessibility of the household area and the socio-economic conditions of the community. Regional conditions will affect the level of accessibility and characteristics of livelihoods, education and other socio-economic levels of the community. Farmer households have a characteristic of rural rural locality which can also affect staple food consumption activities. This study aims to analyze the staple food consumption pattern of farmer households based on household characteristics and farmer household areas in Sukawening Village, Ciwidey District, Bandung Regency, West Java. The method used in this research is descriptive statistical analysis and spatial analysis. The findings of the study indicate that the consumption pattern of staple food at farmer's houses in high accessibility areas and has a dominance of consumption originating from their own harvest sources with varied types of staple food. Meanwhile, the consumption pattern of farmer households in the easy accessibility area is dominated by consumption of staple food sourced from their own harvest with the type of staple food that does not vary."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Ratna Rosmauli
"Program One Day No Rice yang merupakan sebuah himbauan untuk melaksanakan gerakan ?sehari tanpa nasi? yang dituangkan dalam Surat Edaran Walikota Depok Nomor 500/1688 tentang Ketahanan Pangan sudah berjalan sejak September 2011 lalu. Program yang menekankan terhadap Diversifikasi pangan atau yang biasa dikenal dengan istilah penganekaragaman pangan menghimbau secara khusus Aparatur PNS Kota Depok, secara umum masyarakat Kota Depok untuk ikut serta dalam implementasi program ODNR tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Implementasi Program ODNR di Kota Depok berdasarkan Surat Edaran Walikota Depok Nomor 500/1688 tentang Ketahanan Pangan. Pendekatan penelitian yang dilakukan adalah kualitatif dengan metode wawancara mendalam, dan studi kepustakaan.
Hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari empat tepat (tepat kebijakan, tepat pelaksananya, tepat target, dan tepat lingkungan). Selain itu dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa implementasi yang dilakukan oleh Aparatur PNS Kota Depok sudah berjalan dan masih berjalan sampai saat ini dengan pemahaman yang berbeda-beda oleh masing-masing PNS, dalam mengimplementasikan program ODNR memberikan manfaat dari sisi kesehatan. Terdapat hambatan baik dari segi supply, produksi, distribusi dan strategi pemasaran.

One Day No Rice program that is a call to implement the movement "one day without rice" as outlined in Circular Letter depok mayor number 500/1688 about Food Security has been running since September 2011. Program that emphasizes the diversification of food or commonly known as food diversity specifically urged civil servants Apparatus Depok, in general people depok to partake in implementation program ODNR (One Day No Rice), Depok City community in general to participate in the implementation of the ODNR program. This study aimed to describe the ODNR (One Day No Rice) Program Implementation in Depok city (based on Circular Letter of Depok Mayor Number 500/1688 about Food Security). Researcher used qualitative method with in-depth interview and literature study for this research.
The results of this study can be seen from four right (right policies, the right executive, right targets, and the right environment). moreover the results of this study stated that the implementation is done by civil servants Apparatus Depok is already running and is still running until now with a different understanding by individual civil servants, in implementing ODNR program provides benefits in terms of health. There are barriers in terms of supply, production, distribution and marketing strategies.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S52441
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrudinawati
"Ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan berbagai macam gangguan kesehatan seperti malnutrisi, stunting, overweight, obesitas, dan gangguan kesehatan mental. Indonesia adalah satu-satunya negara di dunia dengan prevalensi tinggi terhadap tiga jenis malnutrisi, wasting, stunting, and overweight. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari apakah terdapat perbedaan ketahanan pangan pada rumah tangga yang dikepalai laki-laki dan perempuan di Indonesia sepanjang kurun waktu 1993-2018. Data yang digunakan dalam studi ini adalah data pooled-crossection yang berasal dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Sensus Potensi Desa (Podes). Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik multinomial. Rumah tangga yang dikepalai perempuan cenderung tidak lebih rawan pangan dibandingkan dengan rumah tangga yang dikepalai laki-laki. Faktor sosial ekonomi, keragaman konsumsi, bencana alam, akses infrastruktur, kewilayahan, dan tekanan ekonomi, secara statistik signifikan memengaruhi ketahanan pangan rumah tangga.

Household food security correlates to a variety of health problems such as malnutrition, stunting, overweight, obesity, and mental health. Indonesia is the only country in the world with a high prevalence of three types of malnutrition wasting, stunting, and overweightThis study aims to analyze the food security of male and female-headed households in Indonesia during 1993-2018. This study uses a nationally representative survey in Indonesia, also known as Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) and Village Census (Potensi Desa). The analytical method uses multinomial logistic regression analysis. This study finds that female headed-household found to be more food secure than male at counterpart. Many socio-demographic variables, socio-economic, road infrastructure and economic shock have a significant association with food security status."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53965
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Iswantoro
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan karena masih tingginya angka KKP di Nusa Tenggara Barat dan tingkat kesehatan yang masih rendah.
Secara umum penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat konsumsi makanan anak balita pada keluarga nelayan dan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Tingkat konsumsi makanan diperoleh dengan mentransfer makanan yang dimakan dalam bentuk kalori dan protein.
Lebih rinci lagi penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pengaruh pendapatan keluarga nelayan terhadap tingkat konsumsi makanan anak balitanya. Juga faktor lain yang terkandung dalam diri Anak seperti umur dan jenis kelamin,dan yang terkandung dalam diri orang tua terutama ibu adalah tingkat pendidikan, pengetahuan tentang makanan yang baik.
Penelitian ini dilakukan di kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur Nusa tenggara Barat
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendapatan cross sectional dengan tehnik analisis kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan data kuantitatif dilakukan dengan wawancara terstruktur menggunakan kuesioner dan pengukuran pada tehnik recall 24 jam makan. Data kualitatif dilakukan dengan tehnik wawancara mendalam dan observasi lapangan.
Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan tehnik analisis distribusi frekwensi, uji Chi Square , Analisis varians satu faktor (ONEWAY), korelasi Pearson's, regresi sederhana dalam bentuk logaritma dan regresi logistik. Pada data kualitatif diperoleh dengan cara indepth interview, observasi. Data kualitatif dipakai sebagai pendukung data kuantitatif, untuk mempertajam analisis mengenai kondisi sosial masyarakat.
Penelitian ini dilakukan terhadap keluarga nelayan yang mempunyai anak balita dengan jumlah sampel 250. Akan tetapi karena banyak terjadi drop out maka jumlah sampel berkurang menjadi 299 responden. Penelitian dilakukan pada lima desa kawasan pantai yaitu Tanjung Luar, Pijot, Jerowaru, Pemongkong dan Batunampar.
Hasil penelitian mendapatkan bahwa kondisi masyarakat keluarga nelayan di kecamatan keruak masih sangat memprihatinkan. Tingkat Konsumsi Makanan masih rendah untuk mencapai jumlah kalori dan protein yang dianjurkan. Tingkat pendapatan tidak merata, kebanyakan masih berada pada tingkat kemiskinan. Pendidikan yang diperoleh juga masih rendah dan masih banyak responden yang tidak pernah sekolah. Kemampuan membaca juga masih rendah, begitu juga kemampuan berkomunikasi juga masih belum baik.
Hasil analisis hubungan antar variabel dengan tehnik multivariate logistic regression didapatkan bahwa umur batita, kemampuan berbahasa ibu dan kemampuan membaca KK dengan konsumsi makanan bermakna. Sedangkan untuk penegetahuan tentang makanan yang baik tidak menunjukkan hubungan yang bermakana dengan konsumsi makanan. Pada varaibel pendapatan diperoleh hubungan yang berfluktuasi yaitu ketika berhubungan dengan konsumsi kalori bermakna tapi pada protein tidak bermakna dan untuk kedua-duanya bermakna.
Hasil analisis tersebut membuktikan bahwa faktor anak sangat penting dimana pada umur tersebut anak membutuhkan makan yang cukup untuk perkembangan fisik dan mentalnya. Faktor ibu di pedesaan perlu dilihat yaitu ketika tingkat pendidikan tidak bisa memberi indikasi yang baik maka kemampuan berbahsa Indonesia dijadikan sebagai indikator pada ibu di pedesaan. Pada Ayah (KK) diturunkan pada indikator kemampuan membaca. Pengetahuan ibu tentang makanan yang baik tidak selalu menjamin akan terjadinya tingkat konsumsi yang baik pula akan tetapi pengetahuan lebih terkekang adanya dominasi ketidak berdayaan dan kebiasaan makan. Tingkat pendapatan memang sebagai variabel utama dalam menentukan jumlah konsumsi dimana terjadi hubungan positif, akan tetapi dari hasil analisis demand melalui koefisien elastisitas menunjukkan perubahan kenaikan tingkat konsumsi sangat lamban.
Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana dalam penanganan masalah kekurangan konsumsi makanan pada anak balita di keluarga nelayan kecamatan Keruak. Beberapa saran yang dapat kami ajukan adalah pertama kali ciptakan rasa aman pada masyrakat. Diberikan alternatif pekerjaan pada saat musim paceklik atau budidaya kawasan pantai. Memberi bantuan tehnologi madya pada nelayan. Penyuluhan tentang pentingnya makanan terutama sumber laut yang optimal, penyuluhan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang mereka mengerti. Kembangkan lagi pendidikan non-formal untuk pemberantasan buta aksara, buta bahasa dan buta angka. Mengoptimalkan lembaga-lembaga kesehatan yang sudah ada dengan membentuk jaringan-jaringan dari tingkat dinas Kabupaten sampai kepada tingkat Kader Posyandu. Libatkan tokoh agama untuk menyampaikan informasi masalah kesehatan dan gizi.
Penelitian ini juga menyarankan adanya monitoring tentang kebiasaan makan, diharapkan melalui-beberapa penyuluhan tentang kesehatan dan gizi, masyarakat bisa memanfaatkan sumber makanan yang optimal.
Daftar Bacaan : 65 (1973 - 1992)
"
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nove Maria
"Latar Belakang. Asupan gizi yang baik pada tenaga kerja dapat memengaruhi produktivitas kerja. Namun , masih banyak pekerja yang tidak memerhatikan kecukupan asupan gizi mereka, termasuk pekerja helper pada perusahaan peti kemas. Berdasarkan data International Labor Office (ILO) tahun 2005, diet yang tidak seimbang dapat menurunkan produktivitas sampai 20%. Metode. Desain penelitian ini adalah pra eksperimentalyang dilakukan selama empat minggu. Sebanyak delapan belas responden yang merupakan pekerja helper diberikan makanan selingan satu kali sehari, sebesar 300 kkal selama empat minggu. Asupan makanan responden dicatat dengan food record setiap minggu dan dianalisis dengan aplikasi Nutrisurvey serta perhitungan manual. Hasil. Terdapat perbedaan rerata yang bermakna pada Indeks Massa Tubuh awal dan akhir intervensi (p = 0,026), begitu pula pada asupan karbohidrat (p = 0,003) dan lemak (p = 0,014). Tidak terdapat perbedaan rerata yang bermakna pada asupan energi minggu pertama dibandingkan minggu keempat (p = 0,341), begitu pula dengan asupan protein (p = 0,845). Terdapat perbedaan rerata yang bermakna pada lama pengerjaan total (berkurang dua jam delapan menit) sebelum dan sesudah intervensi (p < 0,001). Simpulan. Pemberian makanan selingan satu kali sehari selama 4 minggu dapat mempersingkat lama pengerjaan pada pekerja helper di perusahaan peti kemas.

Background. Good nutrition in the workforce can affect work productivity. But, many workers have not paid attention to their nutritional balance, including helper workers in container company. Based on data from the International Labor Office (ILO) in 2005, unbalanced diet on labor can reduce productivity by up to 20%. Method. This study used pre-experimental design which was conducted for 4 weeks. Eighteen respondents who were helper workers were given 300 kcal snack once a day for four weeks. The respondent's food intake was recorded with food record every week and analyzed by Nutrisurvey application and manual calculation. Result. There was significant mean difference in body mass index before and after intervention (p = 0.026) and so was carbohydrate intake (p = 0.003) and fat intake (p = 0.014). There was no significant mean difference in energy intake in first week compared to fourth week intervention (p = 0.341) and so was protein intake (p = 0.845). There was significant mean difference in the total work duration (reduced two hours and eight minutes) before and after intervention (p <0.001). Conclusion. Once a day snack intervention for four weeks could shorten the work duration of helper workers in container company."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Putri Erdianti
"Konsumsi fast food yang berlebihan dapat meningkatkan kejadian obesitas dan masalah kesehatan lainnya pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan frekuensi konsumsi fast food modern pada mahasiswa Universitas Gunadarma Depok tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan kepada 148 mahasiswa Universitas Gunadarma Depok yang dipilih dengan systematic random sampling. Data karakteristik individu, karakteristik makanan, dan karakteristik lingkungan diperoleh dari kuesioner, sedangkan data frekuensi konsumsi fast food diperoleh dari FFQ. Selain itu, digunakan pula perangkat lunak Google Maps Geo-Coding Javascript API versi 3.0 untuk mengukur jarak restoran fast food terhadap kampus.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 51,4 responden mengonsumsi fast food dengan frekuensi sering ge;3x/minggu. Terdapat perbedaan proporsi pada pengaruh teman p=0,001, besar uang saku p=0,050, dan pengaruh media promosi p=0,005 dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda, pengaruh teman merupakan faktor dominan dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Mahasiswa dengan pengaruh teman yang kuat berpeluang 2,9 kali lebih sering mengonsumsi fast food dibandingkan mahasiswa dengan pengaruh teman lemah setelah dikontrol variabel uang saku, harga dan pengaruh media promosi. Diperlukan edukasi pada mahasiswa mengenai dampak mengonsumsi fast food berlebihan agar lebih bijaksana dalam mengikuti ajakan teman untuk mengonsumsi fast food. Walaupun pertemanan itu penting, tetapi kesehatan diri sendiri juga lebih penting.

Excessive consumption of fast food can increase the incidence of obesity and other health problems in adolescents. This study aims to determine the dominant factor of the frequency of modern fast food consumption among students Gunadarma University Depok in 2017. The research method used is quantitative with cross sectional study design conducted to 148 students Gunadarma University Depok selected by systematic random sampling. It used questionnaire about individual characteristics, food characteristics, and environmental characteristics, while data of frequency fast food consumption from FFQ. In addition, this study also used software Google Maps Geo Coding Javascript API versi 3.0 to determine the proximity between campus and fast food restaurants.
Result showed that 51,4 of respondents consumed fast food often ge 3x week. Furthermore, there is a difference proportion in the influence of friends p 0.001, amount of pocket money p 0.050, and the influence of promotional media p 0.005 in determining the frequency of fast food consumption. Based on the result of multiple logistic regression analysis, friend influence is the dominant factor in determining the frequency of fast food consumption. Students with strong friend influences are 2.9 times more likely to eat fast food often compared to poor friend influences after control by other factors such as amount of pocket money, price and influence of promotional media.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Choirun Nisa
"Ketahanan pangan adalah kondisi ketika semua orang dapat mengakses makanan yang aman dan bergizi guna hidup aktif dan sehat. Pandemi COVID-19 mengganggu ketahanan pangan oleh karena dampak buruknya terhadap sosial ekonomi, yang menyebabkan kerawanan pangan. Kondisi rawan pangan berkaitan dengan buruknya kualitas konsumsi pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan ketahanan pangan rumah tangga selama pandemi COVID-19 dan kaitannya terhadap kebiasaan konsumsi siswa SMAN 1 dan SMAN 2 Liwa, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional ini menggunakan data sekunder. Sampel penelitian ini adalah 207 siswa SMA (berusia 14-17 tahun) beserta ibunya. Analisis data secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 51,2% rumah tangga mengalami rawan pangan. Hasil analisis statistik menunjukkan pekerjaan ayah sebagai non-PNS (OR = 4,115), pendapatan orang tua per bulan saat pandemi COVID-19 kurang dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) (OR = 4,115), pendidikan ayah dan pendidikan ibu kurang dari atau sama dengan tamat SMP (OR = 1,739 dan 1,843) berhubungan signifikan dengan kerawanan pangan rumah tangga. Penelitian ini juga menemukan hubungan yang bermakna antara kerawanan pangan rumah tangga dengan kebiasaan tidak sering mengonsumsi sumber protein hewani (OR = 2,569), susu dan produk olahannya (OR = 7,098), serta fast food (OR = 0,562) pada siswa. Program ketahanan pangan sebaiknya difokuskan kepada sasaran rentan, yakni rumah tangga dengan ayah dan ibu berpendidikan rendah serta memiliki pendapatan di bawah UMK. Rumah tangga rawan pangan direkomendasikan untuk melakukan upaya ternak ayam dan ikan sebagai sumber konsumsi protein hewani. Dinas Ketahanan Pangan dapat bekerja sama dengan Dinas Peternakan untuk mengembangkan industri peternakan sapi perah guna meningkatkan produksi susu.

Food security is a condition when everyone can access safe and nutritious food for an active and healthy life. The COVID-19 pandemic disrupts food security due to its adverse socio-economic impact, which causes food insecurity. Food insecurity is related to poor diet quality. This study aims to determine the factors related to household food security during the COVID-19 pandemic and its relation to the consumption habits among students at SMAN 1 and SMAN 2 Liwa, West Lampung Regency, Lampung Province. This quantitative research with a cross-sectional design uses secondary data. The sample of this study was 207 high school students (aged 14-17 years) and their mothers. Data analysis was univariate and bivariate using the chi-square test. The results showed 51,2% of households experienced food insecurity. The results of statistical analysis showed that the father's occupation as a non-civil servant (OR = 4,115), the parent's monthly income during the COVID-19 pandemic was less than the District Minimum Wage (UMK) (OR = 4,115), father's education and mother's education was less than or equal to junior high school (OR = 1.739 and 1.843) had a significant relationship to household food insecurity. This study also found that household food insecurity was significantly related to the habit of not frequently consuming animal protein sources (OR = 2.569), milk and its processed products (OR = 7.098), and fast food (OR = 0.562) in students. Food security programs should be focused on vulnerable targets, namely households with fathers and mothers with low education and income below the UMK. It is recommended to raise chicken and fish as a source of animal protein consumption for food insecurity households. The Food Security Agency can collaborate with the Animal Husbandry Agency to develop the dairy cows industry to increase milk production."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasanah
"Buah dan sayur merupakan makanan yang kaya akan zat gizi yang diperlukan tubuh. Akan tetapi, proporsi konsumsi yang sesuai anjuran ditemukan masih rendah di Indonesia, begitu juga di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi konsumsi buah dan sayur menurut faktor individu, lingkungan sosial, dan lingkungan fisik pada siswa SDIT Ummu’l Quro depok tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Populasi penelitian adalah siswa SDIT Ummu’l Quro Depok dengan sampel siswa kelas 4 dan 5. Besar sampel berjumlah 108 anak. Analisis dilakukan menggunakan uji Chi Square. Hasil menunjukkan konsumsi buah dan sayur yang sesuai anjuran masih rendah, yaitu 15%. Hasil analisis bivariat menunjukkan faktor yang behubungan signifikan adalah pengaruh teman (p=0,005; OR (95% CI=6,314 (1,983 – 20,106)) dan keterpaparan media informasi (p=0,032; OR (95% CI=4,000 (1,313 - 12,183)).

Fruits and vegetables are rich in nutrients needed by the body. However, the proportion of consumption as recommended is still low in Indonesia, so did in Depok. This study aimed to determine differences in the proportion of fruit and vegetable consumption according to individual, social environment, and physical environment factors on students of SDIT Ummu'l Quro Depok in 2013. This study is a cross sectional design. Data were collected using self administered questionnaires. The study population was students of SDIT Ummu'l Quro Depok with sample is students grade 4 and 5. Sample size was 108 children. Analyses were performed using Chi Square test. The result showed that fruits and vegetables consumption as recommended is still low at 15%. The bivariate analysis showed that peers influence (p=0,005; OR (95% CI=6,314 (1,983 – 20,106)) and information media exposure (p=0,032; OR (95% CI=4,000 (1,313 - 12,183)) were significantly associated with fruit and vegetables consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>