Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135557 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Handy Chandra
"Delta Sigma ADC (Analog to Digital Converter) adalah salah satu jenis ADC dengan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan jenis ADC lainnya. Komponen paling penting dari Delta Sigma ADC adalah Delta Sigma Modulator. Terdapat dua faktor yang mempengaruhi resolusi dari Delta Sigma Modulator yaitu oversampling ratio dan topologi rangkaian. Skripsi ini akan membahas simulasi dan optimasi dari salah satu topologi rangkaian Delta Sigma Modulator yaitu SecondOrder Delta Sigma Modulator untuk mencapai resolusi yang lebih tinggi. Rangkaian SecondOrder Delta Sigma Modulator akan dioptimasi dengan menggunakan topologi fully differential dan dengan menaikkan oversampling ratio agar mencapai resolusi yang lebih tinggi. Kemudian layout integrated circuit dari rangkaian secondorder Delta Sigma Modulator akan dibuat dan disimulasikan untuk melihat performa dari rangkaian. Pada simulasi awal didapatkan resolusi modulator sebesar 8 bit. Kemudian optimasi lebih jauh dilakukan dengan mengubah ? ubah nilai kapasitor dan kapasitansi parasitik pada modulator untuk melihat pengaruhnya terhadap resolusi dari modulator. Dari hasil percobaan optimasi didapatkan dengan mengubah kapasitor C1,C2 menjadi 0,2 pf dan kapasitansi parasitik poly1 ke substrat dari kapasitor C1,C2 menjadi 1 ff, resolusi modulator naik menjadi 15 bit.

Delta Sigma ADC (Analog to Digital Converter) is one of ADC with high resolution. The most important component of Delta Sigma ADC is Delta Sigma Modulator. There are two factors that influence the resolution of Delta Sigma Modulator, which is oversampling ratio and circuit topology. This thesis discusses about simulation and optimization of one topology of Delta Sigma Modulator called SecondOrder Delta Sigma Modulator to reach better resolution. Second¬ Order Delta Sigma circuit will be optimized using fully differential topology and increasing oversampling ratio. Then, integrated circuit layout of SecondOrder Delta Sigma Modulator will be made and simulated to look at the performance of the circuit. Simulation reveal that modulator?s resolution is 8 bit. Further optimization will be done by changing the value of capacitor and parasiticcapacitance to see it?s relation to the resolution of the modulator. After optimization is done, better resolution is achieved with the value of C1,C2 0.2 pf and parasitic capacitance poly1 to substrate from C1,C2 is 1 ff. The new effective resolution achieved is 15 bit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S769
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Iqbal
"Sigma Delta ADC (Analog to Digital Converter) merupakan salah satu jenis dari ADC dengan resolusi yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis ADC lainnya. Salah satu komponen penting dalam Sigma Delta ADC adalah Sigma Delta modulator. Faktor penting yang mempengaruhi resolusi dari sigma delta modulator ini bergantung pada oversampling ratio dan topologi rangkaiannya. Dalam skripsi ini dibahas tentang simulasi rangkaian menggunakan op-amp LT 1817 dengan menggunakan software simulasi LTSpice. Rangkaian ini disimulasikan dengan menggunakan topologi first order sigma delta modulator. Hasil keluaran dari rangkaian ini adalah bit digital bernilai 1 dan 0 yang memiliki perbedaan ketebalan sinyal pulsa berbentuk sinyal PWM (Pulse Width Modulation) tergantung dari sinyal masukkan pada rangkaian.

Sigma Delta ADC (Analog to Digital Converter) is one kind of ADC with higher resolution than another kind of ADC. The most important component of Sigma Delta ADC is Sigma Delta Modulator. The Substancial factors that affect the resolution of Sigma Delta Modulator are oversampling ratio and circuit topology. This bachelor thesis discusses about cicrcuit simulation using LT 1817 op-amp which is simulated by LTSpice software. The circuits are simulated by using sigma delta moldulator first order topology. The output result from these circuits is binary pulse which has differernt width pulse depends on input signal trough the circuit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S57861
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The tendency to use the Bilateral Investment Treaty (BITs) by investors as a legal basis to file an international arbitra hon claim against the HostCountry is increasing recently Denunciations of the International Center for Settlement of Investment Disputes (ICSID) as well as the termination of several BITs by some other countries raise complex legal issues in the international investment regime. Since Indonesia has been and still experiencing legal suits before the ICSID international arbitration, the discourse t6 take the similar path, Le. to denounce from ICSID Convention and terminate some of i'ts BITs, is emerging. This paper discusses the questions tha t arise with respect to the denunciation of the ICSID Convention and with the termination of· BITs. The denunciation is still debatable since there are differen t in terpreta tions as to whether the denouncing state remains bound by the Convention; and the existence of "survival clause" in BIT creates the possibility for an investor to file a claim before the ICSID international arbitration, even though it has terminated the BIT.;"
[Fakultas Hukum Universitas Indonesia; Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis, Yayasan Pengembangan Hukum Bisnis], 2014
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yetty Komalasari Dewi
"ABSTRACT
The tendency to use the Bllateral
Investment Treaty (BITS) by investors
as a legal bas1s to flle an 1nternat1onal
arbitration claim against the Host Country
is increasing recently. Denunciations of
the Internatlonal Center for Settlement
of Investment Disputes (ICSID) as Well
as the termination of several BITS by
some other countries reuse complex legal
ISSUES in the international investment
regime. Since Indonesia has been and still
experiencing legal suits before the ICSID
international arbitrat1on the discourse
to take the similar path i.e to denounce
from ICSID Convention and terminate
some of its BITS 1.9 emerging. This paper
discusses the questions that arise With
respect to the denunciation of the ICSID
Convention and With the termination of
BITS The denunciation 1s st1ll debatable
since there are different interpretations
as to whether the denouncing state
remains bound by the Convention
and the existence of survival clause
III BIT creates the possibility for an
investor to flle a claim before the ICSID
innternational arbitration even though It
has terminated the BIT"
2014
MK-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Romadhon Subkhan
"Potensi mikroalga sebagai sumber bioenergi dapat dilihat dari tingginya kandungan asam lemaknya. Asam lemak dari mikroalga dapat diekstraksi dengan metode Ekstraksi Fluida Superkritis (EFS). EFS dapat dideskripsikan menggunakan model matematis untuk mendapatkan parameter proses. Pada penelitian ini, dilakukan estimasi parameter proses berupa konstanta laju desorpsi (kd) dan koefisien difusi biner (DAB) untuk EFS asam lemak dari Nannochloropsis sp. Model matematis yang digunakan adalah model difusi bola panas dengan mekanisme pelepasan asam lemak ke dalam pelarut menggunakan pendekatan model desorpsi. Nilai kd yang didapatkan meningkat seiring naiknya tekanan dan suhu yaitu 5,1x10-5 s-1, 6,3x10-4 s-1, 9x10-4 s-1, 1x10-3 s-1 untuk masing-masing kondisi operasi 313K dan 12,5MPa, 313K dan 20MPa, 313K dan 30MPa, dan 333K dan 30MPa. Sementara itu, nilai DAB yang didapatkan 3,9x10-12 m2/s untuk 313K dan 12,5MPa, 5,8x10-12 m2/s untuk 313K dan 20MPa, 3x10-11 m2/s untuk 313K dan 30MPa, dan 5x10-11 m2/s untuk 333K dan 30MPa. Nilai eror dikoreksi dengan AARD dan didapatkan nilai 4,65%, 12,87%, 4,19%, dan 4,29% untuk masing-masing kondisi operasi 313K dan 12,5MPa, 313K dan 20MPa, 313K dan 30MPa, dan 333K dan 30MPa.

Potential microalgae as a source of bioenergy can be seen from the high content of fatty acids. Fatty acids from microalgae can be extracted by Supercritical Fluid Extraction (SFE) method. SFE can be described using a mathematical model to get the process parameters. In this study, the process parameters desorption rate constant (kd) and binary diffusion coefficient (DAB) was estimated for fatty acid SFE from Nannochloropsis sp. The mathematical model used is a hot sphere diffusion with the mechanism of release of fatty acids into the solvent using the desorption model. The value of kd obtained increases with increasing pressure and temperature, namely 5.1x10-5 s-1, 6.3x10-4 s-1, 9x10-4 s-1, 1x10-3 s-1 for each operating conditions, 313K and 12.5MPa, 313K and 20MPa, 313K and 30MPa, and 333K and 30MPa. Meanwhile, DAB values ​​obtained were 3.9x10-12 m2/s for 313K and 12.5MPa, 5.8x10-12 m2/s for 313K and 20MPa, 3x10-11 m2/s for 313K and 30MPa, and 5x10-11 m2/s for 333K and 30MPa. Error-values ​​were corrected with AARD and obtained of 4.65%, 12.87%, 4.19%, and 4.29% for each operating condition of 313K and 12.5MPa, 313K and 20MPa, 313K and 30MPa, and 333K and 30MPa."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadly Joel T.
"Pada skripsi ini dibuat perangkat lunak simulasi modulator dan demodulator GMSK ( Gaussian faltered Minimum Shift Keying) yang bertujuan untuk mengetahui proses modulasi yang terjadi pada modulator serta unjuk kerja demodulator dalam menerjemahkan sinyal GMSK termodulasi yang telah dipengaruhi oleh faktor pengganggu, yaitu Additive White Gaussian Noise (AWGN) dan fading Rayleigh. Demodulator yang digunakan adalah demodulator deteksi differensial Z bit.
Simulasi ini dibuat dengan bahasa pemrograman Borland Delphi for Windows. Analisa proses modulasi dan demodulasi dilakukan dengan mengamati bentuk-bentuk sinyal yang terjadi pada setiap tahapan proses. Dari uji cobs simulasi maka dapat dianahsa karakteristik unjuk kerja demodulator deteksi differensial Z bit, yaitu berupa laju kesalahan bit atau Bit Error Rate (BER) sebagai fungsi dari perbandingan energi tiap bit terhadap kepadatan noise, EblN.
Selain itu dianalisa juga perbandingan unjuk kerja demodulator antara kanal yang tidak dipengaruhi fading Rayleigh dengan kanal yang dipengaruhi fading Rayleigh. Dan pada simulasi ini diperlihatkan juga pengaruh perubahan konstanta BcT terhadap unjuk kerja demodulator. Dari anahsa hasil simulasi tersebut dapat diketahui bahwa fading Rayleigh mengakibatkan penurunan unjuk kerja demodulator, dan dari analisa hash simulasi dapat diketahui jugs bahwa semakin besar harga konstanta BtT, semakin baik unjuk kerja demodulator."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38842
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alek Ansawarman
"Kemudahan distribusi media digital, khususnya melalui internet ternyata memberikan dampak negatif bagi usaha-usaha perlindungan hak cipta atas media digital. Salah satu solusi yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah perlindungan hak cipta digital ini adalah penggunaan watermarking. Watermarking merupakan sistem keamanan data dengan cara menyisipkan informasi ke dalam cover object.
Dalam penelitian ini akan dipaparkan penerapan watermarking menggunakan metode Least Significant Bit (LSB) untuk membantu penerapan intelectual property rights. Thesis ini mensimulasikan penyisipan watermarking LSB 2bit dan 4 bit. Sebuah cover object berupa file gambar akan di-capture menjadi matriks piksel gambar berukuran N x M. Pada proses selajutnya, sebuah file gambar label akan dicapture menjadi matriks piksel gambar berukuran K x. L dengan ukuran lebih kecil dari ukuran matriks piksel cover object.
Sebuah piksel gambar terdiri atas 4 komponen masing-masing berisi data biner dengan ukuran 1 byte atau 8 bit data biner. Keempat komponen tersebut adalah masing-masing terdiri atas 1 byte (8 bit) sebagai nilai alpha, 1 bytes nilai warna merah, 1 bytes nilai warna hijau dan 1 byte nilai warna biru. Setiap komponen nilai piksel gambar label yang terdiri 8 bit akan dipecah-pecah menjadi sejumlah n bit. Data-data label ini kemudian akan disisipkan pada LSB n bit dari matriks piksel cover object dari komponen piksel yang bersesuaian.
Berdasarkan prinsip ketidakpekaan mata manusia atas degradasi warna akibat perubahan nilai piksel yang kecil maka watermarking dengan LSB dapat diwujudkan. Dari hasil simulasi terlihat bahwa pada watermarking LSB 2 bit, mata manusia tidak dapat melihat perbedaan secara kasat mata antara file cover object dengan file hasil watermarking.
Akan tetapi jika nilai LSB dinaikkan menjadi LSB 4 bit maka mata manusia mulai dapat melihat perbedaan antara file cover object dengan file hasil watermarking. Untuk menguji keabsahan dari hasil watermarking selain dengan pendekatan kualitatif yaitu dengan melihat perbedaan secara kasat mata, pengujian originalitas file hasil watermark dapat juga dilakukan dengan melihat nilai PSNR dari file.

Easy access to digital information, especially using Internet, has caused negative impact over intellectual property riht protection. One of the solution to protect intelectual property right is watermarking. Watermarking is one of the data security mechanism by embedding information into cover object.
In this research we will discuss the application of watermarking using Leastsignificant bit(LSB) method to help implementingintellectual propertyrihtprotection. In this thesis we will simulate 2bit and 4bit LSB watermarking. A cover object will be captured andtransformed into M x N pixel matrix. Then, alabel image will be captured and transformed into K x L pixel matrix.
An image pixel consists of 4 component, each of them has size of 1 byte (8 bit) biner data. Each component of label pixcel matrix will be split into n ( 2 or 4 ) bit data then These n bit data will be inserted into n least significant bit of cover object pixel matrix.
By the principle of human eye insesitivity of small degradation of pixel values, the LSB watermarking can be implemented.
From the simulation result, we can conclude that human eyes can not see the difference between cover object and watermarked image, but if we the value of LSB, human eyes will see the difference. Besides, qualitative approach, we can use quantitative approach byusing PSNR values to detect the originality of a watermark."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25049
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ezra Putranto Wahyudi
"ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami pengaruh cinta bergairah pada kepercayaan terhadap kehendak bebas dan kepercayaan terhadap determinisme. Cinta bergairah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai sebuah kerinduan yang intens untuk bersatu dengan pasangannya di mana kerinduan tersebut termanifestasi sebagai fungsi keseluruhan yang kompleks termasuk penilaian atau apresiasi, perasaan subjektif, ekspresi, proses fisiologis yang berpola, tendensi aksi, dan perilaku instrumental Hatfield, E., Bensman, L., Rapson, R. L., 2011 . Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat ukur Passionate Love Scale Hatfield Sprecher, 1986 , alat ukur FAD-Plus Paulhus Carrey, 2011 dan alat ukur kehendak tingkat-dua yang dikonstruksikan sendiri oleh penulis. Penelitian ini juga ingin melihat bagaimana kehendak tingkat-dua berperan dalam pengaruh cinta bergairah dengan kepercayaan terhadap kehendak bebas dan determinisme. Partisipan penelitian ini adalah 118 mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa cinta bergairah tidak memberikan pengaruh pada kepercayaan terhadap kehendak bebas serta determinisme. Pengolahan data menggunakan process makro Hayes, 2013 dengan analisis moderasi tidak menemukan adanya efek moderasi dari kehendak tingkat-dua pada hubungan antara cinta bergairah dengan kepercayaan terhadap kehendak bebas serta determinisme.

ABSTRAK
The present study have the purpose of understanding the effect of passionate love on belief in free will and belief in determinism. Passionate love in this study defined as A state of intense longing for union with another which manifested into a complex functional whole including appraisals or appreciations, subjective feelings, expressions, patterned physiological processes, action tendencies, and instrumental behaviors Hatfield, E., Bensman, L., Rapson, R. L., 2011 . This following study used these instruments to measure the variables, The Passionate Love Scale Hatfield Sprecher, 1986 , Free Will and Determinism Scale PLUS Paulhus Carrey, 2011 and Second order Volition Test which constructed by the researcher himself. This study also have the purpose to observe the interaction effect of second order volition in moderating the relationship between passionate love with belief in free will and belief in determinism. 118 undergraduate students of University Indonesia were chosen as participants. The results of this study found passionate love have no significant effect on belief in free will and belief in determinism. Data analysis using process makro Hayes, 2013 found no interaction effect of second order volition in moderating the relationship of passionate love, belief in free will and belief in determinism."
2017
S68994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kevin Hadisurya
"Analog to Digital Converter (ADC) merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam kehidupan sekarang. Banyak jenis ADC telah diciptakan dan digunakan sekarang ini, salah satunya adalah Delta Sigma ADC. Delta Sigma ADC memiliki fungsi yang sama seperti ADC yang lain, namun sinyal digital yang dihasilkan sudah mengalami modulasi frekuensi Pulse Width Modulation (PWM). Sehingga nilai-nilai pada sinyal analog direpresentasikan dengan lebar dari sinyal digital yang dihasilkan. Desain rangkaian Delta Sigma ADC memanfaatkan metode oversampling dan tidak menggunakan metode Nyquist. Kelemahan dari metode ini adalah diperlukan banyak switch sebagai komponen sampling. Simulasi yang menggunakan desain rangkaian Delta Sigma ADC dengan menggunakan banyak switch telah dilakukan pada penelitian sebelumnya.
Hasil yang diperoleh sangatlah baik, namun komponen aktif yang digunakan masih menggunakan komponen yang bersifat ideal. Komponen aktif berupa operational amplifier(op-amp) digunakan sebagain komponen utama dalam summing integrator yang dikombinasikan dengan sebuah switch sebagai bagian sampling. Pada skripsi ini dilakukan simulasi Delta-Sigma DC untuk frekuensi kerja pada 1MHz dengan menggunakan komponen aktif yang real yaitu op-amp dengan seri LT1819. Analisa matematis dilakukan untuk menentukan besaran komponen pasif yang digunakan. Berdasarkan analisa dan simulasi yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa LT1819 dapat digunakan sebagai komponen aktif pada desain Delta-Sigma ADC. Dengan besar gain yang diinginkan oleh sistem bernilai 1, dengan resistansi sebesar 100 ohm, maka diperlukan kapasistansi pada integrator sebesar 50mFarad dan kapasistor dengan besaran sebesar 0,38miliFarad.

Analog to Digital Converter (ADC) is a kind of electrical component which has important rule in daily life. Until now, there are alot of kind ADC which have invented and used, Delta-Sigma ADC is one of it. Delta Sigma ADC has function like the other ADCs, but the digital signal which produce by the system has modulated as frequency modulation Pulse Width Modulation (PWM). The Delta Sigma ADC is using oversampling methode and not using Nyquist methode. The weakness of this methode is, the circuit needs switch as the sampling component. The simulation which used alot of switches in the circuit design of Delta Sigma ADC has presented at the previous research.
The result is very good, unfortunately the design used ideal active component. Active component such as operational amplifiere (op-amp) is needed for the main component for the summing integrator which combined with a switch as a sampling part. In this scientific paper will be simulated Delta-Sigma ADC for 1MHz which use the LT1819 as the real active component. mathematical analysis, is needed to define the value of the pasive component The analysis and simulation results is LT1819 can be used as active component of Delta-Sigma ADC. To get value 1 for the gain, based one the mathematic analysis with 100 ohm as the resistance, so the system needs a 50miliFarad capacitance for the integrator and 0,38miliFarad capacitance for the feedback
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46083
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Mariane
"Sebagai perusahaan yang berorientasi pada nasabah, adalah penting untuk berupaya keras memikirkan pelayanan yang paling sesuai bagi nasabah karena nasabah ingin berhubungan dengan perusahaan yang mengetahui dan menerapkan cara pemenuhan kebutuhan serta harapannya secara memuaskan. Karena tugas perusahaan yang paling penting adalah menciptakan kepuasan nasabah maka bagaimana suatu perusahaan dapat lebih unggul di antara pesaing menjadi sangat penting, mengingat faktor yang dilihat oleh nasabah biasanya lebih bersifat operasional, bukan financial.
Guna mempercepat proses penerapan strategy tersebut, dilakukan analisa terhadap salah satu proses operasional yang melekat pada setiap proses maka risiko operasional difokuskan pada operasi dan pemrosesan- diarahkan kepada alur kerja dan indikator kunci risiko.
Dengan menekankan pada komponen kunci dari risiko operasional meliputi kemampuan operasional, manusia, hubungan dengan nasabah, sistem transaksi, rekonsiliasi, dan perbaikan proses, metode pengukuran pada risiko operasional lebih difokuskan kepada menghitung faktor risiko yang ditentukan berdasarkan analisa unit bisnis. Salah satu pengukuran yang digunakan adalah Delta-EVT untuk memperkirakan kerugian dari faktor risiko suatu proses. guna mengukur kinerja proses pelayanan sebagai proses identifikasi mpdel bisnis sebelum mengukur besaran risiko operasional maka digunakan metode Six Sigma yang didalmnya juga meliputi pengukuran berdasarkan aktifitas (Activity Based Costing)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T11144
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>