Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167651 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fitria Prabandari
"ABSTRAK
Banyak kontribusi penting yang dapat diberikan oleh pengusaha kecil bagi
perkembangan perekonomian (Longenecker, Moore & Petty, 1994). Kontribusi-
kontribusi tersebut antara lain; penyediaan lapangan kerja dan turut mendukung
perusahaan besar (produsen) dengan berperan sebagai penghubung antara
produsen dengan konsumen, serta berperan sebagai pemasok (supplier) yang
menyediakan bahan-bahan produksi bagi perusahaan besar (Longenecker, dkk,
1994). Usaha yang dijalankan pengusaha kecil tersebut bahkan dapat menyerap
sekitar 84% dari jumlah total tenaga kerja nasional (S. Iwantono, dalam GATRA
17 Januari 1998).
Meskipun peranan pengusaha kecil dalam menunjang kehidupan
perekonomian telah diakui, ternyata masih terdapat banyak masalah yang harus
dihadapi pengusaha kecil. Masalah-masalah tersebut antara lain; iklim usaha di
Indonesia yang dirasakan masih menyulitkan pengusaha kecil, berbagai tuntutan
dalam peran maupun tugas sebagai pengusaha kecil yang dirasakan menekan,
berbagai kondisi di linglcungan kmjanya yang sering menimbulkan masalah seperti;
adanya perampokan atau penjarahan, serta masalah-masalah yang timbul dalarn
hubungan interpersonal pengusaha kecil di tempat kerjanya.
Berbagai masalah dan tuntutan tersebut dapat menimbulkan stres. Lazarus
(1976) menyatakan bahwa stres muncul bila ada tuntutan-tuntutan pada diri
individu yang dianggap menantang, membebani atau melebihi daya penyesuaian
yang dimiliki individu. Kemudian Torrance (1986) rnenyatakan bahwa untuk
menunjang kesuksesan dalam pekerjaannya pengusaha kecil harus mengenali hal-
hal yang menyebabkan stres dan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan hal-hal pemicu stres tersehut.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penyebab
stres kerja serta perilaku coping yang dilakukan pengusaha kecil untuk mengatasi
hal-hal penyebab stres kerja tersebut.
Subyek penelitian ini adalah 63 orang pengusaha kecil dan berbagai jenis
usaha di Jakarta, yang diambil dengan menggunakan teknik nonprobability
sampling tipe accidental. Alat ukur yang digunakan disusun sendiri oleh peneliti, yaitu Kuesioner Penyebab Stres untuk mengukur taraf dan frekwensi tiap penyebab
stres kerja dan Kuesioner Perilaku Coping untuk mengukur frekwensi perilaku
coping pengusaha kecil untuk mengatasi hal-hal yang menyebabkan stres pada
pekerjaannya. Teknik pengolahan data yang dilakukan adalah dengan menghitung
mean, mean kelompok (grand mean) dan teknik analisa perbedaan mean dengan t-
test.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini diperoleh gambaran
bahwa penyebab stres kerja pengusaha kecil dimensi tuntutan tugas tergolong
bertaraf berat dan berfrekwensi tinggi. Sedangkan penyebab stres kerja dimensi
tuntutan peran, kondisi lingkungan kerja, iklim usaha dan hubungan interpersonal
tergolong sedang. Namun tidak ada dimensi penyebab stres kerja yang tergolong
bertaraf ringan dan berfrekwensi rendah.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kedua jenis perilaku coping
yaitu, perilaku coping berorientasi masalah dan berorientasi emosi berfrekwensi
sedang atau cukup sering dilakukan oleh pengusaha kecil. Namun melalui
pengujian t-test diketahui bahwa perilaku coping berorientasi masalah lebih sering
dilakukan pengusaha kecil untuk mengatasi hal-hal penyebab stres pada
pekerjaannya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai hal-
hal penyebab stres kerja dan perilaku coping untuk mengatasinya, khususnya pada
pengusaha kecil di Jakarta. Selain itu diharapkan hasil penelitian dapat
memberikan masukan bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan pengembangan
usaha kecil, terutama mengenai iklim usaha yang dirasakan masih cukup sering
menyulitkan pengusaha kecil."
1998
S2589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunda K. Rusman
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
S3526
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Musdalifah
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini mencoba lebih lanjut meneliti fenomena pengaruh buruk stres terhadap kemampuan pasangan melakukan coping dengan membedakan sumber stres dan menggunakan analisa diadik. Penelitian ini menguji pengaruh stres internal dan stres eksternal terhadap coping diadik negatif pasangan. Data dikumpulkan dari 203 pasangan, metode statistik dilakukan mengikuti Actor-Partner Interdependece Model (APIM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres eksternal tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap coping diadik negatif, tapi stres eksternal akan mempengaruhi stres internal yang kemudian akan mempengaruhi coping diadik negatif. Stres internal mempunyai orientasi pasangan, oleh karena itu stres internal suami bukan hanya mempengaruhi coping suami, tetapi juga istri. "
JPSU 1:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
James H.D.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
S3444
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9533
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwita Laksmi Sentari
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Purwina Laksmi Suntari
"Sekolah menengah umum (SMU) unggulan merupakan salah satu usaha yang dikembangkan oleh Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Kanwil Depdikbud) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Tujuan akhir dari dikembangkannya SMU unggulan ini adalah untuk memperoleh generasi penerus bangsa yang berkualitas, mandiri dan mampu bersaing dalam era pembangunan di abad 21 mendatang.
Jumlah SMU unggulan untuk tiap-tiap propinsi berbeda-beda. DKI Jakarta sendiri memiliki 6 buah SMU unggulan, seperti yang telah ditetapkan oleh Kanwil Depdikbud DKI Jakarta. Keenam SMU unggulan tersebut adalah SMUN 8, SMUN 13, SMUN 78, SMUN 70, SMUN 81 dan SMUN 68.
Adapun seleksi masuk SMU unggulan ini dilakukan dengan cara menjaring siswa yang memiliki NEM SMP yang tinggi. Sehingga dapat dikatakan bahwa siswa yang dapat diterima di sekolah tersebut memiliki prestasi yang tinggi.
Dengan bersekolah di SMU unggulan, seorang siswa akan menghadapi berbagai macam situasi dan kondisi. Seperti adanya label positif dari guru, orang tua ataupun masyarakat terhadap siswa, suasana belajar yang kompetitif di dalam kelas, kewajiban untuk mengikuti program pengayaan serta tingkat kesulitan soal ulangan umum yang lebih tinggi dibandingkan dengan soal untuk SMU non unggulan.
Di satu sisi, situasi-situasi yang telah disebutkan di atas memiliki dampak yang bersifat positif dan bermanfaat karena merangsang perkembangan aspek intelektual dari para siswa. Tetapi di sisi lain, situasi tersebut dapat menimbulkan kesulitan atau masalah bagi para remaja yang bersekolah di sana. Misalnya, padatnya jam belajar mengajar di suatu SMU unggulan dapat menyebabkan siswa menjadi tidak memiliki waktu luang yang cukup untuk beristirahat ataupun melakukan hal-hal yang disukai oleh mereka. Situasi tersebut juga dapat menimbulkan perasaan tertekan pada diri mereka karena adanya tuntutan untuk memenuhi label dan harapan dari orang lain ataupun dari diri sendiri untuk berprestasi sebaik mungkin.
Masalah-masalah yang harus dihadapi oleh siswa SMU unggulan seperti yang telah disebutkan di atas, mungkin dapat menimbulkan stres, yang menyebabkan mereka berusaha untuk mengatasinya dengan sejumlah perilaku tertentu yang disebut sebagai perilaku coping. Dalam hal ini, stres terjadi bila situasi atau kondisi yang terdapat di SMU unggulan dinilai melebihi kemampuan coping yang dimiliki siswa untuk berespon. Stres yang berlebihan tanpa adanya kemampuan coping yang efektif akan berpengaruh terhadap kesehatan siswa secara langsung serta kesehatan fisiologis dan psikologis mereka di masa mendatang. Terlebih lagi, para remaja memiliki kecenderungan untuk mempergunakan perilaku coping terpusat emosi saat menghadapi masalah. Padahal perilaku. coping ini hanya dapat mengurangi stres untuk sementara waktu dan dapat membuat remaja tidak berusaha untuk menghadapi dan mengatasi masalah yang dialami secara langsung.
Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian untuk melihat gambaran stres dan perilaku coping pada siswa SMU unggulan yang merupakan aset negara yang sangat berharga. Sehingga dapat diperoleh masukan-masukan yang bermanfaat guna mencegah timbulnya stres yang berlebihan pada diri mereka ataupun penanggulangan terhadap siswa yang mengalami stres serta meningkatkan penggunaan perilaku coping terpusat masalah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.
Penelitian eksploratif ini dilakukan terhadap 127 siswa kelas I dan II SMUN 70. Pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif dengan mempergunakan kuesioner stres dan kuesioner perilaku coping -COPE SCALE-.
Hasil utama penelitian ini menunjukkan hahwa dari 127 responden terdapat 60 siswa (47.2%) dengan tingkat stres tinggi. Adapun sumber stres terbesar pada diri mereka adalah dimensi prestasi. Untuk menghadapi situasi di sekolah yang dirasakan dapat menimbulkan stres, mereka cenderung mempergunakan perilaku coping terpusat emosi.
Adapun saran-saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan penelitian serupa di berbagai SMU unggulan dengan melibatkan siswa kelas I, II dan III serta melengkapinya dengan wawancara yang bersifat mendalam. Selain itu ada baiknya dilakukan pula penelitian mengenai dampak dari stres terhadap diri siswa, mengingat stres tidak selalu berdampak positif, tetapi ada pula yang bersifat negatif."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irnamia Sugianti
"Penelitian ini membahas tentang stress dan strategi coping pada tenaga kerja komuter (penglaju) pengguna transportasi busway TransJakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada 7 tenaga kerja komuter, 9 orang informan pendukung seperti keluarga, teman dan rekan kerja, 1 orang petugas busway dan 1 orang supervisor tiketing busway serta observasi di lokasi penelitian. Hasil penelitian ini didapat Bahwa hampir semua tenaga kerja komuter mengalami stress dalam menjalani aktifitas penglajunya dikarenakan permasalahan manajemen transportasi Busway TransJakarta yang masih buruk dan kemacetan yang dianggap sebagai sumber pembangkit stress (stressor). Disamping itu, adanya perbedaan karakteristik dan persepsi invidu saat berinteraksi dengan stressor yang ada, menyebabkan pula adanya perbedaan pada respon stress dan pemilihan strategi coping yang dilakukan oleh tenaga kerja komuter dalam mengatasi stress mereka.

This research discusses stress and coping strategies of commuters using public transportation “Busway TransJakarta”. This study used qualitative method such as in-depth interviews with 7 commuters, 9 supporter informans like family, friends and co-workers, 1 officer and 1 supervisor of busway ticketing and observations at the sites. The results are obtained that almost all commuters feel stress in doing their commuting activities due to problems of transportation management of Busway TransJakarta that is still bad and congestion are considered as a source of stress. In addition, the differences of individual characteristics and perceptions when interact with the existing stressors, also leading to the differences of response stress and coping strategies that choosen by commuter to overcome their stress."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S44373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Faela Nisa
"Tugas akhir ini berisi tentang rancangan pelatihan kreativitas dan inovasi pada pengusaha kecil di Tanggulangin, Sidoarjo Jawa Timur. Rancangan yang dibuat itu didasarkan pada analisis terhadap kondisi pengusaha tas dan koper di sana.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa pengusaha tas dan koper Tanggulangin perlu meningkatkan kreativitas dan inovasi. Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka tugas akhir ini membuat suatu usulan penyelesaian masalah untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi bagi pengusaha kecil dengan menggunakan program pelatihan kreativitas dan inovasi. Tujuannya adalah agar mendapatkan rancangan pelatihan yang baik untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi bagi pengusaha kecil di Kecamatan Tauggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur. Dengan disusunnya program Pelatihan Kreativitas dan inovasi yang diberi nama Pelatihan KreaSi (Kreativitas dan inovasi) ini diharapakan pengusaha kecil di Kecamatan Tanggulangin dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi sehingga berguna dalam meningkatkan kemajuan usahanya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
T38398-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>