Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1588 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Limbong, Bernhard
Jakarta: Margaretha Pustaka , 2012
333.73 BER k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Sofyan Husein
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1997
333.73 ALI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Iswandi
"ABSTRAK
Kebijakan pengelolaan sumberdaya alam di Indonesia
salah satunya adalah penetapan suatu kawasan menjadi
kawasan taman nasional, erbagai peraturan perundangundangan
di bidang lingkungan yang mengatur tentang
kawasan konservasi termasuk di dalamnya kawasan taman
nasional, lebih berorientasi kepada wawasan ekologi
daripada kegiatan-kegiatan konservasi. Pola penetapan
kawasan taman nasional yang bernuansa top-down dan
sentralistik dengan tidak mengikutsertakan masyarakat
yang tinggal di dalam maupun di sekitar kawasan taman
nasional tersebut, merupakan ihwal dan penyebab
terjadinya konflik antara masyarakat adat setempat
dengan pihak pengelola kawasan. Berkenaan dengan
pemilikan, penguasaan penggunaan tanah di dalam
kawasan, masyarakat adat tidak mempunyai alas hukum
yang kuat. Pola penguasaan, pemilikan dan penggunaan
tanah adat didasarkan pada prinsip bahwa tanah
mempunyai unsur sosio-kultural dan religio-magis
sehingga antara masyarakat adat dan tanah mempunyai
hubungan yang abadi dan tidak bisa dipisahkan. Apabila
terjadi tumpang tindih antara penetapan kawasan taman
nasional dengan hak atas tanah adat dari masyarakat
hukum adat, maka hal tersebut sering diselesaikan
dengan cara musyawarah. UUPA sendiri sebagai peraturan
dasar di bidang agraria yang disusun berdasarkan tidak
mengatur dengan tegas tentang pengakuan hak-hak
masyarakat adat dan penyelesaian konflik pertanahan
yang timbul di kawasan taman nasional. Demikian juga
peraturan perundangan di bidang lingkungan lebih
berorientasi kepada kepentingan sektoral dan lebih
banyak memberikan batasan ruang gerak masyarakat adat.
Lahirnya Inpres No. 1 Tahun 1976 dan Ketetapan No.
IX/MPR/2001 seharusnya bisa dijadikan semangat dan
pedoman para penyelenggara negara dalam mengatasi
konflik pertanahan yang timbul. Namun hingga saat ini
konflik antar berbagai pemangku kepentingan di kawasan
taman nasional semakin berkembang terlebih dengan
diterbitkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang memberi
wewenang penuh kepada Pemerintah Daerah untuk
memanfaatkan seluruh potensi yang ada di daerahnya
secara maksimal."
2003
T36729
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Disa Vania
"ABSTRAK
Peran penting dalam penyelesaian kasus pertanahan di Indonesia menuntut Deputi
Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan BPN RI
untuk bekerja secara disiplin, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data
survei dengan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin kerja
memengaruhi kinerja karyawan di Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan
Sengketa dan Konflik Pertanahan BPN RI. Oleh karena itu, penyediaan alat
pelaksanaan disiplin kerja; pembuatan, pelaksanaan, dan sosialisasi SPO yang
jelas serta rinci; dan sistem pemberian insentif menjadi hal yang perlu dilakukan.

ABSTRACT
Important role in the resolution of land cases at Indonesia demanded Deputy of
Assessment and Management Dispute and Land Conflict National Land Agency
to work in discipline, so as produce good performance. This research uses a
quantitative approach and techniques of data collection by questionnaire survey.
The result of this research indicate that the work discipline affect employee
performance at Deputy of Assessment and Management Dispute and Land
Conflict National Land Agency. Therefore, the provision instrument of work
discipline; creating, implementation, and socialization of clear and detailed SPO;
and the system of incentives needs to be done.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Musdhalifah Tus Solikha
"[ABSTRAK
Pemerintah Kota Surabaya mempunyai pengaturan tanah yang unik dan tidak dijumpai di kota manapun di Indonesia dengan memberikan Surat Izin Pemakaian Tanah atau sering dikenal dengan ldquo Surat Hijau rdquo yang mendasari penarikan retribusi kepada masyarakat Pengaturan tanah tersebut di atas tanah negara dan sebagian lagi memang di sebagian tanah Aset Daerah Kota Surabaya sendiri Penelitian Kebijakan Penyelesaian Konflik Pertanahan di atas ldquo Surat Hijau rdquo di Kota Surabaya ini menggunakan metode penelitian hukum normatif yaitu penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti data sekunder atau bahan pustaka Dalam perkembangannya masalah ldquo Surat Hijau rdquo telah menimbulkan berbagai macam konflik antara pemegang ldquo Surat Hijau rdquo dengan Pemerintah Kota Surabaya Konflik ini timbul karena terdapat perbedaan persepsi antara masyarakat dan Pemerintah Kota Surabaya dalam merujuk peraturan mengenai masalah penguasaan tanah Untuk itu diperlukan solusi yang saling menguntungkan antara pemegang ldquo Surat Hijau rdquo dengan Pemerintah Kota Surabaya.

ABSTRACT
The Municipal City of Surabaya has a unique arrangement on land which are not found in any other city in Indonesia Land Usage Permit or commonly known as the Surat Hijau that underlie the withdrawal of levy to the public is managed and issued to the local population of Surabaya by the Municipal City of Surabaya This regulation is implemented upon the State Land and some upon the land that are part of Regional Asset of Surabaya itself The research about land conflict resolution policy of The Use of Land Permit uses Normative Juridical Research Method which focuses on the data collection tool and the study of literature After sometime the issues surrounding Surat Hijau has given rise to various sorts of conflicts between holders of Surat Hijau with the Municipal City of Surabaya This conflict arises because there is a difference in perception between the public and the city officials of Surabaya in reference to the regulation on land tenure This currently heated conflict required a solution that is mutually beneficial between the holders of Surat Hijau with the Municipal City of Surabaya ;The Municipal City of Surabaya has a unique arrangement on land which are not found in any other city in Indonesia Land Usage Permit or commonly known as the Surat Hijau that underlie the withdrawal of levy to the public is managed and issued to the local population of Surabaya by the Municipal City of Surabaya This regulation is implemented upon the State Land and some upon the land that are part of Regional Asset of Surabaya itself The research about land conflict resolution policy of The Use of Land Permit uses Normative Juridical Research Method which focuses on the data collection tool and the study of literature After sometime the issues surrounding Surat Hijau has given rise to various sorts of conflicts between holders of Surat Hijau with the Municipal City of Surabaya This conflict arises because there is a difference in perception between the public and the city officials of Surabaya in reference to the regulation on land tenure This currently heated conflict required a solution that is mutually beneficial between the holders of Surat Hijau with the Municipal City of Surabaya ;The Municipal City of Surabaya has a unique arrangement on land which are not found in any other city in Indonesia Land Usage Permit or commonly known as the Surat Hijau that underlie the withdrawal of levy to the public is managed and issued to the local population of Surabaya by the Municipal City of Surabaya This regulation is implemented upon the State Land and some upon the land that are part of Regional Asset of Surabaya itself The research about land conflict resolution policy of The Use of Land Permit uses Normative Juridical Research Method which focuses on the data collection tool and the study of literature After sometime the issues surrounding Surat Hijau has given rise to various sorts of conflicts between holders of Surat Hijau with the Municipal City of Surabaya This conflict arises because there is a difference in perception between the public and the city officials of Surabaya in reference to the regulation on land tenure This currently heated conflict required a solution that is mutually beneficial between the holders of Surat Hijau with the Municipal City of Surabaya , The Municipal City of Surabaya has a unique arrangement on land which are not found in any other city in Indonesia Land Usage Permit or commonly known as the Surat Hijau that underlie the withdrawal of levy to the public is managed and issued to the local population of Surabaya by the Municipal City of Surabaya This regulation is implemented upon the State Land and some upon the land that are part of Regional Asset of Surabaya itself The research about land conflict resolution policy of The Use of Land Permit uses Normative Juridical Research Method which focuses on the data collection tool and the study of literature After sometime the issues surrounding Surat Hijau has given rise to various sorts of conflicts between holders of Surat Hijau with the Municipal City of Surabaya This conflict arises because there is a difference in perception between the public and the city officials of Surabaya in reference to the regulation on land tenure This currently heated conflict required a solution that is mutually beneficial between the holders of Surat Hijau with the Municipal City of Surabaya ]"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T43971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Munaf
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Penanganan Masalah Sengketa, Konflik, dan Perkara Pertanahan Oleh Direktorat Jenderal Penanganan Masalah Agraria, Pemanfaatan Ruang dan Tanah Pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam dan studi literature. Dalam menganalisis, peneliti menggunakan teori evaluasi Bridgman dan Davis. Selama pelaksanaan Program Penanganan Masalah Sengketa, Konflik, dan Perkara Pertanahan, terdapat berbagai kendala atau masalah sehingga penting untuk melihat sistem evaluasi dalam menilai keberhasilan atau kegagalan program. Hasil penelitian adalah pelaksanaan Program Penanganan Masalah Sengketa, Konflik, dan Perkara Pertanahan belum sepenuhnya berhasil dalam mencapai tujuannya, dikarenakan ada beberapa komponen evaluasi yang tidak terpenuhi. Perlu adanya perbaikan atau evaluasi dalam beberapa aspek, seperti sumber daya manusia, alokasi anggaran, target program yang terlalu rendah, dan kesenjangan hukum dalam penyelesaian masalah perkara pertanahan.

ABSTRACT
This research aims to evaluate the implementation of the Handling of Disputes, Conflict, and Land Affairs Program by Directorate General of Agrarian Problems Handling, Spatial Use and Land in Ministry of Agrarian and Spatial Planning National Land Agency. This research uses a post positivist approach with qualitative data collection techniques through in depth interviews and literature studies. In analyzing, researchers used Bridgman and Davis evaluation theory. During the implementation of the Handling of Disputes, Conflict, and Land Affairs Program, there are various obstacles or problems, so it is important to look at the evaluation system in assessing the success or failure of the program. The Results Showed he implementation of the Handling of Disputes, Conflict, and Land Affairs Program has not fully succeeded in achieving its objectives, because there are some components of evaluation that are not fulfilled. There are some aspects that needs improvement or evaluation, such as human resources, budget allocation, targets of the program that are too low, and legal gaps in solving the problems of the land affairs."
2017
S66970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risda Dewi Sartika
"Penelitian etnografi ini membahas kompleksitas relasi aktor human dan entitas non human yang berfokus pada peran dan kapasitas dokumen dalam melanggengkan konflik. Surat keputusan izin lokasi yang diberikan negara kepada pengembang swasta PT Sentul City mendorong terjadinya perubahan pada kepengaturan wilayah dan relasi masyarakat di Desa Bojong Koneng. Dokumen tersebut membuka peluang bagi para aktor untuk mengaktifkan perannya dalam berbagai kondisi. Terbatasnya akses yang dimiliki masyarakat untuk mengetahui areal konsesi perusahaan memunculkan wacana tentang tindakan perusahaan yang dianggap telah melakukan manipulasi data. Saya berargumen bahwa perubahan relasi antar aktor yang berkonflik didorong oleh kekuatan dokumen melalui produksi dan reproduksi wacana.

This ethnographic research discusses the complexity of the relationship between human actors and non-human entities that focuses on documents' role and capacity in perpetuating conflict. The state's location permit decision to private developer PT Sentul City encourages changes to area control and community relations in Bojong Koneng Village. The document opens up opportunities for actors to activate their roles in various conditions. The limited access that the community has to find out about the company's concession areas raises a discourse about companies' actions that are considered to have manipulated data. I argue that documents' power drives the changing relations between conflicting actors through the production and reproduction of discourse."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fisko
"Penelitian ini bertujuan membahaas kebijakan pertanahan tahun 1966-1998 dan implikasi yang muncul akibat orientasi pembangunan ekonomi yang berfokus pada pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Mas Orde Baru (1966-1998) disebut sebagai masa penyimpanan pelaksanaan UUPA. Masa tersebut menghasilkan lebih banyak kebijakan mengenai hak atas tanah dan pendaftaran tanah dibandingkan kebijakan mengenai penguasaan pemilikan tanah (andreform) dan tata guna tanah. Kebijakan pertanahan selama tahun 1955-1998 telah merubah peranan dan fungsi tanah menurut UUPA yaitu dari tanah sebagai aset untuk mencapai kemakmuran rakyat menjadi tanah hanya sebagai faktor produksi (barang ekonomi) belaka. Peranan negara dalam bidang pertanahan pada masa itu justru dijadikan alat untuk mendukung berjalannya sistem pemerintahan orde baru. rekomendasi kebijakan pertanahan di masa mendatang diarahkan untuk merevis UUPA dan peraturan perundang-undangan turunannya antara lain dengan memberikan akses yang sama bagi setiap warga negara terhadap tanah yang juga merupakan hak dasar manusia, memberikan informasi yang luas tentang pertanahan karena sifatnya sebagai barang ekonomi yang spesifik (khas), antisipasi terhadap kecendrungan perubahan struktur perekonomian ke arah sektro sekunder dan tersier, memberikan arah yang tegas terhadap kebijakan ranah pedesaan (pertanian) dan kebijakan tanah perkotaan (non pertanian) dan internalisasi semangat otonomi daerah di dalam kebijakan pertanahan."
2006
JUKE-1-3-Apr2006-259
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Rosnidar
Depok: Rajawali, 2017
346.043 SEM h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>