Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 211277 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ichwan Milono
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2002
S2813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariani Kuscahyandari
"Tujuan penelitian ini membuktikan bahwa diterapkannya pragmatisme Amerika dan adanya kesempatan yang diperoleh perempuan untuk bekerja di masa Perang Dunia II dan melahirkan rasa penghargaan (self-esteem) dan rasa kemampuan aktualisasi diri (self actualization). Metode Penelitian kualitatif dengan sumber data teks. Jenis penelitian kepustakaan, sifat penelitian deskriptif, interpretatif dan analitis. Metode pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan dan pola pengkajian teori. Sifat penelitian induktif.
Sumber kajian: primer dan sekunder. Permasalahan Penelitian adalah diterapkannya pragmatisme Amerika dan adanya kesempatan yang diperoleh perempuan untuk bekerja di luar era Perang Dunia II.
Landasan Teori: 1 )Teori Kebudayaan yang mencakup konsep kebutuhan adab. 2}.Teori Kebudayaan dalam Feminisme, mencakup: feminisme liberal, hubungan feminisme dan kapitalisme, tekanan terhadap kaum perempuan, bakat dan keterampilan perempuan. supremasi laki-laki, kesetaraan antara perempuan dan laki-laki. reaksi neurotik perempuan terhadap kekuatan hakiki kaum pria, struktur dan diskriminasi gender dan tenaga profesionalisme. 3). Pragmatisme yang mencakup: persepsi tentang kebenaran, the theory of meaning, persepsi tentang manusia, teori humanisme, konsep the tough-minded soul, ajaran tentang demokrasi individualisme dan idealisme Amerika. 5).Teori Kepribadian Humanistik yang mencakup: kebutuhan rasa penghargaan (self-esteem), kebutuhan rasa aktualisasi diri, pemenuhan D-motivation dan pencapaian B-metamotivation﷓
Hasil penelitian menunjukkan Pragmatisme Amerika memberikan kesempatan kepada perempuan untuk bekerja sehingga melahirkan rasa penghargaan diri (self esteem). rasa kemampuan aktualisasi did (self actualization), pemenuhan D-motiuation dan mencapai B-metamotivation.
Sikap paradoks pragmatis pemerintah dan masyarakat kapitalis Amerika yang memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mencapai (self-esteem) dan (self-actualization), membuktikan bahwa perempuan ternyata pekerja profesional secara alamiah dan naluriah. Namun. kesempatan ini hanya dinikmati sesaat karena diterapkannya kembali pragmatisme sehingga perempuan kehilangan pekerjaan. Hal ini membuktikan bahwa pria mendahulukan "American Adam" dan menerapkan "set -recognition" sebagai pengaruh kebudayaan laki-laki.

The purpose of research is to prove that the implementation of American Pragmatism and the working opportunity obtained by women in the era of World War II creating women's need of self-esteem and self-actualization.
The Method of Research is the Qualitative Method of which texts as data's resources, the type of research is library research, the nature of research is descriptive, interpretative and analytical. The method of collecting data is through the library research using the pattern of theoretical analysis. The resources of data analysis are primary and secondary.
The problem of the research if the implementation of American Pragmatism and the working opportunity obtained by women in the era of World War II.
The Theoretical Framework: I). The theory of culture included the concepts of- the Cultural Need, the Cultural Theory of Feminism, covered.- Liberal feminism, the r elation between ,feminism and Capitalism, pressure towards women, women's talent and skill, men's supremacy. The equality between men and women, women's neurotic reaction towards men's natural strength, the structure & gender discrimination and professional workers. The theory of Pragmatism include, the concepts of truth, the theory of meaning, the pragmatic perception of men, humanism, the tough-minded soul, the teaching of democracy - individualism and American Idealism.
The Humanistic theory by Abraham Maslow included: the need of self-esteem, the need of self-actualization, D-motivation and B-metamotivation.
The method of research: qualitative method, textual data resources, type of research: library research, the nature of research: descriptive, interpretative and analytical research. The method of data collecting through the library research and the method of theoritical analysis and inductive research. Primary and secondary analitical resources.
The result of research: to prove that the application of American Pragmatism provided the opportunity ,for American women to replace men's positions had created the women's need of self-esteem, self-actualization, D-motivation and B-metamotivation.
The pragmatic paradox attitude of American government and society has provided the c 7ortunities to women to achieve their self-esteem, self-actualization, D-motivation and B-metamotivation, proved that American women are obviously natural and professional workers. Nevetheless, these opportunities only given to women until the government and the capitalists applied another pragmatic decisions which gave priority to men workers, sot hat, the women should leave their jobs and go back to household. This condition proved that the American government and capitalists provide priority to men as revelation of ?American Adam? and the application of ?self-recognition? theories as the impact of men?s culture.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul Hidayah
"Iklan televisi punya kekuatan untuk merepresentasi realitas secara hiperrealitas seperti pada iklan produk-produk kecantikan. Iklan-iklan tersebut selalu menampilkan wanita dalam bentuk yang diafirmasikan sebagai bentuk yang ideal dan mengharapkan setiap wanita mencontoh sosok yang dianggap ideal atau cantik tersebut. Karena itu menarik untuk mengkaji Konsep Diri wanita atas hiperrealitas dalam iklan kecantikan. Pengumpulan data menggunakan data primer, yaitu dengan mewawancarai 3 (tiga) orang informan, dan data sekunder dari iklan TV. Dari hasil wawancara tersebut didapatkan bahwa hiperrealitas pada iklan kecantikan di media televisi tidak serta merta memberikan gambaran diri (Konsep Diri) yang ideal sebagaimana yang digambarkan iklan. Dapat disimpulkan bahwa hiperrealitas media atas konsep kecantikan wanita tidak berpengaruh terhadap konsep diri wanita yang memiliki self-esteem yang tinggi.

Television commercials have the power to represent the situation into hiperreality as in beauty products commercials. The commercials always show ideal woman and expect each woman modeled a figure that is considered ideal or the beautiful. So it is interesting to analyze Self-Female Concept above hiperreality in television commercials. The data collected by interviewing three informants, and secondary data from TV ads. The results of these interviews showed that hyperreality in commercials of beauty product does not give direct overview of self (self concept) as portrayed ads. It can be concluded that media hiperreality on the concept of woman beauty has no effect toward the self concept of women who have a high self-esteem.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Esfand
Jakarta : Visimedia, 2012
613.660 82 MUT w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nurprihatin
"Skripsi ini mengenai harga diri dan masalah- masalah yang dihadapi istri tanpa anak. Pada para istri tanpa anak akan dijumpai berbagai masalah sehubungan dengan ketiadaan anak. Diasumsikan hal ini juga berpengaruh terhadap harga dirinya. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gambaran harga diri istri tanpa anak, gambaran permaaalahan yang dihadapi istri tanpa anak, dan apakah masalah yang dihadapi istri tanpa anak yang barharga diri tinggi berbeda dengan masalah yang dihadapi istri tanpa anak yang berharga diri rendah.
Subyek penelitian adalah istri tanpa anak yang tergolong usia dewaea muda sejumlah 32 orang. Alat yang digunakan adalah kuesioner inventori harga diri yang merupakan adpatasi dari Self-esteem Inventory (Coopersmith, 1967) dan daftar masalah yang dihadapi istri tanpa anak. Metode analisanya adalah prosentase dan chi- square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar subyek skor harga dirinya berada pada interval atas, namun masih dijumpai skor harga diri subyek yang sangat rendah. Lima masalah yang paling banyak dirasakan oleh subyek adalah cemas akan keadaan hari tua, kesepian, takut ditinggalkan suami, merasa bersalah karena belum juga hamil, dan hidup kurang tenteram. Berdasarkan urutan seringnya suatu masalah dirasakan, merasa bersalah karena belum hamil menduduki peringkat pertama. Juga ditemukan tidak ada perbedaan masalah antara istri tanpa anak yang berharga diri tinggi dengan istri tanpa anak yang berharga diri rendah, kecuali dalam masalah mengalami kemarahan kepada orang yang menanyakan tentang anak kepadanya. Untuk selanjutnya, disarankan mengadakan penelitian serupa dengan memperhatikan faktor- faktor yang mungkin berpengaruh, misalnya nilai anak."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frida Aryani Antari Putri
"Kasus yang dibahas adalah mengenai proses pembentukan self image dari wanita di Korea Selatan yang berprofesi sebagai public figure. Secara umum, public figure wanita di Korea Selatan memiliki kebutuhan untuk tampil cantik. Hal tersebutlah yang membuat mereka melakukan apa saja untuk dapat membuat diri mereka tampak menarik seperti yang diharapkan oleh masyarakat. Dalam beberapa kasus, terdapat public figure yang memutuskan untuk bunuh diri jika dirinya tidak dapat terllihat cantik. Pertanyaan yang saya ajukan adalah, sejauh mana seorang wanita di Korea Selatan memiliki self esteem yang rendah terkait denga operasi plastik yang dilakukannya, atau bahkan hingga mencoba untuk bunuh diri jika dirinya tidak dapat terlihat cantik? Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan data sekunder dari media online. Kesimpulan yang didapat dari wawancara di media online antara andministrator media online tersebut dengan salah seorang wanita Korea Selatan adalah bahwa tampil cantik bagi seorang public figure di Korea Selatan merupakan nilai penting khususnya dalam pembentukan self image yang baik bagi orang lain.

The case discussed here is about the process of building a self image of a woman in South Korea, who had a profession as a public figure. In general, a public figure women in South Korea have some needs to be beautiful. That’s why for that reason, they will do everything, just for making them attractive as such those expected by it's society. Another way around, they will do suicide trial if they didn't get the opportunity to be beautiful. My question here is, how far a woman in South Korea have feeling of low self-esteem regarding of doing some plastic surgery, or even trying to do suicide if she could not get the opportunity to be attractive? The methode I use here is by collecting secondary data from media online. At last, I get the conclusion from the interview in media online that for a public figure in South Korea, being beauty is an important value especially in forming a good self image to be seen by other people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alvieni M. Angelica
"Self esteem remaja yang rendah dapat menghasilkan kondisi stress anxiety serta depresi Kondisi ini memicu tingkah laku berisiko salah satunya adalah seks pra nikah yang berujung pada kehamilan yang tidak dikehendaki Self esteem rendah ditambah dengan peristiwa kehamilan yang tidak dikehendaki semakin memperburuk kondisi self esteem seseorang Salah satu teknik intervensi yang dapat membantu meningkatkan self esteem seseorang ialah teknik acceptance and commitment therapy ACT Desain penelitian yang digunakan ialah pretest posttest one group design Alat ukur yang digunakan ialah Coopersmith Self Esteem Inventory CSEI serta Depression Anxiety Stress Scale 21 DASS 21 Selain itu juga dilakukan pengukuran kualitatif berupa observasi dan wawancara Partisipan ialah remaja 11 tahun di bawah 20 tahun hamil luar nikah dengan penyebab kehamilan ialah hubungan seksual tanpa paksaan dengan pacar serta memiliki self esteem rendah Intervensi dilakukan dalam setting kelompok di dua shelter yaitu Bantul dan Jatinegara dengan 4 orang partisipan yang diambil untuk menjadi fokus dalam penelitian Intervensi terdiri dari 5 sesi dengan waktu pelaksanaan berkisar antara 1 5 ndash 3 5 jam Berdasarkan pengukuran kuantitatif dan kualitatif di atas diketahui bahwa terjadi peningkatan self esteem pada seluruh partisipan namun bervariasi pada kondisi stress anxiety dan depresi

Teenagers low self esteem are able to produce stress anxiety also depression It also prompts some risk behaviors such as premarital sex which can cause unintended pregnancy Low self esteem teenagers who have unintended pregnancy may exacerbate their self esteem condition One of many intervention techniques to help increasing self esteem is acceptance and commitment therapy ACT Research design applied was pretest posttest one group design Inventories used were Coopersmith Self Esteem Inventory CSEI and Depression Anxiety Stress Scale 21 DASS 21 Observation and interview held as part of qualitative research method Research participants were teenagers 11 years to below 20 years with unintended pregnancy caused by premarital sex with their own partner without any coercion and having low self esteem Intervention held in group setting in 2 shelters Bantul and Jatinegara with 4 participants taken as part of the research focus This intervention consists of 5 sessions each held within 1 5 to 3 5 hours Quantitative and qualitative measurement showed increase on all participants rsquo self esteem but varied results found in stress anxiety and depression
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
T42042
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susanaria Alkai
"ABSTRAK
Fungsi seksual pada perempuan merupakan suatu kondisi yang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah efikasi seksual diri. Perempuan dengan kondisi infertil rentan mengalami disfungsi seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi seksual diri dengan fungsi seksual pada perempuan infertil. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan jumlah responden 89 orang perempuan infertil. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Female sexual Function Index dan kuesioner Sexual Self Efficacy for Female. Hasil penelitian adalah adanya hubungan antara domain sensualitas, komunikasi, penerimaan diri pada efikasi seksual diri dengan fungsi seksual pada perempuan infertil, dengan p value < 0,05. Penelitian ini merekomendasikan penelitian lanjutan tentang pengalaman dan mekanisme koping pada perempuan infertil dalam menghadapi kondisinya.

ABSTRACT
Sexual function in women is a condition that can be influenced by many factors, one of which is self sexual efficacy. Women with infertile conditions are susceptible to sexual dysfunction. This study aims to determine the relationship of sexual self efficacy with sexual function in infertile women. The design of the study was cross sectional with 89 infertile women. The instruments used were Female Sexual Function Index questionnaire and Sexual Self Efficacy for Female questionnaire. The result of the research is the relationship between sensuality domain, communication, self acceptance and sexual function in infertile women, with p value "
2018
T50584
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mestika Dewi
"ABSTRAK
Pelecehan seksual biasanya terjadi dengan perempuan sebagai korban dan lakilaki
sebagai pelakunya, terjadi di berbagai kalangan, tidak memandang suku,
agama, maupun ras dan usia. Hal ini, mungkin pula rentan terjadi pada remaja,
kliususnya remaja perempuan, mengingat remaja perempuan juga sedang
mengalami perubahan dan perkembangan yang bersifat seksual. Penelitian ini
berusaha menggali sejauh mana pelecehan seksual yang dialami oleh remaja
perempuan, terutama implikasinya terhadap konsep diri. Karena pada masa
remaja, konsep diri juga merupakan tuntutan perkembangan yang hams
dipenuhi. Pembentukan konsep diri seseorang sangat dipengaruhi pengalaman
yang berkaitan dengan dirinya, dan pengalaman pelecehan seksual sebagai
salah satunya. Pendekatan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan
kualitatif, dengan metode pengambilan data yang dilakukan, yaitu melalui
FGD (focus group discussion) untuk menggali berbagai pengalaman pelecehan
seksual yang dilakukan pada tiga sekolah (10 orang per kelompoknya), dan
wawancara untuk menggali pengalaman pelecehan seksual yang berimplikasi
terhadap konsep diri (6 orang). Ditemukan bahwa pengalaman pelecehan
seksual berimplikasi bagi konsep diri yang bersifat sementara {tramcitoryf
yaitu memberikan pengamh terhadap penilaian yang negatif, seperti kurang
percaya diri, rendah diri. Lebih lanjut penelitian ini menjawab berbagai hal
yang mengenai pelecehan seksual di kalangan remaja perempuan."
2001
S2852
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuanita Zandy Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kekerasan dalam pacaran dan self esteem pada perempuan dewasa muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 101 perempuan dewasa muda. Pengukuran kekerasan dalam pacaran menggunakan alat ukur The Revised Conflict Tactics Scales 2 dan pengukuran self esteem menggunakan Rosenberg Self Esteem Scale. Hasil dari penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan antara kekerasan dalam pacaran dan self esteem perempuan dewasa muda (r = -0,252, p<0,05). Ketiga bentuk kekerasan yaitu psikologis, fisik dan seksual juga berhubungan signifikan dengan self esteem.

This research investigates the relationship between dating violence and self esteem on young women. This study uses a quantitative approach with cross sectional study design. One hundred and one young women were served as a participants in study. Measurement of dating violence using The Revised Conflict Tactics Scales 2 and measurement of self esteem using Rosenberg Self Esteem Scale. The result of study authenticate that there is a significant relationship between dating violence and self esteem on young women (r = -0,252, p<0,05). The third form of violence, that is psychological, physical, and sexual has a significant relationship with self esteem."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S44811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>