Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191374 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
R. A. Ira Wibowo W.
"
Penelitian ini ingin melihat sejauh mana pengaruh status sosial ekonomi dan pola komunikasi dalam keluarga yang dialami seorang wanita dapat mempengaruhi pembentukan sikap terhadap citra penampilan wanita dalam iklan. Hal ini mengingat mulai timbulnya suatu jurang pemisah antara citra wanita dalam kehidupan sehari-hari, dan citra penampilan wanita di dalam iklan. Disamping itu, ingin pula diketahui apakah terdapat perbedaan penilaian antara golongan wanita bekerja dengan mereka yang tidak aktif di luar rumah tangganya. Untuk itu diambil sampel dengan sistem stratifikasi tidak berimbang, yaitu masingmasing 50 responden untuk golongan wanita bekerja dan tidak bekerja. didukung data kualitatif untuk menutupi kelemahan yang ada. Data diperoleh melalui teknik wawancara berstruktur. Analisis dilakukan dengan menggunakan pengu j hian chi-kuadrat, koefisien kontingensi, uji jenjang bertanda Wilcoxon dan uji Mann- Whitney. Terdapat dua teori yang menjadi kerangka pemikiran penelitian ini, yaitu Reception Theory dan teori konsistensi. Yang pertama menekankan pada khalayak, dalam hal ini diwakili oleh para wanita yang menjadi responden, yang memainkan peranan sebagai penterjemah dari pesan-pesan yang diterimanya. Sikap terhadap suatu pesan yang sama, dapat berubah sesuai dengan latar belakang dan pengalaman seseorang. Status sosial ekonomi dan pola komunikasi dalam keluarga dianggap sebagai variabel-variabel yang menentukan, yang melatarbelakangi pembentukan sikap dalam penelitian ini. Ternyata, berdasarkan hasil perhitungan statistik, status sosial ekonomi terbukti memiliki pengaruh yang cukup berarti. Sedangkan pola komunikasi dalam keluarga yang dialami tidak mempunyai pengaruh yang nyata, diakibatkan masih banyaknya kelompok referensi lain yang turut mempengaruhi pembentukan sikap tersebut. Teori konsistensi berbicara tentang nilai, keadaan yang inkonsisten, maka akan timbul perasaan tidak enak dan disharmoni. Hal ini mendorong seseorang untuk secara aktif menjauhi keadaan yang baginya tidak nyaman tersebut. Sehubungan dengan penelitian ini , teriihat adanya inkonsistensi antara nilai yang menyangkut citra wanita dan realitas visualisasi citra wanita di dalam iklan. Setelah dikaji lebih mendalam, ternyata hal inkonsistensi itu tidak menyangkut semua kriteria penilaian, melainkan hanya sebagian saja, antara lain: kesan wawasan yang luas, daya tarik dan kecantikan wanita."
1992
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anantya
"Penelitian ini merupakan critical discourse analisis tentang representasi penampilan remaja putri dalam majalah berlisensi asing. Studi in dilatarbelakangi oleh menjamurnya-majalah-majalah perempuan berlisensi asing dalam pasar media beberapa tahun belakangan ini. Masing-masing majalah menawarkan representasi penampilan perempuan yang 'berbeda' dari pakem yang selama ini sudah dibentuk oleh majalahmajalah wanita lokal. Untuk itu, penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai penampilan perempuan, khususnya remaja, dalam majalah berlisensi asing dengan mengambil studi kasus majalah Seventeen. Peneliti berusaha untuk menjawab dua pertanyaan utama, yaitu (1) Bagaimanakah majalah Seventeen edisi Indonesia merepresentasikan penampilan remaja perempuan dalam majalahnya? (2) Landasan ideologis yang bagaimanakah yang melatar belakangi representasi penampilan penampilan remaja perempuan dalam majalah Seventeen edisi Indonesia? Peneliti berusaha untuk melihat permasalahn dari sisi ideologi kapitalistik melalui pendekatan ekonomi politik serta memandang gejala representasi penampilan remaja melalui model Shoemaker dan Reese mengenai isi media. Pengumpulan data pada penelitian multidimensional ini dilakukan sesuai pemikiran Fairclough, untuk melihat wacana dan perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Analisis dilakukan dalam tiga level, yaitu analisis teks, discourse practice dan sosiocultural. Untuk menganalisis wacana, digunakan metode framing analisis dengan model Gamson dan Modigliani. Model ini dipergunakan karena artikel yang diteliti dalam jenjang teks berbentuk feature. Untuk jenjang discourse practice, data diperoleh melalui wawancara mpendalam dengan wakil pemimpin redaksi dan sumber-sumber sekunder. Sedang untuk jenjang sociocultural practice, data diperoleh melalui studi literatur. Penelitian dilakukan pada delapan issue Seventeen edisi tahun 2001-2002. Berdasar basil analisis yang diperoleh, meskipun ideologi yang ditawarkan oleh Seventeen tergolong ideologi dalam dunia majalah remaja di Indonesia yang mengetengahkan bahwa remaja tidak perlu mengikuti tuntutan masyarakat untuk menjadi cantik. Namun pada kenyataannya, kebiasaan pekerja media, kebijakan perusahaan dan tuntutan komersialisasi majalah (Seventeen) sebagai sebuah industri pers tak dapat dihindari. Hal-hal tersebut ternyata mempengaruhi bentuk isi majalah yang ternyata masih menampilkan penampilan remaja yang serupa dengan tampilan remaja pada majlah-majalah remaja lokal yang sudah ada sebelumnya. Sebagai sebuah institusi bisnis, Seventeen juga hares mengejar keuntungan dan untuk memenithi tuntutan kapital, Seventeen 'terpaksa sedikit berbelok' dan mengikuti arus mainstream majalah remaja yang sudah ada di Indonesia. Dengan masih cenderung menampilkan representasi penampilari remaja yang mementingkan segi fisik dan mengikuti standar penampilan (kecantikan) yang ditentukan oleh budaya kapitalis. Dalam hal ini idealisme Seventeen pada akhirnya tampak melunakkan diri terhadap kebutuhan dan tuntutan pasar."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S4271
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Fitria
"Diese Arbeit bescafligt sich mit dem Thema der Einflosse der Werbung in den Frauenzeitschriften auf die Bildung des Frauenimages in Indonesien and in Deutschland. Das Ziel diesar Arbeit ist, Die Gemeinsamkeiten and die Unterschiede bei der Bildung des Frauenimages zu untersuchen. Die Daten stammten aus den Frauenzeitschriften Fenura und Brigitte um die Daten zu analysieren, verwende ich die Werbungstheorie A-von Tomagola and die linguistischen Theorien von Blanke, Galtung, und Van Planta. Nach den Ergebnissen der Analyse kann man einen Schlu? ziehen, Dass Frauenimages stande von den Werbungen in den Frauenzeitschriften gepragl werden. In Indonesien spielt die Franenschunheif eine wichtige Rolle bei der Bildung des Images. lm Unterschied zu Indonesien Sind sowoh die innore ab auch die an?ere Sconheit in Deutschland Wichtige Komponente det Imagebildung."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ketut Shanty
"Produk yang di tujukan untuk wanita begitu banyak
ragamnya. Dari sekian banyak produk tersebut, produk pembalut
wanita yang ada di pasaran pun b e gitu· banyak, bai k dari merek
yang ada maupun jumlahnya. Masing.,...masing ·menawarkan kelebihan
produk, dan menawarkan s uatu perne cahan· masa ah yang dialami
dalam kehidupan wanita. Car e free adalah salah satunya.
Produk ini mempos isikan produknya sebagai pembalut
.
wanita yang bukan untuk m a s~ haid, tetapi di pergunakan
setiap hari guna mengatasi kelembaban sebe l um dan sesudah
masa haid wanita.
Untuk membangun pengetahu n mengenai produk pembalut irii
memang tidak mudah , kare na masyarakat umumnya hanya mengenal
pembalut-pembalut wanita yang dipergunakan untuk masa haid
saja. Salah satu strategi promosi yang mereka pilih adalah
iklan. Media yang dipilih hanya majalah wanita, seperti
Femina, Kartini, dan Sarinah. Setelah lima tahun, pihak Johnson. & Johnson mulai
memperluas segmen pasarnya ke remaja,.melalui majalah Gadis.
Untuk melihat sampai seberapa j~uh pengetahuan remaja putri,
maka dilihat dari proses persepsi dimana akan dilihat juga
· apakah unsur...;.unsur iklan Carefree mampu menarik perhatian
mereka.
Penulis mengambil 100 responden remaja putri SMP dan
SMA, yang pernah li at iklan Carefree d i wilayah Pondok Indah
dengan pengambilan. sampel secara acak sederhana. Tehnik
pengumpul an ~at a menggunakan wawancara berstr uktur , wawancara
dengan pihak Johnson & Johnson, serta studi kepustakaan .
Penelitian · ini menghasilkan jawaban , bahwa ilustrasi
(gambar utama) merupak:an unsur yang paling menarik , yang
p~rt am a kali d ilihat, dan juga unsur y ang pa1ing mudah
diingat . Sebagiban besar r esponc;ten kurang mengetahlii mengenai
headline iklannya, mayoriias responden cukup mengetahui
ilustrasi ikl an , dan umumny l ebih mampu menyebutkan gambar
utama saja dar i 4 ilustrasi ¥ang ada. Responden yang pernah
membaca naskah iiklan · rnaupun yang t iaak pernah cukup
mengetahuinya. Baik responden yang pernah membaca naskahnya
maupun yang tidak pernah membaca ternyata kurang tahu
penggunaan sebenarnya dari
pembalut tersebut digunakan
Carefree, mereka beranggapan
untuk masa-masa haid. Mengenai slogan yang digunakan, mayoritas responden tidak pernah
membacanya, sehingga pengetahuan mereka mengenai unsur iklan
ini adalah rendah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1992
S4047
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Chairani
"Skripsi ini membahas struktur wacana iklan advertorial pembalut wanita dalam majalah wanita remaja dari segi suprastruktur, kohesi, dan makrostruktur. Data yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah iklan advertorial berjudul "Grab Your Moment Anywhere" yang diambil dari agenda bonus majalah bulanan wanita remaja Gogirl! edisi Januari 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suprastruktur iklan advertorial tersebut terdiri atas judul atau kepala iklan, subjudul, badan iklan, elemen visual, foto produk, dan baseline. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia nonformal dan bahasa Inggris. Di samping itu, ditemukan alat-alat kohesi, yaitu referensi, substitusi, elipsis, konjungsi, repetisi, sinonimi, hiponimi atau hiperonimi, antonimi, dan kolokasi. Hasil penelitian makrostruktur menunjukkan bahwa wacana iklan ini tidak padu karena antara bagian eksplanasi iklan dan bagian persuasi iklan terbukti tidak berkorelasi sehingga bagian persuasi iklan terkesan sebagai "wacana tempelan".

This thesis discusses about the discourse structure of woman napkin advertorial advertisement on woman?s teen magazine from its superstructure, cohesion, and macrostructure. The data that is used in this research is an advertorial advertisement titled "Grab Your Moment Anywhere" which was taken from monthly woman?s teen magazine Gogirl! printed on January 2011. The summary of this research shows that the superstructure of this advertisement consists of headline, subheadline, bodycopy, visual elements, product shot, and baseline. This advertisement uses nonformal Indonesian and English language. Moreover, the summary also shows several cohesions in this advertisement: reference, substitution, elipsis, conjunction, repetition, synonym, hyponym or hyperonym, antonym, and collocation. Furthermore, macrostructure anylise shows that this advertisement discourse is not compact because there is no correlation between the explanation part and the persuation part so that the persuation part looks as "the patch discourse"."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42047
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Leoni Sarmauli
"Iklan merupakan salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk mempromosikan produk yang dihasilkannya. Melalui iklan dapat dilihat wacana apa yang ingin disampaikan oleh pembuat iklan kepada para konsumennya. Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam skripsinya merupakan sebuah tinjauan untuk membuka wacana suatu konsep yang menggabungkan sisi feminitas dan maskulinitas yang terdapat dalam iklan-iklan tersebut. Konsep yang dimaksud adalah konsep androginitas dalam keempat iklan busana wanita, yaitu Comma, Mexx, Anastacia by s.Oliver, dan Basler, serta empat iklan kosmetik pria, yaitu iklan parfum Attitude Giorgio Armani, Fleur Du Male Jean Paul Gaultier, Joop!GO dan iklan perawatan wajah L?Oréal. Dengan menggunakan Konsep Androgini, Teori Jender dan Fesyen, khususnya dengan pendekatan Naomi Wolf (?Mitos Kecantikan?), analisis dilakukan terhadap kedelapan iklan tersebut berdasarkan dua kategori besar, yaitu Iklan Busana Wanita dan Iklan Kosmetik Pria. Teori yang digunakan dalam analisis bertujuan untuk membuka suatu konsep androginitas yang direpresentasikan dalam kedelapan iklan tersebut. Dari hasil analisis dapat ditemukan bahwa androginitas terlihat dalam iklan-iklan yang diperuntukkan baik bagi kaum wanita maupun lelaki. Pada kaum wanita jelas terlihat dari pakaian yang mereka kenakan dan bagi para pria terlihat dari kepedulian mereka untuk menggunakan produk perawatan tubuh. Ideologi yang terkandung dalam pencitraan tersebut: di jaman pascamodern sekarang ini, batas jender dan seks tidak lagi seketat dan sejelas dahulu. Justru batasan tersebut lebih menuju pada kelonggaran seperti yang ditunjukkan pada kedelapan iklan tersebut.

Advertisement is one of many ways that the companies do to promote their products. Through advertisement, it can be seen what discourse that the advertiser made to the consumers. The research that the writer done is an observation to open the discourse of a concept that combine the feminine side dan masculine side in the advertisements. The concept is the androgyny concept in the four women?s clothes advertisements, Comma, Mexx, Anastacia by s.Oliver, and Basler, and also four men?s cosmetics advertisements, perfume advertisements by Attitude Giorgio Armani, Fleur Du Male Jean Paul Gaultier, Joop!GO and facial treatment advertisement by L?Oréal. By using The Androgyny Concept, Gender and Fashion Theory, especially with the approach Naomi Wolf (?Beauty Myth?), the eight advertisements will be analyzed based on two categories, Women?s Clothes Advertisements and Men?s Cosmetics Advertisements. The theory that will be used to analyze the advertisements has the aim to open the concept of androgyny that represented in all eight advertisements. From the result of analyzing the advertisements, the androgyny concept can be found in the advertisements for both women and men. For women it can be seen very clearly from their clothes by using trousers and for men it can be seen by looking their attention of using body treatment products and they care about their appearance. The ideology in these images: in Postmodernism era, gender and sex?s boundaries are not really firm and clear as used to be. That boundaries are even too loose today as can be seen on eight advertisements."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14754
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Karisma Rani
"ABSTRAK
Ketertarikan terhadap penampilan fisik adalah hal yang lazim terdapat dalam diri
setiap manusia. Tidak dapat dipungkiri bahwa baik pria maupun wanita menyukai orang
yang berpenampilan menarik dan cenderung berespon secara positif terhadap mereka.
Bagi kaum wanita, penampilan fisik yang menarik merupakan suatu problematika
tersendiri. Pola asuh yang diterima sejak kecil serta pengaruh dari lingkungan membuat
wanita seakan dituntut untuk lebih memperhatikan penampilan fisiknya dibandingkan
pria. Donovan dan Sanford (dalam Cohen, 1984) mengemukakan bahwa salah satu alasan
mengapa wanita mempermasalahkan fisiknya adalah karena wanita hidup dalam budaya
dimana wanita dituntut untuk cantik agar dapat dihargai.
Setiap wanita memiliki gambaran tersendiri akan penampilan fisiknya, dan
bagaimana ia melihat tubuhnya secara keseluruhan . Gambaran semacam ini disebut
body image. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa body image erat kaitannya dengan
harga diri seseorang. Banyak faktor yang mempenganihi pembentukan body image,
diantaranya adalah pengaruh lingkungan, media massa, dan sebagainya. Paradigma
kecantikan yang ditimbulkan dari pengaruh faktor-faktor tersebut dapat memberikan
dampak yang negatif bagi wanita. Banyak wanita yang terobsesi dengan penampilan
fisiknya, dan tidak jarang memiliki tuntutan-tuntutan yang tidak realistis terhadap dirinya
sendiri. Remaja putri adalah kelompok usia yang rentan terhadap gangguan body image.
Para ahli mengatakan bahwa kepedulian akan penampilan fisik umumnya dimulai ketika
seseorang menginjak usia remaja. Pada masa remaja itulah penampilan fisik sangat
mempenganihi bagaimana seseorang mempersepsikan dirinya sendiri. Banyak cara yang
dilakukan wanita untuk mengatasi ketidakpuasan terhadap penampilan fisiknya, antara
lain berkonsultasi dengan ahli kecantikan, menjalani diet ketat, dan Iain-lain. Salah satu
cara yang saat ini populer untuk mengatasi ketidakpuasan terhadap penampilan fisik
tersebut adalah melakukan bedah plastik kosmetik. Bedah ini bertujuan untuk merubah
bagian tubuh yang tidak disukai seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
body image remaja putri yang telah menjalani bedah kosmetik, melihat perubahan
psikologis yang dialami pasca operasi, dan adanya kemungkinan kecenderungan Body
Dismorphic Disorder pada pasien.
OnlidHs. ( n1 995), Rice (1996). Penjelasant seiornig-ktaeto rmie pnegrekneamib kaonngsaenp rdiermia djaan dbaargii Paanpnaylai ay adiatnu
body image oleh Atwater (1983), dan teori-teori mengenai perkembangan body imase
pada remaja yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Untuk membahas mengenai
gangguan body mage, peneliti menggunakan teori Heinberg (dalam Thompson, 1996).
Body mage dalam hubungannya dengan operasi plastik dijelaskan menggunakan teori
dari Thompson (1996).
Metode penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan
penggunaan studi kasus terhadap tiga orang responden. Untuk menggali informasi
sedalam-dalamnya digunakan wawancara mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden mengalami ketidakpuasan
pada satu atau lebih dari bagian tubuhnya. Seluruh responden juga mengakui adanya
prototype fisik ideal seorang wanita yang terdapat dalam masyarakat, dan pentingnya
penampilan fisik dalam meningkatkan rasa percaya diri mereka. Selain itu para
responden juga merasakan kontribusi dari media terhadap body image mereka.
Peneliti berharap adanya penelitian lanjutan mengenai topik bedah kosmetik ini,
mengingat masih sedikitnya penelitian mengenai topik ini sedangkan gangguan body
image adalah hal yang banyak dialami pada remaja putri."
2003
S2427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Chory Anggraini
"Wardah merupakan produk kosmetik yang berhasil menjadi pelopor kosmetik yang membentuk positioning Islamic brand sebagai strategi dalam menghadapi persaingannya di industri kosmetik. Disini, khalayak turut menentukan keberhasilan dari positioning yang dibentuk Wardah. Penelitian ini menggunakan teori pemahaman yang didukung konsep IMC untuk memahami pemahaman khalayak dalam konsumsi teks iklan Wardah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma post-positivis dan teknik analisis tematik. Target dalam penelitian ini ialah wanita dewasa awal pengguna kosmetik Wardah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman khalayak mengenai penyampaian pesan dalam iklan Wardah di media tidak hanya menekankan aspek religiusitasnya, akan tetapi juga terdapat pengaruh dari segi keunggulan kualitas serta konsep Halal pada produk Wardah.

Wardah is the cosmetic product which is success as the cosmetic pioneer forms positioning of islamic brand as a strategic in cosmetic industry competition. Public determine achievment from the positioning that is formed by Wardah. This research used the theory of understanding and IMC as the concept of supporters to understand the audience's understanding of the text advertising Wardah consumption. This research used a qualitative approach to the post-positivist paradigm and technique of thematic analysis. The target in this research are the early adulthood females who are the users of Wardah cosmetics. This result of this research indicates that the audience`s understanding about the delivery of messages in advertising Wardah in the media is not emphasize of the religiusitasn aspect, but also there are influenced by preeminence quality and the concept of Halal in Wardah products.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S44863
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Advertising industry in Indonesia is growing faster than ever, but the truth is, when we talk about morality in advertising, it is terrified. We can see that from some advertisements which has women as talents. There is never going to be the good advertisements, or the bad advertisement, especially when they are judged only by 'true or false'. But, advertisement can be evaluated by the etiquette manner (polite or impolite), and by moral manner (morale or immorale; human dignity, conscience, and justice). It is critical to concern on moral reality. At least four factor should be concemed: human dignity, conscience, justice, and faith to God. Adveritisement should not be seen only as commercial and publication tools that requires aesthetical stuff. It is should be seen also as a moral substance. Therefore, advertisement which uses woman talent taken into some accounts: (1) the reflection of woman's role and attitude change proportionally and contextually, (2) it is not allowed to picture woman and place her to be harrased, exploited, prettified, and as an object that anyhow could decrease her dignity, (3) the equality of gender should not be confronted or biased in whole ordinary day aspect ."
JISIP 7 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>