Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182231 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Virginia Samantha
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2010
S3587
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Justine Elisse
"Tingginya penggunaan internet di kalangan remaja Indonesia menyebabkan mereka rentan terhadap penggunaan internet bermasalah. Penggunaan internet yang bermasalah ini dapat memicu berbagai masalah psikologis, termasuk distres psikologis. Salah satu faktor yang berkaitan dengan penggunaan internet bermasalah dan distres psikologis adalah pola pengasuhan orang tua. Oleh sebab itu, penelitian bertujuan untuk melihat bagaimana peran pola pengasuhan positif orang tua dalam memoderasi hubungan penggunaan internet bermasalah dengan distres psikologis pada remaja di Indonesia. Penelitian kuantitatif non-eksperimental ini dilakukan pada 305 remaja berusia 15-18 tahun yang merupakan pengguna internet aktif dan diasuh oleh orang tua. Penggunaan internet bermasalah diukur menggunakan instrumen Generalized Problematic Internet Use-II (GPIUS-II), distres psikologis diukur menggunakan instrumen Depression, Anxiety, and Scale-21 (DASS-21), dan pola asuh positif diukur menggunakan instrumen Parent as Social Context Questionnaire (PSCQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh positif tidak berperan secara signifikan sebagai moderator hubungan antara penggunaan internet bermasalah dan distres psikologis remaja, walaupun ditemukan arah hubungan yang melemahkan. Peneliti menyarankan pentingnya meneliti faktor-faktor lain dalam memoderasi hubungan antara penggunaan internet bermasalah dan distres psikologis pada remaja, mengingat penelitian ini juga menemukan adanya hubungan positif antara penggunaan internet bermasalah dengan distres psikologis. Salah satu faktor yang dapat dipertimbangkan adalah peran pola asuh negatif.

The high internet usage among Indonesian adolescents makes them vulnerable to problematic internet use. This problematic use of the internet can lead to various psychological problems, including psychological distress. One factor related to problematic internet use (PIU) and psychological distress is parenting style. This study aims to examine the moderating role of positive parenting style in the relationship between PIU and psychological distress among adolescents in Indonesia. This nonexperimental quantitative study involved 305 adolescents aged 15-18 years, who are active internet users and live with their parents. PIU was measured using the Generalized Problematic Internet Use-II (GPIUS-II), psychological distress was measured using the Depression, Anxiety, and Stress Scale-21 (DASS-21), and positive parenting style was measured using the Parent as Social Context Questionnaire (PSCQ). The results showed that positive parenting style did not significantly moderate the relationship between PIU and psychological distress, although a weakening direction was observed. This study suggests the importance of investigating other factors that may moderate the relationship between problematic internet use and psychological distress in adolescents, as a positive relationship between PIU and psychological distress was also found. One factor that could be considered is the role of negative parenting."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nabela Sinatryani
"Skripsi ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa sulung di Universitas Indonesia dengan batasan usia remaja. Variabel pola asuh orangtua diukur dengan menggunakan kuesioner Parental Authority Questionnaire dan motivasi berprestasi diukur dengan Achievement Motives Scale Revised. Responden pada penelitian ini adalah 243 mahasiswa Universitas Indonesia.
Dengan menggunakan One-way Analysis of Variance (ANOVA), hasil korelasi menunjukkan bahwa pola asuh orang tua memiliki hubungan dengan hope of success dalam motivasi berprestasi yakni, ayah sebesar F(242)=7.042, p=0.001 dan ibu sebesar F(242)=14.138, p=0.000. Kemudian pola asuh orang tua juga memiliki hubungan dengan fear of failure dalam motivasi berprestasi yakni, ayah sebesar F(242)= 12.465, p=0.001 dan ibu sebesar F(242)=15.886, p=0.000. Pola asuh orang tua secara otoritatif membuat remaja memiliki hope of success dalam motivasi berprestasi dan pola asuh secara otoriter membuat remaja memiliki fear of failure dalam motivasi berprestasi.

This quantitative research aim for the relationship between parenting style and achievement motivation among firstborn adolescent student in University of Indonesia. Using questionnaire as a instrument, Parental Authority Questionnaire was use to measure parenting style, and Achievement Motives Scale Revised was use to measure achievement motivation. 243 adolescents were asked to complete the questionnaires.
Using One-way Analysis of Variance (ANOVA), parenting style has been found significance with hope of success dimension in achievement motivation, for father F(242)=7.042, p=0.001 and mother F(242)=14.138, p=0.000. This research also shows significance result between parenting style and fear of failure dimension in achievement motivation, for father F(242)= 12.465, p=0.001 and mother F(242)=15.886, p=0.000. Authoritative parenting style make adolescent have hope of success in achievement motivation and authotitarian parenting style make them have fear of failure in achievement motivation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57380
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananda Puspitasari
"Mahasiswa Fasilkom UI memiliki intensitas frekuensi dan durasi penggunaan laptop yang lebih tinggi dibandingkan fakultas lainnya yang ada di UI, padahal desain laptop tidak sesuai dengan standar ergonomi. Hal ini nantinya dapat memberikan dampak yang buruk bagi mahasiswa seperti menurunnya produktivitas karena gangguan kesehatan akibat menggunakan laptop. Penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan jumlah responden 116 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku penggunaan laptop dan keluhan kesehatan akibat penggunaan laptop.
Hasil penelitian ini menunjukkan hanya 47.4% responden yang menggunakan laptop dengan postur baik dan 55.2% mengalami keluhan kesehatan parah. Dari hasil uji Chi Square, tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku penggunaan laptop dengan keluhan kesehatan yang dirasakan akibat penggunaan laptop (p= 1.00, α = 0.05). Informasi mengenai penggunaan laptop yang benar beserta dampak penggunaan laptop pada mahasiswa Fasilkom UI perlu disosialisasikan secara luas agar pengguna laptop terhindar dari risiko gangguan kesehatan akibat penggunaan laptop.

Students of Computer Science Faculty, UI have higher frequency and duration in using laptop than other faculties in UI, whereas laptop design may not appropriate with ergonomic standard. Inappropriate laptop design with ergonomic standard can cause negative effects to students, such as decreasing of productivity due to health problems emerged after using laptop. This research designed using correlative descriptive with 116 respondents. This study purposed to examine the relationship between behavior in the usage of laptop and health problems due to the usage of laptop.
The result showed that only 47.4% students have good posture when using laptop and 55.2% have severe health problems. Based on chi square test, there was no significant relationship between behavior in the usage of laptop and health problems due to the usage of laptop (p= 1.00, α = 0.05). Information about right posture when using laptop and the impacts should be socialized to avoid the risk of health problems due to the usage of laptop.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S1889
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Yuanita Prananto
1993
S2388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Munawir Yusuf
"Penelitian ini dilaksanakan atas dasar kenyataan bahwa hasil belajar yang tinggi merupakan dambaan bagi setiap anak lebih-lebih bagi orangtua. Karena itu tidak jarang terjadi orangtua yang kadang-kadang memaksakan anaknya untuk masuk ke sekolah tertentu dengan harapan prestasinya menjadi baik. Padahal kita tahu bahwa untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik atau tinggi, banyak faktor yang terkait, tidak hanya ditentukan oleh keinginan dan harapan orangtua maupun kualitas sekolah. Masih banyak faktor lain yang berpengaruh dan harus diperhatikan, baik yang bersifat internal maupun eksternal, baik yang bersifat intelektif maupun non intelektif. Karena itu perlu ditelusuri sejauh mana peran faktor intelektif dan non intelektif terhadap hasil belajar pada siswa yang terbukti telah mampu mencapai prestasi unggul atau tinggi.
Duaratus siswa Kelas I SMP Negeri I Surakarta ditetapkan sebagai sampel penelitian dari sejumlah 355 siswa yang menjadi populasi penelitian. Mereka ini berdasarkan NEM SD yang diperoleh, termasuk golongan paling tinggi untuk wilayah Surakarta, yang berarti termasuk berprestasi Unggul. Dengan mengkhususkan pada variabel Inteligensi, dan Kreativitas (disebut faktor intelektif), serta Pola Asuh Orangtua dan Perilaku Belajar (disebut faktor non intelektif), dicari hubungannya dengan Prestasi Belajar yang dicapai siswa pada Catur Wulan Pertama 1995/1996 untuk beberapa mata pelajaran yang ditetapkan. Masing-masing variabel dicari hubungan atau korelasinya, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama.
Dengan menggunakan analaisis Regresi Ganda dengan bantuan komputer Program Statistik SPS dari Sutrisno Hadi dan Sena Pamardiyanto Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (1994), diperoleh hasil sebagai berikut:
- Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Inteligensi, Kreativitas, Pala Asuh Orangtua, dan Perilaku Belajar, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, dengan Prestasi Belajar pada Siswa Berprestasi Unggul (F x.458 dengan P = 0.000).
- Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Inteligensi dengan Prestasi Belajar Siswa Berprestasi Unggul setelah pengaruh Kreativitas, Pola Asuh Orangtua dan Perilaku Belajar dikontrol (r = 0.185 dan p= 0.001).
- Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Kreativitas dengan Prestasi Belajar Siswa Berprestasi Unggul setelah pengaruh Inteligensi, Pola Asuh Orangtua dan Perilaku Belajar dikontrol (r = 0.0126 dan p = 0.011).
- Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Pola Asuh Orangtua dengan Prestasi Belajar setelah pengaruh Inteligensi, Kreativitas dan Perilaku Belajar dikontrol (r = 0.172 dan p = 0.010).
- Ada hubungan yang positif dan signifikan antara Perilaku Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Berprestasi Unggul setelah pengaruh Inteligensi, Kreativitas, dan Pola Asuh Orangtua dikontrol (r x.146 dan p = 0.027).
- Ada perbedaan besamya sumbangan efektif maupun relatif antara Inteligensi, Kreativitas, Pola Asuh Orangtua dan Perilaku Belajar terhadap Prestasi Belajar. Sumbangan efektifnya adalah 4,4% (Inteligensi), 2,2% (Kreativitas), 2,9% (Pola Asuh Orangtua) dan 2,1% (Perilaku Belajar). Sedangkan sumbangan relatifnya adalah Inteligensi (37,5%), Kreativitas (18,8%), Pola Asuh Orangtua (25,2%), dan Perilaku Belajar (18,3%).
Dengan demikian keenam hipotesis yang diajukan terbukti kebenarannya dengan tingkat signifikansi yang cukup tinggi (p = < 0.01). Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak dengan prestasi tinggi yang dicapai pada NEM SD, secara umum dapat diterangkan melalui keempat variabel yang diteliti ini sebesar 11.7%. Walaupun besarnya sumbangan efektif tidak terlalu tinggi, namun secara statistik temuan ini sangat meyakinkan / signifikan.
Untuk penelitian lebih lanjut, kiranya dapat diajukan saran-saran antara lain sebagai berikut. (1) Mengenai sampel penelitian, hendaknya dapat diperluas tidak hanya satu sekolah tetapi dapat dicari beberapa sekolah yang memiliki karakteristik berbeda. (2) Mengenai variabel penelitian, juga dapat ditambah karena masih banyak faktor lain yang masih harus digali. (3) Mengenai skala pengukuran yang telah dikembangkan dapat dilakukan kalibrasi lagi untuk menampung perkembangan-perkembangan baru yang terjadi dalam masyarakat sehingga dapat ditambah butir-butir baru yang relevan. (4) Sementara itu dari hasil penelitian ini kiranya orangtua dan guru lebih memperhatikan dalam hal pembinaan kedisiplinan belajar pada anak didiknya, serta memacu perkembangan kreativitas anak, terutama menghadapi perkembangan yang penuh dengan tantangan dan pilihan-pilihan seperti sekarang Dengan demikian anak didik kita lebih memiliki kesiapan dalam memasuki era globalisasi di masa yang akan datang (mys)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zikri Neni Iska
"Kemajuan teknologi komunikasi dengan beredarnya CD porno, tayangan pornogratis di media elektronika dan media cetak dan pergaulan bebas dengan perilaku seksual yang transparan Serta perubahan nilai-nilai tradisional yang dianut kepada nilai-nilai moderat (nilai-nilai permissiveness) terlihat pada perilaku remaja dengan perilaku seksual dalam bentuk premariral .sex (hubungan seksual sebelum nikah). Perilaku seksual sebelum nikah yang dilakukan remaja didasarkan pada anggapan bahwa jika menolak hubungan seks akan ditinggal pacar, merasa ditertawakan jika menolak seks intim dan anggapan bahwa tidak ada yang mau berpacaran dengan orang yang menolak hubungan intim Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sarlito Wirawan Sarwono pada tahun 1980 telah menunjukkan sebanyak 387 orang remaja telah melakukan hubungan seksual sebelum nikah (dari berciuman sampai dengan berhubungan kelamin).
Hubungan seksual sebelum nikah yang dilakukan remaja bersumber pada infonnasi tentang seks dari teman Dan adapun sumber infomiasi tentang seks dari orang tua berada pada urutan ketiga Artinya bahwa orang tua yang diharapkan menjadi sumber utama bagi remaja dalam kaitannya dengan premadtal sex ini karena remaja merupakan bagian anggota keluarga yang berinteraksi secara intens dengan orang tuanya. Seks bebas yang terjadi di kalangan remaja, kecenderungan terjadinya kehamilan dengan tindakan aborsi akan bemkibat terhadap resiko infeksi alat reproduksi, kemandulan, pendarahan menuntut peranserta orang tua dengan pola asuhnya.
Dengan dasar ini peneliti ingin mengelahui hubungan antara pola asuh orang tua dan sikap remaja terhadap hubungan seksual sebelum nikah dan ingin mengetahui seberapa besar hubumgan tersebut Sampel dalam penelitian ini adalah remaja berpendidikan SLTA baik negeri maupnm swasta yang beljumlah 156 orang. Tehnik pengambilan sampel ini adalah dengan stratified random samp!ing,yaitu proses pemilihan sampel dengan cara mengidentifikasi subkelompok-subkelompok dalam populasi, dan mengusahakan agar setiap subkelompok terwakili dalam sampel sesuai dengan proporsi yang ada dalam populasi Alat ukurnya menggunakan skala pola asuh yang dirancang sendiri oleh peneliti berdasarkan dari karakteristik macam-macam pola asuh menurut Baumrind (1968) dan skala Reiss tentang premariral sexdengan analisis korelasi Pearson (Product moment correlation).
Hasil dari penelitian yang dilakukan ini, menunjukkan kecenderungan pola asuh permisif yang berhubungan secara signifikan. Besaran hubungannya adalah 0.355 pada pola asuh pennisif dengan hubungan seksual berciuman sebelum nikah, 0.231 pada premarital sex bercumbu,dan 0.168 pada premarital sex berhubungan ke|amin Pola asuh otoritatif juga berhubungan secara signifikan dengan hubungan seksual berciuman sebelum nikah sebesar O.225.
Dengan demikian, maka pola asuh permisif dalam premarital sex menunjukkan kecenderungan terjadinya hubungan seksual sebelum nikah karena memiliki besaran angka 0355. Pola asuh otoritatif dan pola asuh otoriter yang menunjukkan kecenderungan tidak terjadinya hubungan seksual sebelum nikah. Oleh karena itu, disarankan agar orang tua menerapkan pola asuh otoritatif dan pola asuh otoriter kepada anak remajanya dalam kaitannya dengan premarilal sex. Berkaitan dengan hasil penelitian ini, untuk menemukan sebesar besar/kuat hubungan pola asuh orangtua dan sikap remaja terhadap premariral sex, maka analisisnya dengan metodologis multiple regression."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38519
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Anwar Is
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencapaian prestasi belajar siswa BLK Surabaya tahun anggaran 1997/1998 dan untuk mengetahui intensitas hubungan antara pola asuh orang tua, teman sebaya dan respon siswa path media pendidikan dengan prestasi belajar siswa.
Dalam menjawab tujuan penelitian tersebut pendekatan ex-post facto merupakan metode yang digunakan, 72 peserta pelatihan BLK Surabaya angkatan terakhir program pelatihan untuk tahun anggaran 1997/1998 diambil sebagai responder. Angket digunakan sebagai metode pengumpulan data sedang jenis data yang dikumpulkan berkenaan dengan pola asuh orang tua peserta, intensitas interaksi peserta dengan teman sebaya dan respon siswa terhadap media pendidikan. Sedang data tentang prestasi belajar siswa diambil dan hasil nilai ujian akhir antara ujian praktek dan teori.
Analisa data pada studi ini adalah korelasi. Metode ini digunakan untuk mengukur hubungan secara individual dan bersama-sama antara ketiga variabel tersebut dengan prestasi belajar siswa pelatihan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa prestasi belajar yang dicapai siswa BLK Surabaya tahun anggaran 1997/1998 pada katagori cukup (sebanyak 45 orang siswa = 62,5 %). Selanjutnva hasil analisis korelasi menunjukkan ; (1) Terdapat hubungan berbanding lurus dan signifikan antara Pola asuh orang tua dengan Prestasi belajar siswa = 0,4423 (p < 0,05) (2) Terdapat hubungan antara Teman sebaya dengan Prestasi belajar siswa, r = 0,2734 (p < 0,05); (3). Hasil analisa korelasi juga menunjukkan adanya hubungan antara Respon siswa pads media pendidikan dengan prestasi belajar siswa, r = 0,2837 (p < 0,05).
Analisa korelasi ganda menunjukkan bahwa ketiga variabel (pola asuh orang tua, interaksi teman sebaya dan tingkat respon siswa pada media pendidikan) secara bersama-sama menjelaskan sekitar 25 % variasi pada skor prestasi belajar siswa. Namun demikian secara individual variabel pola asuh orang merupakan variabel yang mempunyai hubungan dengan prestasi belajar yang paling kuat.
Implikasi dari temuan ini adalah bahwa rekruitmen calon peserta perlu untuk mempertimbangkan faktor pola asuh orang tua jika keberhasilan dalam mengikuti program pelatihan BLK Surabaya menjadi prioritas. Hasil reviu literatur menunjukkan bahwa pada pola asuh orang tua yang deinokrasi cenderung memberikan kebebasan anak untuk berkreasi.
Pada saat belajar mengajar kelangsungan, intensitas interaksi dengan teman sebaya dan perhatian peserta pelatihan terhadap media pendidikan menjadi faktor berikut yang mempunyai sumbangan terhadap keberhasilan peserta pelatihan di BLK Surabaya. Dengan kata lain penelitian ini menganjurkan bahwa peserta pelatihan BLK Surabaya perlu untuk diberi kesempatan untuk saling berinteraksi dengan teman sebayanya dan lebih intensif dalam memanfaatkan media pendidikan yang ada di BLKJ Surabaya. "
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asyifa Zulkifli
"Pola asuh ayah dan ibu dalam mengasuh anak menjadi salah satu faktor yang berperan penting dalam membangun kesiapan menikah sang anak saat di usia dewasa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara pola asuh ayah dan ibu yang berperan secara signifikan dalam memprediksi kesiapan menikah pada dewasa awal. Sejumlah 483 partisipan berusia 19-29 tahun diuji dengan Parental Authority Questionnaire (PAQ) dan Inventori Kesiapan Menikah untuk melihat nilai persepsi pola asuh orang tua dan kesiapan menikah. Analisis multiple regression menunjukkan bahwa pola asuh ayah otoriter dan permisif serta pola asuh ibu demokratis secara signifikan memprediksi kesiapan menikah dewasa awal. Berdasarkan temuan tersebut, disimpulkan bahwa semakin cenderung pola asuh otoriter dan permisif pada ayah, semakin rendah tingkat kesiapan menikah pada dewasa awal. Sementara, semakin cenderung pola asuh demokratis pada ibu, semakin tinggi tingkat kesiapan menikah pada dewasa awal.

Parenting styles from father and mother in growing children up are one of the factors that has an important role to develop marriage readiness when their children be an adult. Therefore, this study aims to determine whether there are differences between parenting styless of father and mother that has a significant role in predicting marriage readiness in early adulthood. 483 participants aged 19-29 years were tested using Parental Authority Questionnaire (PAQ) and Inventori Kesiapan Menikah to see perceived parenting styles and marriage readinessscore. Multiple regression analysis shows that authoritarian and permissive parenting style of father and authoritative parenting style of mother significantly predict readiness for early adulthood. Based on these findings, it can be concluded that the more authoritarian and permissive parenting styles of fathers, the lower level of marriage readiness in early adulthood. Meanwhile, the more authoritative parenting style of mother, the higher level of marriage readiness in early adulthood."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>