Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96623 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lariza Oky Adisty
"Performatifitas gender adalah teori yang dikemukakan oleh Judith Butler yang menyatakan bahwa gender terbentuk dari tindakan yang ditunjukkan oleh seseorang. Skripsi ini akan menganalisis pengaruh peran Mutter Courage sebagai ibu dan sebagai pedagang dalam drama Mutter Courage und ihre Kinder karya Bertolt Brecht terhadap pembentukan gendernya. Sehingga membentuk pencitraan Mutter Courage yang menunjukkan perlawanan terhadap stereotip mengenai perempuan. Skripsi ini juga akan menganalisis paradoks dalam diri Mutter Courage, serta pengaruhnya terhadap tujuan yang ingin dicapai oleh Mutter Courage baik sebagai ibu maupun sebagai pedagang.

Gender performativity is a theory presented by Judith Butler which states that one's gender is shaped by his or her behaviours. This thesis will analyse the influence of Mutter Courage's roles both as a mother and as a merchant in the drama Mutter Courage und ihre Kinder by Bertolt Brecht to the establishment of her gender and form Mutter Courage's image that shows an opposition to stereotypes about women. This thesis will also analyse the paradox found in her behaviour and its influence to the goals Mutter Courage wants to achieve both as a mother and a merchant. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S423
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Brecht, Bertolt, 1898-1956
Berlin: Suhrkamp, 1984
JER 830.8 BRE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kekung, Ceylonita L.
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas V-effekt dan Verfremdung sebagai suatu metode sastra, hal mana kedua istilah tersebut adalah bagian tak terpisahkan dari teater epik Bertolt Brecht. Dalam skripsi ini juga dianalisa bentuk V-effekt dalam drama Mutter Courage and Ihre Kinder (MCUIK) sebagai model teater epik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat fungsi dan kedudukan metode sastra tersebut dalam teater epik dibandingkan dengan teater aristoteles. Teater aristoteles adalah istilah Brecht bagi teater yang yang antara lain mengenal adanya identifikasi dan katarsis pada penonton. Kedua hal ini dianggap Brecht sebagai suatu sikap pasif sehingga ia menolak bentuk teater tersebut. Kemudian ia menawarkan suatu konsep teater baru yang disebutnya episches Theater (teater epik). Dalam konsep teater epik penonton tidak diharapkan untuk bersikap pasif dan hanyut ke dalam alur cerita, tetapi dalam konsep ini penonton dituntut untuk mencermati alur atau peristiwa yang ditampilkan dalam drama secara kritis (penonton tidak membiarkan dirk dininabobokan oleh peristiwa-peristiwa dalam drama, menurut Brecht). Tujuan teater ini adalah menimbulkan daya kritis, yaitu pandangan atau pengetahuan yang lebih baik atau baru tentang suatu hal yang timbul pada penonton. Untuk mencapai tujuan itu Brecht menggunakan apa yang disebut V-effekt. V-effekt tersebut berdasarkan atas teori Verfremdung. V-effekt muncul dalam tiga tataran teater, yaitu dalam naskah drama, dalam panggung, dan dalam pemeranan. Tataran tersebut mencakup kedua aspek drama, yaitu aspek dramatikal dan teatrikal. Menurut Raymond Furness, drama MCUIK adalah model atau contoh teater epik paling baik. Dalam drama ini banyak terdapat V-effekt, baik dilihat secara dramatikal maupun teatrikal. Analisa V-effekt dalam drama MCUIK menunjukkan bahwa dengan tehnik V-effekt penulis drama ini berhasil membangun daya kritis penonton.

"
1999
S14707
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brecht, Bertolt, 1898-1956
Berlin: Suhrkamp, 1980
832.91 BRE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Ardianingtyas
"[Di dalam skripsi ini akan dibahas perbedaan konsep seks dan gender perempuan. Teori yang dipakai adalah teori performatifitas gender yang dikemukakan oleh Judith Butler. Performatifitas gender menilai gender dari tindakan dan sikap seseorang di dalam memilih gendernya di dalam masyarakat. Selain membahas tentang perbedaan konsep seks dan gender, akan dianalisis pula bagaimana Shen Te, di dalam drama karya Bertolt Brecht, “Der gute Mensch von Sezuan“ keluar dari stereotipenya sebagai perempuan yang lemah.;This thesis will analyse the difference between sex and gender concepts of women. The theory which will explain this topic, is gender performativity expressed by Judith Butler. Gender performativity assess gender of one's actions and attitude in selecting his/her own gender within the community. In addition to discuss about the concept of sex and gender differences, will be also analysed how Shen Te, in the works of Bertolt Brecht's drama "Der gute Mensch von Sezuan" out of her stereotype as a weak woman.;This thesis will analyse the difference between sex and gender concepts of women. The theory which will explain this topic, is gender performativity expressed by Judith Butler. Gender performativity assess gender of one's actions and attitude in selecting his/her own gender within the community. In addition to discuss about the concept of sex and gender differences, will be also analysed how Shen Te, in the works of Bertolt Brecht's drama "Der gute Mensch von Sezuan" out of her stereotype as a weak woman.;This thesis will analyse the difference between sex and gender concepts of women. The theory which will explain this topic, is gender performativity expressed by Judith Butler. Gender performativity assess gender of one's actions and attitude in selecting his/her own gender within the community. In addition to discuss about the concept of sex and gender differences, will be also analysed how Shen Te, in the works of Bertolt Brecht's drama "Der gute Mensch von Sezuan" out of her stereotype as a weak woman.;This thesis will analyse the difference between sex and gender concepts of women. The theory which will explain this topic, is gender performativity expressed by Judith Butler. Gender performativity assess gender of one's actions and attitude in selecting his/her own gender within the community. In addition to discuss about the concept of sex and gender differences, will be also analysed how Shen Te, in the works of Bertolt Brecht's drama "Der gute Mensch von Sezuan" out of her stereotype as a weak woman.;This thesis will analyse the difference between sex and gender concepts of women. The theory which will explain this topic, is gender performativity expressed by Judith Butler. Gender performativity assess gender of one's actions and attitude in selecting his/her own gender within the community. In addition to discuss about the concept of sex and gender differences, will be also analysed how Shen Te, in the works of Bertolt Brecht's drama "Der gute Mensch von Sezuan" out of her stereotype as a weak woman.;This thesis will analyse the difference between sex and gender concepts of women. The theory which will explain this topic, is gender performativity expressed by Judith Butler. Gender performativity assess gender of one's actions and attitude in selecting his/her own gender within the community. In addition to discuss about the concept of sex and gender differences, will be also analysed how Shen Te, in the works of Bertolt Brecht's drama "Der gute Mensch von Sezuan" out of her stereotype as a weak woman., This thesis will analyse the difference between sex and gender concepts of women. The theory which will explain this topic, is gender performativity expressed by Judith Butler. Gender performativity assess gender of one's actions and attitude in selecting his/her own gender within the community. In addition to discuss about the concept of sex and gender differences, will be also analysed how Shen Te, in the works of Bertolt Brecht's drama "Der gute Mensch von Sezuan" out of her stereotype as a weak woman.]"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S58218
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Brecht, Bertolt, 1898-1956
"Buku ini merupakan kumpulan karya Bertolt Brecht tahun 1930-1933. Buku ini terdiri dari 2 Seri. Seri yang kedua ini terdiri dari sub-judul 13-17 karya drama Brecht dibagi menjadi 4 isu."
Berlin: Suhrkamp Verlag, 1959
JER 832.9 BRE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Brecht, Bertolt, 1898-1956
"Buku ini merupakan kumpulan karya Bertolt Brecht tahun 1930-1933. Buku ini terdiri dari 2 Seri. Seri yang pertama ini terdiri dari sub-judul 1-12 karya Brecht yang dibagi menjadi 4 isu."
Frankfurt am Main: Suhrkamp Verlag, 1959
JER 832.9 BRE b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R.R. Indah Nuritasari
"Sastra harus dapat menggambarkan kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat. Lebih jauh lagi, sastra juga harus mengajak masyarakatnya memperbaiki kondisi yang ada, dan membawa mereka kepada suatu masyarakat ideal yang dicita-citakan bersama. Begitulah prinsip sastra yang diyakini Bertolt Brecht, seorang penyair besar Jerman yang lahir di Augsburg pada 10 Januari 1898. Menurut Brecht, dalam abad teknologi dan suatu pengetahuan saat ini masyarakat menuntut suatu bentuk sastra yang baru yang mampu memenuhi kebutuhan mereka. Karenanya sastra (dalam hal ini teater) harus menyuguhkan isi yang aktual, dan memperbaiki standar teknis yang sudah tidak relevan lagi dengan jamannya. Berdasarkan pemikiran itu Bertolt Brecht Merumuskan suatu bentuk drama baru yaitu episches theater. Teater ini merupakan bentuk penolakan Brecht terhadap teater Aristoteles yang menyajikan ilusi dan tidak membuat penontonnya ikut memikirkan dengan kritis masalah yang dipaparkan dalam cerita. Dengan isi yang aktual dan standar teknis yang sesuai dengan masyarakat modern episches theater diyakini Brecht dapat menjadi alat yang bisa membantu masyarakat mengatasi problema yang mereka hadapi. Skripsi ini membahas dan menganalisis unsur-unsur episches theater dalam drama Die Dreigrosheroper karya Bretch. Die Dreigrosheroper ditulis dan dipentaskan pertama kali pada tahun 1928. Dalam drama inilah Bretch pertama kali menuangkan teori episches theater-nya yang ternyata kemudian disambut hangat oleh masyarakat dan para kritisi sastra. Berkat kegemilangan karya ini dalam sekejap nama Bretch menjadi terkenal dan diperhitungkan dalam dunia kesusastraan Jerman. Karena itulah Bretch menyebut Die Dreigrosheroper ini demonstrasi episches theater-nya yang paling berhasil."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S14696
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aminarti
"ABSTRAK
Telaah terhadap sebuah drama karya Bertolt Brecht yang dilakukan melalui penelitian kepustakaan dengan pendekatan intrinsik dan ekstrinsik. Tujuan dari telaah ini adalah memperlihatkan secara kongkrit pengaruh negatif kekuasaan totaliter terhadap ilmuwan dan dunia ilmu pengetahuan.
Sesuai dengan tujuannya, pembahasan drama ini dititikberatkan pada aspek sosial politik yang melatarbelakangi kon_flik antara ilmuwan dengan pemerintahan totaliter.
Kesimpulan yang dapat diambil menunjukkan bahwa sistem pemerintahan totaliter (totaliterisme) menghalangi keberha_silan ilmuwan dalam melaksanakan tanggung jawabnya terhadap masyarakat dan ilmu pengetahuan. Kegagalan ilmuwan ini ter_utama disebabkan oleh kuatnya tekanan dan penindasan yang dilakukan oleh pemerintah totaliter terhadap masyarakatnya, termasuk para ilmuwannya. Padahal secara mutlak, ilmuwan mem_butuhkan kebebasan ilmiah untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Peristiwa Galilei menunjukkan bahwa totaliterisme tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan serta tidak akan pernah memberikan masa depan yang baik bagi umat manusia. Oleh sebab itu satu-satunya usaha untuk menanggulangi hal ini adalah menghapuskan segala bentuk totaliterisme dan menghindari segala hak yang menjurus ke arah totaliterisme.

"
1990
S14564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mirna Wildani
"Penulisan skripsi bertujuar_ hendak memberikan gambaran bahwa drama Herr Puntila and sein Knecht Matti merupakan hasil cipta sastra yang mengandung kritikan terhadap kepribadian terbelah atau gespaltene Charakter atau yang lebih dikenal dengan nama kepribadian skizofrenik. Dalam hal ini penulis sama sekali tidak bermaksud untuk memaparkan keburukan kepribadian terbelah. Penulisan skripsi hanya ingin menjelaskan kepada pembaca hal yang sebenarnya, serta mengajak pembaca untuk merasakan dan bersikap kritis atas dampak negatif yang ditimbulkan oleh kepribadian terbelah.Dengan cara ini penulisan skripsi memberikan hasil yang berdaya guna terhadap pembaca dan pembaca dapat melakukan usaha pencegahan balk terhadap dirinya atau lingkungan, jika gejala kepribadian terbelah mulai terlihat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S14706
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>