Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114729 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rendy Wisnu Prakoso
"Pembangunan Jalan Lingkar Luar Jakarta II (JORR II) ditujukan untuk mendistribusikan arus dari daerah sekitar DKI Jakarta (Bodetabek), untuk menghindari pembebanan jaringan jalan dalam kota oleh arus dari daerah tersebut. JORR II merupakan jalan tol, sehingga ada biaya yang dibayarkan oleh pengguna yang melalui JORR II. Skripsi ini menganalisis besar nilai yang akan dibayarkan (Willingness to Pay) oleh calon pengguna jalan tol dengan metode stated preference. Dari hasil analisis, didapat nilai Willingness to Pay untuk JORR II Segmen Cengkareng-Kunciran ini adalah sebesar Rp23.764,23.

The purpose of development of Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) is to distribute the traffic flow from DKI Jakarta‟s surrounding areas. This distribution is meant to prevent traffic overflow in the intercity road network caused by the flow itself. To use the service of JORR II there is a toll fare that the users have to pay. The focus of this study is to find the value of public‟s willingness to pay for JORR II, using stated preference method. Analysis shows the value of willingness to pay for Cengkareng-Kunciran segment is as much as Rp 23.764,23 "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S603
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pujas Leksono
"Menghadapi masalah kemacetan daerah JABODETABEK, Pemerintah Jakarta memberikan solusi pembangunan Jalan Lingkar Luar Jakarta II (JORR II) dengan sistem tol (berbayar). Penelitian dilakukan dengan menganalisis penghematan waktu terhadap tarif tol yang dipilih oleh calon pengguna JORR II. Nilai titik kebimbangan adalah suatu nilai tarif dimana calon pengguna akan berpikir untuk menggunakan jasa JORR II. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, besarnya tarif yang mau dibayar per kilometer dan per menit untuk segmen Kunciran -Serpong adalah Rp 1.693.32 dan Rp 621.10. Analisis dilakukan dengan perangkat lunak MATLAB, dengan variabel jenis kelamin, kelompok usia, frekuensi penggunaan tol, dan penghematan waktu.

Facing the JABODETABEK area congestion, Jakarta Government provides the solutions of developing Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) with a toll system. The study was conducted by analyzing the time savings on toll rates chosen by the prospective users of JORR II. The values are analyzed is a point of indecision in which the tariff value of the prospective user will think to use the services JORR II. Based on the analysis has been done, the tariff would be paid per kilometer and per minute for the segment-Serpong Kunciran is Rp. 1.693,32 and Rp. 621,10. Analyses were performed using MATLAB software, with the variables gender, age group, frequency of use of tolls, and time savings. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S616
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ryandika
"Pembangunan jalan tol JORR II dilakukan untuk mengatasi permasalahan kemacetan Jakarta. Jalan tol merupakan jalan berbayar sehingga diperlukan sebuah studi yang memperhitungkan nilai Willingness to Pay dari para calon pengguna jalan tol JORR II. Nilai Willingness to Pay adalah nilai kemauan membayar untuk menggunakan sebuah jasa. Pada penelitian ini dilakukan metode Stated Preference dengan menganalisis nilai penghematan waktu terhadap tarif tol yang dipilih. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, besarnya nilai Willingness to Pay yang mau dibayar per kilometer dan per menit untuk segmen Serpong -Cinere adalah Rp 1.033,51 dan Rp 380,72. Untuk nilai rata-rata tarif kritis adalah sebesar Rp 18.675,57.

The purpose of development of JORR II toll road is to solve the traffic congestion problems in Jakarta. The toll road need some fare to use. So it requires a study which is measure the Willingness to Pay from users. This thesis is use the Stated Preference Method by analyzing the value of time savings on toll rates are selected. Based on the data processing which has been done, the value of Willingness to Pay every kilometers and every minutes for Serpong ? Cinere Segment is Rp 1.033,51 and Rp 380,72. And then the critical value of JORR II fare is Rp 18.675,57. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S610
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kemal Sandianugraha
"Saat ini pemerintah sedang merencanakan pembangunan Jalan tol Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) yang diharapkan dapat menjadi solusi bagi masalah kemacetan yang selalu melanda ibukota DKI jakarta dan sekitarnya. Dalam menentukan besarnya tarif tol harus memperhatikan kepentingan pemakai jalan tol, yaitu keuntungan penghematan biaya operasi kendaraan, keuntungan penghematan waktu, kenyamanan dan keamanan, serta kemauan membayar tol (Willingness to Pay = WTP). Penentuan tarif tol yang berlaku di indonesia saat ini dibuat berdasarkan formulasi BKBOK yang dibuat oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Tarif maksimum yang diizinkan tidak boleh melebihi 70% dari nilai BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan).
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survei wawancara langsung ke calon pengguna tol dengan metode revealed preference. Setelah melakukan analisa dari data hasil penelitiandengan metode statistik, kesimpulan yang didapat dari penelitian ini besarnya tarif yang mau dibayar untuk ruas Cengkareng-Kunciran adalah Rp. 4.629. - Rp. 4.880. Besarnya tarif tol berdasarkan 70 % BKBOK adalah Rp. 33.262. Sedangkan mengacu pada tarif tol saat ini yang berada pada kisaran 20-30% BKBOK, maka besaran tarif tol adalah Rp. 9.503 - Rp. 14.255.

The government is currently planning the construction of toll roads in Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) which is expected to be the solution to the problem of congestion that always struck the capital city of DKI Jakarta and its surroundings. In determining the toll rates must consider the interests of road user, the benefits of vehicle operating cost savings, the benefits of time savings, convenience and security, and the willingness to pay tolls itself (Willingness to Pay = WTP). The toll rates in Indonesia are based on formulations BKBOK made by PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. The maximum allowed tariffs should not exceed 70% of the value of BKBOK (Vehicle Operating Cost Benefits).
This research was done by conducting a survey and interview the potential users of the toll with Revealed Preference methods. After performing analysis of survey data with statistical methods, the conclusions obtained from this study the tariff for the segment Cengkareng-Kunciran is Rp. 4.629. - Rp. 4.880. The amount of the toll rates based on 70% BKBOK is Rp. 33.262. While referring to the current toll rates in the range of 20-30% BKBOK, then the toll tariff is Rp. 9.503 - Rp. 14.255.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50615
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Firmanto
"ABSTRAK
Tugas akhir ini membahas tentang perencanaan awal dari suatu pembangunan jalan tol yaitu dengan melakukan survey mengenai ketertarikan seseorang terhadap jalan tol tersebut.
Data-data yang diperlukan dalam penyelesaian tugas akhir ini diambil langsung dari lapangan yaitu dengan melakukan survey kepada setiap responden.
Setelah dilakukan analisa terhadap data-data yang ada, diperoleh data bahwa masyarakat yang berada di kawasan survey sangat menginginkan bahwa jalan tol Serpong - Bintaro - Ulujami segera dapat beroperasi atau dengan kata lain probabilitas pengguna jalan tol tersebut tinggi. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya probabilitas tersebut yaitu jenis perjalanan yang akan ditempuh. Untuk jenis perjalanan, ada beberapa jenis perjalanan yang ditanyakan dalam survey ini, namun yang dapat diolah hanya beberapa jenis perjalanan saja, antara lain perjalanan bisnis/kerja yang dibiayai sendiri, perjalanan santai/rekreasi yang dibiayai sendiri dan perjalanan datam kondisi keuangan terbatas.
Dari analisa diperoleh kesimpulan bahwa seseorang akan sangat menghargai waktunya {saving time) sehingga dia reta untuk mengeluarkan sejumlah uang mendapatkan saving time yang lebih besar."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34996
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Veronica Yusniar
"Skripsi ini berisi penelitian dan membahas tentang tarif tol Willingness to Pay oleh calon pengguna jasa pada rencana Jalan Tol Lingkar Luar II Jakarta (JORR II) ruas Serpong-Cinere. Studi untuk menentukan kemauan membayar ini dilakukan dengan wawancara door to door di beberapa daerah residensial maupun non-residensial di sekitar wilayah jalan tol yang akan dibangun dengan metode revealed preference. Jalan tol sebagai suatu jasa publik yaitu jasa transportasi jalan pada penentuan tarifnya selama ini selalu diupayakan memenuhi kepentingan semua pihak yang terlibat yaitu operator, pengguna dan regulator. Dari hasil penelitian besarnya biaya operasional di jalan tol lebih murah dibanding di jalan non tol. Hasil data survei revealed preference ini nantinya akan membentuk suatu rentang tarif yang dapat digunakan untuk penelitian tarif tol pada tingkat lanjut dengan metode wawancara stated preference.

This script contains the research and discuss the Willingness to Pay toll rates by prospective service users in plan of Outer Ring Road II Jakarta (JORR II) segment Serpong-Cinere. Studies to determine the willingness to pay is done with the interview door to door in some residential areas and non-residential in the area around the highway to be constructed with Revealed Preference methods. The toll road as a public service that is road transport services in the determination of the charge has always strived to meet the interests of all parties involved i.e operators, users, and regulators. From the results of research on the operational cost of toll roads is more expensive than in the non-toll roads. Revealed preference data results of this survey will form a range of tariffs that can be used for research on advanced toll rates with the method stated preference interview."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50605
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuana Rochma Astuti
"Penelitian ini mengkritisi keinginan operator jalan tol dalam tuntutannya kepada pemerintah untuk menaikkan tarif tol dengan alasan bahwa sudah terlalu lama tarif tol tidak naik, sementara biaya operasional dan pemeliharaan semakin meningkat.
Dengan mengambil lokasi penelitian di Jagorawi pada tahun 1998-2002, penentuan tarif tol, baik yang diusulkan oleh PT Jasa Marga dengan konsep BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan) maupun yang diterapkan oleh Pemerintah yang ditetapkan dalam Kepres diperbandingkan dengan penentuan tarif berdasarkan konsep marginal cost. Hasil temuan analisis menunjukkan bahwa: pertama, konsep perhitungan tarif tol oleh PT Jasa Marga dengan rumusan BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan) mempunyai beberapa kelemahan, yaitu (1) rumusan ini tidak dapat diberlakukan dalam kondisi lalu lintas macet (2) tidak dapat diterapkan pada jalan arteri yang sejajar dengan jalan tol pada kondisi lalu lintas yang sama (3) hasil perhitungan BKBOK sangat mudah berubah, tergantung kondisi lalu lintas, padahal dalam penetapan tarif tidak bisa secepat itu berubah-ubah (4) perhitungannya cukup rumit sehingga sukar dimengerti oleh masyarakat umum. Kedua, dari hasil perhitungan harga dasar berdasarkan prinsip biaya marginal ternyata tarif yang berlaku sekarang lebih kecil dari harga dasarnya, sehingga menyebabkan PT. Jasa Marga (Persero) selaku pengelola ruas Jagorawi tidak bisa cost recovery.
Atas temuan hasil penelitian diatas, maka direkomendasikan empat kebijakan, pertama, memperbaiki. rumusan BKBOK dan memodifikasikan dengan prinsip-prlnsip Marginal Cost. Kedua, agar tercapal cost recovery, maka pemerintah harus mengambil kebijakan menaikkan tarif tol tanpa ada subsidi. Dengan kenaikan tarif tol ini maka dapat menutup seluruh biaya operasional dan pemeliharaan serta beban penyusutan. Ketiga, Pemerintah memberikan subsidi kepada Jasa Marga tanpa menaikkan tarif tol, tetapi mengingat kondisi APBN saat ini yang tidak memungkinkan, maka menalkkan tarif tol adalah lebih bijaksana. Keempat, menaikkan tarif tol lebih tinggi lagi jika Pemerintah memberi peluang kepada pengelola tol, PT Jasa Marga (persero) sebagai balas jasa investasi atau Return of Investment (ROI) sebesar 10%."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13223
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salman Farisi
"Jalan Lingkar Luar Jakarta II (JORR II) akan menjadi solusi yang pas untuk kemacetan di Jakarta dan daerah sekitarnya. Jalan tol ini perlu diberikan tarif karena jalan ini akan dijadikan sebagai jalan tol. Penentuan tarif tol yang berlaku di Indonesia saat ini dilakukan berdasarkan formulasi Biaya Operasional Kendaraan yang dibuat oleh PT. Jasa Marga Persero selaku operator jalan tol. Kemudian penentuan juga menggunakan analisa perhitungan tarif tol dengan pendekatan dengan studi nilai waktu (Time Value) dan studi tentang kemauan membayar (Willingness to Pay). Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, besarnya tarif yang mau dibayar adalah Rp 3.849 - Rp 4.340.

Jakarta Outer Ring Road II would be an appropriate solution to traffic congestion in Jakarta and surrounding areas. This toll road tariff should be given because this road will serve as the road toll. Toll tariff prevailing in Indonesia today is based on the formulation of Vehicle Operating Costs made by PT. Marga Services Corporation as the operator of toll roads. Then also use the analysis of the determination of toll rates with the approach to the study of value of time (Time Value) and a study of willingness to pay (Willingness to Pay). Based on that analysis has been carried out, the tariff would be paid is Rp 3.849 - Rp 4.340."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50604
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Irianto
"Keberadaan serta pengembangan infrastruktur menjadi salah satu faktor penentu dari pertumbuhan perekonomian nasional, termasuk jalan tol yang dibangun dalam rangka privatisasi proyek infrastruktur jalan. Walaupun sempat mengalami penundaan akibat terjadinya krisis moneter pada tahun 1997, melalui Keppres 15 tahun 2002 Tentang penerusan proyek-proyek infrastruktur termasuk jalan tol, pelaksanaan pembangunan jalan tol dimulai kembali seiring dengan semakin membaiknya perekonomian di Indonesia. Jasa Marga saat ini sedang melaksanakan kelanjutan dari paket pembangunan jalan tol JORR, yaitu jalan tol JORR Seksi W2, El Tahap 2, E2, E3, N yang membutuhkan dana secara keseluruhan sebesar 3,7 Trilyun rupiah. Mengingat adanya keterbatasan kondisi keuangan perusahaan, pola pinjaman perbankan konvensional dengan tingkat nilai suku bunga tertentu merupakan salah satu bentuk pembiayaan yang telah digunakan saat ini. Tujuan dari penelitian adalah melakukan risk assessment terhadap alternatif pola pendanaan syariah pada pembangunan proyek JORR. Alasan penelitian adalah bahwa pola pinjaman dengan suku bunga perbankan konvensional yang tidak mengenal prinsip risk sharing bertentangan dengan adanya berbagai risiko pada investasi jalan tol dimana risiko-risiko tersebut harus secara adil dan proporsional ditanggung bersama oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam investasi jalan tol ini.
Dalam penelitian ini, dilakukan identifikasi risiko terhadap faktor-faktor yang akan timbul pada saat pelaksanaan konstruksi dan pengoperasian jalan tol bagi Jasa Marga sebagai peminjam dana (kreditur) dan kesiapan lembaga keuangan syariah sebagai pemberi pinjaman (debitur) termasuk faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan publik maupun regulasi dari pemerintah sehubungan dengan penerapan sistem tersebut di atas.
Dari risiko-risiko tersebut diidentifikasi tingkat penting risiko dan meneliti potensi-potensi risiko yang harus diberikan perhatian khusus dan tindakan (respons) apa yang dapat dilakukan untuk mengelola risiko-risiko tersebut. Penelitian ini menggunakan cara kajian literatur, wawancara, dan survey (kuisioner), sedangkan pcngolahan datanya menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan analisis statistik dengan menggunakan soft ware SPSS 11.0 untuk mendapat model persamaan dari analisis regresi berganda linier sebagai input simulasi Montecarlo untuk melihat sejauh mana tingkat kesuksesan pencapaian tujuan penerapan pola pendanaan syariah tersebut.
Kesimpulan akhir dari penelitian ini, tingkat kesuksesan penerapan pola pendanaan syariah berada pada skala sedang yang artinya tujuan tercapai sesuai rencana, dimana kendala jumlah aset likuid perbankan syariah yang masih relatif kecil menjadi variabel risiko yang paling mempengaruhi tercapainya tujuan proyek."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16064
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septika Indrasiwi
"Penentuan tarif jalan tol yang berlaku di Indonesia sampai saat ini dilakukan berdasarkan formulasi Biaya Operasi Kendaraan (BOK) oleh PT. Jasa Marga selaku operator jalan tol. Tarif maksimum yang diijinkan tidak boleh melebihi 70% dari nilai BKBOK (Besar Keuntungan Biaya Operasi Kendaraan). BKBOK tersebut didefinisikan sebagai nilai penghematan BOK bila menggunakan jalan tol dibandingkan dengan bila tidak menggunakan jalan tol.
Pada saat ini, djiakukan studi tentang analisa perhitungan tarif tol dengan pendekatan yang berbeda, yaitu studi tentang nilai waktu (Time Value) dan studi tentang kemampuan membayar (Affordable To Pay) dari suatu komunitas pengguna jasa jalan tol tertentu. Studi ini baru pertama kali dilakukan di Indonesia. Dan hasil studi ini diharapkan menjadi pertimbangan yang kuat dalam penentuan tarif tol di masa mendatang.
Penelitian pada skripsi ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kemampuan untuk membayar (ATP) berdasarkan kemampuan ekonomi pengguna jasa jalan tol, khusus untuk ruas jalan tol Serpong-Bintaro-Ulujami. Ini dilakukan dengan mengacu bahwa nilai ATP adalah turunan dari besarnya pengeluaran seseorang.
Perolehan data dilakukan dengan me+ode Stated Preference yang dilakukan dengan teknik wawancara kepada responden yang merupakan colon pengguna jasa jalan tol Serpong-Ulujami. Kemudian analisa perhitungan nilai ATP dilakukan dengan metode statistik, dengan menjadikan besarnya tingkat pengeluaran sebagai variabel bebas. Hubungan antara nilai ATP terhadap jumlah populasi responden dinyatakan dengan pendekatan regresi eksponensial. Selain itu, hubungan antara rata-rata nilai ATP dengan Tingkat pengeluaran juga diamati. untuk melihat bagaimana keduanya berkaitan.
Dari analisa yang telah dilakukan, didapatkan bahwa besarnya nilai ATP terhadap jalan tol tersebut tidak selalu dipengaruhi oleh tingginya tingkat pengeluaran seseorang. Akan tetapi lebih dipengaruhi oleh situasi jenis perjalanan yang akan dilakukan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S34874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>